Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PENILAIAN STATUS GIZI

ALAT-ALAT ANTROPOMETRI

Dosen Pembimbing :

Dr. Gusnedi, STP, MPH

Marni Handayani, S.SiT, M.Kes

Edmon, SKM, M.Kes

Rina Hasniyati, SKM, M.Kes

Disusun oleh :

Dina Yusela (192210696)

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DITETIKA 1I B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


ALAT-ALAT ANTROPOMETRI DALAM PENILAIAN DIPAKAI STATUS GIZI

1. Alat pengukur berat badan: Dacin, timbangan injak (digital scale), dan timbangan
bayi

a. Dacin

 Bagian-bagian alat
 Timbangan bayi kapasitas 25 kg
 Dilengkapi celana timbang dari bahan kain drill
 Bahan utama timbangan terbuat dari kuningan dengan berat sendiri 5 kg
 Panjang batang timbangan 90 cm
 Graduasi 0,1 kg
 Gelang gantung diganti dengan kain gantungan yang bentuknya tidak
runcing,supaya aman bagi balita
 Ada cap tera

 Prosedur persiapan alat


 Gantung dacin pada tempat yang kokoh seperti tripod,kusen pintu,dahan pohon
yang kuat dan atur batang dacin sejajar dengan mata penimbang
 Periksa apakah dacin sudah tergantung dengan kuat
 Periksa apakah dacin sudah terletak pada angka nol
 Pasang sarung timbang pada dacin
 Seimbangkan dacin dengan cara menambahkan kantong plastic pada ujung
batang dacin kemudian diisi pasir secukupnya samapai kedua ujung jarum
dacin menjadi tegak lurus
 Prosedur penggunaan
 Masukkan balita kedalam sarung timbang dalam keadaan pakaian seminimal
mungkin
 Baca berat badan balita dengan cara melihat angka pada ujung bandul geser
 Catat hasil penimbangan berat badan dengan benar dalam satuan kilogram dan
ons (satu desimal)
 Kembalikan bandul geser keangka nol dan turunkan balita dari sarung timbang

b. timbangan injak (digital scale)

 Bagian-bagian alat
 Nilai pengukuran BB
 Tempat berdiri
 Prosedur persiapan alat
 Masukkan baterai pada timbangan digital
 Letakkan timbangan ditempat yang datar, keras dan cukup cahaya
 Nyalakan timbangan dan pastikan angka yang muncul di jendela baja dengan 0
 Prosedur penggunaan
 Pastikan ibu melepaskan sepatu dan benda lain yang memberatkan
 Pakaian ibu tidak boleh menutupi baja
 Minta ibu berdiri ditengan-tengah timbangan
 Baca dan catat berat badan ibu
 Minta ibu tetap berdiri ditimbangan dan berikan bayi, minta ibu untuk tetap
berdiri sampai berat ibu dan bayi muncul ditimbangan
 Berat badan bayi adalah berat badan bayi dan ibu dikurang berat badan ibu
 Catat hasil penimbangan tersebut dalam kg dan ons
c. timbangan bayi

 Bagian-bagian alat
 Tempat meletakkan bayi
 Angka pengukuran
 Prosedur persiapan alat
 Letakkan timbangan ditempat yang keras rata,dan cukup cahaya
 Berikan alas diatas timbanngan
 Pastikan jarum penunjuk pada timbangan menunjuk pada angka nol
 Prosedur penggunaan
 Letakkan bayi diatas timbangan
 Baca angka pada jendela angka
 Usahakan bayi menggunakan pakaian yang seminimal mungkin
 Letakkan bayi dengan hati-hati di bagian tengah timbangan
 Tunggu sampai bayi tenang dan jarum timbangan konstan menunjukkan angka
tertentu
 Catat hasil penimbangan dengan ketelitian sampai satu angka desimal dan
angkat bayi dari timbangan

2. Alat pengukur panjang badan : infatometer


a. Infatometer
 Bagian-bagian alat
 Bagian kepala atau head board tidak dapat digerakkan atau fix
 Bagian kaki atau foot board yang bisa digerakkan
 Alas yang rata
 Bagian skala dengan ketelitian 0.1 cm atau 1 mm

 Prosedur persiapan alat


 Letakkan alat pengukur pada permukaan yang keras dan rata,misalnya meja
panjang atau lantai
 Letakkan alat ukur dengan posisi panel kepala disebelah kiri dan panel
penggeser disebelah kanan pengukur,panel kepla adalah bagian yang tidak
bisa digeser (statis)
 Untuk alat ukur yang menggunakan skala ukur mikrotois lakukan kalibrasi
alat dengan cara menggeser panel geser sampai menempel pada bagian statis
kemudian pastikan ukuran menunjukan angka nol.jika belum tepat putar
sekrup kalbrasi sampai ukuran tepat menunjukan angka nol.
 Tarik panel geser menjahui bagian statis untuk memberi ruang yang cukup
untuk membaringkan anak.

 Prosedur penggunaan
 Sebelum mengukur panjang bayi letakkanlah alat pada permukaan yang rata
dengan ketinggian yang nyaman untuk mengukur dan cukup kuat.
 Beri alas yang tidak terlalu tebal, bersih, dan nyaman misalnya selembar
selimut tipis atau kertas tisu yang lebar.
 Sebelum megukur tinggi badan bayi lepaskan tutup kepala bayi misalnya
topi, hiasan rambut, dan kaos kaki bayi
 Kemudian pengukur berdiri pada salah satu sisi. Sebaiknya sisi yang paling
dekat dengan skala pengukur
 Letakkan bayi dengan kepala menempel pada bagian kepala atau head board
 Posisikan kepala bayi sehingga sudut luar mata dan sudut atas liang telinga
berada pada garis yang tegak lurus dengan bidang infantometer.
 Usahana dapat mempertahankan kepala bayi pada posisi
 Luruskan tubuh bayi sejajar dengan bidang infantometer
 Luruskan tungkai bayi bila perlu salah satu tangan pengukur menahan agar
lutut bayi lurus
 Tangan pengukur menekan lutut bayi kebawah dengan lembut
 Dengan tangan yang lain pengukur mendorong atau menggerakkan bagian
kaki atau foot board sehingga menempel dengan tumit bayi.
 Posisi kaki bayi adalah jari kaki menunjuk ke atas
 Baca ukuran panjang badan bayi sampai 0,1 cm terdekat. Pengukuran dapat
dilakuakan pada satu atau dua kaki bayi.

3. Alat pengukur tinggi badan: Microtoise, stadiometer

a. Microtoise

 Bagian-bagian alat

 Prosedur persiapan alat


 Gantungkan bandul dengan benang untuk penanda dalam membantu
memasang mikrotois didinding agar tegaka lurus
 Letakkan dan tahan alat pengukur dilantai yang datar tidak jauh dari bandul
tersebut dan menempel pada dinding.dinding jangan ada lekukan atau
tonjolan.
 Tarik ujung materan tegak lurus keatas,sejajar dengan benang berbandul
yang tergantung sampai angka pada jendela baca menunjukan lakban
kedinding.
 Ujung meteran kemudian dipaku atau direkatkan dengan kuat menggunakan
lakban kedinding.
 Untuk menghindari terjadi perubahan posisi mikrotois dapat ditambahkan
lagi perekat pada posisi sekitar 10 cm dari bagian atas ujung meteran.
 Geser keatas mikrotois sehinngga memberikan ruang yang cukup untuk
subjek yang akan diukur.
 Prosedur penggunaan
 Minta subjek yang akan diukur untuk melepaskan
alaskaki(sepatu/sandal),topi(penutup kepala) dan asesori lain yang bisa
mempengaruhi hasil pengukuran.
 Subjek diminta berdiri tegak,persis tepat dibawah alat geser mikrotois.
 Pastikan posisi kepala,punggung,pantat,betis dan tumit menempel pada
dinding tempat mikrotois dipasang,
 Pandangan subjek lurus kedepan,dan tangan dalam posisi tergantung bebas.
 Turunkan alat geser mikrotois sampai menyentuh bagian atas kepala subjek
dan pastikan alat geser tepat ditengah kepala subjek.dalam keadaan ini
bagian belakang alat geser harus tetap menempel pada dinding.
 Baca hasil ukur tinggi badan pada jendela baca kearah yang lebih
besar(kebawah).pembacaan dilakukan tepat disepan angka (skala) pada
garis merah,sejajar dengan pengukur.apabila pengukur lebih rendah dari
yang diukr,pengukur harus berdiri diatas bangku agar hasil pembacaannya
benar.
 Pencatan dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka dibelakang
koma(0,1 cm)

b. Stadiometer
 Bagian-bagian alat
 Angka pengukuran
 Lengan pengukuran
 Tempat menginjak
 Prosedur persiapan alat
 Letakkan stadiometer dilantai yang datar dan menempel pada dinding yang
rata
 Pastikan lengan pengukuran bekerja dengan benar sebelum pengukuran
tinggi badan dimulai
 Lihat panah yang menunjukkan hasil pengukuran dibawah lengan
pengukuran pastikan bahwa angkanya menunjukkan angka 0.0

 Prosedur penggunaan
 Lepaskan alas kaki dan juga kaus kaki
 Lepaskan semua benda yang dapat mengganggu pengukuran tinggi badan
 Berdiri diatas basis stadiometer dengan kedua kaki dan punggung
menempel pada dinding, berdiri setegak mungkin dengan tumit, punggung,
bahu dan kepala menyentuh dinding, angkat dagu dan pandangan lurus
kedepan
 Posisikan juga lengan pengukuran stadiometer keatas kepala, lengan
pengukuran itu dapat bergerak keatas dan kebawah
 Pastikan lengan pengukuran bekerja dengan benar sebelum pengukuran
tinggi badan dimulai
 Lipat lengan pengukuran itu agar berdiri tegak lurus dengan lantai
 Lihat tinggi badan pada stadiometer. Menjauhlah dari bawah lengan
pengukuran itu setelah mengaturnya sesuai dan lihat hasil pengukuran
 Tinggi badan akan ditunjukkan pada tiang vertical stadiometer.
 Lihat panah yang menunjukkan hasil pengukuran dibawah lengan
pengukuran kemudian lihat hasil pengukuran tersebut.

4. Alat pengukur lingkar perut atau lingkar pinggang: Myotape

a. Myotape

 Bagian-bagian alat

 Prosedur persiapan alat


 Gunakan meteran yang biasa digunakan untuk membuat baju.
 Lepaskan kaus dan bebaskan pinggang dari rok atau celana panjang
sehingga bagian tengah perut terekspos.
 Berdirilah di depan cermin jika mungkin sehingga Anda dapat mengukur
lingkar pinggang dengan benar.
 Prosedur penggunaan
 Berdiri di depan cermin dengan posisi tegak dan rileks.
 Tekan jari-jari pada kulit untuk menemukan tulang rusuk yang paling
bawah dan tulang pinggang paling atas.
 Tentukan bagian tengah di antara kedua tulang tersebut. Spot ini sejajar
dengan pusar Anda.
 Kemudian tempatkan ujung meteran angka 0 di spot yang sejajar dengan
pusar dan sisanya dilingkarkan ke perut dan seluruh batang tubuh. Pastikan
pita meteran melintang dalam posisi horizontal (datar) dan tidak terlalu
menekan kulit perut.
 Periksa nomor pada pita meteran di mana angka 0 bertemu dengan angka
terakhir yang melingkari pinggang Anda. Angka terakhir itulah ukuran
pinggang Anda.

5. Alat pengukur LILA : LILA meter, atau myotape

a. Lingkar Lengan Atas (LILA)

 Bagian-bagian alat
 Art cartoon 210 gr
 Ukurannya 36,8 X 3,5 cm
 Mempunyai 2 sisi,sisi pertama untuk mengukur wanita pada usia
WUS,dan sisi satunya untuk mengukur lengan bayi yang baru lahir
 Ketelitian : 0,1 mm

 Prosedur persiapan alat


 Pastikan pita LiLA tidak kusut, tidak terlipat-lipat atau tidak sobek
 Jika lengan pasien > 33cm, gunakan meteran kain
 Sebelum pengukuran, dengan sopan minta izin kepada pasien bahwa
petugas akan menyingsingkan baju lengan kiri pasien sampai pangkal
bahu. Bila pasien keberatan, minta izin pengukuran dilakukan di dalam
ruangan yang tertutup.
 Pasien diminta berdiri dengan tegak tetapi rileks, tidak memegang apapun
serta otot lengan tidak tegang
 Baju pada lengan kiri (lengan yang kurang dominan) disingsingkan ke atas
sampai pangkal bahu terlihat atau lengan bagian atas tidak tertutup.

 Prosedur penggunaan
 Tentukan posisi pangkal bahu.
 Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan
ke arah perut.
 Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
menggunakan pita LiLA atau meteran (Lihat Gambar), dan beri tanda
dengan pulpen/spidol (sebelumnya dengan sopan minta izin kepada
pasien). Bila menggunakan pita LiLA perhatikan titik nolnya.
 Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan pasien
sesuai
 Tanda (di pertengahan antara pangkal bahu dan siku).
 Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
 Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
 Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearah
angka yang lebih besar)

6. Alat pengukur tebal lemak di bawah kulit: Skinfold

a. Skinfold
 Bagian-bagian alat
 Skala
 Pegangan
 Penekan penjepit lipatan lemak
 Penjepit lipatan lemak
 Prosedur persiapan alat
 Prosedur penggunaan

Anda mungkin juga menyukai