Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA…


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / Genap
Materi : Konduksi
Alokasi Waktu : 30 Menit

A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
KI-2 sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
KI-3 tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
KI-4
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan 3.7.1 Memahami mengenai konsep kalor
perpindahan kalor yang meliputi 3.7.2 Menganalisis tentang perpindahan kalor
karakteristik termal suatu bahan, secara konduksi
kapasitas, dan konduktivitas kalor 3.7.3 Memformulasikan tentang laju perpindahan
pada kehidupan sehari-hari kalor secara konduksi
4.7 Merencanakan dan melakukan 4.7.1 Melakukan percobaan tentang perubahan
percobaan tentang karakteristik kalor secara konduksi
termal suatu bahan, terutama terkait 4.7.2 Mengolah data dan menganalisis hasil
dengan kapasitas dan konduktivitas percobaan tentang perpindahan kalor secara
kalor, beserta presentasi hasil dan konduksi
makna fisisnya 4.7.3 Membuat laporan hasil percobaan dan
mempresentasikannya

C. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Pendekatan Scientific
Learning dalam pembelajaran perpindahan kalor secara konduksi ini diharapkan siswa
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta mampu Menganalisis
pengaruh kalor dan perpindahan kalor dan Memahami karakteristik termal suatu bahan,
kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari. Dengan rasa rasa ingin tahu,
tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan
pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif),
serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.

D. Materi Pembelajaran
Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang
bersuhu tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak
kedua sustansi secara langsung.
Konduksi panas atau konduksi termal merupakan penjalaran kalor tanpa disertai
perpindahan bagian-bagian zat perantaranya. Penjalaran ini biasanya terjadi pada benda
padat. Konduksi terjadi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Benda suhunya tinggi akan melepaskan kalor, sedangkan benda yang suhunya rendah
akan menerima kalor, hingga tercapai kesetimbangan termal. Contoh perpindahan kalor
secara konduksi:

Gambar 5.1. Konduksi

Bahan yang mudah atau cepat merambatkan kalor dinamakan konduktor kalor.
Peristiwa merambatnya kalor melalui konduktor tiap satuan waktu inilah yang dinamakan
hantaran atau laju konduksi.

Laju aliran kalor pada batang konduktor:

a. berbanding lurus dengan perbedaan suhu antar ujung batang

b. berbanding lurus dengan luas penampang batang

c. berbanding terbalik dengan panjang batang


Secara matematis laju aliran kalor (H) pada batang konduktor di rumuskan
sebagai berikut:

Q k . A.∆T
H= =
t l

Keterangan:
A : luas penampang batang konduktor (m2)
I : panjang batang konduktor (m)
∆T : perubahan suhu kedua ujung (0C / K)
k : koefisien konduktivitas termal (Wm0C /WmK)
Q : jumlah kalor yang (J)
t : waktu rambatan kalor (s)
Konduktivitas Termal dari Berbagai Jenis Zat Padat

Konduktivitas Termal k
Zat
Kkal /s m ℃ J / s m℃
Perak 10 x 10−2 420

Tembaga 9,2 x 10−2 380

Aluminium 5,0 x 10−2 200

Baja 1,1 x 10−2 40

Gelas (biasa) 2,0 x 10−4 0,84

Kayu 0,2−0,4 x 10−4 0,08 – 0,16

Isolator fiberglass 0,12 x 10−4 0,048


Dikutip dari: Douglas C. Giancoli halaman 443

Perpindahan energi kalor secara konduksi dapat terjadi melalui 2 proses yaitu:

1) Kalor dipindahkan melalui tabrakan antarpartikel. Pemanasan mengakibatkan


energi kinetik partikel bertambah sehingga bergerak lebih cepat. Gerakan partikel
itu mengakibatkan terjadinya tabrakan antar partikel-partikel yang berdekatan
sekaligus terjadi perpindahan kalor.
2) Kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebas. Pada bagian yang dipanaskan,
energi gerak elektron-elektron bertambah besar. Oleh karena elektron-elektron
bergerak bebas, energi itu dapat dipindahkan secara cepat melalui tumbukan
dengan elektron-elektron di sekitarnya.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode : ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), Ceramah, Diskusi, Tanya
Jawab,
Penugasan

F. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Laptop
2. Bahan Tayang (slide power point)
3. Bahan ajar

G. Sumber Belajar
1. Bob Foster. (2003). Fisika SMA Jilid 1 B. Jakarta: Erlangga.
2. Marthen Kanginan. (2007). Fisika SMU untuk Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.
3. Bahan ajar
4. Demonstrasi Video
5. Internet
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Rincian Alokasi Waktu
Pendahuluan 5 menit
Guru:
Orientasi
 Mengucapkan salam dan berdoa.
 Menanyakan kondisi siswa.
 Memeriksa kehadiran siswa.
Apersepsi
 Menghubungkan materi Suhu dan kalor yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa.
 Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi perpindahan kalor secara
konduksi yang akan dipelajari.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat materi materi perpindahan kalor secara konduksi
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
 Pemberian Acuan
 Memberitahukan kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian
kompetensi, dan tujuan pembelajaran perpindahan kalor secara konduksi pada
pertemuan yang akan berlangsung.
 Pembagian kelompok belajar.
 Memberitahukan materi perpindahan kalor secara konduksi apa saja yang akan dipelajari
pada pertemuan yang akan berlangsung
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti 20 menit


Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation (Pemberian Rangsangan) Kegiatan Literasi
Siswa diberi suatu rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada materi
perpindahan kalor secara konduksi
dengan cara:
 Melihat
Melihat sebuah tayangan tampilan
televisi di Power Point yang
ditampilkan oleh guru
 Membaca
Siswa membaca materi perpindahan
kalor secara konduksi baik dari bahan
ajar maupun dari internet
 Mendegar
Guru memberikan penjelan terkait
materi tentang perpindahan kalor
secara konduksi
 Menyimak
Siswa mendengarkan denan seksema
terkait materi perpindahan kalor
secara konduksi yang disampaikan
oleh guru maupun melalui video
pembelajaran.
Berpikit Kritis
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya terkait materi
Problem Statement perpindahan kalor secara konduksi yang
(Pertanyaan/Identifikasi Masalah) sudah diajarkan untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, dan
kemampuan merumuskan pertanyaan
yang dilakukan oleh siswa.
Kegiatan Literasi
Siswa mengumpulkan informasi untuk
menjawab pertanyaan melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi
Data Collection (Pengumpulan Data) perpindahan kalor secara konduksi
yang sedang dipelajari
 Membaca sumber lain selain dari
buku teks
Melakukan kegiatan literasi dari
berbagai sumber untuk menambah
pengetahuan dan pemahaman
mengenai materi perpindahan kalor
secara konduksi
Kerjasama
Siswa saling tukar informasi mengenai
materi perpindahan kalor secara
konduksi yang dipelajari, yang
kemudian dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok.

Kerjasama dan Berpikir Kritis


Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk
mengolah data hasil pengamatan dengan
cara:
 Berdiskusi mengenai data yang
Data Processing (Pengolahan Data) diperoleh pada materi perpindahan
kalor secara konduksi yang sedang
dipelajari.
 Mengolah informasi yang diperoleh
dengan bantuan pertanyaan yang
terdapat di LKPD yang telah
diberikan oleh guru.

Berpikir Kritis
Siswa mendiskusikan hasil
pengamatannya dan memverifikasikan
hasil pengamatan dengan teori atau data
yang terdapat pada sumber belajar
melalui kegiatan:
Verification (Pembuktian)  Mencari sebuah informasi dari
berbagai sumber pendapat yang sama
sampai kepada yang bertentangan
untuk membuktikan materi
perpindahan kalor secara konduksi
yang sedang dipelajari
 Guru dan siswa bersama-sama untuk
membahasa materi secara bersama-
sama
Berkomunikasi
Generalization (Menarik Kesimpulan) Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk
menyimpulkan :
 Menyampaikan atau mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya mengenai materi
perpindahan kalor secara konduksi yang
sedang dipelajari
 Kelompok lain diberikan kesempatan untuk
mengemukan pendapat kelompoknya atas
presentasi yang mempresentasikan, kemudian
ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
atas presentasi yang telah dilakukan,
kemudian siswa lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya

Kreativitas
 Siswa menyimpulkan poin- poin
penting pada materi perpindahan
kalor secara konduksi.
 Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan poin- poin penting
pada materi perpindahan kalor
secara konduksi
Penutup 5 menit
Guru:
 Memeriksa hasil kerja siswa setelah penyampaian materi perpindahan kalor secara
konduksi, yaitu berupa LKPD yang dikerjakan secara berkelompok.
 Memberikan paraf atau nilai pada hasil kerja siswa yang sudah menyelesaikan dengan
baik dan benar.
 Memberikan tugas kepada siswa terkait materi perpindahan kalor secara konduksi
Mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Siswa:
 Membuat resume atau catatan mengenai materi perpindahan kalor secara konduksi yang
telah dipelajari.
 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di luar jam pelajaran.
 Mempersiapkan diri dan belajar mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
 Siswa memberi salam kepada guru.

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
Penilaian dengan observasi
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Uraian/esai
2) Penilaian portofolio (Lembar LKPD yang sudah dikerjakan oleh siswa dalam
berkelompok)
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian dengan observasi saat siswa melakukan percobaan (Penilaian Unjuk
Kerja)
Lampiran
a. Sikap
 Instrumen Penilaian sikap

Lembar Penilaian Sikap

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas :X
Hari, Tanggal : ……………………….
Pertemuan Ke- : ……………………….
Materi Pokok : ……………………….

Aspek Penilaian
Nama Peserta
No Didik Iman Rasa Tanggung
Jujur Disiplin
Taqwa Syukur jawab
1
2
...

Penskoran
Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang dinilai

Skor Yang Diperoleh


Nilai = x 100 %
Skor Maksimal
b. Pengetahuan
Kompetensi Indikator Ranah Bentuk No
Indikator soal
Dasar pencapaian kognitif Soal Soal
3.7 Menganalisis pengaruh 3.7.1 Memahami Peserta didik C3 Uraian
kalor dan perpindahan kalor tentang kalor mampu
1
yang meliputi karakteristik menerapkan
termal suatu bahan, suatu kalor
kapasitas, dan konduktivitas 3.7.2 Menganalisis Peserta didik C3 Uraian
kalor pada kehidupan sehari- tentang perpindahan mampu
hari kalor secara 2
konduksi

3.7.3 peserta didik C3 Uraian


Memformulasikan mampu
menghitung suatu
tentang laju laju perpindahan 3
perpindahan kalor kalor secara
secara konduksi konduksi
Rubik Penilaian
Indikator Ranah Soal No Bentuk Kunci jawaban skor
Soal kognitif Soal Soal
Peserta didik C3 Perhatikan grafik 1 Uraian Proses AB QAB 10
mampu hasil percobaan =m. ces.∆Tes = 0,2 x 0,5 x 10 = 1 kkal
menerapkan berikut ! Proses BC QBC
suatu kalor T(0C) =m. L = 0,2 x 80 = 16 kkal
Proses CD QCD
=m . cair . ∆Tair = 0,2 x 1 x 50 = 10 kkal
Proses BC QBC
=QBC +QCD = 16 kkal + 10 kkal
= 26 kkal

Jika massa es 200 g,


kalor jenis es 0,5
kkal/kg.0C, kalor
lebur es 80 kkal/kg,
dan kalor jenis air 1
kkal/kg.0 C , proses
yang membutuhkan
kalor terbesar adalah
Menganalisis C4 Mungkinkah 2 uraian Ketika sebatang besi dipanaskan, kalor 10
tentang perpindahan kalor berpindah dari suatu atom/molekul
perpindahan secara konduksi besi ke atom/molekul besi lainnya
kalor secara terjadi antara sehingga bisa dikatakan perpindahan
konduksi atom/molekul zat kalor secara konduksi terjadi antara
cair ? atom/molekul zat padat. Perpindahan
kalor secara konduksi tidak terjadi
antara atom/molekul zat cair karena
antara atom/molekul zat cair terjadi
perpindahan kalor secara konveksi dan
demikian juga antara atom/molekul zat
gas terjadi perpindahan kalor secara
konveksi.
Memformula C3 Sebuah lempeng 3 uraian Diketahui : 10
2
sikan tentang tembaga tebalnya 3 A = 3000 cm
laju cm, penampangnya k = 0,92 kalori/detik.cm.oC.
perpindahan 3000 cm2. Suhu T1 = 180oC
kalor secara salah satu sisi 180oC L = 3 cm
konduksi dan sisi yang lain T2 = 130oC
130oC. Berapa ΔT = 50oC
banyak panas per Ditanya : H ?
detik yang Jawab :
dikonduksikan
melalui lempeng
tersebut? Koefisien k . AΔT
H=
konduktivitas L
tembaga = 0,92 =
kalori/detik.cm.oC. 0,92 kalor i/detik . cm .° C .3000 cm 250 ° C
3
H = 4600 kalori/detik Jadi, ada 4600
kalori/detik yang dikonduksikan
melalui lempeng tersebut

Penilaian
c. Ketrampilan
 Instrumen penilaian kerja

Lembar Penilaian Unjuk Kerja


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/ Genap
Topik : Konduksi
Kelompok :…
Nama Anggota :…

Petunjuk:
Berilah tanda ceklis pada kolom skor, sesuai dengan yang ditampilkan oleh siswa, dengan
kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik 3 = Baik
2 = Cukup 1 = Kurang
Skor
No. Aspek yang dinilai

1. Pengetahuan tentang prosedur kerja


2. Ketepatan memilih alat dan bahan
3. Ketepatan cara mengoperasikan alat
4. Hasil pengamatan
5. Ketepatan menyusun laporan
Jumlah
Skor yang diperoleh
Rubrik Penilaian
Aspek yang
Skor Kriteria
dinilai
Mengetahui secara detail dan rinci tentang
4
prosedur kerja yang akan dilakukan.
Pengetahuan Cukup baik dalam mengetahui secara tentang prosedur kerja yang
3
tentang prosedur akan dilakukan.
kerja Kurang mengetahui secara detail dan rinci
2 tentang prosedur kerja yang akan dilakukan.
Tidak mengetahui secara detail dan rinci tentang prosedur
1
kerja yang akan dilakukan.
Dapat memilih atau membawa seluruh alat
4 praktikum dengan benar sesuai yang dibutuhkan.

Dapat memilih atau membawa sebagian alat praktikum dengan


Ketepatan 3 benar sesuai yang
memilih alat dan dibutuhkan.
bahan Dapat memilih atau membawa hanya beberapa alat praktikum
2 dengan benar sesuai yang dibutuhkan.

Tidak dapat memilih atau membawa seluruh


1 alat praktikum dengan benar sesuai yang dibutuhkan.

Ketepatan cara Dapat menggunaan alat praktikum dengan benar sesuai


mengoperasikan 4 dengan fungsi alat dan bahan tersebut.
alat
Cukup baik dalam menggunaan alat praktikum
3 dengan benar sesuai dengan fungsi alat dan
bahan tersebut.
Kurang baik dalam menggunaan alat praktikum
2 dengan benar sesuai dengan fungsi alat dan
bahan tersebut.
Tidak dapat menggunaan alat praktikum dengan
1 benar.
Hasil pengamataan sesuai dengan tujuan
4
praktikum, dan sistematis.
Hasil pengamataan sesuai dengan tujuan
3
Hasil pengamatan praktikum, dan cukup sistematis.
Hasil pengamataan sesuai dengan tujuan
2
praktikum, tetapi kurang sistematis.
Hasil pengamataan tidak sesuai dengan tujuan
1
praktikum, dan tidak sistematis.
Sistematika penyusunan laporan sesuai dengan
4 kriteria, isi laporan bermanfaat, dan kesimpulan
sesuai.
Sistematika penyusunan laporan sesuai dengan
Ketepatan 3 kriteria, isi laporan kurang bermanfaat, dan
menyusun kesimpulan sesuai.
laporan Sistematika penyusunan laporan sesuai dengan
2 kriteria, isi laporan kurang bermanfaat, dan
kesimpulan tidak sesuai.
Sistematika penyusunan laporan tidak sesuai
1 dengan kriteria, isi laporan tidak bermanfaat,
dan kesimpulan tidak sesuai.

Anda mungkin juga menyukai