Anda di halaman 1dari 80

LITERATURE REVIEW:

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN TENAGA


KESEHATAN DENGAN PENGGUNAAN METODE
KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)

Skripsi
Diajukan guna memenuhi
sebagian syarat untuk memperoleh derajat Sarjana Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Oleh
Najibah Lestari
1710911120023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN

Januari 2021
ii
Universitas Lambung Mangkurat
iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Banjarmasin, 3 Desember 2020

Najibah Lestari

iii
Universitas Lambung Mangkurat
iv

ABSTRAK

LITERATURE REVIEW:
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN TENAGA
KESEHATAN DENGAN PENGGUNAAN METODE
KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)

Najibah Lestari

Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah metode kontrasepsi


yang masa kerjanya lama dan mempunyai efektivitas tinggi terhadap pencegahan
kehamilan. Pengguna MKJP di Indonesia tergolong rendah yaitu 7.920.260 orang
(21,81%). Beberapa faktor yang mempengaruhi pemakaian MKJP adalah
dukungan suami dan dukungan tenaga kesehatan dalam penggunaan MKJP.
Tujuan kajian literatur ini untuk menjelaskan hubungan dukungan suami dan
tenaga kesehatan dengan penggunaan MKJP. Metode pada penelitian ini
menggunakan systematic literature review terhadap sebanyak 20 litarature
penelitian yang berkaitan. Hasil penelitian menunjukan persentase literature yang
berhubungan untuk variabel dukungan suami dengan penggunaan MKJP
sebanyak 61%, dan dukungan suami dengan penggunaan MKJP yang tidak
berhubungan sebanyak 39%. Hasil penelitian menunjukan pesentase literature
yang berhubungan untuk variabel dukungan tenaga kesehatan dengan penggunaan
MKJP sebanyak 75% dan dukungan tenaga Kesehatan yang tidak berhubungan
dengan penggunaan MKJP sebanyak 25%.

Kata-kata kunci: hubungan, dukungan suami, dukungan tenaga kesehatan,


MKJP.

iv
Universitas Lambung Mangkurat
v

ABSTRACT

LITERATURE REVIEW:
HUSBAND AND HEALTH SUPPORT RELATIONSHIP WITH THE
USE OF LONG ACTING CONTRACEPTION METHODS
(LACMs)

Najibah Lestari

Long acting contraceptive methods (LACMs) are contraception methods


that can be used for a long period, effective, and efficient to prevent pregnancy.
LACMs users in Indonesia are classified as low, namely 7,920,260 people
(21.81%). Several factors that influence the use of LACMs are support from
husbands and support from health workers in using LACMs. The purpose of this
literature review is to explain the relationship between husband support and
health workers with the use of LACMs. The method in this study uses a systematic
literature review of 20 related research literature. The value showed that the
percentage of literature related to the variable of husband's support with the use
of LACMs was 61%, and the husband's support that was not related to the use of
LACMs was 39%. While the value of the study showed that the percentage of
literature related to the variable support for health workers with the use of
LACMs was as much as 75% and the support for health personnel who were not
related to the use of LACMs was 25%.

Keywords: relationship, husband support, health worker support, long acting


contraceptive methods (LACMs)

v
Universitas Lambung Mangkurat
vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “LITERATURE

REVIEW: HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN TENAGA

KESEHATAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI

JANGKA PANJANG (MKJP)”, tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh

derajat Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung

Mangkurat Banjarmasin. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Dr. dr. Iwan

Aflanie, M.Kes, Sp.F, S.H. yang telah memberi kesempatan dan fasilitas

dalam pelaksanaan skripsi.

2. Koordinator Program Studi Pendidikan Dokter, Dr. dr. Triawanti, M.Kes yang

telah memberi kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan skripsi.

3. Kedua dosen pembimbing, Dr. dr. Meitria Syahadatina Noor, M.Kes dan dr.

Ferry Armanza, Sp.OG(K) yang berkenan memberikan saran dan arahan

dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Kedua dosen penguji, dr. Renny Aditya, M.Kes, Sp.OG(K) dan dr. Lena

Rosida, M.Kes yang memberi kritik dan saran sehingga skripsi ini menjadi

semakin baik.

vi
Universitas Lambung Mangkurat
vii

5. Kedua orangtua H. Syamsuriansyah dan Hj. Nurmuhsanah, adik saya

Mahdatun Ni’mah yang selama ini telah memberikan dukungan moral maupun

materiil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Rekan satu tim Zainab Marani N.R, Tasya Ayunisa Dewi dan kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan.

Banjarmasin, Desember 2020

Penulis

vii
Universitas Lambung Mangkurat
viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................... iv

ABSTRACT .............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL.................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................ 4

C. Tujuan............................................................................... 4

D. Manfaat............................................................................. 4

BAB II METODE .............................................................................. 6

A. Metode.............................................................................. 6

B. Kriteria Pencarian............................................................. 6

C. Analisis ............................................................................. 14

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 32

BAB IV PENUTUP ............................................................................. 48

A. Kesimpulan....................................................................... 48

viii
Universitas Lambung Mangkurat
ix

B. Saran ................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 50

LAMPIRAN ............................................................................................. 55

ix
Universitas Lambung Mangkurat
x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kriteria inklusi dan eksklusi penelitian ........................................... 6

2.2 Hasil analisis kualitas data berdasarkan kriteria inklusi ................. 9

2.3 Hasil analisis kualitas berdasarkan PICOT ......................................... 14

3.1 Ringkasan hasil penelusuran literature tentang hubungan


dukungan suami dan tenaga kesehatan dengan penggunaan
metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) ................................... 32

x
Universitas Lambung Mangkurat
i

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan kependudukan di Indonesia salah satunya adalah laju

pertumbuhan penduduk dan angka fertilitas yang tinggi dengan penyebaran yang

tidak merata. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia menurut sensus penduduk

Badan Pusat Statistik tahun 2010 tercatat sebesar 1,49 dan tidak mengalami

perubahan dari sebelumnya pada tahun 2000, sedangkan target yang ingin dicapai

sebesar 1,27 pada tahun 2010. Salah satu upaya dalam menekan peningkatan

angka fertilitas dapat dilakukan dengan meningkatkan penggunaan kontrasepsi.

Prevalensi penggunaan alat kontrasepsi akan berpengaruh terhadap penurunan

angka fertilitas total atau total fertility rate (TFR). Capaian angka prevalensi

penggunaan kontrasepsi atau contraception prevalence rate (CPR) berdasarkan

survei indikator kinerja Rencana Pembangunan Jaminan Menengah Nasional

(RPJMN) semua cara di Indonesia sebesar 60,8 dan mengalami penurunan dari

tahun 2015 sebesar 60,9. Capaian angka prevalensi penggunaan kontrasepsi

tingkat provinsi di Kalimantan Selatan pada tahun 2016 sebesar 69,4.1 Metode

kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah metode kontrasepsi yang masa

kerjanya lama dan mempunyai efektivitas tinggi terhadap pencegahan kehamilan,

yang yang terdiri dari susuk/implant, intra uterine devices (IUD), metode operasi

pria (MOP), dan metode operasi wanita (MOW).2 Pemakaian kontrasepsi

dianjurkan bagi wanita usia subur (WUS) untuk mengurangi angka kelahiran yang

1
Universitas Lambung Mangkurat
2

tidak diinginkan. Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) merupakan metode

kontrasepsi yang ditekankan oleh pemerintah dengan alasan bahwa metode ini

merupakan metode kontrasepsi yang paling efektif untuk menekan angka

kelahiran.2 Penguatan pelayanan program keluarga berencana (KB) dilakukan

pemerintah dengan menetapkannya dalam Rencana Pembangunan Jaminan

Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, untuk menunda atau

menurunkan persentase kehamilan dari pasangan usia subur yaitu dengan

pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Jumlah peserta KB baru nasional menurut Kementerian Republik Indonesia

tahun 2016 sebanyak 6.663.158 jiwa (13,73%) dengan pengguna MKJP baru

sebesar 1.239.490 orang (18,6%) dari seluruh peserta yang aktif.3 Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Provinsi

Kalimantan Selatan sampai Desember 2017 menunjukkan bahwa hanya terdapat

6.888 orang (8,19%) pemakai MKJP baru.3 Data Dinas Kesehatan Kota

Banjarmasin tahun 2016 juga menunjukan bahwa pemakai MKJP baru hanya

sebanyak 765 orang (5,03%) dan non MKJP sebanyak 14.410 jiwa (94,85%). 3

Menurut teori Bertrand terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pemakaian

kontrasepsi, yaitu: 1) faktor sosiodemografi yang terdiri dari usia, pengetahuan,

tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan, suku, agama,

perumahan, status gizi; 2) faktor sosiopsikologi yang terdiri dari jumlah anak,

pentingnya nilai anak laki-laki, sikap terhadap KB, dukungan suami, persepsi

tentang kematian anak; 3) faktor pelayanan yang terdiri dari keterlibatan dalam

kegiatan yang berhubungan dengan KB, misalnya dukungan tenaga kesehatan,

Universitas Lambung Mangkurat


3

pengetahuan tentang kontrasepsi, akses atau jarak ke pusat pelayanan, dan

paparan oleh media.4 Berdasarkan ketiga faktor diatas, variabel yang akan diteliti

adalah dukungan suami dan tenaga kesehatan. Dukungan dari suami berperan

penting saat pemilihan alat kontrasepsi. Suami merupakan orang terdekat yang

dapat dipercaya. Seorang wanita yang sudah menikah sangat membutuhkan

dukungan suami. Penggunaan alat kontrasepsi akan dilakukan jika seorang wanita

percaya dengan suaminya dalam bentuk pemberian dukungan. Sebaliknya,

penggunaan alat kontrasepsi akan berkurang jika tidak terdapat dukungan dari

suami. Menurut penelitian Sri Maryani tahun 2013, dukungan suami mempunyai

hubungan yang bermakna dengan penggunaan MKJP dengan nilai p=0,007.5

Dukungan tenaga kesehatan juga merupakan salah satu variabel yang

berpengaruh dalam segi pelayanan menurut teori Bertrand tahun 1980.

Keberhasilan program keluarga berencana tidak hanya membutuhkan peran

akseptor KB, tetapi juga peran tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan seperti bidan

dan dokter merupakan tenaga kesehatan yang paling berperan dalam pelaksanaan

pemakaian MKJP karena ibu tidak dapat menggunakan MKJP tanpa bantuan dan

fasilitas dari bidan atau dokter. Hal ini didukung oleh penelitian Qurniawati tahun

2015 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan dukungan tenaga kesehatan

dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (p=0,038) di Puskesmas

Wungu Madiun.6

Analisis tentang hubungan antara dukungan suami dan tenaga kesehatan

terhadap pemakaian MKJP belum banyak diteliti. Melihat pola kecenderungan

rendahnya pemakaian KB MKJP, maka perlu di analisis lebih lanjut tentang

Universitas Lambung Mangkurat


4

hubungan antara dukungan suami dan tenaga kesehatan terhadap pemakaian

MKJP. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mereview artikel yang

berkaitan dengan judul yaitu hubungan dukungan suami dan tenaga kesehatan

dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam

literature review ini adalah apakah terdapat hubungan dukungan suami dan tenaga

kesehatan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) ?

C. Tujuan

Tujuan umum dari literature review ini adalah menjelaskan hubungan

dukungan suami dan tenaga kesehatan dengan penggunaan metode kontrasepsi

jangka panjang (MKJP) pada akseptor KB.

Tujuan khusus dari literature review ini adalah:

1. Menganalisis hubungan dukungan suami dalam penggunaan metode

kontrasepsi jangka panjang (MKJP) ?

2. Menganalisis hubungan dukungan tenaga kesehatan dalam penggunaan

metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) ?

D. Manfaat

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari literature review ini diharapkan dapat memperkuat

bukti ilmiah dan memberikan informasi tentang dukungan suami dan tenaga

kesehatan dalam penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Universitas Lambung Mangkurat


5

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dari literature review ini diharapkan dapat memberikan

masukan kepada suami dan tenaga kesehatan dalam mendukung dan

mengkomunikasikan tentang penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang

(MKJP) pada akseptor untuk meningkatkan penggunaan MKJP.

Universitas Lambung Mangkurat


6

BAB II

METODE

A. Metode

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan atau kajian literatur

(literature review, literature research). Jenis dan metode yang digunakan dalam

penulisan artikel ini adalah literatur review untuk menganalisis beberapa jurnal

terkait yang berkenaan dengan pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat,

serta menyimpulkan. Pencarian literatur baik internasional maupun nasional

dilakukan dengan menggunakan database PubMed, ScienceDirect, dan Google

Scholar dengan menggunakan kata kunci “Hubungan, dukungan suami, dukungan

tenaga kesehatan, MKJP, husband support, health worker support, long acting

contraceptive methods (LACMs)”.

B. Kriteria Pencarian

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum literatur yang akan digunakan.

Sedangkan kriteria eksklusi adalah karakteristik literatur yang tidak memenuhi

kriteria inklusi sehingga harus dikeluarkan dari studi oleh karena berbagai sebab.

Tabel 2.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penelitian

Kriteria Inklusi Eksklusi


Jangka Rentang waktu publikasi minimal Waktu publikasi sebelum tahun
waktu 10 tahun (2010-2020) 2010
Bahasa Bahasa Indonesia atau Bahasa Bahasa daerah atau bahasa asing
Inggris bukan Bahasa Inggris
Jenis jurnal Original artikel penelitian, Tidak tersedia full text
tersedia full text

6
Universitas Lambung Mangkurat
7

Kriteria Inklusi Eksklusi


Desain Penelitian kuantitatif observasio- Penelitian kualitatif, mix method
Penelitian nal analitik (Cross Sectional,
Case Control)
Tema isi Data yang berkaitan dengan Penelitian yang variabel bebas
jurnal hubungan dukungan suami, dan terikatnya tidak sama
dukungan tenaga kesehatan, dengan yang diteliti dan tidak
penggunaan MKJP membahas mengenai hubungan

Pencarian literature dapat dilakukan dengan:

1. Minimal terdiri dari 1 database

2. Publikasi minimal 10 artikel jurnal dengan rentang waktu 10 tahun terakhir

(2010-2020) yang terdiri dari jurnal nasional dan jurnal internasional

3. Pencarian artikel menggunakan keyword yang sesuai dengan variabel

Pencarian melalui database PubMed dan Google Scholar dengan

pertimbangan database merupakan sumber terpercaya, mudah diakses dan dapat

ditemukan literatur dengan kata kunci hubungan, dukungan suami, dukungan

tenaga kesehatan, dan MKJP. Berdasarkan kata kunci tersebut peneliti

menemukan literatur yang sesuai dengan kata kunci (10 literatur dari PubMed,

617 literatur dari Google Scholar). Sebanyak 258 literatur dari literatur yang

ditemukan sesuai kata kunci pencarian tersebut yang dilihat dari judul dan abstrak

sesuai dengan topik kemudian dilakukan skrining, 130 literatur dibaca dan

dilakukan skrinning kemudian dieksklusi karena tidak ditemukan full text.

Assesment kelayakan terhadap 74 literature, kemudian dilakukan eksklusi

sebanyak 34 literatur karena ada duplikasi, kesamaan jurnal dan tidak sesuai

dengan kriteria ekskulsi, sehingga didapatkan 20 jurnal full text yang dilakukan

review.

Universitas Lambung Mangkurat


8

Alur penyeleksian artikel ditampilkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

Literatur ditemukan di data


base lewat internet sesuai kata
kunci (PubMed n=10, Google
Scholar n=617)

Literatur dilakukan skrinning Setelah dilakukan skrinning dan


sesuai dengan judul dan topik dibaca, literatur dieksklusikan karena
dari abstrak (n=258) tidak tersedia full text (n=130)

Literatur full text dibaca dan


literatur full text dibaca dan
dieksklusikan secara manual karena
dilakukan assessment
duplikasi, kesamaan jurnal dan tidak
kelayakan (n=74)
sesuai kriteria inklusi (n=34)

literatur full text dilakukan


review (n=20)

Gambar 2.1 Bagan Prosedur Pengumpulan Literature

Bagian ini berisi uraian cara atau metode yang digunakan untuk menilai

kualitas literatur yang akan digunakan setelah dilakukan penyaringan untuk

mencari kelayakan dan relevasi berdasarkan kriteria inklusi, yaitu: rentang waktu

publikasi minimal 10 tahun (2010-2020) (Q1); Bahasa Indonesia atau Bahasa

Inggris (Q2); original artikel penelitian, tersedia full text (Q3); penelitian

kuantitatif (Q4); tema isi jurnal berupa hubungan dukungan suami dan tenaga

kesehatan dengan penggunaan MKJP (Q5).

Universitas Lambung Mangkurat


9

Tabel 2.2 Hasil Analisis Kualitas Data berdasarkan Kriteria Inklusi

No Literatur Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Hasil
1. Deman for Long Acting Contraceptive Y Y Y Y Y
Methods and Associated Factors Among
Family Planning Service Users,
Nothwest Ethiopia: A Health Facility
Based Cross Sectional Study

Peneliti: Saleamlak Adbaru Yalew,


Berihun Megabiaw Zeleke, and
Almayehu Shimeka Teferra

BioMed Central
BMC Research Notes (2015) 8:29

DOI 10.1186/s13104-015-0974-6
2. Hubungan Dukungan Suami dalam Y Y Y Y Y √
Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)

Peneliti: Ika Tristanti, Nasriyah

The 4th University Research Coloquium


2016

JIKK VOL 7. No 2 Juli 2016 : 01 – 79


3. Analis Hubungan Peran Petugas V V V V V √
Kesehatan dengan Pemilihan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang pada
Akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas
Hitu Kabupaten Maluku Tengah Tahun
2017

Peneliti: Epi Dusra, Hamka, Astuti T.

Jurnal Kesehatan Suara Forikes volume


9 Nomor 3, Juli 2018

ISNN 2086-3098 (p) – ISNN 2502-7778


(e)
4. Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka V V V V V √
Panjang (MKJP)

Peneliti: Nurlisis, Jasrida Yunita

Health Care Jurnal Kesehatan Volume 1


Nomor 4 Juni 2016

ISSN 2301-5209

Universitas Lambung Mangkurat


10

No Literatur Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Hasil
5. Hubungan Pengetahuan dan Dukungan V V V 𝑉 𝑉 √
Suami dengan Pemilihan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang di
Kelurahan Lolu Selatan Wilayah Kerja
Puskesmas Birobuli

Peneliti: Dewi Canda, Jamaluddin


Sakung, Herlina Yusuf
6. Analisis Faktor-faktor yang Mem- V V V V V √
pengaruhi Pemilihan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
pada Wanita Pasangan Usia Subur
(PUS) di Kabupaten Kendal Tahun 2013

Peneliti: Sri Setiasih, Bagus Widjanarko,


Tinuk Istiarti

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia


Vol. 11/ No.2/ Agustus 2016
7. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan V V V V V √
Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang pada Ibu Akseptor KB di Desa
Tengah Kecamatan Pancur Batu di
Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu
Tahun 2017

Peneliti: Elizawarda

Jurnal Ilmiah PANNMED Vol.12 No.2


September-Desember 2017
8. Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan V V V V V √
dan Akses ke Puskesmas dengan
Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang

Peneliti: Nani Mi’rajiah, Meitria


Syahadatina Noor, Syamsul Arifin

Homoestasis Vol.2 No.1. April 2019:


113-120
9. Hubungan Tingkat Pengetahuan V V V V V √
Akseptor Keluarga Berencana dan Peran
Tenaga Kesehatan dengan Minat
Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)

Peneliti: Maria T.E Koba, Frans G.Mado


& Yoseph Kenjam

Universitas Lambung Mangkurat


11

No Literatur Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Hasil
Jurnal Media Kesehatan Masyarakat
Vol.1 No.1 (2019)

https/ejurnal.undana.ac.id/MKM
10. Hubungan Dukungan Suami dan Pola V V V V V √
Komunikasi Suami Istri dengan
Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)

Peneliti: Noor Khalisha Puteri, Meitria


Syahadatina Noor & Syamsul Arifin

Jurnal Homeostasis Vol. 2 No. 1 April


2019
11. Hubungan Partisipasi Suami dalam V V V V V √
Penggunaan Alat Kontrasepsi dengan
Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) Desa Kalisapu
Kabupaten Tegal

Peneliti: Susi Muryani, Rizki Cintya


Dewi & Aldila Rachmasari
12. Sikap dan Dukungan Suami dengan V V V V V √
Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) Akseptor KB Baru

Peneliti: Elis Yuliarti, Komalasari,


Fitriana & Septika Yani Veronica

Wellness & Healthy Magazine Volume


2, Issue 2, Agustus 2020, p. 231–235.

ISSN 2655-9951 (print), ISSN 2656-


0062 (Online)
13. Hubungan Pengetahuan Ibu dan V V V V V √
Dukungan Suami dengan Pemakaian
Kontrasepsi Jangka Panjang di Wilayah
Kerja Puskesmas Rumbai Pesisir

Peneliti: Nurlisis, Winda Anggraini

Jurnal Photon Vol. 6 No.2, Mei 2016


14. Determinan Penggunaan Metode V V V V V √
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
pada Akseptor KB

Peneliti: Indra Budiarti, Dina Dwi


Nuryani & Rachmat Hidayat

Universitas Lambung Mangkurat


12

No Literatur Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Hasil
Jurnal Kesehatan, Volume III, Nomor 2,
Agustus 2017
15. Factors of using Long-Term V V V V V √
Contraception Methods in Reproductive
Age Women : Age, Parity, and Husband
Support

Peneliti: Susanti & Mika Tri


Kumalaswulandari

Jurnal Kebidanan Volume 9 Nomor 2


(2019) 168-173

p-ISNN : 2089-7669 : e-ISSN 2621-


2870
http://dx.doi.org/10.31983/jkb.v9i2.5320
16. Hubungan Dukungan Suami dengan V V V V V √
Keikutsertaan KB Jangka Panjang di
BPM Retno Edi S, Amd. Keb Sidoarjo

Peneliti: Fauziyah Fitri Hermanto

Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

ISSN : 2621-0231 (Online)


ISSN : 2580-1929 ( Print)
17. Hubungan Dukungan Suami dengan V V V V V √
Pemilihan Alat Kontrasepsi MKJP atau
Non MKJP pada Ibu di Puskesmas
Modupuro Kabupaten Mojosari

Penelti: Heni Purwati, Etik Khusniyati

Jurnal Media Komunikasi Ilmu


Kesehatan
Jurnal Surya Vol. 11 No.03 Desember
2019
18. Determinan Pemilihan Metode V V V V V √
Kontrasepsi Jangka Panjang pada
Akseptor KB Aktif di Puskesmas
Pedamaran

Peneliti: Lusia Weni, M. Yuwono,


Haerawati Idris

Scientifik Periodical Of Public Health


and Costal Health 1(1)(2019) e-ISSN
2685-0389

Universitas Lambung Mangkurat


13

No Literatur Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Hasil
http:/jurnal.uinsu.ac.id/index,php/contag
ion
19. Faktor Risiko yang berhubungan dengan V V V V V √
Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang pada Akseptor Wanita di Desa
Lengkong Kecamatan Rakit Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2019

Peneliti: Ghandis Novita Tungga Dewi,


R. Djoko Nugroho, Yudhy Dharmawan,
Cahya Tri Purnami

Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal)


Volume 8, Nomor 2, Maret 2020

ISSN : 2715-5617 / e-ISSN : 2356-3346


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jk
20. Analisis Faktor yang berhubungan V V V V V √
dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP) pada Akseptor
KB Wanita di Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang

Peneliti: Laras Tsany Nur Mahmudah,


Fitri Indrawati

Unnes Journal of Public Health

http://journal.unner.ac.id/sju/index.php/u

Keterangan : Q adalah kriteria inklusi data


Y adalah “ya” atau sesuai kriteria inklusi
adalah hasil bahwa literatur memenuhi kriteria inklusi

Hasil analisis kualitas data kemudian disajikan dalam bentuk tabel

menggunakan PICOT (Population, Intervention, Compare, Outcome, Time).

1. Population: kata ini mewakili populasi atau masalah yang diangkat.

2. Intervention: kata ini mewakili intervensi atau faktor prognostik.

3. Compare: kata ini mewakili perbandingan.

4. Outcomes: kata ini mewakili target apa yang ingin dicapai.

5. Times: kata ini mewakili kerangka waktu yang digunakan.

Universitas Lambung Mangkurat


14

C. Analisis

Tabel 2.3 Hasil Analisis Kualitas berdasarkan PICOT

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


a. Akseptor KB di Pengamatan Membandingkan a. Partisipan yang bekerja Waktu Deman for long acting
Kota Debre- terhadap faktor dari (3,87%), mendapatkan dukung- dilakukannya contraceptive methods
Tabore, North- akseptor KB perencanaan an suami (3,89%), memiliki penelitian ini and associated factors
west Ethiopia dengan keluarga di anak lebih dari 5 (1,67%), dari Juli- among family planning
dengan total menilai kelompok dilayani dengan baik oleh Agustus 2013 service users, Nothwest
populasi faktor dari pengguna MKJP pelayanan kesehatan (42%). Ethiopia: a health facility
67.485.13.969 perencanaan dan Non MKJP b. Ada hubungan antara status . based cross sectional
berada dalam keluarga pekerjaan, intensitas kelahiran, study
kelompok usia dengan jumlah anak, perawatan
produktif, semua penggunaan layanan kesehatan, dukungan Peneliti: Saleamlak
ibu pengguna KB MKJP suami dengan penggunaan Adbaru Yalew, Berihun
yang berusia 15- metode kontrasepsi jangka Megabiaw Zeleke, and
49 tahun yang panjang (MKJP). Almayehu Shimeka
merupakan Teferra
penduduk kota.
b. Sampel sebanyak BioMed Central
487. BMC Reseacrh Notes
a. Seluruh ibu usia Pengamatan Membandingkan a. Distribusi frekuensi berdasar- Penelitian Hubungan Dukungan
subur di desa terhadap ibu karakteristik kan usia <20 tahun sebanyak 2 dilakukan Suami dalam Pemilihan
Tumpang Krasak usia subur responden orang (5%), 20-35 tahun pada bulan Metode Kontrasepsi
berjumlah 845 dengan menurut usia <20 sebanyak 22 orang (55%), usia Juni 2016 Jangka Panjang (MKJP).
orang. menilai tahun, <20-35 >35 tahun 16 orang (40%),
b. Seluruh ibu usia dukungan tahun, >35 tahun, pekerjaan sebagai PNS 2 orang Peneliti: Ika Tristanti,
subur yang suami pekerjaan PNS, (5%), karyawan 4 orang (10%), Nasriyah
datang saat terhadap karyawan, buruh, buruh 8 orang (20%), swasta 2

Universitas Lambung Mangkurat


15

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


pertemuan PKK penggunaan swasta, petani, orang (5%), petani 2 orang The 4th University
di RT 6 RW 1 dan ibu rumah tangga (5%) IRT 22 orang (55%), ResearchColoquium
Desa Tumpang pemilihan dan dukungan dukungan suami dengan suami 2016
Krasak pada MKJP suami pada yang mendukung (12,5%) dan
bulan Juni 2016 kelompok tidak mendukung 87,5%.
berjumlah 40 pengguna MKJP b. Ada hubungan antara dukungan
orang. dan Non MKJP suami dengan penggunaan
MKJP (p value 0,001).
a. Akseptor yang Pengamatan Membandingkan a. Persentase sebagian responden Waktu Analis Hubungan Peran
berada pada terhadap karakteristik usia 28-32 tahun (28%), tingkat dilakukannya Petugas Kesehatan
wilayah kerja akseptor KB berdasarkan pendidikan SMA (64%), tidak penelitian dengan Pemilihan Metode
Puskesmas Hitu dengan umur, sekolah (3%), petugas kesehatan tidak Kontrasepsi Jangka
sebanyak 1524 menilai pendidikan, dan yang berperan (89%) dan yang disebutkan. Panjang pada Akseptor di
orang. kolerasi peran petugas tidak berperan (11%). Petugas Publikasi Wilayah Kerja Puskesmas
b. Sampel antara faktor kesehatan pada kesehatan yang berperan dalam pada tahun Hitu Kabupaten Maluku
penelitian ini pendidikan, kelompok memilih MKJP (34,0%) dan 2018 Tengah Tahun 2017.
ditentukan pengetahuan pengguna MKJP memilih Non MKJP (65,2%).
dengan rumus jarak ke dan Non MKJP. b. Tidak terdapat hubungan antara Penulis: Epi Dusra,
Slovin sehingga tempat peran petugas kesehatan dengan Hamka, Astuti Tuharea
diperoleh besar pelayanan pemilihan MKJP (p=0,489 lebih
sampel = 100 kesehatan, besar dari 0,05%) Jurnal Penelitian
orang. sosial Kesehatan Suara Forikes
budaya dan
pendapatan ISSN 086-3098 (p)
keluarga. Volume 9 Nomor 3, Juli
2018
a. Seluruh ibu Pengamatan Membandingkan a. Distribusi responden yang Waktu Pemakaian Metode
peserta KB aktif terhadap pengetahuan berpengetahuan kurang dilakukannya Kontrasepsi Jangka
di Kecamatan Pasangan (kurang, baik), (42,9%), memberikan penilaian penelitian Panjang (MKJP)

Universitas Lambung Mangkurat


16

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


Rumbai Pesisir usia subur biaya (mahal, bahwa biaya MKJP mahal tidak ada, Peneliti: Nurlisis &
berjumlah 10144 dengan murah), (25,7%), menyatakan bahwa tetapi waktu Jasrida Yunita
akseptor. menilai Informasi informasi dari tenaga kesehatan publish jurnal
b. Sampel kasus jumlah (kurang, cukup), kurang (33,6%), tidak pada Juni Health Care Jurnal
berjumlah 134 akseptor dukungan suami mendapatkan dukungan suami 2016 Kesehatan, Volume 1,
sampel dan yang meng- (mendukung, (13,8%), jumlah anak kurang Nomor 6, Juni 2016
sampel kontrol gunakan tidak dari 2 (83,2%), berusia kurang
berjumlah 134 MKJP dan mendukung), dari 30 tahun (33,6%), ISSN 2301-5209
sampel. Kasus Non MKJP. paritas (berisiko, berpendidikan rendah (33,2%),
adalah pasangan tidak) usia tidak bekerja (76,1%) dan
usia subur (PUS) (berisiko, tidak), berpendapatan rendah (44,8%).
yang tidak pendidikan Analisis bivariat menunjukkan
menggunakan (rendah, tinggi) terdapat hubungan informasi (p
MKJP. Kontrol antara kelompok value = 0,028), pendidikan (p
adalah PUS yang kasus (PUS yang value = 0,004), pekerjaan (p
menggunakan tidak meng- value = 0,001), dan pendapatan
MKJP. gunakan MKJP) (p value = 0,001) dengan peng-
dan kontrol (PUS gunaan MKJP.
yang b. Analisis bivariat menunjukkan
menggunakan tidak terdapat hubungan antara
MKJP). pengetahuan (p value = 0,323),
biaya (p value = 0,402),
dukungan suami (p value =
0,077), paritas (p value =
1,000), dan usia (0,698) dengan
penggunaan MKJP.
c. Hasil analisis multivariat
menunjukkan terdapat
hubungan sebab akibat dengan
pemakaian MKJP, yaitu

Universitas Lambung Mangkurat


17

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


dukungan suami (p value =
0,007) dan pendapatan (p value
= 0,001) dengan peng-gunaan
MKJP.
a. Populasi dalam Pengamatan Membandingkan a. Distribusi frekuensi responden Penelitian Pemilihan Metode
penelitian ini terhadap jumlah menurut umur diatas 30 tahun dilakukan Kontrasepsi Jangka
sebanyak 1.833 akseptor KB karakteristik (42,5%), umur 20-25 tahun pada tahun Panjang di Kelurahan
akseptor KB. dengan responden (24,5%), 26-30 tahun (33%), 2018 Lolu Selatan Wilayah
b. Sampel sebanyak menilai berdasarkan pendidian SMA (48%), Sekolah Kerja Puskesmas
94 balita yang jumlah umur, pekerjaan, Dasar (7,4%), pekerjaan Birobuli
dihitung ber- pengguna pengetahuan, dan wiraswasta (56,4%), petani
dasarkan rumus MKJP dan dukungan suami (2,1%), tidak memilih MKJP Peneliti: Dewi Canda,
Slovin. MKJP. dengan (53,2%), memilih MKJP Jamaluddin Sakung dan
kelompok (46,8%), pengetahuan rendah Herlina Yusuf
pengguna MKJP (35,1%), pengetahuan tinggi
dan Non MKJP. (64,9%), tidak mendapat
dukungan suami (47,9%), men-
dapat dukungan suami (52,1%).
b. Ada hubungan antara
pengetahuan dengan pemilihan
MKJP (p value = 0,018).
c. Tidak ada hubungan antara
dukungan suami dengan
pemilihan MKJP (p value =
0,660).
a. Semua wanita Pengamatan Membandingkan a. Distribusi responden yang Waktu Analisis Faktor-faktor
pasangan usia terhadap jumlah berpengetahuan kurang dan penelitian yang Mempengaruhi
subur (PUS) PUS dengan karakteristik memilih MKJP non hormonal tahun 2013 di Pemilihan Metode
yang berusia menilai responden (9,6%), selain MKJP non Kabupaten Kontrasepsi Jangka

Universitas Lambung Mangkurat


18

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


lebih dari 30 pengetahuan berdasarkan hormonal (60%), Kendal. Panjang (MKJP) pada
tahun dan berada sikap, pengetahuan, berpengetahuan baik memilih Jurnal diterbit Wanita Pasangan Usia
di Kabupaten dukungan sikap, dukungan selain MKJP non hormonal kan tahun Subur (PUS) di
Kendal yang suami, suami, dukungan (40%), berpengetahuan baik 2016 Kabupaten Kendal Tahun
seluruhnya dukungan tokoh agama, memilih selain MKJP non 2013
berjumlah tokoh dukungan hormonal (90,4%), dukungan
126.894 wanita. agama, petugas petugas pelayanan baik Peneliti: Sri Setiasih,
b. Sampel sebanyak dukungan pelayanan KB, memilih MKJP non hormonal Bagus Widjanarko &
400 orang, petugas ketersediaan (62,96%), dukungan kurang Tinuk Istiarti
kemudian untuk pelayanan layanan KB memilih MKJP non hormonal
memperoleh KB, dengan (15,75%), dukungan petugas Jurnal Promosi Kesehat-
alokasi sampel ketersediaan kelompok pelayanan baik memilih selain an Indonesia Vol11/ No.
tiap kecamatan layanan KB. pengguna MKJP MKJP non hormonal (84,25%), 2/ Agustus 2016
dihitung dan Non MKJP. dukungan petugas pelayanan
berdasarkan kurang memilih MKJP selain
proporsional MKJP non hormonal (37,04%),
jumlah wanita ketersediaan layanan KB
pasangan usia lengkap memilih MKJP non
subur (PUS) hormonal (66,97%),
yang berusia ketersediaan layanan KB
lebih dari 30 kurang lengkap memilih MKJP
tahun di tiap non hormonal (14.09%), suami
kecamatan, yang mendukung dan memilih
dihitung dengan MKJP non hormonal (23,61%)
menggunakan suami yang tidak mendukung
rumus metode dan memilih MKJP non
alokasi hormonal (34.24%), suami
proporsional. mendukung dan memilih selain
MKJP non hormonal (76.39%),
suami yang tidak mendukung

Universitas Lambung Mangkurat


19

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


dan memilih selain MKJP non
hormonal (65.76%), tokoh
agama / tokoh masyarakat
mendukung memilih MKJP
non hormonal (26.26%), yang
tidak mendukung dan memilih
MKJP non hormonal (30.7%),
yang mendukung dan memilih
selain MKJP non hormonal
(73.74%), yang tidak
mendukung dan memilih MKJP
non hormonal (69.3%).
b. Ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan pemilihan
MKJP, sikap dengan pemilihan
MKJP (p=0,027), dukungan
petugas pelayanan KB dengan
pemilihan MKJP (p=0,049),
ketersediaan layanan KB
dengan pemilihan MKJP
(p=0,018).
c. Tidak ada hubungan antara
dukungan suami dengan
pemilihan MKJP (p=0,835).
a. Populasi meliputi Pengamatan Membandingkan a. Distribusi umur wanita yang Penelitian Faktor-faktor yang
keseluruhan terhadap karakterisitik menjadi responden (67%), dilakukan berhubungan dengan
objek penelitian PUS dengan responden pendidikan SMA (59.6%), pada bulan Pemilihan Metode
yang akan menilai dengan usia <30 SMP (12,7%), perguruan Desember Kontrasepsi Jangka
diteliti. Populasi hubungan tahun, >30 tahun, tinggi (18.1%), SD (9.6%), 2016 - Juni Panjang pada Ibu
yang diambil usia, pendidikan SD berpengetahuan kurang 2017 di Desa Akseptor KB di Desa

Universitas Lambung Mangkurat


20

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


dalam penelitian pengetahuan SMP SMA PT (43.6%), berpengetahuan baik Tengah Tengah Kecamatan
ini adalah dan (diploma,S1), (38.3%), dukungan suami yang Kecamatan Pancur Batu di Wilayah
seluruh akseptor dukungan pengetahuan baik diterima masih lemah (58.5%). Pancur Batu. Kerja Puskesmas Pancur
KB di Desa suami cukup kurang, b. Ada hubungan antara umur Batu Tahun 2017
Tengah wilayah terhadap dan dukungan dengan penggunaan MKJP (p=
kerja Puskesmas penggunaan suami kuat atau 0,011), pengetahuan dengan Peneliti: Elizawarda
Pancur Batu pada MKJP. lemah dengan penggunaan MKJP (p=0,001), Jurnal Ilmiah
bulan Desember kelompok dukungan suami dengan PANNMED Vol.12 No.2
2016 berjumlah pengguna MKJP penggunaan MKJP (p=0,001) September-Desember
123 orang. dan Non MKJP. 2017.
b. Sampel
penelitian
sebanyak 94
orang.
a. Akseptor KB Pengamatan Membandingkan a. Distribusi responden penelitian Penelitian Hubungan Dukungan
baru yang terhadap antara dukungan menurut usia 15-34 tahun dilakukan Tenaga Kesehatan dan
terdaftar di akseptor KB tenaga kesehatan (53,33%), jumlah anak pada bulan Akses ke Puskesmas
wilayah kerja baru dengan baik atau tidak sebanyak 2-3 anak (56,67%), Agustus- Dengan Pemakaian
Puskesmas menilai dan akses ke dukungan tenaga kesehatan September Metode Kontrasepsi
Pemurus Dalam, dukungan puskesmas baik (61,67%), akses ke 2018 Jangka Panjang
Puskesmas tenaga mudah dijangkau puskemas mudah (58,33%).
Cempaka Putih, kesehatan atau tidak dengan b. Ada hubungan antara dukungan Peneliti: Nani Mi’rajiah,
dan Puskesmas 9 dan akses ke kelompok kasus tenaga kesehatan dengan peng- Meitria Syahadatina
November sejak puskesmas (Non MKJP) dan gunaan MKJP (p=0,003 , OR= Noor & Syamsul Arifin
Mei 2016 – Mei dengan kontrol (MKJP). 5,231)
2018 berjumlah jumlah c. Ada hubungan antara akses ke Homeostasis, Vol. 2,
1.172 orang. pengguna puskesmas dengan penggunaan No.1 April 2019 : 113-
b. Sampel sebanyak MKJP dan MKJP (p=0,0018, OR=3,596). 120
30 kelompok non Non MKJP.
MKJP dan 30

Universitas Lambung Mangkurat


21

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


kelompok MKJP
yang di tentukan
menggunakan
kriteria inklusi.
a. Seluruh PUS Pengamatan Membandingkan a. Distribusi responden yang Penelitian Hubungan Tingkat
yang terhadap distribusi memiliki tingkat pendidikan dilakukan di Pengetahuan Akseptor
menggunakan PUS dengan berdasarkan SMA (33,77%), bekerja Desa Naunu Keluarga Berencana dan
KB aktif pada menilai karakteristik sebagai ibu rumah tangga Kecamatan Peran Tenaga Kesehatan
tahun 2017 di hubungan keluarga (48,05%), dan berusia 39-41 Fatuleu yang dengan Minat
Desa Naunu tingkat berencana tahun (37,66%). Responden merupakan Penggunaan Metode
Kecamatan pengetahuan dengan tinggi memiliki minat yang tinggi wilayah kerja Kontrasepsi Jangka
Fatuleu sikap, rendahnya minat terhadap penggunaan Puskesmas Panjang (MKJP)
Kabupaten dukungan pengguna, kontrasepsi (76,6%) dan Camplong
Kupang suami, dan tingkat umumnya menggunakan pada bulan Peneliti: Maria T.E.
sebanyak 327 peran tenaga pendidikan baik metode kontrasepsi jenis MKJP November- Koba, Frans G.Mado &
peserta. kesehatan cukup kurang, (72,73%). Sebagian besar Desember Yoseph Kenjam
b. Sampel 77 orang. dengan sikap positif responden memiliki tingkat 2018.
minat negatif, pengetahuan yang baik Media Kesehatan
penggunaan dukungan suami mengenai kontrasepsi (55,8%). Masyarakat Vol.1 No.1
MKJP. tinggi kurang, Sikap yang negatif (55,8%), (2019)
dan ada atau kurang memperoleh dukungan
tidak peran suami (62,3%) dan adanya
tenaga kesehatan peran tenaga kesehatan
pada kelompok (62,3%).
pengguna MKJP b. Ada hubungan antara tingkat
dan Non MKJP. pengetahuan dengan minat
penggunaan MKJP (p value =
0.019), peran tenaga kesehatan
dengan minat penggunaan
MKJP (p value = 0.001)

Universitas Lambung Mangkurat


22

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


c. Tidak ada hubungan antara
sikap dengan minat penggunaan
MKJP (p value = 0,736),
dukungan suami dengan minat
penggunaan MKJP (p value =
0,131)
a. Akseptor KB Pengamatan Membandingkan a. Distribusi responden menurut Penelitian Hubungan Dukungan
yang terdaftar di terhadap antara dukungan karakteristik usia (53,33%), dilakukan Suami dan Pola
Puskesmas akseptor KB suami baik dan jumlah anak (56,67%), pada periode Komunikasi Suami Istri
Pemurus Dalam, baru dengan tidak, pola memiliki dukungan suami baik Bulan dengan Penggunaan
Puskesmas menilai komunikasi baik (53,3%), memiliki pola Agustus- Metode kontrasepsi
Cempaka Putih, dukungan dan tidak pada komunikasi baik (58,3%). September Jangka Panjang (MKJP)
dan Puskesmas 9 tenaga kelompok kasus b. Ada hubungan antara dukungan 2018
Nopember kesehatan (Non MKJP) dan suami istri dengan penggunaan Peneliti: Noor Khalisha
Banjarmasin. dan akses ke kontrol (MKJP). MKJP (p=0,000 OR= 16,429). Puteri, Meitria
b. 60 orang aksep- puskesmas c. Ada hubungan antara pola Syahdatina Noor &
tor KB yaitu 30 dengan hubungan suami istri dengan Syamsul Arifin
orang pada jumlah penggunaan MKJP (p=0,001
kelompok kasus pengguna OR=6,909) Homeostasis, Vol. 2
dan 30 orang MKJP dan No.1, April 2019
pada kelompok Non MKJP.
kontrol.
a. Ibu pengguna Penelitian Membandingkan a. Distribusi menurut usia dewasa Penelitian Hubungan Partisipasi
KB aktif di Desa terhadap antara akhir 36-45 (36%), usia 26- dilakukan Suami dalam Peng-
Kalisapu dengan pengguna karakteristik 35% (15%), tingkat pendidikan pada Juli gunaan Alat Kontrasepsi
jumlah 120 ibu. MKJP responden SD (14%), pekerjaan IRT/ 2015 dengan Penggunaan
b. 55 sampel. dengan berdasarkan usia, wiraswasta (42%), petani/ Metode Kontrasepsi
menilai pendidikan, buruh (4%), partisipasi suami Jangka Panjang (MKJP)
hubungan pekerjaan, tinggi (32%). Desa Kalisapu

Universitas Lambung Mangkurat


23

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


partisipasi partisipasi suami b. Ada hubungan antara usia Kabupaten Tegal
suami dalam rendah dan tinggi dengan penggunaan MKJP (p
penggunaan pada pengguna value = 0,02). Peneliti: Susi Muryani,
alat MKJP dan Non c. Tidak ada hubungan antara Rizki Cintya Dewi &
kontrasepsi MKJP. pendidikan dengan penggunaan Aldila Rachmasari
MKJP. MKJP (p=0,5), pekerjaan
dengan penggunaan MKJP (p
value=0,998) dan partisipasi
suami dengan penggunaan
MKJP (p value = 0,139).
a. Seluruh akseptor Pengamatan Membandingkan a. Responden dengan sikap Tidak Sikap dan Dukungan
KB baru di terhadap sikap positif dan negatif (52,4%), sikap positif disebutkan, Suami dengan Pemakain
wilayah kerja akseptor KB negatif, suami (47,6%), responden dengan jurnal Metode Kontrasepsi
Puskesmas baru dengan mendukung dan suami tidak mendukung diterbitkan Jangka Panjang (MKJP)
Tanjung Agung menilai tidak mendukung (53,6%), suami mendukung tahun 2020 Akseptor KB Baru
Baturaja dari sikap dan di kelompok (84,7%).
data bulan dukungan pengguna MKJP b. Ada hubungan antara sikap Peneliti: Elis Yuliarti,
Januari- suami pada dan Non MKJP. dengan penggunaan MKJP ( p Komalasari, Fitriana &
Desember tahun pengguna value = 0,003) Septika Yani Veronica
2019 sebanyak MKJP dan c. Tidak ada hubungan antara
510 orang. Non MKJP. dukungan suami dengan Wellness and Healthy
penggunaan MKJP (p value = Magazine
0,964) Volume 2, Issue 2,
Agustus 2020
a. Seluruh akseptor Pengamatan Membandingkan a. Hubungan antara pengetahuan Penelitian Hubungan Pengetahuan
KB yang terhadap rendah tingginya dengan pemakaian MKJP dari dilaksanakan Ibu dan Dukungan Suami
berkunjung di seluruh pengetahuan, 66 responden yang pada bulan dengan Pemakaian
Puskesmas akseptor KB suami berpengetahuan rendah, Maret – April Kontrasepsi Jangka
Rumbai Pesisir dengan mendukung dan sebagian besar tidak memilih tahun 2014. Panjang di Wilayah

Universitas Lambung Mangkurat


24

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


pada tahun 2012 menilai tidak mendukung MKJP yaitu sebanyak 27 orang Kerja Puskesmas Rumbai
sebanyak 2931 pengetahuan pada kelompok (54%). Pesisir
orang. dan kasus (Non b. Hubungan antara dukungan
b. Sampel dukungan MKJP) dan suami dengan pemakaian Peneliti: Nurlisis dan
penelitian suami pada kontrol (MKJP). MKJP dari 37 responden yang Winda Anggraini
sebanyak 100 pengguna tidak mendapatkan dukungan
responden, 50 MKJP dan suami, sebagian besar tidak Jurnal Photon Vol.6 No.2
dari kelompok Non MKJP. memilih MKJP yaitu sebanyak Mei 2016
kasus dan 50 36 orang (72%).
kelompok c. Ada hubungan antara
kontrol. pengetahuan responden dengan
penggunaan MKJP (p value =
0,02).
d. Ada hubungan antara dukungan
suami dengan penggunaan
MKJP (p value = 0,001).
a. Populasi meliputi Pengamatan Membandingkan a. Sebagian besar responden Penelitian Determinan Penggunaan
akseptor KB terhadap usia berisiko atau menggunakan kontrasepsi Non dilakukan Metode Kontrasepsi
aktif di PUS dengan tidak, paritas MKJP sebanyak 271 orang pada 1-31 Jangka Panjang (MKJP)
Puskesmas menilai ibu berisiko atau (75,3%). Sebagian besar April 2017 pada Akseptor KB
Kalirejo yang sudah tidak, dukungan responden memiliki umur
sebanyak 3551 memiliki suami baik atau berisiko sebanyak 205 orang Peneliti : Indah Budiarti,
orang. anak dan kurang di (57,2%), tidak bekerja 204 Dina Dwi Nuryani &
b. Sampel tidak sedang kelompok orang (56,7%) dan jumlah anak Rachmat Hidayat
penelitian merencana- pengguna MKJP berisiko 235 orang (65,3%).
sebanyak 360 kan dan Non MKJP. Sebagian besar didukung Jurnal Kesehatan,
responden. kehamilan suami/pasangan yaitu sebanyak Volume III, Nomor 2,
pada 301 orang (83,6%). Agustus 2017
penggunaan b. Ada hubungan antara umur
MKJP dan (p=0,007), pekerjaan (p=0,000),

Universitas Lambung Mangkurat


25

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


Non MKJP. dukungan suami/pasangan
(p=0,000) dengan penggunaan
MKJP pada akseptor KB di
wilayah kerja Puskesmas
Kalirejo Kecamatan Negeri
Katon Kabupaten Pesawaran
Tahun 2017.
c. Tidak ada hubungan antara
jumlah anak (p=0,208) dengan
penggunaan MKJP pada
akseptor KB di wilayah kerja
Puskesmas Kalirejo Kecamatan
Negeri Katon Kabupaten
Pesawaran Tahun 2017.
a. Seluruh akseptor Pengamatan Membandingkan a. Ibu yang menggunakan MKJP Tidak Factor of using Long-
di wilayah kerja terhadap jumlah usia berisiko sebanyak 16 orang disebutkan, Term Contracetion
Puskesmas akseptor KB karakteristik (40%), tidak berisiko 25 orang jurnal Methods in Reproductive
Cilacap Tengah 1 jangka pengetahuan, (42,2%), tidak menggunakan diterbitkan Age Women : Age,
berjumlah 7796 panjang keadaan sosial MKJP usia berisiko 24 orang tahun 2019 Parity, and Husband
PUS. dengan budaya, dan (60%) dan tidak berisiko Support
b. 99 orang. menilai dukungan suami sebanyak 34 orang (57,6%).
pengetahuan pada kelompok Pengguna MKJP paritas Peneliti : Susanti & Mika
keadaan pengguna MKJP berisiko sebanyak 1 orang Tri Kumalaswandari
sosial dan Non MKJP. (25%), paritas tidak berisiko 40
budaya, orang (42%), pengguna Non JURNAL KEBIDANAN
dukungan MKJP paritas berisiko Volume 9 Nomor 2
suami sebanyak 3 orang (75%) dan (2019) 168-173
dengan tidak berisiko sebanyak 55
keikutserta- orang (58%). Pengguna MKJP p-ISSN: 289-7669; e-
an MKJP. dengan dukungan suami baik ISSN: 2621-2870

Universitas Lambung Mangkurat


26

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


sebanyak 28 orang (30%), http://dx.doi.or/10.31983/
dukungan suami kurang 13 jkb.v9i2.5230
orang (48%), pengguna Non
MKJP dukungan suami baik 44
orang (61%), dukungan suami
kurang 14 orang (52%).
b. Ada hubungan antara paritas
dengan pemilihan MKJP
(p=0,034).
c. Tidak ada hubungan antara usia
(p=0,398) dan dukungan suami
(p=0,536) dengan pemilihan
MKJP.
a. Populasi semua Pengamatan Membandingkan a. Distribusi responden bahwa Penelitian Hubungan Dukungan
wanita usia subur terhadap jumlah distribusi keadaan responden yang dilakukan Suami dengan Keikut-
yang ingin akseptor KB frekuensi kebanyakan menggunakan pada bulan sertaan KB Jangka
menjadi akseptor dengan berdasarkan MKJP 34 orang (85%), September Panjang di BPM Retno
KB jangka menilai suami pengetahuan akseptor KB baik 2017 Edi S,AMd.Keb Sidoarjo
panjang pada dukungan mendukung dan sejumlah 25 orang (62%), tidak
bulan September suami pada kurang mendapat dukungan suami 35 Peneliti: Fauziyah Fitri
2017 sebanyak penggunaan mendukung pada orang (88%), mendapat Hernanto
45 orang. MKJP. kelompok dukungan suami 5 orang (12%). Jurnal Keperawatan dan
b. Semua wanita pengguna MKJP b. Ada hubungan antara dukungan Kebidanan ISSN : 2621-
usia subur yang dan Non MKJP. suami dengan pemilihan MKJP 0231 (Online)
ingin menjadi (p value = 0,012)
akseptor KB ISSN : 2580-1929 (Print)
jangka panjang
pada September
2017 sebanyak
40 orang.

Universitas Lambung Mangkurat


27

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


a. Populasi meliputi Pengamatan Membandingkan a. Media yang sering digunakan Penelitian Determinan Pemilihan
seluruh akseptor terhadap distribusi jumlah adalah media cetak sebanyak dilaksanakan Metode Kontrasepsi
KB baik yang akseptor KB pengguna media 221 responden (90,9%). Faktor di Kecamatan Jangka Panjang Pada
memakai pengguna cetak atau kamanan alat kontrasepsi Pedamaran Akseptor Kb Aktif Di
kontrasepsi MKJP dan elektronik, aman disarankan oleh responden pada Agustus Puskesmas Pedamaran
MKJP maupun Non MKJP atau tidak alat dalam kategori aman sebanyak hingga
non MKJP di dengan kontrasepsi, 200 responden (82,3%). Oktober 2017 Peneliti: Lusia Weni, M
Kecamatan Peda- menilai suami Variabel ketersediaan alat Yuwono & Haerawati
maran hingga media, mendukung atau kontrasepsi MKJP terbanyak Idris
tahun 2016 yaitu keamanan tidak, pernah pada kategori ya dengan
sebanyak 7.224 alat atau tidak pernah jawaban responden sebesar 172 Scientific Periodical of
akseptor. kontrasepsi, kontak dengan (70,8%) dan variabel dukungan Public Health And
b. Akseptor KB ketersediaan petugas KB, suami terbanyak pada kategori Coastal Health
yang tercatat di alat menggunakan mendukung yaitu sebanyak 239 1(1)(2019)
wilayah kerja kontrasepsi, atau tidak responden (98,8%). Kelompok
Puskesmas dukungan jaminan kontak dengan petugas KB E-Isnn 2685-0389
Pedamaran dan suami, kesehatan, umur terbanyak pada kategori pernah Http://Jurnal.Uinsu.Ac.I
praktik bidan kontak >35tahun atau yaitu sebesar 240 responden /Index.Php/Contagion
mandiri yang dengan <35tahun, rendah (98,8%), sedangkan kelompok
melayani petugas KB, tingginya penggunaan jaminan kesehatan
kontrasepsi serta jaminan pendidikan, terbanyak pada kategori tidak
sampel harus me- kesehatan, jumlah anak >2 menggunakan yaitu sejumlah
menuhi kriteria umur, atau <2, 214 responden (88,1%).
inklusi. Jumlah pendidikan, pendapatan Variabel umur terbanyak pada
sampel minimal jumlah anak, >UMR atau kelompok umur ≥35 tahun
243 sampel. dan <UMR dengan yaitu sebesar 136 responden
pendapatan kelompok (56%) dan kategori tingkat
pada pengguna MKJP pendidikan terbanyak pada
pengguna dan Non MKJP. kategori tinggi yaitu sebanyak
MKJP dan 201 responden (82,7%).

Universitas Lambung Mangkurat


28

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


Non MKJP. Variabel jumlah anak terbanyak
berada pada kategori ≥ 2 orang
dengan 117 responden (48,1%)
dan kelompok pendapatan
terbanyak ada di kategori
<UMR yaitu sebesar 136
responden (56%). Tempat
pelayanan kontrasepsi yang
menjadi pilihan utama
responden adalah bidan praktik
swasta dengan 99 responden
(40,7%).
b. Ada hubungan bermakna antara
keamanan alat (p value=
0,000), jaminan kesehatan (p
value = 0,026), umur (p value =
0,000), pendidikan (p value =
0,001), jumlah anak dengan
penggunaan MKJP (p value =
0,001)
c. Tidak ada hubungan antara
ketersediaan alat kontrasepsi
(p=0,0775), dukungan suami
(p=0,146), kontak dengan
petugas pelayanan kesehatan
(p=1,00), pendapatan (p=0,297)
dengan penggunaan MKJP.

Universitas Lambung Mangkurat


29

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


a. Populasi seluruh Pengamatan Membandingkan a. Persentase wanita akseptor KB Waktu Faktor Risiko yang
akseptor wanita terhadap karakteristik aktif terbesar pada usia >30 penelitian berhubungan dengan
berusia 20-49 akseptor responden tahun (66,7%), berpendidikan tidak Penggunaan Metode
tahun di Desa wanita berdasarkan usia, tinggi (88,9%), tidak bekerja disebutkan. Kontrasepsi Jangka
Lengkong yang berusia 20- pendidikan, atau ibu rumah tangga (77,8%), Jurnal Panjang pada Akseptor
terdiri dari 49 tahun pekerjaan, memiliki jumlah anak hidup ≤ 2 diterbitkan Wanita di Desa
populasi kasus dengan jumlah anak, (81,1%), memiliki persepsi baik pada Maret Lengkong Kecamatan
sebanyak 104 menilai persepsi (55,6%), terpapar sumber 2020. Rakit Kabupaten
akseptor wanita faktor risiko individu, paparan informasi MKJP (66,7%) dan Banjarnegara Tahun
KB MKJP dan yang sumber suaminya mendukung (55,6%). 2019
populasi kontrol berhubung- informasi, dan b. Ada hubungan antara persepsi
sebanyak 860 an dengan dukungan suami individu ( p value = 0,001 ; OR Peneliti: Ghandis Novita
akseptor wanita penggunaan di kelompok = 14,929) dan dukungan suami Tunggu Dewi, R. Djoko
KB yang tidak MKJP. kasus (MKJP) (p value = 0,001 ; OR = 7,000) Nugroho, Yudhy
menggunakan dan kontrol (Non dengan penggunaan KB MKJP. Dharmawan, Cahya Tri
MKJP. MKJP). c. Tidak ada hubungan antara usia Purnami
b. Sampel sebanyak (p value = 0,264 ; OR = 1,833),
45 sampel kasus pendidikan (p value = 0,094 ; Jurnal Kesehatan
dan 45 sampel OR = 4,649), pekerjaan (p Masyarakat (JKM) e-
kontrol. value = 0,079 ; OR = 2,935), journal Volume 8,
jumlah anak hidup (p value = Nomor 2, Maret 2020
0,106 ; OR = 2,909), dan
paparan sumber informasi (p ISSN: 2715-5617/ e-
value = 0,264 ; OR = 1,833) ISSN 2356-3346
dengan penggunaan KB MKJP. http://ejournal3.undip.ac
id/index.php/jkm
a. Populasi seluruh Pengamatan Membandingkan a. Sebanyak 3 responden dari 17 Waktu Analisis Faktor-faktor
akseptor wanita terhadap jumlah responden berumur <30 tahun penelitian yang berhubungan
berusia 20-49 seluruh responden dan 32 responden (30,77) dari tidak dengan Pemilihan
tahun di Desa akseptor KB berdasarkan 87 responden berumur ≥30 disebutkan. Metode Kontrasepsi

Universitas Lambung Mangkurat


30

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


Lengkong yang wanita umur <30 dan tahun memilih menggunakan Jurnal Jangka Panjang (MKJP)
terdiri dari dengan >30 tahun, MKJP. Sebanyak 16 responden diterbitkan pada Akseptor KB
populasi kasus menilai pendidikan (15,38%) dari 40 responden tahun 2015 Wanita di Kecamatan
sebanyak 104 faktor-faktor SLTP, SMU, berpendidikan SMU/sederajat Banyubiru Kabupaten
akseptor wanita yang perguruan tinggi, dan 11 responden (10,58%) dari Semarang
KB MKJP dan berhubung- pengetahuan 21 responden berpendidikan
populasi kontrol an dengan kurang atau perguruan tinggi memilih Peneliti: Laras Tsany Nur
sebanyak 860 pemilihan cukup, paritas/ menggunakan MKJP. Sebanyak Mahmudah, Fitri Indra-
akseptor wanita MKJP. jumlah anak >2 5 responden (4,81%) dari 9 wati
KB yang tidak dan <2, responden berpengetahuan
menggunakan mendapat kurang, 7 responden (6,73%) Unnes Journal of Public
MKJP. dukungan dan dari 25 responden Health UJPH2 (2) (2015)
b. Sampel sebanyak tidak dari suami, berpengetahuan cukup dan 23
104 orang. pengaruh responden (22,12%) http://journal.unners.ac.i
dukungan berpengetahuan baik memilih /sju/index.php/ujph
budaya, tingkat menggunakan MKJP. Sebanyak
kesejahteraan 26 responden (25,00%) dari 81
(miskin atau responden yang memiliki
tidak), KIE KB paritas/jumlah anak ≤2 dan 9
yang baik atau responden (8,65%) dari 23
tidak dengan responden yang memiliki
kelompok paritas/jumlah anak >2 memilih
pengguna MKJP menggunakan MKJP. Sebanyak
dan Non MKJP. 8 responden (7,69%) dari 46
responden yang tidak mendapat
dukungan dari suami, 14
responden (13,46%) dari 62
responden yang tidak mendapat
dukungan budaya, 1 responden
(0,96%) dari 13 responden

Universitas Lambung Mangkurat


31

Population Intervention Compare Outcomes Time Literature


dengan tingkat kesejahteraan
KS I ke bawah (keluarga
miskin), dan 7 responden
(6,73%) dari 37 responden yang
tidak mendapat komunikasi,
informasi, dan edukasi (KIE)
KB memilih menggunakan
MKJP.
b. Ada hubungan antara tingkat
pendidikan (sig=0,015),
pengetahuan (sig=0,001),
dukungan suami (sig=0,002),
budaya (sig=0,004), tingkat
kesejahteraan (sig=0,034),
komunikasi, informasi, dan
edukasi (KIE) KB (sig=0,018)
dengan pemilihan MKJP.
c. Tidak ada hubungan antara
umur (sig=0,127) dan
paritas/jumlah anak (sig=0,529)
dengan pemilihan MKJP.

Universitas Lambung Mangkurat


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil adalah bagian yang menyajikan hasil dari penelusuran literatur.

Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara variabel dukungan suami dan

dukungan tenaga kesehatan. Berikut tabel ringkasan jurnal sesuai variabel yang

diteliti.

Tabel 3.1 Ringkasan Hasil Penelusuran Literature tentang Hubungan Dukungan Suami
dan Tenaga Kesehatan dengan Penggunaan MKJP

Judul Desain Subyek


Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian
Salaemak Demand for Cross Sampel a. Partisipan yang
Adbaru long acting sectional sebanyak bekerja 3,87%.
Yalew, contraceptive 487 orang Partisipan yang
Berihun methods and pengguna mendapatkan
Megabiaw associated KB. dukungan
Zeleke, dan factors suami 3,89%.
Alemayehu among family b. Ada hubungan
Shimeka planning antara
Teferra (2015) service users. dukungan
Northwest suami dengan
Ethopia: a penggunaan
health facility MKJP.
based cross
sectional
study
Ika Tristanti, Hubungan Metode Sampel a. Dukungan
Nasriyah Dukungan observasi Seluruh usia suami dengan
(2016) Suami dalam analitik subur yang suami yang
Pemilihan dengan datang saat mendukung
Metode pendekatan pertemuan 12,5% dan tidak
Kontrasepsi retrospektif PKK di RT6 mendukung
Jangka RW1 desa 87,5%.
Panjang Tumpang b. Ada hubungan
(MKJP). Krasak pada antara
bulan Juni dukungan
2016 suami dengan
berjumlah penggunaan
40 orang. MKJP (p value
0,001).

32
Universitas Lambung Mangkurat
33

Judul Desain Subyek


Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian
Epi Dusra, Analis Cross Sampel a. Petugas
Hamka & Hubungan Sectional penelitian kesehatan
Astuti Peran Petugas ditentukan berperan dalam
Tuharea Kesehatan dengan memilih MKJP
(2018) dengan rumus (34,0%) dan
Pemilihan Slovin memilih non
Metode sehingga MKJP (65,2%).
Kontrasepsi diperoleh b. Tidak ada
Jangka besar hubungan
Panjang pada sampel 100 antara peran
Akseptor di orang petugas
wilayah kerja kesehatan
Puskesmas dengan
Hitu Kabupa- pemilihan
ten Maluku MKJP (p=0,
Tengah 489 lebih besar
Tahun 2017 dari 0,05%).
Nurlisis & Pemakaian Case Sampel a. Responden
Jasrida Yunita Metode Control kasus yang
(2016) Kontrasepsi berjumlah menyatakan
Jangka 134 sampel tidak mendapat
Panjang dan sampel dukungan
(MKJP) kontrol suami sebesar
berjumlah 13,8%.
134 sampel b. Ada hubungan
sebab akibat
dukungan
suami dengan
pemakaian
MKJP (p value
= 0,007)
Dewi Canda, Pemilihan Cross Sampel a. Responden
Jamaluddin Metode Sectional sebanyak 94 yang tidak
Sakung dan Kontrasepsi balita yang mendapat
Herlina Yusuf Jangka dihitung dukungan
(2018) Panjang di berdasarkan suami 47,9%
Kelurahan rumus dan mendapat
Lolu Selatan Slovin dukungan
wilayah kerja suami 52,1%.
Puskesmas b. Tidak ada
Birobuli hubungan
antara
dukungan
suami dengan
pemilihan
MKJP (p value
= 0,660)

Universitas Lambung Mangkurat


34

Judul Desain Subyek


Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian
Sri Setiasih, Analisis Cross Sampel a. Dukungan
Bagus Faktor-faktor Sectional sebanyak petugas
Widjanarko & yang mem- 400 orang pelayanan baik
Tinuk Istiarti pengaruhi pasangan memilih MKJP
(2016 Pemilihan usia subur non hormonal
Metode (PUS) yang (62,96%),
Kontrasepsi berusia >30 dukungan
Jangka tahun kurang memilih
Panjang MKJP non
(MKJP) pada hormonal
Wanita (15,75%),
Pasangan dukungan
Usia Subur petugas
pelayanan baik
memilih selain
MKJP non
hormonal
(84,25%),
dukungan
petugas
pelayanan yang
kurang memilih
MKJP selain
MKJP non
hormonal
(37,04%).
Suami yang
tidak
mendukung
dan memilih
MKJP non
hormonal
(34.24%),
suami
mendukung
dan memilih
selain MKJP
non hormonal
(76.39%),
suami yang
tidak men-
dukung dan
memilih selain
MKJP non
hormonal.
b. Ada hubungan
antara dukung-
an petugas pe-

Universitas Lambung Mangkurat


35

Judul Desain Subyek


Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian
layanan KB
dengan
pemilihan
MKJP (p value
= 0,04).
c. Tidak ada
hubungan
antara
dukungan
suami dengan
pemilihan
MKJP
(p=0,835).
ElizaWarda Faktor-faktor Cross Sampel pada a. Dukungan
(2015) yang Sectional penelitian suami yang
berhubungan ini sebanyak diterima masih
dengan 94 sampel lemah (58.5%).
Pemilihan b. Ada hubungan
Metode antara
Kontrasepsi dukungan
Jangka suami dengan
Panjang pada penggunaan
Ibu Akseptor MKJP
KB di Desa (p=0,001).
Tengah
Kecamatan
Pancur Batu
di wilayah
kerja Puskes-
mas Pancur
Batu Tahun
2017
Nani Hubungan Case Sampel a. Dukungan
Mi’rajiah, Dukungan Control sebanyak 30 tenaga
Meitria Tenaga kelompok kesehatan baik
Syahadatina Kesehatan non MKJP (61,67%).
Noor & dan Akses ke dan 30 b. Ada hubungan
Syamsul Puskesmas kelompok antara
Arifin (2019) dengan MKJP dukungan
Pemakaian tenaga
Metode kesehatan
Kontrasepsi dengan
Jangka penggunaan
Panjang MKJP
(p=0,003,
OR=5,231).

Universitas Lambung Mangkurat


36

Judul Desain Subyek


Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian
Maria T.E. Hubungan Cross Sampel a. Responden
Koba, Frans Tingkat Sectional penelitian yang kurang
G.Mado & Pengetahuan sebanyak 77 memperoleh
Yoseph Ken- Akseptor orang PUS dukungan
jam (2019) Keluarga yang meng- suami sebesar
Berencana gunakan 62,3% dan
dan Peran KB. adanya peran
Tenaga tenaga
Kesehatan kesehatan
dengan Minat 62,3%.
Penggunaan b. Ada hubungan
Metode antara peran
Kontrasepsi tenaga
Jangka kesehatan
Panjang dengan minat
(MKJP) MKJP (p value
= 0.001)
c. Tidak ada
hubungan
antara dukung-
an suami
dengan minat
penggunaan
MKJP (p value
= 0,131
Noor Hubungan Case a. Responden
Khalisha Dukungan Control yang memiliki
Puteri, Suami dan dukungan
Meitria Pola Komuni- suami baik
Syahdatina kasi Suami 53,3%.
Noor & Istri dengan b. Ada hubungan
Syamsul Penggunaan antara dukung-
Arifin (2019) Metode an suami istri
kontrasepsi dengan peng-
Jangka gunaan MKJP
Panjang (p=0,000 OR=
(MKJP) 16,429).
Susi Muryani, Hubungan Penelitian a. Responden
Rizki Cintya Partisipasi kuantitatif dengan hasil
Dewi & Suami dalam dengan partisipasi
Aldila Penggunaan rancangan suami tinggi
Rachmasari Alat Kontra- penelitian (32%).
(2015) sepsi dengan korelasion- b. Tidak ada
Penggunaan al hubungan
Metode antara
Kontrasepsi partisipasi
Jangka suami dengan
Panjang penggunaan

Universitas Lambung Mangkurat


37

Judul Desain Subyek


Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian
(MKJP) Desa MKJP (p value
Kalisapu = 0,139).
Kabupaten
Tegal
Elis Yuliarti, Sikap dan Cross Sampel a. Responden
Komalasari, Dukungan Sectional sebanyak 55 dengan suami
Fitriana & Suami dengan responden tidak
Septika Yani Pemakaian ibu mendukung
Veronica Metode pengguna (53,6%), suami
(2020) Kontrasepsi KB aktif mendukung
Jangka (84,7%).
Panjang b. Tidak ada
(MKJP) hubungan
Akseptor KB antara
Baru dukungan
suami dengan
penggunaan
MKJP (p value
= 0,964)
Nurlisis & Hubungan Case Sampel a. Sebanyak 36
Winda Pengetahuan Control penelitian orang (72%)
Anggraini Ibu dan sebanyak dari 37
(2016) Dukungan 100 respon- responden yang
Suami dengan den, 50 dari tidak mendapat
Pemakaian kelompok dukungan
Kontrasepsi kasus dan suami tidak
Jangka 50 dari memilih MKJP.
Panjang di kelompok b. Ada hubungan
wilayah kerja kontrol antara
Puskesmas dukungan
Rumbai suami dengan
Pesisir penggunaan
MKJP (p value
= 0,00.
Indra Determinan Cross Sampel a. Sebagian besar
Budiarti, Dina Penggunaan Sectional penelitian responden
Dwi Nuryani Metode sebanyak didukung suami
& Rachmat Kontrasepsi 360 atau pasangan
Hidayat Jangka responden. (301 orang/
(2017) Panjang 83,6%).
(MKJP) pada b. Ada hubungan
Akseptor KB antara
dukungan
suami/pasangan
(p=0,000)
dengan peng-
gunaan MKJP.

Universitas Lambung Mangkurat


38

Judul Desain Subyek


Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian
Susanti & Factor of Cross Sampel a. Dukungan
Mika Tri using Long- Sectional penelitian suami baik
Kumalaswand Term Contra- ini adalah pada pengguna
ari (2019) ception 99 akseptor MKJP
Methods in PUS di sebanyak 28
Reproductive wilayah orang (30%),
Age Women: kerja dukungan
Age, Parity, Puskesmas suami kurang
and Husband Cilapat sebanyak 13
Support Tengah 1. orang (48%),
pengguna non
MKJP yang
mendapat
dukungan baik
44 orang
(61%), dukung-
an kurang 14
orang (52%).
b. Tidak ada
hubungan
antara dukung-
an suami (p=
0,536) dengan
pemilihan
MKJP.
Fauziyah Fitri Hubungan Desain Semua a. Responden
Hernanto Dukungan observa- wanita usia yang tidak
(2018) Suami dengan sional subur yang mendapat
Keikutsertaan ingin men- dukungan dari
KB Jangka jadi akseptor suami 35 orang
Panjang di KB jangka (88%),
BPM Retno panjang mendapat
Edi S,AMd. sebanyak 40 dukungan
Keb Sidoarjo orang pada suami 5 orang
bulan (12%).
September b. Ada hubungan
2017 antara
dukungan
suami dengan
pemilihan
MKJP (p value
= 0,012).

Universitas Lambung Mangkurat


39

Judul Desain Subyek


Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian
Heni Purwati Hubungan Observasion Sampel a. Sebanyak 120
& Etik Dukungan al analitik tidak responden yang
Khusniyati Suami dengan disebutkan mempunyai
(2019) Pemilihan dukungan
Alat Kontra- suami
sepsi MJP mendukung; 77
atau Non responden
MKJP pada (64,2%) dengan
Ibu di Puskes- 72 responden
mas Modupu- (60,0%)
ro Kabupaten memilih alat
Mojosari kontrasepsi
Karakteristik Non MKJP dan
Ibu dan 5 responden
Faktor Risiko memilih alat
Kejadian kontrasepsi
Kematian MKJP, sedang-
Bayi di kan 43 respon-
Kabupaten den yang
Banjarnegara mempunyai
dukungan
suami kurang;
43 responden
(35.8%)
memilih alat
kontrasepsi
Non MKJP, 36
responden
(30.0%) dan 7
responden
(5.8%) memilih
alat kontrasepsi
MKJP.
b. Ada hubungan
antara
dukungan
suami dengan
pemilihan alat
kontrasepsi
MKJP atau Non
MKJP pada
ibu.
Lusia Weni, Determinan Cross Akseptor a. Responden
M Yuwono & pemilihan Sectional KB yang pada variabel
Haerawati metode tercatat di dukungan
Idris(2019) kontrasepsi wilayah suami
jangka kerja terbanyak pada
panjang pada Puskesmas kategori

Universitas Lambung Mangkurat


40

Judul Desain Subyek


Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian
akseptor KB Pedamaran mendukung
aktif di dan praktik yaitu sebanyak
Puskesmas bidan 239 responden
Pedamaran mandiri (98,8%).
yang b. Tidak ada
melayani hubungan
kontrasepsi antara
serta sampel dukungan
harus suami dengan
memenuhi penggunaan
kriteria MKJP (p value
inklusi. = 0,146)
Jumlah
sampel
minimal 243
sampel.
Ghandis Faktor Risiko Cross 45 sampel a. Responden
Novita yang Sectional kasus dan 45 dengan hasil
Tunggu berhubungan sampel suami
Dewi, R. Djo- dengan kontrol mendukung
ko Nugroho, Penggunaan (55,6%).
Yudhy Metode b. Ada hubungan
Dharmawan, Kontrasepsi antara
Cahya Tri Jangka dukungan
Purnami Panjang pada suami dengan
(2020) Akseptor penggunaan
Wanita di KB (MKJP).
Desa
Lengkong
Kecamatan
Rakit
Kabupaten
Banjarnegara
tahun 2019
Laras Tsany, Analisis Cross Sampel a. Sebanyak 46
Nur Mahmu- Faktor-faktor Sectional penelitian responden
dah, Fitri yang sebanyak tidak mendapat
Indrawati berhubungan 104 orang dukungan dari
(2015) dengan suami, 8
Pemilihan responden
Metode memilih meng-
Kontrasepsi gunakan MKJP
Jangka (7,69%).
Panjang b. Ada hubungan
(MKJP) pada antara
Akseptor KB dukungan
Wanita di suami dengan
Kecamatan pemilihan

Universitas Lambung Mangkurat


41

Judul Desain Subyek


Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Penelitian
Banyubiru MKJP (sign =
Kabupaten 0,002).
Semarang.

Secara keseluruhan dari 20 literatur yang menjadi sampel pada penelitian

ini, terdapat 18 literatur atau 90% yang meneliti variabel dukungan suami dengan

penggunaan MKJP yaitu Saelamak dkk 2015, Ika Tristanti dkk 2016, Nurlisis dkk

2016, Dewi dkk 2018, Sri dkk 2016, Elizawarda 2015, Maria dkk 2019, Noor

Khalisha dkk 2019, Susi Muryani dkk 2015, Elis dkk 2020, Nurlisis dkk 2016,

Indah dkk 2017, Susanti dkk 2019, Fauziyah 2018, Heni dkk 2019, Lusia dkk

2019, Ghandis dkk 2020, dan Laras dkk 2015. 28-31,33-36,38,39-41,43-48

Sebanyak 11 literatur dari 18 literatur yang menyatakan terdapat hubungan

yang signifikan antara hubungan dukungan suami dengan penggunaan MKJP

dikarenakan kurangnya dukungan suami berpengaruh terhadap pemilihan MKJP

yaitu penelitian Saelamak dkk 2015, Ika Tristanti dkk 2016, Nurlisis dkk 2016,

Elizawarda 2015, Noor Khalisha dkk 2019, Nurlisis dkk 2016, Indah dkk 2017,

Fauziyah 2018, Heni dkk 2019, Ghandis dkk 2020, dan Laras dkk 2015.28-
31,33,36,39,43,45-46,48
Sebanyak 7 literatur menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan

yang signifikan antara hubungan dukungan suami dengan penggunaan MKJP

yaitu penelitian Dewi dkk 2018, Sri dkk 2016, Maria dkk 2019, Susi Muryani dkk

2015, Elis dkk 2020, Susanti dkk 2019, dan Lusia dkk 2019. 34-35,38,40-41,44,47

Sebanyak 4 literatur atau 20% dari 20 literatur meneliti variabel dukungan

tenaga kesehatan dengan penggunaan MKJP yaitu penelitian Epi dkk 2018, Sri

dkk, Nani dkk, dan Maria dkk. Sebanyak 3 literatur dari 4 literatur menyebutkan

Universitas Lambung Mangkurat


42

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan tenaga kesehatan

dengan pengunaan MKJP, diantaranya penelitian Sri dkk, Nani dkk, Maria dkk

dan 1 literatur menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara dukungan tenaga kesehatan dengan penggunaan MKJP yaitu penelitian Epi

dkk 2018.32,35,37-38

1. Hubungan dukungan suami dengan penggunaan MKJP

Menurut teori Bertrand tahun 1980, salah satu faktor yang mempengaruhi

keputusan penggunaan kontrasepsi adalah dukungan suami. Peran dukungan

keluarga terbagi menjadi peran formal, yaitu peran yang tampak jelas dan bersifat

ekplisit misalnya peran suami dan peran informasi seperti bantuan langsung dari

keluarga.28 Sebanyak 11 literatur dari 18 literatur yang membahas mengenai

variabel dukungan suami dengan penggunaan MKJP yang memperoleh hasil

bahwa terdapat hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan MKJP

yaitu penelitian Saelamak dkk 2015, Ika Tristanti dkk 2016, Nurlisis dkk 2016,

Elizawarda 2015, Noor Khalisha dkk 2019, Nurlisis dkk 2016, Indah dkk 2017,

Fauziyah 2018, Heni dkk 2019, Ghandis dkk 2020, dan Laras dkk 2015.28-
31,33,36,39,43,45-46,48

Sesuai dengan penelitian Ika Tristanti dkk, rendahnya penggunaan metode

kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dapat disebabkan karena beberapa faktor,

seperti ketidaktahuan peserta tentang kelebihan MKJP dan adanya hambatan

dukungan suami dalam pemakaian MKJP.31 Menurut BKKBN 2019 dukungan

suami sangat diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam ber-KB karena

kenyataan yang terjadi di masyarakat bahwa apabila suami tidak mengijinkan atau

Universitas Lambung Mangkurat


43

tidak mendukung hanya sedikit ibu yang berani untuk tetap memasang alat

kontrasepsi tersebut.22 Dukungan suami memiliki pengaruh yang sangat besar

dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan KB dan metode apa yang akan

digunakan. Bentuk dukungan yang diberikan kepada pasangan dapat berupa

mengingatkan untuk kontrol, mengantar untuk mendapatkan pelayanan KB,

menyediakan dana serta memberikan persetujuan terhadap alat kontrasepsi yang

digunakan pasangannya.

Sejalan dengan penelitian Nurlisis dkk bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara dukungan suami dengan penggunaan MKJP, dukungan suami

terhadap istri dalam KB merupakan partisipasi suami secara tidak langsung dalam

ber-KB dengan menganjurkan, mendukung dan memberi kebebasan kepada istri

untuk menggunakan kontrasepsi atau metode KB, diawali sejak pria tersebut

melakukan akad nikah dengan pasangannya, dalam merencanakan jumlah anak

yang akan dimiliki sampai akhir masa menopause istrinya.33

Penelitian oleh Noor Khalisa dkk 2019 juga menyebutkan bahwa dukungan

suami dalam penggunaan kontrasepsi merupakan bentuk dari rasa kepedulian dan

tanggung jawabnya sebagai pria. Kurangnya dukungan suami dapat

mempengaruhi kepercayaan diri istri untuk menggunakan alat kontrasepsi. Tidak

adanya dukungan dan kurangnya dukungan dari suami disebabkan oleh beberapa

faktor diantaranya pengetahuan yang kurang, pendidikan, kurangnya partisipasi

suami dalam ber-KB, tidak mau mengantarkan istri ketempat pelayanan, dan tidak

ada dana yang diberikan. Pengetahuan merupakan salah faktor yang

mempengaruhi dukungan suami. Semakin baik tingkat pengetahuan suami

Universitas Lambung Mangkurat


44

mengenai alat kontrasepsi, maka semakin baik pula dukungan yang akan

diberikan. Selain itu, pasangan pria yang memiliki perilaku negatif terhadap KB

juga akan menurunkan penggunaan MKJP pada pasangannya.39

Meskipun demikian, terdapat 7 literatur yang menyatakan tidak terdapat

hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan MKJP dikarenakan tingkat

pengetahuan suami terhadap MKJP sudah cukup baik dan memahami tentang

kelebihan dari MKJP, sehingga suami lebih memilih mengikuti saran dari

kemauan istrinya. Selain itu, hal ini juga berhubungan dengan komunikasi suami-

istri yang baik sehingga suami paham dan ikut serta berkontribusi dalam

pemilihan MKJP yaitu penelitian Dewi dkk 2018, Sri dkk 2016, Maria dkk 2019,

Susi Muryani dkk 2015, Elis dkk 2020, Susanti dkk 2019, dan Lusia dkk 2019.34-
35,38,40-41,44,47

Peneliti menemukan bahwa berdasarkan beberapa literatur yang dikaji,

sebagian besar menunjukan adanya hubungan antara dukungan suami dengan

penggunaan MKJP. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada semua

literatur yang disintesis dan membahas mengenai variabel dukungan suami

dengan penggunaan MKJP, terdapat 11 literatur yang disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan penggunaan MKJP. Hal

ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan suami tentang MKJP, baik

kekurangan maupun kelebihan MKJP. Selain itu juga kurangnya kontribusi suami

dalam menentukan pilihan untuk ber-KB. Sedangkan 7 literatur yang ditarik

kesimpulan tidak terdapat hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan

Universitas Lambung Mangkurat


45

MKJP dikarenakan suami sudah memiliki pengetahuan dan memiliki informasi

yang cukup baik tentang MKJP dan berkontribusi dalam pemilihan KB.

2. Hubungan dukungan tenaga kesehatan dengan penggunaan MKJP

Salah satu peluang yang dapat mendukung akseptor KB untuk

menggunakan MKJP adalah dukungan petugas kesehatan. Dukungan petugas

kesehatan merupakan faktor pendukung untuk merubah perilaku seseorang

melalui proses pendidikan kesehatan atau penyuluhan yang diberikan oleh petugas

kesehatan. Dukungan tenaga kesehatan yang baik dalam penggunaan MKJP

adalah dengan cara memberikan dukungan emosional, instrumental, penilaian,

dan memberikan informasi selengkap mungkin mengenai konsekuensi pilihan

kontrasepsi, baik ditinjau dari segi medis maupun non medis agar tidak menyesal

di kemudian hari.

Sebanyak 4 literatur dari 3 literatur yang membahas mengenai variabel

dukungan tenaga kesehatan dengan penggunaan MKJP yang menyimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan tenaga kesehatan

dengan penggunaan MKJP yaitu penelitian Sri dkk, Nani dkk, dan Maria dkk.
35,37,38
Hal ini sejalan dengan penelitian Nani Mi’rajiah dkk 2019 bahwa terdapat

hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan penggunaan MKJP.37

Penelitian ini membuktikan kebenaran teori Betrand yang menyebutkan bahwa

salah satu faktor yang mempengaruhi pemakaian kontrasepsi adalah faktor

pelayanan yang terdiri dari keterlibatan dalam kegiatan yang berhubungan dengan

KB yaitu dukungan tenaga kesehatan. Pengaruh tenaga kesehatan seperti bidan,

Universitas Lambung Mangkurat


46

perawat, dokter, PLKB, dan sebagainya menurut Winarni dapat memberikan

kesan positif yaitu meningkatnya penggunaan MKJP di masyarakat.4

Sejalan dengan penelitian Maria dkk 2019 bahwa terdapat hubungan antara

dukungan tenaga kesehatan dengan penggunaan MKJP dikarenakan kurangnya

motivasi petugas kesehatan dalam memberikan informasi dan penyuluhan kepada

akseptor KB saat melakukan pelayanan KB. Ibu yang menilai sikap petugas

kesehatan negatif yaitu rendahnya dukungan terhadap MKJP, lebih berisiko 1,898

kali tidak menggunakan AKDR dibanding ibu yang menilai sikap petugas

kesehatan positif dengan nilai p=0,001.38

Namun pada hasil literatur yang menyatakan tidak adanya hubungan antara

dukungan tenaga kesehatan dengan penggunaan MKJP dijelaskan pada penelitian

Epi Dusra dkk 2018 dikarenakan informasi yang didapatkan dari petugas

kesehatan sudah cukup baik dan lengkap sehingga dapat meningkatkan keinginan

pasangan usia subur tentang metode kontrasepsi. Sebagai sarana komunikasi,

berbagai bentuk media massa seperti TV, radio dan internet, mempunyai pengaruh

besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.32

Peneliti menemukan bahwa berdasarkan beberapa literatur penelitian yang

dilakukan lebih banyak yang menunjukan adanya hubungan antara dukungan

petugas kesehatan dengan penggunaan MKJP. Berdasarkan hasil analisis yang

telah dilakukan pada semua literatur yang disintesis dan membahas mengenai

variabel dukungan tenaga kesehatan, terdapat 4 literatur yang menunjukkan

adanya hubungan yang signifikan antara dukungan tenaga kesehatan dengan

penggunaan MKJP. Menurut pandangan peneliti hal ini disebabkan karena

Universitas Lambung Mangkurat


47

kurangnya informasi dan pelayanan dari petugas kesehatan dalam pelayanan ber-

KB pada akseptor sehinggan akseptor berasumsi kurangnya mendapat dukungan

dan kontribusi dari petugas pelayanan kesehatan dalam menentukan pilihan

metode kontrasepsi yang digunakan. Sedangkan 1 literatur yang ditarik

kesimpulan tidak terdapat hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan

penggunaan MKJP dikarenakan petugas kesehatan sudah memberikan informasi

dan pelayanan yang cukup baik untuk akseptor dalam pemilihan metode

kontrasepsi. Disamping itu, akseptor juga mendapatkan informasi dari berbagai

bentuk media massa seperti TV, radio, internet yang juga sangat berpengaruh.

Universitas Lambung Mangkurat


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adanya kesesuaian hasil penelitian dengan aspek teoritis, yaitu terdapat 11

literatur (61%) dengan hasil bahwa terdapat hubungan dukungan suami dengan

pengunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dikarenakan kurangnya

pengetahuan suami dan kurangnya kontribusi dari suami, dan terdapat 7 literatur

(39%) dengan hasil bahwa tidak terdapat hubungan dukungan suami dengan

penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dikarenakan pengetahuan

suami dan kontribusi suami sudah cukup baik untuk menentukan pilihan

kontrasepsi.

Sebanyak 3 literatur (75%) menunjukkan hasil terdapat hubungan dukungan

tenaga kesehatan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP)

yang dikarenakan kurangnya informasi dan pelayanan petugas kesehatan dalam

pengambilan keputusan untuk menggunakan kontrasepsi.

Sebanyak 1 literatur (25%) menunjukkan hasil tidak terdapat hubungan

dukungan tenaga kesehatan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka

panjang (MKJP) dikarenakan informasi yang didapatkan dari tenaga kesehatan

sudah cukup baik dan akseptor juga mendapatkan informasi tentang kontrasepsi

dari media massa baik TV, internet, radio, dll.

48
Universitas Lambung Mangkurat
49

B. Saran

1. Bagi penelitian

Peneliti selanjutnya yang ingin melakukan kajian literature review dengan

menggunakan variabel yang sama, disarankan dengan prosedur pencarian literatur

di database yang lebih beragam atau dapat menggunakan variabel yang berbeda,

misalnya faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan MKJP.

2. Bagi pendidikan

Kajian literature review ini diharapkan dapat dijadikan gambaran atau

sumber informasi dalam bentuk telaah pustaka untuk mendukung kegiatan

pengembangan ilmu, pembelajaran maupun penelitian kesehatan masyarakat.

3. Bagi instansi kesehatan

Instansi kesehatan merupakan salah satu pemegang kebijakan yang berperan

penting dalam upaya menurunkan angka kelahiran. Sebagai upaya untuk

menurunkan angka kelahiran, instansi kesehatan dapat mengoptimalkan

manajemen dan kebijakan kesehatan, meningkatkan akses dan pelayanan

kesehatan yang berkualitas dan mudah dijangkau serta melakukan pembinaan bagi

masyarakat khususnya pembinaan bagi calon akseptor KB, penyebarluasan

informasi kesehatan dan mendorong masyarakat agar dapat terlibat dalam

menjamin perilaku sehat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Universitas Lambung Mangkurat


DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Kebijakan program


kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga dalam
mendukung keluarga sehat. Jakarta: BKBBN; 2016.

2. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Laporan kinerja


instansi pemerintah 2015. Jakarta: BKKBN; 2016.

3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pusat data dan informasi tahun


2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.

4. Bertrand JT. Audience research for improving family planning communication


programs. United States: Communication Laboratory Community and Family
Study Center University of Chicago; 1980.

5. Maryani S, Desmarnita U, Djuwitaningsih S. Dukungan suami dalam


pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang. Jurnal Keperawatan.
2013;1(1):49–56.

6. Qurniyawati E. Faktor determinan pemakaian metode kontrasepsi jangka


panjang. Jurnal Kebidanan Stikes Bakti Husada Mulia. 2015;1-6.

7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pusat data dan informasi tahun


2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2015.

8. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan


Selatan. Data akseptor KB MKJP di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017.
Banjarmasin: BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan; 2018.

9. Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Proporsi peserta KB aktif menurut jenis


kontrasepsi, kecamatan, dan puskesmas di Kota Banjarmasin tahun 2016.
Banjarmasin: Dinkes; 2017.

10. Triyanto L, Indriani D. Faktor yang mempengaruhi penggunaan jenis metode


kontrasepsi jangka panjang pada wanita menikah usia subur di Provinsi Jawa
Timur. The Indonesian Journal of Public Health. 2018;13(2):244-55.

11. Anggraini Y, Martini. Pelayanan keluarga berencana. Yogyakarta: Rohima


Press; 2011.

12. Saifuddin AB. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2006.

50
Universitas Lambung Mangkurat
13. Stoddard A, McNicholas C, Peipert JF. Efficacy and safety of long-acting
reversible contraception. Drugs. 2011;71(8):969-78.

14. Sulistyawati A. Buku pelayanan keluarga berencana. Jakarta: Salemba


Medika; 2011.

15. Affandi B. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Ed 3. Jakarta: PT


Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2014.

16. Marmi. Buku ajar pelayanan KB. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2016.

17. Higgins JA, Ryder K, Skarda G, Koepsel E, Bennett EA. The sexual
acceptability of intrauterine contraception: a qualitative study of young adult
women. Perspectives on Sexual and Reproductive Health. 2015;47(3):115–22.

18. Hardeman J, Weiss BD. Intrauterine devices: an update. Am Fam Physician.


2014;89(6):445–50.

19. Sulistyawati A. Pelayanan keluarga berencana. Jakarta: Salemba Medika;


2011.

20. Rodiani, Chania F. Faktor-faktor penggunaan alat kontrasepsi medis operasi


wanita (MOW) pada pasangan wanita usia subur. Majority. 2017;6(1):12-7.

21. Schmid R. The cost-effectiveness of emergency hormonal contraception with


ulipristal acetate versus levonorgestrel for minors in France. PLOS ONE.
2015;10(9):1-15.

22. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Kencana hati modul
keluarga berencana sehat ideal. Yogyakarta: BKKBN; 2019.

23. Susanto BNA, Ambarwati WN, Muhlisin A. Hubungan antara dukungan


suami terhadap istri dengan keputusan penggunaan alat kontrasepsi di wilayah
kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali [naskah publikasi]. Surakarta:
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2015.

24. Friedman M. Keperawatan keluarga teori dan praktik. Ed 3. Jakarta: EGC;


1998.

25. Chola L, McGee S, Tugendhaft A, Buchmann E, Hofman K. Scaling up


family planning to reduce maternal and child mortality: the potential costs and
benefits of modern contraceptive use in south africa. PLOS ONE.
2015;10(6):1-16.

51
Universitas Lambung Mangkurat
26. Mulyani S, Budi CE, Soetrisno. Dukungan petugas kesehatan dengan model
pendampingan terhadap pemberian ASI eksklusif. Placentum. 2016;4(2):84-
91.

27. Biggs MA, Malvin J, Combellick S, Brindis CD. Delivery of long-acting


reversible and permanent contraception among female family PACT clients.
San Francisco: Bixby Center for Global Reproductive Health; 2014.

28. Mahmudah LTN, Indrawati F. Analisis faktor yang berhubungan dengan


pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada akseptor KB
wanita di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Unnes Journal of
Public Health. 2015;2(2):76-85.

29. Effendi. Hubungan antara karakteristik, pengetahuan, dukungan keluarga, dan


tarif layanan dengan pemilihan jenis kontrasepsi suntik pada akseptor KB
[skripsi]. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang; 2010.

30. Yalew SA, Zeleke BM, Teferra AS. Demand for long acting contraceptive
methods and associated factors among family planning service users,
Northwest Ethiopia: a health facility based cross sectional study. BMC
Research Notes. 2015;8(29):1–10.

31. Tristanti I, Nasriyah. Hubungan dukungan suami dalam pemilihan metode


kontrasepsi jangka panjang (MKJP). The 4th University Research Coloquium.
2016;7(2):1-79.

32. Dusra E, Hamka, Tuharea A. Analisis hubungan peran petugas kesehatan


dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang pada akseptor di
wilayah kerja Puskesmas Hitu Kabupaten Maluku Tengah tahun 2017. Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara Fotikes. 2018;9(3):210-4.

33. Nurlisis, Yunita J. Pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).


Health care jurnal Kesehatan. 2016;1(6).

34. Canda D, Sakung J, Yusuf H. Hubungan pengetahuan dan dukungan suami


dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang di Keluruhan Lolu
Selatan wilayah kerja Puskesmas Birobuli. 2018;1(1):76-86.

35. Setiasih S, Widjanarko B, Istiarti T. Analisis faktor-faktor yang


mempengaruhi hubungan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada
wanita pasangan usia subur (PUS) di Kabupaten Kendal tahun 2013. Jurnal
Promosi Kesehatan Indonesia. 2016;11(2):32-46.

36. Elizawardha. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan metode


kontrasepsi jangka panjang pada ibu akseptor KB di Desa Tengah Kecamatan

52
Universitas Lambung Mangkurat
Pancur Batu wilayah kerja Puskesmas Pancur Batu tahun 2017. Jurnal Ilmiah
Pannmed. 2017;12(2):209-15.

37. Mi’rajiah N, Noor MS, Arifin S. Hubungan dukungan tenaga kesehatan dan
akses ke puskesmas dengan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang.
Homeostasis. 2019;2(1):113-20.

38. Koba MTE, Mado FG, Kenjam Y. Hubungan tingkat pengetahuan aksepor
keluarga berencana dan peran tenaga kesehatan dengan minat penggunaan
metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Media Kesehatan Masyarakat.
2019;1(1):1-7.

39. Puteri NK, Noor MS, Arifin S. Hubungan dukungan suami dan pola
komunikasi suami-istri dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka
panjang (MKJP). Homeostasis. 2019;2(1):147-54.

40. Muryani S, Dewi RC, Rachmasari A. Hubungan partisipasi suami dalam


penggunaan alat kontrasepsi dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka
panjang (MKJP) pada ibu di Desa Kalisapu Kabupaten Tegal. 2016;7(1):1-8.

41. Yuliarti E, Komalasari, Fitriana, Veronica SY. Sikap dan dukungan suami
dengan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) akseptor KB
baru. Wellness and Healthy Magazine. 2020;2(1):231-5.

42. Nurlisis, Anggarini W. Hubungan pengetahuan ibu dan dukungan suami


dengan pemakaian kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas
Rumbai Pesisir. Jurnal Photon. 2016;6(2):75-80.

43. Budiarti I, Nuryani DD, Hidayat R. Determinan penggunaan metode


kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada akseptor KB. Jurnal Kesehatan.
2017;8(2):220-4.

44. Susanti, Kumalaswandari MT. Factors of using long-term contraception


methods in reproductive age woman: age, parity, and husband support. Jurnal
Kebidanan. 2019;9(2):168-73.

45. Hernanto FF. Hubungan dukungan suami dengan keikutsertaan KB jangka


panjang di BPM Retno Edi S,Amd.Keb Sidoarjo. Jurnal Keperawatan dan
Kebidanan. 2018;1(1):9-12.

46. Purwati H, Khusniyati E. Hubungan dukungan suami dengan pemilihan alat


kontrasepsi MKJP atau non MKJP pada ibu di Puskesmas Modopuro
Kabupaten Mojosari. Jurnal Surya Media Komunikasi Ilmu Kesehatan.
2019;11(3):55-61.

53
Universitas Lambung Mangkurat
47. Weni L, Yuwono M, Idris H. Determinan pemilihan metode kontrasepsi
jangka panjang pada akseptor KB aktif di Puskesmas Pedamaran. Scientific
Periodical of Public Health and Coastal Health. 2019;1(1):9-16.

48. Dewi GNT, Nugroho D, Dharmawan Y, Purnami CT. Faktor risiko yang
berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang pada
akseptor wanita di Desa Lengkong Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara
tahun 2019. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2020;8(2):108-117.

54
Universitas Lambung Mangkurat
LAMPIRAN

55
Universitas Lambung Mangkurat
Lampiran 1. Screenshoot Pencarian Jurnal dengan Media PubMed dan Google
Scholar

56
Universitas Lambung Mangkurat
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN


TENAGA KESEHATAN DENGAN PENGGUNAAN METODE
KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)

Najibah Lestari1, Meitria Syahadatina Noor2, Ferry Armanza3


1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
2
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Email korespondensi: Lestari.njbh@gmail.com

Abstract: Long acting contraceptive methods (LACMs) are contraception methods that
can be used for a long period, effective, and efficient to prevent pregnancy. LACMs users
in Indonesia are classified as low, namely 7,920,260 people (21.81%). Several factors that
influence the use of LACMs are support from husbands and support from health workers in
using LACMs. The purpose of this literature review is to explain the relationship between
husband support and health workers with the use of LACMs. The method in this study uses a
systematic literature review of 20 related research literature. The value showed that the
percentage of literature related to the variable of husband's support with the use of LACMs
was 61%, and the husband's support that was not related to the use of LACMs was 39%.
While the value of the study showed that the percentage of literature related to the variable
support for health workers with the use of LACMs was as much as 75% and the support for
health personnel who were not related to the use of LACMs was 25%.

Keywords: relationship, husband support, health worker support, long acting contraceptive
methods (LACMs)

ABSTRAK: Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah metode kontrasepsi


yang masa kerjanya lama dan mempunyai efektivitas tinggi terhadap pencegahan
kehamilan. Penggunaan MKJP di Indonesia termasuk rendah yaitu 7.920.260 orang
(21,81%). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian MKJP adalah dukungan suami dan
dukungan tenaga kesehatan dalam penggunaan MKJP. Tujuan kajian literatur ini untuk
menjelaskan hubungan dukungan suami dan tenaga kesehatan dengan penggunaan MKJP.
Metode pada penelitian ini menggunakan systematic literature review terhadap sebanyak 20
litarature penelitian yang berkaitan. Hasil penelitian menunjukan persentase literature yang
berhubungan untuk variabel dukungan suami dengan penggunaan MKJP sebanyak 61%, dan
dukungan suami dengan penggunaan MKJP yang tidak berhubungan sebanyak 39%. Hasil
penelitian menunjukan pesentase literature yang berhubungan untuk variabel dukungan
tenaga kesehatan dengan penggunaan MKJP sebanyak 75% dan dukungan tenaga Kesehatan
yang tidak berhubungan dengan penggunaan MKJP sebanyak 25%.

Kata-kata kunci: hubungan, dukungan suami, dukungan tenaga kesehatan, MKJP

1
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

PENDAHULUAN mempengaruhi dari pemakaian


Salah satu masalah kontrasepsi, yaitu: 1) faktor
kependudukan di Indonesia adalah sosiodemografi meliputi usia,
lajunya pertumbuhan penduduk dan pengetahuan, tingkat pendidikan,
angka fertilitas relative tinggi dengan status pekerjaan, tingkat pendapatan,
penyebaran yang tidak merata. Laju suku, agama, perumahan, status gizi;
pertumbuhan penduduk di Indonesia 2) faktor sosiopsikologi yang meliputi
dinyatakan sensus penduduk Badan dari jumlah anak, pentingnya nilai
Pusat Statistik tahun 2010 tercacat anak laki-laki, sikap terhadap KB,
sebesar 1,49 dan berubah dari dukungan suami, persepsi tentang
sebelumnya pada tahun 2000. Upaya kematian anak; 3) faktor pelayanan
yang dilakukan dalam menekan yang meliputi keterlibatan dalam
peningkatan angka fertilitas adalah kegiatan yang berhubungan dengan
meningkatkan penggunaan KB, misalnya pengetahuan, dukungan
kontrasepsi. Pravelensi dari tenaga kesehatan, akses jarak ke pusat
penggunaan alat kontrasepsi pelayanan, dan informasi dari media .4
berpengaruh pada penurunan angka Dukungan suami penting untuk
fertilitas total atau total fertility rate pemilihan alat kontrasepsi. Suami
(TFR).1 Metode kontrasepsi jangka adalah orang terdekat yang dapat
panjang (MKJP) adalah metode dipercaya. Wanita yang sudah
kontrasepsi yang kerjanya panjang dan menikah sangat perlu dukungan dari
mempunyai efektivitas tinggi terhadap suami.5 Dukungan tenaga kesehatan
penundaan kehamilan, yang terdiri juga merupakan salah satu variabel
dari susuk/implant, intra uterine yang berpengaruh dalam segi
devices (IUD), metode operasi pria pelayanan menurut teori Bertrand
(MOP), dan metode operasi wanita tahun 1980. Keberhasilan program
(MOW).2 Banyak peserta KB baru keluarga berencana tidak hanya
nasional menurut Kementerian membutuhkan peran akseptor KB,
Republik Indonesia tahun 2016 tetapi juga peran tenaga kesehatan.6
sejumlah 6.663.158 jiwa (13,73%)
dengan akseptor baru sebesar METODE
1.239.490 orang (18,6%) dari seluruh Jenis dan metode yang
peserta yang aktif. Badan digunakan adalah literatur review.
Kependudukan dan Keluarga Penelitian ini menggunakan sumber
Berencana Nasional (BKKBN) data sekunder. Kriteria inklusi pada
Provinsi Kalimantan Selatan kajian literature ini adalah rentang
Desember 2017 menunjukkan bahwa waktu publikasi minimal 10 tahun
terdapat 6.888 orang (8,19%) pemakai (2010-2020); bahasa Indonesia atau
MKJP baru.3 Dinas Kesehatan Kota Inggris; original artikel penelitian,
Banjarmasin tahun 2016 juga tersedia full text; penelitian kuantitatif,
menunjukan bahwa pemakai MKJP tema jurnal faktor yang berhubungan
baru sebanyak 765 orang (5,03%) dan dengan Hubungan dukungan suami
non MKJP sebanyak 14.410 jiwa dan tenaga Kesehatan dengan
(94,85%). dikutip teori Bertrand penggunaan MKJP. Berdasarkan
terdapat tiga faktor yang pencarian melalui database PubMed,

2
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

dan Google Scholar, dengan kata duplikasi, kesamaan jurnal dan tidak
kunci Hubungan, dukungan suami, sesuai dengan kriteria ekskulsi,
dukungan tenaga kesehatan, MKJP, sehingga didapatkan 20 jurnal full text
relationship, husband support, health yang dilakukan review. Analisis
worker support, long acting kualitas data menggunakan PICOT
contraceptive methods (LACMs). (Population, Intervention, Compare,
Berdasarkan kata kunci tersebut Outcome, Time). kemudian hasil
peneliti menemukan literatur yang analisis literatur disintesis dan
sesuai dengan kata kunci (10 literatur dikumpulkan dalam bentuk tabel.
dari PubMed, 617 literatur dari
Google Scholar). Sebanyak 258 HASIL DAN PEMBAHASAN
literatur dari literatur yang ditemukan Hasil adalah bagian yang
sesuai kata kunci dilihat dari judul dan menyajikan hasil dari penelusuran
abstrak , 130 literatur dibaca dan literatur. Penelitian ini membahas
dilakukan skrinning kemudian mengenai hubungan antara variabel
dieksklusi karena tidak ditemukan full dukungan suami dan dukungan tenaga
text. Assesment kelayakan terhadap 74 kesehatan. Berikut tabel ringkasan
literatur, kemudian dilakukan eksklusi jurnal sesuai variabel yang diteliti.
sebanyak 34 literatur karena ada

3
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

Tabel 1 Ringkasan Hasil Penelusuran Literature tentang Hubungan Dukungan Suami dan Tenaga Kesehatan dengan Penggunaan
MKJP

Desain
Peneliti Judul Penelitian Subyek Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Yalew SA, Demand for long acting Cross Sampel sebanyak a. Partisipan yang bekerja 3,87%.
Zeleke BM, contraceptive methods and sectional 487 orang pengguna Partisipan yang mendapatkan
Teferra AS associated factors among KB. dukungan suami 3,89%.
(2015) family planning service users. b. Ada hubungan antara dukungan suami
Northwest Ethopia: a health dengan penggunaan MKJP.
facility based cross sectional
study
Tristanti I, Hubungan Dukungan Suami Metode Sampel Seluruh usia a. Dukungan suami dengan suami yang
Nasriyah dalam Pemilihan Metode observasi subur yang datang mendukung 12,5% dan tidak
(2016) Kontrasepsi Jangka Panjang analitik saat pertemuan PKK mendukung 87,5%.
(MKJP). dengan di RT6 RW1 desa b. Ada hubungan antara dukungan suami
pendekatan Tumpang Krasak dengan penggunaan MKJP (p value
retrospektif pada bulan Juni 0,001).
2016 berjumlah 40
orang.
Dusra E, Analis Hubungan Peran Cross Sampel penelitian a. Petugas kesehatan berperan dalam
Hamka, Petugas Kesehatan dengan Sectional ditentukan dengan memilih MKJP (34,0%) dan memilih
Tuharea A Pemilihan Metode rumus Slovin non MKJP (65,2%).
(2018) Kontrasepsi Jangka Panjang sehingga diperoleh c. Tidak ada hubungan antara peran
pada Akseptor di wilayah besar sampel 100 petugas kesehatan dengan pemilihan
kerja Puskesmas Hitu orang MKJP (p=0, 489 lebih besar dari
Kabupa-ten Maluku Tengah 0,05%).
Tahun 2017
Nurlisis, Pemakaian Metode Case Sampel kasus a. Responden yang menyatakan tidak
Yunita J Kontrasepsi Jangka Panjang Control berjumlah 134 mendapat dukungan suami sebesar
(2016) (MKJP) sampel dan sampel 13,8%.
kontrol berjumlah b. Ada hubungan sebab akibat dukungan
134 sampel suami dengan pemakaian MKJP (p
value = 0,007)

4
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

Desain
Peneliti Judul Penelitian Subyek Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Canda D, Pemilihan Metode Cross Sampel sebanyak 94 a. Responden yang tidak mendapat
Sakung J, Kontrasepsi Jangka Panjang Sectional balita yang dihitung dukungan suami 47,9% dan mendapat
Yusuf H di Kelurahan Lolu Selatan berdasarkan rumus dukungan suami 52,1%.
(2018) wilayah kerja Puskesmas Slovin b. Tidak ada hubungan antara dukungan
Birobuli suami dengan pemilihan MKJP (p
value = 0,660)
Setiasih S, Analisis Faktor-faktor yang Cross Sampel sebanyak a. Dukungan petugas pelayanan baik
Widjanarko mem-pengaruhi Pemilihan Sectional 400 orang pasangan memilih MKJP non hormonal
B, Istiarti T Metode Kontrasepsi Jangka usia subur (PUS) (62,96%), dukungan kurang memilih
(2016) Panjang (MKJP) pada Wanita yang berusia >30 MKJP non hormonal (15,75%),
Pasangan Usia Subur tahun dukungan petugas pelayanan baik
memilih selain MKJP non hormonal
(84,25%), dukungan petugas
pelayanan yang kurang memilih
MKJP selain MKJP non hormonal
(37,04%). Suami yang tidak
mendukung dan memilih MKJP non
hormonal (34.24%), suami
mendukung dan memilih selain MKJP
non hormonal (76.39%), suami yang
tidak men-dukung dan memilih selain
MKJP non hormonal.
b. Ada hubungan antara dukung-an
petugas pe-layanan KB dengan
pemilihan MKJP (p value = 0,04).
b. Tidak ada hubungan antara dukungan
suami dengan pemilihan MKJP
(p=0,835).
Warda E Faktor-faktor yang Cross Sampel pada a. Dukungan suami yang diterima masih
(2015) berhubungan dengan Sectional penelitian ini lemah (58.5%).
Pemilihan Metode sebanyak 94 sampel c. Ada hubungan antara dukungan suami
Kontrasepsi Jangka Panjang dengan penggunaan MKJP (p=0,001).

5
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

Desain
Peneliti Judul Penelitian Subyek Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
pada Ibu Akseptor KB di
Desa Tengah Kecamatan
Pancur Batu di wilayah kerja
Puskesmas Pancur Batu
Tahun 2017
Mi’rajiah N, Hubungan Dukungan Tenaga Case Sampel sebanyak 30 a. Dukungan tenaga kesehatan baik
Noor MS, Kesehatan dan Akses ke Control kelompok non (61,67%).
Arifin S Puskesmas dengan MKJP dan 30 b. Ada hubungan antara dukungan
(2019) Pemakaian Metode kelompok MKJP tenaga kesehatan dengan penggunaan
Kontrasepsi Jangka Panjang MKJP (p=0,003, OR=5,231).
Koba MT, Hubungan Tingkat Cross Sampel penelitian a. Responden yang kurang memperoleh
Mado FG, Pengetahuan Akseptor Sectional sebanyak 77 orang dukungan suami sebesar 62,3% dan
Kenjam Y Keluarga Berencana dan PUS yang meng- adanya peran tenaga kesehatan 62,3%.
(2019) Peran Tenaga Kesehatan gunakan KB. b. Ada hubungan antara peran tenaga
dengan Minat Penggunaan kesehatan dengan minat MKJP (p
Metode Kontrasepsi Jangka value = 0.001)
Panjang (MKJP) b. Tidak ada hubungan antara dukungan
suami dengan minat penggunaan
MKJP (p value = 0,131
Puteri NK, Hubungan Dukungan Suami Case a. Responden yang memiliki dukungan
Noor MS, dan Pola Komuni-kasi Suami Control suami baik 53,3%.
Arifin S Istri dengan Penggunaan c. Ada hubungan antara dukung-an
(2019) Metode kontrasepsi Jangka suami istri dengan peng-gunaan MKJP
Panjang (MKJP) (p=0,000 OR= 16,429).
Muryani S, Hubungan Partisipasi Penelitian a. Responden dengan hasil partisipasi
Dewi RC, Suami dalam Penggunaan kuantitatif suami tinggi (32%).
Rachmasari Alat Kontra-sepsi dengan dengan b. Tidak ada hubungan antara partisipasi
A (2015) Penggunaan Metode rancangan suami dengan penggunaan MKJP (p
Kontrasepsi Jangka Panjang penelitian value = 0,139).
(MKJP) Desa Kalisapu korelasional
Kabupaten Tegal
Yuliarti E, Sikap dan Dukungan Suami Cross Sampel sebanyak 55 a. Responden dengan suami tidak

6
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

Desain
Peneliti Judul Penelitian Subyek Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Komalasari, dengan Pemakaian Metode Sectional responden mendukung (53,6%), suami
Fitriana, Kontrasepsi Jangka Panjang ibu pengguna KB mendukung (84,7%).
Veronica SY (MKJP) Akseptor KB Baru aktif b. Tidak ada hubungan antara dukungan
(2020) suami dengan penggunaan MKJP (p
value = 0,964)
Nurlisis, Hubungan Pengetahuan Ibu Case Sampel penelitian a. Sebanyak 36 orang (72%) dari 37
Anggraini W dan Dukungan Suami dengan Control sebanyak 100 responden yang tidak mendapat
(2016) Pemakaian Kontrasepsi respon-den, 50 dari dukungan suami tidak memilih
Jangka Panjang di wilayah kelompok kasus dan MKJP.
kerja Puskesmas Rumbai 50 dari kelompok b. Ada hubungan antara dukungan suami
Pesisir kontrol dengan penggunaan MKJP (p value =
0,00.
Budiarti I, Determinan Penggunaan Cross Sampel penelitian a. Sebagian besar responden didukung
Nuryani DD, Metode Kontrasepsi Jangka Sectional sebanyak 360 suami atau pasangan (301 orang/
Hidayat R Panjang (MKJP) pada responden. 83,6%).
(2017) Akseptor KB b. Ada hubungan antara dukungan
suami/pasangan (p=0,000) dengan
peng-gunaan MKJP.
Susanti, Factor of using Long-Term Cross Sampel penelitian a. Dukungan suami baik pada pengguna
Kumalaswan Contra-ception Methods in Sectional ini adalah 99 MKJP sebanyak 28 orang (30%),
dari MT Reproductive Age Women: akseptor PUS di dukungan suami kurang sebanyak 13
(2019) Age, Parity, and Husband wilayah kerja orang (48%), pengguna non MKJP
Support Puskesmas Cilapat yang mendapat dukungan baik 44
Tengah 1. orang (61%), dukung-an kurang 14
orang (52%).
b. Tidak ada hubungan antara dukung-an
suami (p= 0,536) dengan pemilihan
MKJP.
Hernanto FF Hubungan Dukungan Suami Desain Semua wanita usia a. Responden yang tidak mendapat
(2018) dengan Keikutsertaan KB observa- subur yang ingin dukungan dari suami 35 orang (88%),
Jangka Panjang di BPM sional men-jadi akseptor mendapat dukungan suami 5 orang
Retno Edi S,AMd. Keb KB jangka panjang (12%).

7
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

Desain
Peneliti Judul Penelitian Subyek Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Sidoarjo sebanyak 40 orang b. Ada hubungan antara dukungan suami
pada bulan dengan pemilihan MKJP (p value =
September 2017 0,012).
Purwati H, Hubungan Dukungan Suami Observasion Sampel tidak a. Sebanyak 120 responden yang
Khusniyati E dengan Pemilihan Alat al analitik disebutkan mempunyai dukungan suami
(2019) Kontra-sepsi MJP atau Non mendukung; 77 responden (64,2%)
MKJP pada Ibu di Puskes- dengan 72 responden (60,0%) memilih
mas Modupu-ro Kabupaten alat kontrasepsi Non MKJP dan 5
Mojosari Karakteristik Ibu responden memilih alat kontrasepsi
dan Faktor Risiko Kejadian MKJP, sedang-kan 43 respon-den
Kematian Bayi di Kabupaten yang mempunyai dukungan suami
Banjarnegara kurang; 43 responden (35.8%)
memilih alat kontrasepsi Non MKJP,
36 responden (30.0%) dan 7 responden
(5.8%) memilih alat kontrasepsi
MKJP.
b. Ada hubungan antara dukungan suami
dengan pemilihan alat kontrasepsi
MKJP atau Non MKJP pada ibu.
Weni L, Determinan pemilihan metode Cross Akseptor KB yang a. Responden pada variabel dukungan
Yuwono M, kontrasepsi jangka panjang Sectional tercatat di wilayah suami terbanyak pada kategori
Idris H pada akseptor KB aktif di kerja Puskesmas mendukung yaitu sebanyak 239
(2019) Puskesmas Pedamaran Pedamaran dan responden (98,8%).
praktik bidan b. Tidak ada hubungan antara
mandiri yang dukungan suami dengan
melayani kontrasepsi penggunaan MKJP (p value =
serta sampel harus 0,146)
memenuhi kriteria
inklusi. Jumlah
sampel minimal 243
sampel.
Dewi GNT, Faktor Risiko yang Cross 45 sampel kasus dan a. Responden dengan hasil suami

8
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

Desain
Peneliti Judul Penelitian Subyek Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Nugroho berhubungan dengan Sectional 45 sampel kontrol mendukung (55,6%).
RD, Penggunaan Metode c. Ada hubungan antara dukungan suami
Dharmawan Kontrasepsi Jangka Panjang dengan penggunaan KB (MKJP).
Y, Purnami pada Akseptor Wanita di Desa
CT (2020) Lengkong Kecamatan Rakit
Kabupaten Banjarnegara
tahun 2019
Tsany L, Analisis Faktor-faktor yang Cross Sampel penelitian a. Sebanyak 46 responden tidak
Mahmudah berhubungan dengan Sectional sebanyak 104 orang mendapat dukungan dari suami, 8
N, Indrawati Pemilihan Metode responden memilih meng-gunakan
F (2015) Kontrasepsi Jangka Panjang MKJP (7,69%).
(MKJP) pada Akseptor KB b. Ada hubungan antara dukungan suami
Wanita di Kecamatan dengan pemilihan MKJP (sign =
Banyubiru Kabupaten 0,002).
Semarang.

9
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

1. Hubungan dukungan suami merupakan partisipasi suami secara


dengan penggunaan MKJP tidak langsung dalam ber-KB dengan
Dikutip dari teori Bertrand tahun menganjurkan, mendukung dan
1980, salah satu faktor yang memberi kebebasan kepada istri untuk
berpengaruh terhadap penggunaan menggunakan kontrasepsi atau metode
kontrasepsi adalah dukungan suami. KB, sejak pria tersebut melakukan akad
Peran keluarga yaitu formal, peran yang nikah dengan pasangannya, dalam
tampak jelas dan bersifat ekplisit merencanakan jumlah anak yang akan
contohnya peran suami dan peran dimiliki sampai akhir masa menopause
informasi seperti bantuan langsung dari istrinya.11
keluarga.7 Sebanyak 11 literatur dari 18 Tidak adanya dukungan dan
literatur yang membahas mengenai kurangnya dukungan dari suami
variabel dukungan suami dengan disebabkan oleh beberapa faktor
penggunaan MKJP yang memperoleh diantaranya pengetahuan yang kurang,
hasil bahwa terdapat hubungan antara pendidikan, kurangnya partisipasi suami
dukungan suami dengan penggunaan dalam ber-KB, tidak mau mengantarkan
MKJP yaitu penelitian Saelamak dkk istri ketempat pelayanan, dan tidak ada
2015, Ika Tristanti dkk 2016, Nurlisis dana yang diberikan. Pengetahuan
dkk 2016, Elizawarda 2015, Noor merupakan salah faktor yang
Khalisha dkk 2019, Nurlisis dkk 2016, berpengaruh dari dukungan suami.
Indah dkk 2017, Fauziyah 2018, Heni Semakin baik pengetahuan suami
dkk 2019, Gandis dkk 2020 dan Laras mengenai alat kontrasepsi, maka
dkk 2015.8-17 semakin baik pula dukungan yang akan
Sesuai dengan penelitian Ika didapatkan. Pasangan pria yang
Tristanti dkk, rendahnya dari memiliki perilaku negatif terhadap KB
penggunaan metode kontrasepsi jangka akan menurunkan dari pengguna
panjang (MKJP) disebabkan beberapa MKJP.13
faktor, yaitu ketidaktahuan peserta Meskipun demikian, terdapat 7
kelebihan MKJP dan adanya hambatan literatur yang menyatakan tidak terdapat
dukungan suami dalam pemakaian hubungan antara dukungan suami
MKJP.10 Dukungan suami memiliki dengan penggunaan MKJP dikarenakan
pengaruh yang sangat besar dalam tingkat pengetahuan suami terhadap
untuk menggunakan KB dan metode MKJP sudah cukup baik dan
apa yang akan digunakan. Bentuk memahami tentang kelebihan dari
dukungan yang diberikan kepada MKJP, jadi suami akan mengikuti saran
pasangan dapat berupa mengingatkan dan kemauan istrinya. Selain itu, hal ini
untuk kontrol, mengantar untuk juga berhubungan dengan komunikasi
mendapatkan pelayanan KB, suami-istri yang baik sehingga suami
menyediakan dana serta memberikan paham dan ikut serta berkontribusi
persetujuan terhadap alat kontrasepsi dalam pemilihan MKJP yaitu penelitian
yang digunakan pasangannya. Dewi dkk 2018, Sri dkk 2016, Maria
Sesuai dengan penelitian Nurlisis dkk 2019, Susi Muryani dkk 2015, Elis
dkk bahwa terdapat hubungan yang dkk 2020, Susanti dkk 2019 dan Lusia
signifikan antara dukungan suami dkk 2019.18-24
dengan penggunaan MKJP, dukungan Peneliti menemukan bahwa
suami terhadap istri dalam KB berdasarkan beberapa literatur yang

10
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

dikaji, sebagian besar menunjukan medis agar tidak menyesal di kemudian


adanya hubungan antara dukungan hari.
suami dengan penggunaan MKJP. Sebanyak 4 literatur dari 3
Berdasarkan hasil analisis yang telah literatur yang membahas mengenai
dilakukan pada semua literatur yang variabel dukungan tenaga kesehatan
disintesis dan membahas mengenai dengan penggunaan MKJP yang
variabel dukungan suami dengan menyimpulkan bahwa terdapat
penggunaan MKJP, terdapat 11 literatur hubungan yang signifikan antara
yang disimpulkan bahwa terdapat dukungan tenaga kesehatan dengan
hubungan yang signifikan antara penggunaan MKJP yaitu penelitian Sri
dukungan suami dengan penggunaan dkk, Nani dkk, dan Maria dkk. 25-27 Hal
MKJP. Hal ini disebabkan karena ini sejalan dengan penelitian Nani
kurangnya pengetahuan suami tentang Mi’rajiah dkk 2019 terdapat hubungan
MKJP, baik kekurangan maupun dukungan tenaga kesehatan dengan
kelebihan MKJP. Selain itu juga penggunaan MKJP.26 Penelitian ini
kurangnya kontribusi suami dalam membuktikan teori Betrand yang
menentukan pilihan untuk ber-KB. menyebutkan bahwa faktor yang
Sedangkan 7 literatur yang ditarik mempengaruhi pemakaian kontrasepsi
kesimpulan tidak terdapat hubungan adalah faktor pelayanan yang terdiri
antara dukungan suami dengan dari keterlibatan dalam kegiatan yang
penggunaan MKJP dikarenakan suami berhubungan dengan KB yaitu
sudah memiliki pengetahuan dan dukungan tenaga kesehatan. Pengaruh
memiliki informasi yang cukup baik tenaga kesehatan yaitu bidan, perawat,
tentang MKJP dan berkontribusi dalam dokter, PLKB, dan sebagainya menurut
pemilihan KB. Winarni dapat memberikan kesan baik
2. Hubungan dukungan tenaga yaitu meningkatnya dari penggunaan
kesehatan dengan penggunaan MKJP di masyarakat.4
MKJP Namun pada hasil literatur yang
Salah satu peluang yang dapat menyatakan tidak adanya hubungan
mendukung akseptor KB untuk antara dukungan tenaga kesehatan
menggunakan MKJP adalah dukungan dengan penggunaan MKJP dijelaskan
petugas kesehatan. Dukungan petugas pada penelitian Epi Dusra dkk 2018
kesehatan merupakan faktor pendukung dikarenakan informasi yang didapatkan
dari petugas kesehatan sudah cukup
untuk merubah perilaku seseorang
baik dan lengkap sehingga dapat
melalui proses pendidikan kesehatan meningkatkan keinginan pasangan usia
atau penyuluhan yang diberikan oleh subur tentang metode kontrasepsi.
petugas kesehatan. Dukungan tenaga Sebagai sarana komunikasi, berbagai
kesehatan yang baik dalam penggunaan bentuk media massa seperti TV, radio
MKJP adalah dengan cara memberikan dan internet, mempunyai pengaruh
dukungan emosional, instrumental, besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayaan orang.28
penilaian, dan memberikan informasi
Peneliti menemukan bahwa
selengkap mungkin mengenai berdasarkan beberapa literatur
konsekuensi pilihan kontrasepsi, baik penelitian yang dilakukan lebih banyak
ditinjau dari segi medis maupun non yang menunjukan adanya hubungan

11
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

antara dukungan petugas kesehatan Sebanyak 3 literatur (75%)


dengan penggunaan MKJP. menunjukkan hasil terdapat hubungan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dukungan tenaga kesehatan dengan
dilakukan pada semua literatur yang penggunaan metode kontrasepsi jangka
disintesis dan membahas mengenai panjang (MKJP) yang dikarenakan
variabel dukungan tenaga kesehatan, kurangnya informasi dan pelayanan
terdapat 4 literatur yang menunjukkan petugas kesehatan dalam pengambilan
adanya hubungan yang signifikan antara keputusan untuk menggunakan
dukungan tenaga kesehatan dengan kontrasepsi. Sebanyak 1 literatur (25%)
penggunaan MKJP. Menurut pandangan menunjukkan hasil tidak terdapat
peneliti hal ini disebabkan karena hubungan dukungan tenaga kesehatan
kurangnya informasi dan pelayanan dari dengan penggunaan metode kontrasepsi
petugas kesehatan dalam pelayanan ber- jangka panjang (MKJP) dikarenakan
KB pada akseptor sehinggan akseptor informasi yang didapatkan dari tenaga
berasumsi kurangnya mendapat kesehatan sudah cukup baik dan
dukungan dan kontribusi dari petugas akseptor juga mendapatkan informasi
pelayanan kesehatan dalam menentukan tentang kontrasepsi dari media massa
pilihan metode kontrasepsi yang baik TV, internet, radio, dll.
digunakan. Sedangkan 1 literatur yang Suami merupakan orang yang
ditarik kesimpulan tidak terdapat berpengaruh besar dalam pengambilan
hubungan antara dukungan tenaga keputusan di rumah tangga, dan instansi
kesehatan dengan penggunaan MKJP kesehatan merupakan salah satu
dikarenakan petugas kesehatan sudah pemegang kebijakan yang berperan
memberikan informasi dan pelayanan penting dalam upaya menurunkan
yang cukup baik untuk akseptor dalam angka kelahiran. Sebagai upaya untuk
pemilihan metode kontrasepsi. menurunkan angka kelahiran, suami
Disamping itu, akseptor juga diharapkan memberi dukungan penuh
mendapatkan informasi dari berbagai untuk membantu pemilihan penggunaan
bentuk media massa seperti TV, radio, kontrasepsi. Instansi kesehatan dapat
internet yang juga sangat berpengaruh. mengoptimalkan manajemen dan
kebijakan kesehatan, meningkatkan
PENUTUP akses dan pelayanan kesehatan yang
Terdapat 11 literatur (61%) berkualitas dan mudah dijangkau serta
dengan hasil bahwa terdapat hubungan melakukan pembinaan bagi masyarakat
dukungan suami dengan pengunaan khususnya pembinaan bagi calon
metode kontrasepsi jangka panjang akseptor KB, penyebarluasan informasi
(MKJP) dikarenakan kurangnya kesehatan dan mendorong masyarakat
pengetahuan suami dan kurangnya agar dapat terlibat dalam menjamin
kontribusi dari suami, dan terdapat 7 perilaku sehat dan pemanfaatan
literatur (39%) dengan hasil bahwa pelayanan kesehatan.
tidak terdapat hubungan dukungan DAFTAR PUSTAKA
suami dengan penggunaan metode 1. Badan Kependudukan dan Keluarga
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) Berencana Nasional. Kebijakan
dikarenakan pengetahuan suami dan program kependudukan, keluarga
kontribusi suami sudah cukup baik berencana, dan pembangunan
untuk menentukan pilihan kontrasepsi. keluarga dalam mendukung

12
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

keluarga sehat. Jakarta: BKBBN; planning service users, Northwest


2016. Ethiopia: a health facility based
2. Badan Kependudukan dan Keluarga cross sectional study. BMC
Berencana Nasional. Laporan Research Notes. 2015;8(29):1–10.
kinerja instansi pemerintah 2015. 10. Tristanti I, Nasriyah. Hubungan
Jakarta: BKKBN; 2016. dukungan suami dalam pemilihan
3. Kementerian Kesehatan Republik metode kontrasepsi jangka panjang
Indonesia. Pusat data dan informasi (MKJP). The 4th University Research
tahun 2016. Jakarta: Kementerian Coloquium. 2016;7(2):1-79.
Kesehatan Republik Indonesia; 11. Nurlisis, Yunita J. Pemakaian
2016. metode kontrasepsi jangka panjang
4. Bertrand JT. Audience research for (MKJP). Health care jurnal
improving family planning Kesehatan. 2016;1(6).
communication programs. United 12. Elizawardha. Faktor-faktor yang
States: Communication Laboratory berhubungan dengan pemilihan
Community and Family Study metode kontrasepsi jangka panjang
Center University of Chicago; 1980. pada ibu akseptor KB di Desa
5. Maryani S, Desmarnita U, Tengah Kecamatan Pancur Batu
Djuwitaningsih S. Dukungan suami wilayah kerja Puskesmas Pancur
dalam pemilihan metode Batu tahun 2017. Jurnal Ilmiah
kontrasepsi jangka panjang. Jurnal Pannmed. 2017;12(2):209-15.
Keperawatan. 2013;1(1):49–56. 13. Puteri NK, Noor MS, Arifin S.
6. Qurniyawati E. Faktor determinan Hubungan dukungan suami dan pola
pemakaian metode kontrasepsi komunikasi suami-istri dengan
jangka panjang. Jurnal Kebidanan penggunaan metode kontrasepsi
Stikes Bakti Husada Mulia. 2015;1- jangka panjang (MKJP).
6. Homeostasis. 2019;2(1):147-54.
7. Mahmudah LTN, Indrawati F. 14. Budiarti I, Nuryani DD, Hidayat R.
Analisis faktor yang berhubungan Determinan penggunaan metode
dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP)
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada akseptor KB. Jurnal
pada akseptor KB wanita di Kesehatan. 2017;8(2):220-4.
Kecamatan Banyubiru Kabupaten 15. Hernanto FF. Hubungan dukungan
Semarang. Unnes Journal of Public suami dengan keikutsertaan KB
Health. 2015;2(2):76-85. jangka panjang di BPM Retno Edi
8. Effendi. Hubungan antara S,Amd.Keb Sidoarjo. Jurnal
karakteristik, pengetahuan, Keperawatan dan Kebidanan.
dukungan keluarga, dan tarif 2018;1(1):9-12.
layanan dengan pemilihan jenis 16. Purwati H, Khusniyati E. Hubungan
kontrasepsi suntik pada akseptor KB dukungan suami dengan pemilihan
[skripsi]. Semarang: Universitas alat kontrasepsi MKJP atau non
Muhammadiyah Semarang; 2010. MKJP pada ibu di Puskesmas
9. Yalew SA, Zeleke BM, Teferra AS. Modopuro Kabupaten Mojosari.
Demand for long acting Jurnal Surya Media Komunikasi
contraceptive methods and Ilmu Kesehatan. 2019;11(3):55-61.
associated factors among family

13
Lestari N. dkk. Literature review Hubungan dukungan…

17. Dewi GNT, Nugroho D, 23. Susanti, Kumalaswandari MT.


Dharmawan Y, Purnami CT. Faktor Factors of using long-term
risiko yang berhubungan dengan contraception methods in
penggunaan metode kontrasepsi reproductive age woman: age,
jangka panjang pada akseptor parity, and husband support. Jurnal
wanita di Desa Lengkong Kebidanan. 2019;9(2):168-73.
Kecamatan Rakit Kabupaten 24. Weni L, Yuwono M, Idris H.
Banjarnegara tahun 2019. Jurnal Determinan pemilihan metode
Kesehatan Masyarakat. kontrasepsi jangka panjang pada
2020;8(2):108-117. akseptor KB aktif di Puskesmas
18. Canda D, Sakung J, Yusuf H. Pedamaran. Scientific Periodical of
Hubungan pengetahuan dan Public Health and Coastal Health.
dukungan suami dengan pemilihan 2019;1(1):9-16.
metode kontrasepsi jangka panjang 25. Setiasih S, Widjanarko B, Istiarti T.
di Keluruhan Lolu Selatan wilayah Analisis faktor-faktor yang
kerja Puskesmas Birobuli. mempengaruhi hubungan metode
2018;1(1):76-86. kontrasepsi jangka panjang (MKJP)
19. Setiasih S, Widjanarko B, Istiarti T. pada wanita pasangan usia subur
Analisis faktor-faktor yang (PUS) di Kabupaten Kendal tahun
mempengaruhi hubungan metode 2013. Jurnal Promosi Kesehatan
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) Indonesia. 2016;11(2):32-46.
pada wanita pasangan usia subur 26. Mi’rajiah N, Noor MS, Arifin S.
(PUS) di Kabupaten Kendal tahun Hubungan dukungan tenaga
2013. Jurnal Promosi Kesehatan kesehatan dan akses ke puskesmas
Indonesia. 2016;11(2):32-46. dengan pemakaian metode
20. Koba MTE, Mado FG, Kenjam Y. kontrasepsi jangka panjang.
Hubungan tingkat pengetahuan Homeostasis. 2019;2(1):113-20.
aksepor keluarga berencana dan 27. Koba MTE, Mado FG, Kenjam Y.
peran tenaga kesehatan dengan Hubungan tingkat pengetahuan
minat penggunaan metode aksepor keluarga berencana dan
kontrasepsi jangka panjang (MKJP). peran tenaga kesehatan dengan
Media Kesehatan Masyarakat. minat penggunaan metode
2019;1(1):1-7. kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
21. Muryani S, Dewi RC, Rachmasari Media Kesehatan Masyarakat.
A. Hubungan partisipasi suami 2019;1(1):1-7.
dalam penggunaan alat kontrasepsi 28. Dusra E, Hamka, Tuharea A.
dengan penggunaan metode Analisis hubungan peran petugas
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) kesehatan dengan pemilihan metode
pada ibu di Desa Kalisapu kontrasepsi jangka panjang pada
Kabupaten Tegal. 2016;7(1):1-8. akseptor di wilayah kerja
22. Yuliarti E, Komalasari, Fitriana, Puskesmas Hitu Kabupaten Maluku
Veronica SY. Sikap dan dukungan Tengah tahun 2017. Jurnal
suami dengan pemakaian metode Penelitian Kesehatan Suara Fotikes.
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) 2018;9(3):210-4.
akseptor KB baru. Wellness and
Healthy Magazine. 2020;2(1):231-5.

14

Anda mungkin juga menyukai