Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRATIKUM BENGKEL ELEKTRONIKA

SEMESTER II
FLASHER

NAMA: ADELINA ESTER NAOMI


NIM: 2003321018
KELAS: EC 2A

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INDUSTRI


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Rangkaian flip flop merupakan rangkaian elektronika yang tersusun dari beberapa
rangkaiandimana output dari rangkaian ini akan ditampilkan oleh dua buah Light
Emitting Diode (LED)yang akan menyala berkedip secara bergantian. Karena
nyala yang berkedip bergantian inilahbanyak orang menyebutnya dengan nama
flip flop. Rangkaian flip flop sederhana inimenggunakan transistor sebagai saklar
dengan menggunakan IC555.
Dengan berkembangnya elektronika yang demikian cepatnya, maka
makinditinggallah peralatan elektronika dengan rangkaian-rangkaian
transistor, dimanarangkaian-rangkaian tersebut sudah direncanakan oleh
pabrik-pabrik semikonduktorsehingga merupakan suatu kemasan yang
kompak dan kecil dengan fungsi-fungsitertentu. Kemasan demikian disebut
Integrated Circuit (IC). IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam
sebuah piringan silikonkecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Para ilmuwan
kemudian berhasil memasukkan lebihbanyak komponen-komponen ke dalam
suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor.Integrated Circuit (IC) merupakan
komponen semikonduktor yang di dalamnya dapatmemuat puluhan, ratusan atau
ribuan atau bahkan lebih komponen dasar elektronik yangterdiri dari sejumlah
komponen resistor, transistor, dioda dan komponen semikonduktoryang lain.
Komponen-komponen yang ada di dalam IC membentuk suatu
subsistemterintegrasi (rangkaian terpadu) yang bekerja untuk suatu keperluan
tertentu, namun tidaktertutup kemungkinan dipergunakan untuk tujuan yang
lain.Pada dasarnya, rangkaian flip flop sederhana ini menggunakan transistor
sebagaisaklar. Jika rangkaian diberi tegangan maka salah satu dari transistor pada
IC akanberada dalam kondisi on. Kondisi ini akan tergantung pada kapsitor mana
yang memilikimuatan lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitor lain.
Kapasitor yang memilikimuatan yang lebih tinggi akan melepaskan muatan
listrik lebih dahulu sehingga transistoryang kaki basisnya terhubung dengan
kapasitor tersebut akan berada dalam kondisi on sementara transistor tersebut on
akan menyebabkan kapasitor yang terhubung dengankaki kolektor akan terisis
muatan, jika salah satu transistor dalam kondisi on makatransistor yang lain akan
berada pada kondisi off. Hal ini akan berlaku terus menerussecara bergantian
sehingga terjadilah pergiliran lampu yang disebut lampu flip-flop.Saat transistor 1
dalam IC pada kondisi on (disebabkan C1 melepas muatan) makakolektor dan
emitor akan terhubung sehingga LED 1 mendapat arus listrik sehingga LED1
menyala, pada saat yang sama C1 kembali mengisi muatan, setelah penuh maka
akanmelepaskan muatannya sehingga transistor 2 dalam IC berada
dalam kondisi onsementara transistor 1 berubah ke kondisi off. Pada saat
transistor 2 dalam kondisi onakan menyebabkan kolektor dan emitor terhubung
sehingga LED 2 mendapat arus danmenyala, pada saat yang sama C1 kembali
mengisi muatan, demikian seterusnya selamarangkaian flip flop ini mendapat arus
listrik, maka peristiwa tersebut akan berulang.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum logika flip flop ini untuk
1) Mengerti dan memahami gerbang-gerbang logika(lambang, bentuk, tabel
kebenaran, sifat/karakteristik).
2) Mengetahui bentuk rangkaian flip-flop
3) Memahami prinsip kerja dari flip-flop.

II. Cara Kerja


II.1Rangkaian Flip Flop
Rangkaian Flip Flop merupakan rangkaian yg memakai trigger, karenanya
akan menghasilkan angka logic berupa 1 dan 0 disaat keluarnya. Keadaan
ini terjadi karena pengaruh apabila keduanya ataupun salah satu dari angka
tersebut dimasukkan. Kapasiatasnya sendiri adalah satu bit. Namun hal ini
hanya berlaku apabila salah satu dr daya mereka masing terhubung
ataupun terpasang. Rangkaian Flip Flop bila dibandingkan dengan fungsi
dari gerbang logic dasar serta kombinasi adalah sangat jauh berbeda.
Penyebabnya adalah karena keluaran dr flip flop itu sering menggantung di
keadaan awal. Keadaan ini dapat juga bisa menjadikan keluarannya
menjadi kondisi memory atau tidak berubah keluarannya. Nah inilah yang
menjadi penyebab kenapa flip flop itu lebih sering dipakai untuk elemen
memori.

 Pinsip Kerja FlipFlop


Prinsip kerja dari rangkaian flip flop dibandingkan dengan prinsip dari
kerja transistor sebagai saklar adalah sama, yaitu apabila rangkaiannya
diberi tegangan maka salah-satu dr kondisi transistornya menjadi hidup.
Keadaan ini pula memiliki ketergantungan kepada kapasitor yang memiliki
ketinggian muatan yang lebih jika dibandingkan dengan komponen
lainnya. Bila lebih diperinci lagi, sebuah kapasitor yang ketinggian
muatannya lebih akan menyebabkan lepasnya muatan listrik lebih dulu
kemudian terjadi hubungan antara kaki transistor dengan kapasitor yg
kondisinya sedang on.
Untuk merubah memory yg ada pada flip flop, kita harus memberikan
clock pd masukan-nya. Rangkaian dasar yg berupa latch lah yang
sebenarnya menjadi penyusun flip flop. Untuk jenis latch yg digunakan
adalah memakai jenis latch – RS. Jenis latch tersebut digunakan karena
bisa dibentuk dr gerbang logic NOR dan NAND. Berbeda dengan fungsi
awalnya yg sangat tergantung dengan kondisi tertentu. Keadaan ini juga yg
mengakibatkan tidak berubahnya keluaran.
Semua transistor yg keadaannya masih on menjadikan kapasitor
tersambung dgn kaki kolektron dan akhirnya diisi dengan muatan. Namun
bila hanya salah satu transistor saja yang on, maka transistor lainnya akan
menjadi off. Reaksi tersebut akan terus menerus terjadi dengan berganti-
gantian yang menyebabkan aliran lampu yang menyala, yang kita sebut
sebagai rangkaian flip flop.
Sebuah flip-flop merupakan multivibrator-dwistabil. Sirkuit dapat dibuat
untuk mengubah arus dengan sinyal yang dimasukkan pada satu atau lebih
input kontrol dan akan memiliki satu atau dua output. Ini merupakan
elemen penyimpanan dasar pada Logika Sekuensial. Flip-flop dan latch
merupakan bangunan penting dalam sistem elektronik digital yang
digunakan pada komputer, komunikasi dan tipe lain dari sistem.
Flip-flop dan latch digunakan sebagai elemen penyimpan data, seperti
penyimpan data yang dapat digunakan untuk menyimpan memori, seperti
sirkuit yang dijelaskan pada logika sekuensial. Ketika menggunakan Read-
only Memory, output dan keadaan selanjutnya tidak hanya bergantung
pada input awalnya saja, namun pula pada keadaan yang sekarang. Flip-
flops juga dapat digunakan untuk menghitung detak, dan untuk
mengsinkronisasikan input signal waktu variable untuk beberapa signal
waktu yang direferensi.

II.2IC NE555
IC timer 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam
berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi
osilator.IC ini dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika sebagai
penunda waktu (Delay Timer), rangkaian flip-flop, dan osilator. Secara fisik
IC 555 berbentuk DIP atau Dual inline Package dengan package 8 pin.IC ini
pertama kali dirancang dan dibuat pada tahun 1970 oleh Hans R. Camenzind
yang merupakan seorang ahli elektronika yang berkebangsaan Swiss. Tetapi
seiring dengan berkembangnya ilmu elektronika, untuk saat ini dapat ditemui
dipasaran beberapa versi IC 555.
Contohnya yaitu IC 556 yang didalam dalam 1 package IC tersebut
merupakan penggabungan 2 buah IC timer ini dengan package IC 14 pin.
Contoh versi lainnya yaitu IC 558 yang dimana merupakan penggabungan 4
buah IC dipackage kedalam 1 ic dengan package IC 16 pin.Nama IC ini
sebenarnya diambil dari 3 pcs resistor yang dipackage ke dalam 1 IC dengan
besaran 5kΩ.

Spesifikasi IC 555
 Tegangan masukan / Catu daya : 4.5 ∼ 15 V
 Besaran arus untuk 5 vdc : 3 ∼ 6 mA
 Besaran arus untuk 15 vdc : 10 ∼ 15 mA
 Maksimum output Arus : 200 mA
 Daya : 600 mW
 Suhu kerja antara : 0 to 70 °C

 GND : Ground
 Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja
 Output : akan dihubungkan ke beban contohnya : Led
 Reset : berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika
dihubungkan dengan GND
 Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
 Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
 Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada
waktu pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan
interval pewaktuan
 VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc

 Prinsip Kerja ICNE55


Pada Skematik Terdiri dari sebuah IC 555, 2 buah resistor dan Sebuah
kapasitor elco. Saat rangkaian diaktifkan, mula mula Kapasitor C1 mengisi
muatannya lewat R1 dan R2. Kapasitor mengisi muatannya hingga
tegangan pada C1 lebih dari 2/3*Vcc. Artinya, jika tegangan kerja adalah
5V maka kapasitor mengisi sampai tegangannya 2/3*5=3.33v. Pada saat
kapasitor mengisi, output pin kaki 3 adalah HIGH. Saat tegangan pada C1
lebih sedikit saja dari 3.33v, transistor internal yang berada pada pin 7
akan aktif sehingga muatan pada C1 dibuang ke kaki 7 hanya lewat R2.
Tegangan pada C1 dibuang sampai nilainya sedikit dibawah 1/3*vcc atau
1.6v. saat kapasitor C1 membuang muatannya, output pin 3 IC akan
berubah menjadi LOW. Berkurangnya Tegangan C1 dibawah 1/3vcc
menyebabkan transistor internal pada kaki 7 terputus, maka kapasitor
mengisi lagi sampai 2/3vcc menyebabkan siklus yang berulang terus
menerus. Kerja dari rangkaian dapat dihentikan dengan cara
menghubungkan pin 4 (Reset) ke Ground. Dengan cara ini maka output
pin 3 tidak akan berubah (LOW).

II.3Resistor
Resistor adalah komponen yang terbuat dari arang dan bersifat menghambat,
dimana komponennya dalam suatu rangkaian elektronika berfungsi sebagai
pembatas aliran listrik atau penghambatnya.
Jadi, komponen elektronika ini memiliki hambatan atau nilai resistansi tertentu
yang termasuk dalam komponen elektronika pasif.

Komponen ini paling banyak difungsikan sebagai penghambat dalam aliran


listrik. Satuannya sendiri dinyatakan dalam Ohm (Ω).
Cara Membaca Nilai Resistor Dengan Mudah
Biasanya nilai resistor dinyatakan dengan gelang warna atau kode angka yang
terdapat pada bagian badannya. Resistance atau resistansi merupakan sebutan
lain dari hambatan resistans.
Komponen ini memiliki dua macam bentuk yaitu komponen Chip yang
memiliki kode angka dan komponen Axial/Radial yang memiliki gelang
warna.Untuk cara membaca nilai – nilai dari bentuk komponen chip dan radial
adalah sebagai berikut ini.
Membaca Nilai dari Gelang Warna
Untuk membaca nilai komponen pasif ini dari gelang warna Anda
membutuhkan bantuan tabel warna. Pada tubuh komponen pada umumnya,
terdapat 4-5 gelang warna yang mewakili nilai resistansinya.Warna gelang
yang berada di bagian terakhir merupakan penanda nilai toleransi. Berikut ini
cara mudah membaca nilai resistansi dari gelang warna:

Macam-macam Resistor

Nilai Tetap
Dimana nilai ini ditandai dengan kode angka atau kode warna yang memiliki
nilai hambatan tetap. Memiliki kemampuan daya yang berbeda-beda yang
dapat memaksimalkan operasi sesuai kemampuan yang dimilikinya.
Untuk tipe tetap ini memiliki komposisi bahan yang terbuat dari Carbon
Composition,Carbon Film, dan Metal Film yang masing-masing memiliki nilai
resistansi dan daya tahan berbeda-beda.
Variable atau Tidak Tetap
Untuk tipe variable atau tidak tetap itu sendiri yang nilai resitansinya dapat
diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Pada tipe variabel terbagi dalam
beberapa jenis antara lain potensiometer, Trimpot Potensiometer, dan Rheostat
yang masing-masing nilai resistansi dan ukuran yang berbeda serta fungsi
yang berbeda.
Thermistor (Thermal Resistor)
Untuk nilai resistansi jenis thermistor ini dipengaruhi oleh temperatur atau
suhu. Thermistor memiliki dua jenis atau macam antara lain Thermistor PTC
(Positive Temperature Coefficient) dan Thermistor NTC (Negative
Temperature Coefficient).
LDR (Light Dependent Resistor)
LDR merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah sesuai
intensitas cahaya yang diterimanya. Semakin tinggi intensitas cahaya yang
diterima, maka semakin kecil pula nilai resistansinya, begitupun sebaliknya.

Jadi, dapat kita simpulkan resistor adalah komponen elektronika dalam


rangkaian yang dipakai untuk memperoleh nilai arus atau membagi tegangan
listrik sesuai yang diinginkan. Sekian pembahasan kali ini mengenai resistor,
semoga pembahasan ini memberikan ilmu dan manfaat kepada Anda yang
membacanya.

Prinsip Kerja
Resistor terutama digunakan untuk membuat dan memeliharaarus yang aman
yang dikenal dalam komponen listrik.Resistansi diukur dalam ohm, setelah
hukum Ohm. Hukum ini menyatakan bahwa hambatan listrik sama dengan
penurunan tegangan terminal resistordibagi dengan arus diterapkan.Sebuah
rating ohm tinggi menunjukkan resistensi yang tinggi terhadap arus.

II.4Capacitor
Kapasitor atau kondensator oleh ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867)
pada hakikatnya adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/ muatan
listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan
internal dari muatan listrik atau komponen listrik yang mampu menyimpan
muatan listrik yang dibentuk oleh permukaan (piringan atau kepingan) yang
berhubungan yang dipisahkan oleh suatu penyekat.
Cara Kerja Kapasitor
Jika muatan positip (+) diberikan pada salah satu plat dan plat yang lain diberi
muatan negatip (-) maka sifat muatan pada kondisi ini akan saling tarik
menarik, tetapi karena adanya lapisan isolasi elektron-elektron itu tertahan dan
tidak akan pernah mengalir, sehingga muatan listrik akan terjebak pada
masing-masing plat dan terserap keseluruh kepingan plat, kepingan plat
membutuhkan waktu untuk mengisi muatan (Charge) sehingga mencapai
tegangan maksimum yang diberikan, dan selama tidak ada rangkaian konduksi
yang dapat menarik atau mengeluarkan muatan listrik dari kapasitor, muatan
listrik akan terus tersimpan pada kapasitor.
Sifat Kapasitor
Kapasitor bersifat menahan arus DC dan melewatkan arus AC. Jika dialiri arus
DC maka arus akan diserap oleh kapasitor sehingga mencapai tegangan
maksimum power supply (Full Charge), dan karena dihalangi oleh lapisan
isolasi yang bersifat non konduktif, arus DC tidak akan pernah tembus
mengalir pada kapasitor.. Dan ketika kapasitor dialiri arus AC maka lapisan
isolasi dapat ditembus oleh perubahan elektron dari sinyal ac dengan resistansi
yang sangat kecil bahkan tidak ada resistansi (tanpa tahanan) dan sering
digunakan sebagai kopling pada rangkaian audio.

Jenis dan Simbol Kapasitor


Non Polar
Adalah jenis kapasitor tanpa polaritas, artinya pemasangan dibolak-balik tidak
masalah. Kapasitor jenis ini umumnya memiliki nilai kapasintansi yang kecil
antara pikofarad dan nanofarad. Contoh kapasitor non polar adalah: kapasitor
keramik, mika, dan polyester.
Bipolar
Adalah jenis kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif. Hati-hati
saat pemasangan kapasitor jenis ini karena jika dipasang terbalik akan
merusak kapasitor bahkan bisa menimbulkan ledakan. Contoh kapasitor
bipolar adalah: Elektrolit kapasitor (ELKO), dan kapasitor tantalum.

II.5LED
Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah
dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi
penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah
struktur yang disebut p-n junction. Pembawa-muatan – elektron dan lubang
mengalir ke junction dari elektroda dengan voltase berbeda. Ketika elektron
bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan
melepas energi dalam bentuk photon.

LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda, merupakan produk temuan
lain setelah dioda yang dapat memancarkan cahaya bila dibias maju.

Fungsi fisikal
Emisi cahaya
Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu
warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n
junction. Sebuah dioda normal, biasanya terbuat dari silikon atau germanium,
memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan
untuk sebuah LED memiliki selisih pita energi antara cahaya inframerah
dekat, tampak, dan ultraungu dekat.
Polarisasi
Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi.
Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala
bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan
semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu
arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya
akan ada sedikit arus yang melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED
tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.
Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif rendah.
Bila diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator
searah LED akan jebol menyebabkan arus dapat mengalir ke arah sebaliknya.
Tegangan maju
Karakteristik chip LED pada umumnya adalah sama dengan karakteristik
dioda yang hanya memerlukan tegangan tertentu untuk dapat beroperasi.
Namun bila diberikan tegangan yang terlalu besar, LED akan rusak walaupun
tegangan yang diberikan adalah tegangan maju.
Tegangan yang diperlukan sebuah dioda untuk dapat beroperasi adalah
tegangan maju (Vf).
Sirkuit LED
Sirkuit LED dapat didesain dengan cara menyusun LED dalam posisi seri
maupun paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan adalah
jumlah tegangan yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian tadi. Namun
bila LED diletakkan dalam keadaan paralel, maka yang perlu diperhatikan
menjadi jumlah arus yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian ini.

Cara Kerja
Cara kerja lampu LED mirip dengan cara kerja Dioda yang memiliki 2 kutub
yakni kutub positif dan kutub negatif. Lampu LED yang memiliki chip
semikonduktor yang akan menimbulkan junction positif dan negatif dan
menghasilkan kelistrikan.Lampu LED memancarkan cahaya saat dialiri
tegangan maju yang dapat digolongkan sebagai transduser yang berperan
untuk mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.

II.6Power supply
Rangkaian Power Supply adalah sirkuit yang berfungsi menurunkan tegangan
pada level tertentu untuk menyuplai berbagai perangkat elektronis. Tegangan
pada perangkat elektronik bervariasi dari 3V sampai 24V. Sedangkan sumber
tegangan seperti Baterai atau PLN berada pada level tegangan yang tetap.
Power Supply atau bahasa Indonesianya catu daya sering juga disebut sebagai
Adaptor. Adaptor yang sering digunakan adalah adaptor 5V. Namun ada juga
beberapa rangkaian yang membutuhkan tegangan 9V seperti pada rangkaian
Amplifier daya kecil dan rangkaian Alarm sederhana.

Skema Rangkaian
Dibawah ini adalah tiga jenis skema rangkaian power supply regulator stabil
dengan output 5V dan arus maksimal 5A:
1. Rangkaian Power Supply 9V Trafo Biasa/Engkel. Rangkaian ini
menggunakan penyearah gelombang Penuh dengan 4 buah dioda jembatan
(Bridge Rectifier).
2. Rangkaian Power Supply 9V Trafo CT. Rangkaian ini menggunakan 2 buah
dioda sebagai penyearah gelombang penuh dengan bagian Center Tap (CT)
sebagai Ground.

3. Rangkaian Power Supply 9V Simetris. Rangkaian ini menggunakan


penyearah jembatan untuk menghasilkan gelombang Positif dan negatif, serta
Center Tap sebagai titik 0 (ground).

Cara kerja Rangkaian


1) Tegangan AC 220V akan diturunkan menggunakan Transformator
menjadi sekitar 12V AC. Output yang dihasilkan masih AC sinusoidal.
2) Tegangan 12V AC sinusoidal kemudian disearahkan kembali
menggunakan dioda. Hasil output adalah gelombang DC dengan Riak
(Ripple) yang besar.
3) Gelombang ripple ini akan dihaluskan oleh Kapasitor Elco 3300uF dan
100nF sehingga outputnya adalah Tegangan DC murni namun tidak
stabil.
4) Tegangan DC ini lalu di stabilkan oleh IC 7809 yang diparallel dengan
sebuah kapasitor 100uF. Output kaki 3 IC terhubung pada Kaki Basis
Transistor.
5) Dioda pada kaki 2 IC berfungsi untuk menambah tegangan output
sebesar 0,6V sehingga tegangan output adalah 9,6V.
6) Transistor akan jenuh sehingga tegangan output pada emitor akan sama
dengan kaki basis namun berkurang 0,6V sehingga output kembali
menjadi 9V DC dan arus maksimal 5 Ampere.

II.7Papan PCB
PCB merupakan singkatan dari Printed Circuit Board, yang jika dalam bahasa
Indonesia banyak disebut dengan istilah Papan Sirkuit Cetak atau Papan
Rangkaian Cetak. PCB ini secara fisik merupakan alat yang digunakan untuk
menghubungkan komponen elektronik dalam komputer dengan lapisan jalur
konduktornya. PCB sendiri sudah berkembang semenjak puluhan tahun yang
lalu.
Fungsi PCB
Lalu apa sajakah fungsi dari PCB ini? Secara umum, PCB yang banyak
digunakan baik di dalam perangkat komputer maupun peralatan elektronik
lainnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1).Tempat menyusun komponen-komponen elektronik sehingga terpasang
lebih rapi dan terorganisir.
2).Menghubungkan kaki komponen satu sama lain baik kaki komponen aktif
maupun pasif.
3).Penggganti kabel untuk menyambung berbagai komponen, sehingga
membutuhkan tempat yang lebih efisien.
4).Membuat tampilan suatu rangkaian elektronik menjadi lebih rapi dan
tertata.
Lapisan Pembentuk PCB

1. Substrat (Lapisan Standar)


Bahan lapisan pertama yang biasanya menjadi dasar sebuah PCB disebut
dengan substrat, yang dapat berupa FR2 (Flame Resistant) dan FR4. Flame
resistant 2 merupakan istilah yang merujuk pada kertas bonfing resin sintetis.
FR2 dibuat dengan cara membuat sehelai kertas diserap
oleh resin plastik. Resin plastik yang digunakan merupakan bahan kimia
bernama formaldehida fenol.
Sementara itu, FR4 sendiri terbuat dari anyaman fiberglass yang telah
menjalani proses pelapisan dengan resin epoksi. Jika dibandingkan dengan
FR2, FR4 memiliki daya serap air lebih rendah, sehingga menjadikannya
material dengan daya isolasi baik yang juga memiliki ketahanan terhadap
temperatur hingga 140oC. Dengan kualitas ini, PCB berbahan substrat FR4
harganya lebih mahal dibandingkan dengan FR2.
2. Tembaga
Lapisan selanjutnya adalah tembaga pipih yang direkatkan ke bagian substrat
dengan cara dilaminasi pada temperatur tertentu. Karena PCB sendiri ada dua
jenis, maka jumlah lapisan tembaga bergantung dari jenis PCB tersebut.
Untuk Single Sided PCB, hanya akan dilapisi oleh satu lapisan tembaga di
salah satu sisi substrat, sementara untuk Double Sided, di kedua sisinya dilapis
dengan tembaga. Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin maju
sehingga pelapisan tembaga pun disesuaikan denga kebutuhan. Terdapat pula
PCB yang dilapisi hingga 16 lapisan tembaga karena kebutuhan rangkaian
elektronik yang diinginkan.
3. Soldermask
Merupakan lapisan setelah tembaga, yang fungsinya menjaga agar lapisan
tembaga dan jalur konduktor tidak mengalami kontak yang tak disengaja.
Soldermask juga cukup penting untuk mencegah terjadinya solder short
(hubungan singkat solder). Pada umumnya, lapisan soldermark memiliki
warna hijau, dan ada pula beberapa yang warnanya biru atau merah.
4. Silkscreen
Berfungsi untuk memberikan indikator atau tanda bagi komponen-komponen
elektronika yang dirangkai dalam PPCB, sehingga orang pun lebih mudah
merangkai sebuah rangkaian. Silkscreen ini biasanya berwarna putih atau
hitam, dengan cetakan huruf, angka, dan simbol pada PCB.

III. Pembuatan Alat


III.1 Alat dan Bahan
 Alat
1. Solder
2. Bor Mini
3. Bor Besar
4. Dudukan Solder
5. Tang Potong
6. Power Supply
7. Voltmeter
8. Mata bor 0.8
9. Penyedot Timah
10. Amplas Kertas halus
11. Pisau(cutter)
12. Penggaris
13. Spidol
14. Laptop(untuk menggunakan software yg membuat schematic
dan layout pcb)
15. Sponge
16. Osiloscop
 Bahan
1. Ferri chloride
2. Resistor 470 ohm(2)
3. Resistor 33kohm
4. Kabel banana(2)
5. Kapasitor 10 mikro 16V
6. Led (2 bebas)
7. IC555
8. Timah
9. Flux
10. Baterai 9V

III.2 . Proses Pembuatan Alat


Cara membuat PCB berikut ini menurut saya sangat praktis,untuk
biaya juga bisa terbilang murah.Hal pertama yang dilakukan adalah
membuat schematic dan Pcb layout di software proteus,untuk selanjut
kita print dengan menggunakan print leser,agar mudah mencetak
dipapan PCB polos.
 Pemindahan jalur ke papan PCB
1) Gambar pcb layout yang sudah kita fotocopy dengan mesin
print leser,pastikan terlebih dahulu tidak ada jalur yang
putus,jika ada yang putus bisa disambungkan dengan spidol
permanen atau mengulang fotocopy’an atau hasil print.
Lalu setelah sudah anda pastikan tidak ada jalur yang
terputus makan selanjutnya anda bisa memotong kertas
gambar dengan ukuran kira-kira 2-3 mm,hal ini dilakukan
agar mempermudah pemindahan jalur pcb.
2) Sebelum kita mentransfer jalur pcb,terlebih dahulu kita
memotong papa pcb polos(bisa menggunakan cutter atau
gergaji besi),setelah itu amplas papan pcb yg sudah
terpotong(pinggiran pcb dan juga bagian permukaan).
3) Posisikan gambar PCB diatas papan pcb polos,jalur pcb
yang telah difotocopy menghadap ke papan
pcb(tembaga).Diatas kertas oleskan Sofel lalu lapisi dengan
plastik biasa,agar jalur pcb yg ada dikertas tidak menempel
dipermukaan koin.Tekan koin agak kuat saat menggosok
plastik yg didalamny terdapat kertas jalur pcb,gosok sampai
kira-kira 30 detik sampai gambar menempel ke papan pcb
dan lakukan penggosokan secara merata ke permukaan lain.
Waktu yang diperlukan selama proses menggosok
menggunakan koin+/- 3 menit, jangan sampai lebih dari 4
menit karena jika terlalu lama biasanya gambar akan
melebar/pudar.
4) Setelah kertas menempel ke PCB lalu dinginkan papan PCB
dengan cara di angin-anginkan, jangan sekali-kali langsung
direndam ke air atau diblow dengan
udara dingin / AC, gambar (toner) bisa terkelupas sewaktu
masuk pada proses selanjutnya. Jika sudah benar-benar
dingin, rendam papan PCB ke dalam air selama +/- 15 s/d
30 menit, tergantung dari tebal/tipisnya kertas, hingga
kertas
nampak basah pada permukaan bagian dalam, biasanya jika
menggunakan kertas yang tipis, kertas akan terkelupas
(mengapung) dengan sendirinya.
5) Lepaskan kertas pelan-pelan dengan tangan sampai
gambar/jalur nampak, lalu sedikitdemi sedikit bersihkan
sisa-sisa kertas yang masih nempel dengan bantuan tangan,
terutama kertas yang nempel pada bagian lubang/pads
komponen dan diantara jalur-jalur
sampai bersih.Jika terdapat jalur yang putus, baru gunakan
Spidol permanent untuk membantu
menyambungnya.

 Proses Pelarutan PCB(Eching)


1) Masukkan Ferric Cloride (FeCl3) secukupnya ke dalam
wadah plastic (paling tidak 1bungkus kemasan), dan
masukkan air panas/hangat secukupnya +/- 100ml (1/2
gelas), sampai seluruhnya lebur dengan air.
2) Masukkan papan PCB kedalam larutan Ferri Cloride
(FeCl3) tadi, dan agar prosesnya lebih cepat, bantu
dengan cara menggoyang-goyang wadahnya .
3) Sambil diamati jika papan PCB sudah seluruhnya lebur,
maksudnya tembaga yang tidak tertutup oleh
gambar/toner, maka angkat papan PCB dan bersihkan
dengan air yang mengalir (air kran).11
4) Untuk membersihkan gambar/toner, gosokan amplas
pelan-pelan sambil disiram air kran sampai benar-benar
bersih.
5) Periksa kembali apakah terdapat jalur yang putus.
6) Bor papan PCB sesuai besarnya kaki komponen (0,8mm
s/d 1,5mm)
7) Bersihkan papan PCB.
8) Papan PCB siap untuk dipasang komponen.

 Proses Pemasangan Komponen


1) Setelah dilakukan eching kemudian dilakukan proses
pengeboran menggunakan mata bor 0,8 ml dan 3 ml.
2) Setelah dilakukan pengeboran dilakukan proses flux
menggunakan lotfet agar mempermudah pembuatan
jalur dan rapih.
3) Setelah di flux lalu dilakukan proses pembuatan
komponen ataumenyolder sebuah rangkaian.
4) Dengan ketentuan komponen yang di solder yaitu 2
buah resistor 470 ohm, 1 buah resistor 33k ohm, 1 buah
capasitor 10 mikro 16v, 2 buah LED bebas, IC NE 555
1 buah, 2 buah kabel banana, dan 1 buah powersupply
bisa menggunakan baterai 9v.
5) Setelah dirangkai dan dibuat proses pen solderan lalu
dilakukan tahapan pengetesan menggunakan multimeter
apakah ada rangkaian yang terputus atau ada rangkaian
tersambung. Setelah itu dilakukan tahapan uji coba
menggunakan baterai 9v, jika sudah menyala atau
rangkaian flip-flop menyala maka sudah berhasil.

IV. Pengujian dan Hasil Pengujian


Disini akan dilakukan proses tahapan pengujian dan uji coba dari rangkaian
flipflop lalu di lakukan pengukuran menggunakan osciloscop dan multimeter.

Gambar diatas merupakan hasil pengujian menggunakan power supply dan bisa
menyala flip-flop secara bergantian.
Gambar Diatas merupakan hasil pengujian menggunakan Power Supply dan
tambahan Multimeter.

Gambar diatas merupakan hasil pengujian menggunakan osciloscop yang dimana


rangkaian flip-flop mendapatkan sumber atau tegangan dari power suplly.

V. Pembahasan
Dalam percobaan yang dilakukan terdapat kendala yang menyebabkan LED tidak
bisa menyala. Namun setelah kami mengecek kembali rangkaian yang sudah kami
rangkai , ternyata fotocopy jalur pcb yang kami ingin gunakan ternyata mirror.
Kendala selanjutnya adalah saat ingin memindahkan jalur ke pcb yg polos,dimana
banyak jalur yg terputus dan hasil yang gagal.
Setelah kami membuat rangkaian flip-flop yang kedua, kami berhasil dalam
membuat flip-flop. keberhasilan ini dikarenakan gambar yang kami gunakan tidak
mirror,dan pemasangan komponen juga sudah benar.

VI. Simpulan
Dari kegiatan praktikum di atas dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Rangkaian Flip Flop merupakan rangkaian yg memakai trigger, karenanya akan
menghasilkan angka logic berupa 1 dan 0 disaat keluarnya.
2. Pembuatan rangkaian Flip Flop harus sesuai dengan ketentuan.
3. Pemasangan komponen harus pas dengan posisi jalur – jalur rangkaian Flip
Flop.
4. Melakukan penyolderan harus hati – hati dan harus teliti.
5. Rangkaian Flip Flop akan mempengaruhi durasi nyalanya LED.
6. 1 komponen yang mengalami kerusakan, maka rangkaian tersebut akan
mengalami kegagalan dalam flip flop.

DAFTAR PUSTAKA:
https://www.andalanelektro.id/2018/07/prinsip-kerja-ic-555-dan-rumusnya.html
https://www.nyebarilmu.com/apa-itu-ic-555-serta-contoh-rangkaian-
elektronika/#:~:text=Penjelasan%20Singkat,flip%2Dflop%2C%20dan%20osilator.
https://pdfslide.net/documents/rangkaian-flip-flopjurnal.html
https://www.andalanelektro.id/2020/06/skema-rangkaian-power-supplyregulator-9v-ct-
simetris.html
https://www.nesabamedia.com/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-pcb/
http://bagi-ilmuelektronika.blogspot.com/2015/02/teori-kapasitor-jenis-rumus-dan-
carakerja.html
https://inilhohadi.wordpress.com/2010/10/27/teori-led/

LAMPIRAN-LAMPIRAN

-Schematic
-Layout PCB

-Tampak depan

-Tampak Belakang

Anda mungkin juga menyukai