Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Alangkah baiknya kalau kita dapat menguasai ragam-ragam bahasa dengan baik, agar
dapat berkomunikasi secara efektif sesuai dengan tempat dan situasi tempat ragam itu di
gunakan. Namun penguasaan ragam bahasa baku tampaknya sangat dan lebih penting
karena jangkauan penggunaannya lebih luas dan merata. Lagi pula bahasa baku inilah yang
di gunakan dalam komunikasi resmi Negara.

B.     RUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Bahasa Baku


2. Ciri-ciri bahasa baku
3. Fungsi bahasa baku
4. Barometer kebakuan bahasa
5. Contoh bahasa baku

C.    TUJUAN

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui apa itu bahasa baku


2. Mengetahui manfaat, tujuan dan fungsi bahasa baku.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. BAHASA BAKU
Telah banyak para ahli bahasa mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian bahasa baku. Namun jika ditarik benang merahnya pengertian bahasa baku
tersebut memiliki makna yang sama. Berikut adalah beberapa pendapat para ahli
tentang bahasa baku.
1. Menurut Yus Rusayana, bahasa baku atau bahasa standar adalah bahasa yang
dikodifikasikan yang lebih luas.
Dari pengertian tersebut terdapat tiga aspek yang paling menyatu, yaitu
kodifikasi, keberterimaan, dan di fungsikan sebagai model.
Istilah kodifikasi berasal dari bahasa inggris (codification) yang di artikan
sebagai hal memberlakukan suatu kode atau aturan kebahasaan untuk di
jadikan norma dalam berbahasa. Aturan kebahasaan itu berupa pedoman tata
bahasa, ejaan, kamus, lafal, dan istilah.
2. Menurut Vilem Mathesius daan B Havranek, bahasa baku adalah bentuk
bahasa yang di kodifikasi , di terima, dan di fungsikan sebagai model atau
acuan oleh masyarakat secara luas.
3. Menurut Moeljono; 1989;23, bahasa bakun adalah bentuk pemakaian bahasa
menjadi model yang dapat di contoh oleh setiap pemakai bahasa yang hendak
berbahasa secara benar.

B. CIRI-CIRI BAHASA BAKU


Penggunaan bahasa dapat kategorikan baku jika memiliki cirri-cii sebagai
berikut :
1. Menggunakan ujaran/ucapan baku pada bahasa lisan, tidak terpengaruh bahasa
daerah.
2. Memakai ejaan resmi, yaitu ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
3. Terbatasnya unsur bahasa daerah, baik leksikal maupun gramatikal,.
Secara leksikal, misalnya : bertemu, bukan ketemu.

2
Secara gramatikal, misalnya : ia paling pandai di kelasnya, bukan ia pandai
sendiri di kelasnya.

C. FUNGSI BAHASA BAKU


Secara umum, fungsi bahasa baku sebagai berikut :
1. Pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang
menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.
2. Pemberi kekhasan, pemakain bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan
masyarakat pemakai bahasa lainnya.
3. Pembawa kewibawaan, pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan
kewibawaan pemakainya.
4. Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya
pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.

Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, fungsi bahasa baku dapat diimpementasikan


pada aktifitas sebagai berikut

1. Fungsi bahasa resmi pada taraf nasional misalnya, dijalankan oleh bahsa
Indonesia. Seperti dalam tata usaha, peradilan, dan penyelenggara politik. Di
samping itu di dalam berbagai upacar adat bahasa daerah juga sebagai bahasa
resmi.
2. Fungsi bahasa perhubungan luas dalam komunikasi antardaerah dan
antarbudaya ditunaikan dalam bahasa Indonesia dan sejumlah bahasa asing.
Fungsi bahasa dalam sistem pendidikan formal berkaitan dengan garis
kebijakan dalam penentuan jenis bahasa sebagai bahasa pengantar dan atau
objek studi.
3. Fungsi bahasa kesenian bertalian dengan pengungkapan cabang seni lewat
bahasa, seperti bidang prosa, puisi, drama, teater dan film.karya seni ini
diciptakan oleh penyair, pengarang, pengubah drama yang latar belakang
budayanya beragam.
4. Fungsi bahasa keilmuan akan berkembang jika bahasa yang bersangkutan
memiliki ragam tulis yang dapat untuk merekam penelitian dan pengolahan
ilmu serta untuk komunikasi ilmiah dalam berbagai jenisnnya. Dewasa ini
fungsinya itu terutama dilaksanakan oleh bahasa Indonesia dan inggris.

3
D. BAROMETER KEBAKUAN BAHASA
Sebagai acuan yang dapat memperjelas penggunaan bahasa baku di antaranya dapat
digunakan beberapa pedoman umum sebagai berikut.
1. Pedoman umum ejaan yang disempurnakan
2. Pedoman umum tata bentukan istilah
3. Pedoman umum pemenggalan kata
4. Pedoman umum pengindonesiaan istilah asing
5. Tata bahasa baku bahasa Indonesia
6. Kamus besar bahasa Indonesia.

E. CONTOH BAHASA BAKU

Abad Bumper Cabai Daftar Efek


Abersi Blangko Cabut Dai Ekabahasa
Abjad Bos Camilan Dahsyat Eksem
Abnormal Bau Candra Dhou Eksistensi
Abonemen Beduk Cangkul Da’wah Ekskavasi
Abrasi Becak Cobek Dammah Eksklusif
Absorpsi Bakso Colok Dumping Ekspor
Abstain Babon Cuka Dari pada Ekpress
Akustik Besok Cuil Dharma Ekstra
Akuntan Bioskop Cek Dharma bakti Ekstrusi
Aluminium Boks Cedok Dharma wanita Ekuator
Apotek Bus Cerita Dasa lomba Ekuivalen
Asas Bundar Cebur Debet Elektro
Andal Bungkam Cecar Debitur Elevasi
Analisis Blaster Cawat Devile Elevator
Anastesis Berondong Cegukan Definisi Elips
Anatomi Baskom Cangklong Dekrit Elite
Aktif Batil Cemooh Demontrasi Elpiji
Akta Baterai Cengkih Depo Emas
Akad Batin Cekik Drajat Embus
Avokat Brazil Cina Diode Etos
Fakih Gaat Hadas Isra Jadwal
Fakir Gaib Hadir Ingin Jahit
Faksimili Galaksi Hadirat Insaf Jail
Falak Galaktosa Hadirin Inset Jajak
Fardu Galeri Hadis Idola Jamak
Fasih Gali Hafal Ijab Jasad
Fathah Galib Hakikat Ijazah Jangkrik
Fatihah Galon Hak Ikat Jawab
Februari Gama Hakikat Ikhlas Jendela
Feri Gana –gini Halo Ilahi Jus
Fibrasi Gahdewa Halogen Ideal Jeruji
Figur Gap Hantam Ide Jilid

4
Folosof Gardu Haul Ialah Jin
Flat Gatal hektare Idiom Jogging
Fobi Gazal Hijriah Ikamah Join
Folio Gedebok Himne Iktikaf Joging
Fondasi Gedung Hipotek Iktidal Judo
Formal Gelada Hipotesis Ikhwan Jemput
Foto Gelagapan Hipoplasis imajinasi Jenazah

kabar Laba-laba Macet Naïf Objek


Kacamata Lalat Madya Nafsu Objektif
Kadariah Label Mbak nafsi Objektivitas
Kadi Laknat mabuk Nafkah Ofensif
Kakbah Langganan Magis Nyiru Oferte
Kaktus Legenda Magma Nuklir Ofisial
Kalbu Lonjak Mahasuci Nekat Offset
Kalam Lubang mag Negeri Oktaf
Kalander Laten Magnet Negative Oligarki
Kalimat Larva Magrib Nasihat Omnivore
Kamp Lateks Marah Napas Omzet
Kanada Leding Maraton Nazar Ons
Kanibal Lazim Marmot Nimat Opelet
Kalbu laser Mas Nonaktif Operasi
Kaligrafer Lembap Markah Meto Operasional
Keroncong Legalisasi Manset Narkotik Oplah
Kerucut Limfa Mandek Neting Orang-oring
Keruk Level Maulid Negosiasi Orang tua
Kesal Lift Media Nenenda Orisinal
Kerikil Lewat Medis Nanar Oto

5
Pabrik Qari Rabi Selawe Taat
Pacet Qariah Rabies Semak Taala
Padre Qasar Rabana Sekunder Tablig
Pagina Qiraah Rabu Sein Tafakur
Paha Rada Sambal Tafsir
Paham Radikal Sampanye Tahajud
Pahit Raffia Santan Tahu
Pajak Rahasia Sandal Tahu
Pakai Rahib Sendok Tajam
Pakansi Rahmat Sensitive Takabur
Pakta Raib Sensual Takwa
Palem Rajam Sentosa Tank
Pamphlet Rakaat Sengkalan Taraf
Panakawan Raket Sentra Taplak
Panau Raksasa Sentrum Tariff
Paraf Rakyat sepet Tebal
Panjar Rama Sepet Teater
Panitia Ramadan Sepur Tasbih
Param Ramai Serep Teknik
Paradox ranking Serap Tebal

Uang Vagina Wafat X/eks Zakar


Ubah Vak Wajib Xenophobia Zakat
Ujian ulang Vakansi Wajik Xenofon Zalim
Ujung Vakansiasi Wakaf Xenomania Zaman
Ukhrawi Vakum Warkat Xilena Zamrud
Ukulele Valensi Watt Zamzam
Umrah Valid Was-was Zarafah
Unek-unek Vanili Warakawuri Zat
Uzur Vas Warna-warni Zebra
Utak-atik Varises Wasilah Zanit
Urune Vaselin Wesel Yar Zeppelin
Utopia Vascular Wreda Yodium Zigot
Unta Vector Wudu Yoghurt Ziarah
Urgen Vena Wujud Yogja Zig-zag
Universal Vernis Wirausaha Yuridis Zina
Ustaz Voli Wihara Yuris Zina
Utang Vocal Wijaya Yurisprudensi Zionisme
Uretra Veto Widyaiswira Yustisi Zuhur
Usada Video Widyawisata Yuyitsu Zuriah
Ustazah Vonis watak zulhijah

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahasa merupakan alat yang di gunakan untuk berkomunikasi dengan sesama anggota
masyarakat atau antar individu, berisi bahasa pikiran, keinginan, dan perasaan
lainnya. Mempunyai fungsi
1. Pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang
menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.
2. Pemberi kekhasan, pemakain bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan
masyarakat pemakai bahasa lainnya.
3. Pembawa kewibawaan, pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan
kewibawaan pemakainya.
4. Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya
pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.

B. SARAN

7
C. DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Koko K. 2016. Senarai kata baku dan diksi popular. Bandung. Pt Sarana
Tutorial Nurani Sejahtera.
Waridah, Ernawati. 2012. EYD Ejaan Yang Di Sempurnakan Dan Seputar Kebahasa-
Indonesia. Bandung. Ruang Kata Imprint Kawan Pusaka.

Anda mungkin juga menyukai