Anda di halaman 1dari 4

BUDIDAYA IKAN HIAS NEMO/CLOWNFISH

(Amphiprion sp) DENGAN RESIRCULATING


AQUACULTURE SYSTEM (RAS) SKALA RUMAH TANGGA

Nemo merupakan ikan karang tropis yang hidup pada


daerah terumbu karang dengan kedalaman kurang dari 50
cm dan berair jernih.

Secara alami kehidupan Nemo selalu berada dalam radius


kurang lebih 1 meter dari anemon, karena keduanya
membentuk simbiosis mutualisme.

Nemo memiliki pangsa pasar yang luas dan merupakan salah


satu jenis ikan hias yang paling diminati dikalangan penghobi
ikan hias dalam dan luar negeri serta harga pasar yang stabil.
Budidaya Ikan Nemo di Balai Perikanan
Budidaya Laut (BPBL) Ambon

BPBL Ambon berhasil membudidayakan 14 jenis Nemo


melalui teknik kawin silang (cross breeding), diantaranya
: biak biasa, half black, full back, black photon,
platinum, picasso, snowflake, frossbite, black ice,
lightning maroon, black snowflake, balong padang,
pellet orange dan pellet pink.






Black Australis Clown Anemonefish

 Induk yang dipilih berwarna corak terang dan  Wadah pemeliharaan berupa bak fiber
berpenampilan menarik, dengan ukuran jantan kapasitas 2 ton diisi dengan air laut steril dan
minimal 4,5 cm dan betina minimal 6 cm. ditambahkan fitoplankton sebagai pakan alami.
 Pemijahan dilakukan pada akuarium 40 cm x 40  Jenis pakan yang diberikan bervariasi
cm x 60 cm dengan kepadatan 2 ekor, tergantung umur larva hari (D), D1 – D20 diberi
ditambahkan anemon. pakan rotifera, D20 – D30 diberi pakan
 Substrat dimasukkan untuk menempelnya telur, artemia.
berupa pipa PVC ukuran 4 inchi dengan tinggi 15  Setelah berukuran 0,8 – 1,0 cm dapat
– 20 cm. dipindahkan pada wadah pendederan.
 Lama proses pemijahan berkisar 3 bulan hingga
1 tahun, jika proses pemijahan belum terjadi
induk digantikan dengan induk lainnya.  Benih dipelihara dalam akuarium ukuran 100
 Jumlah telur yang dihasilkan (Fekunditas) cm x 40 cm x 60 cm selama 1 – 2 bulan hingga
mencapai 800 – 1000 butir per pasang per sekali berukuran 2 cm.
pemijahan.  Kepadatan benih 500 ekor per akuarium
dengan menggunakan sistem resirkulasi.
 Pakan yang diberikan berupa pakan alami jenis
rotifera dan artemia serta pakan buatan,
 Benih siap tebar berukuran 1,5 – 2 cm dalam pemberian pakan 2 jam sekali.
wadah ukuran 100 cm x 60 cm x 50 cm dilengkapi  Survival Rate (SR) mencapai 80%.
dengan sistem resirkulasi, dengan volume air 80 –
100 liter.
 Lama pemeliharaan 4 – 6 bulan, hingga ukuran 4,2
– 4,5 cm (panen dapat dilakukan secara parsial).
 Pakan yang diberikan berupa pakan buatan berupa
pellet (protein 50%), dengan frekuensi pemberian
3 hingga 5 kali sehari.
 Survival Rate (SR) pada tahap ini mencapai 80%.
TAHAPAN
BUDIDAYA
ANALISIS USAHA
Biaya Investasi

Biaya Operasional

INDIKATOR EKONOMI OUTCOME


 Penyusutan per tahun 5% dari biaya investasi  Produksi panen per siklus 600 ekor
 Siklus produksi dilakukan selama 6 bulan  Pendapatan per siklus Rp. 12.000.000,-
 Tingkat kelulushidupan sebesar 80%  Keuntungan per siklus Rp. 8.174.850,-
 Harga jual ikan per ekor Rp. 20.000,-

KELAYAKAN USAHA Artinya, kegiatan produksi ikan


 Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) = 2,14 hias Nemo ini layak untuk
 Break Event Point (BEP) Harga = Rp. 5.792,- dijalankan karena
 Break Event Point (BEP) Produksi = 174 ekor menguntungkan secara ekonomi.
 Pay Back Period = 0,8

Anda mungkin juga menyukai