PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alangkah baiknya kalau kita dapat menguasai ragam-ragam bahasa dengan baik, agar
dapat berkomunikasi secara efektif sesuai dengan tempat dan situasi tempat ragam itu di
gunakan. Namun penguasaan ragam bahasa baku tampaknya sangat dan lebih penting
karena jangkauan penggunaannya lebih luas dan merata. Lagi pula bahasa baku inilah yang
di gunakan dalam komunikasi resmi Negara.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. BAHASA BAKU
Telah banyak para ahli bahasa mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian bahasa baku. Namun jika ditarik benang merahnya pengertian bahasa baku
tersebut memiliki makna yang sama. Berikut adalah beberapa pendapat para ahli
tentang bahasa baku.
1. Menurut Yus Rusayana, bahasa baku atau bahasa standar adalah bahasa yang
dikodifikasikan yang lebih luas.
Dari pengertian tersebut terdapat tiga aspek yang paling menyatu, yaitu
kodifikasi, keberterimaan, dan di fungsikan sebagai model.
Istilah kodifikasi berasal dari bahasa inggris (codification) yang di artikan
sebagai hal memberlakukan suatu kode atau aturan kebahasaan untuk di
jadikan norma dalam berbahasa. Aturan kebahasaan itu berupa pedoman tata
bahasa, ejaan, kamus, lafal, dan istilah.
2. Menurut Vilem Mathesius daan B Havranek, bahasa baku adalah bentuk
bahasa yang di kodifikasi , di terima, dan di fungsikan sebagai model atau
acuan oleh masyarakat secara luas.
3. Menurut Moeljono; 1989;23, bahasa bakun adalah bentuk pemakaian bahasa
menjadi model yang dapat di contoh oleh setiap pemakai bahasa yang hendak
berbahasa secara benar.
2
Secara gramatikal, misalnya : ia paling pandai di kelasnya, bukan ia pandai
sendiri di kelasnya.
1. Fungsi bahasa resmi pada taraf nasional misalnya, dijalankan oleh bahsa
Indonesia. Seperti dalam tata usaha, peradilan, dan penyelenggara politik. Di
samping itu di dalam berbagai upacar adat bahasa daerah juga sebagai bahasa
resmi.
2. Fungsi bahasa perhubungan luas dalam komunikasi antardaerah dan
antarbudaya ditunaikan dalam bahasa Indonesia dan sejumlah bahasa asing.
Fungsi bahasa dalam sistem pendidikan formal berkaitan dengan garis
kebijakan dalam penentuan jenis bahasa sebagai bahasa pengantar dan atau
objek studi.
3. Fungsi bahasa kesenian bertalian dengan pengungkapan cabang seni lewat
bahasa, seperti bidang prosa, puisi, drama, teater dan film.karya seni ini
diciptakan oleh penyair, pengarang, pengubah drama yang latar belakang
budayanya beragam.
4. Fungsi bahasa keilmuan akan berkembang jika bahasa yang bersangkutan
memiliki ragam tulis yang dapat untuk merekam penelitian dan pengolahan
ilmu serta untuk komunikasi ilmiah dalam berbagai jenisnnya. Dewasa ini
fungsinya itu terutama dilaksanakan oleh bahasa Indonesia dan inggris.
3
D. BAROMETER KEBAKUAN BAHASA
Sebagai acuan yang dapat memperjelas penggunaan bahasa baku di antaranya dapat
digunakan beberapa pedoman umum sebagai berikut.
1. Pedoman umum ejaan yang disempurnakan
2. Pedoman umum tata bentukan istilah
3. Pedoman umum pemenggalan kata
4. Pedoman umum pengindonesiaan istilah asing
5. Tata bahasa baku bahasa Indonesia
6. Kamus besar bahasa Indonesia.
4
Folosof Gardu Haul Ialah Jin
Flat Gatal hektare Idiom Jogging
Fobi Gazal Hijriah Ikamah Join
Folio Gedebok Himne Iktikaf Joging
Fondasi Gedung Hipotek Iktidal Judo
Formal Gelada Hipotesis Ikhwan Jemput
Foto Gelagapan Hipoplasis imajinasi Jenazah
5
Pabrik Qari Rabi Selawe Taat
Pacet Qariah Rabies Semak Taala
Padre Qasar Rabana Sekunder Tablig
Pagina Qiraah Rabu Sein Tafakur
Paha Rada Sambal Tafsir
Paham Radikal Sampanye Tahajud
Pahit Raffia Santan Tahu
Pajak Rahasia Sandal Tahu
Pakai Rahib Sendok Tajam
Pakansi Rahmat Sensitive Takabur
Pakta Raib Sensual Takwa
Palem Rajam Sentosa Tank
Pamphlet Rakaat Sengkalan Taraf
Panakawan Raket Sentra Taplak
Panau Raksasa Sentrum Tariff
Paraf Rakyat sepet Tebal
Panjar Rama Sepet Teater
Panitia Ramadan Sepur Tasbih
Param Ramai Serep Teknik
Paradox ranking Serap Tebal
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahasa merupakan alat yang di gunakan untuk berkomunikasi dengan sesama anggota
masyarakat atau antar individu, berisi bahasa pikiran, keinginan, dan perasaan
lainnya. Mempunyai fungsi
1. Pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang
menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.
2. Pemberi kekhasan, pemakain bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan
masyarakat pemakai bahasa lainnya.
3. Pembawa kewibawaan, pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan
kewibawaan pemakainya.
4. Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya
pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.
B. SARAN
7
C. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Koko K. 2016. Senarai kata baku dan diksi popular. Bandung. Pt Sarana
Tutorial Nurani Sejahtera.
Waridah, Ernawati. 2012. EYD Ejaan Yang Di Sempurnakan Dan Seputar Kebahasa-
Indonesia. Bandung. Ruang Kata Imprint Kawan Pusaka.