Anda di halaman 1dari 6

b.

Gambarkan grafik antara Q dengan Yo untuk Yg konstan dan grafik antara Yo dengan
Yg untuk kondisi Q konstan, untuk menunjukkan karakteristik aliran.

Grafik untuk menunjukkan karakteristik aliran.

Grafik Hubungan antara Q dengan Yo untuk


Kondisi Yg Konstan 
0

0
Q
0

0
0.16 0.17 0.17

Y0

Dari grafik di atas didapatkan grafik linier yang berarti bahwa : berdasarkan hasil

praktikum yang dilakukan, hubungan antara nilai Q dengan Yo adalah berbanding lurus,
dimana semakin besar nilai debit (Q) yang mengalir pada suatu saluran dengan

ketinggian bukaan pintu (Yg) konstan, maka ketinggian muka air sebelum melalui pintu

(sluice gate) yang diberi notasi Yo akan semakin tinggi. Berlaku juga sebaliknya.
Grafik Hubungan antara Yo dengan Yg untuk
Kondisi Q Konstan
0.18
0.16
0.14
0.12
Y0
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.02 0.03 0.03

Yg

Dari grafik di atas didapatkan grafik linier yang berarti bahwa : berdasarkan hasil
praktikum yangdilakukan, antara ketinggian muka air sebelum melalui pintu (sluice gate)

dengan notasi (Yo) berbanding terbalik dengan ketinggian bukaan pintu (Yg) untuk
kondisi dimana debit air yang mengalir melalui saluran (Q) konstan. Pada saat debit air

mengalir konstan, semakin besar bukaan pintu (Yg), maka ketinggian muka air yang

mengalir sebelum melalui pintu (Yo) akan menurun.

c. Gambarkan grafik antara Cd dengan Q untuk Yg konstan dan grafik antara Cd dengan Yg
untuk kondisi Q konstan, untuk menunjukkan perubahan nilai Cd dalam aliran

Grafik untuk menunjukkan perubahan nilai Cd dalam aliran.


Grafik Hubungan antara Cd dengan Q untuk Yg
Konstan
0.57

0.56

0.55
Cd
0.54

0.53

0.52

0.51

0.5
0 0 0

Dari grafik di atas didapatkan grafik yang cenderung linier yang berarti bahwa :

berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, pada kondisi bukaan pintu (Yg) konstan,
maka besarnya nilai koefisien debit
Q
(Cd) dengan rumus Cd  b Yg  2.g..Yo berbanding lurus dengan

besarnya debit yang mengalir (Q). Dimana semakin besar debit yang mengalir pada
suatu saluran, maka koefisien debit yang terjadi juga akan semakin tinggi. Begitu pula
sebaliknya.
Grafik Hubungan antara Cd denganYg untuk
Kondisi Q Konstan
0.6

0.5

Cd 0.4

0.3

0.2

0.1

0
0.02 0.03 0.03

Yg

Berdasarkan grafik di atas didapatkan grafik linier yang berarti bahwa, berdasarkan
praktikum yang dilakukan, pada saat debit (Q) yang mengalir melalui suatu saluran

adalah konstan, maka antara ketinggian bukaan pintu (Yg) dengan koefisien debit (Cd)

Q
dengan rumus Cd = terjadi hubungan yang berlawanan/berbanding
b x Yg x √ 2. g . Yo
terbalik. Semakin tinggi bukaan pintu, maka nilai koefisien debitnya akan semakin
kecil.

6. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan dalam percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan:

1. Pengaruh dari nilai Yg dan Q terhadap nilai Cd untuk pengaliran di bawah pintu
a. Untuk nilai Yg konstan.
 Dengan bertambahnya nilai Yo maka nilai Q menjadi bertambah besar
(berbanding lurus).
 Dengan bertambahnya nilai Q maka nilai Cd menjadi bertambah besar
(berbanding lurus).

b. Untuk nilai Q konstan.


 Dengan bertambahnya nilai Yg maka nilai Yo menjadi berkurang (berbanding
terbalik) dan yang pada titik batasnya ketika Yo = Yg akan terlihat seperti tidak
terdapat pintu yang menghalangi air.
 Dengan bertambahnya nilai Yg maka nilai Cd menjadi berkurang (berbanding
terbalik). Dapat dilihat pada grafik di atas.

c. Dalam percobaan ini, parameter yang sangat berpengaruh terhadap nilai Cd adalah

Yg, Y0, dan Q (debit aliran).

2. Perbandingan hasil perhitungan H0 dan H1

a. Besar nilai H1 berbanding lurus dengan H0. Semakin besar nilai H1, maka nilai H0
juga semakin besar dan demikian sebaliknya.
b. Untuk nilai Yg konstan

 Nilai H0 mengalami peningkatan dan umumnya memiliki nilai yang lebih besar

dibandingkan nilai H1

 Nilai H1 mengalami peningkatan

c. Untuk nilai Q konstan.

 Nilai H0 mengalami penurunan tetapi nilai yang dimiliki masih lebih besar dari

nilai H1

 Nilai H1 mengalami penurunan

d. Perbedaan itu terjadi karena dipengaruhi oleh nilai Q, Vo ,dan Yo pada perhitungan

Ho dan nilai Q, V1, dan Y1 pada perhitungan H1.


7. SARAN

1. Seharusnya untuk mempercepat kerja percobaan menggunakan alat pengukur debit (pitot
meter) untuk mengukur debit aliran air.
2. Kekentalan air diperhitungkan karena air kotor.
3. Dalam melakukan praktikum hendaknya pengukuran tinggi air dilakukan pada saat air
benar-benar mencapai tinggi yang konstan agar mendapatkan hasil yang optimal.
4. Sebelum melaksanakan praktikum sebaiknya memahami panduan pelaksanaan
praktikum terlebih dahulu, agar hasil praktikum lebih akurat dan lancar dalam
melaksanakan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai