Essay adalah salah satu jenis karya tulis yang berisi kombinasi antara fakta dan opini. Essay lebih
bersifat subjektif dari sudut pandang penulisnya yang bersifat analitis, spekulatif, dan interpretatif.
Essay mencakup narasi yang bisa berupa kritik, argumen, sastra dari pengamatan kehidupan sehari-
hari dan refleksi penulis.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian essay merupakan karangan
prosa yang membahas suatu persoalan dari sudut penulis secara sepintas.
Sedangkan menurut ilmu jurnalistik, essay adalah tulisan yang memuat pendapat seseorang tentang
suatu persoalan ditinjau secara subjektif.
-Meyakinkan Pembaca
Argumen yang dituliskan dalam essay bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar percaya terhadap
pendapat penulis mengenai sebuah fenomena tertentu.
Penulisan essay juga bertujuan untuk membuat pembaca bisa menerima pemikiran penulis yang
tertuang dalam essay. Sehingga sekali lagi, data dan fakta menjadi hal yang wajib untuk dicantumkan
dalam sebuah essay.
Essay dapat menjadi sumber informasi terhadap suatu opini atau penelitian yang telah dilakukan.
Dengan penelitian atau tinjauan terhadap kondisi atau temuan yang diungkapkan di dalam tulisan
essay, pembaca bisa mendapatkan informasi baru sesuai dengan topik yang dibicarakan.
Struktur Essay
-Pendahuluan
Sama dengan tujuan pendahuluan pada tulisan ilmiah, dalam pendahuluan cara membuat essay,
penulis dapat memberikan sedikit pendapatnya mengenai tema yang akan di bahas.
-Pembahasan / Isi
Pembahasan atau isi merupakan bagian yang menjelaskan mengenai tema atau topik essay secara
detail dan terperinci.
Menjadi bagian akhir dalam sebuah essay, penutup atau kesimpulan ini menjadi poin berupa kalimat
yang merangkum hal-hal penting yang sudah diulas pada bab pendahuluan dan pembahasan.
Jenis-Jenis Essay
-Essay Cerita
Essay cerita merupakan essay yang bertujuan untuk melukiskan, atau menghadirkan baik barang,
seseorang, maupun sesuatu lainnya agar mampu dibayangkan oleh pembaca.
-Essay Argumentatif
Essay jenis ini, bertujuan untuk meyakinkan pembaca untuk menerima ide, pandangan, sikap,
maupun kepercayaan penulis terhadap suatu isu atau permasalahan.
-Deskriptif
Pengertian essay deskriptif merupakan essay yang mendeskripsikan seseorang atau benda.
Permasalahan atau hal yang diangkat pada essay ini adalah sebuah benda, seperti rumah, alat
elektronik, hewan, maupun seseorang.
-Tajuk
Tajuk, merupakan jenis essay yang dimuat di dalam surat kabar yang menjadi tempat untuk
menyalurkan pendapat masyarakat guna menyatakan pandangannya terhadap suatu peristiwa yang
sedang berkembang di lingkungan masyarakat tersebut.
Essay adalah karya tulis yang berisikan sebuah argumen permasalahan terhadap sesuatu yang
disertai dengan fakta didalamnya (dalam hal ini boleh berupa data dan literatur dari referensi
terpercaya), tetapi disamping memberikan argument, essay ilmiah juga mencakup solusi terhadap
permasalahan yang diberikan.
Essay ilmiah biasanya terdiri dari beberapa format kepenulisan yang lebih singkat dan padat, dan
tentunya dengan jumlah halaman yang hanya berkisar antara 3 sampai 7 halaman.
-Menentukan Topik
Sama halnya menulis biasa, satu hal yang perlu diperhatikan adalah topik yang Anda pilih. Tipsnya
menentukan topik ini adalah carilah topik dengan tema khusus agar essay tampak menarik.
-Siapkan Outline
Cara membuat essay selanjutnya adalah mempersiapkan outline supaya Anda lebih mudah mapping
tulisan apa saja yang patut Anda sertakan dalam essay.
-Kumpulan materi
Dari outline yang sudah dibuat sebagai panduan menulis essay, kita bisa mulai mengumpulkan
materi untuk menguraikan poin-poin dalam outline.
-Uraikan isi
Setelah mendapatkan materi sesuai outline, cara membuat essay selanjutnya adalah menguraikan
poin utama tersebut.
-Tulis Pendahuluan
Setelah ide atau isi essay dituliskan, barulah kita bisa menuliskan pendahuluan.
-Tulis Kesimpulan
Setelah isi dan pendahuluan ditulis, Anda bisa dituliskan mengenai kesimpulan essay.
Contoh Essay
Sampah menjadi isu Internasional. Selama ini kita hanya berkutat mempermasalahkan isu sampah
yang ada di bumi. Mungkin saja tidak sampai berpikiran bahwa ada isu sampah yang juga perlu
menjadi perhatian. Yaitu sampah Antariksa.
Kita tahu, kini era dan jamannya teknologi mendominasi kehidupan sehari-hari. Setiap jam, manusia
bergantung dengan elektronik dan teknologi canggih. Contoh sederhana, kita selalu berkomunikasi
menggunakan internet, dalam ekonomi kita juga bertransaksi menggunakan m-banking, hingga
dalam penyimpanan uang di bank-pun juga bergantung dengan teknologi.
Dimana semua aktivitas tersebut membutuhkan satelit di luar angkasa sana. Tanpa sadar, banyaknya
satelit yang diterbangkan terjadi sampah antariksa. Belum lagi Negara-negara maju, yang mereka
bersaing di bidang teknologi. Maka sudah hal yang biasa mereka menerbangkan satelit ke luar
angkasa untuk sebuah misi Negara ataupun misi manusia.
Ketika roket itu diterbangkan angkasa, mereka akan menghasilkan sampah. Satu satelit saja, bisa
meninggalkan beberapa sampah, sebelum akhirnya satelit intinya dari material atau badan roket.
Dengan kata lain, isu sampah internasional tingkat tinggi tidak hanya mempermasalah sampah
plastik atau sampah yang ada di bumi. Tetapi juga sudah mengalami kecemasan sampah di antariksa.
Mungkin sudah banyak orang yang tahu bahwa bumi kita dikelilingi ratusan satelit.
Orbit bumi dikelilingi banyak sekali satelit bekas roket dan pecahan-pecahan lain. Ketika di orbit
terlalu banyak sampah, maka risiko terjadinya tabrakan antar satelit semakin besar. Jadi setiap
terjadi satu tabrakan, dapat menimbulkan serpihan angkasa yang meningkatkan kemungkinan
tabrakan-tabrakan lainya. Terjadinya kasus inilah yang kemudian disebut dengan Sindrom Kessler.
Kepadatan sampah antariksa inilah yang menjadi kekhawatiran bagi misi luar angkasa di masa
depan. Di masa depan, tentu jika tidak dibersihkan akan semakin banyak sampah di luar angkasa.
Sehingga setiap kali ingin menerbangkan roket, harus dinavigasi melalui koridor sempit yang
dikelilingi sampah satelit.
Koordinator ESA, Thomas Reiter menegaskan bahwa sampah yang begitu banyak di orbit akan
banyak bertabrakan. Jadi, hampir tidak mungkin menggunakan orbit diketinggian 400 sampai 1200
km. Padahal, sekarang hidup manusia sangat bergantung dengan kerja satelit. Satelit sangat
membantu dibanyak bidang, mulai dibidang perekonomian, studi iklim, navigasi pesawat terbang,
kemajuan teknologi mesin dan banyak lainnya.
Tidak banyak orang tahu bahwa sampah antariksa menjadi kekhawatiran bagi Negara-negara maju.
Karena masa aktif atau usia satelit yang diterbangkan hanya beroperasi selama 7 tahun sampai 10
tahun. Setelah itu, satelit-satelit tersebut harus segera diganti dengan yang baru. Jika tidak diganti
dengan satelit baru, akan ketinggalan jaman.
Kemunculan satelit baru inilah yang menjadi isu dan problem baru lagi. Karena akan menambah
jumlah sampah antariksa. Maka, para ilmuwan kini sedang berfikir dan mengembangkan cara lain,
bagaimana mengurangi sampah. Menurut Thomas Reiter banyak ide brilian yang lahir, tapi tidak ada
langkah konkret mengurangi sampah antariksa tersebut.
Maka kini para ilmuwan pun tengah mengembangkan bagaimana cara agar satelit yang tidak lagi
beroperasi bisa kembali lagi ke bumi, dengan cara manuver rumit. Sayangnya, setiap satelit yang
pulang ke bumi akan terbakar karena gesekan atmosfer dan akhirnya pecah. Tetapi ada struktur
bagian dalam yang disebut pitan yang tidak akan hancur, dan biasa nya pitan itu akan jatuh ke bumi.
Meskipun sudah ada upaya, upaya ini belumlah menjadi solusi fundamental. Tetap saja sampah
antariksa di luar angkasa masih banyak. Jika dilihat, bumi pun tampak dikelilingi material kecil.
Kesimpulannya, ditengah kemudahan teknologi dan kepraktisan hidup manusia, ada dampak negatif
yang manusia timbulkan, dimana ini pula yang menjadi tanggungjawab kita bersama. Dan semoga,
dengan lahirnya masalah dan isu ini, semakin banyak regenerasi yang lahir memberi solusi.
Setiap penulisan essai wajib disertai penulisan nama si penulis yang diletakan dibawah judul.
Penulisan nama essai ini sifatnya wajib. Karena itu bentuk dari pertanggungjawaban penulis
terhadap karya atau tulisannya.
-Panjang Tulisan
Panjang penulisan essay memang bervariasi. Tergantung dari kebutuhannya dan aturan essay. Jika
essay yang disegmentasikan untuk kepentingan surat kabar, mulai 600 kata sampai 1000 kata.
-Penggunaan Bahasa yang Mudah Dipahami
Selain memperhatikan jumlah halaman, penting juga memperhatikan dan memahami bahwasanya
contoh essay ditulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami.