Nim : 1810515110011
Ilmu Tilik Ternak adalah suatu ilmu yang mempeajari bentuk – bentuk tubuh
dari luar untuk menentukan atau meramalkan prestasi dari suatu ternak sesuai
tujuan pemeliharaan sekaligus untuk menilai tingkat pemurnian bangsa ternak dan
merupakan alat bantu pelaksanaan perogramseleksi ternak dalam rangka perbaikan
mutu genetic kelompok ternak.
Mempehatikan deskripsi singkat atau pengertian dari ilmu tilik seperti diatas,
maka ilmu tilik ternak memiliki peran yang sangat penting (peran sentral) bagi ilmu
terkait lainya termasuk bagi kegiatan usaha peternakan. Ilmu tilik ternak juga
memiliki keterkaitan atau keterhubungan yang sangat erat baik kebelakan maupun
ke depan dengan ilmu-ilmu peternak lainya.
Ilmu Tilik ternak berhubungan juga dengan mata kuliah lain seperti Usaha
ternak, pembibitan dan pengemukan ternak keterampilan ilmu tilik ternak sangat
penting dan bermanfaat, oleh karena tujuan akhir dari suatu usaha termasuk usaha
peternakan adalah keuntungan, maka besar kecilnya keuntungan, sangat tergantung
pada tingkat keefisienan factor-faktor produksi sebagai pendukung ( pakan dan
manajemen)akan tergunakan secara efisien apabila ternak yang dipelihara memiliki
mutu yang baik sehingga pada akhirnya dapat memberikan atau
menghasilkanproduksi yang tinggi.
Ternak Bibit yang bermutu baik atau tinggi akan menghasilkan pertumbuhan
atau pertambahan berat badan dan karkas atau daging yang tinggi, ternak yang
bermutu baik ini dapat di nilai atau diramal dengan mengunakan cara-cara yang
dipelajari dalam ilmu tilik ternak. Contoh berikut, misalnya pada bidang pemulian
ternak sapi bali dalam rangka peningkatan genetikanya. Dalam program pemulian ,
tentu terlebih dahulu akan dilakukan seleksi dan kemudian breeding atau
perkawinan secara murni ( pure breeding) misanya sesame sapi bali. Perandari
Ilmu tilik dalam kegiatan seleksi ternak bibit yaitu bagaimana menilai dan
menetapkan atau memutuskan bahwa calon bibit tersebut adalah murni atau tidak
( Tingkat kemurnian bangsa ), selalu didasarkan pada ciri-ciri eksterior antara lain:
warna bulu, bentuk umum tubuh, bentuk tanduk, bentuk dan ukuran telinga, ukuran
linear tubuh, bentuk dan ukuran skrotum atau testes. Variabel-variabel tersebut
diatas diukur dan diamati atau diobservasi, kemudian dinilai berdasarkan jenis
kelamin dan umur ternak. Umur ternak dapat diduga berdasarkan kondisi gigi pada
saat penilaian atau seleksi.