Anda di halaman 1dari 3

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

KEBERAGAMAN KEBUDAYAAN SUKU


BANGSA INDONESIA
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
SUKU OT DANUM
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
NURITA WAHYU A.A. XII BUSANA BUTIK 1. 16.

nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
SUKU OT DANUM

ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
Orang Ot Danum berdiam di sekitar daerah aliran sungai Melawi, sungai Silat, sungai Meateh di Kabupaten
Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sebagian dari anggota suku bangsa ini berdiam di wilayah Kalimantan tengah,
yaitu di sekitar daerah aliran sungai Kahayan, Rungan, Barito dan Kapuas bagian hulu. Daerah tersebut
termasuk dalam wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Jumlah populasinya sekitar 6.000 jiwa. Perawakan suku
Dayak Ot Danum berkulit kuning menunjukkan bahwa mereka adalah ras mongoloid. 

Bahasa
Suku Dayak Ot Danum memiliki bahasa sendiri yang disebut sebagai bahasa Ot Danum. Bahasa Ot Danum
memiliki beberapa dialek, antara lain:
 Ot Balawan
 Ot Banu’u
 Ot Murung (Murung, Punan Ratah)
 Ot Olang
 Ot Tuhup
 Sarawai (Melawi)
 Dohoi
 Ulu Ai’ (Da’an)
 Sebaung
 Kadorih
 Kuhin
Bahasa Ot Danum memiliki kesamaan leksikal (kemiripan bahasa) dengan Bahasa Siang (70%), Bahasa Kohin
(65%), Bahasa Ngaju dialek Katingan (60%) dan Bahasa Ngaju (dialek utama, 50%).

Mata Pencaharian Suku Ot Danum


Mata pencaharian utama masyarakat Suku Ot Danum adalah berladang dengan sistem tebang bakar dan
berpindah-pindah. Tanaman utama mereka adalah padi, selain itu mereka juga menanam ubi kayu, ubi
rambat, keladi, terong, nanas, pisang, tebu, cabe dan buah-buahan seperti durian, cempedak serta
memelihara sirih dan pinang. Mata pencaharian lainnya adalah mengumpulkan hasil hutan macam rotan,
damar, kayu ulin, karet, mendulang emas, menangkap ikan dan berburu binatang liar.

Kekerabatan Suku Ot Danum


Prinsip hubungan kekerabatan orang Ot Danum bersifat ambilineal, dimana sebagian kelompok masyarakat
menghitung garis keturunan dari pihak ayah dan sekelompok lain dari garis ibu. Pada zaman dulu sebuah
rumah betang terbentuk dari pertumbuhan sebuah keluarga ambilineal kecil. Pada masa sekarang bentuk
keluarga luas virilokal lebih banyak dikenal.

Sistem Organisasi
Sebuah desa secara formal dipimpin oleh seorang pembekal yang bertindak sebagai pemimpin administrasi
(kepala desa) dan seorang penghulu yang bertindak sebagai kepala adat. Jabatan penghulu ini sering pula
dijabat rangkap oleh seorang tokoh yang kemudian bergelar Patih. Pelapisan sosial dalam masyarakat suku ot
danum ini tidak terlalu tajam sungguh pun ada juga kelompok yang dianggap keturunan orang penting dan
terhormat.

Kepercayaan Suku Ot Danum


Kepercayaan asli orang Ot Danum disebut juga Kaharingan, yaitu istilah yang digunakan oleh masyarakat
Dayak untuk membedakan kepercayaan asli mereka dengan agama-agama dari luar. Orang Kaharingan
percaya bahwa alam sekitar hidupnya penuh dengan roh-roh yang mendiami pohon, batu atau sungai-sungai
besar. Roh-roh tersebut ada yang baik dan ada pula yang jahat. Jiwa orang yang baru mati untuk beberapa
lama bergentayangan di sekitar manusia hidup sampai dia merasa telah diupacarai oleh manusia hidup,
setelah itu mereka akan pergi ke dunia roh. Karena itu mayatnya disimpan dulu dalam sebuah peti kayu
berbentuk perahu. Setelah keluarganya mampu, mayat itu akan dibakar dalam sebuah upacara besar yang
disebut daro. Upacara pemakaman kedua ini dipimpin oleh para balian, yaitu pemuka agama kepercayaan
Kaharingan. Orang Ot Danum ada juga yang menganut agama Kristen dan Islam.

Kesenian
Ot Danum mendirikan pemukiman dekat pinggir sungai-sungai besar. Rumah-rumahnya sejajar dengan tepi
jalan yang tegak lurus dengan sungai, dan didirikan di atas tonggak-tonggak kayu setinggi dua setengah meter,
biasanya berupa rumah panjang yang mereka sebut betang. Setiap kampung paling tidak mempunyai ruangan-
ruangan untuk keluarga-keluarga inti, yang jumlahnya sampai sekitar lima puluh buah.
Pada upacara kematian,  Dayak Ot Danum menggunakan kerbau sebagai binatang yang dikurbankan selain
babi. Di dalam upacara tradisional tersebut, para dukun atau tetua ada Dayak Ot Danum,
biasanya menggunakan kalung dengan berbagai ornamen kayu, manik, tulang, dan sebagainya.
Pakaian tradisional Dayak memiliki variasi warna beragam, termasuk ikat kepala dan ada beberapa sub-suku
Dayak Ot Danum yang juga menggunakan daun kelapa sebagai hiasan.
Alat musik tradisionalnya adalah Gong, Gendang, dan Kollatung.

Tokoh Ot Danum
Lambung (Maharaja Bunu) Lanting (Maharaja Sangen), Manusia pertama suku Dayak/nenek moyang suku
Dayak.
Sempung, Kepala suku Dayak Ot Danum pertama, anak Lambung (Maharaja Bunu)
Rambang, anak Mantai, cucu Karangkang.
Ringkai, anak Tingang Rambang Kumpang, cucu Lambung.
Bungai Andin Sindai, anak Sempung, cucu Lambung.
Tambun Tandjung Ringkin Duhong, anak Serupoi, cucu Lambung.
Sangalang, suami Nyai Undang, anak Lintung, cucu Karangkang.

http://humabetang.web.id/rumpun-dayak/2014/suku-dayak-ot-danum
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dayak_Ot_Danum
http://www.netralnews.com/news/rsn/read/100887/ingin.tahu.ciri.khas.suku.dayak.ot.danum
http://suku-dunia.blogspot.co.id/2014/11/sejarah-suku-ot-danum-di-kalimantan.html

Anda mungkin juga menyukai