0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
113 tayangan2 halaman
Dokumen ini berisi ringkasan ujian akhir semester mata kuliah Madzahib al Tafsir yang diikuti oleh Achmad Fadel Rusmadi Putra. Ujian terdiri dari 7 pertanyaan mengenai pengertian tafsir bil al Ray, tafsir fiqhi, tafsir kalami, tafsir falsafi, latar belakang tafsir sufi, pentingnya tafsir kalami, perbedaan penafsiran bayani dan isyari, serta hubungan teori Hawking dengan penciptaan alam menurut al-
Dokumen ini berisi ringkasan ujian akhir semester mata kuliah Madzahib al Tafsir yang diikuti oleh Achmad Fadel Rusmadi Putra. Ujian terdiri dari 7 pertanyaan mengenai pengertian tafsir bil al Ray, tafsir fiqhi, tafsir kalami, tafsir falsafi, latar belakang tafsir sufi, pentingnya tafsir kalami, perbedaan penafsiran bayani dan isyari, serta hubungan teori Hawking dengan penciptaan alam menurut al-
Dokumen ini berisi ringkasan ujian akhir semester mata kuliah Madzahib al Tafsir yang diikuti oleh Achmad Fadel Rusmadi Putra. Ujian terdiri dari 7 pertanyaan mengenai pengertian tafsir bil al Ray, tafsir fiqhi, tafsir kalami, tafsir falsafi, latar belakang tafsir sufi, pentingnya tafsir kalami, perbedaan penafsiran bayani dan isyari, serta hubungan teori Hawking dengan penciptaan alam menurut al-
Mata Kuliah: Madzahib al Tafsir Tanggal: Selasa, 22 Juli 2021 Dosen: Siti Zinatun, M. A. Jam: 13.30 WIB Semester: IV (Empat) Sifat Ujian: Open Book ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Nama : Achmad Fadel Rusmadi Putra Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar! 1. Jelaskan pengertian masing-masing dari tafsir berikut dan contohnya: a. Tafsir bil al Ray: Tafsir yang dihasilkan dari usaha akal dalam memahami ayat setelah meneliti aspek-aspek penafsiran seperti bahasa arab, ungkapan, dilalah, asbab nuzul, nasikh mansukh, dsb. b. Tafsir Fiqhi: Manhaj Tafsir yang mendaras ayat-ayat hukum dan menjelaskan tatacara penyimpulan hukum darinya. c. Tafsir Kalami: Tafsir yang mendaras ayat-ayat yang berkaitan dengan akidah untuk membuktikan kebenarannya. d. Falsafi : Manhaj Tafsir yang mendaras ayat-ayat secara filosofis dan menggunakan kaidah-kaidah filsafat secara umum untuk memahami al-Quran, serta menjadi pokok bahasan filsafat di dalam al-Qur’an. 2. Apa yang melatarbelakangi lahirnya tafsir sufi? Tafsir sufi banyak lahir setelah tradisi sufiyah dan pemahaman batiniah ayat dikaji lebih dalam. Penyingkapan spiritual para sufi ketika memahami ayat-ayat al-Qur’an juga mendorong lahirnya tafsir bercorak sufistik. 3. Jelaskan mengenai pentingnya tafsir kalami! Tafsir kalami sangat penting untuk memperkuat pondasi-pondasi agama atau ushuluddin. Tanpa dasar agama yang kokoh, cabang yang lahir darinya tidak dijalankan dengan baik. 4. Apa yang membedakan antara corak penafsiran bayani dan isyari? Penafsiran bayani merupakan corak yang memerhatikan aspek keindahan ungkapan- ungkapan bahasa sedangkan isyari memerhatikan isyarat makna batin dari ayat setelah jelas makna zahir ayatnya. 5. Corak tafsir manakah yang berusaha untuk mencari solusi atas permasalahan manusia yang dihadapi pada setiap zaman? Corak Tafsir Ijtima’i 6. Dalam surat Ali Imran ayat 200 SMH Thabathabai mengisyaratkan tentang permasalahan sosial yang mengemuka di masyarakat. Menurut Anda seberapa besar pengaruh kondisi sosial kemasyarakatan terhadap kondisi seseorang baik dari sisi materi maupun maknawiyahnya? Jelaskan jawaban Anda Sangat berpengaruh. Kondisi sosial secara umum di sekitaran kita mempengaruhi sisi materi diri kita mulai dari cara berpakaian, berinteraksi, dan tingkat ekonomi yang kita miliki. Pengaruh maknawiyah juga sudah ditunjukkan oleh perintah salat berjama’ah. Pengembangan spiritual dan keilmuan seseorang bisa melesat dengan bantuan dan dukungan orang-orang sekitarnya. 7. Apakah teori Hawking sejalan dengan penciptaan alam yang dijelaskan dalam al- Quran? Jelaskan jawaban Anda Mungkin saja ayat-ayat yang berkaitan dengan penciptaan dan proses terbentuknya alam tidak menafikan M-Theory Hawking, Bigbang dan inflasi alam semesta. Karena ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan itu bisa ditafsirkan dengan cara seperti itu. Namun, jika anggapan M-Theory adalah teoru yang menolak pencipta alam semesta, tentu sangat jelas bertentangan dengan dilalah ayat al-Qur’an yang paling jelas.