Anda di halaman 1dari 2

Tight Junction

Sel-sel epitel usus menciptakan penghalang fisik yang kompleks dan teratur. Selain

junction adheren, tight junction menghubungkan kutub mukosa sel epitel dan membentuk

membran semipermeabel. Tight junction yang matang terdiri dari protein transmembran

occludin, claudin, dan junctional adhesion protein, yang biasanya menjadi penghalang difusi
61
molekul besar. Tight junction tidak statis, tetapi dapat diubah oleh proses penyakit .62

Sebagian besar pematangan mukosa terjadi antara 26 minggu kehamilan dan aterm. 42

Ketidakmatangan dalam komposisi tight junction kemungkinan berperan dalam peningkatan


63
permeabilitas epitel usus baru lahir, dan melemahnya fungsi penghalang yang terkait

dengan sitokin dan tight junction telah terlibat dalam patogenesis NEC. 64,65 Lebih lanjut,

intestinal fatty acid binding protein (I-FABP) dan claudin-3 adalah marker gangguan barier

usus yang mungkin dapat menjadi penanda klinis. 66 Pemeliharaan dan regenerasi barier usus

merupakan fokus studi penting yang dipertimbangkan dalam patofisiologi NEC.

PERTAHANAN IMUNOLOGIS SALURAN PENCERNAAN

Imunitas Pasif

Antibodi imunoglobulin G (IgG) yang ditransfer melalui plasenta dapat memberikan

salah satu pertahanan pasif pertama neonatus. Sementara transfer antibodi dimulai pada 13

minggu, sebagian besar terjadi selama 4 minggu terakhir kehamilan. Neonatus yang lahir

pada 22 minggu memiliki <10% dari jumlah maternal, sedangkan yang dilahirkan cukup

bulan memiliki hingga 130%.67 Meskipun temuan ini diketahui, uji klinis yang mencoba

untuk menggantikan IgG dan IgA secara oral pada bayi prematur tidak mengubah risiko

NEC.68

ASI mengandung sejumlah faktor yang dapat berkontribusi pada efek

perlindungannya terhadap infeksi dan peradangan. Selain homeostasis yang didorong oleh
kandungan lemak, protein, dan gula, beberapa elemen nutrisi tertentu, seperti kasein, dapat

mencegah perlekatan bakteri ke epitel dan merangsang produksi musin protektif. 69,70 ASI juga

mengandung protein bioaktif, seperti laktoferin dan lisozim, yang terlibat dalam sejumlah

proses antimikroba.71,72 Selain itu, mengandung interleukin (IL)-10 dan transforming growth

factor-beta (TGF-β), sitokin antiinflamasi penting yang meningkatkan homeostasis usus,

mencegah enterokolitis, dan menginduksi produksi IgA usus.73-76 Terakhir, ASI mengandung

faktor pertumbuhan seperti epidermal growth factor (EGF) dan Insulin growth factor (IGF-1,

IGF-2). Kelompok IGF mengurangi apoptosis sel epitel sambil mempromosikan proliferasi

mereka dan mengurangi NEC pada model hewan.77-79 EGF dibahas lebih lanjut nanti dalam

bab ini

Imunitas bawaan dan adaptif

Sejumlah sel berperan dalam pertahanan host terhadap invasi bakteri dan terlibat

dalam respon inflamasi normal dan patologis yang terjadi pada NEC.

Limfosit intraepitel yang terdapat di antara sel epitel usus dan memiliki peran penting dalam
imunitas bawaan. Secara khusus, sel-T yang diidentifikasi oleh γσreseptor adalah salah satu
sel kekebalan pertama yang ada di usus yang sedang berkembang.80 Tikus tanpa limfosit
-intraepitel memiliki tingkat keparahan cedera yang lebih besar dalam penelitian
eksperimental terhadap NEC.81 Juga, dalam

Anda mungkin juga menyukai