Anda di halaman 1dari 8

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Portal Jurnal Elektronik Universitas Negeri Malang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
TEMATIK KELAS 1 SD

Hermin Tri Wahyuni, Punaji Setyosari, Dedi Kuswandi


Universitas Negeri Malang
Email: ermindfizerra@yahoo.com, pun_pasca@yahoo.com, dkuswandi08@gmail.com

Abstrak

Pembelajaran tematik terpadu menempatkan satu tema dikaji dari sejumlah pelajaran. Melalui pendekatan
studi kasus, penelitian ini mengungkap pelaksanaan pembelajaran tematik di SDN Percobaan 01 Malang.
Fokus kajian terhadap faktor pendukung, penghambat, dan upaya guru mengatasi hambatannya. Temuan
penelitian menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah baik dan mencakup semua komponen
pembelajaran tematik. Faktor pendukung terutama dari kepala sekolah, guru, siswa, dan lingkungan
sekitar sekolah; faktor penghambat berupa sulitnya mencari kaitan antar mata pelajaran; guru berlatih
mengembangkan jaringan tema secara kontekstual dan memantapkannya melalui kegiatan team teaching
dan KKG.

Kata kunci: implementasi, tematik, terpadu, pendukung, penghambat

Pembelajaran tematik adalah Misalnya tema “Lingkungan” dapat ditinjau


pembelajaran yang menggunakan tema dari mata pelajaran bahasa, IPS, IPA, dan
dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran kewarganegaraan. Lebih luas lagi, tema
sehingga dapat memberikan pengalaman tersebut dapat ditinjau dari mata pelajaran
bermakna kepada siswa (Effendi, 2009: lain, misalnya seni budaya dan matematika.
129). Trianto (2010: 78) menyatakan Penelitian ini bertujuan mengungkap hal-hal
bahwa pembelajaran tematik dimaknai terkait pelaksanaan pembelajaran tematik di
sebagai pembelajaran yang dirancang SDN Percobaan 01 Malang; faktor-faktor
berdasarkan tema-tema tertentu, dalam pendukung pelaksanaan pembelajaran
pembahasannya tema itu ditinjau dari tematik; faktor-faktor penghambat pelak­
berbagai mata pelajaran. sanaan pembelajaran tematik; dan bagaimana
Berdasarkan dua pandangan di upaya guru mengatasi hambatan dalam
atas dapat disimpulkan bahwa pengertian melaksanakan pembelajaran tematik di SDN
pembelajaran tematik merupakan pembe­ Percobaan 01 Malang
lajaran yang didasarkan dari sebuah tema
yang digunakan untuk mengaitkan beberapa METODE
konsep mata pelajaran, sehingga anak akan Penelitian ini menerapkan jenis
lebih mudah memahami sebuah konsep, penelitian studi kasus yang berupaya meng­
karena hanya berdasarkan dari satu tema identifikasi pelaksanaan pembelajaran te­
untuk beberapa pelajaran yang diajarkan. ma­tik sesuai konteks permasalahan yang

Implementasi Pebelajaran Tematik . . . . - Hermin dkk - || 129


dihadapi. Seperti dinyatakan Sukmadinata melakukan persiapan dengan membuat
(2009: 64) studi kasus adalah suatu penelitian perangkat perencanaan pembelajaran
yang diarahkan untuk menghimpun data, tematik. Hal ini sesuai dengan ungkapan
mengambil makna, dan memperoleh Effendi (2009: 133), bahwa dalam pelak­
pemahaman dari kasus tersebut. Melalui sanaan pembelajaran tematik, perlu
studi kasus ingin diketahui pelaksanaan dilakukan beberapa hal yang meliputi tahap
pembelajaran tematik kelas 1 semester 2, perencanaan yang mencakup kegiatan
mengetahui kelemahan-kelemahan yang pemetaan kompetensi dasar, pengembangan
ditemui dalam pelaksanaan pembelajarannya, jaringan tema, pengembangan silabus,
dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan dan penyusunan rencana pelaksanaan
untuk mengatasi kelemahan yang ditemukan pembelajaran. Persiapan guru berupa
dalam pelaksanaan pembelajaran tematik penetapan jadwal yang disusun berdasarkan
kelas 1 semester 2 di SDN Percobaan 01 tema tidak lagi disusun berdasarkan mata
Malang. pelajaran. Penyusunan jadwal mengikuti
Teknik pengumpulan data yang model jadwal pelajaran tematik secara
digunakan adalah wawancara, angket, terintegrasi, sehingga dalam jadwal tidak
observasi dan dokumentasi. Alasan melak­ tertulis nama-nama mata pelajaran.
sanakan penelitian di SDN Percobaan 01 Untuk mendukung penyampaian
Malang karena sekolah ini merupakan materi pada saat pelaksanaan pembe­
sekolah dasar yang menerapkan kurikulum lajaran, guru juga mempersiapkan media
tingkat satuan pendidikan secara utuh dan pembelajaran yang akan digunakan
sudah melaksanakan pembelajaran tematik dalam pembelajaran. Dalam hal ini
terpadu di kelas awal sejak tahun 2004. Setyosari (2005: 18) mernyatakan bahwa
Atas dasar alasan tersebut, dipandang media pembelajaran merupakan alat
oleh peneliti bahwa subyek penelitian atau keadaan yang dipergunakan sebagai
dapat memberikan informasi yang cukup perantara komunikasi dalam kegiatan
sesuai konteks penelitian yang ditetapkan pembelajaran. Pada pelaksanaannya guru
sebelumnya. Hal itu terkait keberadaan menggunakan media CD pembelajaran
subyek penelitian, yaitu Ibu S (46 tahun) dan memanfaatkan lingkungan sekitar
yang telah berpengalaman melaksanakan sebagai sumber pembelajaran, misalnya
pembelajaran tematik sejak tahun 2004, ruangan di sekolah yang dimanfaatkan
telah mengikuti training pembelajaran dalam tema lingkungan. Guru menyuruh
tematik dan menjadi salah satu pelatih siswa untuk mengamati ruangan yang
pembelajaran tematik pada program bersih dan kurang bersih, kemudian
IAPBE (Indonesia-Australia Partnershif melaporkannya kepada guru. Sehingga
for Basic Education) tahun 2003 – 2004. siswa dapat mengamati hal yang konkret
dalam pembelajaran. Hal tersebut sesuai
HASIL DAN PEMBAHASAN pernyataan Trianto (2007: 75) bahwa media
Pelaksanaan pembelajaran tematik pembelajaran tidak hanya meliputi media
kelas 1 semester 2 di SDN Percobaan komunikasi elektronik yang kompleks,
01 Malang guru memulainya dengan tetapi juga bentuk sederhana seperti slide,

130 || Edcomtech Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016


foto, diagram buatan guru, objek nyata, tanya jawab, diskusi dan penugasan.
dan kunjungan keluar kelas. Sedangkan sebagai sumber bacaan, guru
Pada tahap pelaksanaannya pem­ seringkali menggunakan buku-buku dari
belajaran tematik didasarkan pada satu beberapa penerbit, seperti Erlangga,
tema tertentu yang dikaitkan dengan Yudistira, dan Bumi Aksara. Pemilihan
beberapa mata pelajaran, hal ini sesuai buku pegangan tersebut sebagai buku
dengan pernyataan Hadisubroto (dalam bacaan karena isi yang ada didalamnya
Trianto, 2007: 6) pembelajaran terpadu dinilai sudah relevan dengan materi dan
adalah pembelajaran yang diawali tema yang akan diajarkan. Dalam hal ini
dengan suatu pokok bahasan atau tema Trianto (2010: 122) menyatakan bahwa
tertentu yang dikaitkan dengan konsep pemilihan sumber belajar harus terkait
lain, yang dilakukan secara spontan atau dengan indikator dan kompetensi dasar
direncanakan, baik dalam satu bidang studi yang ditetapkan. Selain buku pegangan,
atau lebih, dengan beragam pengalaman LKS (Lembar Kerja Siswa) digunakan
belajar anak, maka pembelajaran menjadi sebagai sarana memberikan tugas-tugas
lebih bermakna. Bagi guru yang telah kepada siswa.
berpengalaman, kreatif dan produktis Pengelolaan kelas yang dilakukan
seperti ditunjukan subyek penelitian, guru guru juga berpengaruh dalam pembelajaran.
mampu merancang suatu pembelajaran Di kelas 1A guru telah mengelola kelas
yang disajikan dalam satu tema pokok dengan baik. Guru mengkondisikan kelas
pembelajaran untuk beberapa mata menjadi tempat belajar sekaligus tempat untuk
pelajaran. Pergantian antar mata pelajaran bermain. Guru menerapkan pembelajaran
di dalam tematik tersebut tidak terlihat dan yang menyenangkan dengan sesekali
berganti secara halus sehingga menjadi mengajak siswa untuk bernyanyi, berpuisi,
satu pembelajaran yang padu, utuh dan berkeliling kelas dan memperagakan sesuatu
menyeluruh. sesuai tema dan konteks pembelajaran yang
Bagi guru, metode pembelajaran dilaksanakan. Suasana belajar di dalam
juga mempengaruhi proses belajar me­ kelas tetap serius namun juga tetap santai
ng­ajar di kelas tematik. Metode di­ dan menyenangkan, sehingga murid tetap
pandang oleh guru merupakan cara yang fokus pada pembelajaran yang sedang
digunakan untuk menyajikan materi yang dilaksanakan.
bervariasi dalam pembelajaran tematik. Guru menggunakan media
Seperti dinyatakan Trianto (2010: 132) pem­belajaran berupa gambar yang di­
bahwa metode pembelajaran merupakan tayangkan melalui LCD proyektor.
bagian dari strategi pembelajaran Materi yang disampaikan dalam media
berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, dan alat pembelajaran ini merupakan
memberi contoh dan latihan pada siswa pesan pembelajaran yang mendukung
untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pengembangan bahan dan informasi sesuai
pembelajaran yang sering digunakan oleh tema yang sedang dibinakan. Adapun pesan
guru tematis adalah ceramah bervariasi, pembelajaran yang ingin disampaikan

Implementasi Pebelajaran Tematik . . . . - Hermin dkk - || 131


guru dalam kaitan tema lingkungan untuk hal ini sesuai dengan pernyataan Effendi
pelajaran IPS adalah pengenalan gambar (2009: 138) bahwa pada pembelajaran
denah dan arah mata angin. Dengan tematik penilaian dilakukan untuk
adanya media tersebut murid terlihat mengkaji ketercapaian kompetensi dasar
sangat antusis dan semangat dalam belajar dan indikator pada tiap-tiap mata pelajaran
serta memperhatikan konsep pembelajaran yang terdapat pada satu tema tersebut.
yang disampaikan oleh guru. Evaluasi proses dilaksanakan guru
Evaluasi pembelajaran dilaksana­ dengan menerapkan teknik observasi.
kan dalam bentuk evaluasi proses dan Evaluasi proses lebih tertuju pada
hasil. Untuk mengetahui seberapa jauh keterlibatan siswa dalam melaksanakan
pemahaman siswa mengenai materi yang pembelajaran, kerjasama antar siswa,
telah disampaikan oleh guru, maka guru semangat, dan daya juang siswa menguasai
menerapkan evaluasi hasil belajar. Selain atau mencari bahan-bahan pembelajaran
untuk mengetahui pemahaman siswa, tematik. Setelah selesai pembelajaran,
evaluasi hasil belajar juga digunakan guru memberikan tindak lanjut kepada
sebagai bahan menyusun laporan kemajuan siswa, yaitu dengan cara memberikan
belajar siswa yang akan dilaporkan kepada kesimpulan dari seluruh materi yang
orang tua siswa. Evaluasi hasil belajar yang telah disampaikan, memberikan reward
dilakukan oleh guru untuk mengetahui hasil pada siswa yang aktif dalam belajar atau
pembelajaran tematik diantaranya dalam memberikan punishment pada siswa yang
bentuk tes tertulis pada saat akhir tema, gaduh pada saat belajar, memberikan
ujian tengah semester (UTS), dan ujian tugas yang dapat dibuat karya siswa untuk
akhir semester (UAS). Selain tes tertulis dipajang dikelas dan tugas yang dikerjakan
guru juga melakukan pengamatan terhadap dirumah atau pekerjaan rumah (PR).
tingkah laku siswa dan keaktifan siswa Faktor-faktor pendukung pelak­
pada saat pembelajaran berlangsung. sanaan pembelajaran tematik di SDN
Standar yang digunakan dalam Percobaan 01 Malang dapat ditinjau
evaluasi adalah KKM (kriteria ketuntasan dari beberapa hal yaitu: manajemen
minimal) dari setiap mata pelajaran yang sekolah yang baik sangat mendukung
telah ditetapkan oleh sekolah. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran tematik seperti
untuk laporan evaluasi hasil belajar dalam pembuatan jadwal pelajaran yang
siswa tersebut dilaporkan dalam bentuk disesuaikan dengan waktu dan jam yang
raport dan diberikan nilai ke setiap telah ditentukan oleh sekolah; dukungan
mata pelajaran. Penilaian pembelajaran Kepala Sekolah, Kepala Sekolah sangat
tematik dikembalikan ke setiap mata mendukung pelaksanaan pembelajaran
pelajaran, karena tematik hanyalah tematik dengan memberikan kesempatan
dalam penyampaiannya saja. Indikator untuk guru mengikuti berbagai pelatihan
pencapaian pembelajaran dapat digunakan mengenai pembelajaran tematik; dukungan
sebagai patokan ketuntasan belajar siswa, guru lain, dalam pelaksanaan pembelajaran

132 || Edcomtech Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016


tematik yaitu dengan cara memberikan tematik kelas 1 semester 2 di SDN
waktu khusus untuk membahas jadwal Percobaan 01 berupa kesulitan guru dalam:
pelajaran dan team teaching yang diterapkan mencari kaitan antara mata pelajaran satu
dalam pelaksanaan pembelajaran tematik; dengan yang lain dalam satu tema; dan
dukungan dari sumber daya yang memadai kesulitan guru merancang pembelajaran
dari guru itu sendiri. tematik yang sangat padu. Hal ini terkait
Guru dengan berbagai pengalaman dengan ungkapan Effendi (2009: 129)
mengajar dan inovasi dalam melaksanakan bahwa, pembelajaran tematik adalah
pembelajaran sangat mendukung ter­ pembelajaran yang menggunakan tema
laksana­kannya pembelajaran tematik yang dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran
efektif dan efesien. Dalam hal ini, guru sehingga dapat memberikan pengalaman
kelas 1A di SDN Percobaan 01 Malang bermakna kepada siswa. Namun dalam
memiliki pengalaman dalam mengikuti mencari kaitan antara mata pelajaran
pelatihan pembelajaran tematik secara satu dengan yang lain guru masih merasa
nasional sejak tahun 2004 yang selanjutnya kesulitan. Ungkapan yang disampaikan Ibu
diterapkan dalam pelaksanaan di sekolah Sophi, bahwa dalam pembelajaran tematik
sampai saat ini. Selain itu, guru juga penyajian materi berdasarkan pada satu
melakukan inovasi dalam pembelajaran tema yang ditentukan.
sehingga pembelajaran tidak akan Dalam satu kali pertemuan
monoton dan melakukan sesuatu yang baru disajikan dua atau tiga mata pelajaran
dalam pembelajaran; keadaan serta latar yang terkait dengan satu tema tertentu.
belakang siswa juga sangat membantu Dalam hal ini dapat ditemukan bahwa
kelancaran pembelajaran tematik, antara dalam pembelajaran tematik dibutuhkan
lain adalah kemampuan belajar siswa guru yang kreatif untuk merangkai
yang cukup mampu dan diatas rata-rata; pembelajaran yang padu. Mencari kaitan
faktor lainnya adalah dukungan dari orang antar mata pelajaran sehingga siswa tidak
tua siswa; faktor lingkungan sekitar akan merasakan bahwa mata pelajaran
sekolah berkontribusi langsung dalam sudah berganti.
pelaksanaan pemebalajaran tematik, Upaya guru untuk mengatasi kesulitan
khu­susnya terhadap hal-hal yang dapat yang dialami dengan cara: menggambarkan
dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan terlebih dahulu jaringan tema, sehingga
dan sebagai media dalam pembelajaran akan mudah dalam mencari kaitannya.
tematik; fasilitas lain yang diberikan oleh Dengan menggambarkan jaringan
sekolah juga mendukung keterlaksanaan tema serta indikatornya akan memudahkan
pembelajaran tematik, diantaranya adalah guru dalam menemukan kaitan dari
ruangan tambahan seperti laboratorium, beberapa mata pelajaran tersebut; membuat
perpustakaan, ruang serbaguna atau aula skenario pembelajaran yang disesuaikan
dan ruang komputer. dengan jaringan tema dan kaitan antar
Beberapa faktor penghambat yang mata pelajaran yang telah ditemukan
juga sebagai kelemahan pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang

Implementasi Pebelajaran Tematik . . . . - Hermin dkk - || 133


padu. Setelah pembuatan jaringan tema juga metode pembelajaran yang akan
akan memudahkan guru untuk menyusun digunakan, sumber belajar, media
skenario pembelajaran yang padu. pembelajaran, dan evaluasi setelah
Rencana skenario pembelajaran yang pembelajaran; dalam persiapan tersebut,
telah disusun, akan memudahkan guru guru juga menyusun jadwal berdasarkan
dalam melaksanankan pembelajaran di tema dan tidak lagi disusun berdasarkan
kelas; guru juga diharapkan untuk terus mata pelajaran.
membina diri dengan cara melakukan Penyusunan jadwal mengikuti
diskusi dengan guru lain dalam bentuk model jadwal pelajaran tematik secara
Team Teaching dan ikut serta dalam terintegrasi, dimana jadwal pelajaran
KKG guna memantapkan keterampilan tematik secara terintegrasi; metode
dan keahlian merancang, melaksanakan yang sering digunakan adalah ceramah,
dan mengevaluasi pembelajaran tematik tanya jawab, diskusi, dan penugasan;
terpadu; diskusi dengan teman sejawat guru mengelola kelas dengan baik dan
juga sangat diharapkan sekali guna menciptakan kelas yang menyenangkan;
mempertajam keahlian guru. KKG evaluasi dilakukan setelah selesai satu
merupakan tempat guru untuk diskusi tema dengan mengadakan tes, ujian tengah
dan bertukar pikiran tentang masalah semester (UTS), dan ujian akhir semester
pembelajaran. Dengan diskusi, diharapkan (UAS; tindak lanjut diberikan guru pada
dapat menemukan upaya untuk mengatasi akhir pembelajaran dalam bentuk tugas,
masalah yang ditemukan. Diskusi dapat pekerjaan rumah, tugas berupa hasil karya
juga dilakukan dengan teman sejawat yaitu siswa, penyimpulan setelah pembelajaran,
guru kelas 1B yang merupakan teman dan reward atau punishment.
dalam satu lingkungan sekolah, sehingga Faktor pendukung dalam pelaksa­
sama-sama mengetahui karakteristik siswa naan pembelajaran tematik kelas 1 berupa:
dan akan mudah untuk mencari solusi. manajemen sekolah yang baik, peranan dan
dukungan kepala sekolah serta dukungan
SIMPULAN DAN SARAN dari guru lain; kemampuan siswa yang
Berdasarkan hasil penelitian cukup mampu dapat dan dukungan orang
dan pembahasan dalam Implementasi tua siswa dapat dijadikan sebagai faktor
Pembelajaran Tematik di SDN Percobaan pendukung pelaksanaan pembelajaran
01 Malang dapat ditarik kesimpulan tematik; dan lingkungan sekitar sekolah
sebagai berikut: pelaksanaan Pembelajaran yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
Tematik kelas 1 semester 2 di SDN belajar dan media dalam pembelajaran juga
Percobaan 01 Malang telah dilaksanakan merupakan salah satu faktor pendukung
sesuai dengan ketentuan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran tematik di SDN
tematik. Sebelum pelaksanaan dilakukan Percobaan 01 Malang.
persiapan dengan membuat perangkat Faktor penghambat yang ditemukan
pembelajaran yaitu silabus dan RPP. Selain dalam pelaksanaan pembelajaran tematik
perangkat pembelajaran, direncanakankan kelas 1 semester 2 di SDN Percobaan 01

134 || Edcomtech Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016


Malang terletak pada: (1) mencari kaitan com/2009/06/pembelajaran-
antara mata pelajaran satu dengan yang tematik.html/), diakses tanggal 11
lain dalam satu tema, dan (2) merancang April 2012.
pembelajaran yang padu. Dinas Pendidikan. 2009. Model
Upaya yang dilakukan guru untuk Pembelajaran Tematik (Power
mengatasi hambatan yang ditemukan; Point), (Online), (http://
menggambarkan terlebih dahulu jaringan akhmadsudrajat.files.wordpress.
tema, sehingga akan mudah dalam com/2009/.../pembelajaran-
mencari kaitannya; membuat skenario tematik.ppt/), diakses tanggal 11
pembelajaran yang disesuaikan dengan April 2012.
jaringan tema dan kaitan antar mata Efendi, Mohammad. 2009. Kurikulum dan
pelajaran yang telah ditemukan untuk Pembelajaran: Pengantar Ke Arah
menciptakan pembelajaran yang padu; Pemahaman KBK, KTSP dan SBI.
diskusi dengan guru lain di dalam KKG Malang: FIP Universitas Negeri
atau dengan teman sejawat yaitu guru Malang.
kelas 1B. Fatoni. 2010. Kelebihan dan kekurangan
Saran disampaikan kepada pihak pembelajaran terpadu, (Online),
terkait sebagai masukan implementasi (http://fatonipgsd071644221.
pembelajaran tematik di SDN Percobaan 01 wordpress.com/2010/04/26/
Malang adalah sebagai berikut: bagi sekolah, kelebihan-dan-kekurangan-
hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran terpadu/ ), diakses
identifikasi untuk meningkatkan kualitas tanggal 11 April 2012.
pembelajaran tematik di SDN Percobaan Arnold, Mitra. 2007. Pembelajaran
01 Malang; bagi guru hasil penelitian ini Tematik, (Online), (http://
dapat dijadikan bahan masukan untuk guru jeperis.blogspot.com/2007/06/
dalam mengembangkan tematik di SDN pembelajaran-tematik.html/),
Percobaan 01 Malang. Khususnya dalam diakses tanggal 11 April 2012.
permasalahan yang telah ditemukan, Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi
sehingga permasalahan yang ditemukan Penelitian Kualitatif. Bandung:
tersebut tidak lagi menjadi hambatan Rema ja Rosda Karya.
dalam pelaksanaan dan pengembangan Nurhayati, S. 2009. Pelaksanaan
pembelajaran tematim di SDN Percobaan Pembelajaran Tematik di Sekolah
01 Malang. Dasar Gugus V Kecamatan
Gandusari Kabupaten Blitar Tahun
DAFTAR RUJUKAN Pelajaran 2007/2008. Skripsi
Suharsimi-Arikunto. 2006. Prosedur tidak diterbitkan. Malang: FIP
Penelitian Suatu Pendekatan Universitas Negeri Malang.
Praktis. Jakarta: Rineka Cipta PLPG Penyelenggara Sertifikasi guru rayon
Defantri. 2009. Pembelajaran Tematik, 24 Universitas Negeri Makasar.
(Online), (http://defantri.blogspot. 2010. Model Pembelajaran Efektif

Implementasi Pebelajaran Tematik . . . . - Hermin dkk - || 135


di Sekolah Dasar, (Online), (http:// Sukmadinata, N.S. 2009. Metode
sertifikasiguru.unm. ac.id/Model- Penelitian Pendidikan. Bandung:
P e m b e l a j a r a n / 1 0 - 11 / M o d e l - Remaja Rosda Karya.
Pembelajaran-SD.pdf/), diakses Sungkono. 2009. Pembelajaran Tematik
tanggal 11 April 2012. dan Implementasinya di Sekolah
Rosadi, I. 2009. Pelaksanaan Dasar, (Online), (http://staff.uny.
Pembelajaran Tematik Studi Kasus ac.id /system/files/penelitian/
di Kelas II SDN Mergosono I Kota Sungkono, M.Pd./Pembelajaran
Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Tematik SD.doc), diakses tanggal
Malang: FIP Universitas Negeri 11 April 2012.
Malang. Trianto. 2007. Model Pembelajaran
Setyosari, P. & Sihkabuden. 2005. Media Terpadu dalam Teori dan Praktek.
Pembelajaran. Malang: Elang Jakarta: Prestasi Pustaka
Mas. Trianto. 2010. Mengembangkan Model
Setyosari, P. & Widijoto, H. 2007. Metode Pembelajaran Tematik. Jakarta:
Penelitian Pendidikan. Malang: Prestasi Pustaka.
FIP Universitas Negeri Malang.

136 || Edcomtech Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai