1. Pengertian 1.1 Audit internal adalah Suatu kegiatan audit yang sistematis, mandiri dan
terdokumentasi untuk mendapatkan bukti audit dan mengevaluasi dengan
obyektif untuk menentukan tingkat pemenuhan kriteria audit Puskesmas yang
disepakati.
1.2 Audit internal dilakukan untuk memastikan keefektifan penerapan Sistem
Manajemen Mutu dan mengidentifikasi serta memperbaiki ketidaksesuaian yang
timbul dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu.
1.3 Auditor adalah seorang yang ditunjuk untuk melaksanakan audit internal dengan
kualifikasi: sudah bekerja di Puskesmas Panggang II minimum tiga tahun dan
atau telah mengikuti pelatihan dan penerapan Audit Internal.
1.4 Auditee adalah seorang yang menjadi sasaran audit, koordinator maupun
pelaksana pelayanan klinis, administrasi dan manajemen maupun upaya
Puskesmas
1.5 Temuan Audit dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu ketidaksesuaian
mayor, minor, dan observasi yang masing-masing memiliki pengertian sebagai
berikut :
1.5.1 Ketidaksesuaian Mayor adalah pelanggaran bersifat menyeluruh dan
konsisten terhadap persyaratan sistem manajemen mutu dan kebijakan
yang telah digariskan.
1.5.2 Ketidaksesuaian Minor adalah pelanggaran parsial/insidentil dari
persyaratan sistem manajemen mutu dan kebijakan yang telah digariskan.
1.5.3 Observasi adalah temuan yang tidak termasuk dalam kategori
ketidaksesuaian, melainkan temuan yang berada diluar sistem yang telah
dikembangkan tetapi tetap diangkat untuk mendapatkan perhatian
manajemen dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan atau agar dapat
lebih meningkatkan persyaratan sistem manajemen mutu yang telah ada.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan audit
internal secara efektif, berkala dan memberi peluang bagi auditee untuk melakukan
perbaikan
3. Kebijakan Melakukan kegiatan tinjauan manajemen setiap 6 bulan sekali.
4. Referensi 4.1 Rudi Suradi, 2003, Sistem Manageman Mutu ISO 9000:2000, Penerapannya
Untuk Mencapai TQM, Penerbit PPM, Jakarta.
AUDIT INTERNAL
4.2 Willy Susilo, 2003, Audit Mutu Internal : Panduan Praktis Para Praktisi Manajemen
dan Auditor Internal, PT VARQISTAMA BINAMEGA, Jakarta.
5. Prosedur 5.1 Tim Audit Internal dibentuk oleh Penanggung jawab Manajemen dan disahkan
oleh Kepala Puskesmas.
5.2 Tim Audit Internal wajib mengikuti pelatihan audit sebelum menjalankan
tugasnya sebagai Auditor Internal.
5.3 Tim Audit Internal harus memastikan perencanaan audit yang dituangkan dalam
jadwal audit yang dibuat minimal untuk jangka waktu satu tahun. Rencana audit
tahunan dapat dirinci menjadi jadwal tiga bulanan atau bulanan yang memuat
pembagian tugas auditor dan rencana lingkup audit untuk setiap poli/bagian
pelayanan yang akan diaudit.
5.4 Tim Audit Internal mendistribusikan rencana audit kepada semua Poli/bagian
pelayanan dengan tembusan kepada Penanggung jawab Manajemen.
5.5 Sebelum melaksanakan pemeriksaan, Auditor wajib membuat persiapan audit
internal.
5.6 Tim Audit Internal membuat pemberitahuan tertulis perihal pelaksanaan audit
kepada poli/bagian pelayanan yang bersangkutan minimal satu minggu sebelum
pelaksanaan audit.
5.7 Pelaksanaan Audit Internal dengan berbagai cara dan teknik misalnya
melakukan pengecekan dokumen, demonstrasi dan wawancara.
5.8 Auditor menuliskan hasil temuan audit dalam blangko temuan audit yang telah
disepakati.
5.9 Auditor menganalisa temuan dan menyimpulkannya menjadi temuan minor,
mayor, atau observasi.
5.10 Koordinator dari poli/bagian pelayanan yang diperiksa bertanggung jawab
terhadap penyelesaian masalah yang telah ditemukan dan menandatangani
formulir temuan audit setelah temuan dibahas bersama sebagai penerimaan
atas temuan dan kesanggupannya untuk melaksanakan tindakan koreksi dalam
batas waktu yang telah disepakati.
5.11 Auditor wajib memberikan rekomendasi tindakan koreksi dan penentuan batas
waktu penyelesaiannya, walaupun rekomendasi tidak mengikat auditee dalam
AUDIT INTERNAL
8. Diagram Alir
Temuan Audit
AUDITOR MELAKUKAN
KOORDINATOR POLI/BAG KOORDINATOR POLI/BAG VERIFIKASI KE POLI/BAG
PELAYANAN MENERIMA PELAYANAN MELAPORKAN
LAPORAN TEMUAN AUDIT TINDAKAN PERBAIKAN YG SUDAH PELAYANAN
DIAMBIL
TIDAK
KEPUTUSAN PERBAIKAN?
KEPALA
PUSKESMAS
YA