Anda di halaman 1dari 10

INSTRUKSI KERJA

Edisi A Tanggal 11 April 2011


PT TORISHIMA GUNA INDONESIA Revisi 4 Bagian IK 8.2 – 02/04

TEST PERFORMANCE POMPA

1. Setting Pompa

1.1 Cek spesifikasi pompa yang akan ditest

a. Kapasitas
b. Head
c. Shaft Power

1.2 Pilih motor yang sesuai dengan spesifikasi

1.3 Setting pompa pada base plate dan hubungkan dengan kopling pada
motor

1.4 Berdasarkan kapasitas laju aliran, metode pengukuran dan


peralatannya dibedakan :

a. Dari 0 5 m3/min gunakan magnetic flow

b. Diatas 5 m3/min gunakan square weir

c. Bila magnetic flow ada kerusakan, dapat digunakan triagular weir.

1.5 Bila spesifikasi dari customer tidak ditentukan, pengetesan harus


dilakukan dengan motor 2 pole.

2. Sebelum Operasi

2.1 Periksa dan yakinkan bahwa baut pipa sudah kencang, juga kopling
dalam keadaan kencang

2.2 Periksa kabel dan penyetelan :

a. Dibawah 5,5 kw, kabel motor distel dengan metode  Y/

b. Diatas 5,5 kw, kabel motor sedang distel dengan metode /  Y

2.3 Panel yang terpasang dapat digunakan sampai max 110 kw, ingat
kapasitas PLN di TGI terbatas max 165 kVA

Hal : 1 / 10
INSTRUKSI KERJA
Edisi A Tanggal 11 April 2011
PT TORISHIMA GUNA INDONESIA Revisi 4 Bagian IK 8.2 – 02/04

3. Selama Operasi

3.1 Sebelum dijalankan, diperlukan air pancingan.

Buka katup vakum dan biarkan air mengalir ke pompa vakum sampai
air mengalir ke silencer, switch pompa vakum di"on"kan

Cek indikator dari vakum gauge (naik t/- 1m), tutup katup vakum dan
matikan pompa vakum.

3.2 Periksa putaran motor

3.3 Pastikan bahwa katup utama dalam keadaan tertutup sampai switch
di"on"kan

3.4 Setelah di"on", buatlah katup utama

3.5 Biarkan udara keluar dari pressure gauge. Pressure gauge harus
disesuaikan dengan kebutuhan.

4. Pengukuran

4.1 Pengukuran Head, Kapasitas dan Shaft Power

Sesuai aturan JIS, penentuan performance pompa harus mengikuti


kaidah berikut :

Metode Pengetesan : JIS B 8301 dan JIS B 8302


Metode Penerimaan : ISO 9906 dan Spec Customer

4.1.1Penggerak

Motor penggerak yang digunakan adalah motor yang telah


disiapkan khusus untuk pengetesan

4.1.2Fluida kerja

Fluida kerja adalah air pada suhu kerja (0-40 oC)

4.1.3Titik Kerja

Titik kerja minimum adalah 5 titik termasuk shut off

Hal : 2 / 10
INSTRUKSI KERJA
Edisi A Tanggal 11 April 2011
PT TORISHIMA GUNA INDONESIA Revisi 4 Bagian IK 8.2 – 02/04

4.1.4Total Head (H)

Total Head diukur dengan Bourdon - Tube Gauge dan


Vacuum Gauge

4.1.5Kapasitas (Q)

Pengukuran kapasitas dilakukan dengan tangki pengukur,


elektro magnetic flow meter, dan weir

4.1.6Shaft Power (L)

Shaft Power dihitung dalam input power yang terbaca pada


panel dikalikan dengan efisiensi motor yang dipakai.

4.1.7Speed (n)

Speed atau putaran poros dengan Tachometer digital

4.1.8Efisiensi ()

Efisiensi dihitung dengan rumus sbb :

 = 0.163 x Q x H/SP x100%


dimana :
Q = kapasitas (m3/min)
H = Total Head (m)
SP = Shaft Power (kw)
4.1.9 Koreksi Hasil Pengetesan

a. Koreksi Putaran
Q = Qt x (n / nt)
H = Ht x (n / nt)2
L = Lt x (n / nt)3
dimana :
n = putaran diinginkan
nt = putaram pengetesan
b. Specific gravity
L = Lt x (/ t)
dimana :

Hal : 3 / 10
INSTRUKSI KERJA
Edisi A Tanggal 11 April 2011
PT TORISHIMA GUNA INDONESIA Revisi 4 Bagian IK 8.2 – 02/04

 = specific gravity cairan diinginkan

t = specific gravity cairan ditest

4.1.10 Kriteria Keberterimaan

a. Flow Rate, Total Head dan Pump Effesiensi

Quantity Symbol Kelas 1 Kelas 2

Flow rate Q 4.5% 8%

Pump Total Head H 3% 5%

Pump Effisiensi Eff -3% -5%

Untuk pompa dengan driver power input kurang dari 10 Kw berlaku Sebagai
berikut :

Quantity Symbol Tolerance

Flow Rate Q 9%

Pump Total Head H 7%

Pump Eff. Eff -7%

Catatan :

Kelas 1 adalah Untuk pompa yang mempunyai ketelitian tinggi.

Kelas 2 adalah untuk pompa yang mempunyai ketelitian rendah.

b. Shaft Power : Shaft Power tidak melebihi :

Hal : 4 / 10
INSTRUKSI KERJA
Edisi A Tanggal 11 April 2011
PT TORISHIMA GUNA INDONESIA Revisi 4 Bagian IK 8.2 – 02/04

Shaft Power pada titik kerja yang diminta tidak melebihi batasan
berikut:

 1.5 kw = 20 %
1.5 - 15 kw = 15 %
 15 kw = 10 %
c. Temperatur Bearing

Temperatur Bearing tidak melebihi temperatur maksimum


yaitu temperatur ruangan + 40 oC, pengetesan ini bila tidak di
persyaratkan oleh customer tidak dilakukan .

4.1.11 Methode Sampling Test

a. Pompa export/ order khusus test dilakukan 100% kecuali


dipersyaratkan lain.

b. Pompa local/ untuk stock kanban test dilakukan random


sampling 1 unit tiap 4 unit pompa dengan spesifikasi yang
sama kecuali dipersyaratkan lain.

Pompa dengan permintaan spesifikasi khusus dilakukan


random sampling 1 unit tiap 2 unit pump kecuali
dipersyaratkan lain.

Hal : 5 / 10
INSTRUKSI KERJA
Edisi A Tanggal 11 April 2011
PT TORISHIMA GUNA INDONESIA Revisi 4 Bagian IK 8.2 – 02/04

4.1.12 Verifikasi Pompa Lulus uji.

Head Total H

P
H2

H1

Q1 Q2
0 Capasity Q

Gambar Verifikasi Kurva Unjuk Kerja Pompa

1. Tarik garis lurus dari titik nol ke ujung segitiga


permintaan sampai menyentuh lengkung garis kurva
(titik P)

2. Kemudian tarik garis dari titik tsb ke garis sumbu y


(Head total), selanjutnya disebut titik H2.

3. Tarik pula garis horizontal sejajar dengan garis titik H2


bersentuhan dengan segitiga permintaan.

4. Kemudian tarik garis titik P ke bawah sampai


bersentuhan garis sumbu X (Kapasitas Q), titik ini
disebut titik Q2

Hal : 6 / 10
INSTRUKSI KERJA
Edisi A Tanggal 11 April 2011
PT TORISHIMA GUNA INDONESIA Revisi 4 Bagian IK 8.2 – 02/04

5. Selanjutnya tarik garis sejajar dengan garis titik Q2


bersentuhan dengan dengan segitiga permintaan, ini
disebut garis Q1.

6. Hitung selisih H2-H1 dan Q2-Q1 dalam nilai


persentasi.

7. Bandingkan nilai persentasi tsb terhadap item 4.1.10


yang mengatur syarat keberterimaan.

8. Bila memenuhi ketentuan tsb maka pompa tsb lulus


uji, bila tidak maka harus dilakukan tindakan
perbaikan agar dapat sesuai ketentuan tsb.

4.2 Pengukuran NPSH

Metode sederhana untuk pengukuran NPSH

Ps
Pd
Gambar disamping menunjukan
P cara yang sederhana untuk
pengetesan NPSH yang normal
(biasanya NPSH req  2m)

Dengan sistem diatas, NPSH reg dapat dihitung dengan rumus sbb:

10 Vs2
Hvs = ( Pa - Pv ) + + Ps ….....(a)
 2g

Hal : 7 / 10
Dimana :

hvs = NPSH (m)


Pa = Tekanan atmosfir (kgf/cm2abs)
Pv = Tekanan uap jenuh (kgf/cm2abs)
 = Berat spesifik (kgf/l)
Vs2 = Velocity head (m)
2g
Vs = Kecepatan Fluida
g = gravitasi : 9.81 m/s2
Ps = tekanan hisap (mAq)

Misal, ada suatu kasus dimana diberikan data sbb:

NPSH = 3 m

10 ( Pa - Pv ) = 10
 m

Vs2
( 0.1 ~ 0.4 ) m
2g

Maka dengan menggunakan rumus ( a ), kita dapatkan

3 = 10 + ( 0.1 ~ 0.4 ) + Ps

Ps = 10 + ( 0.1 ~ 0.4 ) - 3

= 7.1 ~ 7.4 ( m )

Kemudian, ikuti langkah - langkah berikut :

1. Buka discharge valve hingga kapasitasnya mencapai titik kerja


yang diinginkan

2. Atur suction control valve hingga mencapai titik sehingga pressure


menunjukkan ( 7.1 ~ 7.4 m )

Hal : 8 / 10
3. Ukur flow rate pada titik kerja dan hitung total head (H') pada flow
tersebut dengan rumus

H' = hd + hs + Vs2/2g + Z ……..(b)

Dimana :

H' = total head (m )


Hd = discharge head (m)
Hs = Suction head (m)
 Vs2/2g = Velocity head (m)
Z = Potensial head (m)

4. Kemudian hitung total head (H) pada flow rate yang sama seperti
diatas dengan prosedur test normal

5. Bandingkan perbedaan total head yang dinyatakan dengan

6. Dalam hal  = 3 % ini berarti normal artinya data yang kita peroleh
yaitu Pa, Pv, Ps dan Vs dari hasil test dapat digunakan untuk
menghitung NPSH req pada rumus (a)

7. Apabila hasil yang diperoleh  > 3 % maka test harus diulang


kembali dari awal.

8. Pencatatan perhitungan efesiensi pompa dilakukan pada titik


kerja dengan perhitungan sesuai rumus efesiensi.

5. K 3 L.

5.1 Tidak di perkenankan membuang bahan limbah B3 di bak air


performance test.

5.2 Pembuangan air performance test hanya diperkenankan dibuang


pada saluran water pressure test agar masuk ke oil separator tank.

Hal : 9 / 10
5.3 Sebelum dilakukan pembuangan air performance test, dilakukan uji
kualitas air dan bila di nyatakan aman oleh bagian QC kemudian
mengikuti point 5.2.

5.4 Pembuangan air performance test dilakukan 3 tahun sekali atau bila
mana dianggap perlu oleh bagian QC Engineering.

Hal : 10 / 10

Anda mungkin juga menyukai