Anda di halaman 1dari 12

KOMUTASI THYRISTOR

Disusun oleh:

I Gede Ananda Narendra Candra Wardhana (1815344028)


Made Aditya Arya Pradnyana (1815344030)
I Made Dimas Heriyawan (1815344032)
Kadek Yogi Premana Putra (1815344034)
I Kadek Yudi Arimbawa (1815344036)
I Gede Made Putra Suardana (1815344038)
Agus Yuda Adi Negara (1815344040)
Andrian Febriyanto (1815344042)
I Putu Pande Angga Amantara (1815344044)
I Made Bagus Astika Yasa (1815344050)
Geraldy Mogo Kadena (1815344054)
Ida Bagus Made Harisanjaya A.N (1815344056)
Dewa Gede Agung Padmanaba Pemayun (1815344058)
Sabril Prajudith Pangestu (1815344060)

KELAS 4B

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BALI

TAHUN 2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1

1.3 Tujuan .............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2

2.1 Thyristor .........................................................................................................2

2.2 Komutasi Thyristor .........................................................................................3

2.3 Rangkaian Komutasi Thyristor.......................................................................3

2.4 Teknik Komutasi Thyristor ............................................................................4

2.5 Komutasi Alamiah ..........................................................................................5

2.6 Komutasi Paksa ..............................................................................................5

BAB III PENUTUP ................................................................................................7

3.1 Ksimpulan.......................................................................................................7

3.2 Saran ...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................9

ii | K o m u t a s i T h y r i s t o r ( K e l o m p o k 2 , 4 B / T O )
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tidak terlepas dari semua itu, kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
kami bapak Kadek Amertha Yasa yang telah memberikan kami tugas makalah ini dan
teman - teman kami di kelas 4B Teknik Otomasi yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.

Adapun makalah tentang Komutasi Thyristor ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin, namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki
makalah ini. Kami mengharapkan semoga para pembaca mendapat banyak tambahan
wawasan tentang thyristor khususnya mengenai komutasi thrysthor. Akhir kata penyusun
mengucapkan kembali terima kasih.

Om Santih, Santih, Santih Om

Bali, 21 April 2020

Tim Penyusun

iii | K o m u t a s i T h y r i s t o r ( K e l o m p o k 2 , 4 B / T O )
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Elektronika daya merupakan bidang elektronik yang sangat luas dan cepat
perkembangannya. Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak komponen baru
elektronika yang telah ditemukan dan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia salah
satu contohnya adalah thyristor. Thyristor menjadi salah satu tipe device
semikonduktor daya yang paling penting dan telah digunakan secara ekstensif pada
rangkaian elektronika daya. Thyristor pertama dirilis secara komersial pada tahun
1956. Karena thyristor dapat mengontrol sejumlah besar daya dan tegangan dengan
perangkat kecil, mereka menemukan aplikasi luas dalam kontrol daya listrik, mulai dari
dimmer cahaya dan kontrol kecepatan motor listrik ke tegangan tinggi transmisi daya
arus searah.
Thyristor dapat digunakan dalam rangkaian switching daya, sirkuit
penggantian relay, sirkuit inverter, sirkuit osilator, sirkuit level-detektor, sirkuit
chopper, sirkuit peredupan cahaya, sirkuit pengatur waktu, sirkuit logika, sirkuit
kontrol kecepatan, dll. Pada awalnya thyristor hanya mengandalkan pembalikan arus
untuk mematikannya, membuat mereka sulit untuk menerapkan arus searah; tipe
perangkat yang lebih baru dapat dihidupkan dan dimatikan melalui sinyal gerbang
control yang terakhir dikenal sebagai thyristor turn-off gerbang atau thyristor GTO.
Thyristor bukan perangkat proporsional seperti transistor. Dengan kata lain, thyristor
hanya bisa hidup atau mati sepenuhnya, sementara transistor bisa berada di antara
keadaan mati dan hidup. Ini membuat thyristor tidak cocok sebagai penguat analog,
tetapi berguna sebagai saklar. Thyristor memiliki sebuah kaki gate. Apabila kaki gate
diberi tegangan positif sebagai trigger, maka thyristor akan mencapai keadaan on. Saat
thyristor telah mencapai keadaan on, maka selamanya akan dalam keadaan on
meskipun tegangan positif yang berfungsi sebagai trigger dilepaskan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu:
1. Bagaimana cara untuk merubah thyristor menjadi keadaan off?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui cara merubah thyristor menjadi keadaan off

1|Komutasi Thyristor (Kelompok 2, 4B/TO)


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Thyristor
Thyristor adalah sebuah komponen elektronika aktif yang difungsikan seperti
pintu untuk menahan aliran arus AC atau melewatkan arus AC dengan sumber input
arus kecil. Thyristor dapat dianggap sebagai sebuah komponen yang terdiri dari 2 buah
transistor dengan memandang dari segi cara kerjanya. Thyristor biasanya digunakan
sebagai saklar/bistabil, beroperasi antara keadaan non konduksi. Thyristor memiliki
beberapa macam yaitu:
a. SCR
SCR (Silicon Controlled Rectifier) berfungsi sebagai saklar arus searah. Struktur
SCR terbentuk dari dua buah junction PNP dan NPN. Untuk memudahkan analisa,
SCR dapat digambarkan sebagai dua transistor yang NPN dan PNP yang dirangkai
sebagai berikut :

b. DIAC
DIAC (Diode Alternating Current) tersusun dari dua buah dioda PN dan NP yang
disusun berlawanan arah. DIAC memerlukan tegangan breakdown yang relatif
tinggi untuk dapat menembusnya. Karena karakteristik inilah DIAC umumnya
dipakai untuk memberi trigger pada TRIAC.

2|Komutasi Thyristor (Kelompok 2, 4B/TO)


c. TRIAC
TRIAC (Triode Alternating Current) dapat digambarkan seperti SCR yang
disusun bolak-balik. TRIAC dapat melewatkan arus bolak-balik. Dalam
pemakaiannya TRIAC digunakan sebagai saklar AC tegangan tinggi (diatas
100Volt). TRIAC bisa juga disebut SCR bi-directional. Untuk memberi trigger
pada TRIAC dibutuhkan DIAC sebagai pengatur level tegangan yang masuk.

2.2 Komutasi Thyristor


Komutasi adalah proses untuk membuat thyristor off yang biasanya dicapai
dengan mengalirkan arus ke bagian lain dari rangkaian. Rangkian komutasi biasanya
memerlukan tambahan komponen untuk dapat menghasilkan turn-off. Thyristor
biasanya di-on-kan dengan memberikan sinyal gerbang pulsa positif. Ketika berada
dalam mode konduksi, tegangan jatuhnya cukup kecil, sekitar 0,5 - 2 Volt dan akan
diabaikan pada makalah ini. Begitu thyristor di-on-kan dan kebutuhan output
terpenuhi, thyristor biasanya di-off-kan. Di-off-kan berarti bahwa thyristor tidak lagi
dalam keadaan tersambung dan tegangan anoda positif tidak akan menghasilkan aliran
arus anoda tanpa adanya sinyal gerbang.

2.3 Rangkaian Komutasi Thyristor


Thyristor tetap memainkan peran yang sangat penting pada aplikasi tegangan
dan arus tinggi, umumnya diatas 500 ampere dan 1 kilovolt. Teknik komutasinya
menggunakan resonansi LC (rangkaian RLC tak teredam) untuk memaksa arus
dan/atau tegangan dari thyristor ke nol, sehingga membuat device menjadi off.
Elektronika daya menggunakan device semikonduktor sebagai saklar untuk
menyambung dan memutuskan beban dari sumber dayanya. Situasi yang mirip
rangkaian komutasi biasanya sering terjadi pada banyak elektronika daya. Studi teknik
komutasi memperlihatkan bentuk tegangan dan arus transien dari rangkaian LC di
bawah banyak kondisi. Hal ini membantu untuk memahami fenomena transien dc

3|Komutasi Thyristor (Kelompok 2, 4B/TO)


dalam kondisi switching. Salah satu contoh rangkaian komutasi thyristor adalah
sebagai berikut :

2.4 Teknik Komutasi Thyristor


Thyristor biasanya dikonduksikan dengan meberikan sinyal pulsa gate. Ketika
thyristor mode konduksi, drop tegangan-nya kecil, sekitar 0,25 - 2 V, dan pada
pembahasan bab ini diabaikan. Begitu thyristor dikonduksikan dan kebutuhan keluaran
dipenuhi, biasanya memerlukan pemadaman. Pemadaman yang dimaksud adalah
bahwa thyristor tidak lagi dalam keadaan konduksi dan tegangan anoda positif tidak
akan menghasilkan aliran arus anoda tanpa adanya sinyal gate. Komutasi adalah proses
pemadaman thyristor, dan pada umumnya disebabkan adanya transfer aliran arus ke
lintasan yang lain dalam rangkaian. Rangkaian komutasi umumnya menggunakan
komponen tambahan untuk dapat menghasilkan pemadaman. Dengan pengembangan
thyristor, banyak rangkaian komutasi yang telah dikembangkan dan tujuan dari semua
rangkaian itu adalah untuk mengurangi proses pemadaman thyristor.
Dengan ketersediaan komponen semikonduktor daya seperti misalnya
transistor daya, GTO dan IGBT, rangakian thyristor relatif jarang digunakan dalam
konverter daya. Akan tetapi thyristor tetap memainkan peran yang sangat penting pada
aplikasi tegangan dan arus tinggi, umumnya diatas 500 A dan 1 kV. Teknik
komutasinya menggunakan resonansi LC (atau rangakaian RLC underdamped) untuk
memaksakan arus dan/atau tegangan dari thyristor menjadi nol, sehingga membuat
komponen menjadi padam.
Elektronika daya menggunakan komponen semikonduktor sebagai saklar
untuk menyala-padamkan aliran daya ke beban. Situasi yang mirip rangkaian komutasi

4|Komutasi Thyristor (Kelompok 2, 4B/TO)


biasanya sering terjadi banyak dirangkaian elektronika daya. Studi teknik komutasi
memperlihatkan bentuk gelombang tegangan dan arus transien dari rangkaian LC pada
berbagai kondisi. Hal ini membantu untuk memahami fenomena transien dc dalam
kondisi pensaklaran (switching).Banyak teknik untuk mengkomutasikan thyristor.
Akan tetapi secara keseluruhan dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe :
1. Komutasi alamiah (natural commutation)
2. Komutasi paksa (force commutation)

2.5 Komutasi Alamiah


Bila tegangan sumber adalah ac, arus thyristor secara alamiah melalui titik
nol, dan tegangan pada thyristor membalik. Sehingga secara otomatis komponen akan
padam karena sifat alamiah dari tegangan sumber. Komutasi ini dinamakan komutasi
alamiah atau komutasi jala-jala (natural commutation or line commutation). Dalam
prakteknya, tyhristor di-trigger secara sinkron dengan titik nol dari tegangan masukan
positif setiap siklus agar memberikan kontrol daya yang kontinyu. Tipe komutasi ini
diaplikasikan pada kontroler tegangan ac, penyearah terkontrol, dan cyclo converter.
Gambar 5-la menunjukkan rangkaian komutasi alamiah dan gambar 5-lb menunjukkan
bentuk gelombang tegangan dan arus dengan sudut penyalaan a = 0. Sudut penyalaan
didefinisikan sebagai sudut antara titik nol tegangan masukan dan saat thyristor
dinyalakan.

2.6 Komutasi Paksa


Pada banyak rangkaian thyristor, tegangan masukannya dc dan arus yang
mengalir pada thyristor dipaksakan menjadi nol dengan rangkaian tambahan yang
disebut rangkaian komutasi (commutation circuit) untuk memadamkan thyristor.
Teknik ini disebut dengan komutasi paksa (force commutation) dan umumnya

5|Komutasi Thyristor (Kelompok 2, 4B/TO)


diaplikasi pada konverter dc-dc (chopper) dan konverter dc-ac (inverter). Komutasi
paksa thyristor dapat dicapai dengan tujuh cara dan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Self-commutation
2. Impulse commutation
3. Resonant pulse commutation
4. Complementary commutation
5. External pulse commutation
6. Load-side commutation
7. Line-side commutation
Klasifikasi dari komutasi paksa ini didasarkan pada penataan komponen
rangkaian komutasi dan pada perilaku pemaksaan arus thyristor menjadi nol.
Umumnya rangakaian komutasi terdiri dari sebuah kapasitor, sebuah induktor, dan satu
atau lebih thyristor dan/atau diode.

6|Komutasi Thyristor (Kelompok 2, 4B/TO)


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjabaran tentang komutasi thyristor diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa Thyristor adalah sebuah komponen elektronika aktif yang difungsikan seperti
pintu untuk menahan aliran arus AC atau melewatkan arus AC dengan sumber input
arus kecil. Thyristor memiliki beberapa macam yaitu:
 SCR
 DIAC
 TRIAC

Komutasi adalah proses untuk membuat thyristor off yang biasanya dicapai
dengan mengalirkan arus ke bagian lain dari rangkaian. Rangkian komutasi biasanya
memerlukan tambahan komponen untuk dapat menghasilkan turn-off. Banyak teknik
untuk mengkomutasikan thyristor. Akan tetapi secara keseluruhan dapat
diklasifikasikan menjadi 2 tipe :
1. Komutasi alamiah (natural commutation)
Komutasi alamiah adalah tipe komutasi yang dapat secara otomatis padam karena
sifat alamiah dari tegangan sumber ac. Dengan cara men-trigger thyristor secara
sinkron dengan titik nol dari tegangan masukan positif setiap siklus agar
memberikan kontrol daya yang kontinyu, sehingga tegangan pada thyristor akan
membalik dan secara alami komponen akan padam.

2. Komutasi paksa (force commutation)


Komutasi paksa adalah tipe komutasi yang digunakan pada rangkaian thyristor
dengan tegangan masukan dc. Pada komutasi ini arus yang mengalir pada thyristor
dipaksakan menjadi nol dengan rangkaian tambahan yang disebut rangkaian
komutasi (commutation circuit) untuk memadamkan thyristor. Komutasi tipe ini
dapat dicapai dengan tujuh cara yang diklasifikasikan berdasarkan pada penataan
komponen rangkaian komutasi dan pada perilaku pemaksaan arus thyristor
menjadi nol. Berikut klasifikasinya:
1. Self-commutation
2. Impulse commutation
3. Resonant pulse commutation
4. Complementary commutation

7|Komutasi Thyristor (Kelompok 2, 4B/TO)


5. External pulse commutation
6. Load-side commutation
7. Line-side commutation

3.2 Saran
Dengan keterbatasan pemahaman dan pengetahuan tim penyusun, sehingga
makalah yang kami buat ini hanya mencakup garis besarnya aja. Jika pembaca ingin
mempelajari lebih dalam tentang komutasi thyristor, disarankan untuk mencari
sumber-sumber lain yang membahas lebih lengkap dan rinci tentang proses komutasi
thyristor

8|Komutasi Thyristor (Kelompok 2, 4B/TO)


DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/komutasi-thyristor.html

https://www.instructables.com/id/SCR-Silicon-Controlled-Rectifie/

https://teknikelektronika.com/pengertian-diac-dan-cara-kerjanya/

https://teknikelektronika.com/pengertian-triac-dan-aplikasi-triac-thyristor/

https://www.jagobelanja.com/pengertian-fungsi-thyristor-dan-cara-kerja/

http://eprints.ums.ac.id/41632/7/BAB%20I.pdf

9|Komutasi Thyristor (Kelompok 2, 4B/TO)

Anda mungkin juga menyukai