Anda di halaman 1dari 2

Selasa, 09 April 2019

Jesus disciples
Filipus (2)

Ayat hafalan minggu lalu: Luk.21:34


Ayat hafalan minggu ini: Mat. 5:16

Mat. 10:2-4 – Yoh. 1:45-47


Kalau pada minggu yang lalu kita sudah belajar bagaimana Filipus mampu menjadi orang yang
berbeda dari lingkungannya, maka pada minggu ini kita akan belajar bagaimana ketika ia telah
berjumpa/mengenal Kristus, ia tidak lupa membagikan kabar sukacita / kabar baik (Injil) itu kepada orang
lain, yaitu kepada Natanael, yang kemudian juga menjadi murid Tuhan Yesus, yang juga dikenal dengan
nama Bartolomeus. (Bartolomeus dan Natanael adalah orang yang sama, dan akan menjadi pembahasan
kita minggu depan)

Pemateri bisa memberikan penjelasan bahwa Injil berasal dari kata Yunani “Euanggelion”, artinya “kabar
baik”. Kabar baik dalam hal ini adalah kabar keselamatan, yaitu karena kasihNya yang besar kepada manusia,
Allah dalam Kristus Yesus datang ke dunia untuk menebus manusia yang berdosa lewat Salib, dan setiap orang
yang percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat akan dibebaskan dari hukuman akibat
dosa, sehingga mendapatkan anugerah hidup kekal di Sorga.

Perjumpaan pribadi kita dengan Tuhan Yesus adalah sesuatu yang sangat menggembirakan, dan
kegembiaraan itu seharusnya kita bagikan kepada orang lain. Pertanyaan bagi kita adalah, apakah kita sudah
menceritakan Tuhan Yesus kepada orang lain? Mungkin sahabat kita di sekolah/kampus, mungkin keluarga
dekat kita, dsb,? kalau belum, maka kita perlu meneladani Filipus dalam hal memberitakan Injil tentang
Tuhan Yesus kepada orang lain.
Walaupun Filipus baru saja mengenal Tuhan Yesus, dan tentu ia belum tahu banyak tentang Tuhan
Yesus, tetapi ia langsung membagi kabar baik itu kepada Natanael. Ini mengajarkan kepada kita bahwa kita
tidak harus menjadi ahli theologia dulu baru bisa memberitakan Injil. Kita bisa menceritakan Yesus kepada
orang lain dengan cara yang sederhana, sesuai pengalaman kita bersama Tuhan, misalnya tentang bagaimana
Tuhan menolong kita. Walaupun begitu, sebagai anak-anak Tuhan kita harus terus belajar Firman Tuhan,
supaya pengetahuan kita tentang kebenaran Firman Tuhan makin bertambah, sehingga bisa lebih maksimal
dalam memberitakan tentang Tuhan Yesus.
Kita telah mendapatkan berkat terbesar, yaitu keselamatan jiwa kita, sehingga kita tidak boleh lupa
mencari kesempatan untuk berbuat baik kepada jiwa-jiwa lain, sebagaimana Amanat Agung Tuhan Yesus
sebelum Ia naik ke Sorga (Mat.28:19-20). Sampaikanlah berita Injil dengan cara yang baik, penuh kasih,
lemah lembut, tanpa harus berdebat dan menyinggung perasaan orang lain, dan yang terutama, kita ada
dalam pimpinan Roh Kudus. Apakah nanti orang menerima berita yang kita sampaikan atau tidak, biarkan
semua ada pada kehendak Tuhan, biarkan Roh Kudus yang bekerja di hati setiap orang, dan tugas kita hanya
menyampaikan. Paulus menasehati Timotius agar selalu melakukan pekerjaan pemberitaan Injil, perintah itu
juga berlaku bagi kita sebagai anak-anak Tuhan (2 Tim.4:5).
Cat. Tentang akhir hidup Rasul Filipus:
Rasul Filipus melayani Tuhan hingga akhir hidupnya, ia mati dengan cara disalibkan setelah disiksa dengan
hukuman cambuk lalu dimasukkan ke dalam penjara.

Pemateri bisa mengingatkan kembali bahwa bercerita tentang Yesus harus penuh hikmat, berdoa dan minta
tuntunan Roh Kudus. Jangan terlibat dalam perdebatan, jangan menyinggung kepercayaan orang lain,
apalagi membandingkan-bandingkan kepercayaan kita dengan kepercayaan orang lain. Cara yang paling
sederhana dan aman untuk berbicara tentang Tuhan Yesus adalah berbicara mengenai pengalaman kita
secara pribadi, bahwa kita sudah diselamatkan oleh Tuhan, ditolong ketika menghadapi kesulitan, dsb.
Dan hal lain yang perlu diingat adalah, hidup kita merupakan cerminan kasih Kristus, kelakuan kita
berbicara lebih keras dari apa yang kita katakan, artinya tingkah laku kita akan dinilai orang, mejadi
cerminan tentang siapa Allah yang kita beritakan kepada orang lain. Sikap dan karakter kita harus
mencerminkan kasih Kristus, sehingga ketika kita berbicara tentang kasih Kristus, itu sesuai dengan
tindakan yang nyata dari kita sebagai saksi Kristus. Jangan sampai ketika kita berbicara tentang Tuhan
Yesus, tetapi karakter kita sama sekali tidak mencerminkan kebaikan Tuhan Yesus. ( Mat. 5:16)

Pokok doa:
 Bangsa dan Negara (Pilpres 2019)
 Kota Palu
 Gereja-Gereja
 GBI Woodward (Gembala, Hamba-Hamba Tuhan, peyanan Tuhan, Jemaat, dan semua program Gereja)
 Komisi – Komisi & WA1C
 Focus - Focus
 Setiap anggota focus dengan masing-masing pokok doa

Anda mungkin juga menyukai