Anda di halaman 1dari 22

Baterai

Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif – Jurusan Pendidikan Teknik Mesin


Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan

Dwiki Muda Yulanto, M.Pd.


Baterai

• Selain secara elektromagnetik, listrik pada kendaraan juga diperoleh dari proses
elektrokimia.
• Proses elektrokimia terjadi pada baterai.
• Baterai adalah perangkat elektrokimia yang menghasilkan tegangan dan memberikan arus
listrik.
• Penting untuk diingat bahwa baterai tidak menyimpan listrik, melainkan menyimpan
serangkaian bahan kimia, dan melalui proses kimia itulah listrik diproduksi.
• Secara sederhana aki terdiri dari plat positif terbuat dari bahan Lead Dioxide (PBO2), plat
negatifnya terbuat dari bahan Sponge Lead (PB) dan cairan yg disebut larutan elektrolit
(H2SO4).
• Pada dasarnya, dua jenis timbal dalam campuran asam bereaksi untuk menghasilkan
tegangan listrik.
• Reaksi elektrokimia ini mengubah energy kimia menjadi energi listrik dan merupakan dasar
untuk semua baterai otomotif.
Fungsi Baterai
• Sumber arus
• Stabilitator tegangan
• Menyimpan arus dan mengeluarkannya kembali sewaktu-waktu dikeluarkan
Prinsip Kerja (Discharging)

• Secara sederhana aki terdiri dari larutan elektrolit (H2SO4), plat positif (PbO2), dan kutub negative (Pb).
• Saat pengeluaran arus maka akan terjadi reaksi kimia seperti berikut :
PbO2 + 2H2SO4 + Pb = PbSO4 + PbSO4 + 2H2O
• Reaksi tersebut bisa dibaca, saat arus listrik keluar maka oksigen (O2) pada plat positif akan terlepas sehingga
plat positif berangsung menjadi Pb.
• Saat itu pula larutan elektrolit akan terurai. Larutan elektrolit ini terdiri dari air dan asam sulfat, asam sulfat
akan menempel pada terminal baterai negative (Pb) dan plat positif (yang menjadi Pb karena oksigen terlepas).
• Sehingga, saat aki terus digunakan maka larutan didalam aki akan menjadi hanya air.
Prinsip Kerja (Charging)

• Proses recharge atau pengisian dilakukan untuk mengembalikan kondisi aki ke posisi semula, artinya
mengembalikan asam sulfat yang menempel pada plat aki agar kembali terlarut dalam air serta mengikat
oksigen pada plat positif.
PbSO4 + PbSO4 + 2H2O = PbO2 + 2H2SO4 + Pb
• Saat arus listrik dari sumber listrik dihubungkan ke plat aki, maka molekul air akan terurai menjadi oksigen dan
hydrogen.
• Ion asam sulfat pada plat positif akan lepas dan Oksigen akan melekat pada plat positif aki, sehingga plat
positif kembali membentuk PbO2
• Di sisi lain, ion hydrogen yang lebih dekat dengan plat negative akan menarik ion asam sulfat (SO4) sehingga
larutan didalam aki kembali ke bentuk H2SO4
Konstruksi Baterai
FYI

• Air accu adalah air yang telah mengalami proses penyulingan dan demineralisasai sehingga
kandungan mineral di dalamnya sudah dihilangkan.
• Karena kandungan mineral yang sudah dihilangkan, maka cocok untuk digunakan untuk
menambah volume cairan aki.
• Berbeda dengan air accu, air zuur memiliki kandungan elektrolit yang lebih pekat, ada asam
sulfat atau H2SO4 pekat dalam air zuur
• Kandungan asam sulfat yang pekat ini membuat air zuur hanya digunakan untuk mengisi air
aki yang kosong atau saat pertama kali mengisi aki
Rangkaian Baterai
Rangkaian Seri
• Pada rangkaian seri memiliki tegangan lebih besar tetapi memiliki kapasitas
arus yang sama dengan satu battray atau kapasitas arus listik sama dengan
kapasitas arus satu aki
Rangkaian Paralel
• Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu, maka
tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah
Macam-macam Baterai/Aki
Aki Basah/Konvensional
• Jenis aki ini adalah aki model basah yang berisi cairan asam sulfat (H2SO4)
• Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb)
Aki Hybrid
• Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat
pada material komponen sel aki.
• Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium
pada sel (-).
• Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari aki
basah konvensional
Aki Kalsium
• Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium.
• Aki jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid.
• Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding aki basah konvensional
• Tingkat Self-Discharge paling kecil (0.1-0.2% (volume/day)
Aki Kering
• Aki kering juga disebut dengan Maintenance Free.
• Meski dinamakan aki kering, bukan berarti tidak ada cairan sedikit pun di
dalamnya. Aki jenis ini tetap menggunakan cairan elektrolit namun
mengandung timah kalsium.
Aki Gel
• Aki jenis ini, cairan elektrolitnya dicampur dengan
pasir silica sehingga menjadi kental seperti jelly
(agar-agar atau puding). Kemudian jelly ini berfungsi
seperti halnya cairan elektrolit.
• Diklaim memiliki masa pakai lebih lama, karena
lapisan gel punya sifat yang berbeda dibandingkan
cairan elektrolit di aki konvensional.
• Gel hanya bisa mengering dan itu prosesnya lama,
terutama jika dibandingkan dengan penguapan
cairan yang terjadi pada aki tipe lain.
• Kelebihan lagi dari aki gel adalah penempatannya
yang bisa diletakan agak miring tanpa takut tumpah.
Kode Aki
JIS (Japan Industrial Standard)
NS40ZLS
Keterangan :
• Huruf N = berarti normal
• Huruf kedua S = pengurangan daya accu
sebesar 20%
• Kode 40 = angka utama daya
• Huruf Z = penambahan daya accu
sebesar 10% setelah dikurang huruf S
pertama.
• Huruf L = “left” menandakan pole
kutup (-) di kiri
• Huruf S akhir = menandakan accu memiliki
pole besar
JIS model baru
DIN (Deutsche Institut Für Normug – Jerman)
• Sekarang mulai dialihkan ke ETN (Europe Type Number)
• Salah satu perbedaan dari segi fisik antara aki mobil JIS dengan DIN/ETN
adalah peletakan kutubnya, yang dibuat sejajar dengan bodi aki
• DIN/ETN memiliki format kode digit lima angka, namun yang perlu
diperhatikan hanyalah tiga digit Angka di depan, berikut cara
membacanya:
• Jika angka pertama 5, maka diubah menjadi 0
• Jika angka pertama 6, maka diubah menjadi 1
• Jika angka pertama 7, maka diubah menjadi 2
• Sebagai contoh, aki dengan kode DIN/ETN 55530, bagaimana cara
mengetahui kapasitas akinya?
• Angka pertama 5, diubah menjadi 0
• Angka kedua dan ketiga 55, tetap seperti itu
• Dari sini, kita bisa membaca bahwa kapasitas aki adalah 055 Ah =
55 Ah
Kode Produksi
Aki GS Aki Yuasa
Perawatan Baterai
• Memeriksa kemungkinan retak atau bocor di sekeliling kotak aki. Apabila retak
atau bocor, air aki akan cepat habis.
• Memeriksa ketinggian elektrolit
• Memeriksa Kondisi Terminal
• Memeriksa lubang pengisian atau sumbat ventilasi. Pastikan lubang ventilasi ini
terbuka
• Pelepasan baterai:
• Periksa dan pastikan kunci kontak mati
• Lepaskan terminal baterai negatif (-)
• Lepaskan terminal baterai positif (+)

• Pemasangan baterai: Pasang terminal positif (+), lalu pasang terminal negatif (-)
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai