Anda di halaman 1dari 10

1) Adi parwa

Adi parwa merupakan kitab pertama dari astadasaparwa kitab ini mengisahkan tentang raja
janameja menyelenggarakan korban ular tapi upacaranya gagal , untuk menghibur raja
bagawa begawan vaisampayana menuturkan cerita tentang para leluhurnya , kisah
pemutaran madaragiri , kisah garuda dan naga , kisah begawan dhomya.

Kitab adiparwa juga menceritakan kisah kelahiran rsi vyasa , kisah kecil pandawa dan korawa ,
kisah pandawa memenangkan drupadi , kisah arjuna mengasingkan diri le hutan dan menikahi
citrangada , ulupi , dan subadra

MANGKATNYA RAJA PARIKESIT


Raja parikesit adalah putra dari abimanyu yang tahtanya di hastinapura , ia merupakan
keturunan kuru maka disebut juga kuruwangsa
Suatu hari ia berburu kijang dihutan , disana ia berpapasan dengan seorang pendeta yang
bernama bagawan samiti , sang raja menanyakan kemana kijang buruanya pergi tapi begawan
itu tidak menjawab karena sedang melakukan tapa bisu , ini membuat raja marah dan
mengambil ular dan dikalungkan ke leher begawan tersebut. Selanjutnya putra pendeta yang
bernama srenggi marah dan mengutuk raja agar dia wafat karena digigit ular dan sang raja
berlindung di sebuah menara yang dijaga ketat oleh prajurit dan patihnya dan disekeliling
terdapat tabib.
Pada hari ke 7 dimana hari ini diramalkan akan menjadi hari kematian raja , seekor naga
bernama taksaka menyamar menjadi ulat pada jambu yang dihaturkan kepada raja , akhirnya
sang raja mangkat.

RAJA JANAMEJAYA MENGADAKAN UPACARA KORBAN ULAR


Setelah raja parikesit meninggal , putranya yang bernama janamejaya menggantikan tahtanya.
Raja janamejaya menikah dengan seorang putri daari kerajaan kasi yang bernama bamustiman ,
ketika raja berhasil menaklukan desa taksila , sang utaka datang kehadapan raja mengatakan
niatnya yang benci kepada naga taksaka selanjutnya raja dianjurkan untuk mengadakan korban
ular untuk membalas naga taksaka akhirnya naga taksaka gelisah dan mengutus sang astika
untuk menggagalkan upacara tersebut , sang astika menyembah-nyembah sang raja dan sang
raja kasihan dengan itu akhirnya upacara dibatalkan .
VAISAMPAYANA MENUTURKAN MAHABRATA
raja janamejaya meminta begawan bysa untuk menceritakan kisah leluhurnya sekaligus kisah
pandawa dan korawa yang bertempur dikurusetra , karena begawan bysa sibuk maka
digantikan oleh begawan vaisampayana mula-mula menuturkan kisah leluhurnya ( sakuntala,
duswanta, bharata, yayati, puru, kuru ) kemudian dilanjutkan kisah buyutnya yaitu pandawa
dan korawa.

GARIS KETURUNAN MAHARAJA YAYATI


Maharaja yayati adalah leluhur raja janamejaya yaang
menurunkan pendiri dinasti puru dan yadu , ia memiliki 2
permaisuri yaitu dewayani dan sarmistha.
Dewayani melahirkan yadu dan turwasu sedangkan
sarmistha melahirkan anu , druhyu , puru. Keturunan
yadu disebut yadawa dan keturunan sang puru disebut
paurawa
Dalam silsilah generasi paurawa , lahirlah raja dushyanta
yang menikahi sakuntala yang kemudian menurunkan
sang bharata , ia menaklukan dunia yang dikenal dengan
bharatawarsa. Sang bharata menurunkan dinasti bharata
dalam dinasti ini lahirlah sang kuru yang menyucikan
sebuah tempat yang disebut kurusetra kemudian
menurunkan kuruwangsa atau dinasti kuru

KISAH PRABU SANTANU DAN KETURUNANYA


Seorang raja bernama pratipa ia merupakan keturunan
sang kuru atau kuruwangsa bertahta di hastinapura. Raja
pratipa memiliki permaisuri yang bernama sunanda dari
kerajaan siwi , ia melahirkan 3 orang putra diantara 3
putra itu santanu dinobatkan sebagai raja. Raja santanu
menikahi dewi gangga daan mempunyai 8 orang anak
tetapi 7 anaknya ditenggelamkan kesungai sedangkan
putra yang terakhir berhasil diselamatkan . putranya
tersebut bernama dewabrata kemudian dikenal dengan
bhisma.
Raja santanu menikah lagi dengan seorang putri nelayan
yaitu satyawati , ia melahirkan 2 putra yang bernama
citrangada dan wicitrawirya. Citrangada gugur diusia
muda pada suatu pertempuran , lalu pemerintahan
diganti oleh adiknya yaitu wicitrawirya. Ia menikahi
ambika dan ambalika tak lama kemudian wicitrawirya
meninggal , untuk mendapat keturunan janda
wicitrawirya melangsungkan upacara yang dipimpin oleh
begawan bysa. Ambika melahirkan destarasta yang buta
sedangkan ambalika melahirkan pandu yang pucat dan
seorang pelayan melahirkan widura yang sedikit pincang.
Destarastra menikahi gandari dan mempunyai seratus
putra (korawa). Sedangkan pandu menikah dengan kunti
dan madri yang mempunyai lima putra (pandawa).

KISAH MASA KECIL PANDAWA DAN KORAWA


Pandawa dan korawa hidup bersama di hatinapura. Guru
drona mendidik mereka semasa kecilnya dengan satu
putranya yaitu aswatama , mereka diasuh oleh bisma dan
kripa , singkat cerita destarastra melihat talenta pandawa
dan menginginkan yudistira sebagai raja tetapi ini
menimbulkan sikap iri hati duryodana.

TERBAKARNYA RUMAH DAMAR


Duryodana berfikir bahwa mustahil untuk meneruskan
tahta dinasti kuru apabila pandawa masih ada mereka
tinggal bersama di kerajaan hastinapura. Akhirnya
berbagai niat jahat duryodana untuk menyingkirkan
pandawa dan ibunya , destarastra mengangkat yudistira
sebagai putra mahkota tetapi ia menyesali perbuatanya ,
hal ini membuat duryodana iri hati , ia mencoba
membunuh pandawa dan ibunya dengan cara menyuruh
mereka berlibur ke ekacakra disana terdapat istana yang
nantinya akan dibakar. Segala sesuatu yang direncanakan
duryodana dibocorkan oleh widura. Singkat cerita
pandawa selamat dari kebakaran itu dan melarikan diri
kehutan rimba.

PANDAWA MEMENANGKAN DRUPADI


Suatu hari pandawa mengikuti sayembara yang
diselenggarakan di kerajaan pancala , sayembara itu
merebutkan drupadi. Para pandawa menyamar menjadi
kaum brahmana. Sebuah sasaran diletakan ditengah
tengah , ketika raja angga karna berhasil menembak
sasaran tersebut namum drupadi menolak raja angga.
Selanjutnya para pandawa diwakili oleh arjuna , arjuna
berhasil memanah sasaran tersebut maka drupadi
berhak menjadi miliknya. singkat cerita arjuna dan bima
berkelahi dengan para ksatria dan yudistira, nakula,
sadewa melarikan drupadi ke rumah mereka ,
sesampainya dirumah pandawa berseru “ ibu , kami
datang membawa hasil meminta-minta “ ibu para
pandawa tidak melihat apa yang dibawa anaknya. Ia
berkata “ bagilah dengan rata apa yang kalian peroleh “
ketika ia menoleh ia terkejut karena melihat seorang
wanita dan anak-anaknya akhirnya berbagai istri.

ARJUNA MENGASINGKAN DIRI KEHUTAN


Para pandawa bersepakat memperistri drupadi , mereka
juga bersepakat untuk tidak menggangu drupadi yang
sedang bermesraan , adapun hukumanya bagi yaang
menggangu akan menjalani pembuangan selama 12
tahun. Ketika arjuna memerintah indraprasta ,
seseoramg pendeta masuk ke istana dan melaporkan
bahwa pertapaanya diganggu oleh raksasa , arjuna
langsung mengambil senjata naamun senjata tersebut
berada dikamar dimana yudistira dan drupadi sedang
menikmati malam mereka. Atas perbuatan tersebut
arjuna dihukum menjalani pembuangan selama 12 tahun
, dari pengasingan itu arjuna memiliki 3 istri lagi yaitu
subadra yang mempunyai anak bernama abimanyu ,
ulupi yang mempunyai anak bernama irawan ,
citrangada yang mempunyai anak bernama babruwahan.
2) Sabhaparwa ( buku persidangan )
Ini merupakan kitab ke 2 dari astadasaparwa. Kitab ini
mengisahkan para korawa untuk melenyapkan
pandawa. Duryodana mengajak pandawa untuk
bermain dadu taruhanya adalah harta, istana,
kerajaan, dll akhirnya pandawa pun kalah. Dalam kitab
ini juga menceritakan bahwa drupadi ditelanjangi oleh
dursasana , dan atas bantuan sri kresna drupadi brhasil
diselamatkan selanjutnya perjudian dilakukan sekali
lagi yang taruhanya harus mengasingkan diri kehutan
selama 12 tahun, pada tahun ke 13 harus hidup dalam
penyamaran. Dalam perjudian tersebut pandawa kalah
dan harus menepati janji.

3)Wanaparwa ( buku pengembaraan dihutan


Ini merupakan kitab ke 3 dari astadasaparwa. kitab ini
mengisahkan pengalaman pandawa bersama drupadi
ditengah hutan. mereka bertemu dengan rsi bysa ia
yang mengajarkan ajaran hindu ke pandawa dan
drupadi . selanjutnya arjuna bertapa ke gunung
himalaya untuk mendapatkan senjata sakti yang akan
digunakan untuk perang baratayuda. Ini menjadi
inspirasi untuk menulis kakawin arjuna wiwaha.

4)Wirataparwa ( buku pandawa di negeri wirata )


Ini merupakan kitab ke 4 dari astadasaparwa. Kitab ini
mengisahkan tentang penyamaran pandawa dinegeri
wirata. Yudistira menyamar sebagai ahli agama , bima
menyamar sebagai juru masak , arjuna menyamar
sebagai guru tari , nakula menyamar sebagai penjaga
kuda , sadewa menyamar sebagai pengembala dan
drupadi menyamar sebagai penata rias.

5)Udyogaparwa ( buku usaha dan persiapan )


Ini merupakan kitab ke 5 dari astadasaparwa. Kitab ini
mengisahkan duryodana tidak mau mengembalikan
kerajaan para pandawa dan duryodana menantang
pandawa untuk berperang , pandawa mengirimkan
duta perdamaian ke pihak korawa namun usahnya
gagal. Para pandawa dan korawa mencari bantuan dan
sekutu ke penjuru bharatawarsa. Krisna mengajukan
tawaran diantara mereka boleh memilih satu pilihan
pasukanya atau tenaganya , pandawa diwakili arjuna
memilih tenaga krisna sebagai kusir dan penasehat.
Duryodana memilih pasukan krisna. Dalam kitab ini
juga mengisahkan salya yang memihak pandawa
namun ditengah perjalanan ia disambut oleh
duryodana dan salya akhirnya memihak korawa.

6)Bhismaparwa ( buku mahasenapati bisma )


Ini merupakan buku ke 6 dari astadasaparwa. Kitab ini
mengisahkan dimulainya pertempuran akbar pandawa
dan korawa disebuah tempat yang beranama kurusetra
letaknya disebelah utara india. Pihak korawa dipimpin
oleh bhisma sedangkan pihak panadawa pimpin oleh
drestadyumna. Sebelum pertempuran arjuna dilanda
keraguan karena berperang dengan saudaranya sendiri.
Akhirnya krisna mencoba menyadarkan dengan
memberikan wejangan-wejangan suci yang sekarang
dikenal dengan bhagawan gita. Bhagawan gita menjadi
inti sari ajaran weda. Wejangan suci krisna dapat
membuat arjuna bangkit dan melanjutkan pertempuran.
Akhirnya bisma gugur pada hari ke 10 atas usaha dari
arjuna dan srikandi.

Anda mungkin juga menyukai