Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah tentang “Simplisia” ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam alam
semesta.
Saya sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas Farmakognosi “Simplisia” di samping itu saya ucapkan banyak terima
kasih kepada guru mata pelajaran Farmakognosi bapak Luqman Nurhakim,
S.Farm yang telah membimbing dan memberi arahan dalam membuat makalah
ini, juga kepada semua pihak yang membantu saya selama pembuatan makalah
ini berlangsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Demikian yang saya dapat sampaikan, semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar ke
depannya bisa diperbaiki.

Ciwidey, 14 Oktober 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR....................................................................................... I
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................... 3
1.3 TUJUAN PENULISAN..................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SIMPLISIA............................................................. 4
2.2 PENGERTIAN SIMPLISIA FLOS ( BUNGA )................................ 5
2.2.1 WOODFORDIAE (BUNGA SIDAWAYAH)........................... 5
2.3 BUAH (FRUCTUS).......................................................................... 7
2.3.1 PENGERTIAN BUAH........................................................... 7
2.3.2 MORINDAE CITRIFOLIAE FRUCTUS.............................. 8
2.4 BIJI ( SEMEN )................................................................................. 9
2.4.1 PENGERTIAN BIJI (SEMEN) ............................................... 9
2.4.2 CUCURBITAE SEMEN........................................................... 10
2.5 CARA PEMBUATAN SIMPLISIA YANG BAIK............................. 12
BAB III PENUTUP......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Flos(bunga)
Flos adalah bagian tanaman berupa bunga yang dipakai sebagai bahan
simplisia.
Untuk mendapatkan kandungan bahan berkhasiat yang
maksimal,pemungutan hasil tergantung pada jenis tanaman.
Contoh: cengkeh, dipetik selagi kuncup.
1. FLOS (BUNGA)
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan
secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan
tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air. Suatu
bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.
Empat bagian utama bunga: Kelopak bunga, Mahkota bunga, Alat kelamin
jantan atau androecium, Alat kelamin betina atau gynoecium.
2. FRUCTUS (BUAH)
Buah (fructus) adalah salah satu bagian dari tumbuhan atau tanaman
yang paling ditunggu-tunggu oleh para petani dan semua orang yang suka
buah untuk di ambil hasilnya.
Sebelum mendapatkan buah atau hasil dari sebuah tananaman
biasanya kita mengenal istilah penyerbukan atau peristiwa jatuhnya serbuk
sari ke kepala putik.
Setelah penyerbukan terjadi pada bunga dan kemudian akan  diikuti
pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal
biji yang terdapat pada bakal buah akan tumbuh menjadi bakal biji.
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah
ikut dan merupakan suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah

1
terjadi penyerbukan dan pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah
segera menjadi layu dan gugur.
Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya,
karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya
dengan bagian-bagian yang lain.
3. BIJI ( SEMEN )
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan
berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada
Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari
sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang
termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai
untuk pertumbuhan. (Lihat pergiliran keturunan).
Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai
perkembangan penting dalam reproduksi dan pemencaran Spermatophyta
(tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji; bahasa Yunani: sperma biji,
phyton tumbuhan); dibandingkan dengan tanaman yang lebih primitif seperti
lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak memiliki biji dan menggunakan cara
lain untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan
berbiji mendominasi relung-relung biologi sejak dari padang rumput hingga
ke hutan, baik di wilayah tropis maupun daerah beriklim dingin.
Kata "biji" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta, bija. Kata "biji"
acap dipertukarkan penggunaannya dengan "benih" dan "bibit". Dalam istilah
teknis pertanian dan kehutanan, "benih" adalah biji yang dipersiapkan khusus
untuk menghasilkan tanaman baru, sedangkan "bibit" (atau juga disebut
"semai") adalah tanaman (atau hewan) muda siap tanam (kalau hewan, siap
dibesarkan) setelah ditumbuhkan atau dibesarkan sampai umur tertentu atau
hasil perbanyakan tanaman dengan cara yang lain (misalnya cangkok, stek,
okulasi dan lain-lain).
Di samping itu dalam bahasa awam kata "biji" juga kerap dilekatkan
secara kurang tepat: 'biji' padi (gabah), 'biji' jagung, dan 'biji' bunga matahari
—misalnya—yang secara botani sesungguhnya adalah buah kering tak
memecah, sementara bijinya yang sejati terletak di dalamnya. Juga 'biji'

2
mangga dan 'biji' aneka buah batu lainnya, yang sebetulnya biji terlapis oleh
endokarp; yakni bagian dalam buah yang mengeras atau liat untuk
melindungi biji yang sesungguhnya.

1.2 Rumusan masalah


a. Apa pengertian Simplisia ?
b. Apa pengertian Simplisia Flos dan Penjelasannya/gambar?
c. Apa pengertian Simplisia Fructus dan penjelasannya/gambar?
d. Apa pengertian Simplisia Semen dan penjelasannya/gambar?
e. Bagaimana cara pembuatan Simplisia yang baik ( terutama pengeringan)?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan tentang simplisia flos,
Fructur dan Semen dan cara pembuatan Simplisia yang baik mulai dari
proses pengadaan bahan hingga pengepakan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Simplisia


Sebelum kita mengetahui apa itu Gossypium fructus sebaiknya kita
mengetahui, Apakah simplisia itu? Simplisia adalah bahan alamiah yang
dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga,
kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia di
bagi menjadi 3, yakni simplisia Nabati, Hewani, dan Mineral. Ada pun
macam-macam simplisia, antara lain:
a. Rimpang (rhizoma)
Rimpang merupakan batanf dan daun yang terdapat di dalam tanah,
bercabang-cabang, dan tumbuh tunas yang muncul ke atas tanah dan
menjadi tumbuhan baru. Kunyit dan Jahe merupakan salah satu contoh
jenis rimpang yang biasa dijadikan simplisia.
b. Akar (radix)
Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat dalam
tanah. Tugas akar selain memperkuat tegaknya tumbuhan, menyerap air
dan zat makanan dari dalam tanah, kadang-kadang juga sebagai tempat
menimbun makanan. Menurut bentuknya, dibedakan 2 macam akar yaitu
akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang hanya terdapat pada
tumbuhan yang ditanam dari biji. Akar untuk simplisia bisa dari tanaman
rumput, perdu, atau tanaman berkayu keras. simplisia akar dikumpulkan
ketika proses pertumbuhannya terhenti. Contoh akar yang kerap dijadikan
simplisia adalah Ginseng.
c. Kayu (Lignum)
Kayu yang biasa digunakan sebagai simplisia merupakan kayu tanpa
kulit. Pemotongan kayu biasanya dilakukan miring sehinggak permukaan
menjadi lebar. Kadangkala berupa serutan kayu.
d. Kulit Kayu (Cortex)
Kulit kayu merupakan bagian terluar dari batang pada tanaman.

4
e. Biji (Semen)
Biji biasanya dikumpulkan dari buah yang masak.
f. Buah (fructus)
Buah untuk simplisia biasanya dikumpulkan setelah masak.
g. Bunga (flos)
Bunga yang digunakan sebagai simplisia dapat berupa bungtunggal
atau majemuk.
h. Daun (folium)
Bisa dikatakan, daun adalah jenis simplisia yang paling sering
digunakan dalam pembuatan herbal. simplisia tersebut bisa derupa daun
segar atau kering dan dapat berupa pucuk daun seperti teh atau daun tua
seperti daun salam.
i. Herba (herba)
Herba merupakan seluruh bagian dari tanaman obat mulai dari akar,
batang, daun, bunga, dan buah yang berasal dari tanaman jenis terna
yangbersifat herbaceus. Contohnya , Pegagan.

2.2 Pengertian Simplisia Flos( Bunga )


Flos ( Bunga ) adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi
ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan
secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan
tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air. Suatu
bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.
Empat bagian utama bunga: Kelopak bunga, Mahkota bunga, Alat kelamin
jantan atau androecium, Alat kelamin betina atau gynoecium.

2.2.1 WOODFORDIAE FRUCTUS


Tanaman Sidawayah
A. Klasifikasi
Nama Umum Indonesia : Sidawayah

5
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Lythraceae
Genus : Woodfordia
Spesies : Woodfordia floribunda Salisb
B. Morfologi
Di pulau Jawa, Bunga Sidowayah banyak dijumpai di daerah
dataran rendah atau terkadang di daerah padang rumput di tanah
pegunungan, dan biasanya tumbuh sangat lokal. Jenis ini tumbuh liar
bersama-sama dengan rerumputan dan semak belukar. Tumbuhan ini
menyukai tempat yang terbuka, seperti di padang rumput, belukar
rendah, lereng pegunungan yang hutannya ditebang dan tersebar pada
ketinggian tempat 30-1.000 m dpl.

Woodfordiae Flos Et Fructus

6
Nama lain : Bunga dan Buah Sidowayah

Tanman asal : Woodfordia Fructicosa L atau Woodfordia Floribunda


Salisbury

Keluarga : Lytraceae

Zat berkhasiat utama/isi : Zat penyamak (Tanin)

Penggunaan : Adstringensia

Pemerian : Bau lemah, rasa kelat, dan pahit

Bagian yang digunakan : Bunga

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2.3 BUAH (FRUCTUS)

2.3.1 PENGERTIAN BUAH

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan

perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya

membungkus dan melindungi biji. Beraneka rupa dan bentuk buah tidak

terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji

tumbuhan.

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan

adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut

sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas sebagai buah

7
yang terbentuk dari bakal buah saja, melainkan dapat pula berasal dari

perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah

yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

2.3.2 MORINDAE CITRIFOLIAE FRUCTUS

Pengertian Buah Mengkudu

Klasifikasi buah mengkudu :


1. Kingdom : Plantae (tumbuhan)
2. Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
3. Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
4. Divisi : Mangnoliophyta (tumbuhan berbunga)
5. Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
6. Sub Kelas : Asteridae
7. Ordo : Rubiales
8. Famili : Rubiaceae (suku kopi-kopian)
9. Genus : Morinda
10. Spesies : Morinda Citrifolia L.
Buah mengkudu ( Marinda Citrifolia, Linn ) adalah termasuk jenistanaman
dari keluarga Rubiaceae. Menurut beberapa sumber, mengkudu merupakan salah
satu jenis buah-buahan yang berasal dari Asia Tenggara.
Tanaman buah mengkudu dapat tumbuh pada ketinggian 1000 mdpl. Pada
umumnya tanaman mengkudu ini banyak terdapat di daerah tropis, termasuk
Kepulauan Pasifik, Asia Tenggara, India, Philipina, dan Amerika

MORINDAE CITRIFOLIAE FRUCTUS


Nama Lain : Mengkudu, pace, buah noni

8
Nama Tanaman Asal : Morinda citrifolia
Keluarga : Rubiaceae
Zat berkhasiat : Morindin, morindon
Penggunaan : Antidiabetika, antihipertensi, roboransia,
ekspektoransia
Pemerian : Rasa dan bau tajam
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2.4 BIJI ( SEMEN )

2.4.1 Pengertian biji

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan


berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada
Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari
sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang
termodifikasi, sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai
untuk pertumbuhan.
Simplisia semen berasal dari bagian tanaman berupa biji, Biji adalah
organ yang terbentuk dari bakal biji dan berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan generative pada tumbuhan berbiji ( Spermayophyta). Biji
uumumnya didapat dari buah yang telah tua atau sudah masak. Di Bawah ini
beberapa contoh simplisia semen :
1 Aracae Semen
2. Cucurbitae Semen
3. Foenigraeci Semen
4. Myristicae Semen
5. Nigellae sativae Seen
6. Parkiae Semen

2.4.2 CUCURBITAE SEMEN

9
BIJI LABU MERAH

Biji labu adalah biji-bijian pangan dari sebuah labu atau tanaman
Cucurbita lainnya. Biji-bijian tersebut biasanya berbentuk datar dan oval, dan
berwarna hijau terang dan memiliki kulit luar berwarna putih. Beberapa
tanaman tidak berkulit, dan hanya tumbuh untuk bijinya saja. Biji-bijian
tersebut kaya akan nutrisi, dengan kandungan protein, serat pangan dan
sejumlah nutrisi mikro yang tinggi.
Pengertian labu merah agak bermiripan dengan gabungan pumpkin
dan beberapa squash dalam bahasa Inggris.
Buah labu merah berwarna orange karena mengandung beta-karotena
(salah satu provitamin A dan juga sebagai antioksidan). Jika dipotong, buah
ini mempunyai penampang yang mirip bintang, berbiji besar dan berwarna
coklat atau putih. Daging buahnya renyah, rasanya manis dan sedikit asam.
Kandungan gizi biji labu
Selain asam amino, biji buah labu mengandung beberapa zat gizi
(nutrisi) lainnya, yakni.
 Karbohidrat (5 gram), kalori (151 kal), dan protein (7 gram).
 Vitamin, terutama B12 dan E.
 Mineral, antara lain Mg (magnesium) dan Zn (seng) yang penting untuk
organ reproduksi.
 Asam lemak utama yakni asam linoleat (43,56%) dan asam oleat (24,38%)
Tak hanya itu, biji labu juga kaya antioksidan seperti keratinoid dan
vitamin E yang dapat mengurangi peradangan serta melindungi sel tubuh dari
penyakit berbahaya.
Kandungan Zn pada biji buah labu dapat meningkatkan kualitas
sperma, sehingga burung jantan menjadi lebih produktif. Selain itu, biji labu
juga bisa meningkatkan derajat kesehatan burung secara keseluruhan.
Masakan
Biji labu adalah bahan makanan umum dalam masakan Meksiko dan
juga dibakar dan disajikan sebagai makanan ringan .[3] Biji-bijian tersebut
merupakan makanan ringan musim gugur di Amerika Serikat, serta diproduksi
dan didistribusikan makanan ringan dalam kemasan secara komersial, seperti

10
biji bunga matahari, tersedia sepanjang tahun. Biji labu dikenal dengan
sebutan Pepita di Meksiko dan negara-negara Amerika Latin lainnya dan
biasanya diasinkan dan terkadang diberi rasa pedas dan dijual di toko-toko
makanan Meksiko.

Nama Lain : biji labu merah


Nama tanaman asal : Cucubita moschata
Keluarga : cucurbitaceae
Zat berkhasiat utama : minyak lemak zat yang aktif, pada pengobatan
cacing pita belum diisolir, tetapi mungkin terdapat
dalam embrio dan selaput hijaunya
Khasiat : Obat cacing pita, diberikan sebagi emulsa segar
Pemerian : Tidak berbau, rasa seperti minyak
Bagian Yang Digunakan : Biji
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Cara pengunaan :
* Obat cacing pita : Sektar 500-800 biji labu merah segar tanpa kulit
dijadikan emulsi kemudian diminum bersama dengan obat pencahar setelah
ditambahkan dengan air.
* Biji labu merah dijadikan sebagai kuaci.
Labu Merah (Cucurbita) mencakup sekelompok tumbuhan merambat
anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae) penghasil buah konsumsi
berukuran besar bernama sama.

2.5 CARA PEMBUATAN SIMPLISIA YANG BAIK

11
Simplisia yang bermutu baik dan berkualitas, tentunya dibuat dengan
menggunakan cara pembuatan yang baik dan benar pula, sering pembuatan
simplisia yang kurang baik malah akan menjadikan mutu simplisia tidak
baik dan tidak tahan lama sehingga proses pembuatan simplisia yang tidak
sebentar terasa percuma apabila mutu yang dihasilkan nya kurang baik,
apalagi simplisia yang dihasilkan dari tanaman ini memiliki kemampuan
untuk mencegah bahkan mengobati penyakit, apabila pembuatannya tidak
memenuhi standar yang baik efek terapi yang dihasilkan dari tanaman
tersebut tidak akan terasa oleh pengkonsumsi.
Berikut saya akan memaparkan mengenai pembuatan simplisia.
a. Pengumpulan Bahan Baku
Bahan baku yang di ambil dalam pembuatan simplisia seharusnya
didapat dari satu wilayah yang sama dalam satu kali panen dengan
kondisi tanah, air dan udara yang sama.Agar kandungan kimia yang
terdapat dalam tanaman tersebut tidak berbeda - beda kadar nya. Waktu
panen sangan diperhatikan dalam pengumpulan bahan baku ini.
b. Sortasi Basah
Pada proses sortasi basah ini bahan baku tanaman yang akan
dibuat simplisia dilakukan sortir atau sortasi langsung setelah proses
pemanenan.
Tujuan dilakukannya sortasi basah ini untuk memisahkan bahan
organik asing yang terbawa saat proses pemanenan seperti tanah, pasir,
batu dll, yang dapat mengganggu pada proses selanjutnya. Walaupun
namanya sortasi basah tapi proses ini tidak menggunakan air untuk
mengerjakannya.
c. Pencucian
Proses pencucian ini dilakukan menggunakan air yang mengalir
agar air yang membersihkan tanaman yang akan dibuat simplisia selalu
baru.
Tujuan dilakukannya pencucian adalah agar lebih membersihkan
sisa - sisa bahan organik asing yang masih menempel pada saat sortasi
basah.

12
d. Perajangan
Bagian tanaman yang biasa dilakukan proses perajangan ini misalnya
seperti bagian Cortex (Kulit Kayu), Semen (Biji) Fructus ( Buah)
Rhizoma (Akar).
Tujuan dilakukannya proses perajangan ini untuk memperluas
permukaan bagian tanaman yang digunakan agar pada saat proses
pengeringan dapat mengering secara merata dan dengan waktu yang
cepat.
e. Pengeringan
Proses pengeringan ini dapat dilakukan dengan tiga cara tergantung
dari sifat kandungan kimia yang spesifik dimiliki oleh tanaman yang
akan dibuat simplisia. pengeringan dapat dilakukan secara modern yaitu
menggunkan oven dengan suhu yang digunkan adalah (40-50' C) dengan
cara tradisional yaitu menggunakan pemanasan dibawah sinar matahari
langsung dan dapat dilakukan dengan proses mengangin anginkan.
f. Sortasi Kering
Proses sortasi kering atau sortir kering ini tujuan dan maksudnya
hampir sama dengan proses sortasi basah, namun pada proses sortasi
kering ini memisahkan bahan organik asing yang kemungkinan timbul
pada proses pemanasan atau pengeringan misalnya apabila ada yang
gosong atau pengeringan yang tidak merata.
g. Penggilingan
Apabila simplisia yang digunakan akan dibuat serbuk maka
diperlukan proses penggilingan ini . agar mempermudah saat proses
ekstraksi apabila akan melakukan pengujian lanjutan.
h. Pengayakan
Pengayakan ini tujuannya untuk memisahkan simplisia yang telah
digiling apabila ada ukuran yang belum rata, biasanya untuk simplisia
menggunakan ayakan mesh 20. Proses pengayakan jangan menggunakan
ayakan yang menghasilkan serbuk yang ukurannya terlalu kecil karena
dapat mempersulit pada proses pengujian lanjutan seperti Ekstrasi.
i. Pengemasan / Pengepakan

13
Pengemasan/ Pengepakan simplisia yang telah dibuat lebih baik
disimpan dalam wadah yang higroskopik yang kedap udara dan lebih
baik terbuat dari kaca, agar simplisia yang ada didalamnya tidak cepat
mengalami pembusukan/ ditumbuhi mikroba.

BAB III
PENUTUP

14
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi Simplisia yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Saya banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah dikesempatan - kesempatan berikutnya. semoga makalah ini
berguna bagi saya pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

15
Zamzam, Muh.Yani.Dra.Juniariningsih. 2020. Farmakognosi. Jakarta:Buku
Kedokteran EGC.
https://id.wikipedia.org › wiki › Biji
https://www.belajarsingkat.com › 2017/12 › pengertian-biji-semen-dan-ba..
edukasifarmasi.blogspot.com › 2018/04 › edisi-farmakognosi-fructus-buah
devinurmiati.blogspot.com › 2017/01 › simplisia-fructus_17
syariefsimboro.blogspot.com › 2013/02 › farmakognosi-fructus-bag-
3https://www.academia.edu › FRUCTUS
devinurmiati.blogspot.com › 2017/01 › simplisia-semensimplisia-
nosi.blogspot.com › 2017/02 › myristicae-semenhttps://id.scribd.com › doc ›
farmakognosi-Myristicae-Semenmurniatika87.blogspot.com › 2017/01 › semen
annissafadhillah.blogspot.com › 2017/01 › simplisia-flos_17
daerahfarmasi.blogspot.com › 2016/10 › makalah-farmakognosi-smkf-an
ahttps://egaayuprastika.blogspot.com › 2015/08 › simplisia-
flosannissafadhillah.blogspot.com › 2017/01 › simplisia-flos_17
muhammad-mahdhun.blogspot.com › 2014/03 › simplisia-flos

16
MAKALAH
“SIMPLISIA”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Farmakognosi


Dari Bapak Luqman Nurhakim, S.Farm

Disusun oleh:

DEVI SITI NURWENDAH

NIS : 181910072

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AL-WAFA


TERAKREDITASI “A”
KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI
Jl. Raya Ciwidey Km.02 Haurkoneng RT 01 RW 23
2019

17

Anda mungkin juga menyukai