RPP KD 3 1 Besaran Dan Satuan Sma
RPP KD 3 1 Besaran Dan Satuan Sma
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses demonstrasi, kaji pustaka, eksperimen, diskusi kelompok, dan tanya jawab, peserta didik
dapat:
Menyebutkan macam-macam besaran pokok dan besaran turunan
Menyebutkan alat ukur panjang, massa, dan waktu
Membaca skala jangka sorong, mistar, mikrometer, neraca, stopwatch, dan gelas ukur
Menentukan satuan dan dimensi suatu besaran
Membedakan ketelitian beberapa alat ukur yang sejenis
Memahami angka penting
Mengoperasikan angka penting
Menerapkan pengoperasian angka penting dalam menyelesaikan soal
Melakukan percobaan pengukuran besaran pokok dan besaran turunan
Mengolah dan menyajikan data percobaan pengukuran dalam angka penting
Menyajikan hasil percobaan pengukuran dalam angka penting
D. Materi Pembelajaran
Fakta
Gejala alam secara umum
Gejala fisika
Beberapa contoh alat ukur
Kesalahan pengukuran
Sumber data penelitian
Konsep
Variabel pengukuran
Ketepatan dan ketelitian
Angka penting
Kesalahan pengukuran
Prinsip
Menentukan ketelitian pengukuran
Menghitung kesalahan relative
Penggunaan aturan angka penting
Menyimpulkan hasil penelitian
Prosedur
Percobaan pengukuran besaran pokok dan besaran turunan
H. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
a. Pengetahuan: Tes tertulis
b. Keterampilan: lembar observasi, portofolio, penilaian produk
c. Sikap: lembar observasi
2. Instrumen Penilaian
Pengetahuan
Instrumen tes (Lampiran 2)
Instrumen penilaian produk (Lampiran 3)
Keterampilan
Instrumen penilaian praktik (Lampiran 4)
Instrumen penilaian kegiatan diskusi (Lampiran 5)
Intrumen penilaian kinerja presentasi (Lampiran 6)
Instrumen penilaian portofolio (Lampiran 7)
Sikap
Instrumen penilaian diri (Lampiran 8)
Instrumen penilaian teman sejawat (Lampiran 9)
Instrumen penilaian sikap oleh guru (Lampiran 10)
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Lampiran 1 Pertemuan 1
Tujuan
1. Menyebutkan macam-macam besaran pokok dan besaran turunan
2. Membaca skala jangka sorong dan gelas ukur
3. Menentukan satuan dan dimensi suatu besaran
Teori Dasar
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Satua dari
besaran turunan tergantung dari satuan besaran pokok.
Prosedur
Urutan dari langkah –langkah percobaan sebagai berikut :
1. Ambil balok 1 ukur panjang, lebar, dan tinggi
2. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel
3. Isi gelas ukur dengan air dan tandai volume air
4. Masukkan balok ke dalam gelas ukur yang telah diisi air
5. Amati perubahan volume air dan catat sebagai volume balok
6. Masukkan hasil percobaan ke dalam tabel pengamatan
7. Ulangi langkah tersebut untuk balok yang ke 2 dan 3
p p p
t t
1 t
2 l l
l 3
Tabel Pengamatan
Kegiatan Balok Panjang (m) Lebar (m) Tinggi (m) Volume (m3) pxlxt
1 1
2 2
3 3
Analisis
1. Hitung nilai p x l x t dari masing-masing balok.
2. Bagaimanakan besarnya nilai V dengan p x l x t?
3. Berdasarkan percobaan, manakah yang merupakan besaran pokok dan besaran turunan?
4. Apa satuan dan dimensi dari volume?
5. Sebutkan macam-macam besaran turunan yang lain beserta satuan dan dimensinya!
Kesimpulan
Apa yang dapat kalian simpulkan dari hasil percobaan?
Lampiran 1 Pertemuan 2
Tujuan
1. Membedakan ketelitian beberapa alat ukur sejenis
2. Memahami angka penting
3. Mengoperasikan angka penting
Teori Dasar
Angka penting adalah semua angka hasil pengukuran yang terdiri atas angka pasti dan angka terakhir
yang ditaksir (diragukan).
Cara Kerja
1. Ukurlah sebuah balok dengan menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
2. Masukkkan hasil percobaan ke dalam tabel pengamatan berikut.
Angka yg Nilai
Hasil Jumlah Jumlah
Besaran terbaca perkiraan Volume
Alat ukur pengukuran angka angka
yang diukur pd skala yg melebihi balok
(c) penting penting
utama (a) skala (b)
Panjang
Mistar Lebar
Tinggi
Panjang
Jangka
Lebar
sorong
Tinggi
Panjang
Mikrometer
Lebar
skrup
Tinggi
Catatan:
Hasil (a) disebut angka pasti
Hasil (b) disebut angka taksiran
Hasil (c) disebut angka penting, yaitu semua hasil pengukuran
Kesimpulan
…................................................................................................................................................................
…................................................................................................................................................................
…................................................................................................................................................................
…................................................................................................................................................................
…................................................................................................................................................................
LAMPIRAN 2
Lampiran 2 pertemuan 1
INSTRUMEN TES
PENGUKURAN
Jawaban
1. Panjang (m), massa (kg), waktu (s), kuat arus (A), jumlah zat (mol), dan intensitas cahaya (candela). (skor
20)
2. Dua alat ukur besaran panjang antara lain mistar dan jangka sorong. Lat ukur besaran massa yaitu neraca
digital dan neraca ohauss. Alat ukur besaran waktu yaitu stopwatch dan arloji. (skor 20)
3. Skala pada jangka sorong ada 2 yaitu:
a. Skala utama adalah skala yang terletak pada rahang tetap jangka sorong dan memiliki satuan cm dan
mm. (skor 10)
b. Skala nonius adalah skala yang terletak pada rahang geser jangka sorong dan memiliki satuan mm.
(skor 10)
4. Contoh benda yang dapat diukur dengan menggunakan jangka sorong adalah diameter kelereng,
diameter luar cincin, diameter dalam cincin, kedalaman suatu benda, dll. (skor 20)
5. Cara membaca skala pada jangka sorong yaitu:
a. Membaca skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat di depan titik nol skala nonius. (skor 10)
b. Membaca skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama. (skor 10)
Lampiran 2 Pertemuan 2
INSTRUMEN TES
ANGKA PENTING
Jawaban
Lingkarilah huruf di depan pilihan yang kamu anggap benar!
1. Angka penting dapat didefinisikan sebagai berikut, KECUALI…
a. Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran
b. Terdiri dari angka pasti
c. Terdiri dari angka tafsiran
d. Disebut juga angka eksak
e. Menunjukkan ketelitian pengukuran
(skor 20)
Nama Kriteria/Aspek
no Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
7
8
9.
10.
Kriteria:
1. Tahap Perencanaan Bahan (1)
2. Tahap Proses Pembuatan
Persiapan alat dan bahan (2)
Teknik Pengolahan (3)
K3 ( keselamatan, kemamanan dan kebersihan ) (4)
3. Tahap Akhir ( bentuk Produk)
Bentuk Fisik (5)
Inovasi (6)
Penskoran : Tiap Indikator rentang 1 – 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam
proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
LAMPIRAN 4
Berilah tanda (√) pada kolom (4/3/2/1) dengan mengacu pada rubrik penilaian psikomotor!
A1 A2 A3 A4
No. Nama NA
4 3 2 14 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
...
Mengemukakkan
pendapat teman
Menghargai
Kerjasama
Pendapat
Toleransi
Jumlah skor Nilai
Kreatif
No Nama Ket.
(S) (N=S x 5)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan Skor:
4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali
3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali
2 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali
1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai
LAMPIRAN 6
MACAM PORTOFOLIOA
Pengamatan
Eksperimen
Rangkumn
Jumlah
Makalah
Laporan
Laporan
Kualitas
No KD Waktu Nilai
Skore
Catatan:
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti pekerjaan yang masuk dalam
portofolio.
Skor menggunakan rentang antara 0 -100
Kolom keterangan diisi oleh guru untuk menggambarkan karakteristik yang menonjol dari hasil kerja tersebut.
LAMPIRAN 8
Skor
No Indikator
1 2 3 4
Yang dinilai :
Nama :
No. Presensi / Kelas :
Hari / Tgl :
Isilah lembar penilaian diri ini dengan:
Menberi tanda centang () pada skor yang menurut Anda paling sesuai dengan keadaan teman yang
Anda amati.
Gunakan skor tersebut dengan kriteria:
1 = kurang memenuhi
2 = cukup memenuhi
3 = memenuhi dengan baik
4 = memenuhi dengan sangat baik
Skor
No Indikator
1 2 3 4
Teman saya berminat pada proses pembelajaran sebagai bentuk
1
pengamalan ajaran agama yang dianut
Aspek Jumlah
No Nama Nilai
1 2 3 4 5 6 7 Skor
1
2
3
4
5
Keterangan Aspek :
1. Keaktifan
2. Kesediaan menerima pendapat
3. Tanggungjawab dalam tugas
4. Inisiatif dalam mengambil keputusan
5. Kepedulian terhadap kesulitan yang dialami sesama teman
6. Kepedulian dalam memberi kesempatan yang dialami sesama teman
7. Kemampuan mendorong aktivitas kerja kelompok
Ketentuan:
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
PERTEMUAN 1
Di antara skala utama terdapat 10 bagian skala terkecil sehingga satu skala terkecil memiliki nilai 1/10
cm = 0,1 cm atau 1 mm. Selain bentuk mistar seperti diatas, ada juga mistar gulung. Pada dasarnya sama,
bedanya hanya terletak pada bahan dan ukuran mistar. Mistar seperti Gambar 1.1, biasanya terbuat dari besi,
plastik, logam dan memiliki panjang sekitar 40 cm. Sedangkan mistar gulung terbuat dari bahan yang lebih
lentur dan panjangnya hingga mencapai 100 cm. Berikut gambar mistar gulung:
b) Jangka Sorong
Bagaimana jika kita hendak mengukur diameter bola atau kelereng? Adakah alat ukur panjang
yang cocok?
Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, serta kedalaman
suatu benda yang akan diukur. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala utama,
skala nonius, rahang tetap, rahang geser, rahang atas, rahang bawah, dan pengukur kedalaman.
3 5
Keterangan:
1: rahang tetap (tertera skala utama)
2: rahang geser (tertera skala nonius)
3: rahang atas
4: rahang bawah
5: pengukur kedalaman
Ketika menggunakan jangka sorong, akan ditemukan nilai skala terkecil pada alat ukur tersebut. Nilai
skala terkecil pada jangka sorong, yakni perbandingan antara satu nilai skala utama dengan jumlah skala
nonius. Skala nonius jangka sorong pada Gambar 1.3, memiliki jumlah skala 20 maka skala terkecil dari
jangka sorong tersebut adalah 1 mm/20 = 0,05 mm.
Ketika melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong, untuk mendapatkan data hasil
pengukuran yang akurat perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi proses
pengukuran, antara lain salah dalam pemilihan alat ukur (karakteristik benda dan alat ukur yang tidak sesuai),
salah dalam membaca alat ukur (kesalahan dalam penafsiran skala ukur), kesalahan posisi pandangan dalam
membaca skala, salah dalam pembulatan, batas ketelitian alat ukur dan keterbatasan penglihatan pengamat.
ANGKA PENTING
Guna mengurangi tingkat kesalahan, maka sebaiknya penulisan dilakukan dalam bentuk notasi ilmiah:
Misal: 32000
Ditulis 3,2 x 104 : 2 angka penting
Ditulis 3,20 x 104 : 3 angka penting
2. ATURAN PEMBULATAN
a) Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas
CONTOH:
32,679 : dibulatkan menjadi 32,68
32,67 : dibulatkan menjadi 32,7
b) Angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah
CONTOH:
72,432 : dibulatkan menjadi 72,43
72,43 : dibulatkan menjadi 72,4
c) Angka tepat 5 dibulatkan keatas jika angka sebelumnya ganjil, ke bawah jika sebelumnya genap.
CONTOH:
1,315 : dibulatkan menjadi 1,32
1,345 : dibulatkan menjadi 1,34
3. OPERASI ALJABAR DALAM ANGKA PENTING
a) Aturan Penjumlahan dan Pengurangan
Dalam penjumlahan atau pengurangan, banyaknya angka penting ditentukan berdasarkan
banyaknya digit angka di belakang koma yang paling sedikit. Untuk memudahkan penulisan, maka
angka taksiran/angka meragukan digarisbawahi.
CONTOH:
32, 672
59,36 +
92,032 mengandung dua angka taksiran yaitu 3 dan 2, maka harus
dibulatkan menjadi 92,03
82, 675
59,3 -
23,375 mengandung dua angka taksiran yaitu 3 dan 5, maka harus
dibulatkan menjadi 23,4