Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN DI DESA KUTA BARO


KECAMATAN SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN

10 Maret 2021

KELOMPOK : 3
DESNA PUTRI SALSABILA P07131118005
DEVITA ANNISA P07131118006
CIKA HASNAINI P07133118005
CUT ZILFAH MUNIRA P07133118006
FANI VITA ARVIANTI P07120118008
FITRAH AL MUKARRAM P07120118009
SABRINA MASTURA P07124417031
SAFIRA MUSTAQILLA P07124417032
DEDEK NOVIRDA W P07125218005
FATIN ANNUR P07125218006

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH


2021
LEMBAR PENGESAHAN

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KKL TERPADU DI DESA KUTA


BARU KECAMATAN SAMADUA

Laporan KKL TERPADU ini diajukan oleh :

KelomPok :3

Lokasi KKL : Desa Kuta Baru / Kec. Samadua / Kab. Aceh Selatan

Anggota : Desna Putri salsabila P07131118005


Devita annisa P07131118006
Cika hasnaini P07133118005
Cut zilfah munira P07133118006
Fani vita arvianti P07120118008
Fitrah al mukarram P07120118009
Sabrina mastura P07124417031
Safira mustaqilla P07124417032
Dedek novirda w P07125218005
Fatin annur P07125218006

Laporan KKL Terpadu ini telah disetujui dan di sahkan oleh dosen pembimbing
lapangan Poltekkes Kemenkes Aceh

Kuta Baru, 13 Maret 2021

Mengetahui

Pembimbing Lapangan Ketua Panitia KKL Terpadu

Nama / Nip Nama / Nip


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat beriring


salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan KKL terpadu di Desa Kuta Baru, kecamatan
Samadua, Kabupaten Aceh Selatan pada waktunya.

Penulisan laporan ini dalam rangka tugas KKL sebagai bukti


penyelesaian KKL terpadu yang harus dilalui dalam proses pendidikan.
Penyusunan laporan ini dapat diselesaikan pada waktunya berkat bantuan,
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan
terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak T. Iskandar Faisal S.Kp, M.Kes selaku Direktur Poltekkes


Kemenkes Aceh.
2. Bapak Tgk. Amran selaku Bupati Aceh selatan.
3. Marlis Z selaku keuchik desa Kuta Baru
4. Tokoh masyarakat di Desa Kuta Baro
5. Para dosen pembimbing lapangan Poltekkes Kemenkes Aceh
6. Kedua Orang Tua dan keluarga yang mendukung selama KKL terpadu
ini berlangsung
7. Masyarakat serta kawan-kawan yang telah ikut berpartisipasi

Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu sangat


diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan di kemudian hari. Akhir kata penyusun mengucapkan
terimakasih, bagi pembaca dan berbagai pihak yang telah membantu
semoga mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT

Kuta Baru, 13 Maret 2021


DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan KKL
C. Manfaat KKL

BAB II : PELAKSANAAN

A. Gambaran Umum Desa


B. Demografi
C. Kesehatan
D. Pengumpulan Data
E. Identifikasi Masalah
F. Prioritas Masalah
G. Perencanaan Tindakan Guna Mengatasi Masalah

BAB III : PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data

BAB IV : PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliah Kerja lapangan merupakan kegiatan yang telah di
programkan oleh perguruan tinggi bertujuan dalam memberikan
pengalaman dan wawasan kepada para mahasiswa mengenai kehidupan di
masyarakat maupun didunia kerja. Pengalaman belajar yang di peroleh
dari kegiatan KKL diharapkan dapat memberikan bekal hidup dal;am
bersosialisasi dan mengabdi kepada masyarakat. Adanya pengalaman
belajar ini, akan meningkatkan kompetensi mahasiswa/i dalam
mempersiapkan diri menghadapi keadaan masyarakat dan dunia kerja yang
sesungguhnya. Melalui pengamatan ataupun observasi ketika KKL,
mahasiswa/i akan melihat berbagai masalahan serta cara menghadapi
masalah tersebut yang kadang tidak dapat dijumpai dibangku perkuliahan.
Guna mewujudkan hal diatas, poltekkes kemenkes aceh akan
melaksanakan KKL terpadu dengan pendekatan interprofesional education
and collaboration practice (IPE-CP). Hal tersebut merupakan proses
pembelajaran lapangan bagi mahasiswa pada poltekkes kemenkes aceh
yang mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu yaitu keperawatan,
kebidanan, gizi, keperawatan gigi, sanitasi dan farmasi.
KKL Terpadu dengan pendekatan IPE-CP Poltekkes Kemenkes
Aceh pada tahun ini akan dilaksanakan secara Tematik sesuai dengan
kondisi Pandemi COVID 19. Adapun tema KKL terpadu saat ini Adalah
ADAPTASI KEBIASAAN BARU PADA MASA PANDEMI COVID 19.
Kegiatan dalam KKL terpadu ini akan berfokus pada upaya pencegahan
dan penanganan COVID 19 Di masyarakat, Vaknisasi COVID 19 dan
pelaksanaan protokol kesehatan. Namun, selain ini mahasiswa juga akan
melakukan kegoatan-kegiatan lain yang ditemukan di masyarakat.
Pelaksanaan KKL TERPADU ini menggunakan model
perorganisasian masyarakat locality development. Pendekatan ini
mengutamakan peran serta, pemerdayaan dan pengembangan masyarakat
(communityempowerment) dengan tetap menjalankan protokol kesehatan
secara ketat. Partisipasi dan keterlibatan masyarakat secara penuh sangat
diharapkan, sehingga tujuan akhir dari KKL TERPADU ini adalah
terwujudnya masyarakat yang mandiri dalam upaya kesehatannya.
Kegiatan KKL TERPADU yang dilaksanakan pada masa pandemic
COVID-19 dapat dimanfaatkan sebagai sarana penanggulangan
permasalahan yang timbul diberbagai sector akibat pandemi COVID-19.
Pelaksana kegiatan KKL selama masa pandemi COVID-19 merupakan
salah satu bentuk kepedulian Poltekkes Kemenkes Aceh untuk
berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan COVID-19. KKL
Terpadu secara langsung ini didesain sebagai rupa sehingga tidak
mengurangi kualitasnya dan setara dengan kegiatan KKL dalam kondisi
normal. Detail tentang kegiatan KKL TERPADU dituangkan dan diatur
pelaksanaannya di dalam buku panduan KKL terpadu.
Pelaksanaan KKL TERPADU ini dilaksanakan secara sistematis
sesuai dengan tahapan asyhan kesehatan yang dilakukan. Prosesnya
diawali dengan pengumpulan data. Mengingat saat ini adalah masa
pandemi COVID- 19, maka pengumpulan data akan dilakukan dengan
menggunakan tehnik analisis data sekunder untuk menemukan masalah
dan kebutuhan masyarakat serta faktor dukungan dan kekuatan yang ada di
masyarakat. Juga akan dilakukan metode wawancara atau observasi
dengan proses ketat.
Setelah teridentifikasinya masalah, maka dilanjutkan dengan
penyusunan rencana tindakan guna mengatasi masalah sesuai dengan tema
KKL terpadu. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang ada dan pada tahap akhir dilakukan evaluasi guna menilai efektivitas
dari program – program/ kegiatan yang dilakukan.
Kuliah kerja lapangan (KKL) terpadu juga merupakan proses
belajar untuk menghasilkan kemampuan professional dalam mewujudkan
kesehatan masyarkat memasuki masa adaptasi baru dalam kondisi
pandemi COVID-19. Mahasiswa poltekkes kemenkes aceh melalui KKL
TERPADU ini diharapkan memiliki kemampuan spesifik dalam lakukan
asuhan kesehatan masyarakat, yaitu : 1) Melakukan pengkajian kondisi
kesehatan masyarakat focus pada adaptasi baru, 2) Mengidentifikasi
diagnosis kesehatan komunitas dan menyusun prioritas masalah kesehatan,
3) Mengembangkan program penanganan masalah kesehatan di
masyarakat yang bersifat promotif dan preventif memasuki masa adaptasi
baru COVID-19, 4) Melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan 5)
Melakukan evaluasi terhadap kegiatan dan program yang telah
dilaksanakan serta, 6) Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah
dilakukan.
Selain itu, melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan
lemampuan soft skill mahasiswa, yaitu rasa empati, kepedulian dan
kerjasama dari berbagai latar belakang keilmuan kesehatan dengan
pendekatan kolaboratif. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar
hidup di tengah masyarakat di luar kampus, membantu memberikan solusi
terhadap permasalahan kesehatan masyarakat pedesaan dan dapat menjadi
suatu kegiatan yang berkesinambungan dan berkelanjutan dalam
pemberdayanan masyarakat.

B. Tujuan KKL
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan pengalaman dan wawasan kepada
masyarakat di dalam dunia kerja
2. Tujuan Khusus
a. Mengembangkan pengetahuan sikap dan keterapilan mahasiswa
dalam mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi program pemberdayaan kesehatan komunitas secara
terpadu melibatakan multidisiplin profesi kesehatan yang ada di
Poltekkes Kemenkes Aceh pada masa pandemic COVID-19
b. Memberikan pengalaman nyata melaksanakan kolaborasi antar
disiplin ilmu kesehatan dalam menghujudkan masyarakat sehat
pada masa adaptasi kebiasaan baru. Melatih mahasiswa dalam
mengembangkan jejaring kerjasama guna menghujudkan
masyarakat sehat pada masa adaptasi kebiasaan baru.

C. Manfaat KKL
a. Bagi masyarakat
 Memberikan informasi masyarakat kondisi kesehatan di wilayah
setempat.
 Memberikan informasi penatalaksanaan masalah kesehatan di
masyarakat
b. Bagi institusi pendidikan.
 Sebagai sarana promosi institusi pendidikan poltekkes kemenkes
aceh kepada masyarakat dan salah satu bentuk pengabdian
masyarakat.
BAB II

PELAKSANAAN KKL TERPADU DI DESA KUTA BARO KECAMATAN


SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN

A. Gambaran Umum Desa


GamPong kuta baru dulunya terdiri dari dua dusun, yaitu dusun
sawah dan dusun banda. Setelah dilakukan musyawarah oleh masyarakat
setempat, nama kedua dusun tersebut harus disatukan agar timbul saling
kebersamaan antar warga masyarakat dan disepakati nama gampong
menjadi gampong kuta baru. Nama gampong kuta baru berasal dari kata
koto yang artinya benteng (Pagar). Sedangkan dusun kota batu merupakan
bagian dari desa ladang Panton luas. Karena dusun kota batu berdekatan
dengan gamPong kuta baru maka dusun tersebut digabung menjadi bagian
dari desa kuta baru sekarang. Gampong kuta baru terdiri dari tiga dusun
yaitu dusun kota batu, dusun barat dan dusun timur.
Adapun batas batas desa kuta baru adalah:
1. Sebelah utara berbatas dengan gampong tengah
2. Sebelah selatan berbatas dengan gampong madat
3. Sebelah timur berbatas dengan gunung subarang
4. Sebelah barat berbatas dengan gampong dalam

B. Demografi

Secara demografi jumlah penduduk 464 jiwa. Terdiri dari 228 laki-laki dan
236 perempuan dan terdiri dari 144 KK. Disribusi umur dapat dilihat pada
table berikut :

Tabel 1. Distribusi umur di Gampong Kuta Baro, Kecamatan Samadua,


Kabupaten Aceh Selatan tahun 2021.

Berikut tabel distribusi umur di Gampong Kuta Baro, Kecamatan Samadua,


Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2021 dibawah ini :
No Umur Laki – laki Perempuan Total %
n % n %
1 0 – 5 Tahun 11 4,82 % 23 9,74 % 34 7,33 %
2 6 – 10 Tahun 16 7,01 % 15 6,35 % 31 7,75%
3 11 – 15 Tahun 19 8,33 % 17 7,20 % 36 7,75 %
4 16 – 20 Tahun 20 8,77 % 19 8,05 % 39 7,32 %
5 21 – 25 Tahun 21 9,21 % 17 7,20 % 38 7,1 %
6 26 – 30 Tahun 27 11,8% 15 6,35 % 42 9,04 %
7 31 – 35 Tahun 17 7,45 % 20 8,47 % 37 7,97 %
8 36 – 40 Tahun 20 8,77 % 23 9,74 % 43 10,34%
9 41 – 45 Tahun 17 7,45 % 23 9,74% 40 6,45 %
10 42 – 50 Tahun 19 8,33 % 15 6,35 % 34 8,4 %
11 51 – 55 Tahun 10 4,38 % 15 6,35 % 25 5,38 %
12 > 56 Tahun 31 13,6% 34 14,4 % 65 14 %
Total 228 100 % 236 100 % 464 100 %
Sumber : Data Puskesmas bulan Februari 2021

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi menurut umur yang paling banyak berusia
36-40 tahun (10,34%)

Tabel 2. Distribusi tingkat pendidikan masyarakat di Gampong Kuta


Baro, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan tahun 2021.

Berikut tabel distribusi tingkat pendidikan masyarakat di Gampong Kuta Baro, ,


Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan tahun 2021 di bawah ini :
No. Pendidikan Jumlah %
1. SD sederajat 11 7%
2. SMP sederajat 26 15 %
3. SMA Sederajat 72 42 %
4. S1 63 37 %
Total 172 100 %
Sumber : Data Puskesmas bulan Februari 2021

Berdasarkan tabel distribusi tingkat pendidikan yang paling banyak pada tingkat
pendidikan SMA Sederajat berjumlah 72 orang (42%).

Tabel 3. Distribusi pekerjaan masyarakat di Desa Kuta Baro,


Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, Tahun 2021

Berikut tabel distribusi pekerjaan masyarakat di Gampong Kuta Baro, Kecamatan


Samadua, Kabupaten Aceh Selatan tahun 2021 di bawah ini :
No. Pekerjaan Jumlah %
1. Tani 3 1%
2. PNS 43 19 %
3. Buruh 63 28,5 %
4. Tukang 49 22 %
5. Dagang 22 10 %
6. Lain-lain 41 18,5 %
Total 221 100
Sumber : Data Puskesmas bulan Februari 2021

Berdasarkan tabel distribusi pekerjaan yang paling banyak pada pekerjaan buruh
berjumlah 63 orang (28,5%).

Tabel 4. Distribusi Sarana Dan Prasarana Di Desa Kuta Baro,


Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, Tahun 2021
No. Sarana dan Prasaran Jumlah %
1. Masjid 1 20 %
2. Mushalla 1 20 %
3. Sekolah/madrasah 1 20 %
4. Puskesmas Pembantu 1 20 %
5. Kantor Desa 1 20 %
Total 5 100 %
Sumber : Data Base Gampong Tahun 2021

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan jumlah sarana dan prasana di


gampong kuta baru sebanyak 5 sarana dan prasasana meliputi masjid,
mushalla, masjid, madrasah , kantor desa.

C. Kesehatan
1. Data kesehatan ibu dan anak
a. Jumlah Sasaran Ibu Hamil : 9 Orang
b. Jumlah Sasaran Ibu Bersalin : 9 Orang
c. Jumlah Sasaran Kelahiran Bayi : 8 Orang
d. Jumlah Bayi Dan Balita : 34 Orang
e. Jumlah Pus : 73 Orang
f. Jumlah Wus : 74 Orang
g. Jumlah Lansia : 32 Orang
h. Jumlah Ibu Menyusui : 7 Orang
i. Jumlah Ibu Hamil : 5 orang
Tabel 1. Distribusi Frekuemsi Status Anemia Pada Ibu Hamil Di Gampong
Kuta Baru Kecamatan Samadua Tahun 2021

Berikut tabel distribusi frekuensi status anemia pada Ibu Hamil di Gampong Kuta
Baru Kecamatan Samadua Tahun 2021 di bawah ini :
No. Tingkat Anemia F %
1 Tidak Anemia (≥ 11 gr gr/%) 3 60%
2 Anemia Ringan ( 10-10.9 gr %) 2 40 %
Total 5 100 %
Sumber : Data diperoleh dari Bidan Desa di Gampong Kuta Baru, Samadua,
Aceh Selatan

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa Status Anemia pada Ibu
hamil dengan anemia ringan ada sedang 2 (40%) dan tidak anemia 3 (60%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Status Gizi Pada Ibu Hamil Di Gampong Kuta
Baru

Berikut tabel distribusi frekuensi status gizi pada Ibu Hamil di Gampong Kuta
Baru Kecamatan Samadua Tahun 2021 di bawah ini :
No Status Gizi Ibu Hamil F %
1 KEK 1 20%
2 Normal 4 80%
Total 5 100%
Sumber : Data diperoleh dari Bidan Desa di Gampong Kuta Baru, Samadua,
Aceh Selatan

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat disimpulkan bahwa status gizi ibu hamil yang
mengalami KEK ada 1 ibu hamil (20%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi Pilihan Pada PUS di


Gampong Kuta Baru, Kecamatan Samadua Tahun 2021

Berikut tabel distribusi frekuensi jenis kontrasepsi pilihan pada PUS (Pasangan
Usia Subur) di Gampong Kuta Baru Kecamatan Samadua Tahun 2021 :
No. Kontrasepsi F %
1. Suntikan 42 58%
2. AKBK/Implan 6 8%
3. Tidak memakai KB 25 34%
Total 73 100%
Sumber : Data diperoleh dari Ketua Kader di Gampong Kuta Baru, Samadua,
Aceh Selatan

Berdasarkan tabel 3 didapatkan dari 72 akseptor KB, sebanyak 42 orang


menggunakan suntikan (58%), 6 orang menggunakan implan (58) dan tidak
memakai KB sebanyak 25 (34%).

2. Masalah Gizi

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Berdasarkan TB/U di


Gampong Kuta Baru Kecamatan Samadua Tahun 2020

Tabel selanjutnya mengenai tabel distribusi status gizi menurut TB/U untuk
jumlah balita di desa ini berjumlah 34, namun yang mengikuti Posyandu pada
bulan februari adalah 24, berikut dibawah ini :
No Status Gizi Balita F %
1 BB Sangat kurang 2 8,3%
2 BB kurang 4 9,5%
3 Normal 18 75%
Total 24 100 %
Sumber : Data diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Samadua Pada Bulan
Februari Tahun 2021

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa balita yang mengalami gizi
BB sangat kurang 2 (8,3%) BB kurang 4 (9,5%) BB lebih 0 dan normal 18 (75%).

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Berdasarkan BB/TB di


Gampong Kuta Baru Kecamatan Samadua Tahun 2020

Tabel selanjutnya mengenai tabel distribusi status gizi menurut BB/U untuk
jumlah balita di desa ini berjumlah 34, namun yang mengikuti Posyandu pada
bulan februari adalah 24, berikut dibawah ini :
No Status Gizi Balita F %
1. Gizi kurang 3 12,5%
2. Gizi baik 21 87,5%
Total 24 100 %
Sumber : Data diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Samadua Pada Bulan
Februari Tahun 2021
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat disimpulkan bahwa balita yang mengalami gizi
kurang 3 (12,5%) gizi baik 21 (87,5%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Berdasarkan TB/U di


Gampong Kuta Baru Kecamatan Samadua Tahun 2020

Tabel selanjutnya mengenai tabel distribusi status gizi menurut TB/U untuk
jumlah balita di desa ini berjumlah 34, namun yang mengikuti Posyandu pada
bulan februari adalah 24, berikut di bawah ini :
No Status Gizi Balita F %
1 Sangat pendek 4 17%
2 Pendek (stunted) 8 33%
3 Normal 12 50%
Total 24 100 %
Sumber : Data Puskesmas Kecamatan Samadua Pada Bulan Februari Tahun
2021.

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat disimpulkan bahwa balita yang sangat pendek
berdasarkan TB/U , sangat pendek 4 (17%) pendek 8 (33%) dan normal 12 (50%).

3. Masalah kesehatan lingkungan


Berdasarkan hasil wawancara dengan perangkat desa kuta baru permasalahan
sanitasi yang terdapat di desa kuta baru adalah sampah dan septic tank. Untuk
pengelolaan sampahnya sendiri masyarakat masih membuang sampah kesungai.
Hal ini dikarenakan di desa kuta baru belum ada TPSS (tempat pembuangan
sampah sementara) dan juga letak TPA masig belum terjangkau serta perilaku
masyarakat yang kurang tentang pengelolaan sampah secara mandiri .
Berikut merupakan tabel rumah yang memiliki jamban dari 98 rumah yang
ada di gampong kuta baru.

Tabel Distribusi Frekuensi Rumah Yang Memiliki Jamban Di Desa Kuta


Baru Kecamatan Samadua Tahun 2021

Tabel selanjutnya mengenai rumah yang memiliki jamban . jumlah rumah didesa
gampong kuta baru yaitu 98 rumah, berikut di bawah ini :
No Rumah yang Memiliki Jamban F %
1 Ada 96 98%
2 Tidak ada 2 2%
Total 98 100%
Sumber : Data Diperoleh Dari Kader Gampong Kuta Baru, Samadua, Aceh
Selatan

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rumah yang tidak


memiliki jamban ada 2 rumah (2%). Untuk jambannya sendiri masyarakat kuta
baru sudah memiliki jamban namun masih banyak rumah yang belum memiliki
septic tank karena kurangnya lahan untuk pembuatan septic tank sehingga
masyarakat yang dekat dengan aliran sungai mereka membuang limbah atau
kotorang langsung ke badan sungai.

4. 10 Penyakit Terbesar

Tabel 1. Ditribusi Frekuensi Penyakit Pada Warga Gampong Kuta Baru


Kecamatan Samadua Tahun 2021

Tabel selanjutnya mengenai jenis penyakit yang bermasalah di Gampong


Kuta Baru Kecamatan Samadua Pada Tahun 2021, berikut di bawah ini :

No Jenis penyakit F %
1 Hipertensi 20 12,2%
2 Dm 5 3%
3 Gastritis 12 7,3%
4 Hipotensi 5 3%
5 Asma 2 1,2%
6 Reumatik 8 5%
7 Tidak ada penyakit 112 68,3%
Total 164 100%
Sumber : Data Diperoleh Dari Hasil Wawancara Dengan Kader Gampong Kuta
Baru Samadua Pada Tahun 2021.

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit yang paling banyak
yaitu hipertensi berjumlah 20 jiwa (12,2%) dan gastritis (7,3%).

5. Masalah Kesehatan Gigi Dan Mulut


Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Kader, yaitu Ibu Jusmiati
diketahui bahwa informasi permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang
dialami oleh masyarakat Gampong Kuta Baru adalah karies gigi, tetapi ada
juga sebagian yang mengalami kalkulus (karang gigi). Dan juga hasil
wawancara dengan Dokter Gigi di Puskesmas Kecamatan Samadua
diperoleh informasi bahwa masyarakat lebih dominan memiliki karies
gigi, dimana pulpitis yang merupakan prioritas masalah utama dalam
penyakit gigi dan mulut.

c. Pengumpulan Data

Mekanisme pengumpulan yang dilakukan pada KKL (Kuliah Kerja Lapangan)


ini adalah dengan melakukan pengumpulan data sekundeer. Pengumpulan data
sekunder adalah suatu data yang didapatkan dari sumber yang sudah ada secara
kongkrit seperti data dari Puskesmas, Kader, Keuchik Gampong, dan Bidan Desa
di Gampong Kuta Baru, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan.

Pengumpulan data ini dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi yang


dibutuhkan untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat di Gampong Kuta Baru
Kecamatan Samadua. Setelah melakukan pengkajian di desa kuta baru kec.
Samadua kab. Aceh selatah terdapat masalah penyakit seperti pada ibu hamil,
lansia dan anak-anak.

Tata cara kelompok 2 di Gampong Kuta Baru Kecamatan Samadua


melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan kerja sama tim. Pada tiga
hari pertama setiap anggota setiap anggota melakukan pengumpulan data
berdasarkan pembagian tugas yang telah diberikan.

Sehingga dengan adanya hasil data yang didapatkan dari Puskesmas, Kader,
Keuchik Gampong, dan Bidan Desa. Kami bisa menentukan prioritas masalah
yang terdapat di Gampong Kuta Baru Kecamatan Samadua, Aceh Selatan.

d. Identifikasi Masalah

Identifikasi dalam masalah yang didapatkan didesa sesuai dengan presentase


terbesar adalah :
1. Anemia pada ringan ibu hamil (40%)
2. KEK pada ibu hamil (20%)
3. Tidak memakai KB (34%)
4. Anemia pada ringan ibu hamil (40%)
5. BB kurang (9,5%)
6. Gizi kurang (12,5%)
7. Stunted (33%)
8. Hipertensi (12,2%)
e. Prioritas Masalah

Dari hasil identifikasi diperoleh prioritas masalah sebagai berikut :


1. Anemia ringan pada ibu hamil (40%)
2. Hipertensi (12,2%)
3. Gizi kurang (12,5%)
4. Sampah dan septic tank
5. Karies gigi

f. Perencanaan Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)/Lokmin, maka


rencana intervensi adalah sebagai berikut :

1. Penyuluhan Masalah Hipertensi


a) Nama kegiatan : penyuluhan
b) Sasaran : masyarakat gampong desa kuta baru
c) Tujuan : untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan dapat
melakukan upaya pencegahan hipertensi
d) Jumlah sasaran : 5-10 warga
e) Materi penyuluhan :

Anda mungkin juga menyukai