Anda di halaman 1dari 2

INJIL YANG BENAR

Galatia 1:6-10

Dari uraian yang dikemukaan oleh Paulus ini menunjukkan adanya pemberitaan Injil
yang sebenarnya bukan Injil, Alkitab menyebutnya “Injil yang lain” (Yun.eis heteron
euanggelion; a different gospel). Paulus mengatakan Injil jenis itu “sesungguhnya
bukan Injil”. Inilah cara kerja iblis yang menyesatkan. Dalam 2Korintus 11:2-4 pikiran
jemaat bisa disesatkan dari kesetiaan yang sejati kepada Kristus oleh Injil yang lain
tersebut. Bagi jemaat yang baru atau orang-orang yang baru menjadi Kristen, mereka
tidak mampu membedakan manakah Injil yang benar dan yang tidak benar. Demikian
pula orang-orang Kristen yang bertahun-tahun tidak bertumbuh dalam hidup
Kekristenannya yaitu yang tidak kaya dengan kebenaran Tuhan yang tertulis dalam
Alkitab, mereka juga tidak mampu mendeteksi adanya Injil yang lain tersebut. Dengan
adanya “Injil yang sesungguhnya bukan Injil ini” maka kita harus mulai waspada. Injil
yang lain ini berbahaya. Dalam 2Korintus 11:2-4, dikatakan sejajar dengan tipuan iblis
kepada Hawa. Dalam Galatia 1:8-9 dikatakan bahwa kalau ada yang membritakan Injil
yang lain baik malaekat mapun manusia “terkutuklah dia”. Tidak sedikit orangyang
berbicara tentang kutuk. Tidak mengerti Injil dengan benar lalu berkhotbah sehingga Injil
lain yang diberitakan bisa mendatangkan kutuk. Dengan pernyataan ini menunjukkan
betapa berbahayanya “Injil lain”. Injil yang lain inilah yang dapat membawa manusia
kepada sesuatu yang bukan maksud Tujuan Allah memanggil kita. Berkaitan dengan hal
ini Alkitab berkata: Jangan mengajarkan ajaran lain (1Tim 1:3).
Bagaimana Injil yang benar itu ? Injil yang benar adalah Injil yang telah
diberitakan oleh Paulus. Oleh sebab itu jika mau memahami Injil yang benar, maka
perlulah kita mendalami surat-surat Paulus yang tertulis dalam Alkitab. Didalamnya
memuat apa yang Tuhan ajarkan kepada mereka yangharus diteruskan kepada kita.
Bagaimana kita dapat memahami Injil yang benar kalau kita tidak memahami isi Alkitab
atau surat-surat Paulus dalam Alkitab ini ?. Memang sebelum ada Injiul Paulus dan
murid-muridNya belajar langsung dari Tuhan tetapi setelah ada Alkitab orang percaya
yang mau mengenal Injil yang benar harus belajar dari Alkitab. Tidak ada saluran lain
yang diajarkan Tuhan. Hal ini ditegaskan Tuhan yesus dengan ucapanNya: Ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang kuperintahkankepadaMu. Jadi bukan Tuhan
Yesus sendiri secara langsung, murid-muridnyalah yang meneruskan pengajaranNya, dan
pengajaran Tuhan tersusun dalam Alkitab ini. Kita harus tahu bahwa Tuhan Yesus tatkala
memberitakan Injil di bumi selama 3,5 tahun , adalah mengajar. Sebagian besar waktunya
digunakan untuk mengajar ((Mat 4:23; 9:35; 26:55; Luk 19:47 dll). Paulsupun dalam
perjalanan pelayanannya mengajarkan “Injil” dimana-mana. Mengajarkan Injil artinya
menjelaskan secara mendalam dan luas tentang kebenaran Allah. Pengajaran tentang
Yesus memiliki jelajah yang luas dan dalam. Dalam Ibrani 6:1-2, disebutkan tentang
azas-azas pertama dan ajaran tentang Kristus, selanjutnya ada ajaran lanjutan. Oleh sebab
itu kalau kita mau mengerti ajaran Injil yang benar kita harus tekun belajar dari hari-ke
hari, minggu-ke minggu. Tentu belajar dari orang yang mengerti ajaran tentang Injil
Yesus Kristus tersebut.

1
Selanjutnya ajaran yang benar akan membuahkan “roh” dalam arti semangat atau gairah
(Spirit) yang benar. Injil yang benar akan menciptakan manusia rohani yang hatinya ada
di Sorga (Mat 6:21-22). Untuk melihat secara cepat bagaimana Injil yang benar itu, kita
perlu memahami apa arti Injil itu sendiri. Injil artinya kabar baik. Baiknya dimana. Kalau
baiknya diarahkanb kepada hal-hal dunia maka itu berarti penyesatan. Sebab hal-hal
dunia atau fasilitas dunia juga bisa diberikan iblis (Luk 4:4-8). Kata “baik” dari kata eu
(Yunani) disini adalah menyangkut “kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh
Kudus (Roma 14:17). Jemaat harus dikeluarkan dari Injil yang sesat yang berorientasi
kepada perkara-perkara dunia dengan kuasa kebenaran Injil yaitu kebenaran yang termuat
dalam Alkitab secara penuh. Inilah yang dimaksud bahwa FirmanNya menguduskan
(Yoh 17:17). Malangnya hari ini jemaat lebih diarahkan kepada kepentingan fisik dari
pada batiniahnya yangharus terus menerus diperbaharui. Menjadi orang percaya berarti
kita telah dibawa kepada habitat baru. Habitat warga Kerajaan Sorga. Kita harus berani
meninggalkan dunia dengan segala konsepnya agar kita dapat menjadi umat Kerajaan
Allah yang baik atau berkenan kepada bapa.

Gereja yang benar adalah gereja yang benar-benar membawa umat Tuhan kepada
perkara-perkara yang diatas. Inilah yang membedakan kita dengan bangsa Israel secara
lahiriah. Mereka berorientasi kepada hal-hal dunia. Makan minum, kawin mengawinkan,
kesehatan dll sehingga mengabaikan hal-hal rohani yang seharusnya menjadi perhatian
utama kita. Ini bukan berarti kita tidak membutuhkan semuanya itu. Kita memang butuh
tetapi hal-hal tersebut bukanlah menjadi tujuan utama kehidupan. Hari ini kita dapat
jumpai begitu banyak orang Kristen yang masih menjadikan hal-hal duniawi tersebut
tujuan utama kehidupan. Jurus yang dimiliki orang Kristen kebanyakan adalah bukan
demi Tuhan aku mencapai hal-hal dunia tersebut tetapi demi hal-hal dunia aku
mencapai atau mencari tujuan. Dalam hal ini Tuhanmenjadi alat bukan tujuan.

Dalam kehidupan jemaat abad pertama juga telah terjadi penyimpangan dimana Paulus
menunjukkan bahwa Tuhan mereka adalah perut mereka (Fil 3:19). Tuhan kita, artinya
sesuatu yang karenanya kita hidup. Sebagian kita adalah orang-orang yang baru
bertobat, atau sudah bertobat lama tetapi salah asuhan. Saudara pasti belum mampu
keluar dari dari konsep manusia pada umumnya: Hidup untuk nafkah; hidup untuk hidup
daging atau fisik kita. Orang yang telah memahami kebenaran ini, bahwa Tuhan adalah
tujuan akan menjadikan seluruh hidupnya persembahan bagi Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai