Anda di halaman 1dari 63

LITERATURE REVIEW:

KARAKTERISTIK STRIKTUR URETRA ANTERIOR


BERDASARKAN URETHRAL STRICTURE SCORE

Skripsi
Diajukan guna memenuhi
sebagian syarat untuk memperoleh derajat Sarjana Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Oleh
Nabila Qathroh Nada
1710911220038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN

Januari 2021
ii Universitas Lambung Mangkurat
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Banjarmasin, 06 Januari 2021

Nabila Qathroh Nada

iii Universitas Lambung Mangkurat


ABSTRAK

LITERATURE REVIEW: KARAKTERISTIK STRIKTUR


URETRA ANTERIOR BERDASARKAN URETHRAL
STRICTURE SCORE

Nabila Qathroh Nada

Striktur uretra anterior disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti


adanya riwayat idiopatik atau kongenital, iatrogenik, inflamasi, dan trauma
sehingga memiliki penanganan dan kompleksitas pembedahan yang berbeda.
Striktur uretra anterior bisa dihitung dengan parameter skor yaitu Urethral
Stricture Score (USS). USS memiliki komponen yaitu etiologi striktur uretra,
jumlah penyempitan, retensi urin, lokasi anatomi striktur, dan panjang striktur.
Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik striktur uretra
anterior berdasarkan urethral stricture score (USS) dan untuk memberikan
informasi terkait karakteristik apa saja yang bisa memengaruhi kompleksitas dari
striktur uretra anterior serta kejadian striktur uretra berulang. Metode yang
digunakan adalah literature review, pencarian artikel menggunakan PubMed,
Science Direct dan Google Scholar untuk menemukan artikel yang sesuai atau
relevan untuk dilakukan review. Hasil tinjauan literatur ini menjelaskan bahwa
karakteristik striktur uretra anterior berdasarkan urethral stricture score memiliki
pengaruh tinggi dalam memperparah striktur uretra anterior dan memiliki kaitan
dalam memengaruhi terjadinya kejadian striktur uretra berulang.

Kata-kata kunci: striktur uretra, anterior urethral stricture, urethral stricture


score.

iv Universitas Lambung Mangkurat


ABSTRACT

LITERATURE REVIEW: ANTERIOR URETHRAL STRICTURE


CHARACTERISTIC BASED ON URETHRAL STRICTURE
SCORE

Nabila Qathroh Nada

Anterior urethral stricture is caused by a variety of factors such as a history of


idiopathic or congenital, iatrogenic, inflammatory, and trauma so that it has
different surgical management and complexity. Anterior urethral stricture can be
calculated with the parameter score, namely the Urethral Stricture Score (USS).
USS has components, namely the etiology of urethral stricture, the amount of
narrowing, urinary retention, the anatomical location of the stricture, and the
length of the stricture. This literature review aims to determine the characteristics
of anterior urethral stricture based on urethral stricture score (USS) and to
provide information regarding what characteristics can affect the complexity of
anterior urethral stricture and the incidence of recurrent urethral stricture. The
method used is literature review, article search using PubMed, Science Direct
and Google Scholar to find suitable or relevant articles for review. The results of
this literature review explain that the characteristics of anterior urethral stricture
based on urethral stricture score have a high influence in aggravating anterior
urethral stricture and have a relationship in influencing the occurrence of
recurrent urethral strictures.

Keywords: urethral stricture, anterior urethral stricture, urethral stricture score.

v Universitas Lambung Mangkurat


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “LITERATURE

REVIEW: KARAKTERISTIK STRIKTUR URETRA ANTERIOR

BERDASARKAN URETHRAL STRICTURE SCORE”, tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh

derajat sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung

Mangkurat Banjarmasin. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. dr. Iwan Aflanie, M.Kes, Sp.F, S.H., yang

telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan penelitian.

2. Koordinator Program Studi Pendidikan Dokter, Dr.dr. Triawanti, M.Kes.,

yang telah memberi kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan penelitian.

3. Kedua dosen pembimbing, dr. Eka Yudha Rahman M. Kes, Sp.U (K) dan

dr. Lena Rosida, M.Kes., yang berkenan memberikan saran dan arahan

dalam penyelesaian Skripsi ini.

4. Kedua dosen penguji, dr. Hendra Sutapa Sp.U dan Dr. Roselina

Panghiyangani, S.Si, M.Biomed., yang memberi kritik dan saran sehingga

Skripsi ini menjadi semakin baik.

5. Kedua orang tua penulis dan kedua saudara penulis tercinta serta seluruh

keluarga yang tak pernah henti mendukung, mendoakan, memperhatikan

dan siap membantu.

vi Universitas Lambung Mangkurat


6. Rekan satu tim penelitian Skripsi, Winda Wati atas kebersamaan dan

kerjasamanya dalam membantu penelitian dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi penulis berharap Skripsi ini bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan.

Banjarmasin, 06 Januari 2021

Penulis

vii Universitas Lambung Mangkurat


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

ABSTRACT ................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan....................................................................................... 4

D. Manfaat .................................................................................... 4

BAB II METODE..................................................................................... 6

A. Metode ..................................................................................... 6

B. Kriteria Pencarian ..................................................................... 6

C. Analisis ..................................................................................... 6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 9

BAB IV PENUTUP .................................................................................. 28

viii Universitas Lambung Mangkurat


A. Kesimpulan ............................................................................ 28

B. Saran ...................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 30

LAMPIRAN ............................................................................................... 33

ix Universitas Lambung Mangkurat


DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Urethral Stricture Score ..................................................................... 9

3.2 Literatur terkait Karakteristik Striktur Uretra Anterior berdasarkan


Urethral Stricture Score .................................................................... 11

x Universitas Lambung Mangkurat


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Diagram Alur Penelusuran Literatur .................................................. 7

3.1 Derajat Penyempitan Uretra ............................................................... 22

3.2 Anatomi Uretra Pria ........................................................................... 26

xi Universitas Lambung Mangkurat


DAFTAR SINGKATAN

1. AAU : Augmented Anastomotic Urethroplasty

2. AUA : American Urological Association

3. BMG : Buccal Mucosal Graft

4. BVUC : Bipolar Voiding Uretro Cystography

5. EPA : excision and Primary Anastomosis

6. LUTS : Lower Urinary Tract Syndrom

7. SFUP : Scrotum Flap Urethroplasty

8. TAU : Tunica Albuginea Urethroplasty

9. TURNS : Trauma and Urologic Reconstruction

10. USS : Urethral Stricture Score

11. VIU : Visual Internal Urethrotomy

xii Universitas Lambung Mangkurat


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Striktur uretra merupakan suatu penyempitan uretra yang terjadi akibat

adanya spongiofibrosis, sehingga menyebabkan terhambatnya saluran kemih

bagian bawah. Obstruksi ini menyebabkan terganggunya kualitas hidup pasien

seperti terjadinya gangguan berkemih serta dapat merusak seluruh saluran kemih

sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi ginjal. Striktur uretra dapat terjadi pada

semua usia dan memiliki insidensi tinggi pada pria dibandingkan wanita.1 Uretra

anterior dibagi menjadi bulbar dan penile. Bulbar uretra ditutupi oleh otot

bulbospongiosus sedangkan penile uretra menjalar dari tepi distal

bulbospongiosus ke fossa navicularis dan meatus eksterna. Striktur uretra bulbar

lebih umum terjadi dibandingkan striktur pada bagian penile uretra.2

American Urological Association (AUA) menyatakan bahwa pada tahun

2016 insidensi striktur uretra di negara maju yang paling umum disebabkan oleh

kongenital atau idiopatik sebesar 41% kasus dan iatrogenik (misalnya riwayat

kateterisasi uretra atau riwayat perbaikan hipospadia) sebesar 35% kasus,

sementara di negara berkembang terdapat sekitar 36% kasus akibat dari trauma

karena tingginya kasus kecelakaan lalu lintas serta faktor sosial ekonomi.3

Trauma and Urologic Reconstruction Network of Surgeon (TURNS) pada

tahun 2017 menjelaskan bahwa lokasi striktur uretra paling umum terjadi di

1 Universitas Lambung Mangkurat


2

bagian bulbar uretra.4 Penelitian di Tertiary Hospital of Nepal yang dilakukan

pada Januari 2015 hingga Oktober 2019 dengan total 50 sampel pasien laki-laki

yang menderita striktur uretra dengan rentang usia 16 hingga 82 tahun,

membuktikan bahwa terdapat jumlah pasien yang mengalami striktur di uretra

bulbar (54%), yang diikuti oleh meatal (24%), penile (12%) dan yang paling

jarang adalah di bagian bulbomembranosus (10%).5 Saat ini masih belum

ditemukan data pasti yang menjelaskan tentang epidemiologi striktur uretra di

Indonesia.

Wiegand, et al. (2012) mengusulkan sebuah skor yang bernama Urethral

Stricture Score (USS) dengan adanya karakteristik striktur uretra yang diketahui.

Sistem penilaian ini bertujuan sebagai metode baru untuk menilai kompleksitas

dari striktur uretra anterior serta untuk memvalidasi skor striktur uretra dan

mengevaluasi kemajuan prosedur operasi dimana melibatkan variasi teknik bedah

dan dihubungkan dalam pencitraan preoperatif dan temuan intraoperatif.

Karakteristik striktur uretra berdasarkan USS terdiri dari lima komponen yaitu

etiologi striktur uretra (urethral stricture etiology), jumlah penyempitan (total

number of strictures), retensi (retention), lokasi anatomi striktur (anatomi

location) dan panjang striktur (length).6,7

Etiologi striktur uretra anterior memiliki karakteristik yang meliputi trauma,

idiopatik, iatrogenik, inflamasi dan hipospadia. Lokasi anatomi dari striktur

uretra anterior termasuk penile, bulbar dan panurethral. Striktur uretra memiliki

karakteristik dimana semakin panjang striktur maka semakin tinggi kompleksitas

suatu pembedahan. Jumlah penyempitan striktur uretra juga berperan dalam

Universitas Lambung Mangkurat


3

kompleksitas pembedahan dimana semakin banyak jumlah striktur yang

ditemukan, maka semakin sulit untuk diobati. Penilaian riwayat retensi dalam

USS bertujuan untuk melihat apakah terdapat paten uretra, retensi total

(obliterated) atau mendekati retensi total (near obliterated).8

Berdasarkan penjelasan dari uraian diatas, maka tinjauan literatur ini dibuat

untuk mengetahui karakteristik striktur uretra anterior berdasarkan Urethral

Stricture Score (USS), dimana memiliki tujuan untuk mengetahui kompleksitas

dari striktur uretra anterior yang dapat dilihat dari pencitraan preoperatif dan

dikonfirmasi melalui temuan intraoperatif sehingga mempermudah dalam

pemilihan dan pertimbangan teknik pembedahan. Tinjauan ini juga dibuat dengan

tujuan untuk mengetahui dan memvalidasi skor striktur uretra yang memiliki lima

komponen yaitu etiologi stiktur uretra anterior, jumlah penyempitan, retensi,

lokasi anatomi striktur uretra anterior dan panjang dari striktur uretra anterior.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah karakteristik etiologi striktur uretra anterior berdasarkan

Urethral Stricture Score?

2. Bagaimanakah karakteristik jumlah penyempitan striktur uretra anterior

berdasarkan Urethral Stricture Score?

3. Bagaimanakah karakteristik retensi dari striktur uretra anterior berdasarkan

Urethral Stricture Score?

4. Bagaimanakah karakteristik lokasi anatomi striktur uretra anterior

berdasarkan Urethral Stricture Score?

Universitas Lambung Mangkurat


4

5. Bagaimanakah karakteristik panjang striktur uretra anterior berdasarkan

Urethral Stricture Score?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari literature review ini adalah mengetahui karakteristik

striktur uretra anterior berdasarkan Urethral Stricture Score.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dari literature review ini adalah:

a. Mengetahui karakteristik etiologi striktur uretra anterior berdasarkan Urethral

Stricture Score.

b. Mengetahui karakteristik jumlah penyempitan striktur uretra anterior

berdasarkan Urethral Stricture Score.

c. Mengetahui karakteristik retensi dari striktur uretra anterior berdasarkan

Urethral Stricture Score.

d. Mengetahui karakteristik lokasi anatomi striktur uretra anterior berdasarkan

Urethral Stricture Score.

e. Mengetahui karakteristik panjang striktur uretra anterior berdasarkan Urethral

Stricture Score.

D. Manfaat

Hasil dari literature review ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

wawasan mengenai karakteristik striktur uretra anterior berdasarkan urethral

stricture score, mengetahui keparahan dari striktur uretra anterior dan

Universitas Lambung Mangkurat


5

memberikan evaluasi awal agar mempermudah staging dan diagnosis awal

sehingga mempermudah dalam pemilihan terapi dan prosedur pembedahan

striktur uretra anterior.

Universitas Lambung Mangkurat


BAB II

METODE

A. Metode

Metode yang dilakukan adalah literature review berupa narrative review.

B. Kriteria Pencarian

Tinjauan literatur ini dibuat melalui penelusuran artikel pada database

Pubmed, Science Direct dan Google Scholar. Artikel-artikel yang digunakan juga

diperoleh melalui website resmi American Urological Association (AUA) dan

Trauma and Urologic Reconstruction Network of Surgeon (TURNS) serta dari

daftar referensi artikel-artikel yang diperoleh. Artikel yang digunakan adalah

artikel yang ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang diterbitkan

antara tahun 2011 hingga 2020. Kata-kata kunci yang digunakan dalam pencarian

artikel ini berupa “striktur uretra, anterior urethral stricture dan urethral stricture

score”. Strategi pencarian ditunjukkan pada lampiran 1.

C. Analisis

Tinjauan literatur ini dalam pembuatannya telah dilakukan penelusuran

artikel pada tiga database, yaitu Pubmed, Science Direct dan Google scholar.

Secara keseluruhan, artikel yang ditemukan pada penelusuran sebanyak 3.407

artikel berdasarkan keyword. Artikel-artikel yang ditemukan di setiap database

sebanyak 310 artikel dari Pubmed, 677 artikel dari science Direct dan 2.420

artikel dari Google Scholar. Setelah dilakukan penapisan berdasarkan judul dan

6 Universitas Lambung Mangkurat


7

abstrak, maka diperoleh hasil hanya sebanyak 8 artikel. Artikel yang tidak relevan

dengan judul dan abstrak dilakukan penapisan ulang dan ditemukan bahwa dari 8

jurnal yang membahas tentang USS, terdapat 3 jurnal yang terjadi perubahan dan

tidak membahas tentang 5 komponen penilaian USS, sehingga secara keseluruhan

terdapat sebanyak 5 artikel yang berkorelasi dan menjelaskan tentang USS

(Gambar 2.1). USS baru dibuat pada tahun 2012 dan skor ini masih cukup awam

dan belum dikenal secara luas, sehingga hanya beberapa artikel saja yang baru

mengulas tentang USS.

Artikel yang diperoleh Artikel yang diperoleh Artikel yang diperoleh


dari hasil penelusuran dari hasil penelusuran dari hasil penelusuran
PubMed, n=310 Science Direct, n=677 Google Scholar, n=2420

Artikel yang dilakukan pengecekan


judul dan abstrak (n=3.407) Artikel yang
dieksklusi karena
tidak relevan dengan
topik (n=3.399)
Artikel yang diperoleh setelah
membaca judul dan abstrak (n=8)
Artikel yang
dieksklusi karena
tidak relevan (n=3)
Artikel yang digunakan dalam
tinjauan literatur (n= 5)

Gambar 2.1 Diagram Alur Penelusuran Literatur.

Literature review ini akan membahas tentang etiologi dari striktur uretra

anterior, jumlah penyempitan dari striktur uretra anterior, retensi dari striktur

uretra anterior, lokasi anatomi dari striktur uretra anterior dan panjang dari striktur

uretra anterior hingga merangkum dan menjelaskan mengenai karakteristik yang

Universitas Lambung Mangkurat


8

berhubungan dengan penilaian USS serta yang berhubungan dengan kompleksitas

dari striktur uretra anterior.

Universitas Lambung Mangkurat


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Striktur uretra anterior merupakan suatu keadaan abnormal dimana terjadi

penyempitan di uretra anterior karena adanya spongiofibrosis. Uretra anterior

berjalan dari bulbar uretra ke meatus dan dikelilingi dengan korpus spongiosum.

Striktur uretra anterior terbagi menjadi dua bagian, yaitu striktur uretra anterior

dibagian bulbar uretra dan striktur uretra anterior dibagian penile uretra. Striktur

uretra bulbar lebih umum terjadi dibandingkan striktur uretra penile. Penyebab

tersering striktur uretra di negara maju adalah idiopatik dan diikuti oleh

iatrogenik. Kegagalan akhir dari operasi hipospadia dan striktur akibat prosedur

endoskopi (misalnya reseksi transurethral) termasuk ke dalam penyebab

iatrogenik dari striktur uretra anterior.2,3

Wiegand et al. (2012) membuat sebuah skor yang bernama Urethral

Stricture Score (USS) dan memasukkan lima karakteristik penilaian yaitu etiologi,

jumlah penyempitan, retensi urin, lokasi anatomi striktur dan panjang striktur

uretra anterior (Tabel 3.1).6

Tabel 3.1 Urethral Stricture Score


Komponen Skor
Etiologi 1= trauma, idiopatik, iatrogenik
2= inflamasi atau hypospadia
Jumlah penyempitan uretra 1= poin per penyempitan
Retensi urin 1= paten uretra
2= obliteratif atau mendekati obliterative
Lokasi anatomi 1= uretra bulbar
2= uretra penile (termasuk meatus dan fossa)
3= panurethral or uretra bulbar dan penile
Panjang penyempitan 1 poin per cm panjang

9 Universitas Lambung Mangkurat


10

USS memiliki tujuan untuk mengukur kompleksitas dari striktur uretra

anterior dan kompleksitas pembedahan striktur uretra anterior.6,7 Berikut

dipaparkan beberapa literatur yang menunjukkan bahwa terdapat karakteristik

striktur uretra anterior berdasarkan urethral stricture score (Tabel 3.2).

Universitas Lambung Mangkurat


11

Tabel 3.2 Literatur terkait Striktur Uretra Anterior berdasarkan Urethral Stricture Score

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK JUMLAH UJI YANG HASIL


STUDI PENELITIAN SAMPEL DIGUNAKAN

1. The Wiegand et al., Penelitian Pasien yang 115 pasien. a. Pengolahan data a. Hipospadia
UREThRA 20126 dengan metode diidentifikasi dikodekan ke dalam memengaruhi
L stricture retrospektif menderita striktur Microsoft Excel kompleksitas
score: A menggunakan uretra anterior dengan (Redmond, WA) dari striktur
novel desain survei kriteria eksklusi spreadsheet. uretra
method for analitik. berupa striktur uretra
b. Setiap poin data dari anterior
describing posterior, open
anterior urethroplasty, faktor skor striktur dihitung sehingga
urethral risiko yang dan dijumlahkan dimasukkan
strictures menyebabkan sesuai dengan USS. kedalam skor
kegagalan, dan pasien yang lebih
yang tidak memiliki tinggi dalam
data lengkap USS.
mengenai jenis
karakteristik b. Jumlah
pembedahan atau penyempitan
striktur. Kriteria memengaruhi
inklusi berupa lima kompleksitas
komponen dalam dari striktur
penilaian striktur uretra
uretra.
anterior
berdasarkan
dari penilaian
USS.

Universitas Lambung Mangkurat


12

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK JUMLAH UJI YANG HASIL


STUDI PENELITIAN SAMPEL DIGUNAKAN

c. Penilaian
retensi urin
dalam USS
akan
membantu
dalam
mengantisipa
si perlunya
prosedur
pembedahan
yang lebih
kompleks
sebelum
operasi
dengan
menggabung
kan antara
karakteristik
panjang
striktur dan
obliterasi
lumen uretra.
d. Sulit untuk
membedakan
antara satu

Universitas Lambung Mangkurat


13

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK JUMLAH UJI YANG HASIL


STUDI PENELITIAN SAMPEL DIGUNAKAN

penyempitan
yang panjang
dengan dua
penyempitan
pendek yang
dapat
diartikan
sebagai satu
penyempitan
yang lebih
panjang.
e. Panjang dari
striktur uretra
merupakan
faktor yang
paling
penting dan
paling berat
dalam sistem
penilaian
USS. Striktur
uretra dengan
panjang
>4cm akan
memiliki

Universitas Lambung Mangkurat


14

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK JUMLAH UJI YANG HASIL


STUDI PENELITIAN SAMPEL DIGUNAKAN

risiko tinggi
dalam
kegagalan
penatalaksan
aan
pengobatan
serta
memiliki
risiko untuk
terjadinya
striktur
berulang.
2. Refinement Eswara et al., Penelitian 102 Pasien yang 198 pasien. Uji korelasi spearman a. Faktor-faktor
and 20157 dengan menjalani uretroplasti yang terkait
validation menggunakan anterior di Barnes- dengan
of the desain studi Jewish Hospital dari kompleksitas
urethral cohort. tahun 2009 hingga
dari striktur
stricture 2012 dan set validasi
score in 96 pasien dari
uretra
categorizin Northwestern anterior
g anterior University. Usia rata- berdasarkan
urethral rata dari kelompok USS yaitu
stricture tes adalah 44,7 tahun. etiologi
complexity striktur uretra
anterior
(trauma/idiop

Universitas Lambung Mangkurat


15

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK JUMLAH UJI YANG HASIL


STUDI PENELITIAN SAMPEL DIGUNAKAN

atik/iatrogeni
k berbanding
inflamasi/hip
ospadia; p
≥0,0001),
jumlah
penyempitan
uretra (1
berbanding
>1; p =
0,003), lokasi
(penile
berbanding
bulbar; p
<0,001),
panjang
striktur (<2
vs 2-5 vs >5
cm; p <
0,001).
b. USS diganti
menjadi U-
score dan
menghapus
retensi urin

Universitas Lambung Mangkurat


16

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK JUMLAH UJI YANG HASIL


STUDI PENELITIAN SAMPEL DIGUNAKAN

dalam sistem
penilaian
dengan
alasan bahwa
penilaian
retensi tidak
lagi
signifikan
dalam
penilaian (p
= 0,17).
3. Evaluating Mathur et al., Studi Pasien striktur uretra 57 pasien. a. Data pasien a. Etiologi yang
efficacy of 20168 retrospektif. anterior yang dikodekan ke dalam paling umum
various memenuhi kriteria Microsoft Excel terjadi adalah
operative inklusi, diantaranya 7 (Microsoft trauma.
procedures menjalani excision Corporation, USA)
done in and primary spreadsheet. b. Karakteristik
anterior anastomosis (EPA), yang
urethral 20 menjalani b. Setelah
mengumpulkan memiliki
stricture preputial flap
semua data, pengaruh
using urethroplasty
urethral (PFUP), 22 menjalani digunakan uji analisis tertinggi
stricture tunica albuginea ANOVA dengan dalam tingkat
score urethroplasty (TAU), menggunakan keparahan
dan sisanya 8 perangkat SPSS. striktur uretra
menjalani scrotum anterior

Universitas Lambung Mangkurat


17

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK JUMLAH UJI YANG HASIL


STUDI PENELITIAN SAMPEL DIGUNAKAN

flap urethroplasty adalah lokasi


(SFUP). Usia rata- anatomi
rata presentase adalah uretra
41,22 tahun. Prosedur anterior dan
diberi tingkat panjang dari
kompleksitas yang
striktur
berbeda, dan USS
dibandingkan dengan uretra.
prosedur tertentu
untuk melihat
hubungan antara
keduanya.

4. UREThRA Mitsui et al., Studi analisis Pasien striktur uretra 29 pasien. U-score masing-masing Faktor-faktor
L Stricture 20179 retrospektif. anterior yang sedang dihitung dan dilihat yang terkait
Score can menjalani prosedur hubungannya dengan dengan tingkat
predict uretroplasti anterior, faktor demografis, nilai kejadian striktur
surgical diantaranya 7 Qmax sebelum dan
berulang dalam
outcome of menerima uretroplasti sesudah operasi,
urethral cangkok bukal kompleksitas operasi,
analisi cox
reconstructi mukosa dan 7 dan waktu kekambuhan proportional
on in uretroplasti flap kulit setelah operasi hazards model
patients penis ventral, diperiksa. yang dilakukan
with sementara 5 sisanya yaitu jumlah
anterior menjalani prosedur penyempitan
urethral eksisi dan striktur (1
stricture anastomosis primer. berbanding >1;
p = 0,048) dan

Universitas Lambung Mangkurat


18

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK JUMLAH UJI YANG HASIL


STUDI PENELITIAN SAMPEL DIGUNAKAN

panjang (≤2 cm
berbanding >2;
p = 0,015).
5. Codifying Chaitanya et Studi observasi Pasien dengan rata- 94 pasien. a. Pengolahan data 26 pasien yang
anterior al., 201810 prospektif. rata usia 46 tahun dan dikodekan ke dalam menjalani
urethral memiliki usia Microsoft Excel uretroplasti,
strictures maksimal 76 tahun (Redmond, WA) terdapat 11
with dan usia minimal spreadsheet. pasien yang
UREThRA yaitu 16 tahun. Pasien
L Stricture menjadi tiga sasaran b. Skor USS yang memiliki risiko
Score. jenis operasi yang diperoleh terkait terjadinya
berbeda yaitu visual dengan prosedur striktur uretra
internal urethrotomy pembedahan anterior
(VIU), uretroplasti kemudian berulang.
anastomotik, dan dimasukkan ke Semakin tinggi
uretroplasti BMG. dalam koefesien nilai USS, maka
Skor USS dievaluasi korelasi spearman semakin
hubungannya dengan antara skor USS
memengaruhi
kompleksitas rata-rata dari tiga
kelompok bedah.
tingkat kejadian
intraoperatif
striktur uretra
menggunakan dua
faktor yaitu waktu c. Signifikansi anterior yang
pembedahan dan hubungan antara berulang.
kebutuhan transfusi skor USS dan
darah. kompleksitas
intraoperatif,
signifikansi

Universitas Lambung Mangkurat


19

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK JUMLAH UJI YANG HASIL


STUDI PENELITIAN SAMPEL DIGUNAKAN

hubungan antara
skor USS dan
komplikasi
keseleuruhan
dilakukan dengan uji
t independent dan uji
ANOVA yang
sesuai. Nilai p < / =
0,05 diambil sebagai
nilai signifikan
sebagai nilai t, rasio
F, koefisien
spearman rho
diperoleh Ketika uji
t independent,
ANOVA, korelasi
spearman digunakan.

d. Analisis statistik
dalam penelitian ini
dilakukan dengan
menggunakan SPSS
versi 21.0.

Universitas Lambung Mangkurat


20

Artikel yang secara lengkap membahas lima komponen penilaian USS

hanya terdapat dua artikel, yaitu dari Wiegand, et al. (2012) dan Eswara, et al.

(2015), sedangkan tiga artikel lainnya tidak membahas secara lengkap mengenai

lima komponen penilaian USS yaitu dari Mathur, et al.(2016) yang hanya

membahas etiologi, lokasi anatomi dan panjang striktur uretra, Mitsui, et al.

(2017) yang hanya membahas jumlah penyempitan uretra dan panjang striktur

uretra, dan Chaitanya, et al. (2018) yang hanya membahas jumlah penyempitan

uretra.

A. Karakteristik Etiologi Striktur Uretra Anterior berdasarkan Urethral


Stricture Score.

Striktur uretra memiliki beberapa etiologi diantaranya yaitu anomali

kongenital pada membran mukosa, infeksi, trauma pada jaringan tumpul yang

diakibatkan oleh trauma tumpul di bagian perifer, iatrogenik seperti kateterisasi

uretra dan instrumentasi uretra, hipospadia, penyakit infeksi pada korpus

spongiosum yang disebabkan oleh lichen sclerosus atau balanitis xerotica

obliterans.11 Levine et al. menunjukkan bahwa pasien yang menjalani uretroplasti

striktur uretra dengan lichen sclerosus lebih mungkin untuk mengalami

kekambuhan dibandingkan pasien tanpa lichen sclerosus (5/13, 38% untuk LSA

vs 3/40, 7% untuk non-LSA).6

Wiegand, et al. (2012) memasukkan hipospadia kedalam skor USS yang

lebih tinggi, karena pasien-pasien hipospadia telah terbukti membutuhkan

prosedur yang lebih kompleks dan rumit serta memengaruhi kompleksitas dari

striktur uretra anterior.6 Hipospadia adalah kelainan bawaan penis yang paling

Universitas Lambung Mangkurat


21

umum dan dianggap sebagai bentuk gangguan dari perkembang kromosom 46XY

yang ringan. Pembukaan uretra terjadi di sisi ventral penis, hipoplasia jaringan

ventral dengan derajat yang bervariasi, kelengkungan penis dan preputium yang

berlebihan. Faktor genetik dan lingkungan merupakan penyebab utama dalam

etiologi hipospadia.12

Studi cohort yang telah dilakukan oleh Eswara, et al. (2015) menyatakan

bahwa terdapat faktor-faktor yang terkait dengan kompleksitas striktur uretra

anterior berdasarkan USS yaitu etiologi striktur uretra anterior dan diantaranya

adalah trauma/idiopatik/iatrogenik yang berbanding dengan inflamasi/hipospadia

dengan nilai p ≥ 0,0001.7 Mathur, et al. (2016) juga menjelaskan bahwa dalam

penelitiannya, etiologi yang paling umum terjadi adalah trauma dan

menyimpulkan bahwa semakin tinggi nilai USS, maka semakin memengaruhi

kompleksitas dari striktur uretra anterior.8

B. Karakteristik Jumlah Penyempitan dari Striktur Uretra Anterior


berdasarkan Urethral Stricture Score.

Striktur uretra merupakan hasil dari proses berkembangnya spongiofibrosis

di epitel uretra dan korpus spongiosum yang awalnya ditandai dengan adanya

perubahan matriks ekstraseluler jaringan spongiosal uretra. Proses trauma ataupun

infeksi pada uretra menyebabkan infeksi pada uretra, sehingga mengakibatkan

terjadinya proses radang, kemudian jaringan ikat normal digantikan oleh serat

padat serta jaringan fibroblast dan terjadi penurunan rasio kolagen dari tipe III ke

tipe I, mengakibatkan korpus spongiosum menjadi berserat sehingga

Universitas Lambung Mangkurat


22

mengakibatkan lumen uretra menjadi menyempit dan terjadinya lower urinary

tract syndrom (LUTS).13,14

Derajat penyempitan uretra dibagi menjadi tiga yaitu derajat ringan, jika

terjadi oklusi kurang dari 1/3 diameter lumen uretra. Derajat sedang, jika terjadi

1/3 sampai dengan ½ diameter lumen uretra. Derajat berat, jika terjadi oklusi lebih

besar dari ½ diameter lumen uretra (Gambar 2.4).15 Penyempitan derajat berat

kadang kala akan teraba jaringan keras di korpus spongiosum yang dikenal

dengan spongiofibrosis.16

Derajat ringan
(oklusi < 1/3
lumen)
Derajat sedang
Derajat berat
(oklusi 1/3 -
(oklusi > 1/2
1/2 lumen)
lumen)
Gambar 3.1 Derajat Penyempitan Uretra.17

Wiegand, et al. (2012) menyimpulkan bahwa semakin banyak jumlah

penyempitan dan skor USS yang diterima oleh pasien, makan akan memengaruhi

kompleksitas dari striktur uretra anterior. Sulit untuk membedakan antara satu

penyempitan yang panjang dengan dua penyempitan pendek yang dapat diartikan

sebagai satu penyempitan yang lebih panjang.6 Eswara et al. (2015) menyatakan

bahwa salah satu faktor yang terkait dengan kompleksitas dari striktur uretra

anterior yaitu jumlah penyempitan uretra dimana terdapat perbandingan antara 1

penyempitan yang berbanding dengan >1 penyempitan dengan nilai p = 0,003.7

Mitsui et al. (2017) juga meneliti pada 29 pasien yang menjalani

uretroplasti dan menunjukkan serta menjelaskan bahwa dalam analisis cox

Universitas Lambung Mangkurat


23

proportional hazards model yang digunakan, terdapat faktor-faktor yang terkait

dengan tingkat kejadian striktur berulang yang tinggi dan salah satunya adalah

jumlah penyempitan striktur dimana terdapat perbandingan antara 1 penyempitan

yang berbanding dengan >1 dengan nilai p = 0,048.9 Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Chaitanya, et al. (2018) menyimpulkan bahwa dari 26 pasien yang

menjalani uretroplasti, terdapat 11 pasien yang memiliki risiko terjadinya striktur

uretra anterior berulang, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai

USS, maka semakin memengaruhi tingkat kejadian striktur uretra anterior yang

berulang.10

C. Karakteristik Retensi dari Striktur Uretra Anterior berdasarkan


Urethral Stricture Score.

Striktur uretra anterior mengakibatkan terjadinya retensi urin sehingga

berdampak pada kualitas hidup pasien. Retensi urin merupakan suatu kejadian

dimana terjadinya ketidakmampuan untuk buang air kecil atau ketidakmampuan

dalam pengosongan kandung kemih secara lengkap akibat terjadinya pengecilan

diameter uretra. Pasien yang telah mengidap retensi urin perlu untuk dilakukan

pencitraan radiologi dengan menggunakan Bipolar Voiding Urethro Cystography

(BVUC).17,18,19

Wiegand, et al. (2012) menjelaskan bahwa penilaian retensi urin dalam USS

akan membantu dalam mengantisipasi perlunya prosedur pembedahan yang lebih

kompleks sebelum operasi, karena skor tersebut menggabungkan antara panjang

uretra dan obliterasi lumen uretra.6 Eswara, et al. (2015) melakukan validasi

tentang USS dan melakukan penelitian menggunakan USS sehingga mereka

Universitas Lambung Mangkurat


24

mendapatkan hasil bahwa retensi urin tidak berpengaruh dan tidak memiliki

hubungan yang signifikan dalam studi cohort yang mereka lakukan (p = 0,17).

Eswara, et al. (2015) kemudian melakukan pembaharuan skor USS menjadi U-

score dan menghapus retensi urin dalam penilaian. Eswara, et al. (2015) tetap

meneliti 5 parameter skor USS, namun dalam kesimpulannya mereka menyatakan

agar retensi urin tidak dimasukkan dalam penilaian.7

D. Karakteristik Lokasi Anatomi Striktur Uretra Anterior berdasarkan


Urethral Stricture Score.

Uretra dibagi menjadi dua segmen, yaitu uretra posterior yang terdiri dari

uretra pars membranasea dan pars prostatika dan uretra anterior yang meliputi

uretra pars bulbosa dan uretra pars spongiosa. Uretra anterior lebih sering

mengalami trauma maupun striktur karena letaknya lebih dekat dengan sentuhan

lingkungan luar sehingga lebih mudah untuk terjadi trauma di uretra pars bulbosa

dan pars spongiosa.20 Secara anatomi, striktur uretra dapat terjadi dimana saja di

sepanjang uretra pria, namun paling sering terjadi di segmen bulbar uretra (uretra

pars bulbosa) yaitu sebanyak 43%, karena adanya kelenjar cowperi yang rentan

untuk terkena infeksi dan penile uretra (uretra pars spongiosa) yaitu sebanyak

37%.18,21

Penyempitan dibagian penile uretra cenderung lebih sering menyebabkan

terjadinya striktur berulang dibandingkan dibagian bulbar uretra karena penile

uretra adalah uretra yang paling panjang sehingga penyempitan yang lebih

panjang akan mungkin terjadi dibandingkan di bagian bulbar uretra.8 Wiegand, et

al. (2012) menjelaskan bahwa lokasi anatomi dari striktur uretra merupakan faktor

Universitas Lambung Mangkurat


25

yang sangat penting dalam penilaian USS karena akan berhubungan dengan suatu

kompleksitas dari pembedahan, dimana korpus spongiosum memiliki jaringan

subkutan yang sangat tipis di penis. Pencantuman lokasi anatomi sangat penting

dalam penilaian USS karena ini merupakan sistem penilaian deskriptif.6 Eswara,

et al. (2015) menyatakan bahwa salah satu faktor yang memiliki keterkaitan erat

dengan kompleksitas dari striktur uretra anterior adalah lokasi anatomi striktur

uretra dimana penile berbanding bulbar memiliki nilai p <0,001 sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi skor USS, maka semakin parah striktur uretra

anterior yang diderita oleh pasien.7

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mathur, et al. (2016) dimana mereka

mempelajari lima karakteristik penilaian USS dan menyimpulkan bahwa salah

satu karakteristik yang memiliki pengaruh tertinggi dalam kompleksitas dari

striktur uretra anterior adalah lokasi anatomi uretra anterior dimana striktur uretra

anterior yang terjadi di bagian penile uretra cenderung lebih susah untuk

diperbaiki dan ditatalaksana dibandingkan striktur uretra anterior dibagian bulbar

uretra sehingga dalam penilaian USS, striktur uretra anterior dibagian penile

uretra memiliki nilai skor yang tinggi.8

E. Karakteristik Panjang Striktur Uretra Anterior berdasarkan Urethral


Stricture Score.

Striktur uretra akan semakin sulit untuk ditatalaksana jika memiliki striktur

yang panjang. Semakin panjang striktur uretra yang terjadi, maka tingkat

kompleksitas pembedahan akan semakin tinggi. Uretra pria memiliki panjang

rata-rata 22,3 cm.22 Uretra anterior memiliki dua pars, yaitu pars intermediate

Universitas Lambung Mangkurat


26

(membranasea) yang memiliki panjang antara 1-1,5 cm dan pars spongiosa yang

memiliki panjang lebih dari 15 cm. Pars spongiosa merupakan uretra dengan

bagian terpanjang dan paling elastis.23

Ostium uretra internum

Uretra pars intramural

Urethra pars spongiosa Glandula prostat

Corpus cavernosum Uretra pars prostatika

Ostium urethra externum


Uretra pars membranacea

Gambar 3.2 Anatomi uretra pria.24

Penelitian yang dilakukan oleh Wiegand, et al. (2012) menyimpulkan bahwa

faktor yang paling penting dan paling berat dalam USS adalah panjang dari

striktur uretra, karena striktur yang lebih panjang akan membuat penggunaan EPA

tidak mungkin dilakukan. Analisis multivariat terbaru menjelaskan bahwa striktur

uretra dengan panjang >4cm akan memiliki risiko tinggi dalam kegagalan

penatalaksanaan pengobatan serta memiliki risiko untuk terjadinya striktur

berulang.6 Eswara, et al. (2015) juga menunjukkan hasil penelitian yang

menjelaskan bahwa terdapat faktor yang terkait dengan perbaikan kompleksitas

tinggi dan salah satunya adalah panjang striktur dimana terdapat perbandingan

antara panjang striktur <2 cm yang berbanding dengan 2-5 cm dan berbanding

dengan >5 cm dengan nilai p < 0,001.7

Mathur, et al. (2016) mempelajari lima karakteristik penilaian USS dan

memberikan kesimpulan bahwa salah satu karakteristik yang memiliki pengaruh

Universitas Lambung Mangkurat


27

tertinggi dalam kompleksitas dari striktur uretra anterior adalah panjang striktur

uretra.8 Mitsui, et al. (2017) juga menyimpulkan bahwa dalam analisis cox

proportional hazards model terdapat faktor-faktor yang terkait dengan tingkat

kejadian striktur berulang yang tinggi dan salah satunya adalah panjang striktur

uretra dimana terdapat perbandingan antara panjang striktur ≤2 cm yang

berbanding dengan panjang striktur >2 cm dengan nilai p = 0,015.9

Universitas Lambung Mangkurat


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan literatur, dapat disimpulkan bahwa:

1. Etiologi striktur uretra anterior merupakan faktor yang sangat penting dalam

USS karena karakteristik tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang

memengaruhi penilaian kompleksitas dari suatu striktur uretra anterior.

Hipospadia merupakan etiologi striktur uretra yang paling memengaruhi

kompleksitas dari striktur uretra anterior. Trauma merupakan etiologi yang

paling umum dalam terjadinya striktur uretra anterior.

2. Jumlah penyempitan uretra anterior merupakan salah satu faktor yang terkait

dengan kompleksitas dari striktur uretra anterior dan merupakan salah satu

faktor yang terkait dengan tingkat kejadian striktur berulang yang tinggi.

3. Retensi urin pada striktur uretra merupakan faktor yang turut berperan penting

dalam terjadinya striktur uretra anterior karena akan memberikan informasi

apakah adanya kerusakan lumen uretra.

4. Salah satu karakteristik yang memiliki pengaruh tertinggi dalam tingkat

keparahan striktur uretra anterior adalah lokasi anatomi uretra anterior, dimana

striktur uretra anterior yang terjadi di bagian penile uretra cenderung lebih

susah untuk diperbaiki dan ditatalaksana dibandingkan striktur uretra anterior

dibagian bulbar uretra.

5. Panjang striktur uretra merupakan suatu faktor yang paling berpengaruh serta

28 Universitas Lambung Mangkurat


29

yang paling berat dalam penilaian USS dan merupakan salah satu karakteristik

yang memiliki pengaruh tertinggi dalam tingkat keparahan striktur uretra

anterior serta kejadian striktur uretra berulang.

B. Saran

USS merupakan skor yang berguna untuk membantu menilai kompleksitas

dan staging dari striktur uretra anterior sehingga ahli urologi bisa menggunakan

USS dalam pembedahan dengan melihat dari pencitraan preoperatif dan

dikonfirmasi dalam temuan intraoperatif. Penelitian lebih lanjut terkait

karakteristik striktur uretra anterior berdasarkan urethral stricture score masih

perlu untuk terus dilakukan agar dapat mencari tahu lebih dalam mengenai

karakteristik yang bisa menambah kompleksitas dari striktur uretra anterior serta

memperkaya kepustakaan mengenai karakteristik striktur uretra anterior

berdasarkan urethral stricture score.

Universitas Lambung Mangkurat


DAFTAR PUSTAKA

1. Tritschler S, Roosen A, Füllhase C, Stief CG, Rubben H. Urethral stricture:


etiology, investigation and treatments. Dtsch Arztebl Int.
2013;110(13):220–6.

2. Singh O, Gupta SS, Arvind NK. Anterior urethral strictures: a brief review
of the current surgical treatment. Urologia Internationalis. 2011;86(1):1-0.

3. Wessells H, Angermeier KW, Elliott S, et al. Male urethral stricture:


American Urological Association guideline. J Urol. 2017;197(1):182–90.

4. Cotter KJ, Hahn AE, Voelzke BB, et al. Trends in urethral stricture disease
etiology and urethroplasty technique from a multi-institutional surgical
outcomes research group. Urology. 2019;130:167–74.

5. Tiwari K, Upadhaya AM, Kunwar A, Shrestha SB. Urethral strictures and


its management at Tertiary Hospital of Nepal. J Nepal Health R Counc.
2020;18(2):310-2.

6. Wiegand LR, Brandes Dr. SB. The urethral stricture score: a novel method
for describing anterior urethral strictures. J Can Urol Assoc. 2012;6(4):260–
4.

7. Eswara JR, Han J, Raup VT, et al. Refinement and validation of the urethral
stricture score in categorizing anterior urethral stricture complexity.
Urology. 2015;85(2):474–7.

8. Mathur R, Patil LA, Khan F. Evaluating efficacy of various operative


procedures done in anterior urethral stricture using urethral stricture score.
Urology annals. 2016;8(1):42.

9. Mitsui Y, Tamura K, Tai T, Nagata M, Yamabe F, Suzuku K, et al. Urethral


stricture score can predict surgical outcome of urethral reconstruction in
patients with anterior urethral stricture. European Urol Supplements.
2017;16(3):e488-e489.

30 Universitas Lambung Mangkurat


31

10. Chaitanya SV, Kumar NA, Satish B, Manoj B, Reddy K. Codifying anterior
urethral strictures with urethral stricture score. Int J Contemp Med Res.
2018;5(10):1–4.

11. Lazzeri M, Sansalone S, Guazzoni G, Barbagli G. Incidence, causes, and


complications of urethral stricture disease. European Urol Suppl.
2016;15(1):2-6.

12. Springer A, Van Den Heijkant M, Baumann S. Worldwide prevalence of


hypospadias. J pediatric urol. 2016 Jun 1;12(3):152-e1.

13. Palminteri E, Berdondini E, Verze P, De Nunzio C, Vitarelli A, Carmignani


L. Contemporary urethral stricture characteristics in the developed world.
Urology. 2013;81(1):191-7.

14. Jackson MJ, Chaudhury I, Mangera A, Brett A, Watkin N, Chapple CR, et


al. A prospective patient-centred evaluation of urethroplasty for anterior
urethral stricture using a validated patient-reported outcome measure.
European urology. 2013;64(5):777-82.

15. Anjar SA, Aristo, Syamsi N. Striktur urethra. J Med Prof. 2019;1(2):132-7.

16. Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. 3rd ed. Jakarta: CV. Sagung Seto; 2011.

17. Hampson LA, McAninch JW, Breyer BN. Male urethral strictures and their
management. Nat Rev Urol. 2014;11(1):43–50.

18. Alwaal A, Sanford TH, Harris CR, Osterberg EC, McAninch JW, Breyer
BN. Urethral stricture score is associated with anterior urethroplasty
complexity and outcome. J Urol. 2016;195(6):1817-21.

19. Negro CL, Muir GH. Chronic urinary retention in men: how we define it,
and how does it affect treatment outcome. BJU international.
2012;110(11):1590-4.

20. Gallegos MA, Santucci RA. Advances in urethral stricture management.


F1000Research. 2016;5(0):1–9.

Universitas Lambung Mangkurat


32

21. Erickson BA, Ghareeb GM. Definition of successful treatment and optimal
follow-up after urethral reconstruction for urethral stricture disease. Urol
Clinics. 2017;44(1):1-9.

22. Mc Aninch JW, Lue TF. Smith and Tanagho’s general urology.18th ed.
McGraw Hill;2013.

23. Cheng L, Li S, Wang Z, Huang B, Lin J. A brief review on anterior urethral


strictures. Asian J Urol. 2018;5(2):88–93.

24. Netter FH. Atlas of human anatomy. 6th ed. Hansen JT, Benninger B,
Collins JB, Hoagland TM, editor. Philadelphia: Elsevier; 2011.

Universitas Lambung Mangkurat


33

LAMPIRAN

Universitas Lambung Mangkurat


34

Hasil pencarian melalui kata kunci (Search Strategy)

Search: ((characteristic urethral stricture based urethral stricture score AND


((y_10[Filter]) AND (ffrft[Filter]))) AND (characteristic urethral stricture based
urethral stricture score AND ((y_10[Filter]) AND (ffrft[Filter])))) OR
(characteristic urethral stricture based urethral stricture score AND
((y_10[Filter]) AND (ffrft[Filter]))) Filters: Free full text, in the last 10 years
(("characteristic"[All Fields] OR "characteristics"[All Fields]) AND ("urethral
stricture"[MeSH Terms] OR ("urethral"[All Fields] AND "stricture"[All Fields])
OR "urethral stricture"[All Fields]) AND ("based"[All Fields] OR "basing"[All
Fields]) AND ("urethral stricture"[MeSH Terms] OR ("urethral"[All Fields]
AND "stricture"[All Fields]) OR "urethral stricture"[All Fields]) AND
("score"[All Fields] OR "score s"[All Fields] OR "scored"[All Fields] OR
"scores"[All Fields] OR "scoring"[All Fields] OR "scorings"[All Fields]) AND
("2010/12/01 00:00":"3000/01/01 05:00"[Date - Publication] AND "loattrfree
full text"[Filter]) AND (("characteristic"[All Fields] OR "characteristics"[All
Fields]) AND ("urethral stricture"[MeSH Terms] OR ("urethral"[All Fields]
AND "stricture"[All Fields]) OR "urethral stricture"[All Fields]) AND
("based"[All Fields] OR "basing"[All Fields]) AND ("urethral stricture"[MeSH
Terms] OR ("urethral"[All Fields] AND "stricture"[All Fields]) OR "urethral
stricture"[All Fields]) AND ("score"[All Fields] OR "score s"[All Fields] OR
"scored"[All Fields] OR "scores"[All Fields] OR "scoring"[All Fields] OR
"scorings"[All Fields]) AND ("2010/12/01 00:00":"3000/01/01 05:00"[Date -
Publication] AND "loattrfree full text"[Filter]))) OR (("characteristic"[All
Fields] OR "characteristics"[All Fields]) AND ("urethral stricture"[MeSH
Terms] OR ("urethral"[All Fields] AND "stricture"[All Fields]) OR "urethral
stricture"[All Fields]) AND ("based"[All Fields] OR "basing"[All Fields]) AND
("urethral stricture"[MeSH Terms] OR ("urethral"[All Fields] AND
"stricture"[All Fields]) OR "urethral stricture"[All Fields]) AND ("score"[All
Fields] OR "score s"[All Fields] OR "scored"[All Fields] OR "scores"[All Fields]
OR "scoring"[All Fields] OR "scorings"[All Fields]) AND ("2010/12/01
00:00":"3000/01/01 05:00"[Date - Publication] AND "loattrfree full
text"[Filter]))

Universitas Lambung Mangkurat


35

Universitas Lambung Mangkurat


36

Universitas Lambung Mangkurat


37

Universitas Lambung Mangkurat


38

Universitas Lambung Mangkurat


39

Universitas Lambung Mangkurat


Nada.dkk. Literature Review: Karakteristik Striktur

LITERATURE REVIEW:
KARAKTERISTIK STRIKTUR URETRA ANTERIOR
BERDASARKAN URETHRAL STRICTURE SCORE

Nabila Qathroh Nada1, Eka Yudha Rahman2 , Lena Rosida3, Hendra Sutapa2,
Roselina Panghiyangani4
1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung
Mangkurat
2
Departemen Urologi RSUD Ulin Banjarmasin
3
Departemen Biomedik Divisi Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung
Mangkurat
4
Departemen Biomedik Divisi Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung
Mangkurat

Email korespondensi: nabellqatrahnada@gmail.com

Abstract: Anterior urethral stricture is caused by a variety of factors such as a history


of idiopathic or congenital, iatrogenic, inflammatory, and trauma so that it has
different surgical management and complexity. Anterior urethral stricture can be
calculated with the parameter score, namely the Urethral Stricture Score (USS). USS
has components, namely the etiology of urethral stricture, the amount of narrowing,
urinary retention, the anatomical location of the stricture, and the length of the
stricture. This literature review aims to determine the characteristics of anterior
urethral stricture based on urethral stricture score (USS) and to provide information
regarding what characteristics can affect the complexity of anterior urethral stricture
and the incidence of recurrent urethral stricture. The method used is literature review,
article search using PubMed, Science Direct and Google Scholar to find suitable or
relevant articles for review. The results of this literature review explain that the
characteristics of anterior urethral stricture based on urethral stricture score have a
high influence in aggravating anterior urethral stricture and have a relationship in
influencing the occurrence of recurrent urethral strictures.

Keywords: urethral stricture, anterior urethral stricture, urethral stricture score.

ABSTRAK: Striktur uretra anterior disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti
adanya riwayat idiopatik atau kongenital, iatrogenik, inflamasi, dan trauma sehingga
memiliki penanganan dan kompleksitas pembedahan yang berbeda. Striktur uretra
anterior bisa dihitung dengan parameter skor yaitu Urethral Stricture Score (USS).
USS memiliki komponen yaitu etiologi striktur uretra, jumlah penyempitan, retensi
urin, lokasi anatomi striktur, dan panjang striktur. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik striktur uretra anterior berdasarkan urethral stricture score

149
Homeostasis,

(USS) dan untuk memberikan informasi terkait karakteristik apa saja yang bisa
memengaruhi kompleksitas dari striktur uretra anterior serta kejadian striktur uretra
berulang. Metode yang digunakan adalah literature review, pencarian artikel
menggunakan PubMed, Science Direct dan Google Scholar untuk menemukan artikel
yang sesuai atau relevan untuk dilakukan review. Hasil tinjauan literatur ini
menjelaskan bahwa karakteristik striktur uretra anterior berdasarkan urethral stricture
score memiliki pengaruh tinggi dalam memperparah striktur uretra anterior dan
memiliki kaitan dalam memengaruhi terjadinya kejadian striktur uretra berulang.

Kata-kata kunci: striktur uretra, anterior urethral stricture, urethral stricture score.

PENDAHULUAN dan bulbomembranosus (10%).5 Saat ini


Striktur uretra merupakan suatu masih belum ditemukan data pasti yang
penyempitan uretra yang terjadi akibat menjelaskan tentang epidemiologi
adanya spongiofibrosis. Striktur uretra striktur uretra di Indonesia.
dapat terjadi pada semua usia dan Wiegand, et al. pada tahun 2012
memiliki insidensi tinggi pada pria mengusulkan sebuah skor yang bernama
dibandingkan wanita.1 Uretra anterior Urethral Stricture Score (USS) tujuan
dibagi menjadi bulbar dan penile dan untuk menilai kompleksitas dari striktur
striktur uretra bulbar lebih umum terjadi uretra anterior serta untuk mengevaluasi
dibandingkan striktur pada bagian penile kemajuan prosedur operasi dimana
uretra.2 melibatkan variasi teknik bedah dan
American Urological Association dihubungkan dalam pencitraan
(AUA) menyatakan bahwa pada tahun preoperatif dan temuan intraoperatif.
2016 insidensi striktur uretra di negara Karakteristik striktur uretra berdasarkan
maju yang paling umum disebabkan oleh USS terdiri dari lima komponen (tabel
idiopatik sebesar 41% kasus dan 2) yaitu etiologi striktur uretra (urethral
iatrogenik sebesar 35% kasus, sementara stricture etiology), jumlah penyempitan
di negara berkembang terdapat sekitar (total number of strictures), retensi
36% kasus akibat dari trauma karena (retention), lokasi anatomi striktur
tingginya kasus kecelakaan lalu lintas (anatomi location) dan panjang striktur
serta faktor sosial ekonomi.3 Trauma and (length).6,7
Urologic Reconstruction Network of Etiologi striktur uretra anterior
Surgeon (TURNS) pada tahun 2017 memiliki karakteristik yang meliputi
menjelaskan bahwa lokasi striktur uretra trauma, idiopatik, iatrogenik, inflamasi
paling umum terjadi di bagian bulbar dan hipospadia. Lokasi anatomi dari
uretra.4 Penelitian di Tertiary Hospital of striktur uretra anterior termasuk penile,
Nepal yang dilakukan pada Januari 2015 bulbar dan panurethral. Striktur uretra
hingga Oktober 2019 dengan total 50 memiliki karakteristik dimana semakin
sampel pasien laki-laki yang menderita panjang striktur maka semakin tinggi
striktur uretra dengan rentang usia 16 kompleksitas suatu pembedahan. Jumlah
hingga 82 tahun, membuktikan bahwa penyempitan striktur uretra juga
terdapat jumlah pasien yang mengalami berperan dalam kompleksitas
striktur di uretra bulbar (54%), yang pembedahan dimana semakin banyak
diikuti oleh meatal (24%), penile (12%) jumlah striktur yang ditemukan, maka

149
Homeostasis,

semakin sulit untuk ditatalaksana. anterior karena adanya spongiofibrosis.


Penilaian riwayat retensi dalam USS Uretra anterior berjalan dari bulbar
bertujuan untuk melihat apakah terdapat uretra ke meatus dan dikelilingi dengan
paten uretra, retensi total (obliterated) korpus spongiosum. Striktur uretra
atau mendekati retensi total (near anterior terbagi menjadi dua bagian,
obliterated).8 yaitu striktur uretra anterior dibagian
bulbar uretra dan striktur uretra anterior
Tabel 1. Urethral Stricture Score dibagian penile uretra. Striktur uretra
Komponen Skor bulbar lebih umum terjadi dibandingkan
Etiologi 1= trauma, idiopatik, striktur uretra penile. Penyebab tersering
iatrogenik striktur uretra di negara maju adalah
2= inflamasi atau idiopatik dan diikuti oleh iatrogenik.
hypospadia Kegagalan akhir dari operasi hipospadia
Jumlah 1= poin per penyempitan dan striktur akibat prosedur endoskopi
penyempitan (misalnya reseksi transurethral)
uretra termasuk ke dalam penyebab iatrogenik
Retensi urin 1= paten uretra dari striktur uretra anterior.2,3 USS
2= obliteratif atau memiliki tujuan untuk mengukur
mendekati
kompleksitas dari striktur uretra anterior
obliterative
Lokasi 1= uretra bulbar
dan kompleksitas pembedahan striktur
anatomi 2= uretra penile uretra anterior.6,7 Berikut dipaparkan
(termasuk meatus dan beberapa literatur yang menunjukkan
fossa) bahwa terdapat karakteristik striktur
3= panurethral or uretra uretra anterior berdasarkan urethral
bulbar dan penile stricture score (Tabel 2).
Panjang 1 poin per cm panjang
penyempitan
Literatur review ini dibuat untuk
mengetahui karakteristik striktur uretra
anterior berdasarkan Urethral Stricture
Score (USS) dan untuk mengetahui serta
memvalidasi skor striktur uretra yang
memiliki lima komponen penilaian.

METODE
Literature review ini
menggunakan metode berupa narrative
review dan sebanyak 5 artikel yang
sangat relevan berdasarkan judul dan
abstrak yang membahas tentang USS
kemudian di review dan dibahas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Striktur uretra anterior
merupakan suatu keadaan abnormal
dimana terjadi penyempitan di uretra

150
Homeostasis,

Tabel 1. Literatur terkait Striktur Uretra Anterior berdasarkan Urethral Stricture Score

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK PENELITIAN HASIL


STUDI

1. The Wiegand et Penelitian 115 pasien yang diidentifikasi f. Hipospadia memengaruhi kompleksitas dari
UREThRAL al., 20126 dengan menderita striktur uretra anterior striktur uretra anterior sehingga dimasukkan
stricture score: metode kedalam skor yang lebih tinggi dalam USS.
A novel retrospektif
method for menggunaka g. Jumlah penyempitan memengaruhi
describing n desain kompleksitas dari striktur uretra anterior
anterior survei berdasarkan dari penilaian USS.
urethral analitik.
strictures h. Penilaian retensi urin dalam USS akan
membantu dalam mengantisipasi perlunya
prosedur pembedahan yang lebih kompleks
sebelum operasi dengan menggabungkan
antara karakteristik panjang striktur dan
obliterasi lumen uretra.

i. Sulit untuk membedakan antara satu


penyempitan yang panjang dengan dua
penyempitan pendek yang dapat diartikan
sebagai satu penyempitan yang lebih
panjang.

j. Striktur uretra dengan panjang >4cm akan


memiliki risiko tinggi dalam kegagalan
penatalaksanaan pengobatan serta memiliki
risiko untuk terjadinya striktur berulang.

151
Homeostasis,

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK PENELITIAN HASIL


STUDI

2. Refinement Eswara et Penelitian 102 Pasien yang menjalani c. Faktor-faktor yang terkait dengan
and validation al., 20157 dengan uretroplasti anterior di Barnes- kompleksitas dari striktur uretra anterior
of the urethral menggunaka Jewish Hospital dari tahun 2009 berdasarkan USS yaitu etiologi striktur
stricture score n desain hingga 2012 dan set validasi 96 uretra anterior (trauma/idiopatik/iatrogenik
in categorizing studi cohort. pasien dari Northwestern berbanding inflamasi/hipospadia; p
anterior University. Usia rata-rata dari ≥0,0001), jumlah penyempitan uretra (1
urethral kelompok tes adalah 44,7 tahun. berbanding >1; p = 0,003), lokasi (penile
stricture berbanding bulbar; p <0,001), panjang
complexity striktur (<2 vs 2-5 vs >5 cm; p < 0,001).

d. USS diganti menjadi U-score dan


menghapus retensi urin dalam sistem
penilaian dengan alasan bahwa penilaian
retensi tidak lagi signifikan dalam penilaian
(p = 0,17).

3. Evaluating Mathur et Studi 57 pasien striktur uretra anterior c. Etiologi yang paling umum terjadi adalah
efficacy of al., 20168 retrospektif. yang memenuhi kriteria inklusi, trauma. semakin tinggi nilai USS, maka
various diantaranya 7 menjalani excision semakin memengaruhi kompleksitas
operative and primary anastomosis dari striktur uretra anterior.8
procedures (EPA), 20 menjalani preputial
done in flap urethroplasty (PFUP), 22 d. Karakteristik yang memiliki pengaruh
anterior menjalani tunica albuginea tertinggi dalam tingkat keparahan striktur
urethral urethroplasty (TAU), dan uretra anterior adalah lokasi anatomi uretra
stricture using sisanya 8 menjalani scrotum flap anterior dan panjang dari striktur uretra.
urethral urethroplasty (SFUP). Usia rata-
stricture score rata presentase adalah 41,22
tahun.

152
Homeostasis,

NO. JUDUL PENULIS DESAIN SUBJEK PENELITIAN HASIL


STUDI

4. UREThRAL Mitsui et Studi analisis 29 pasien striktur uretra anterior Faktor-faktor yang terkait dengan tingkat
Stricture Score al., 20179 retrospektif. yang sedang menjalani prosedur kejadian striktur berulang dalam analisi cox
can predict uretroplasti anterior. proportional hazards model yang dilakukan
surgical yaitu jumlah penyempitan striktur (1
outcome of berbanding >1; p = 0,048) dan panjang (≤2 cm
urethral berbanding >2; p = 0,015).
reconstruction
in patients
with anterior
urethral
stricture

5. Codifying Chaitanya Studi 94 pasien dengan rata-rata usia 26 pasien yang menjalani uretroplasti, terdapat
anterior et al., observasi 46 tahun dan memiliki usia 11 pasien yang memiliki risiko terjadinya
urethral 201810 prospektif. maksimal 76 tahun dan usia striktur uretra anterior berulang. Semakin
strictures with minimal yaitu 16 tahun. Pasien tinggi nilai USS, maka semakin memengaruhi
UREThRAL dibagi menjadi tiga jenis operasi tingkat kejadian striktur uretra anterior yang
Stricture yang berbeda yaitu visual berulang.
Score. internal urethrotomy (VIU),
uretroplasti anastomotik, dan
uretroplasti BMG.

153
Homeostasis,

KARAKTERISTIK ETIOLOGI menjelaskan bahwa dalam


STRIKTUR URETRA ANTERIOR penelitiannya, etiologi yang paling
BERDASARKAN URETHRAL umum terjadi adalah trauma dan
STRICTURE SCORE menyimpulkan bahwa semakin tinggi
Striktur uretra memiliki nilai USS, maka semakin
beberapa etiologi diantaranya yaitu memengaruhi kompleksitas dari
anomali kongenital pada membran striktur uretra anterior.8
mukosa, infeksi, trauma pada jaringan
tumpul yang diakibatkan oleh trauma KARAKTERISTIK JUMLAH
tumpul di bagian perifer, iatrogenik PENYEMPITAN DARI STRIKTUR
seperti kateterisasi uretra dan URETRA ANTERIOR
instrumentasi uretra, hipospadia, BERDASARKAN URETHRAL
penyakit infeksi pada korpus STRICTURE SCORE
spongiosum yang disebabkan oleh Proses trauma ataupun infeksi
lichen sclerosus atau balanitis pada uretra menyebabkan infeksi pada
xerotica obliterans.11 Wiegand, et al. uretra, sehingga mengakibatkan
memasukkan hipospadia kedalam terjadinya proses radang, kemudian
skor USS yang lebih tinggi, karena jaringan ikat normal digantikan oleh
pasien-pasien hipospadia telah serat padat serta jaringan fibroblast dan
terbukti membutuhkan prosedur yang terjadi penurunan rasio kolagen dari tipe
lebih kompleks dan rumit serta III ke tipe I, mengakibatkan korpus
memengaruhi kompleksitas dari spongiosum menjadi berserat sehingga
6
striktur uretra anterior. Hipospadia mengakibatkan lumen uretra menjadi
adalah kelainan bawaan penis yang menyempit dan terjadinya lower
paling umum dan dianggap sebagai urinary tract syndrom (LUTS).13,14
bentuk gangguan dari perkembang Derajat penyempitan uretra
kromosom 46XY yang ringan. dibagi menjadi tiga yaitu derajat
Pembukaan uretra terjadi di sisi ringan, jika terjadi penyempitan kurang
ventral penis, hipoplasia jaringan dari 1/3 diameter lumen uretra. Derajat
ventral dengan derajat yang sedang, jika terjadi 1/3 sampai dengan
bervariasi, kelengkungan penis dan ½ diameter lumen uretra. Derajat berat,
preputium yang berlebihan. Faktor jika terjadi penyempitan lebih besar
genetik dan lingkungan merupakan dari ½ diameter lumen uretra.15
penyebab utama dalam etiologi Penyempitan derajat berat kadang kala
hipospadia.12 akan teraba jaringan keras di korpus
Studi cohort yang telah dilakukan spongiosum yang dikenal dengan
oleh Eswara, et al. menyatakan bahwa spongiofibrosis.16 Wiegand, et al.
terdapat faktor-faktor yang terkait menyimpulkan bahwa semakin banyak
dengan kompleksitas striktur uretra jumlah penyempitan dan skor USS
anterior berdasarkan USS yaitu yang diterima oleh pasien, makan akan
etiologi striktur uretra anterior dan memengaruhi kompleksitas dari
diantaranya adalah striktur uretra anterior.6 Eswara et al.
trauma/idiopatik/iatrogenik yang menyatakan bahwa salah satu faktor
berbanding dengan yang terkait dengan kompleksitas dari
inflamasi/hipospadia dengan nilai p ≥ striktur uretra anterior yaitu jumlah
0,0001.7 Mathur, et al. juga penyempitan uretra dimana terdapat

161
Homeostasis,

perbandingan antara 1 penyempitan lebih kompleks sebelum operasi, karena


yang berbanding dengan >1 skor tersebut menggabungkan antara
7
penyempitan dengan nilai p = 0,003. panjang uretra dan obliterasi lumen
Mitsui et al. juga meneliti pada uretra.6 Eswara, et al. melakukan
29 pasien yang menjalani uretroplasti validasi tentang USS dan melakukan
dan menunjukkan serta menjelaskan penelitian menggunakan USS sehingga
bahwa dalam analisis cox mereka mendapatkan hasil bahwa
proportional hazards model yang retensi urin tidak berpengaruh dan tidak
digunakan, terdapat faktor-faktor memiliki hubungan yang signifikan
yang terkait dengan tingkat kejadian dalam studi cohort yang mereka
striktur berulang yang tinggi dan lakukan (p = 0,17). Eswara, et al.
salah satunya adalah jumlah kemudian melakukan pembaharuan skor
penyempitan striktur dimana terdapat USS menjadi U-score dan menghapus
perbandingan antara 1 penyempitan retensi urin dalam penilaian. Eswara, et
yang berbanding dengan >1 dengan al. tetap meneliti 5 parameter skor USS,
nilai p = 0,048.9 Hasil penelitian yang namun dalam kesimpulannya mereka
dilakukan oleh Chaitanya, et al. menyatakan agar retensi urin tidak
menyimpulkan bahwa dari 26 pasien dimasukkan dalam penilaian.7
yang menjalani uretroplasti, terdapat
11 pasien yang memiliki risiko KARAKTERISTIK LOKASI
terjadinya striktur uretra anterior ANATOMI STRIKTUR URETRA
berulang, sehingga dapat disimpulkan ANTERIOR BERDASARKAN
bahwa semakin tinggi nilai USS, URETHRAL STRICTURE SCORE
maka semakin memengaruhi tingkat Uretra dibagi menjadi dua segmen,
kejadian striktur uretra anterior yang yaitu uretra posterior yang terdiri dari
berulang.10 uretra pars membranasea dan pars
prostatika dan uretra anterior yang
KARAKTERISTIK RETENSI DARI meliputi uretra pars bulbosa dan uretra
STRIKTUR URETRA ANTERIOR pars spongiosa. Uretra anterior lebih
BERDASARKAN URETHRAL sering mengalami trauma maupun
STRICTURE SCORE striktur karena letaknya lebih dekat
Retensi urin merupakan suatu dengan sentuhan lingkungan luar
kejadian dimana terjadinya sehingga lebih mudah untuk terjadi
ketidakmampuan untuk buang air kecil trauma di uretra pars bulbosa dan pars
atau ketidakmampuan dalam spongiosa.20 Secara anatomi, striktur
pengosongan kandung kemih secara uretra dapat terjadi dimana saja di
lengkap akibat terjadinya pengecilan sepanjang uretra pria, namun paling
diameter uretra. Pasien yang telah sering terjadi di segmen bulbar uretra
mengidap retensi urin perlu untuk (uretra pars bulbosa) yaitu sebanyak
dilakukan pencitraan radiologi dengan 43%, karena adanya kelenjar cowperi
menggunakan Bipolar Voiding Urethro yang rentan untuk terkena infeksi dan
Cystography (BVUC).17,18,19 penile uretra (uretra pars spongiosa)
Wiegand, et al. menjelaskan yaitu sebanyak 37%.17,21
bahwa penilaian retensi urin dalam USS Wiegand, et al. menjelaskan
akan membantu dalam mengantisipasi bahwa lokasi anatomi dari striktur uretra
perlunya prosedur pembedahan yang merupakan faktor yang sangat penting

162
Homeostasis,

dalam penilaian USS karena akan Wiegand, et al. menyimpulkan bahwa


berhubungan dengan suatu kompleksitas faktor yang paling penting dan paling
dari pembedahan, dimana korpus berat dalam USS adalah panjang dari
spongiosum memiliki jaringan subkutan striktur uretra. Analisis multivariat
yang sangat tipis di penis. Pencantuman terbaru menjelaskan bahwa striktur
lokasi anatomi sangat penting dalam uretra dengan panjang >4cm akan
penilaian USS karena ini merupakan memiliki risiko tinggi dalam kegagalan
sistem penilaian deskriptif.6 Eswara, et penatalaksanaan pengobatan serta
al. menyatakan bahwa salah satu faktor memiliki risiko untuk terjadinya
yang memiliki keterkaitan erat dengan striktur berulang.6 Eswara, et al. juga
kompleksitas dari striktur uretra anterior menunjukkan hasil penelitian yang
adalah lokasi anatomi striktur uretra menjelaskan bahwa terdapat faktor yang
dimana penile berbanding bulbar terkait dengan perbaikan kompleksitas
memiliki nilai p <0,001 sehingga dapat tinggi dan salah satunya adalah panjang
striktur dimana terdapat perbandingan
disimpulkan bahwa semakin tinggi skor
antara panjang striktur <2 cm yang
USS, maka semakin parah striktur uretra berbanding dengan 2-5 cm dan berbanding
anterior yang diderita oleh pasien.7 dengan >5 cm dengan nilai p < 0,001.7
Hasil penelitian yang dilakukan Mathur, et al. mempelajari lima
oleh Mathur, et al. menyimpulkan bahwa karakteristik penilaian USS dan
salah satu karakteristik yang memiliki memberikan kesimpulan bahwa salah
pengaruh tertinggi dalam kompleksitas satu karakteristik yang memiliki
dari striktur uretra anterior adalah lokasi pengaruh tertinggi dalam kompleksitas
anatomi uretra anterior dimana striktur dari striktur uretra anterior adalah
uretra anterior yang terjadi di bagian panjang striktur uretra.8 Mitsui, et al.
penile uretra cenderung lebih susah juga menyimpulkan bahwa dalam
untuk diperbaiki dan ditatalaksana analisis cox proportional hazards model
dibandingkan striktur uretra anterior terdapat faktor-faktor yang terkait
dibagian bulbar uretra sehingga dalam dengan tingkat kejadian striktur
penilaian USS, striktur uretra anterior berulang yang tinggi dan salah satunya
dibagian penile uretra memiliki nilai adalah panjang striktur uretra dimana
skor yang tinggi.8 terdapat perbandingan antara panjang
striktur ≤2 cm yang berbanding dengan
KARAKTERISTIK PANJANG panjang striktur >2 cm dengan nilai p =
STRIKTUR URETRA ANTERIOR 0,015.9
BERDASARKAN URETHRAL
STRICTURE SCORE PENUTUP
Uretra pria memiliki panjang Kesimpulan Literature Review
rata-rata 22,3 cm.22 Uretra anterior ini adalah etiologi striktur uretra
memiliki dua pars, yaitu pars anterior merupakan faktor yang sangat
intermediate (membranasea) yang penting dalam USS karena karakteristik
memiliki panjang antara 1-1,5 cm dan tersebut dapat menjadi salah satu faktor
pars spongiosa yang memiliki panjang yang memengaruhi penilaian
lebih dari 15 cm. Pars spongiosa kompleksitas dari suatu striktur uretra
merupakan uretra dengan bagian anterior. Hipospadia merupakan etiologi
terpanjang dan paling elastis.23 striktur uretra yang paling memengaruhi
Penelitian yang dilakukan oleh kompleksitas dari striktur uretra

163
Homeostasis,

anterior. Trauma merupakan etiologi uretra anterior serta memperkaya


yang paling umum dalam terjadinya kepustakaan mengenai karakteristik
striktur uretra anterior. Jumlah striktur uretra anterior berdasarkan
penyempitan uretra anterior merupakan urethral stricture score.
salah satu faktor yang terkait dengan
kompleksitas dari striktur uretra anterior DAFTAR PUSTAKA
dan merupakan salah satu faktor yang 1. Tritschler S, Roosen A, Füllhase
terkait dengan tingkat kejadian striktur C, Stief CG, Rubben H. Urethral
berulang yang tinggi. Retensi urin pada stricture: etiology, investigation
striktur uretra merupakan faktor yang
and treatments. Dtsch Arztebl Int.
turut berperan penting dalam terjadinya
striktur uretra anterior karena akan 2013;110(13):220–6.
memberikan informasi apakah adanya 2. Singh O, Gupta SS, Arvind NK.
kerusakan lumen uretra. Salah satu Anterior urethral strictures: a brief
karakteristik yang memiliki pengaruh review of the current surgical
tertinggi dalam menentukan treatment. Urologia Internationalis.
kompleksitas striktur uretra anterior 2011;86(1):1-0.
adalah lokasi anatomi uretra anterior,
3. Wessells H, Angermeier KW,
dimana striktur uretra anterior yang
terjadi di bagian penile uretra cenderung Elliott S, et al. Male urethral
lebih susah untuk diperbaiki dan stricture: American Urological
ditatalaksana dibandingkan striktur Association guideline. J Urol.
uretra anterior dibagian bulbar uretra. 2017;197(1):182–90.
Panjang striktur uretra merupakan suatu 4. Cotter KJ, Hahn AE, Voelzke BB,
faktor yang paling berpengaruh serta et al. Trends in urethral stricture
yang paling berat dalam penilaian USS
disease etiology and urethroplasty
dan merupakan salah satu karakteristik
yang memiliki pengaruh tertinggi dalam technique from a multi-
tingkat keparahan striktur uretra institutional surgical outcomes
anterior serta kejadian striktur uretra research group. Urology.
berulang. 2019;130:167–74.
Saran dari Literature Review ini 5. Tiwari K, Upadhaya AM, Kunwar
adalah USS merupakan skor yang
A, Shrestha SB. Urethral strictures
berguna untuk membantu menilai
kompleksitas dan staging dari striktur and its management at Tertiary
uretra anterior sehingga ahli urologi Hospital of Nepal. J Nepal Health
bisa menggunakan USS dalam R Counc. 2020;18(2):310-2.
pembedahan dengan melihat dari 6. Wiegand LR, Brandes Dr. SB. The
pencitraan preoperatif dan dikonfirmasi urethral stricture score: a novel
dalam temuan intraoperatif. Penelitian method for describing anterior
lebih lanjut terkait karakteristik striktur
urethral strictures. J Can Urol
uretra anterior berdasarkan urethral
stricture score masih perlu untuk terus Assoc. 2012;6(4):260–4.
dilakukan agar dapat mencari tahu lebih 7. Eswara JR, Han J, Raup VT, et al.
dalam mengenai karakteristik yang bisa Refinement and validation of the
menambah kompleksitas dari striktur urethral stricture score in

164
Homeostasis,

categorizing anterior urethral 14. Jackson MJ, Chaudhury I,


stricture complexity. Urology. Mangera A, Brett A, Watkin N,
2015;85(2):474–7. Chapple CR, et al. A prospective
8. Mathur R, Patil LA, Khan F. patient-centred evaluation of
Evaluating efficacy of various urethroplasty for anterior urethral
operative procedures done in stricture using a validated
anterior urethral stricture using patient-reported outcome
urethral stricture score. Urology measure. European urology.
annals. 2016;8(1):42. 2013;64(5):777-82.
9. Mitsui Y, Tamura K, Tai T, 15. Anjar SA, Aristo, Syamsi N.
Nagata M, Yamabe F, Suzuku K, Striktur urethra. J Med Prof.
et al. Urethral stricture score can 2019;1(2):132-7.
predict surgical outcome of 16. Purnomo BB. Dasar-dasar
urethral reconstruction in patients urologi. 3rd ed. Jakarta: CV.
with anterior urethral stricture. Sagung Seto; 2011.
European Urol Supplements. 17. Hampson LA, McAninch JW,
2017;16(3):e488-e489. Breyer BN. Male urethral
10. Chaitanya SV, Kumar NA, strictures and their management.
Satish B, Manoj B, Reddy K. Nat Rev Urol. 2014;11(1):43–50.
Codifying anterior urethral 18. Alwaal A, Sanford TH, Harris
strictures with urethral stricture CR, Osterberg EC, McAninch
score. Int J Contemp Med Res. JW, Breyer BN. Urethral stricture
2018;5(10):1–4. score is associated with anterior
11. Lazzeri M, Sansalone S, urethroplasty complexity and
Guazzoni G, Barbagli G. outcome. J Urol.
Incidence, causes, and 2016;195(6):1817-21.
complications of urethral stricture 19. Negro CL, Muir GH. Chronic
disease. European Urol Suppl. urinary retention in men: how we
2016;15(1):2-6. define it, and how does it affect
12. Springer A, Van Den Heijkant M, treatment outcome. BJU
Baumann S. Worldwide international.
prevalence of hypospadias. J 2012;110(11):1590-4.
pediatric urol. 2016 Jun 20. Gallegos MA, Santucci RA.
1;12(3):152-e1. Advances in urethral stricture
13. Palminteri E, Berdondini E, Verze management. F1000Research.
P, De Nunzio C, Vitarelli A, 2016;5(0):1–9.
Carmignani L. Contemporary 21. Erickson BA, Ghareeb GM.
urethral stricture characteristics in Definition of successful treatment
the developed world. Urology. and optimal follow-up after
2013;81(1):191-7. urethral reconstruction for

165
Homeostasis,

urethral stricture disease. Urol


Clinics. 2017;44(1):1-9.
22. Mc Aninch JW, Lue TF. Smith
and Tanagho’s general
urology.18th ed. McGraw
Hill;2013.
23. Cheng L, Li S, Wang Z, Huang
B, Lin J. A brief review on
anterior urethral strictures. Asian
J Urol. 2018;5(2):88–93.

166

Anda mungkin juga menyukai