Anda di halaman 1dari 3

ASHABUL FURUDH DAN 

BAGIANNYA 5. Seperdelapan (1/8)


6. Dua pertiga (2/3)
A. Pengertian Ashabul Furudh
Ahli waris yang mendapatkan bagian-bagian dari
Secara bahasa (etimologi), kata fardh mempunyai
furudul muqaddarah adalah:
beberapa arti yang berbeda yaitu al-qath “ketetapan yang
pasti” at-taqdir “ketentuan” dan al-bayan “penjelasan”.
Pihak laki-laki:
Sedangkan menurut istilah (terminologi), fardh ialah bagian
 Ayah;
dari warisan yang telah ditentukan. 1 Definisi lainnya
menyebutkan bahwa fardh ialah bagian yang telah  Kakek dari pihak ayah dan seterusnya ke atas;
ditentukan secara syar’i untuk ahli waris tertentu.  Suami;
Sedangkan pengertian Ashabul Furudh  atau dzawil  Saudara laki-laki seibu;
furudh adalah para ahli waris yang menurut syara’ sudah
ditentukan bagian-bagian tertentu mereka mengenai tirkah Pihak perempuan:
(apa yang ditinggalkan mayit dari apa yang dimiliki berupa  Anak perempuan;
uang, benda, dan hak), atau orang-orang yang berhak  Anak perempuan dari anak laki-laki (cucu perempuan
menerima waris dengan jumlah yang ditentukan oleh Syar’i. dari anak laki-laki) dan terus kebawah sejauh
Para ahli waris Ashaabul Furudh atau dzawil pertaliannya dengan yang meninggal masih laki-laki;
furudh ada tiga belas, empat dari laki-laki yaitu suami, ayah,  Ibu;
kakek, saudara laki-laki seibu. Sembilan dari perempuan  Nenek dari pihak ayah dan seterusnya keatas sebelum
yaitu nenek atau ibunya ibu dan ibunya bapak, ibu, anak berselang perempuan;
perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki, saudara  Saudara perempuan seibu dan seayah;
perempuan sekandung, saudara perempuan seibu, saudara  Saudara perempuan yang seayah saja;
perempuan sebapak, dan isteri.  Saudara perempuan yang seibu saja;
 Isteri;
B. MACAM-MACAM ASHABUL FURUDH
Adapun Ashaabul Furudh  terbagi menjadi dua D. DASAR HUKUM ASHABUL FURUDH
macam, yaitu:
1. Seorang yang berhak mendapatkan bagian  setengah
1. Ashabul Furudh Sababiyah, yaitu ahli waris yang
(1/2) dari harta waris:
mendapatkan harta warisan disebabkan karena
.…‫وان كانت واحدة فلها النصف‬
hubungan pernikahan.[7] Ashabul Furudh Sababiyah ini
Artinya: “jika anak perempuan itu seorang saja, maka
terdiri dari: Suami, Isteri dan wala’ ayitu sebab
ia memperoleh separo/setengah harta yang
membebaskan budak.
ditinggalkan...”  (QS. An-nisaa: 11).
2. Ashabul Furudh Nasabiyyah, yaitu ahli waris yang
mendapatkan harta warisan disebabkan karena nasab
…‫ َولَد‬ ‫هَلُن‬ ‫يَ ُكن‬  ‫مَل‬ ‫إِ ْن‬ ‫اج ُك ْم‬ ِ
atau keturunan.[8] Ashabul Furudh Nasabiyyah  ini ُ ‫أ َْز َو‬ ‫ َماَتَرك‬ ‫ف‬
ُ ‫ص‬
ْ ‫ن‬ ‫َولَ ُك ْم‬
Artinya: “dan bagimu (suami-suami) seperdua dari
terdiri dari: Ayah, Ibu, Anak perempuan, Cucu
harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka
perempuan dari anak laki-laki, Saudara perempuan
tidak mempunyai anak ...” (QS. An-nisaa: 12).
sekandung, Saudara perempuan seayah, Saudara laki-
ِ ِ ‫يست ْفتونك قُ ِل اهلل ي ْفتِي ُكم ىِف الْ َك‬
َ َ‫اللة ا ِن ْامُر ٌؤا َهل‬
laki seibu, Saudara perempuan seibu, Kakek, Nenek atau
‫ت‬
ٌ ‫س لَه َولَ ٌد َولَه اُ ْخ‬
َ ‫ك لَْي‬ ْ ْ ُُ َ َ ُ َْ َ
ibunya ibu dan ibunya ayah.
‫ف َماَتَر َك‬ ِ
ُ ‫ص‬ْ ‫َفلَ َها ن‬
C. FURUDHUL MUQADDARAH Artinya: “mereka meminta fatwa kepadamu (tentang
Furudhul Muqaddarah Adalah bagian-bagian yang kalalah), Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu
telah ditentukan oleh syara’ bagi ahli waris tertentu dalam tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia,
pembagian harta peninggalan , atau dengan kata lain dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara
prosentase bagian yang telah ditentukan bagiannya perempuan, Maka bagi saudaranya yang perempuan
itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya...”  (QS.
Furudul Muqaddarah ada enam macam: An-nisaa: 176). 
1. Setengah (1/2)
2. Seorang yang berhak mendapatkan bagian 
2. Sepertiga (1/3)
seperempat (1/4) dari harta waris:
3. Seperempat (1/4)
4. Seperenam (1/6)
...‫َتَر ْك َن‬ ‫الربُ ُع مِم َّا‬
ُّ  ‫فَاِ ْن َكا َن هَلُ َّن َولَ ُد َفلَ َك َم‬
1 Komite Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar, Hukum Waris, cet. I, (Jakarta: Senayan
Abadi Publishing, 2004) h. 106

1
Artinya:  “jika isteri-isterimu itu mempunyai anak,  maka meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang
kamu mendapat seperempat dari harta yang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara
ditinggalkannya...” (QS. An-nisaa: 12). perempuan (seibu saja),  maka bagi masing-masing dari
kedua jenis saudara itu seperenam harta...” (QS. An-
...‫الربُ ُع مِم َّا َتَر ْكتُ ْم إِ ْن مَلْ يَ ُك ْن لَ ُك ْم َولَ ٌد‬
ُّ ‫َوهَلُ َّن‬ nisaa: 12).
Artinya:  “para isteri memperoleh seperempat harta
yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai E. BAGIAN-BAGIAN ASHABUL FURUDH
anak...” (QS. An-nisaa: 12).
a. Yang mendapat bagian 1/2 (setengah)
3. Seorang yang berhak mendapatkan bagian  Ahli waris yang mendapatkan bagian 1/2 ada lima
seperdelapan (1/8) dari harta waris: orang, yaitu:
1. Anak perempuan tunggal, jika tidak ada anak laki-
..‫مِم َّا َتَر ْكتُ ْم‬ ‫فَِإ ْن َكا َن لَ ُك ْم َولَ ٌد َفلَ ُه َّن الث ُُّم ُن‬ laki;
Artinya: “jika kamu mempunyai anak, maka para isteri 2. Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki, jika
memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tidak ada:
tinggalkan...” (QS. An-nisaa: 12). o anak laki-laki;
o cucu laki-laki dari anak laki-laki.
4. Seorang yang berhak mendapatkan bagian
3. Saudara perempuan kandung tunggal, jika tidak
duapertiga (2/3) dari harta waris:
ada:
o
...‫ثُلُثَا َماَتَر َك‬ ‫فَِإ ْن ُك َّن نِ َساءً َف ْو َق اثْنَتَنْي ِ َفلَ ُه َّن‬
anak laki-laki atau anak perempuan;
o cucu laki-laki atau perempuan dari anak
Artinya:  “jika anak itu semuanya perempuan lebih dari
laki-laki;
dua,  maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang
o bapak;
ditinggalkan...”  (QS. An-nisaa: 11).
o kakek (bapak dari ayah);
...‫َتَر َك‬ ‫ثان مِم َّا‬
ِ ُ‫الثل‬ ِ
ُ ‫فَا ْن َكا َنتَا اثَنَتَنْي ِ َفلَ ُه َما‬
o saudara laki-laki sekandung.
4. Saudara perempuan tunggal seayah, jika tidak ada:
Artinya:  “tetapi jika saudara perempuan itu dua
o anak laki-laki atau anak perempuan;
orang,  maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang
o cucu laki-laki atau perempuan dari anak
ditinggalkan...”  (QS. An-nisaa: 176). 
laki-laki;
5. Seorang yang berhak mendapatkan bagian  o bapak;
sepertiga (1/3) dari harta waris: o kakek (bapak dari ayah);
o saudara perempuan sekandung;
...‫ث‬ ُّ  ‫فَِإ ْن مَلْ يَ ُك ْن لَهُ َولَ ٌد َو َو ِرثَهُ أ ََب َواهُ فَأِل ُِّم ِه‬
ُ ُ‫الثل‬ o saudara laki-laki sebapak;
Artinya:  “jika orang yang meninggal tidak mempunyai 5. Suami, jika tidak ada:
anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka o anak laki-laki atau perempuan;
ibunya mendapat sepertiga...” (QS. An-nisaa: 11). o cucu laki-laki atau perempuan dari anak
laki-laki.
ِ
ِ ُ‫الثل‬
..‫ث‬ َ ‫ َذل‬ ‫فَِإ ْن َكانُوا أَ ْكَثَر ِم ْن‬
ُّ   ‫ك َف ُه ْم ُشَر َكاءُ يِف‬
Artinya:  “tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih b. Yang mendapat bagian 1/3 (sepertiga)
dari seorang,  maka mereka bersekutu dalam yang Ahli waris yang mendapat bagian 1/3 harta warisan
sepertiga itu...”  (QS. An-nisaa: 12). terdiri dari dua orang, yaitu:
1. Ibu, jika mayit tidak memiliki anak atau cucu dari
6. Seorang yang berhak mendapatkan bagian
anak laki-laki atau saudara-saudara.
seperenam (1/4) dari harta waris:
2. Dua orang saudara atau lebih, baik laki-laki
...‫مِم َّا َتَر َك إِ ْن َكا َن لَهُ َولَد‬ ‫س‬ ُّ ‫اح ٍد ِمْن ُه َما‬
ُ ‫الس ُد‬
ِ ‫واِل َبوي ِه لِ ُك ِّل و‬
َ َْ َ
maupun perempuan seibu.

Artinya:  “dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-


c. Yang mendapat bagian 1/4 (seperempat)
masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika
Ahli waris yang mendapatkan bagian 1/4 ada dua
yang meninggal itu mempunyai anak...” (QS. An-nisaa:
orang, yaitu:
11).[10]
1. Suami, jika ada:
‫ت فَلِ ُك ِّل َو ِاح ٍد ِمْن ُه َم ا‬
ٌ ‫ُخ‬ ٌ ‫ث َكاَل لَ ةً أَ ِو ْام َرأَةٌ َولَ هُ أ‬
ْ ‫َخ أ َْو أ‬ ُ ‫ور‬ ِ
َ ُ‫َوإ ْن َك ا َن َر ُج ٌل ي‬
o anak laki-laki atau perempuan;
o cucu laki-laki atau perempuan dari anak
...‫الس ُدس‬ُّ laki-laki.
Artinya:  “jika seseorang mati, baik laki-laki maupun
perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak

2
2. Istri (seorang atau lebih), jika ada:
o anak laki-laki atau perempuan;
o cucu laki-laki atau perempuan dari anak
laki-laki.

d. Yang mendapat bagian 1/6 (seperenam)


Ahli waris yang mendapatkan bagian seperenam harta
pusaka terdiri dari:
1. Ibu, jika yang meninggal itu mempunyai anak atau
cucu dari anak laki-laki atau dua orang atau lebih
dari saudara laki-laki atau perempuan;
2. Bapak, apabila yang meninggal mempunyai anak
atau cucu dari anak laki-laki;
3. Nenek (ibu dari ibu atau ibu dari bapak), bila tidak
ada ibu;
4. Cucu perempuan dari anak laki-laki, seorang atau
lebih, jika bersama-sama seorang anak
perempuan;
5. Kakek, jika yang meninggal mempunyai anak atau
cucu dari anak laki-laki dan tidak ada bapak;
6. Seorang saudara seibu (laki-laki atau perempuan),
jika yang meninggal tidak mempunyai anak atau
cucu dari anak laki-laki dan bapak;
7. Saudara perempuan seayah seorang atau lebih,
jika yang meninggal dunia mempunyai saudara
perempuan sekandung dan tidak ada saudara laki-
laki sebapak.

e. Yang mendapat bagian 1/8 (seperdelapan)


Ahli waris yang mendapat bagian 1/8 adalah istri, baik
seorang atau lebih, jika ada:
o anak laki-laki atau perempuan;
o cucu laki-laki atau perempuan dari anak
laki-laki.

f. Yang mendapat bagian 2/3 (dua pertiga)


Ahli waris yang mendapat bagian 2/3 harta pusaka ada
empat orang, yaitu sbb:
1. Dua orang anak perempuan atau lebih jika mereka
tidak memiliki saudara laki-laki.
2. Dua orang cucu Pr atau lebih dari anak laki-laki jika
tidak ada anak Pr atau cucu laki dari anak laki.
3. Dua orang saudara perempuan kandung atau
lebih, jika tidak ada anak perempuan atau cucu
perempuan anak laki-laki atau saudara laki-laki
kandung.
4. Dua orang perempuan seayah atau lebih, jika tidak
ada anak atau cucu dari anak laki-laki dan saudara
laki-laki seayah.

Anda mungkin juga menyukai