Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME TRANSFUSI DARAH

“ANTIGEN DAN ANTIBODI”

Dosen Pengampu : A. Zakaria Amin, M.Imun

DISUSUN OLEH :

GUSTINA TRI ANDRIYANA (1813353041)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
ANTIGEN DAN ANTIBODI

1. ANTIGEN
Antigen merupakan unsur biologis yang mempunyai bentuk dengan struktur kimia
yang kompleks dan mempunyai berat molekul cukup besar untuk menstimulus Ab. Oleh
karena itu, umumnya jenis Ag berasal dari molekul protein.

a. TENTANG ANTIGEN
 Berasal dari Mikro atau Non Mikro
Antigen adalah molekul yang bereaksi dengan antibodi/imunosit.

 Imunogen
Tidak harus membangkitkan respon imun namun molekul yang dapat
membangkitkan respon imun disebut dengan Imunogen.

 Hapten
Hapten adalah molekul berukuran kecil, tidak imunogenik, dapat bereaksi
dengan antibodi yang timbul akibat stimulasi hapten bersangkutan yang terikat
molekul carrier.

b. EPITOPE
Adalah bagian dari antigen dengan berat molekul ±10.000 Da, yang dapat
bereaksi pada proses pembentukan antibodi dan dapat di ikat baik melalui ikatan
dengan antibodi ataupun ikatan dengan Limfosit T.

c. Ikatan Ag dan Ab
d. Jenis Ag berdasarkan epitope

 Unideterminan : Univalen dan Multivalen


 Mutideterminan : Univalen dan Multivalen

e. Bahan Kimia Antigen

 Hapten : Unideterminan dan Univalen


 Polisakarida : Unideterminan dan Multivalen
 Protein : Multideterminan dan Univalen
 Kimia Kompleks : Multideterminan dan Multivalen

f. Pembagian Ag berdasarkan Spesifisitas

 Heteroantigen
Antigen yang terdapat pada jaringan dari spesies berbeda.
 Xenoantigen
Antigen yang hanya dimiliki oleh spesies tertentu, contohnya albumin manusia
bisa untuk antigen kelinci
 Alloantigen 
Antigen yang spesifik dan dimiliki oleh golongan darah ABO
 Autoantigen 
Antigen yang dimiliki oleh tubuh sendiri.

g. Antigen Berdasarkan Asalnya

 Antigen Eksogen 
Antigen yang telah memasuki tubuh dari luar misal inhalasi, konsumsi atau
injeksi.

 Antigen Endogen

Antigen yang dihasilkan dari dalam sel tubuh itu sendiri, misal antigen tumor
dan self antigen

h. Antigen Berdasarkan Sifat Ketergantungannya

 T dependent dan T independent.


2. ANTIBODI
Antibodi merupakan jenis protein, dihasilkan oleh sel limfosit karena adanya
paparan terhadap Ag yang spesifik. Struktur dasar Ab terdiri atas 2 rantai berat (Heavy
chain) dan 2 rantai ringan (Light-chain) yang identik dan memiliki sulfida karna setiap
rantai ringan terikat pada rantai berat melalui ikatan disulfida (S-S).

a. Klasifikasi Ab terdiri dari IgA, IgG, IgM, IgD, IgE.

 Immunoglobulin A (IgA)
Ditemukan dalam sekresi eksternal, sebagai contoh pada mukosa saluran nafas,
intestinal, urin, saliva, air mata, dsb. Fungsinya dapat menetralisir virus dan
menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium.
 Immunoglobulin G (IgG)
Berperan pada imunitas jangka panjang. Reaksi transfusi menghasilkan Ab
IgG,reaks hemolisis di dalam pembuluh darah dengan cara Ab mensensitisasi sel
darah merah dan mengaktifkan komplemen pada kondisi optimal.
 Immunoglobulin M (IgM)
Merupakan jenis Ab yang pertama dibentuk karena adanya paparan terhadap Ag
dan respon IgM biasanya pendek yaitu hanya beberapa hari yang kemudian
konsentrasinya menurun.
 Immunoglobulin E (IgE)
Berperan dalam reaksi alergi yang mengakibatkan sel melepaskan histamin.
 Immunoglobulin D (IgD)
Penanda permukaan sel B yang matang dengan jumlah yang sedikit di dalam
serum.
 Perbedaan IgM dan IgG
Keterangan IgG IgM
Bentuk molekul Monomer Pentamer
Ag binding site 2 10
Aktivasi komplemen Dapat mengaktivasi jika Komplemen aktivator
kondisi optimal
Suhu reaksi optimum 37C (Warm Ab) 4/30C (Cold Ab)
b. Antibodi Berdasarkan Pengenalan Antigen

 Monoklonal.
 Poliklonal.


c. Antibodi Pada Penggolongan Darah
Manusia mempunyai anti A, anti B yang terbentuk secara alami di dalam
tubuh. Jenis Ab ini, terbentuk berlawanan dengan jenis Ag yang sudah ada, sebagai
contoh, individu yang mempunyai Ag A, akan mempunyai anti B.

3. INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI

a. Proses Terjadinya Interaksi


a) Tahapan Awal : Ab dan Ag berada pada suatu medium. Ketika Ab dan Ag
pada medium tersebut sesuai, maka Ag mendekat di fragment antigen
binding site (Fab) Ab dan Ab mulai tersensitisasi.
b) Tahapan Aglutinasi : Perlekatan Ag dan Ab membentuk ikatan yang stabil
yang terlihat sebagai aglutinasi. Untuk memperkuat reaksi Ag dan Ab yaitu
aglutinasi, maka dapat dilakukan sentifugasi.

b. Reaksi Antigen dan Antibodi


1) Reaksi Hemaglutinasi Terjadi pada sel darah merah.
Contoh reaksi pada sistem golongan darah ABO. Adanya Ab pada
serum/plasma (ex. anti A) yang direaksikan dengan sel darah merah yang sesuai
(yaitu Ag A) akan membentuk aglutinasi/gumpalan pada sel darah merah.

2) Reaksi Hemolosis
Kondisi pecahnya membran eritrosit, sehingga melepaskan molekul hemoglobin
(Hb). Reaksi ini dapat terjadi karena adanya pengaktifan komplemen.
Contoh: Ag A pada donor akan bereaksi dengan anti A pada pasien,
menyebabkan sel darah aglutinasi (menggumpal), kemudian mengaktifkan
komplemen dan hasil akhir adalah lisis sel darah merah.

3) Reaksi Netralisasi
Biasanya diaplikasikan pada Ag terlarut di cairan tubuh seperti saliva. Saliva
yang mengandung Ag A terlarut direaksikan dengan reagensia anti A akan
mengalami reaksi netralisasi, yaitu anti A tidak dapat bereaksi dengan Ag A
pada sel darah merah.

4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI


a. Letak jumlah Ag
Letak Ag yang menjorok ke luar membran seperti Ag A, B lebih cepat membentuk
reaksi aglutinasi dengan Ab jika dibandingkan dengan jenis Ag yang letaknya tidak
terlalu menonjol dari membran sel darah merah.
b. Jumlah epitope Ag di membran sel darah
Sel darah merah mempunyai epitop Ag (tempat pengikatan Ag) dalam jumlah
banyak, maka Ab akan lebih mudah bereaksi dibandingkan dengan sel darah merah
yang jumlah epitopnya sedikit di membran.
c. Tempat pengikatan Ag
Ag IgM mempunyai 10 Fab, sedangkan Ab IgG hanya mempunyai dua Fab. Untuk
reaksi aglutinasi dua sel darah merah, maka satu molekul Ab IgM dapat mengikat
beberapa Ag di satu sel darah merah dan beberapa di sel darah merah lainnya.
d. Jarak Ag dan Ab
Semakin dekat jarak antara Ag dan Ab maka reaksi akan lebih cepat terjadi.

e. Afinitas Ab dan Ag
Reaksi antara Ag dan Ab bekerja seperti gembok dan kunci. Ketika Ab dan Ag
cocok satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai