Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN 2020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

NAMA : PUPUT DESIANA PUTRI


NO PESERTA : 20030281010529

LEMBAR KERJA
C.11. TUGAS AKHIR : PEMBELAJARAN INOVATIF

TUGAS AKHIR
Untuk memperdalam pemahaman Anda terhadap materi dalam modul 3 KB 1 sampai dengan KB
4, kerjakanlah tugas terstruktur berikut ini!
a. Seorang guru SD menyelenggarakan pembelajaran STEAM dimana siswa diberikan
masalah untuk dipecahkan secara berkelompok. Masalah yang harus dipecahkan siswa
adalah bagaimana tiap kelompok dapat membentuk 3 (tiga) struktur bangunan apa saja yang
mampu menyanggah sebuah bola basket. Siswa dibekali peralatan seperti karet gelang, lidi,
dan koran dengan jumlah yang sama antar kelompok. Selain membentuk struktur bangunan,
siswa harus melakukan uji coba ketiga struktur yang telah dibuat untuk mengetahui daya
tahan saat menyangga bola basket dalam waktu tertentu. Sebagian besar siswa terlihat
antusias untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru, tetapi ada beberapa
kelompok siswa yang terlihat tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa
masalah tersebut bisa dipecahkan. Menurut Anda, bagaimana agar siswa yang tidak
berminat menjadi berminat dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik?
b. Penting sekali setiap guru memiliki rancangan dokumen pembelajaran STEAM sebelum ia
melaksanakan pembelajaran. Buatlah desain pembelajaran STEAM menggunakan model
Project Based Learning (Pembelajaran Berpusat pada Masalah), berdasarkan level
pendidikan yang menjadi tanggung jawab Saudara dalam menyelenggarakan pembelajaran.
c. Coba Anda lakukan identifikasi terkait ragam model “blended learning” yang
memungkinkan dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah Anda.
d. Coba Anda lakukan identifikasi terkait ragam platform atau aplikasi yang dapat digunakan
untuk mendukung model pembelajaran blended learning di sekolahmu?
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN 2020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Jawaban:
a. Agar pembelajaran STEAM dapat berjalan lebih efektif dan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan guru perlu menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang
berlaku dalam pembelajaran STEAM. Ada tujuh prinsip dalam pembelajaran STEAM yaitu:
1) Prinsip perhatian dan motivasi; 2) Prinsip keaktifan; 3) Prinsip keterlibatan langsung; 4)
Prinsip pengulangan; 5) Prinsip tantangan; 6) Prinsip balikan dan penguatan; dan 7) Prinsip
perbedaan individual. Begitu pula dalam kasus siswa yang tidak berminat menjadi berminat
dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik, guru perlu menerapkan prinsip perhatian
dan motivasi yang lebih kepada kelompok yang kurang berminat dengan menunjukan
masalah yang kontekstual dan mengugah minat siswa untuk termotivasi menyelesaikan
masalah tersebut. Guru juga menerapkan prinsip keaktifan dimana siswa diarahkan untuk
menyadari bahwa dalam memecahkan masalah dalam bidang STEAM ada banyak cara.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan uji coba di depan kelas untuk
kelompok yang kurang berminat sehingga memperoleh perhatian dari teman sekelasnya dan
merasa terlibat dalam pembelajaran, hal ini guru menerapkan prinsip keterlibatan langsung
Jika uji coba yang dilakukan kelompok gagal maka diberi kesempatan untuk mengulang
kembali sampai berhasil, hal ini membuat siswa merasa tertantang untuk bisa memecahkan
permasalahan sampai berhasil. Siswa yang telah berhasil membuat struktur bangunan yang
mampu menyangga sebuah bola basket diberi penghargaan berupa mendali atau hadiah,
sehingga memunculkan persaingan antar kelompok untuk melakukan uji coba, begitu pula
untuk kelompok yang pasif akan lebih aktif karena adanya penghargaan berupa mendali atau
hadiah jika berhasil. Guru juga memperhatikan perbedaan individu sehingga guru dalam
membentuk kelompok bisa bijak dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang ada
pada setiap siswa dengan cara membentuk kelompok yang beragam dimana siswa yang
kurang aktif digabungkan dengan siswa yang aktif.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN 2020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

b. Desain pembelajaran STEAM menggunakan model Projrct Based Learning (Pembelajaran


Berpusat pada Proyek)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021
Sekolah SMK Negeri 3 Purwokerto
Mata Pelajaran Bimbingan dan Konseling (BK)
Komponen/Bidang Layanan Dasar/ Bidang Sosial
Topik/Tema Layanan Stop Bullying !
Kelas/Semester X (Sepuluh)/Gasal
AlokasiWaktu 2 JP
Tujuan Umum
Peserta didik mampu memahami tentang bullying, bahaya
prilaku bullying, sebab dan dampak bullying, serta berani cara
melawan tindakanTujuan
bullyingKhusus

Tujuan 1. Peserta didik dapat memahami masalah bullying (C2)

Layanan 2. Peserta didik dapat menganalisis sebab-sebab dan dampak


negatif bullying (C4)
3. Peserta didik dapat memilih cara yang tepat untuk mencegah dan
melawan bullying (C4)
4. Peserta didik dapat menanggulangi perilaku buliying (C6)

1. Pengertian bullying
Materi
2. Sebab-sebab dan dampak negatif bullying
Layanan
3. Cara mencegah dan melawan bullying

Metode Project Based Learning


Pembelajaran
Media Pembelajaran Microsoft teams 365
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN 2020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

1. Tahap Awal/Pendahuluan
a. Guru BK membuka layanan daring melalui Microsoft teams
365.
b. Membina hubungan baik dengan Peserta didik (menanyakan
kabar dan memberikan penguatan dengan kalimat positif).
c. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai.
d. Mengamati tayangan video tentang perilaku bullying
e. Memberikan penjelasan tentang langkah - langkah kegiatan
layanan daring dengan metode Project Based Learning.
f. Memberikan penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab
peserta didik selama mengikuti kegiatan daring untuk bekerja
secara individual membuat poster bertema bullying
g. Menjelaskan langkah- langkah membuat pembuatan poster
Langkah-langkah
Kegiatan Layanan 2. Tahap Inti
a. Peserta didik mengamati tayangan video tentang perilaku
bullying melalui Microsoft teams 365
b. Peserta didik mulai membaca slide PPT materi bullying
melalui Microsoft teams 365
c. Peserta didik bekerja secara individual sesuai intruksi dari
Guru BK untuk membuat poster bertema bullying
d. Peserta didik diberi waktu untuk mengerjakan tugas membuat
poster bertema bullying selama 3 X 24 jam
e. Peserta didik dapat mengirimkan poster bertema bullying
melalui Microsoft teams 365.
f. Hasil poster bertema bullying akan diupload di instagram
sekolah dan yang mendapat like paling banyak akan
mendapatkan reward berupa kuota internet.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN 2020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

3. Tahap Penutup
a. Peserta didik menyimpulkan hasil dari materi yang dibahas
b. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
manfaat dan kebermaknaan kegiatan.
c. Peserta didik diberikan penguatan dan rencana tindak lanjut.
d. Guru bersama peserta didik melakukan evaluasi hasil
kegiatan.
e. Peserta didik diminta mengisi evaluasi hasil kegiatan layanan
melalui google form
f.Guru BK menutup kegiatan layanan dengan salam dan berdoa.

Evaluasi :
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik dan sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan daring, antara lain: merasakan
suasana yang menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang
menarik.
Purwokerto, 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

Dra. Niken Malasiyanti Puput Desiana Putri, S.Pd


NIP. 19631014 199512 2 002 NIP.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN 2020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

c. Ragam model “blended learning” yang memungkinkan diterapkan dalam proses


pembelajaran di SMK Negeri 3 Purwokerto yaitu:
1) Model kelas Lab/Whole Group Rotation, yaitu model yang mengatur peserta didik
untuk berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain. Salah satu ruangan digunakan untuk
sesi pembelajaran secara online sedangkan ruangan yang lain digunakan untuk kegiatan
yang lainnya. Peserta didik berpindah dari ruang kelas menuju laboratorium komputer
untuk mengikuti pelajaran simdigkom atau menuju laboratorium bahasa untuk pelajaran
bahasa inggris atau bahasa Indonesia.
2) Model Flex, model ini diterapkan selama pandemic covid 19 yang sebagian besar
pembelajaran dilakukan secara online, sehingga pembelajaran bersifat sangat fleksibel.
Guru berperan sebagai fasilitator melalui diskusi, pengerjaan proyek dalam kelompok,
maupun tutoring secara individu. Guru membantu peserta didik yang mengalami
permasalahan dalam pembelajaran berdasarkan hasil pantauan aktifitas pembelajaran
online yang telah dilaksanakan. Model pembelajaran ini sudah berjalan di sekolah,
walapun belum sempurna dikarenakan berbagai kendala yang ada seperti akses internet
yang terbatas bagi peserta didik yang tempat tinggalnya di pelosok dan keterbatasan
guru dalam mengaplikasikan teknologi. Sekolah mendukung model ini dengan
membantu mensubsidi kuota untuk siswa dan memberikan pelatihan kepada para guru
untuk bisa maksimal menggunakan aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran online.
3) Model self-blend yaitu peserta didik mengambil satu atau lebih kegiatan pembelajaran
online sebagai tambahan dari kegiatan pembelajaran tatap muka. Aplikasinya dalam
pelayanan BK adalah guru BK menawarkan pelayanan online bagi peserta didik yang
membutuhkan pemahaman lebih mendalam mengenai materi yang diberikan pada saat
tatap muka.

d. Ragam platform atau aplikasi yang dapat digunakan dalam mendukung pelaksanaan model
pembelajaran “blended learning” di sekolah saya yaitu :
1) Microsoft teams 365. Dengan microsoft 365 guru dapat memberikan materi pelajaran
yang berupa teks, video, ppt dan memberikan tugas atau melakukan penilaian hasil
belajar dalam bentuk kuis dalam microsoft 365.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN 2020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Contohnya, saya menggunakan aplikasi microsoft 365 untuk memberikan pelayanan BK


secara klasikal selama masa PJJ
2) Menggunakan Google Formulir untuk membuat formulir, kuis, dan survei untuk
mengumpulkan dan menganalisis jawaban, dan lain sebagainya. Saya mengaplikasikan
google formulir ini untuk membuat daftar presensi siswa saat kegiatan layanan BK
daring, membuat angket kebutuhan peserta didik sebagai need asesmend pembuatan
program BK, dan membuat lembar evaluasi setelah layanan selesai.
3) Menggunakan media sosial untuk menunjang pembelajaran “blended learning” berupa
aplikasi whatsapp, instagram, dan youtube. Selain menggunakan ms. teams saya
menggunakan grup whatsapp untuk mengakomodir siswa yang mengalami kesulitan
dalam mengakses ms. teams, selain itu grup whatsapp ini juga lebih familiar untuk
siswa sehingga layanan BK juga lebih sering menggunakan grup whatsapp. Untuk
instagram kami BK mempunyai akun instagram khusus untuk BK dimana lewat
instagram kami memberikan materi-materi, informasi penting serta pengumuman-
pengumuman yang bisa dibaca oleh peserta didik dengan lebih menarik dan mudah
diakses peserta didik karena setiap peserta didik pasti memiliki akun instagram.
Pengunaan yutube sebagai penunjang kami dalam memberikan layanan berupa video-
video yang relefan dengan materi yang disampaikan sehingga lebih menarik.

Anda mungkin juga menyukai