Anda di halaman 1dari 10

ANTIGEN & ANTIBODI

HAFIZ AL FARIZI, S.TR.KES


ANTIGEN
Antigen merupakan substansi yang dapat menginduksi respon imun.

Substansi tersebut dapat berupa lipopolisakarida (LPS) yang dimiliki oleh


bakteri Gram negatif, lipoteichoic acid (LTA) yang dimiliki oleh bakteri
Gram positif, flagella, DNA, toksin, dan lain-lain.

• Bagian antigen yang dapat berinteraksi dengan antibodi disebut


‘epitope’ atau antigen determinant.
ANTIBODI ATAU IMUNOGLOBULIN
Adalah protein terlarut yang diproduksi oleh sel B sebagai respon
terhadap antigen dan, setiap antibodi dapat terikat secara spesifik pada
antigen tunggal.

“Di dalam tubuh antibodi memiliki tiga fungsi, yaitu netralisasi,


opsonisasi, dan aktivasi komplemen”. (Gambar 1.1)

Antibodi dapat melakukan netralisasi dengan cara mengenali


antigen pada patogen secara spesifik sehingga mencegah patogen berikatan
atau menempel pada sel inang
Antigen

Antibodi

Maghrofag

Gambar 1.1
• Antibodi juga dapat menyelimuti tubuh patogen dengan cara mengenali
antigen yang berada di permukaan patogen secara spesifik sehingga
mempermudah proses fagositosis dan Peristiwa itu dikenal dengan sebutan
“opsonisasi”.
Berdasarkan perbedaan lokasi dan fungsinya imunoglobulin dibagi
menjadi 5 kelas, yaitu IgA, IgD, IgE, IgG, dan IgM.
IgG terdiri dari empat polipeptida, yaitu dua rantai berat (heavy chain) dan
dua rantai ringan (light chain).

1. Heavy chain merupakan protein yang memiliki ukuran


sekitar 65 kDa sedangkan light chain memiliki ukuran
sekitar 25 kDa (Murphy, 2012).
2. Berdasarkan variasi dan fungsinya IgG terdiri dari dua
bagian, yaitu variable region (Fab) dan constant region (Fc)
(Murphy, 2012).

Fab merupakan daerah yang bersifat variatif (berbeda-


beda pada setiap antibodi) dan berfungsi untuk mengenali
antigen (tepatnya pada bagian epitop) secara spesifik
sedangkan Fc merupakan daerah yang bersifat konstan
(sama pada setiap antibodi) dan dapat dikenali oleh fagosit.
INTERAKSI ANTIGEN-ANTIBODI
Pengikatan antara antibodi dan antigen tergantung pada interaksi
non kovalen yang bersifat reversible.
1. Terdapat lima jenis interaksi yang terlibat pada pengikatan antigen dan
antibodi, yaitu ikatan hidrogen, gaya elektrostatik, Van der Waals, dan
ikatan hidrofobik.
2. Perubahan kecil pada struktur antigen dapat mempengaruhi kekuatan
interaksi antibodi dengan antigen.
Faktor yang mempengaruhi interaksi antigen dengan antibodi, yaitu:
1. afinitas, merupakan pengukuran kekuatan ikatan antara antigen dan
antibody.
2. aviditas, ditentukan oleh afinitas antibodi terhadap epitop, jumlah sisi
pengikatan per molekul antibodi, dan pengaturan geometrik komponen
yang berinteraksi.
3. reaksi silang (cross reactivity), merupakan interaksi pengikatan yang
terjadi antara antibodi dengan epitop yang sama pada molekul yang
berbeda.
RANGKUMAN MATERI :
1. Antigen adalah segala jenis protein, polisakarida, lipid, atau senyawa yang
dapat merangsang pembentukan antibodi.
2. Antibodi adalah protein globular yang diproduksi oleh sel B sebagai
respon terhadap antigen. Antibodi yang disebut juga imunoglobulin terdiri dari
lima kelas, yaitu IgG, IgM, IgD, IgA, dan IgE.
3. Antibodi terdiri dari dua rantai, yaitu rantai berat dan ringan serta
terbagi menjadi dua daerah yaitu daerah bervariasi (Fab) dan daerah konstan
(Fc).
4. Antibodi berada terlarut di dalam darah dan memiliki tiga fungsi, yaitu
netralisasi, opsonisasi, dan aktivasi komplemen.
5. Bagian dari antigen yang dapat dikenali oleh antibodi disebut dengan epitop.
Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi interaksi keduanya, yaitu
afinitas, afiditas, dan reaksi silang.

Anda mungkin juga menyukai