Hukum Ohm
Hukum Ohm
Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama
Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan
Hukum Ohm tersebut pada Paper yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated
Mathematically” pada tahun 1827. Dalam bahasa Inggris, Hukum Ohm disebut dengan
“Ohm,s Laws”.
Hukum Ohm biasanya diaplikasikan dalam rangkaian elektronika yang digunakan untuk
memperkecil tegangan, memperkecil arus listrik, dan memperoleh nilai hambatan yang
diinginkan.
Rumus Ohm hanya memakai tiga unit satuan, yaitu volt, ampere, dan ohm. Jika digunakan
selain satuan unit tersebut seperti kilovolt, miliampere, dan yang lainnya, maka harus
dikonversikan terlebih dahulu menjadi tiga unit tersebut.
Namun, hukum Ohm juga memiliki keterbatasan. Hukum ini telah diturunkan dengan asumsi
bahwa hambatan tidak tergantung pada arus. Sehingga, hambatan atau resistansi selalu tetap
dan tidak tergantung pada arus (I). Artinya, hukum Ohm tidak berlaku untuk fluida, materi
semikonduktor, maupun isolator. Material yang tidak memenuhi hukum Ohm disebut sebagai
material non-Ohmik.
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.offapedia.com
%2F2021%2F06%2Fpengertian-hukum-ohm-energi-dan-
daya.html&psig=AOvVaw3oaV6yHnpk6np_a6mIqK_e&ust=1626869422060000&source=i
mages&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCOjn-JjP8fECFQAAAAAdAAAAABAI
Dari segitiga hukum ohm di atas mari kita gunakan untuk perhitungan dalam
mencari tegangan, arus listrik, dan hambatan. Caranya sangat mudah yaitu:
3. Mencari Hambatan
Untuk mencari hambatan, maka huruf R ditutup seperti pada gambar di bawah.