“Teknologi dan
Komunikasi”
Alina Sari Hartono S.Sos, M.KP.
USA Europe
19,450000 19,450000
Brasil
Pendahuluan 19,450000
Di era Industri 4.0, setiap organisasi baik public sector ataupun private sector
dituntut untuk memiliki kepemimpinan yang melek teknologi agar mampu
beradaptasi dengan perubahan dan kebutuhan masyarakat. Organasisai
membutuhkan digital leadership yang berorientasi pada inovasi dan kreativitas
untuk tetap memiliki daya saing. Pendekatan kepemimpinan tradisional tidak lagi
dirasa efektif untuk mengelola dan memimpin organisasi untuk mencapai tujuan.
Ada kebutuhan untuk melampaui kepemimpinan tradisional dan menggunakan
gaya kepemimpinan baru sesuai perkembangan jaman. Teknologi yang semakin
kompleks dan kini dekat dengan masyarakat adalah sebuah keniscayaan bagi
organisasi .
Digital Leadership
Sandel (2013) define the digital leadership as the capabilities and capacities
that could provide the creativity environment by optimizing The technology
and digital capability. The digital characteristic are the creativity leader,
inspiring leader, credibility leader, wider knowledge leader, collaborative and
interactive leader and trust the subordinates.
Dalam sector publik, pelayanan berbasis teknologi menjadi sebuah tuntutan dan kebutuhan
masyarakat. Kebutuhan akan kecepatan dan kualitas pelayanan serta masyarakat yang
semakin kritis dan melek teknologi membuat sector public harus beradaptasi dan
meningkatkan kapasitas sumber daya. Dalam kondisi pandemic misalnya, teknologi menjadi
jalan keluar agar pelayanan dan aktivitas ASN dapat terus berjalan meski terbatas karena
WFH ( Work From Home ). Pelayanan publik harus berjalan secara efektif meskipun ruang
gerak terbatas secara fisik.
Melihat bagaimana digital leader menjadi sosok yang dibutuhkan pada saat ini tentu tidakah
mudah dalam penerapannya. Dalam sektor publik, perlu adanya pelatihan yang tepat untuk
memberikan pengetahuan tentang teknologi informasi dan komunikasi bagi ASN mengingat
hal tersebut adalah komponen penting dalam digital leadership.
Komunikasi
Sebagai pusat kekuatan dan dinamisator bagi organisasi,
pemimpin harus selalu berkomunikasi dengan semua
pihak, baik melalui hubungan formal ataupun informal.
Kelebihan : Kekurangan :
Kelebihan : Kekurangan :
• Semua perintah dapat • Komunikasi dan kepatuhan berlangsung
diterima dengan lebih akurat- lebih lambat
tepat, karena dapat • Kemungkinan besar muncul sikap
ditanyakan dan didiskusikan “menyerang” pada pengikut/anak buah,
dan terdapat sikap bertahan pada diri
apabila pesan-pesan yang pemimpin.
diberikan kurang dapat
dimengerti. • Setiap saat bisa timbul masalah-masalah
baru yang tidak terduga-tuga dengan
• Bisa dikurangi salah paham adanya dialog terbuka. Artinya, dapat
dan salah interpretasi muncul satu seri permasalahan
kepemimpinan (manajemen) baru, yang
• Suasana lebih demokratis bisa menyulitkan posisi pemimpin.
Gaya Kepemimpinan dalam Pendekatan Komunikasi
1. Penentu arah yang hendak ditempuh oleh organisasi dalam usaha mencapai
tujuan dan berbagai sasaran
2. Wakil dan juru organisasi terutama dengan mereka yang tergolong sebagai
“stakeholder”
3. Komunikator yang efektif
4. Mediator yang handal, khususnya dalam mengatasi berbagai situasi konflik yang
mungkin timbul antara individu dalam suatu kelompok kerja yan terdapat dalam
organisasi yang dipimpinnya
5. Integrator yang rasional dan objektif.
Aspek komunikasi diperlukan seorang pemimpin agar fungsi-fungsi
kepemimpinan dapat terwujud. Menurut Wirawan (2002 : 95-115), ada 8
(delapan) fungsi kepemimpinan, sebagai berikut:
1. Menciptakan visi;
2. Mengembangkan budaya organisasi;
3. Menciptakan sinergi;
4. Memberdayakan pengikut/staf;
5. Menciptakan perubahan;
6. Memotivasi pengikut;
7. Mewakili sistem sosialnya;
8. Membelajarkan organisasi.
Thanks!
Any questions?