Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

MAKNA WARNA DALAM UIS KARO

Lisa Septia Dewi Br.Ginting1), Rosmilan Pulungan2)


Universitas Muslim Nusantara AL-Washliyah Medan
Lisaseptiadewibr.ginting27@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna warna dalam uis karo. Penelitian ini menganalisis
makna warna dalam uis karo dengan literatur semiotika. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif deskriptif. .Kesimpulan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kaitan antara makna
dan tanda yang terdapat dalam uis karo tidak terlepas dari hubungannya dengan alam dan
kepercayaan yang mengandung nilai- nilai keagamaan. Seperti halnya warna merah yang berarti
berani, hitam memiliki makna berjiwa pemimpin dan kuning juga memiliki makna lambang.
Selain itu, dikarenakan mayoritas penduduk karo tinggal di daerah pegunungan mereka harus
berani meghadapi gejala-gejala alam yang terjadi. Suku karo mencari rezeki dengan cara bercocok
tanam sehingga bisa memiliki kemakmuran dri hasil panen mereka dan mereka bisa memimpin
diri mereka sendiri agar bisa menjalani hidup dengan aturan adat yang berlalku keras.

Kata kunci : Semiotika, uis karo

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the meaning of color in ESO Karo. This study analyzes
the meaning of color in ESO Karo with semiotics literature. This research is a descriptive
qualitative research. The conclusion from this study can be concluded that the relationship
between the meaning and sign contained in the Karo Euis can not be separated from its
relationship with nature and beliefs that contain religious values. Like red which means brave,
black has the meaning of a spirited leader and yellow also has a symbolic meaning. In addition,
because the majority of karo residents live in mountainous areas, they must have the courage to
deal with natural phenomena that occur. The Karo tribe are looking for sustenance through
farming so that they can have prosperity from their crops and they can lead themselves so they can
live their lives by the strict customary rules.

Keywords: Semiotics, Karo Euis

1. PENDAHULUAN negara Indonesia. Dengan adanya


Latar Belakang Masalah keragaman tersebut, menjadikan ciri
Memaknai bahasa dan khas yang unik karena hampir
memahaminya juga bisa dipelajari diberbagai pelosok nusantara ini
dari warna. Warna dapat masing- masing budaya memiliki
menyapaikan pesan dan arti-arti corak dan karakter masing- masing.
khusus dari warna yang berbeda. Selain itu, letak geografis dan
Setiap suku yang ada di Indonesia kondisi alam menjadi factor yang
memiliki ciri-ciri tersendiri, baik berpengaruh terhadap pola hidup
makanan yang berbeda, pakaian yang bermasyarakat dan pembentukan
berbeda, tata cara perayaan yang kesenian yang berkembang
berbeda pula. Setiap suku yang ada dimasyarakat. Budaya Indonesia
di Indonesia memiliki keistimewaan merupakan cerminan dari nilai- nilai
yang berbeda-beda pula. luhur bangsa Indonesia yang
Sebagai negara yang beraneka ragam. Sebagai warisan
memiliki keragaman suku, adat budaya, kebudayaan tradisional
istiadat, bahasa serta budaya, merupakan salah satu asset yang
merupakan suatu kebanggaan harus dikembangkan dan dibina guna
tersendiri bagi kita sebagai warga

1123
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

memperkuat kedudukan dan sebagainya.Semiotika adalah suatu


kelestarian budaya bangsa Indonesia. disiplin ilmu dan metode analisis
Salah satu warisan untuk mengkaji tanda-tanda yang
kebudayaan Indonesia ialah pakaian terdapat pada suatu objek untuk
tradisional. Dimana corak maupun diketahui makna yang terkandung
motif dari masing- masing pada dalam objek tersebut. Suatu tanda
pakaian tradisional merupakan menandakan sesuatu selain dirinya
sebuah cerminan budaya suatu sendiri dan makna adalah hubungan
daerah yang turun temurun dan antara sesuatu objek atau ide dari
dilestarikan. sesuatu tanda. Kata semiotika
diturunkan dari bahasa Inggris,
Uis Gara atau Uis Adat
Karo adalah pakaian adat yang yaitu semiotics. Nama lain semiotika
digunakan dalam kegiatan adat dan adalah semiology. Keduanya
budaya Suku Karo dari Sumatera memiliki arti yang sama, yaitu
Utara. Selain digunakan sebagai sebagai ilmu tentang tanda. Baik
semiotika atau semiology berasal
pakaian resmi dalam kegiatan adat
dari bahasa Yunani, yaitu semeion,
dan budaya, pakaian ini sebelumnya
digunakan pula dalam kehidupan yang berarti tanda. Secara
sehari-hari masyarakat tradisional terminologis, semiotik dapat
Karo. didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari sederetan luas objek-
Kata Uis Gara sendiri berasal objek, peristiwa-peristiwa seluruh
dari Bahasa Karo, yaitu Uis yang kebudayaan sebagai tanda (Sobur,
berarti kain dan Gara yang berarti 2001).Dari latar belakang di atas,
merah. Disebut sebagai "kain merah" penulis tertarik untuk menganalisis
karena pada uis gara warna yang makna warna uis adat karo
dominan adalah merah, hitam, Sumatera Utara. Mengingat nilai
dan putih, serta dihiasi pula berbagai kebudayaan tercermin dari
ragam tenunan dari kehidupan sehari-hari, dan salah
benang emas dan perak. Secara satunya ialah tercermin dari apa yang
umum uis gara terbuat dari dikenakan yang tentunya terkait
bahan kapas yang kemudian dipintal dengan pakaian adat.
dan ditenun secara manual dan Uis yang dimiliki oleh suku karo
diwarnai menggunakan zat pewarna yang terdapat di Sumatera Utara
alami. Cara pembuatannya tidak jauh memiliki tiga warna utama, yakni
berbeda dengan pembuatan songket, merah, hitam dan dipadu padankan
yaitu menggunakan alat tenun bukan dengan benag emas dan perak
mesin. Dalam pemberitaan media memiliki arti tersendiri. Setiap uis
massa, uis gara sering pula disebut yang berbeda memiliki makna yang
dengan istilah ulos yang merupakan berbeda pula.
sebutan kain khas dari Tanah Batak. Rumusan Masalah
Pada kenyatanya, di daerah Karo, Adapun yang menjadi rumusan
pakaian adat yang dipakai oleh kaum masalah dalam penelitian ini adalah:
pria dan wanita sejatinya disebut Apa sajakah makna warna uis karo
dengan istilah uis gara, dan dikaji secara semiotika?
terkadang disebut juga dengan nama Tujuan Penelitian
yang lebih spesifik seperti uis nipes Merujuk pada masalah tersebut,
atau beka buluh, dan lain maka tujuan yang ingin dicapai dari

1124
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

penelitian ini adalah: Untuk sedangkan data sekunder merupakan


menganalisis makna warna uis karo. teknik kepustakaan.
4. Instrument Penelitian
2. METODE PENELITIAN Untuk menganalisis makna
Desain penelitian warna kain uis karo, instrument yang
Penelitian ini menggunakan dipilih adalah human instrument
pendekatan deskriptif kualitatif (peneliti sendiri). Adapun fungsi dari
dengan memanfaatkan cara – cara human instrument tersebut yakni
penafsiran dengan menyajikannya untuk memperoleh data yang valid
dalam bentuk deskriptif. Data yang sesuai dengan fokus penelitian
dihasilkan dari penelitian ini adalah sehingga hasil penelitian dapat
data – data verbal tentang makna dipertanggung jawabkan. Adapun
warna dalam kain uis karo . alat bantu yang digunakan dalam
Pendeskripsian data – data tersebut penelitian adalah beberapa buku
disampaikan melalui kata atau teori yang berkaitan dengan fokus
bahasa. Penelitian ini menggunakan penelitian, media teknologi yang
analisis secra semiotika. digunakan untuk mencari sejarah dari
Pendekatakan deskriptif kualitatif kain uis karo tersebut serta alat bantu
dalam penelitian ini merupakan suatu berupa kartu data yang digunakan
prosedur penelitian dengan hasil untuk mencatat berbagai kutipan
sajian data deskriptif berupa tuturan yang sesuai dengan fokus penelitian.
pengarang Sudaryanto (1993: 62), 5. Teknik Analisis Data
menyatakan bahwa istilah deskriptif Teknik analisis data yang
menyarankan kepada suatu penelitian digunakan dalam penelitian ini
yang semata-mata hanya berdasarkan adalah teknik analisis tanda menurut
pada fakta-fakta yang ada dan juga Charles Sanders Piers merupakan
fenomena yang memang secara langkah untuk menemukan makna
empiris hidup di dalam penuturnya, melalui pengkajian tanda dan
sehingga yang dihasilkan atau yang pananda.
dicatat berupa uraian bahasa yang 3. HASIL PENELITIAN DAN
biasa dikatakan sifatnya seperti PEMBAHASAN
potret: paparan seperti apa adanya. 1. Representamen
1. Objek Penelitian Representamen ( bentuk fisik yang
Objek penelitian ini yaitu makna dapat diserap panca indera dan
warna dalam kain uis karo yang di mengacu pada sesuatu) yaitu corak
analisis secara semiotika. maupun motif yang ada pada Uis
2. Sumber Data kar.o
Sumber data dalam penelitian ini 1. Qualisign ( tanda berdasarkan
adalah buku yang berkaitan dengan sifatnya) : Warna pakaian Uis
semiotika.. Gara (warna merah)
3. Teknik Pengumpulan Data bermakna sifat berani yang
Teknik pengumpulan data yang dimiliki oleh seorang raja .
digunakan dalam penelitian ini Raja adalah sosok yang
adalah teknik kepustakaan. Data - berani dalam mengambil
data yang diperoleh juga ditunjang keputusan, tegas membela
dengan data primer dan data keadilan dan kepentingan
sekunder. Data primer terdiri dari rakyatnya. Megersing (warna
teknik membaca dan mencatat, kuning) adalah warna yang

1125
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

memaknai kejayaan dan Interpretant ( Tanda


kebesaran, warna ini berdasakan interpretannya)
umumnya ditempatkan di 1. Rhema bahwa lambang dan
setiap jenis Uis. Warna ketiga makna tanda masih dapat
adalah mbiring (warna dikembangkan. Warna hitam
Hitam) yaitu warna yang yang berarti pemimpin
berarti kepemimpinan, berkaitan dengan kehidupan
2. Sinsign ( tanda berdasarkan sosial dan keagamaan seperti
bentuk kenyataan) : motif kebersamaan.
vertikal yang umunya 2. Decisign bahwa lambang dan
terdapat dalam semua jenis interpretan terdapat hubungan
Uis karo yang berarti tegas yang benar : warna kuning
dan berani dalam menghadapi yang memiliki makna
kehidupan. kemakmuran, bagi orang karo
3. Legisign ( tanda berdasarkan yang memiliki banyak emas
peraturan yang berlaku) : dan ladang luas menandakan
warna hitam, merah dan kemakmuran pada suku karo
kuning merupakan warna itu.
wajib dalam uis karo yang 3. Argument bahwa lambang
memiliki arti suku karo dan tanda mempunyai sifat
adalah pemimpin-pemimpin umum. Warna merah, kuning
(baik untuk diri sendiri) yang dan hitam yang
berani dan selalu jaya dalam melambangkan keberanian,
hidupnya. kemakmuran dan kejayaan
Object (klarifikasi sebuah 4. KESIMPULAN
tanda) Disimpulkan bahwa kaitan
1. Icon ( tanda yang memiliki antara makna dan tanda yang
kesamaan dengan ciri-ciri terdapat dalam uis karo tidak
yang dimaksud) :warna terlepas dari hubungannya dengan
merah yang memiliki bentuk alam dan kepercayaan yang
kesamaan dengan darah yang mengandung nilai- nilai keagamaan.
berani dalam berjuang sampai Seperti halnya warna merah yang
darah penghabisan. berarti berani, hitam memiliki makna
2. Index ( tanda berjiwa pemimpin dan kuning juga
yang mempunyai kaitan memiliki makna lambang. Selain itu,
dengan apa yang diwakilinya) dikarenakan mayoritas penduduk
: warna kuning yang sama karo tinggal di daerah pegunungan
dengan warna perhiasan yang mereka harus berani meghadapi
memiliki makna kejayaan dan gejala-gejala alam yang terjadi. Suku
kemakmuran. karo mencari rezeki dengan cara
3. Symbol ( tanda yang berlaku bercocok tanam sehingga bisa
umum berdasarkan memiliki kemakmuran dri hasil
kesepakatan) : warna merah ( panen mereka dan mereka bisa
melambangkan keberanian), memimpin diri mereka sendiri agar
warna kuning bisa menjalani hidup dengan aturan
(melambangkan kejayaan), adat yang berlalku keras.
warna hitam (melambangka
jiwa kepemimpinan).

1126
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

SARAN
Berdasarkan simpulan diatas,
maka sebagai tindak lanjut penelitian
ini disarankan: Penelitian ini dapat
dikaji lebih dalam lagi dalam
penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Danesi, Marcel. 2010. Pengantar
Memahami semiotika
Media. Yogyakarta:
Jalasutra.
Danesi, Marcel. 2011. Pesan, Tanda,
dan Makna Teori Teks
Dasar Mengenai Semiotika
dan Teori Komunikasi.
Yogyakarta: Jalasutra.
Pateda, Mansoer. 2001. Semantik
Leksikal. Jakarta: Rineka
Cipta.
Piliang, Yasraf Amir. 1999. Hiper-
Realitas Kebudayaan.
Yogyakarta: LKIS.
Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks
Media: Suatu Pengantar
Untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik dan
Analisis Framing. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Sobur, Alex. 2006. Semiotika
Komunikasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sobur, Alex.2001.Analisis Teks
Media (Suatu Pengantar
untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik, dan
Analisis Framing).Jakarta :
Rosda

1127

Anda mungkin juga menyukai