Anda di halaman 1dari 4

Atikah Hasna Anggriana

2017730017

Konsep Antigen Antibodi

antigen adalah molekul asing berukuran besar dan unik yang memicu respons imun spesifik
terhadap dirinya sendiri, seperti pembentukan antibodi yang menyebabkan penghancuran
antigen, jika antigen tersebut masuk ke dalam tubuh (antigen berarti antibodi generator,
meskipun beberapa antigen memicu respons imunitas selular dan bukan pembentukan antibodi).
Secara umum, semakin kompleks suatu molekul, semakin besar antigenisitasnya. Protein asing
adalah antigen yang paling umum karena ukuran dan kompleksitasnya meskipun makromolekul
lain, seperti polisakarida berukuran besar (karbohidrat) dan lipid (lemak), juga dapat berfungsi
sebagai antigen. Antigen dapat ada sebagai molekul tersendiri, misalnya toksin bakteri, atau
merupakan bagian integral dari suatu struktur multimolekul, misalnya antigen di permukaaan
suatu mikroba asing.(Sherwood)

Antibodi
Suatu golongan protein yang dikenal dengan sebutan immunoglobulin yang spesifik terhadap
antigen. Molekul antibodi memiliki struktur yang unik yang memungkinkan untuk mengikat
antigen yang spesifik. Antibodi dihasilkan oleh sel B yang berdiferensiasi menjadi sel plasma
sebagai respon dari infeksi atau imunisasi. (janeway)

A. Antigen
Epitop : Sel sistem imun tidak berinteraksi dengan atau mengenal seluruh molekul imunogen,
tetapi limfosit mengenal tempat khusus pada makromolekul yang disebut epitope atau
determinan antigen.

Pembagian antigen
Antigen dapat dibagi menurut epitop,
spesifisitas, ketergantungan terhadap sel T dan sifat kimiawi:
1. Pembagian antigen menurut epitop
a. Unideterminan, univalent Hanya satu jenis determinan/epitope pada satu molekul.
b. Unideterminan, multivalent Hanya satu jenis determinan tetapi dua atau lebih determinan
tersebut ditemukan pada satu molekul.
c. Multideterminan, univalent Banyak epitop yang bermacam-macam tetapi hanya satu dari
setiap
macamnya (kebanyakan protein).
d. Multideterminan, multivalent Banyak macam determinan dan banyak dari setiap macam pada
satu molekul (antigen dengan berat molekul yang tinggi dan kompleks secara kimiawi)

Pembagian antigen menurut ketergantungan terhadap sel T


a. T dependen, yang memerlukan pengenalan oleh sel T terlebih dahulu untuk dapat
menimbulkan respons antibodi. Kebanyakan antigen protein termasuk dalam golongan ini
b. T independen, yang dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel T untuk membentuk antibodi.
Kebanyakan antigen golongan ini berupa molekul besar polimerik yang dipecah di dalam tubuh
secara perlahan-lahan, misalnya lipopolisakarida, .ficoll, dekstran, levan dan :flagelin polimerik
bakteri

Pembagian antigen menurut sifat kimiawi


a. Hidrat arang (polisakarida)
Hidrat arang pada umumnya imunogenik. Glikoprotein yang merupakan bagian permukaan sel
banyak mikroorganisme dapat menimbulkan respons imun terutama pembentukan antibodi.
Contoh lain adalah respons imun yang ditimbulkan golongan darah ABO, sifat antigen dan
spesifitas imunnya berasal dari polisakarida pada permukaan sel darah merah
b. Lipid
Lipid biasanya tidak imunogenik, tetapi menj adi imunogenik bila diikat protein pembawa. Lipid
dianggap sebagai hapten, contohnya adalah sfingolipid
c. Asam nukleat
Asam nukleat tidak imunogenik, tetapi dapat menjadi imunogenik bila diikat protein molekul
pembawa. DNA dalam bentuk heliksnya biasanya tidak imunogenik. Respons imun terhadap
DNA terjadi pada penderita dengan LES
d. Protein
Kebanyakan protein adalah imunogenik dan pada umumnya multideterminant dan univalen.

B. Antibodi
Sumber:
BARATAWIDJAJA, Karnen Garna. (2009). Imunologi Dasar (Ke-8). Jakarta: FKUI
Abbas, A. K., Lichtman, A. H., & Pillai, S. (2010). Cellular and molecular immunology.
Philadelphia: Elsevier
SHERWOOD, Lauralee. (2014). Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem (8). Jakarta:EGC
MURPHY, Keith. (2012). Janeway's Immuno Biology (8). London: Garland Science.

Anda mungkin juga menyukai