Terkendali
Tak terkendali
Perhatian Dokumen ini tidak boleh disalin/dikopi atau digunakan untuk keperluan
Dibuat oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :
Bagian Administrasi Bagian Manajemen Mutu Ketua TUK
Tempat Uji Kompetensi ( TUK ) Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta
memanjatkan puji dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
kesempatan dan rahmat.
Tempat Uji Kompetensi ( TUK ) Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta dalam
upaya untuk meningkatkan mutu proses penyelenggaraan sertifikasi kompetensi yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap hasil sertifikasi
kompetensi, maka dipandang perlu untuk dilakukan pembenahan manajemen pengelolaan
Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang menggunakan panduan mutu.
PANDUAN MUTU ini memberikan gambaran tentang sistem manajemen mutu yang
diterapkan di SMKN 41 Jakarta mulai tanggal 27 Februari 2019 dalam upaya merealisasikan
Kebijakan Mutu TUK Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta yaitu memberikan
pelayanan prima kepada pelanggan melalui penerapan sistem manajeman mutu pedoman
BNSP 206/ISO 17024.
Prosedur yang terkandung dalam PANDUAN MUTU ini disusun berdasarkan Acuan Normatif
Persyaratan Pedoman BNSP 206.
PANDUAN MUTU ini bersifat terbuka, artinya dapat diperbaiki dari waktu ke waktu dengan
tetap mengacu pada persyaratan pedoman BNSP 206. Kritik maupun saran terhadap
PANDUAN MUTU ini sangat kami harapkan guna penyempurnaan PANDUAN MUTU ini.
Drs. Suyatno
Ketua
Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta adalah
lembaga pendukung LSP-TAY Indonesia yang bertanggung jawab melaksanakan sertifikasi
kompetensi profesi. TUK Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta. Yang dibentuk
wajib berbadan hukum dan dibentuk oleh Lembaga Diklat SMKN 41 Jakarta yang diregistrasi
oleh LSP-TAY Indonesia Pusat.
TUK Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta mempunyai tugas melaksanakan uji
kompetensi baik untuk kalangan sendiri, Sekolah Tinggi Kejuruan, Sekolah Menengah
Kejuruan maupun Dunia Industri. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi TUK Mandiri Teknisi
Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh LSP-TAY
Indonesia. Dalam pedoman tersebut ditetapkan persyaratan yang dipatuhi untuk menjamin
agar TUK Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta menjalankan sistem sertifikasi
pihak pertama / kedua secara konsisten dan profesional, sehingga dapat diterima di tingkat
nasional yang relevan demi kepentingan pengembangan sumber daya manusia dalam aspek
peningkatan kualitas dan perlindungan tenaga kerja.
Mengacu kepada pelaksanaan tugas tersebut dan dalam menghadapi AMEC (Asia Pasific
economic cooperation) yang akan berlaku pada tahun 2020, sudah saatnya melakukan
pembenahan sistem pembinaan sumber daya manusia yang berorientasi pada kebutuhan
dunia kerja sehingga tenaga kerja kita diakui kompetensinya oleh industri sendiri.
TUK Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta mengacu pada Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dalam melaksanakan uji kompetensi dengan kualifikasi
sebagai berikut :
Kompetensi penyusun laporan keuangan berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) secara manual
Kompetensi operator program pengolah data/spreadsheet dan operator aplikasi komputer
akuntansi.
A. VISI
TUK Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta akan selalu memegang teguh
pelayanan sertifikasi profesi objektif, jujur, dapat dipercaya dan bertanggung jawab
dengan senantiasa mengedepankan mutu.
B. MISI
1. Memberi pengertian tentang penerapan sistem manajemen mutu.
2. Membangun kesamaan pandangan dan tujuan kepada semua personil dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
3. Memberi panduan yang terarah dan tegas bahwa sistem manajemen mutu dapat
diterapkan secara efektif pada setiap kegiatan.
4. Menyampaikan kebijakan, tujuan dan komitmen personil dalam menerapkan sistem
manajemen mutu.
5. Menjadikan dasar audit sistem mutu.
6. Meyakinkan masyarakat bahwa TUK Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41
Jakarta mempunyai kemampuan dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi
sesuai persyaratan manajemen mutu atau penerapan sistem manajemen mutu
untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat.
3.1. Tempat Uji Kompetensi (TUK), merupakan tempat kerja dan atau lembaga yang
dapat memberikan fasilitas pelaksanaan uji kompetensi, yang telah
diverifikasi/akreditasi dan terlisensi oleh LSP berlisensi.
3.2. Uji kompetensi, adalah suatu proses asesmen untuk mengumpulkan bukti-bukti dan
membuat keputusan/rekomendasi apakah suatu kompetensi telah dicapai, yang
dilakukan oleh asesor kompetensi.
3.3. Sertifikasi Kompetensi Kerja, adalah proses pemberian sertifikat yang dilakukan
secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi kerja nasional Indonesia dan/atau
internasional.
3.4. Kompetensi Kerja, adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
3.6. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), adalah Lembaga Pelaksana kegiatan sertifikasi
profesi yang mendapatkan lisensi dari BNSP.
3.7. Asesor kompetensi, adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan
kompeten untuk melaksanakan dan/atau asesmen/penilaian kompetensi.
3.8. Peserta Uji Kompetensi, adalah pemohon yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi
4.1 Ruang Lingkup Asesmen dalam Klaster Kompetensi penyusun laporan keuangan
berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
secara manual
4.2 Ruang Lingkup Asesmen dalam Klaster Menerapkan Kompetensi operator program
pengolah data/spreadsheet dan operator aplikasi komputer akuntansi.
5. Acuan Normatif
5.1 Dokumen
5.2 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
5.3 Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi; Pedoman BNSP 201 dan 202.
5.4 Pedoman BNSP 206 tentang Pedoman Mengelola Tempat Uji Kompetensi.
5.5 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Kepmen Nomor :
Kep.116/MEN/VII/2004 dan Kep.95/MEN/IV/2005
6. Kebijakan Mutu
6.1 TUK Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta memiliki struktur
organisasi terdokumentasi yang menjaga ketidakberpihakan termasuk
ketentuan yang menjamin ketidakberpihakan pengoperasian TUK.
Dibuat oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :
Bagian Administrasi Bagian Manajemen Mutu Ketua TUK
6.3 TUK Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta tidak boleh
menawarkan atau memberikan pelatihan atau membantu pihak lain dalam
penyiapan jasa tersebut.
6.4 TUK Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta menetapkan kebijakan
dan prosedur (seperti pedoman pelaksanaan) untuk penyelesaian banding dan
keluhan yang diterima dari pemohon, calon, profesi yang disertifikasi dan
atasan/institusi tempat profesi yang disertifikasi bekerja serta dari pihak lain
mengenai proses kriteria sertifikasi, termasuk kebijakan dan prosedur untuk
kinerja profesi yang disertifikasi. Kebijakan dan prosedur tersebut menjamin
bahwa banding dan keluhan diselesaikan secara independen, tegas dan tidak
berpihak.
7.1.2 Struktur organisasi tempat uji kompetensi Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN
41 Jakarta terdiri dari Penasehat TUK, Ketua TUK, Bidang Teknik, Bidang
Administrasi dan Bidang Managemen Mutu yang menjamin kesesuaian
manajemen yang berkesinambungan. Struktur Organisasi minimal adalah sebagai
berikut :
7.1.3 Struktur Organisasi TUK Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta
dibentuk sedemikian rupa sehingga memberikan kepercayaan kepada pihak
terkait atas kompetensi, ketidakberpihakan dan integritasnya secara khusus TUK
Mandiri Teknisi Akuntansi Yunior SMKN 41 Jakarta :
a) Independen dan tidak memihak dalam kaitannya dengan pemohon, calon dan
profesi yang disertifikasi, termasuk dengan pemilik dan pelanggannya dan
mengambil langkah yang dapat menjamin operasi yang layak.
7.3.3 Wewenang
a. Mengusulkan kebutuhan biaya pelaksanaan uji kompetensi di TUK kepada
LSP-TAY Indonesia
b. Mempromosikan uji kompetensi di wilayah kerjanya
c. Mempromosikan organisasinya sebagai TUK yang diverifikasi
d. Mengusulkan hasil evaluasi penerapan standar kompetensi dalam
pelaksanaan uji kompetensi.
e. Mengidentifikasi skema sertifikasi di area setempat
7.4.1.2 TUK harus memiliki asesor kompetensi minimum 1 (satu) orang sesuai
dengan ruang lingkup yang diajukan untuk diverifikasi, untuk menjadi
bagian dari tim asesor LSP dengan persyaratan tetap menjaga
ketidakberpihakan sebagai asesor.
7.4.2 Perangkat
a. Peralatan dan piranti lunak yang digunakan untuk uji kompetensi harus
mampu menghasilkan akurasi yang diperlukan dan harus sesuai dengan
spesifikasi yang relevan.
b. Jika menggunakan peralatan di luar pengawasannya yang tetap, harus
dipastikan persyaratan standar ini dipenuhi.
c. Peralatan harus dipelihara kinerjanya.
Oleh :