Anda di halaman 1dari 3

1.

Teori Nusantara

Dalam teori Nusantara dinyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah
Nusantara ini tidak berasal dari luar, melainkan dari wilayah Nusantara itu sendiri. Mengikuti
sudut pandang Multiregional Evolution Model, teori nusantara menyatakan bahwa manusia
purba menjadi nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Pendukung
teori Nusantara adalah Mohammad Yamin, J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir
Alisjahbana dan Gorys Keraf.

Berikut adalah argumen yang melandasi teori Nusantara.

1. Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban tidak


mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan
sebelumnya.
2. Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja),
namun persamaan tersebut hanyalah suatu kebetulan saja.
3. Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homo soloensis
dan Homo Wajakensis.
4. Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara
dengan bahasa Indo-Eropa yang berkembang di Asia Tengah.

Berdasarkan hasil penelitian Gregorius Keraf (Gorys Keraf) mengenai bahasa-bahasa


Nusantara sebagai mana dipaparkan dalam bukunya yang berjudul Linguistik Bandingan
Historia (1984) membuahkan teori baru mengenai asal usul bahasa dan bangsa Indonesia.
Menurut teori keraf, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri
bukan dari mana-mana, bukan pulau dari Asia Tenggara Daratan atau dari Semenanjung
Malaka.

Teori Keraf ini didasarkan pada tiga landasan tinjau sebagai berikut.

1. Situasi geografis masa lampau.


2. Pertumbuhan dan penyebaran umat manusia.
3. Teori migrasi bahasa dan leksikostatistik.

2. Teori Yunan

Dalam teori yunan disebutkan bahwa manusia-manusia purba di Indonesia yang menjadi
nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina bagian selatan. Beberapa ahli yang
mendukung teori Yunan adalah Dr. J.H.C. Kern, Robert Barron van Heine Geldern, Prof.
Dr. N.J Krom, dan Moh. Ali.

Menurut Moh. Ali bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak ke selatan
oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Menurut pendukung teori Yunan, pendapat mereka
didasari oleh dua hal berikut.

1. Ditemukan kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak
tua yang ada di kawasan Asia Tengah.
2. Bahasa melayu yang berkembang di Nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa
Champa yang ada di Kamboja. Hal tersebut membuka kemungkinan bahwa penduduk
di Kamboja berasal dari daratan Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong. Arus
perpindahan tersebut selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan
perpindahan dan sampei ke Nusantara. Kedatangan manusia dari Yunan ke kepulauan
Nusantara ini dengan melalui tiga gelombang utama (perpindahan orang Negrito,
Proto-Melayu, dan Deutro Melayu).

Orang Negrito, Diperkirakan orang Negrito sudah memasuki Nusantara sejak 1000 SM.
Orang Negrito ini diyakini sebagai penduduk paling awal di kepulauan Nusantara. Hal
tersebut dibuktikan dengan penemuan arkeologi di Gua Cha, Malaysia. Dalam
perkembangannya orang Negrito menurunkan orang Semang. Ciri fisik orang Negrito yaitu
berkulit gelap, rambut keriting, hidung lebar, dan bibir tebal. Di Indonesia ras negrito ini
sebagian besar mendiami daerah papua. Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu
suku Siak (Sakai) serta suku Papua Melanesoid yang mendiami Pulau Papua dan Pulau
Melanesia.

Proto-Melayu, Diperkirakan migrasi Proto-Melayu ke kepulauan Nusantara sekitar pada


2500 SM. Sebutan Proto-Melayu adalah untuk menyebutkan orang-orang yang melakukan
migrasi pada gelombang pertama ke Nusantara. Keturunan Proto-Melayu yaitu suku Toraja,
Dayak, Sasak, Nias, Rejang, dan Batak. Dalam hal bercocok tanam, orang Proto-Melayu
memiliki kemahiran yang lebih baik daripada orang Negrito.

Deutro Melayu, Deutro Melayu adalah sebutan untuk orang-orang yang melakukan migrasi
pada gelombang kedua. Diperkirakan kedatangan Deutro Melayu ke Indonesia pada 1500
SM. Suku bangsa yang termasuk Deutro Melayu antara lain Minangkabau, Aceh, Jawa,
Melayu, Betawi, dan Manado.

3. Teori Out of Taiwan

Menurut teori Out of Taiwan, bangsa yang ada di Nusantara ini berasal dari Taiwan bukan
dari daratan Cina. Pendukung teori Out of Taiwan adalah Harry Truman Simanjuntak.
Menurut pendekatan linguistik, bahwa dari keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di
Nusantara memiliki rumpun yang sama yaitu rumpun Austronesia.

Akar dari keseluruhan cabang bahasa yang digunakan leluhur yang menetap di Nusantara
berasal dari rumpun  Austronesia di Formosa atau dikenal dengan rumpun Taiwan, selain hal
tersebut menurut riset genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom tidak menemukan
kecocokan pola genetika dengan wilayah Cina.

4. Teori Out of Afrika

Menurut teori Out of Afrika, manusia modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika.
Dasar teori ini adalah dukungan ilmu genetik melalui penelitian DNA mitokondria gen
perempuan dengan gen laki-laki. Menurut Max Ingman (ahli genetika dari Amerika Serikat),
manusia modern yang ada sekarang ini berasal dari Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu
tahun lalu.
Dari Afrika mereka menyebar ke luar Afrika. Dari hasil penelitian Max Ingman tersebut,
tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa gen manusia modern bercampur dengan gen
spesies manusia purba.

Diperkirakan manusia Afrika melakukan migrasi ke luar Afrika melakukan migrasi ke luar
Afrika sekitar 50.000-70.000 tahun silam. Tujuan migrasi tersebut menuju Asia Barat. Jalur
yang ditempuh ada dua yaitu mengarah ke lembah Sungai Nil, melintas Semenanjung Sinai
lalu ke utara melewati Arab Levant dan jalur kedua melewati Laut Merah.

Setelah memasuki Asia ada beberapa kelompok yang tinggal sementara di Timur Tengah,
sedangkan kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung
Arab menuju ke India, Asia timur, Indonesia. bahkan sampai ke barat daya Australia.

Bukti mengenai keberadaan manusia Afrika telah sampai ke Australia adalah dengan
ditemukan bahwa manusia Afrika telah berimigrasi hingga ke Australia adalah dengan jejak

genetik

Anda mungkin juga menyukai