Anda di halaman 1dari 1

Stereotip, prasangka, dan diskriminasi telah menjadi istilah mendasar dalam penelitian hubungan

antarkelompok. Konsep-konsep ini berbagi beberapa elemen umum tetapi memiliki aspek yang
membedakan.

Prasangka memiliki arti yang sangat spesifik bagi para psikolog sosial. Pandangan psikologis saat ini
tentang prasangka menekankan perasaan, sikap, dan perilaku. Prasangka, seperti sikap lainnya, memiliki
tiga komponen: (a) komponen kognitif—keyakinan berbasis irasional tentang kelompok sasaran; (b)
komponen afektif—perasaan tidak suka; dan (c) fungsi orientasi—perilaku yang menghindari atau
merugikan kelompok sasaran.

Diskriminasi adalah tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan yang diarahkan secara
berbeda pada orang lain. Seringkali mereka menyukai satu kelompok dengan mengorbankan kelompok
lain. Diskriminasi dianggap tidak adil oleh kebanyakan orang. Tapi keadilan sulit untuk didefinisikan. Kita
bisa sadar atau tidak menyadari bias kita. Baik bias eksplisit yang kita sadari, maupun bias implisit yang
tidak kita sadari, dapat mengakibatkan diskriminasi terhadap kelompok lain. Bias sosial terjadi pada
tingkat yang berbeda: sikap pribadi; hukum dan kebijakan kelembagaan; dan praktik budaya informal
atau formal yang melanggengkan bias ras, etnis, dan gender. Itu terjadi tanpa orang dengan sengaja
mendorong proses ini

Anda mungkin juga menyukai