Anda di halaman 1dari 35

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : ANALISIS INSTRUMEN
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Analisis fotometri nyala, emisi atomik, dan elektrokimia
Alokasi Waktu : 100 JP = 18 x TATAP MUKA

I. Tujuan pembelajaran
A. Kognitif
1. Produk
Secara mandiri siswa dapat :
a. Menganalisis sifat dan karakteristik bahan/ sampel analisis fotometri nyala (Spektrofotometri
UV/VIS)Menerapkan fakta, konsep dan prosedur analisis fotometri nyala (Spektrofotometri)
b. Menerapkan fakta, konsep dan prosedur analisis fotometri emisi atomik (Atomik Absorption
Spektrofometri)
c. Menerapkan teknik kerja analisis fotometri emisi atomik (Atomik Absorption Spektrofometri)
2. Proses
Di sediakan alat-alat, bahan –bahan yang ada di laboratorium dan instruksi kerja, siswa dapat :
a. Melaksanakan identifikasi sifat dan karakteristik bahan analisis fotometri nyala Spektrofotometri
UV/VIS)Melaksanakan percobaan analisis fotometri nyala
b. Melaksanakan percobaan analisis fotometri nyala
c. Mengoperasikan alat fotometri emisi atomik (AAS)
B. Psikomotorik
Di sediakan alat-alat, bahan –bahan yang ada di laboratorium dan instruksi kerja siswa dapat merancang,
mengoperasikan dan melakukan analisis mineral secara AAS dan elektrokimia
C. Afektif
1. Karakter:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai Membuat
kemajuan dalam menunjukkan karakter kejujuran, tanggung jawab, hati-hati, dan teliti.
2. Keterampilan sosial:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai Membuat
kemajuan dalam menunjukkan perlaku keterampilan sosial bertanya, menyumbang ide atau
berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan berkomunikasi.
II. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
A. Kompetensi Dasar
1.1 Meyakini anugerah Tuhan pada pembelajaran analisis instrumen sebagai amanat untuk kemaslahatan umat
manusia.
2.1 Menghayati sikap teliti, cermat dan disiplin sebagai hasil hasil pembelajaran analisis fotometri nyala, emisi atomik,
dan elektrokimia
2.2 Menghayati sikap jujur dan tanggung jawab sebagai hasil dari pembelajaran analisis fotometri nyala, emisi atomik,
dan elektrokimia
2.3 Menghayati pentingnya kepedulian terhadap kebersihan lingkungan laboratorium kimia sebagai hasil dari
pembelajaran analisis fotometri nyala, emisi atomik, dan elektrokimia
2.4 Menghayati sikap teliti dan tanggung jawab sebagai hasil dari pembelajaran analisis fotometri nyala, emisi atomik,
dan elektrokimia
3.1 Menganalisis sifat dan karakteristik bahan/ sampel analisis fotometri nyala (Spektrofotometri UV/VIS)
4.1 Melaksanakan identifikasi sifat dan karakteristik bahan analisis fotometri nyala Spektrofotometri UV/VIS)
3.2 Menerapkan fakta, konsep dan prosedur analisis fotometri nyala (Spektrofotometri)
4.2 Melaksanakan percobaan analisis fotometri nyala
3.3 Menerapkan teknik kerja analisis fotometri emisi atomik (Atomik Absorption Spektrofometri)
4.3 Mengoperasikan alat fotometri emisi atomik (AAS)

B. Indikator
1. Kognitif
a. Produk
1) Menganalisis sifat dan karakteristik bahan/ sampel analisis fotometri nyala (Spektrofotometri
UV/VIS)Menerapkan fakta, konsep dan prosedur analisis fotometri nyala (Spektrofotometri)
2) Menerapkan fakta, konsep dan prosedur analisis fotometri emisi atomik (Atomik Absorption
Spektrofometri)
3) Menerapkan teknik kerja analisis fotometri emisi atomik (Atomik Absorption Spektrofometri)
b. Proses
1) Melaksanakan identifikasi sifat dan karakteristik bahan analisis fotometri nyala Spektrofotometri
UV/VIS)Melaksanakan percobaan analisis fotometri nyala
2) Melaksanakan percobaan analisis fotometri nyala
3) Mengoperasikan alat fotometri emisi atomik (AAS)

2. Psikomotorik
1) Merancang percobaan untuk menyelidiki konsentrasi sampel secara mineral dengan fotometri emisi
atomik (AAS) dan elektrokimia
3. Afektif
a. Karakter
o jujur,
o tanggung jawab,
o hati-hati,
o teliti.
b. Keterampilan sosial:
o bertanya,
o menyumbang ide atau berpendapat,
o menjadi pendengar yang baik,
o berkomunikasi.
III. Materi Pembelajaran
Analisis fotometri nyala, dan emisi atomic.

IV. Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Metode : Praktikum, diskusi kelompok kelas, tugas, dam ceramah

V. Media Pembelajaran
Media Pembelajaran
a. Alat dan bahan untuk percobaan
b. Modul
c. ---------2006. Teknik Analisis dan Validasi Spektrofotometri UV-VIS. LIPI. Bandung.
d. Adam,W.dkk., Kimia Analitik Untuk SMK, Buku Sekolah Elektronik, Depdiknas
e. Day, R.A. dan Underwood, A.L., 1999, Analisis Kimia Kuantitatif, edisi V, diterjemahkan oleh: Aloysius
Hadyana Pudjaatmaka, Erlangga, Jakarta
f. Hadyana Pudjaatmaja, PH. CL, 1992, Kimia Untuk Universitas, Jilid 1, Erlangga, Bandung.
g. Keenan, A. Hadyana Pudjaatmaja, PH. CL, 1992, Kimia Untuk Universitas, Jilid 1, Erlangga, Bandung.
h. Mulja, HM. 1995. Analisis Instrumental. Airlangga University Press. Surabaya.
i. Tahid. 2006. Kalibrasi Spektrofotometer UV-VIS. LIPI. Bandung
j. Vogel, 1985, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro, Edisi V, diterjemahkan oleh:
Setiono & Pudjaatmaka, PT Kalman Media Pustaka, Jakarta
k. Yuliana, Trisna,. 2006. Penyiapan Contoh Dalam Analisis Spektrofotometer UV-VIS. LIPI. Bandung

VI. Sumber Belajar


1. Alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar

VII. Langkah-langkah Pembelajaran


Pertemuan ke-1,2,3, dan 4
1. Kegiatan awal
Kegiatan waktu

 Guru mengucap salam


 Guru memeriksa kehadiran siswa
 Guru Membangkitkan minat dan motivasi siswa
 Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi tentang konsentrasi, prepares
larutan/ sampel dan metode analisis dengan mengajukan pertanyaan:
 Pengertian kemolaran, persentase, ppm dan penggunaannya?
 Jenis-jenis metode analisi
 Prearasi larutan dan sampel

2. Kegiatan Inti
Mengamati
 Data tentang sifat dan karakteristik bahan anali-sis dengan fotometri nyala
(Spektrofotometri UV/VIS)
 Membaca literatur tentang sifat dan karakteristik bahan analisis dengan fotometri nyala
(Spektrofotometri UV/VIS)

Menanya
Diskusi tentang kaitan antara dasar-dasar analisis bahan/ sampel fotometri, preparasi
sampel dan deret standar.
Mengeksplorasi/ Eksperimen
Eksplorasi sifat fisik dan karakteristik sampel untuk analisis dengan fotometri nyala
(Spektrofotometri UV/VIS)

Mengasosiasikan
 Menerangkan materi tentang
Fotometri nyala (Spektrofotometri UV/ VIS)
 Radiasi ekeltromagnetik
 Spektrum elektromagnetik
 Interaksi zat dengan radiasi
 Dasar-dasar analisis bahan/sampel fotometri
 Sifat fisik dan karakteristik sampel
 Preparasi sampel
 Membuat deret standar
Pengkondisian alat fotometri nyala
 Memaknai data pengamtan hasil praktikum analisis dengan fotometri nyala
(Spektrofotometri UV/VIS),
 Menyimpulkan dan menginterpretasi data hasil analisis dengan fotometri nyala
(Spektrofotometri UV/VIS)

Mengkomunikasikan
Presentasi kelompok hasil ekplorasi sifat fisik dan ka-rakteristik sampel untuk ana-lisis dengan
fotometri nyala (Spektrofotometri UV/VIS)

3. Penutup

Kegiatan Guru waktu


1. Bersama siswa menyimpulkan konsep yang dipelajari hari ini yaitu prinsip analisis
analisis dengan fotometri nyala (Spektrofotometri UV/VIS)
2. Membri tugas siswa metode analisis yang dapat dilakukan dengan analisis dengan
fotometri nyala (Spektrofotometri UV/VIS)
3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4. Guru menutup pelajaran dengan salam

Pertemuan ke-5,6,7,8,9, 10, 11 dan 12


1. Kegiatan awal
Kegiatan waktu

1. Guru mengucap salam


2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3. Guru Membangkitkan minat dan motivasi siswa
4. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi tentang konsentrasi, prepares
larutan/ sampel dan metode analisis dengan mengajukan pertanyaan:
 Pengertian kemolaran, persentase, ppm dan penggunaannya?
 Jenis-jenis metode analisi
 Prearasi larutan dan sampel

2. Kegiatan Inti
Mengamati
 Data tentang teknik analisis dengan fotometri nyala (Spektrofotometri UV/VIS)
 Membaca literatur tentang teknik analisis dengan fotometri nyala (Spektrofotometri
UV/VIS)

Menanya
Diskusi tentang keterkaitan antara hukum Lamber Beer dengan prosedur atau teknik kerja
analisis fotometri nyala

Mengeksplorasi/ Eksperimen
fakta, konsep dan prosedur analisis fotometri nyala (Spektrofotometri)

Mengasosiasikan
 Teknik analisis fotometri nyala
 Penerapan hukum Lamber Beer
 Teknik pembuatan larutan standar
 Prosedur atau teknik kerja analisis fotometri nyala
 Mengolah perhitungan data hasil analisis
 Mengadministrasikan data hasil analisis
 Memaknai data pengamtan hasil praktikum analisis fotometri nyala
(Spektrofotometri)
 Menyimpulkan dan menginterpretasi data hasil analisis fotometri nyala
(Spektrofotometri)

Mengkomunikasikan
Presentasi kelompok hasil ekplorasi fakta, konsep dan prosedur analisis fotometri nyala
(Spektrofotometri).

3. Penutup
Kegiatan Guru waktu
 Bersama siswa menyimpulkan konsep yang dipelajari hari ini yaitu prinsip analisis
analisis dengan fotometri nyala (Spektrofotometri UV/VIS)
 Membri tugas siswa metode analisis yang dapat dilakukan dengan analisis dengan
fotometri nyala (Spektrofotometri UV/VIS)
 Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
 Guru menutup pelajaran dengan salam

Pertemuan 13, 14, 15, 16, 17 dan 18


1. Kegiatan awal
Kegiatan waktu

 Guru mengucap salam


 Guru memeriksa kehadiran siswa
 Guru Membangkitkan minat dan motivasi siswa
 Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi tentang konsentrasi, prepares
larutan/ sampel dan metode analisis dengan mengajukan pertanyaan:
 Pengertian kemolaran, persentase, ppm dan penggunaannya?
 Jenis-jenis metode analisi
 Prearasi larutan dan sampel

2. Kegiatan Inti
Mengamati
 Data tentang teknik kerja analisis dengan fotometri emisi atomik (Atomik Absorption
Spektrofometri
 Membaca literatur tentang teknik kerja analisis dengan fotometri emisi atomik (Atomik
Absorption Spektrofometri)
Teknik kerja analisis fotometri emisi atomik (Atomik Absorption Spektrofometri)
 Identifikasi sifat dam karakteristik sampel
 Konsep dan prinsip fotometri emisi atomik (AAS).
 Penerapan hukum Lamber Beer
 Teknik pembuatan larutan standar
 Prosedur atau teknik kerja analisis fotometri emisi atomik (Atomik Absorption)
 Pengolahan data hasil analisis
Pengadministrasian data hasil analisis

Menanya
Diskusi tentang keterkaitan antara konsep, prinsip, metode, dan prosedur analisis fotometri
emisi atomik (Atomik Absorption)

Mengeksplorasi/ Eksperimen
Eksplorasi analisis sifat dan karakteristik sampel analisis fotometri emisi atomik (Atomik
Absorption Spektrofometri)

Mengkomunikasikan
Presentasi kelompok hasil ekplorasi sifat dan karakteristik sampel analisis fotometri emisi
atomik (Atomik Absorption Spektrofometri)

Mengasosiasikan
 Menghitung hasil anaisis fotometri emisi atomik (Atomik Absorption Spektrofometri)
 Menyimpulkan hasil analisis fotometri emisi atomik (Atomik Absorption Spektrofometri)
 Menginterpretasi data hasil analisis fotometri emisi atomik (Atomik Absorption
Spektrofometri)

3. Penutup
Kegiatan Guru waktu
 Bersama siswa menyimpulkan konsep yang dipelajari hari ini yaitu prinsip analisis AAS
 Membri tugas siswa metode analisis yang dapat dilakukan dengan AAS
 Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
 Guru menutup pelajaran dengan salam

VIII. Penilaian Hasil Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


A. Teknik Penilaian
1. Portofolio
a. Bahan presentasi kelompok
b. Laporan hasil praktikum analisis

2. Tes
Tes tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda
1) Penilaian kognitif melalui tes formatif
2) Penilaian Psikomotorik melalui lembar pengamatan
3) Penilaian afektif melalui lembar observasi penilaian afektif
4) Lembar LKS
B. Instrumen Penilaian
1. Pertemuan pertama
2. Pertemuan kedua
3. Pertemuan seterusnya
C. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Jember, Juli 2016


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
KEPALA SMK N 5 JEMBER

Sofyan Hadi Purwanto, SE, MT Kurnia Wijayanti Bahar, S.Si


NIP. 19661116 199203 1008 NIP. 19800127 200801 2 015
Lampiran 2. Lembar Penilaian Psikomotorik
Format Pengamatan Psikomotorik

Mata pelajaran : ANALISIS INSTRUMEN


Kelas/ Semester : XI/1(Satu)
Tahun pelajaran : 2015/2016

Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa
menggunakan skala berikut ini:
Skor
Aspek    
10 20 30
a Perumusan masalah Tidak Tepat Kurang tepat tepat
Persiapan
b Persiapan alat dan bahan Tidak Tepat Kurang tepat tepat
a Pengumpulan informasi Tidak Tepat Kurang tepat tepat
b Keakuratan data Tidak akurat kurang akurat akurat
Pelaksanaan c Kelengkapan data tidak lengkap kurang lengkap
d analisis data kurang cukup baik
e Kesimpulan kurang tepat tepat  
a Sistematika tidak baik baik  
Pelaporan b Penggunaan bahasa kurang komunikatif komunikatif  
Hasil c Ejaan banyak kesalahan kurang tepat tepat
d Tampilan kurang menarik menarik  

Aspek yang dinilai Jumlah


Nilai
No Nama Persiapan Pelaksanaan Pelaporan hasil skor
A b A b C d e A b c d
1                            
2                            
3                            
4                            
Jumlah    

Analisa Psikomotor
Skala Afektif : D (kurang) : 11 – 15
C (Cukup) : 16 – 20
B (Baik) : 21 – 25
A (Amat Baik) : 26 – 29

Lampiran 3. Lembar Penilaian afektif


Mata pelajaran : ANALISIS INSTRUMEN
Kelas/ Semester : XI/1(Satu)
Tahun pelajaran : 2015/2016
Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan
skala berikut ini:

Aspek yang dinilai Jumlah Skor Nilai


NO Nama Siswa
A B C D E F G
1 Raja
2 Ratu
3 Putri
4 Pangeran

Skor
ketrangan
1 2 3
A Kerapian kerja Kurang cukup baik
B kerja sama Kurang cukup baik
C kejujuran Kurang cukup baik
D sopan santun Kurang cukup baik
E kedisiplinan Kurang cukup baik
F tanggung jawab Kurang cukup baik
G pelaporan lebih 2 hari lebih satu hari tepat waktu

Analisis Afektif
Skala Afektif : D (kurang) : 7 – 10.5
C (Cukup) : 10.6 – 14.1
B (Baik) : 14.1 – 17.6
A (Amat Baik) : 17.7 – 21
Lampiran 4. Lembar Penilaian presentasi
Mata pelajaran : ANALISIS INSTRUMEN
Kelas/ Semester : XI/1(Satu)
Tahun pelajaran : 2015/2016

Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan
skala berikut ini:

Aspek pengamatan
No Nama skor nilai
Kerja sama Keaktifan Kreatif komunikatif
1
2
2
Jumlah

Skor :
1. Jika siswa tidak menunjukkan aktifitas aspek yang dinilai
2. Jika siswa menunjukkan aktifitas aspek yang dinilai 1-2 kali
3. Jika siswa menunjukkan aktifitas aspek yang dinilai 3 kali atau lebih
NILAI = skor/12 x 100
Kriteria :

rentang nilai nilai keterangan


80-100 A baik sekali
70-79 B baik
60-69 C cukup
<60 D kurang
Lampiran 5. Lembar Penilaian Kognitif produk (ulangan)
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF

Mata pelajaran : ANALISIS INSTRUMEN


Kelas/ Semester : XI/1(Satu)
Tahun pelajaran : 2015/2016

Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar:

1. SOAL-SOAL TES FORMATIF

a. Instrument soal :
1. Jelaskan prinsip dasar metode spektrofotometri Uv-Vis! Jelaskan pula hukum dasar dan
perumusannya!
2. Mengapa pengukuran absorpsi harus dilakukan pada panjang gelombang maksimum?
3. Jelaskan instrumentasi dasar yang menyusun spektrofotometer Uv-vis!
4. Jelaskan persyaratan yang menunjukan kualitas dan fungsi detector yang baik pada
spektrofotometer Uv-Vis!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spektrum absorpsi!
b. Kunci jawaban dan penskoran
2. Penilaian
jumla h skor perole h an
Nilai = x 10
7
Lampiran 5. Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial

KETERAMPILAN SOSIAL
Format Pengamatan Keterampilan Sosial

Mata pelajaran : ANALISIS INSTRUMEN


Kelas/ Semester : XI/1(Satu)
Tahun pelajaran : 2015/2016

Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa itu menggunakan skala
berikut ini:
A = sangat baik B = Memuaskan
C = menunjukkan kemajuan D = memerlukan perbaikan

No Rincian Tugas Kinerja (RTK) A B C D Keterangan


1 Bertanya
2 Menyumbang ide atau pendapat
3 Menjadi pendengar yang baik
4 Komunikasi
Penilaian
skor yang diperoleh
Nilai = x 100
jumlah skor maximum
Keterangan :
A = 50-60
B = 40
C = < 40

Jember, Juli 2016


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
KEPALA SMK N 5 JEMBER

Sofyan Hadi Purwanto, SE, MT Kurnia Wijayanti Bahar, S.Si


NIP. 19661116 199203 1008 NIP. 19800127 200801 2 015

Lampiran 1. Lembar kegiatan siswa

Lembar Kerja 1
Cara Penggunaan dan Matching Kuvet
Tujuan
- Mengetahui bagaimana cara kerja penggunaan spektrofotometer.
- Melakukan Matching kuvet.
Bahan dan alat
Bahan : Aquades, larutan CoCI2
Alat : Spektronik 20, beberapa kuvet, labu ukur
Langkah kerja
1. Penggunaan alat
a. Hubungkan spektofotometer dengan tgangan stabil (stabilisator)
b. Nyalakan alat dengan memutar kekanan pada tombol power dan diamkan selama 5 ± 5 menit.
c. Pilih panjang gelombang pada pengatur panjang gelombang.
d. Nolkan % T
e. Masukkan larutan blanko (pembanding) kedalam tempat sel dan atur hingga menunjukkan 100 % T atau A =
0.00 dengan mengatur menggerakkan kekanan atau kekiri pada pengatur sensitifitas.
f. Keluarkan larutan blanko dan masukkan larutan sample kedalam tempat sel, baca dan catat % T atau
absorbans yang ditunjukkan pada visual display.
g. Ulangi langkah 5 dan 6 untuk pengukuran-pengukuran absorbansi larutan-larutan yang lain.
h. Matikan alat dengan memutar kekiri pada tombol power.
2. Matching kuvet
a. Siapkan 3 kuvet dengan ukuran yang sama.
b. Siapkan larutan CoCI2 dan akuades sebagai balnko (pembanding).
c. Ukur % T atau Absorbans larutan CoCI2 dengan menggunakan kuvet-kuvet yang digunakan.
d. Tandai kuvet yang menghasilkan % T atau Absorbans yang sama.
3. Membuat spektrum serapan
a. Siapkan 2 kuvet (hasil matching kuvet) satu kuvet diisi larutan blanko, sedang kuvet yang lain diisi larutan
CoCI2.
b. Ukurlah serapan atau % T mulai panjang gelombang 500 - 540 nm.
c. Buat spektrum serapannya dikertas grafik (Absorbans, A Vs panjang gelombang dan tentukan panjang
gelombang maksimum.
Lembar Kerja 2.
SPEKTROFOTOMETER
A. Tujuan
1. Mempelajari dasar analisis secara spektofotometri.
2. Menentukan kadar Fe(III) dalam sampel air.
B. Alatdan Bahan
1. Alat
a. Spektrofotometer (spectronic 20)
b. Kuvet
c. Pipet 5 ml
d. Labu ukur 25, 50 (5) ml
e. Pipet tetes
2. Bahan
a. Fe(III) 100 ppm
b. KSCN/NH4SCN 0,5 M
c. NaOHO 0.1 M
d. CH3COOH 0.1 M
e. Aquades
f. Khptalat 0.l M
g. Kalium hidrogen posphat 0.1 M
C. Prosedur Kerja
1. Optimasi panjang gelombang
a. Masukkan 5 ml Fe (III) 10 ppm kedalam labu ukur 25 ml, lalu tambahkan 10 ml larutan buffer 7 dan 5 ml
KSCN 0,5 M kemudian encerkan sampai tanda batas.
b. Tunggu beberapa saat sampai pembentukan warna komplek Fe (III)-thiosianat stabil kemudian
masukkan kedalam kuvet dan ukur absorbansinya pada panjang gelombang A pada daerah tampak
dengan interval 20 nm. Catat absorbansinya. (sebelumnya spektrofotometer diposisikan pada serapan
nol dengan blnako aquades).
c. Buat grafik panjang gelombang A Vs Absorbansi dan tentukan mak serapan komplek Fe(IlI)-Thiosianat.
2. Optimasi serapan maksimum Fe(III)
a. Masukkan 5 ml Fe(III) 10 ppm kedalam labu ukur 25 ml, lalu tambahkan 10 ml larutan buffer 4 dan 5 ml
KSCN 0,5 M kemudian encerkan sampai tanda batas.
b. Ukur absorbansi larutan pada mak yang telah diperoleh. Catat absorbansinya.
c. Lakukan hal yang sama terhadap penambanan larutan buffer pH 5, 6, 7, 8, dan 9. Catat absorbansinya
d. Buat grafik pH Vs absorbansinya dan tentukan pH maksimumnya.

3. Pembuatan Kurva Kalibrasi


a. Buatlah larutan standar Fe(III) dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm dari larutan standar 100 ppm
(stok).
b. Masukkan 5 ml Fe(III) 2 ppm kedalam labu ukur 25 ml, lalu tambahkan 10 ml larutan buffer pH optimum
yang diperoleh sebelumnya dan 5 ml KSCN 0,5 M kemudian encerkan sampai tanda batas.
c. Ukur absorbansi larutan pada mak yang telah diperoleh. Catat absorbansinya.
f. Lakukan hal yang sama terhadap larutan standar Fe(III) 4, 6, 8, dan 10 ppm. Catat absorbansinya
e. Buat kurva kalibrasi konsentrasi Vs absorbansi
d. Tentukan persamaan linier Lambert Beer kurva standar Fe(III) tersebut.
4. Penentuan Fe(III) dan sampel
a. Masukkan 5 ml sampel kedalam labu ukur 25 ml, lalu tambahkan 10 ml larutan buffer pH optimum dan 5
ml KSCN 0,5 M kemudian encerkan sampai tanda batas.
b. Ukur absorbansi larutan pada mak yang telah diperoleh Catat.
c. Tentukan konsentrasi sampel dari persamaan linier kurva kaltov
Catatan : setiap kali pengkuran absorbansi minimal dilakukan 3 kai ulangan
D. Tugas/ Pertanyaan
1. Jelaskan hukum lambert Beer
2. Apakah fungsi penambahan KSCN dan buffer pH
3. Apakah maksud ditentukan panjang gelombang dan kondisi optimur, dilakukan analisis sampel.
Lembar Kerja 3
PENENTUAN LOGAM Cu DALAM UANG LOGAM
(Kurva Kalibrasi)
A. Tujuan
1. Mempelajari dasar analisis secara spektofotometri.
2. Menentukan kadar tembaga.
B. Alatdan Bahan
1. Alat
a. Spektrofotometer (spectronic 20)
b. Kuvet
c. Pipet 5 ml
d. Labu ukur 25, 50 ml
e. Pipet tetes
2. Bahan
a. CuSO45H2O
b. Asam sulfat Pekat
c. Amonia Pekat
e. Aquades

C. Pembuatan kurva Kalibrasi.


1. Larutkan 1.6149 gr CuSO45H2O kedalam labu ukur 250 ml, tambahkan 5 ml, sulfat pekat dan encerkan
sampai tanda batas.
2. Buat beberapa larutan tandar Cu2+.dari larutan induk (1), yaitu 0.7, 0.5, 0.8, 1.6 dan 2 ppm
3. Pipet 10 ml larutan "Standar Cu2+ 0.2 ppm kedalam labu ukur 50 nil, tambal masing- masing kelabu ukur 3
ml ammonia pekat dan encerkan sampai tanda batas.
4. Ukur serapannya pada 580 nm
5. Lakukan hal yang sama terhadap larutan standar Cu2+ 0.5, 08, 1.2,6 dan 2 ppm
6. Buat kurva kalibrasi absorbansi terhadap konsentrasi
D. Penentuan kadar Cu2+ dalam uang logam
1. Kikir uang logam sehingga menjadi bagian yang lebih kecil.
2. Timbang sebanyak 1 gram butiran uang logam dan masukkan kedalam eriemeyer 125ml.
3. Tetesi butiran logam dengan asam sulfat pekat sampai larut semua (kira-kira 5 ml) atau dipanaskan.
4. Tambahkan 20 ml aquades kemudian pindahkan kelabu ukur 100 ml dan encerkan sampai tanda batas.
5. Pipet 10 ml sampel kedalam labu ukur 50 ml, tambahkan 3 ml ammonia pekat dan encerkan sampai tanda
batas.
6. Ukur serapannya pada 580nm
7. Tentukan kadar Cu dari sampel.
Lembar Kerja 4
PENENTUAN LOGAM Al DALAM UANG LOGAM
(Kurva Kalibrasi)
A. Tujuan
1. Mempelajari dasar analisis secara spektofotometri.
2. Menentukan kadar Aluminium
B. Alatdan Bahan
1. Alat
a. Spektrofotometer (spectronic 20)
b. Kuvet
c. Pipet 5 ml
d. Labu ukur 25, 50 (5) ml
e. Pipet tetes
2. Bahan
a. Al2(SO2)3 18 H2O
b. Asam sulfat Pekat
c. Alizarin S
d. Aquades

C. Pembuatan kurva Kalibrasi.


1. Larutkan 0.617 gr Al2(SO2)3 18 H2O kedalam labu ukur 250 ml, tambahkan 5 ml asam sulfat pekat, dan
encerkan sampai tanda batas.
2. Buat beberapa larutan tandar Al3+ 0.2 dari larutan induk (l), yaitu 0.2, 0.5, 0.8, 1.2, 1.6 dan 2 ppm
3. Pipet 10 ml larutan standar Al 3+ 0.2 ppm kedalam labu ukur 50 ml, tambahkan masing-masing kelabu ukur 3
ml alizarin dan encerkan sampai tanda batas.
4. Ukur serapannya pada 80 nm.
5. Lakukan. hal yang sama terhadap larutan standar AI3+ 0.5, 0.8, 1.2, 1.6 dan 2 ppm
6. Buat kurva kalibrasi absorbansi terhadap konsentsai Ai3+ 3.
D. Penentuan kadar Al3+ dalam uang logam
1. Kikir-uang logam sehingga menjadi bagian yang lebih kecil.
2. Timbang sebanyak 1 gram butiran uang logam dan masukkan kedalam erlemeyer 125 ml.
3. Tetesi butiran logam dengan asam sulfat pekat sampai larut semua (kira-kira 5 ml) atau dipanaskan.
4. Tambahkan 20 ml aquades kemudian pindahkan kelabu ukur 100 ml dan encerkan sampai tanda batas.
5. Pipet 10 ml sampel kedalam labu ukur 50 ml, tambahkan 3 ml alizarin, 10 ml buffer 8 dan encerkan sampai
tanda batas.
6. Ukur serapannya pada 510 nm
7. Tentukan kadar AI dari sampel.
Lembar Kerja 5
PENENTUAN AMONIAK
A. Tujuan
1. Mempelajari dasar analisis secara spektofotometri.
2. Menentukan kadar ammonium dalam sampel air.
B. Alatdan Bahan
1. Alat
a. Spektrofotometer (spectronic 20)
b. Kuvet
c. Pipet 5 ml
d. Labu ukur 25, 50 (5) ml
e. Pipet tetes
2. Bahan
a. Nessler
b. (NH4)2SO4
c. Aquades

C. Pembuatan kurva Kalibrasi


1. Pipet larutan standar ammonia 10 ppm kedalam labu ukur 50 ml, hingga sesudah diencerkan sampai 50 ml
konsentrasinya adalah 0.04; 0.10; 0.20; 0.40; 0.60; 0.80; dan 1.00 ppm
2. Tambahkan aquades kedalam masing labu ukur kire-kira 10 ml.
3. Tambahkan 2 ml reagen Nessler kedalam masing-masing labu ukur, aduk, dan tambahkan aquades sampai
tanda batas.
4. Diamkan paling sedikit 10 menit.
5. Uloir serapannya pada panjang gelombang 425 nm.
6. Buat kurva kalibrasi absorbansi terhadap konsentsai ammonia.
D. Penentuan Ammonia Dalam Sampel
1. Pipet 25 ml contoh dan masukkan kedalam labu ukur 50 ml.
2. Tambahkan 1 tetes reagen EDTA.
3. Tambahkan 2 ml reagen Nessler dan air sampai tanda batas kemudian diaduk.
4. Diamkan paling sedikit 10 menit.
5. Ukur serapannya pada 425 nm
6. Tentukan konsentrasi ammonia dari sampel.
Lembar Kerja 6
PENENTUAN LOGAM Cu DALAM UANG LOGAM
(Standar Adisi Panjang)
A. Tujuan
1. Mempelajari dasar analisis secara spektofotometri.
2. Menentukan kadar Fe(III) dalam sampel air.
B. Alatdan Bahan
1. Alat
a. Spektrofotometer (spectronic 20)
b. Kuvet
c. Pipet 5 ml
d. Labu ukur 25, 50 (5) ml
e. Pipet tetes
2. Bahan
a. CuSO45H2O
b. Asam sulfat Pekat
c. Amonia Pekat
e. Aquades
C. Preparasi larutan Standar.
utkan 1.6149 gr CuSO45H2O kedalam labu ukur 250 ml, tambahkan 5 ml asam sulfat dan encerkan sampai tanda
batas.
D. Preparasi Sempel
1. Kikir uang logam sehingga menjadi bagian yang lebih kecil.
2. Timbang sebanyak 1 gram butiran uang logam dan masukkan kedalam erlemeyer 125 ml.
3. Tetesi butiran logam dengan asam sulfat pekat sampai larut semua (kira-kira 5 ml) atau dipanaskan.
4. Tambahkan 20 ml aquades kemudian pindahkan kelabu ukur 100 ml dan encerkan sampai tanda batas.
E. Pentuan kadar logam Cu dalam uang logam
1. Pipet sebanyak 10 ml sampel kedalam labu ukur 50 ml
2. Tambahkan larutan standar Cu2+ kedalam sam larutan sampel sebanyak 0.0, 5.0 10.0 15.0, dan 20.0 ml.
3. Tambahkan 3 ml amimonia pekat dan encerkan sampai tanda batas.
4. Ukur serapannya masing-masing larutan pada 80 mn
5. Tentukan kadar Cu dari sampel
Lembar Kerja 7
PENENTUAN LOGAM Cu DALAM UANG LOGAM
(Standar Adisi Pendek)
A. Tujuan
1. Mempelajari dasar analisis secara spektofotometri.
2. Menentukan kadar Fe(III) dalam sampel air.
B. Alatdan Bahan
1. Alat
a. Spektrofotometer (spectronic 20)
b. Kuvet
c. Pipet 5 ml
d. Labu ukur 25, 50 (5) ml
e. Pipet tetes
2. Bahan
a. CuSO45H2O
b. Asam sulfat Pekat
c. Amonia Pekat
e. Aquades
C. Preparasi Larutan Standar
Larutkan 1.6149 gr CuSO45H2O kedalam labu ukur 250 ml, tambahkan 5 ml asam sulfat pekat, dan encerkan
sampai tanda batas.
D. Preparasi Sampel
1. Kikir uang logam sehingga menjadi bagian yang tebih kecil.
2. Timbang sebanyak 1 gram butiran uang logam dan masukkan kedalam erlemeyer 125 ml.
3. Tetesi butiran Iogam dengan asam sulfat pekat sampai larut semua (kira-kira 5 ml) atau dipanaskan.
4. Tambahkan 20 ml aquades kemudian pindahkan kelabu ukur 100 ml dan encerkan sampai tanda batas.
E. Penentuan Kadar Logam Cu Dalam Uang Logam
1. Pipet 10 ml sampel dan masukkan kedalam labu ukur 50 ml, ditambah 3 ml ammonia pekat dan encerkan
sampai tanda batas kemudian ukur serapannya pada panjang gelombang 480 nm.
2. Pipet 10 ml sampel dan masukkan kedalam labu ukur 50 ml, tambah 10 ml larutan standar Cu 2+ 10 ppm,
tambah 3 ml ammonia pekat dan encerkan sampai tanda batas kemudian ukur serapannya pada panjang
gelombang 580 nm
3. Tentukan kadar logam Cu dari sampel
Lembar Kerja 8.
PENENTUAN LOGAM Al DALAM UANG LOGAM
(Standar Adisi Panjang)
A. Tujuan
1. Mempelajari dasar analisis secara spektofotometri.
2. Menentukan kadar Fe(III) dalam sampel air.
B. Alatdan Bahan
1. Alat
a. Spektrofotometer (spectronic 20)
b. Kuvet
c. Pipet 5 ml
d. Labu ukur 25, 50 (5) ml
e. Pipet tetes
2. Bahan
a. Al2(SO2)3 18 H2O
b. Asam sulfat Pekat
c. Alizarin S
d. Aquades
C. Preparasi Larutan Standar.
Larutkan 0.617 gr AI2(SO2)3 18H2O labu ukur 250 ml, tambahkan 5 ml asam sulfat pekat, dan encerkan sampai
tanda-batas.
D. Peperasi Sempel
1. Kikir uang logam sehingga menjadi bagian yang lebih kecil.
2. Timbang sebanyak 1 gram butiran uang logam dan masukkan kedalam erlemeyer 125ml.
3. Tetesi butiran logam dengan asam sulfat pekat sampai larut semua (kira-kira 5 ml) atau dipanaskan.
4. Tambahkan 20 ml aquades kemudian pindahkan kelabu ukur 100 ml dan encerkan sampai tanda batas.
E. Penentuan Kadar Logam Al Dalam Uang Logam
1. Pipet sebanyak 10 ml sampel kedalam labu ukur 50 ml
2. Tambahkan larutan standar Al3+ kedalam sam larutan sampel sebanyak 0.0, 5.0 10.0 15.0, dan 20.0 ml.
3. Tambahkan 3 ml alizarin, 10 ml buffer 8 dan encerkan sampai tanda batas.
4. Ukur serapannya masing-masing larutan pada 510 nm
5. Tentukan kadar Al dari sampel
Lembar Kerja 9
PENENTUAN LOGAM Al DALAM UANG LOGAM
(Standar Adisi Pendek)
A. Tujuan
1. Mempelajari dasar analisis secara spektofotometri.
2. Menentukan kadar Fe(III) dalam sampel air.
B. Alatdan Bahan
1. Alat
a. Spektrofotometer (spectronic 20)
b. Kuvet
c. Pipet 5 ml
d. Labu ukur 25, 50 (5) ml
e. Pipet tetes
2. Bahan
a. Al2(SO2)3 18 H2O
b. Asam sulfat Pekat
c. Alizarin S
d. Aquades
C. Preparasi Larutan Standar.
Larutkan 0.617 gr Al2(SO2)3 18H2O kedalam labu ukur 250 ml, tambahkan 5 ml asam sulfat pekat, dan encerkan
sampai tanda batas.
D. Preparasi Sampel
1. Kikir uang logam sehingga menjadi bagian yang lebih kecil.
2. Timbang sebanyak 1 gram butiran uang logam dan masukkan kedalam erlemeyer 125 ml.
3. Tetesi butiran logam dengan asam sulfat pekat sampai larut semua (kira-kira 5 ml)atau dipanasksn.
4. Tambahkan 20 ml aquades kemudian pindahkan klabu ukur 100 ml dan encerkan.
E. Penentuan Kadar Logam AL Dalam Uang Logam
1. Pipet 10 ml sampel dan masukkan kedalam labu ukur 50 ml, ditambah 3 ml alizarin dan encerkan sampai
tanda batas kemudian ukur serapannya pada panjang gelombang 510 nm.
2. Pipet 10 sampel dan masukkan kedalam labu ukur 50 ml, tambah 10 ml larutan standar Al3+ 10 ppm, tambah
3 ml alizarin, 10 ml buffer 8 dan encerkan sampai tanda batas kemudian ukur serapannya pada panjang
gelombang 510 nm.
3. Tentukan kadar logam Al sampel
Lembar kerja 10
TURBIDIMETRY
A. Tujuan
- Mengetahui penggunaan lain dari spektrofotometer
- Menentukan kadar sulfat dalam sampel
B. Teori Dasar
Spektrofotometer selain digunakan untuk menentukan besarnya serapan atau % T juga dapat
digunakan untuk menentukan besarnya turbidans dalam analisis Turbidimetry.
Analisis turbidimetri adalah analisis yang didasarkan peristiwa hamburan sinar (light scattering) oleh
partikel-partikel senyawa yang dianalisa yang terdapat dalam suatu larutan. Apabila sinar tampak masuk
kedalam medium tembus sinar, misalnya cairan yang mengadung fasa padat berupa partikel-partikel halus
(uspensi) maka sinar tampak tersebut setelah berinteraksi sebentar dengan partikel padat, akan dihamburkan
(disebarkan) kesegala arah oleh partikel itu.
Analisa turbidimetri dilakukan dengan cara mengendapkan dulu suatu zat dengan. suatu perekasi, dan
membentuk suatu suspensi, kekeruhan yang disebabkan oleh suspensi tersebut diukur absorbansinya dengan
alat spektronik 20, dengan catatan "absorbans" dalam turbidimetri diganti dengan istilah “Turbidans (S)”
Hal-hal yang mempengaruhi ukuran dan bentuk partikel terhadap hamburan adalah bentuk dan ukuran
besar kecilnya partikel-partikel padat penghambur sinar. Diusahakan agar ukuran besar dan bentuk partikel pada
berbagai larutan komsentrasi standar dan cuplikan tetap sama (reproducible); yang boleh bervariasi hanya
konsentrasi (C).
Hal-hal yang mempengaruhi besar ukuran dan bentuk dari partikel penghambur antarala lain :
a. Konsentrasi pereaksi
b. Kecepatan dan urutan mencampurkan perekasi dengan zat yang dianalisis
c. Lama suspensi dibirakan
d. Suhu
e. pH dan
f. Kekuatan ion larutan.
C. Alat dan Bahan
a. Alat
- Turbidimetri/spektronik 20
- Kuvet
- Labu ukur
- Gelas ukur
b. Bahan
- Larutan K2SO4 induk 500 ppm
- Larutan HO2 M
- BaCl2.2H2O (padat)
D. Membuat kurva Kalibrasi
1. Sejumlah larutan induk K2SO4 500 ppm ditambah HCl 2 M secukupnya atau hingga pH larutan mencapai 1
2. Pipet larutan standar K2SO4 500 ppm kedalam labu ukur 50 ml, hingga sesudah diencerkan sampai 50 ml
konsentrasinya adalah 5, 20, 35, 50, 65, dan 80 ppm.
3. Kedalam tiap labu ukur tambahkan 200 mg BaCl2 H2O padat
4. Encerkan sampai tanda batas
5. Kocok ± 1 menit atau sampai BaCI2.2H2O larut dan terbentuk endapan BaSO4
6. Pindahkan kedalam kuvet, dan biarkan selama 5 menit
7. Ukur turbidan pada 480 nm
8. Buat kurva Turbidans (S) terhadap konsentrasi
E. Pengukuran Sampel Larutan
1. Pipet 10 ml sampel kedalam labu ukur 50 ml, kemuedian tambahkan HCl 2 M sehingga pH = 1
2. Tambahkan 200 mg BaCl2.2H2O padat.
3. Encerkan sampai tanda batas
4. Kocok ± 1 menit atau sampai BaCl2.2H2O larut dan terbentuk endapan BaSO4
5. Pindahkan kedalam kuvet, dan biarkan selama 5 menit
6. Ukur turbidan pada 480 nm
7. Tentukan konsentrasi sulfat dari sampel.
Lembar Kerja 11
POLARIMETER
A. Tujuan
1. Menentukan kadar gula / % Berat sirup (mutu)
2. Menentukan kadar sukrosa dalam sirup
B. Teori Dasar
Polarimeter adalah alat yang berbentuk silinder diameternya sekitar 6 cm dan panjangnya sekitar 50
cm. Pada ujungnya dipasang lensa untuk pengamatan dan filter monokromatis. Di dalam silinder diletakkan
tabung pol yang diisi larutan yang diuji kadar gulanya. Jadi polarimeter adalah alat yang dirancang sedemikian
rupa dapat mempolerisasikan cahaya oleh suatu senyawa yang bersifat aktif optik (senywa yang dapat memutar
bidang polarisasi). Bidang polarisasi tersebut dapat berputar kekanan (+) maupun kekiri (-). Besarnya putaran
bidang polarisasi tersbut bergantung pada konsentrasi senyawa aktif optik sehingga kadar gula (pol) dapat
ditentukan.
Pol adalah jumlah gula dalam gram yang terlarut dalam 100 gram larutan. Pada pengukuran pol larutan
gula dengan polarimeter didasarkan pada putaran optik larutan gula (sukrosa). Penunjukan 100° S pada skala
polarimeter adalah putaran optik yang ditunjukkan oleh larutan gula yang mengandung 6 gram sukrosa da 100
ml larutan gula yang diukur pada panjang gelombang 589,44 nm, 20°C, dan panjang tabung 2 dm.
Dalam pengukuran pol dengan polarimeter dikenal besaran yang disebut sudut putar jenis, yaitu
besarnya putaran optik yang disebabkan oleh 1 gram zat daiam 1 ml larutan dengan ketebalan 1 dm pada suhu
dan panjang gelombang tertentu.
Sudut putar suatu senyawa aktif optik dapat dihitung dan sudut putar yang diamati dengan
menggunakan rumus :
a
∏ = L.C
Dimana :
∏ = sudut putar jenis D netrium pada 20°C
α = sudut putar pol pada 20°C L
L = panjang tabung dm (2dm)
C = konsentrasi larutan (gr/ml)
Larutan gula yang mengandung 26 gram sukrosa per 100 ml (C = 0,26 gr/ml), panjang tabung pol = 2
dm (L = 2 dm), dan sudut putar jenis = ± 66,54 (Π = ± 66,54). Maka sudut putar α = 0.26 x 2 x (± 66,54) = ±
34,54°, jika dikonversikan ke skala gula (°S) bersesuaian dengan 100°S.
Sebagai contoh pengukuran pol suatu larutan gula (sirup) yang mengandung (100 x BJ) gram da 110 ml
analit, dengan pembacaan pol sebesar P°S, maka setiap 100 ml analit mengandung (P x 100) x 26 gram
sukrosa. Sehingga kadar pol (% Pol) adalah :
( P×100 ) 26×1. 1
% Pol= ×100 %
( 100×BJ )
0 , 286×P
% Pol=
BJ

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Pesawat Polarimeter
b. Labu ukur 100/110ml
c. Corong
d. Tabung Pol
e. Gelas ukur 10 ml
f. Piknometer
g. Neraca
h. Kertas saring Pipet tetes
2. Bahan
a. Sirup 26 gram
b. Aquades
c. Aluminium sulfat 0,9 M (600 gram Al2(SO4)3.18H2O. dilarutkan dalam 1000ml)
d. NaOH 4,4 M (176 gram NaOH dilarutkan dalam 1000 ml)
D. Prosedur Kerja
1. Menentukan Berat Jenis Sirup
a. Timbang berat piknometer kosong, misal a gram
b. Timbang berat piknometer yang diisi air penuh, misal b gram
c. Timbang berat piknometer + sirup, misal c gram
d. Tentukan berat jenis sirup dengan rumus
Berat jenis sirup = (c-a) gram /(b-a) = berat sirup/ volume sirup
e. Tentukan kadar/ %berat sirup dengan rumus :

No BJ Kode 5 Berat Kode Keterangan


1 Tabel Y1 Tabel X1
2 Pengukuran Y2 ? X2 % Berat yang dicari
3 Tabel Y3 Tabel X3

Y 2−Y 1 X 2 −X 1
=
Y 3 −Y 1 X 3 −X 1
2. Uji Kadar Sukrosa Dengan Analisis Pol.
a. Timbang 26 gram sirup, (larutkan dalam air secukupnya dan encerkan sampai volumenya 100 ml dalam
labu ukur 100/110ml
b. Tambahkan 10 ml larutan penjernih yang terdiri dari 5 ml larutan almunium sulfat 0,9 M dan 5 ml larutan
NaOH 4,4 M.
c. Kocok larutan tersebut sehingga homogen kemudian saring. Fitrat ditampung dalam gelas penempung
dan harus jernih (bersih)
d. Fiftrat jernih tersebut masukkan dalam tabung pol ukuran 2 dm 3 sampai penuh dan jangan sampai ada
gelembung udara.
e. Tutup tabung tersebut dan bagian luarnya dilap yang bersih kemudian letakkan dalam pesawat
polarimeter.
f. Tentukan skala pol dan hitung berapa kadar sukrosa dalam sirup tersebut yang telah diketahui berat
jenisnya dari tabel Brix Vs Berat Jenis
E. Tugas/ Pertanyaan
1. Apakah zat yang disebut zat optik aktif ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan % berat brix dan % pol !
3. Berilah contoh zat optik aktif !
Metode standar adisi
Metode standar adisi merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara menambahkan larutan standar
ke dalam larutan cuplikan dan pengukuran absorbansi terhadap larutan cuplikan maupun campuran cuplikan dan
standar. Seharusnya standar kalibrasi mempunyai komposisi yang sesuai dengan komposisi larutan cuplikan yang
dianalisis baik konsentrasi analit maupun konsentrasi zat lainnya yang terdapat dalam cuplikan untuk mengurangi
pengaruh beberapa komponen cuplikan terhadap absorbansi.
Untuk melakukan metode ini, kedalam beberapa labu ukur dengan volume Vt dimasukkan sajumlah volume
sama larutan cuplikan Vx yang konsentrasinya Cx. Kepada setiapa labu ukur ditamtahkan larutan standar dengan
volume bervariasi yang mempunyai konsentrasi Cs. Pereaksi warna kemudian ditambahkan dan tiap larutan
diencerkan sampai tanda batas.
Bila hukum Beer diperpanjang maka absorbansi larutan-larutan dinyatakan sebagai : _ . .
abV x C x abV s C s
AS= +
V1 V1
Plot antara As sebagai fungsi Vs merupakan garis lurus dari :
As = C + m Vs
Di mana; slop (kemiringan m dan C perpotongan (intersep) , sesuai dengan ,
abV x C x
AS=
V1 dan
abC x
m=
V1
Harga Oc dapat diperoleh dari perbandingan dua besaran C dan m, yaitu :
abV x C x
C Vt V x Cx
= =
m abC S Cx
V1
CC S
Cx=
mV x
Untuk menghemat waktu atau cuplikan, metode standar adisi dapat dilakukan dengan membuat dua macam
larutan, yaitu dengan cara penambahan larutan standar Vs dilakukan pada salah satu dari dua cuplikan, sehingga diperoleh :
abV x C x
A 1=
V1
abV x C x abV S C S
A 2= +
V1 V1
Perbandingan antara A2 dengan A1, akan diperoteh harga
abV x abV S C S
+
A2 V1 V1
=
A1 abV x C x
V1
A2 V SCS
=1+
A1 V xC x
A2 V S CS
−1=
A1 V x Cx
A 2− A 1 V S C S
=
A1 V xC x
A1 V S CS
Cx=
( A 2 −A 1 )
Dan jika antara volume standar dan volume sample dibuat sama, maka harga Cx
A1
Cx= xC
( A 2 −A 1 ) S

LEMBAR PENGAMATAN PSIKOMOTORIK

Mata pelajaran : Kimia Semester : 1(Satu)


Kelas/Program : XI Tahun pelajaran : 2013/2014
Format Asesmen Kinerja Psikomotor
Skor Skor Asesmen oleh
No Rincian Tugas Kinerja Maksimum Siswa sendiri Guru
1 Persiapan alat/bahan 15
2 Menggunakan alat/bahan 15
3 Cara mengukur kecepatan 20
4 Cara mengamati 15
5 Ketelitian 15
6 Interpretasi data 20
Skor Total 100

LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF


Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

Mata pelajaran : Kimia Semester : 1(Satu)


Kelas/Program : XI Tahun pelajaran : 2013/2014

Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:
A = sangat baik B = Memuaskan
C = menunjukkan kemajuan D = memerlukan perbaikan

No Rincian Tugas Kinerja (RTK) A B C D Keterangan


1 Jujur
2 Tanggungjawab
3 Hati-hati
4 Teliti

1. Format Asesmen Kinerja Proses


Skor Skor Asesmen Oleh
No Rincian Tugas Kinerja Maksimum Siswa sendiri Guru
1 Merumuskan hipotesis 5
2 Mengidentifikasi variabel kontrol 5
3 Mengidentifikasi variabel manipulasi 5
4 Mengidentifikasi variabel respon 5
5 Mencatat hasil pengamatan 20
6 Melakukan analisa 20
7 Membuat kesimpulan 25
8 Membuat penerapan 15
Skor Total 100
LESSON PLAN
ANALISIS KIMIA
INSTRUMEN
(ODD SEMESTER)

BY :
SUKAMTO, S.Si
NIP. 19780407201406108
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : …...........................................................................
Mata Pelajaran : …...........................................................................
Kelas/Semester : ……........................................................................
Alokasi Waktu : …...........................................................................
A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
2. KD pada KI keterampilan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
2. Indikator KD pada KI keterampilan
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
(Rincian dari Materi Pokok Pembelajaran)
F. Pendekatan, Model dan Metode
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:*)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (… menit)
b. Kegiatan Inti (... menit)
c. Penutup (… menit)
2. Pertemuan Kedua:*)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (… menit)
b. Kegiatan Inti (... menit)
c. Penutup (… menit),
dan pertemuan seterusnya.
H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
D. Teknik Penilaian
E. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan pertama
b. Pertemuan kedua
c. Pertemuan seterusnya
F. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
I. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar
4. Media
5. Alat
6. Bahan
7. Sumber Belajar

Mengetahui ______________, _________


Kepala …….......................... Guru Mata Pelajaran,

NIP NIP

Anda mungkin juga menyukai