Anda di halaman 1dari 1

Summary

Bab ini menjelaskan konsep kunci dan metode yang digunakan untuk mempelajari psychology of
diversity. Diversity bisa berarti banyak hal. Seringkali mengacu pada warna kulit, jenis kelamin, orientasi
seksual, kemampuan, atau agama yang membuat seseorang atau kelompok berbeda dari kelompok kita.
Dalam dunia yang kompleks dan dinamis, kita tidak dapat melihat setiap orang sebagai pribadi yang
berbeda dan unik. Psychology of diversity mengidentifikasi kategorisasi sosial sebagai sarana yang kita
gunakan untuk menciptakan in-groups dan out-groups. Ketika ini terjadi, orang cenderung memandang
dunia dengan cara yang bias secara sosial. Diversity digunakan dalam beberapa pengaturan untuk
merujuk pada multikulturalisme atau perbedaan berdasarkan budaya, bahasa, warna kulit, pendapatan,
dan jenis kelamin. Tetapi istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan perbedaan dalam cara orang
berpikir dan melakukan sesuatu. Keanekaragaman manusia paling baik dipahami sebagai adaptasi
terhadap lingkungan tertentu

Stereotip, prasangka, dan diskriminasi telah menjadi istilah mendasar dalam penelitian hubungan
antarkelompok. Konsep-konsep ini berbagi beberapa elemen umum tetapi memiliki aspek yang
membedakan.

Prasangka memiliki arti yang sangat spesifik bagi para psikolog sosial. Pandangan psikologis saat ini
tentang prasangka menekankan perasaan, sikap, dan perilaku. Prasangka, seperti sikap lainnya, memiliki
tiga komponen: (a) komponen kognitif—keyakinan berbasis irasional tentang kelompok sasaran; (b)
komponen afektif—perasaan tidak suka; dan (c) fungsi orientasi—perilaku yang menghindari atau
merugikan kelompok sasaran.

Diskriminasi adalah tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan yang diarahkan secara
berbeda pada orang lain. Seringkali mereka menyukai satu kelompok dengan mengorbankan kelompok
lain. Diskriminasi dianggap tidak adil oleh kebanyakan orang. Tapi keadilan sulit untuk didefinisikan. Kita
bisa sadar atau tidak menyadari bias kita. Baik bias eksplisit yang kita sadari, maupun bias implisit yang
tidak kita sadari, dapat mengakibatkan diskriminasi terhadap kelompok lain. Bias sosial terjadi pada
tingkat yang berbeda: sikap pribadi; hukum dan kebijakan kelembagaan; dan praktik budaya informal
atau formal yang melanggengkan bias ras, etnis, dan gender. Itu terjadi tanpa orang dengan sengaja
mendorong proses ini

Anda mungkin juga menyukai