Skripsi
Diajukan guna memenuhi
sebagian syarat untuk memperoleh derajat Sarjana Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Oleh
Nabila Qathroh Nada
1710911220038
Januari 2021
ii Universitas Lambung Mangkurat
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
kepada:
1. Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. dr. Iwan Aflanie, M.Kes, Sp.F, S.H., yang
3. Kedua dosen pembimbing, dr. Eka Yudha Rahman M. Kes, Sp.U (K) dan
dr. Lena Rosida, M.Kes., yang berkenan memberikan saran dan arahan
4. Kedua dosen penguji, dr. Hendra Sutapa Sp.U dan Dr. Roselina
5. Kedua orang tua penulis dan kedua saudara penulis tercinta serta seluruh
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi penulis berharap Skripsi ini bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan.
Penulis
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................. iv
ABSTRACT ................................................................................................ v
C. Tujuan....................................................................................... 4
D. Manfaat .................................................................................... 4
BAB II METODE..................................................................................... 6
A. Metode ..................................................................................... 6
C. Analisis ..................................................................................... 6
B. Saran ...................................................................................... 29
LAMPIRAN ............................................................................................... 33
Tabel Halaman
Gambar Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seperti terjadinya gangguan berkemih serta dapat merusak seluruh saluran kemih
sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi ginjal. Striktur uretra dapat terjadi pada
semua usia dan memiliki insidensi tinggi pada pria dibandingkan wanita.1 Uretra
anterior dibagi menjadi bulbar dan penile. Bulbar uretra ditutupi oleh otot
2016 insidensi striktur uretra di negara maju yang paling umum disebabkan oleh
kongenital atau idiopatik sebesar 41% kasus dan iatrogenik (misalnya riwayat
sementara di negara berkembang terdapat sekitar 36% kasus akibat dari trauma
karena tingginya kasus kecelakaan lalu lintas serta faktor sosial ekonomi.3
tahun 2017 menjelaskan bahwa lokasi striktur uretra paling umum terjadi di
pada Januari 2015 hingga Oktober 2019 dengan total 50 sampel pasien laki-laki
bulbar (54%), yang diikuti oleh meatal (24%), penile (12%) dan yang paling
Indonesia.
Stricture Score (USS) dengan adanya karakteristik striktur uretra yang diketahui.
Sistem penilaian ini bertujuan sebagai metode baru untuk menilai kompleksitas
dari striktur uretra anterior serta untuk memvalidasi skor striktur uretra dan
Karakteristik striktur uretra berdasarkan USS terdiri dari lima komponen yaitu
uretra anterior termasuk penile, bulbar dan panurethral. Striktur uretra memiliki
ditemukan, maka semakin sulit untuk diobati. Penilaian riwayat retensi dalam
USS bertujuan untuk melihat apakah terdapat paten uretra, retensi total
Berdasarkan penjelasan dari uraian diatas, maka tinjauan literatur ini dibuat
dari striktur uretra anterior yang dapat dilihat dari pencitraan preoperatif dan
pemilihan dan pertimbangan teknik pembedahan. Tinjauan ini juga dibuat dengan
tujuan untuk mengetahui dan memvalidasi skor striktur uretra yang memiliki lima
lokasi anatomi striktur uretra anterior dan panjang dari striktur uretra anterior.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
Stricture Score.
Stricture Score.
D. Manfaat
Hasil dari literature review ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
METODE
A. Metode
B. Kriteria Pencarian
Pubmed, Science Direct dan Google Scholar. Artikel-artikel yang digunakan juga
artikel yang ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang diterbitkan
antara tahun 2011 hingga 2020. Kata-kata kunci yang digunakan dalam pencarian
artikel ini berupa “striktur uretra, anterior urethral stricture dan urethral stricture
C. Analisis
artikel pada tiga database, yaitu Pubmed, Science Direct dan Google scholar.
sebanyak 310 artikel dari Pubmed, 677 artikel dari science Direct dan 2.420
artikel dari Google Scholar. Setelah dilakukan penapisan berdasarkan judul dan
abstrak, maka diperoleh hasil hanya sebanyak 8 artikel. Artikel yang tidak relevan
dengan judul dan abstrak dilakukan penapisan ulang dan ditemukan bahwa dari 8
jurnal yang membahas tentang USS, terdapat 3 jurnal yang terjadi perubahan dan
(Gambar 2.1). USS baru dibuat pada tahun 2012 dan skor ini masih cukup awam
dan belum dikenal secara luas, sehingga hanya beberapa artikel saja yang baru
Literature review ini akan membahas tentang etiologi dari striktur uretra
anterior, jumlah penyempitan dari striktur uretra anterior, retensi dari striktur
uretra anterior, lokasi anatomi dari striktur uretra anterior dan panjang dari striktur
berjalan dari bulbar uretra ke meatus dan dikelilingi dengan korpus spongiosum.
Striktur uretra anterior terbagi menjadi dua bagian, yaitu striktur uretra anterior
dibagian bulbar uretra dan striktur uretra anterior dibagian penile uretra. Striktur
uretra bulbar lebih umum terjadi dibandingkan striktur uretra penile. Penyebab
tersering striktur uretra di negara maju adalah idiopatik dan diikuti oleh
iatrogenik. Kegagalan akhir dari operasi hipospadia dan striktur akibat prosedur
Stricture Score (USS) dan memasukkan lima karakteristik penilaian yaitu etiologi,
jumlah penyempitan, retensi urin, lokasi anatomi striktur dan panjang striktur
Tabel 3.2 Literatur terkait Striktur Uretra Anterior berdasarkan Urethral Stricture Score
1. The Wiegand et al., Penelitian Pasien yang 115 pasien. a. Pengolahan data a. Hipospadia
UREThRA 20126 dengan metode diidentifikasi dikodekan ke dalam memengaruhi
L stricture retrospektif menderita striktur Microsoft Excel kompleksitas
score: A menggunakan uretra anterior dengan (Redmond, WA) dari striktur
novel desain survei kriteria eksklusi spreadsheet. uretra
method for analitik. berupa striktur uretra
b. Setiap poin data dari anterior
describing posterior, open
anterior urethroplasty, faktor skor striktur dihitung sehingga
urethral risiko yang dan dijumlahkan dimasukkan
strictures menyebabkan sesuai dengan USS. kedalam skor
kegagalan, dan pasien yang lebih
yang tidak memiliki tinggi dalam
data lengkap USS.
mengenai jenis
karakteristik b. Jumlah
pembedahan atau penyempitan
striktur. Kriteria memengaruhi
inklusi berupa lima kompleksitas
komponen dalam dari striktur
penilaian striktur uretra
uretra.
anterior
berdasarkan
dari penilaian
USS.
c. Penilaian
retensi urin
dalam USS
akan
membantu
dalam
mengantisipa
si perlunya
prosedur
pembedahan
yang lebih
kompleks
sebelum
operasi
dengan
menggabung
kan antara
karakteristik
panjang
striktur dan
obliterasi
lumen uretra.
d. Sulit untuk
membedakan
antara satu
penyempitan
yang panjang
dengan dua
penyempitan
pendek yang
dapat
diartikan
sebagai satu
penyempitan
yang lebih
panjang.
e. Panjang dari
striktur uretra
merupakan
faktor yang
paling
penting dan
paling berat
dalam sistem
penilaian
USS. Striktur
uretra dengan
panjang
>4cm akan
memiliki
risiko tinggi
dalam
kegagalan
penatalaksan
aan
pengobatan
serta
memiliki
risiko untuk
terjadinya
striktur
berulang.
2. Refinement Eswara et al., Penelitian 102 Pasien yang 198 pasien. Uji korelasi spearman a. Faktor-faktor
and 20157 dengan menjalani uretroplasti yang terkait
validation menggunakan anterior di Barnes- dengan
of the desain studi Jewish Hospital dari kompleksitas
urethral cohort. tahun 2009 hingga
dari striktur
stricture 2012 dan set validasi
score in 96 pasien dari
uretra
categorizin Northwestern anterior
g anterior University. Usia rata- berdasarkan
urethral rata dari kelompok USS yaitu
stricture tes adalah 44,7 tahun. etiologi
complexity striktur uretra
anterior
(trauma/idiop
atik/iatrogeni
k berbanding
inflamasi/hip
ospadia; p
≥0,0001),
jumlah
penyempitan
uretra (1
berbanding
>1; p =
0,003), lokasi
(penile
berbanding
bulbar; p
<0,001),
panjang
striktur (<2
vs 2-5 vs >5
cm; p <
0,001).
b. USS diganti
menjadi U-
score dan
menghapus
retensi urin
dalam sistem
penilaian
dengan
alasan bahwa
penilaian
retensi tidak
lagi
signifikan
dalam
penilaian (p
= 0,17).
3. Evaluating Mathur et al., Studi Pasien striktur uretra 57 pasien. a. Data pasien a. Etiologi yang
efficacy of 20168 retrospektif. anterior yang dikodekan ke dalam paling umum
various memenuhi kriteria Microsoft Excel terjadi adalah
operative inklusi, diantaranya 7 (Microsoft trauma.
procedures menjalani excision Corporation, USA)
done in and primary spreadsheet. b. Karakteristik
anterior anastomosis (EPA), yang
urethral 20 menjalani b. Setelah
mengumpulkan memiliki
stricture preputial flap
semua data, pengaruh
using urethroplasty
urethral (PFUP), 22 menjalani digunakan uji analisis tertinggi
stricture tunica albuginea ANOVA dengan dalam tingkat
score urethroplasty (TAU), menggunakan keparahan
dan sisanya 8 perangkat SPSS. striktur uretra
menjalani scrotum anterior
4. UREThRA Mitsui et al., Studi analisis Pasien striktur uretra 29 pasien. U-score masing-masing Faktor-faktor
L Stricture 20179 retrospektif. anterior yang sedang dihitung dan dilihat yang terkait
Score can menjalani prosedur hubungannya dengan dengan tingkat
predict uretroplasti anterior, faktor demografis, nilai kejadian striktur
surgical diantaranya 7 Qmax sebelum dan
berulang dalam
outcome of menerima uretroplasti sesudah operasi,
urethral cangkok bukal kompleksitas operasi,
analisi cox
reconstructi mukosa dan 7 dan waktu kekambuhan proportional
on in uretroplasti flap kulit setelah operasi hazards model
patients penis ventral, diperiksa. yang dilakukan
with sementara 5 sisanya yaitu jumlah
anterior menjalani prosedur penyempitan
urethral eksisi dan striktur (1
stricture anastomosis primer. berbanding >1;
p = 0,048) dan
panjang (≤2 cm
berbanding >2;
p = 0,015).
5. Codifying Chaitanya et Studi observasi Pasien dengan rata- 94 pasien. a. Pengolahan data 26 pasien yang
anterior al., 201810 prospektif. rata usia 46 tahun dan dikodekan ke dalam menjalani
urethral memiliki usia Microsoft Excel uretroplasti,
strictures maksimal 76 tahun (Redmond, WA) terdapat 11
with dan usia minimal spreadsheet. pasien yang
UREThRA yaitu 16 tahun. Pasien
L Stricture menjadi tiga sasaran b. Skor USS yang memiliki risiko
Score. jenis operasi yang diperoleh terkait terjadinya
berbeda yaitu visual dengan prosedur striktur uretra
internal urethrotomy pembedahan anterior
(VIU), uretroplasti kemudian berulang.
anastomotik, dan dimasukkan ke Semakin tinggi
uretroplasti BMG. dalam koefesien nilai USS, maka
Skor USS dievaluasi korelasi spearman semakin
hubungannya dengan antara skor USS
memengaruhi
kompleksitas rata-rata dari tiga
kelompok bedah.
tingkat kejadian
intraoperatif
striktur uretra
menggunakan dua
faktor yaitu waktu c. Signifikansi anterior yang
pembedahan dan hubungan antara berulang.
kebutuhan transfusi skor USS dan
darah. kompleksitas
intraoperatif,
signifikansi
hubungan antara
skor USS dan
komplikasi
keseleuruhan
dilakukan dengan uji
t independent dan uji
ANOVA yang
sesuai. Nilai p < / =
0,05 diambil sebagai
nilai signifikan
sebagai nilai t, rasio
F, koefisien
spearman rho
diperoleh Ketika uji
t independent,
ANOVA, korelasi
spearman digunakan.
d. Analisis statistik
dalam penelitian ini
dilakukan dengan
menggunakan SPSS
versi 21.0.
hanya terdapat dua artikel, yaitu dari Wiegand, et al. (2012) dan Eswara, et al.
(2015), sedangkan tiga artikel lainnya tidak membahas secara lengkap mengenai
lima komponen penilaian USS yaitu dari Mathur, et al.(2016) yang hanya
membahas etiologi, lokasi anatomi dan panjang striktur uretra, Mitsui, et al.
(2017) yang hanya membahas jumlah penyempitan uretra dan panjang striktur
uretra, dan Chaitanya, et al. (2018) yang hanya membahas jumlah penyempitan
uretra.
kongenital pada membran mukosa, infeksi, trauma pada jaringan tumpul yang
kekambuhan dibandingkan pasien tanpa lichen sclerosus (5/13, 38% untuk LSA
prosedur yang lebih kompleks dan rumit serta memengaruhi kompleksitas dari
striktur uretra anterior.6 Hipospadia adalah kelainan bawaan penis yang paling
umum dan dianggap sebagai bentuk gangguan dari perkembang kromosom 46XY
yang ringan. Pembukaan uretra terjadi di sisi ventral penis, hipoplasia jaringan
ventral dengan derajat yang bervariasi, kelengkungan penis dan preputium yang
etiologi hipospadia.12
Studi cohort yang telah dilakukan oleh Eswara, et al. (2015) menyatakan
anterior berdasarkan USS yaitu etiologi striktur uretra anterior dan diantaranya
dengan nilai p ≥ 0,0001.7 Mathur, et al. (2016) juga menjelaskan bahwa dalam
di epitel uretra dan korpus spongiosum yang awalnya ditandai dengan adanya
terjadinya proses radang, kemudian jaringan ikat normal digantikan oleh serat
padat serta jaringan fibroblast dan terjadi penurunan rasio kolagen dari tipe III ke
Derajat penyempitan uretra dibagi menjadi tiga yaitu derajat ringan, jika
terjadi oklusi kurang dari 1/3 diameter lumen uretra. Derajat sedang, jika terjadi
1/3 sampai dengan ½ diameter lumen uretra. Derajat berat, jika terjadi oklusi lebih
besar dari ½ diameter lumen uretra (Gambar 2.4).15 Penyempitan derajat berat
kadang kala akan teraba jaringan keras di korpus spongiosum yang dikenal
dengan spongiofibrosis.16
Derajat ringan
(oklusi < 1/3
lumen)
Derajat sedang
Derajat berat
(oklusi 1/3 -
(oklusi > 1/2
1/2 lumen)
lumen)
Gambar 3.1 Derajat Penyempitan Uretra.17
penyempitan dan skor USS yang diterima oleh pasien, makan akan memengaruhi
kompleksitas dari striktur uretra anterior. Sulit untuk membedakan antara satu
penyempitan yang panjang dengan dua penyempitan pendek yang dapat diartikan
sebagai satu penyempitan yang lebih panjang.6 Eswara et al. (2015) menyatakan
bahwa salah satu faktor yang terkait dengan kompleksitas dari striktur uretra
dengan tingkat kejadian striktur berulang yang tinggi dan salah satunya adalah
yang berbanding dengan >1 dengan nilai p = 0,048.9 Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Chaitanya, et al. (2018) menyimpulkan bahwa dari 26 pasien yang
uretra anterior berulang, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai
USS, maka semakin memengaruhi tingkat kejadian striktur uretra anterior yang
berulang.10
berdampak pada kualitas hidup pasien. Retensi urin merupakan suatu kejadian
diameter uretra. Pasien yang telah mengidap retensi urin perlu untuk dilakukan
(BVUC).17,18,19
Wiegand, et al. (2012) menjelaskan bahwa penilaian retensi urin dalam USS
uretra dan obliterasi lumen uretra.6 Eswara, et al. (2015) melakukan validasi
mendapatkan hasil bahwa retensi urin tidak berpengaruh dan tidak memiliki
hubungan yang signifikan dalam studi cohort yang mereka lakukan (p = 0,17).
score dan menghapus retensi urin dalam penilaian. Eswara, et al. (2015) tetap
Uretra dibagi menjadi dua segmen, yaitu uretra posterior yang terdiri dari
uretra pars membranasea dan pars prostatika dan uretra anterior yang meliputi
uretra pars bulbosa dan uretra pars spongiosa. Uretra anterior lebih sering
mengalami trauma maupun striktur karena letaknya lebih dekat dengan sentuhan
lingkungan luar sehingga lebih mudah untuk terjadi trauma di uretra pars bulbosa
dan pars spongiosa.20 Secara anatomi, striktur uretra dapat terjadi dimana saja di
sepanjang uretra pria, namun paling sering terjadi di segmen bulbar uretra (uretra
pars bulbosa) yaitu sebanyak 43%, karena adanya kelenjar cowperi yang rentan
untuk terkena infeksi dan penile uretra (uretra pars spongiosa) yaitu sebanyak
37%.18,21
uretra adalah uretra yang paling panjang sehingga penyempitan yang lebih
al. (2012) menjelaskan bahwa lokasi anatomi dari striktur uretra merupakan faktor
yang sangat penting dalam penilaian USS karena akan berhubungan dengan suatu
subkutan yang sangat tipis di penis. Pencantuman lokasi anatomi sangat penting
dalam penilaian USS karena ini merupakan sistem penilaian deskriptif.6 Eswara,
et al. (2015) menyatakan bahwa salah satu faktor yang memiliki keterkaitan erat
dengan kompleksitas dari striktur uretra anterior adalah lokasi anatomi striktur
uretra dimana penile berbanding bulbar memiliki nilai p <0,001 sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi skor USS, maka semakin parah striktur uretra
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mathur, et al. (2016) dimana mereka
striktur uretra anterior adalah lokasi anatomi uretra anterior dimana striktur uretra
anterior yang terjadi di bagian penile uretra cenderung lebih susah untuk
uretra sehingga dalam penilaian USS, striktur uretra anterior dibagian penile
Striktur uretra akan semakin sulit untuk ditatalaksana jika memiliki striktur
yang panjang. Semakin panjang striktur uretra yang terjadi, maka tingkat
rata-rata 22,3 cm.22 Uretra anterior memiliki dua pars, yaitu pars intermediate
(membranasea) yang memiliki panjang antara 1-1,5 cm dan pars spongiosa yang
memiliki panjang lebih dari 15 cm. Pars spongiosa merupakan uretra dengan
faktor yang paling penting dan paling berat dalam USS adalah panjang dari
striktur uretra, karena striktur yang lebih panjang akan membuat penggunaan EPA
uretra dengan panjang >4cm akan memiliki risiko tinggi dalam kegagalan
tinggi dan salah satunya adalah panjang striktur dimana terdapat perbandingan
antara panjang striktur <2 cm yang berbanding dengan 2-5 cm dan berbanding
tertinggi dalam kompleksitas dari striktur uretra anterior adalah panjang striktur
uretra.8 Mitsui, et al. (2017) juga menyimpulkan bahwa dalam analisis cox
kejadian striktur berulang yang tinggi dan salah satunya adalah panjang striktur
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Etiologi striktur uretra anterior merupakan faktor yang sangat penting dalam
USS karena karakteristik tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang
2. Jumlah penyempitan uretra anterior merupakan salah satu faktor yang terkait
dengan kompleksitas dari striktur uretra anterior dan merupakan salah satu
faktor yang terkait dengan tingkat kejadian striktur berulang yang tinggi.
3. Retensi urin pada striktur uretra merupakan faktor yang turut berperan penting
keparahan striktur uretra anterior adalah lokasi anatomi uretra anterior, dimana
striktur uretra anterior yang terjadi di bagian penile uretra cenderung lebih
5. Panjang striktur uretra merupakan suatu faktor yang paling berpengaruh serta
yang paling berat dalam penilaian USS dan merupakan salah satu karakteristik
B. Saran
dan staging dari striktur uretra anterior sehingga ahli urologi bisa menggunakan
perlu untuk terus dilakukan agar dapat mencari tahu lebih dalam mengenai
karakteristik yang bisa menambah kompleksitas dari striktur uretra anterior serta
2. Singh O, Gupta SS, Arvind NK. Anterior urethral strictures: a brief review
of the current surgical treatment. Urologia Internationalis. 2011;86(1):1-0.
4. Cotter KJ, Hahn AE, Voelzke BB, et al. Trends in urethral stricture disease
etiology and urethroplasty technique from a multi-institutional surgical
outcomes research group. Urology. 2019;130:167–74.
6. Wiegand LR, Brandes Dr. SB. The urethral stricture score: a novel method
for describing anterior urethral strictures. J Can Urol Assoc. 2012;6(4):260–
4.
7. Eswara JR, Han J, Raup VT, et al. Refinement and validation of the urethral
stricture score in categorizing anterior urethral stricture complexity.
Urology. 2015;85(2):474–7.
10. Chaitanya SV, Kumar NA, Satish B, Manoj B, Reddy K. Codifying anterior
urethral strictures with urethral stricture score. Int J Contemp Med Res.
2018;5(10):1–4.
15. Anjar SA, Aristo, Syamsi N. Striktur urethra. J Med Prof. 2019;1(2):132-7.
16. Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. 3rd ed. Jakarta: CV. Sagung Seto; 2011.
17. Hampson LA, McAninch JW, Breyer BN. Male urethral strictures and their
management. Nat Rev Urol. 2014;11(1):43–50.
18. Alwaal A, Sanford TH, Harris CR, Osterberg EC, McAninch JW, Breyer
BN. Urethral stricture score is associated with anterior urethroplasty
complexity and outcome. J Urol. 2016;195(6):1817-21.
19. Negro CL, Muir GH. Chronic urinary retention in men: how we define it,
and how does it affect treatment outcome. BJU international.
2012;110(11):1590-4.
21. Erickson BA, Ghareeb GM. Definition of successful treatment and optimal
follow-up after urethral reconstruction for urethral stricture disease. Urol
Clinics. 2017;44(1):1-9.
22. Mc Aninch JW, Lue TF. Smith and Tanagho’s general urology.18th ed.
McGraw Hill;2013.
24. Netter FH. Atlas of human anatomy. 6th ed. Hansen JT, Benninger B,
Collins JB, Hoagland TM, editor. Philadelphia: Elsevier; 2011.
LAMPIRAN
LITERATURE REVIEW:
KARAKTERISTIK STRIKTUR URETRA ANTERIOR
BERDASARKAN URETHRAL STRICTURE SCORE
Nabila Qathroh Nada1, Eka Yudha Rahman2 , Lena Rosida3, Hendra Sutapa2,
Roselina Panghiyangani4
1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung
Mangkurat
2
Departemen Urologi RSUD Ulin Banjarmasin
3
Departemen Biomedik Divisi Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung
Mangkurat
4
Departemen Biomedik Divisi Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung
Mangkurat
ABSTRAK: Striktur uretra anterior disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti
adanya riwayat idiopatik atau kongenital, iatrogenik, inflamasi, dan trauma sehingga
memiliki penanganan dan kompleksitas pembedahan yang berbeda. Striktur uretra
anterior bisa dihitung dengan parameter skor yaitu Urethral Stricture Score (USS).
USS memiliki komponen yaitu etiologi striktur uretra, jumlah penyempitan, retensi
urin, lokasi anatomi striktur, dan panjang striktur. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik striktur uretra anterior berdasarkan urethral stricture score
149
Homeostasis,
(USS) dan untuk memberikan informasi terkait karakteristik apa saja yang bisa
memengaruhi kompleksitas dari striktur uretra anterior serta kejadian striktur uretra
berulang. Metode yang digunakan adalah literature review, pencarian artikel
menggunakan PubMed, Science Direct dan Google Scholar untuk menemukan artikel
yang sesuai atau relevan untuk dilakukan review. Hasil tinjauan literatur ini
menjelaskan bahwa karakteristik striktur uretra anterior berdasarkan urethral stricture
score memiliki pengaruh tinggi dalam memperparah striktur uretra anterior dan
memiliki kaitan dalam memengaruhi terjadinya kejadian striktur uretra berulang.
Kata-kata kunci: striktur uretra, anterior urethral stricture, urethral stricture score.
149
Homeostasis,
METODE
Literature review ini
menggunakan metode berupa narrative
review dan sebanyak 5 artikel yang
sangat relevan berdasarkan judul dan
abstrak yang membahas tentang USS
kemudian di review dan dibahas.
150
Homeostasis,
Tabel 1. Literatur terkait Striktur Uretra Anterior berdasarkan Urethral Stricture Score
1. The Wiegand et Penelitian 115 pasien yang diidentifikasi f. Hipospadia memengaruhi kompleksitas dari
UREThRAL al., 20126 dengan menderita striktur uretra anterior striktur uretra anterior sehingga dimasukkan
stricture score: metode kedalam skor yang lebih tinggi dalam USS.
A novel retrospektif
method for menggunaka g. Jumlah penyempitan memengaruhi
describing n desain kompleksitas dari striktur uretra anterior
anterior survei berdasarkan dari penilaian USS.
urethral analitik.
strictures h. Penilaian retensi urin dalam USS akan
membantu dalam mengantisipasi perlunya
prosedur pembedahan yang lebih kompleks
sebelum operasi dengan menggabungkan
antara karakteristik panjang striktur dan
obliterasi lumen uretra.
151
Homeostasis,
2. Refinement Eswara et Penelitian 102 Pasien yang menjalani c. Faktor-faktor yang terkait dengan
and validation al., 20157 dengan uretroplasti anterior di Barnes- kompleksitas dari striktur uretra anterior
of the urethral menggunaka Jewish Hospital dari tahun 2009 berdasarkan USS yaitu etiologi striktur
stricture score n desain hingga 2012 dan set validasi 96 uretra anterior (trauma/idiopatik/iatrogenik
in categorizing studi cohort. pasien dari Northwestern berbanding inflamasi/hipospadia; p
anterior University. Usia rata-rata dari ≥0,0001), jumlah penyempitan uretra (1
urethral kelompok tes adalah 44,7 tahun. berbanding >1; p = 0,003), lokasi (penile
stricture berbanding bulbar; p <0,001), panjang
complexity striktur (<2 vs 2-5 vs >5 cm; p < 0,001).
3. Evaluating Mathur et Studi 57 pasien striktur uretra anterior c. Etiologi yang paling umum terjadi adalah
efficacy of al., 20168 retrospektif. yang memenuhi kriteria inklusi, trauma. semakin tinggi nilai USS, maka
various diantaranya 7 menjalani excision semakin memengaruhi kompleksitas
operative and primary anastomosis dari striktur uretra anterior.8
procedures (EPA), 20 menjalani preputial
done in flap urethroplasty (PFUP), 22 d. Karakteristik yang memiliki pengaruh
anterior menjalani tunica albuginea tertinggi dalam tingkat keparahan striktur
urethral urethroplasty (TAU), dan uretra anterior adalah lokasi anatomi uretra
stricture using sisanya 8 menjalani scrotum flap anterior dan panjang dari striktur uretra.
urethral urethroplasty (SFUP). Usia rata-
stricture score rata presentase adalah 41,22
tahun.
152
Homeostasis,
4. UREThRAL Mitsui et Studi analisis 29 pasien striktur uretra anterior Faktor-faktor yang terkait dengan tingkat
Stricture Score al., 20179 retrospektif. yang sedang menjalani prosedur kejadian striktur berulang dalam analisi cox
can predict uretroplasti anterior. proportional hazards model yang dilakukan
surgical yaitu jumlah penyempitan striktur (1
outcome of berbanding >1; p = 0,048) dan panjang (≤2 cm
urethral berbanding >2; p = 0,015).
reconstruction
in patients
with anterior
urethral
stricture
5. Codifying Chaitanya Studi 94 pasien dengan rata-rata usia 26 pasien yang menjalani uretroplasti, terdapat
anterior et al., observasi 46 tahun dan memiliki usia 11 pasien yang memiliki risiko terjadinya
urethral 201810 prospektif. maksimal 76 tahun dan usia striktur uretra anterior berulang. Semakin
strictures with minimal yaitu 16 tahun. Pasien tinggi nilai USS, maka semakin memengaruhi
UREThRAL dibagi menjadi tiga jenis operasi tingkat kejadian striktur uretra anterior yang
Stricture yang berbeda yaitu visual berulang.
Score. internal urethrotomy (VIU),
uretroplasti anastomotik, dan
uretroplasti BMG.
153
Homeostasis,
161
Homeostasis,
162
Homeostasis,
163
Homeostasis,
164
Homeostasis,
165
Homeostasis,
166