Akumulator atau aki memiliki beberapa bagian utama. Mereka adalah kutub positif (anode)
yang terbuat dari timbal dioksida (PbO2), kutub negatif yang terbuat dari timbal murni (Pb), dan
larutan elektrolit kuat yaitu asam sulfat (H2SO4) dengan kepekatan 30%. Dalam kehidupan
sehari-hari, aki ini memiliki beberapa reaksi. Karena aki tersebut dapat mengubah dari energi
kimia menjadi listrik dan dapat kembali menjadi energi kimia. Sehingga aki ini juga merupakan
elemen sekunder. Berikut reaksi-reaksinya.
______________________________________________________________________________
_____+
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
+4 -2 0 +1 +6 -2 +2 +6 -2 +1 -2
I__________|____Reduksi______________________↑
|______________Oksidasi____________↑
Karena timbal sulfat (PbSO4) merupakan hasil reduksi sekaligus oksidasi, maka reaksi tersebut
merupakan reaksi Komproporsionasi.
_________________________________________________________________+
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
+2 +6 -2 +1 -2 +4 -2 0 +1 +6 -2
|_________Oksidasi_______ ↑___________↑Reduksi
Oksidator : PbSO4
Reduktor : PbSO4
Karena timbal sulfat (PbSO4) mengalami reduksi dan oksidasi sekaligus, maka reaksi tersebut
merupakan reaksi Disproporsionasi atau Autoredoks.
Pada reaksi diatas, terbentuk 4H+(aq) dan 2 SO42-(aq) dan akan bereaksi menjadi asam sulfat
(H2SO4). Hal ini akan menambah kadar dan massa jenis larutan. Sehingga larutan menjadi lebih
pekat.
Lamanya cas aki mobil tergantung dari kapasitas akinya. Sebagai contoh aki berdaya 12Volt
40AH membutuhkan waktu pengisian sekitar 12 Jam. Lalu bagaimana cara menghitungnya ?,
silahkan masbro simak rumus dibawah ini.
Langkah pertama yang harus kita hitung adalah besaran akrus pengisian yang kemudian
dikalikan daya aki. Jadi 40 x 10% = 4 Ampere
Kemudian masukan hasil di atas ke rumus berikut (kapasitas Aki (AH) / Arus Pengisian) + (20% x
Kapasitas Aki / Arus Pengisian).
Jadi lama cas aki mobil dengan arus sekitar 10% membutuhkan waktu pengisian sekitar 7 Jam.
Bisa saja waktu yang dibutuhkan lebih cepat atau lebih lambat, namun yang pasti kita bisa
melakukan pengisian aki sembari tidur.
Pengisian Cepat
Cara pengisian aki yang kedua adalah menggunakan teknik pengisian cepat. Teknik ini biasanya
menggunakan arus yang lebih besar, hingga 40%. Alhasil waktu pengisian menjadi lebih cepat.
Sedangkan untuk cara menghitungnya sama dengan cara di atas, namun besaran arusnya
dirubah menjadi 40%.
40×40%= 16 Ampere
Kemudian masukan ke dalam rumus menjadi (40Ah/16Ah) + (20% x 2.5) = 2.5 + 0.5 = 3 Jam
Melihat perhitungan di atas, berarti kita membutuhkan waktu sekitar 3 Jam untuk mengisi aki
dengan arus sebesar 40%. Metode ini juga sering disebut sebagain pengisian Fast Charging.
Walaupun lebih cepat, namun sering kali metode Fast Charging akan mempercepat kerusakan
aki dikarenakan arus yang masuk terlalu besar. Jadi lebih baik menggunakan metode pengisian
lambat agar aki tetap awet.
pada mobil yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bagi seluruh komponen
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, yaitu mengubah putaran mesin
Ketika mesin mobil berputar, maka tali kipas (belt) juga akan memutar roda pulley
alternator, putaran ini dimanfaatkan alternator untuk menghasilkan energi listrik. Secara
umum, 1 putaran mesin akan menghasilkan 2 kali putaran roda pulley alternator.
Rotor di dalam alternator merupakan bagian yang berputar didalam stator dan berfungsi
untuk menghasilkan medan magnet. Didalam rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil)
yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet. Jika arus listrik dialirkan melalui
rotor coil, sebagian dari kutub-kutub magnet pada core terpolarisasi menjadi kutub N
.2. Stator
sehingga rotor bisa berputar di dalamnya. Stator merupakan bagian dari alternator yang
suatu electro motive force (emf). Ketiga kumparan tembaga tersebut, satu sama lain
3. Rectifier
Arus bolak-balik (AC) tidak cocok digunakan pada sistem kelistrikan di mobil dan harus
dirubah menjadi arus searah. Arus bolak balik yang diinduksi dalam stator coil dirubah
oleh rectifier.
Dioda-dioda rectifier adalah komponen semi konduktor yang mengalirkan arus ke satu
arah meskipun pada tegangan yang kecil, tetapi menahan arus yang mengalir dari arah
yang berlawanan.
Rectifier pada kendaraan juga menahan arus dari batere ke altenator apabila tegangan
yang dihasilkan altenator lebih rendah dari tegangan batere, sebagai contoh, mesin
dalam keadaan diam. Hal ini mencegah batere dari pengosongan yang sia-sia.
4. Regulator
Tegangan dan arus litrik yang dihasilkan oleh stator ketika alternator bekerja bersifat
tidak konstan dan tidak stabil. Oleh karena itu, untuk mendapatkan arus dan tegangan
Regulator berfungsi untuk mengatur arus listrik yang masuk ke dalam kumparan rotor,
jika output listrik di stator kurang maka regulator akan menambah listrik ke rotor, dan
jika output berlebihan, maka regulator akan mengurangi jumlah listrik yang masuk ke
rotor
Secara garis besar, cara kerja Alternator adalah menghasilkan arus listrik dari stator coil
yang kemudian arus listrik tersebut diatur oleh IC regulator agar tegangan listrik yang
dihasilkan tidak berlebih dan bisa digunakan dengan baik untuk mengisi listrik pada aki
Perhatikan pada rangkaian listrik didalam alternator pada gambar dibawah ini.
Berikut adalah cara kerja alternator mobil yang akan kami jelaskan secara singkat.
Untuk pembahasan yang lebih lengkap tentang cara kerja Alternator yang
menggunakan IC regulator:
1. Field coil (rotor coil) mendapat arus listrik dari aki / battery sehingga pada
2. Bila Alternator diputar oleh mesin maka medan magnet pada rotor coil
akan memotong gulungan konduktor pada stator coil, akibatnya akan muncul
3. Tegangan bolak - balik yang keluar dari stator coil kemudian disearahkan
dihasilkan bisa tetap stabil di kisaran 14,2Volt dan tetap bisa mengisi listrik di aki
mobil.
di IC regulator
6. Ketika dioda Zener dalam posisi ON (mengalirkan listrik) maka arus listrik
yang mengalir ke Field coil (rotor coil terputus, efeknya tidak ada medan magnet
7. Terhentinya arus listrik dari stator coil akan menyebabkan tegangan yang
menuju dioda zener menjadi berkurang, akibatnya dioda zener kembali menjadi
OFF (listrik tidak mengalir), Hal ini akan membuat listrik menuju Field coil (rotor
coil) kembali mengalir sehingga kembali terjadi medan magnet dan membuat