Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEKNIK RADIOGRAFI THORAX PROYEKSI DORSAL DECUBITUS


DAN
ABDOMEN PROYEKSI LATERAL

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2 PRAKTIKUM
Arief Darmawan (P21130219014) Atqiya Sabrina (P21130219015) Aulia
Nur Safitri (P21130219016) Azzahra Sherina Anduta (P21130219017) Beby
Yuliyana Mustika (P21130219018) Bella Yulanda (P21130219019)
Charma Fathiya Rizqi (P21130219020) Cindi Annisa Kusuma (P21130219021) Deby
Yuliyanita Maryam(P21130219022) Defi Putri Yani Mismar (P21130219023) Faisal
Hermawan (P21130219024) Faishal Azis (P21130219025) Fajar
Iskandar (P21130219026)

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II

Jl. Hang Jebat Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120 Telp. 021-7397641 Fax. 021-7397769
Website : www.poltekkesjkt2.ac.id
Email : info@poltekkesjkt2.ac.id dan poltekkes_jakarta2@yahoo.com
Teknik Radiografi Thorax “Dorsal Decubitus”

A. Dasar Teori
 Posisi Pasien : pasien diposisikan supine
 Posisi Objek :
1. Posisikan bahu agar tetap menempel pada kaset,
2. MCP tegak lurus pada pertengahan kaset,
3. MSP sejajar dengan IR
4. Kedua lengan lurus ke atas
5. Kaset kira-kira 5 cm diatas kedua bahu
6. Peletakan marker sesuai dengan sisi yang sakit atau diperiksa
7. Intruksikan pasien agar Tarik nafas lalu tahan selama eksposi
 Ukuran Kaset : 35 x 35 cm
 CR : Tegak lurus horizontal
 CP : Thoracal ke-7 atau di thoracal ke-8 (di bawah jugular notch)
 FFD : 60 inchi ( 150 cm)
 Luas Lapangan : sesuai dengan batas atas pada apex paru dan batas bawah
pada sinus costoprenicus (area dari lapangan paru-paru)
 Kriteria Evaluasi :
o Paru-paru terlihat dari bagian lower apex hingga costophrenic angel
(phrenicus costalis)
o Lengan atau jaringan adipose tidak menutupi apex paru
o Costae dan vertebrae thoracal saling super posisi
o Kontur jantung dan diafragma terlihat
o Vertebrae thoracal dengan tampak foramen intervertebralis dan discus
intervertebralis
 Factor Eksposi :
o kV = 70 kV
o mA = 200 mA
o S = 0,04s
o mAs = 8 mAs
B. Anatomi

C. Alat dan Bahan


1. Phantom thorax
2. Marker
3. Labelling
4. Kaset 35 x 35 cm
5. Film 35 x 35 cm
6. Grid 35 x 35 cm
7. Sandbag
8. Cairan (developer, air, fixer)
9. Pesawat Shimadzu 500 mA
10. Mesin automatic

D. Langkah – langkah
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Isi kaset dengan film
3. Nyalakan pesawat yang akan digunakan
4. Aturlah factor eksposi terlebih dahulu
5. Letakkan film diatas bucky stand
6. Atur posisi tube dan kolimasi
7. Posisikan pasien supine diatas meja pemeriksaan
8. Posisikan objek berada tepat diatas film dan menempel
9. Perintahkan pasien untuk Tarik napas, tahan dan lakukan pengeksposan.
10. X-ray proses
11. Lakukan proses pencucian
12. Perlihatkan hasilnya pada intrukstur

E. Analisa Gambar
Struktur Tampak gambaran sisi anterior dan
posterior dari objek tidak terpotong
Posisi Objek Simetris
Kolimasi Cukup
Central Point Tepat
Marker Tepat
Labelling Ada
Densitas Optimal
Kontras Optimal
Detail Baik
Ketajaman Baik

F. Kesimpulan dan Saran

 Kesimpulan
Praktikum pemeriksaan thorax proyeksi Dorsal Decubitus sudah berjalan
baik, dilihat dari segi struktur, dan posisi objek sudah sesuai. Penggunaan
kolimasi yang cukup disertai densitas, kontras bernilai optimal. Tapi
penggunaan labelling harus diperlihatkan agar telihat jelas dan simetris.

 Saran
1. Pertahankan untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal.
2. Penggunaan labelling harus diperhatikan
Teknik Radiografi “Abdomen Lateral”

A. Dasar Teori

 Posisi Pasien :

o Pasien diposisikan lareral recumbent diatas meja pemerikasaan


o Kedua lutut difleksikan untuk menjaga keseimbangan
o Kedua lengan fleksi dan diletakkan dibawah kepala

 Posisi Objek :

o Mid Coronal Line (MCL) tegak lurus terhadap kaset


o Batas atas mencakup diafragmna
o Batas bawah mencakup symphysis pubis

 Ukuran kaset : 30 x 40 cm

 CR : Vertikal tegak lurus kaset


 CP : 5 cm diatas Crista Illiaca
 FFD : 100 cm
o Luas Lapangan : Batas atas sejajar dengan procecus xyphoideus, batas
bawah symphysis pubis harus terliat
 Kriteria Gambar :

o Tampak gambaran abdomen posisi lateral


o Bagian anterior mencakup dinding anterior abdomen, batas posterior columna vertebralis
o Kedua ginjal superposisi
o Batas bawah mencakup symphysis pubis
o Tampak marker R/L

 Faktor eksposi :

o kV = 85 kV

o mA = 200 mA
o S = 0.04 S
o mAs = 8 mAs

B. Anatomi
Sacralis

Lumbal 5

prevertebral space

C. Alat dan Bahan


1. Phantom thorax
2. Marker R/L
3. Labelling
4. Kaset 30 x 40 cm
5. Film 30 x 40 cm
6. Sandbag
7. Processing automatic
8. Pesawat shimadzu 500 mA
D. Langkah – Langkah
1. Nyalakan pesawat
2. Siapkan alat dan bahan
3. Masukan film kedalam kaset
4. Atur factor eksposi
5. Letakkan film diatas meja pemeriksaan tegak lurus vertikal dengan pesawat
6. Aturlah posisi tube dan kolimasi
7. Posisikan pasien true lateral di atas meja pemeriksaan
8. Posisikan objek berada diatas film dan menempel
9. Perintahkan pasien untuk tidak bergerak
10. X-ray proses
11. Proses pencucian film (automatic processing)
12. Perlihatkan hasilnya pada instruktur

E. Analisa Gambar
Struktur 1. Tampak gambaran lateral
abdomen denagan sisi
anterior dan posterior tidak
terpotong
2. Terlihat diafragma atas dan
symphisis pubis
Posisi Objek Simetris
Kolimasi Cukup
Central Point Tepat
Marker Tepat
Labelling Ada
Densitas Optimal
Kontras Optimal
Detail Baik
Ketajaman Baik
F. Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan
Praktikum pemeriksaan thorax proyeksi Abdomen Lateral sudah berjalan baik,
dilihat dari segi struktur, dan posisi objek sudah sesuai (True Lateral). Penggunaan
kolimasi yang cukup disertai densitas, kontras bernilai optimal. Tapi penggunaan
labelling harus diperlihatkan agar telihat jelas dan simetris.
 Saran
1. Pertahankan untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal.
2. Penggunaan labelling harus diperhatikan
3. Perlu memahami anatomi abdomen
4. Perlu belajar dan latihan lebih banyak lagi agar mampu menghasilkan gambaran
yang optimal

Anda mungkin juga menyukai