PENDAHULUAN
Listrik merupakan daya yang dibangkitkan oleh sumber energi dan dapat
mengalir dari satu titik ke titik yang lain melalui media konduktor dalam rangkaian
tertutup yang memiliki berbagai macam manfaat dalam kehidupan karena dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari kita sangat membutuhkan daya listrik. Namun
pada sisi lain, listrik sangat membahayakan keselamatan kita kalau tidak dikelola
dengan baik. Sebagian besar orang pernah mengalami/merasakan sengatan
listrik, dari yang hanya merasa terkejut saja sampai dengan yang merasa sangat
menderita. Oleh karena itu, untuk mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan,
kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya listrik dan jalan yang
terbaik adalah melalui peningkatan pemahaman terhadap sifat dasar kelistrikan
yang kita gunakan.
Faktor keamanan pada listrik pun sangatlah penting. Mulai dari pemasangan
instalasi listrik yang harus berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku dan
sesuai dengan PUIL dan undang-undang ketenaga listrikan. Untuk menjamin
keamanan dan keandalan instalasi listrik maka kualitas material yang dipasang
harus memenuhi standar PLN, sehingga instalasi listrik bisa terjamin
keselamatanya dan terhindar dari bahaya kecelakaan akibat listrik. Hal yang tidak
disadari oleh kebanyakan orang bahwa pemicu terjadinya kecelakaan akibat listrik
disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya dari pelindung kabel yang rentan
sehingga mudah tersulut api dan menjadi terbakar, lalu dari percikan api, yang
terakhir melalui oksigen. Hubungan arus pendek menjadi salah satu faktor utama
yang menyebabkan kecelakaan akibat listrik. Sehingga diperlukan instalasi listrik
yang sempurna dan keamanan yang terjamin.
Oleh karena itu, sangat diperlukan pengetahuan dan penerapan ilmu tentang
kesehatan dan keselamatan kerja pada bidang industri kelistrikan yang bertujuan
untuk menekan serendah mungkin tingkat resiko kecelakaan kerja yang terjadi
pada pekerja sehingga efisiensi hasil kerja lebih optimal.
1.2. Dasar Pengetahuan Listrik
Kita juga sering melihat fenomena alam yang kadang sangat dahsyat, yakni petir atau
halilintar.Peristiwa-peristiwa tersebut di atas merupakan gejala dari listrik statis. Listrik
statis adalah gejala tentang interaksi rnuatan listrik yang tidak bergerak atau tidak
bergerak secara permanen.
Suatu atom dikatakan netral apabila di dalam intinya terdapat muatan positif
(proton) yang jumlahnya sama dengan muatan negatif (elektron) pada kulitnya.
Suatu atom dikatakan bermuatan positif apabila jumlah muatan positif (proton)
pada inti lebih banyak daripada muatan negatif (elektron) pada kulit atom yang
mengelilinginya. Suatu atom dikatakan bermuatan negatif apabila jumlah muatan
positif (proton) pada inti lebih sedikit daripada jumlah muatan negatif (elektron)
pada kulit atom.
Atom yang paling sederhana adalah atom hidrogen yang hanya tersusun
dari satu proton dan satu elektron. Karena jumlah proton dan elektronnya
sama, maka atom hidrogen dikatakan sebagai atom netral. Atom helium
terdiri dari dua proton, dua neutron dan dua elektron. Karena jumlah proton
dan jumlah elektronnya sama, maka atom helium juga dikatakan sebagai
atom netral.
Kalian sudah lebih memahami sifat muatan listrik. Untuk memperjelas fenomena sifat
muatan listrik, kalian harus mengkaji pengetahuan konseptual terkait dengan istilah
medan listrik. Setiap benda yang bermuatan listrik, pasti akan memancarkan
garis-garis gaya listrik, ke segala arah seperti diperlihatkan dalam Gambar 5.8.
Garis gaya listrik berasal dari muatan positif menuju muatan negatif. Garis gaya
listrik tidak pernah berpotongan. Semakin rapat garis gaya listrik, semakin kuat
medan listriknya. Gambar 5.9 memperlihatkan interaksi garis-garis gaya listrik
yang terjadi pada dua benda yang bermuatan. Dari fenomena ini tentunya kalian
akan dapat memperjelas fenomena sifat muatan listrik.
1.2.5. Hukum Coloumb
Dengan menyelami interaksi elektrostatis dan susunan atom, akan mengantarkan kalian
pada pengetahuan konseptual yang lebih dalam tentang fenomena muatan listrik. Muatan
listrik adalah suatu sifat dasar alam yang dipengaruhi oleh struktur atom. Benjamin
Franklin memberi penandaan pada kedua jenis muatan listrik sebagai muatan positif dan
muatan negatif. Hal ini hanya merupakan sekedar penandaan, positif dan negatif bukan
dalam pengertian lebih kecil atau lebih dari nol. Muatan positif dan negatif adalah sifat
yang saling melengkapi atau komplementer.
Dalam suatu atom atau benda, apabila jumlah muatan positif (berasal dari proton)
sama dengan muatan negatif (berasal dari elektron), maka atom atau benda tersebut
tidak bermuatan (netral). Akan tetapi, mengingat elektron suatu atom atau benda dapat
berpindah, maka dalam suatu atom bisa terjadi jumlah muatan positif (proton) tidak sama
dengan jumlah muatan negatif (elektron). Dengan perkataan lain, muatan dari suatu
benda ditentukan oleh jumlah proton dan elektronnya. Untuk mengetahui apakah suatu
benda bermuatan listrik atau tidak, digunakan alat yang dinamakan elektroskop.
Sebuah balon yang digosok-gosokkan pada sehelai kain akan menempel pada
badan kita. Dua buah balon yang digosok-gosokkan pada kain yang sama akan tolak-
menolak. Hal ini merupakan bukti fundamental bahwa muatan yang sejenis akan
tolak-menolak, sedangkan muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik. Pakaian
yang saling menempel pada saat diambil dari pengering, debu yang menempel
pada layar TV atau komputer, kejutan kecil pada saat memegang gagang pintu
dari logam, merupakan contoh listrik statis.
Gaya listrik yang merupakan tarikan atau tolakan ini pertama kali diselidiki
oleh seorang fisikawan besar Perancis bernama Charles Coulomb (1736 1806),
pada akhir abad 18. Fisikawan tersebut menemukan bahwa gaya antara muatan
bekerja sepanjang garis yang menghubungkan keduanya dengan besar yang
sebanding dengan besar kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak. Hasil pengamatan ini melahirkan hukum Coulomb yang secara matematis
ditulis sebagai berikut:
Di mana:
Di dunia kita, hampir semua pengetahuan faktual selalu terjadi dalam dua hal yang
berlawanan. Misalkan ada kasar ada lembut, ada panas dan ada dingin. Begitu juga di
dunia listrik, jika ada listrik statis pasti ada listrik dinamis. Karena sifatnya yang statis
maka fenomena listrik statis tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang
membutuhkan aktivitas secara terus-menerus atau kontinyu. Kalau listrik statis tidak
dapat dimanfaatkan energinya maka listrik dinamis pasti dapat dimanfaatkan energi yang
ditimbulkan oleh fenomena listrik dinamis untuk keperluan yang lebih produktif. Tentunya
kalian setuju dengan pernyataan tersebut. Dalam alam dunia nyata, listrik dinamis lazim
disebut sebagai listrik. Jadi jika kita berbicara tentang listrik berarti kita berbicara tentang
listrik dinamis.
Seperti telah kalian ketahui listrik merupakan salah satu bentuk energi yang sangat
luas pengguaannya di dunia ini. Bentuk energi ini sangat mudah diubah dalam bentuk
energi lain, seperti energi gerak, panas, suara maupun kimia. Dari berbagai macam
konversi inilah yang membuat peri kehidupan kita di jaman modern ini menjadi sangat
nyaman.
Dalam kehidupan modern seperti yang kalian alami saat ini, sangat sulit memisahkan
listrik dari peri kehidupan. Harus kita akui bahwa kita sangat tergantung pada listrik,
bahkan lebih daripada yang kita sadari. Kita memerlukan listrik untuk memperoleh
informasi, berkomunikasi lewat telepon dan internet, atau sekedar untuk memperoleh
cahaya yang nyaman di malam yang damai. Namun, listrik memiliki peran yang lebih
penting daripada itu.
Arus listrik adalah gerakan muatan listrik di dalam suatu penghantar pada satu arah
akibat pengaruh gaya dari luar. Karena secara alamiah di dalam suatu bahan atau zat,
pergerakan muatan tidak menentu arahnya. Muatan listrik dapat berupa elektron, ion atau
keduanya.Arus listrik dapat terjadi dengan media Zat padat, Zat cair, dan Gas.
Seperti telah kalian ketahui, bahwa muatan listrik diukur dalam satuan coulomb (C),
di mana 1 Coulomb sama dengan jumlah muatan yang dimiliki oleh 6,24 x 1018 elektron,
dan muatan dari satu elektron adalah e = 1,602 x 10-19 Coulomb. Satu Coulomb adalah
hitungan sejumlah elektron yang melewati sauatu konduktor setiap detik, sedang laju
aliran arus konstan pada satu amper.
Arus listrik dalam penghantar adalah pergerakan terarah sejumlah elektron dari
ujung satu ke ujung lainnya. Jumlah elektron dalam satu Coulomb sama dengan 6,24 x
1018 buah elektron. Aliran satu Coulomb per detik sama dengan satu amper. Ini seperti
laju aliran air dalam galon per menit.
Coulomb mengukur jumlah elektron. Amper mengukur laju aliran arus listrik. Amper tidak
mengukur elektron. Tetapi Amper memiliki hubungan 1/1 dengan Coulomb. Artinya jika ada
10 amper mengalir melewati titik dalam satu detik sama dengan 10 Coulomb.
Dari penjelasan diatas dapat didefinisikan bahwa satuan arus listrik adalah coulomb per
detik. Namun satuan arus listrik yang umum digunakan yaitu ampere, dimana satu coulomb
per detik = satu ampere atau I = Q/t dimana I adalah lambang dari arus listrik.
Satuan dari arus listrik adalah ampere yang diambil dari nama Andre
Marie Ampere (1775-1836).
Gerakan elektron pada suatu benda selama periode waktu tertentu akan
menimbulkan suatu energi yang kemudian disebut sebagai arus listrik. Misalkan dalam
suatu penghantar, jika
Definisi kerapatan arus adalah besarnya arus per satuan luas penampang, jadi:
Misalkan ,
J = 1,55.106 A/m2
n = 1029 untuk tembaga e = 1,62.10-19 C
maka v = 9,7.10-5 m/s
Arus listrik yang mengalir di dalam suatu bahan listrik dapat melakukan atau
menimbulkan suatu usaha atau energi, yaitu
Energi listrik mudah diubah menjadi energi lain. Listrik yang mengalir dalam
konduktor dapat menimbulkan panas maupun medan magnet. Dapat kita ketahui pada
motor listrik, putaran pada kumparan disebabkan oleh torsi. Adapun torsi atau momen
gaya tersebut ditimbulkan oleh gaya magnetik sebagai akibat interaksi gerakan muatan
dengan medan magnet. Dengan adanya momen gaya tersebut maka dapat
memungkinkan motor listrik berputar yang kemudian dapat diaplikasikan pada kipas
angin, motor listrik dan peralatan mekanis lainnya.
Ada dua jenis arus listrik, yaitu arus searah (direct current) dan arus bolak- balik
(alternating current). Arus searah mengalir dalam satu arah. Arus searah meruakan arus
listrik yang dihasilkan oleh batere kering dan batere akumulator. Arus searah jarang
digunakan di industri sebagai sumber energi utama tetapi lebih banyak digunakan untuk
mencatu sistem kontrol industrial.
Arus bolak-balik selalu berbalik arah pada setiap interval tertentu. Arus bolak- balik
merupakan jenis arus yang banyak digunakan untuk mengoperasikan peralatan listrik baik
untuk keperluan rumah tangga maupun untuk keperluan komersial dan industri.
Arus yang mengalir di dalam rangkaian listrik diukur dalam satuan amper
(disingkat A). Arus sebesar satu amper adalah jumlah arus yang dibutuhkan untuk
mengalirkan arus listrik melalui resistansi sebesar satu ohm, pada tekanan listrik sebesar
satu volt. Arus listrik dapat diukur dengan menggunakan alat ukur listrik yang disebut
amperemeter. Dalam prakteknya untuk mengukur arus listrik dalam skala kecil lazimnya
menggunakan ukuran miliamper, di mana 1 miliamper (mA) = 0.001 amper (A).
Sebaliknya untuk mengukur arus dalam skala besar, digunakan ukuran kiloamper, di
mana 1 kiloamper (kA) = 1000 amper (A).
Arus listrik yang dikonsumsi oleh peralatan listrik dapat digunakan sebagai acuan
untuk menyatakan kelayakan operasi suatu peralatan listrik. Misalnya sebuah peralatan
pemanas listrik yang memiliki resistansi sebesar 20 ohm, akan menarik arus sebesar 11
amper bila tegangan yang digunakan sebesar 220 volt. Contoh lainnya, misalnya sebuah
peralatan tata udara yang sedang beroperasi diukur konsumsi listriknya dengan ampermeter
dan diketahui menarik arus sebesar 4,9 amper. Dari hasil pengukuran ini
BAB 2
Dalam kerja bengkel, kita pastinya akan menjumpai alat-alat berat yang
sistem kerjanya juga mengikuti postur atau fungsi alat tersebut. Seringkali alat
yang kita gunakan dalam kerja praktek tersebut tidak berfungsi secara maksimal,
atau adanya human error yang menyebabkan terhambatnya kerja bengkel. Hal
ini sering kali di sebut sebagai kecelakaan kerja.
Kecelakaan ialah suatu kejadian yang tak terduga dan yang tidak
diharapkan, karena dalam peristiwa tesebut tidak terdapat unsur kesengajaan,
lebih lebih dalam bentuk perencanaan. Dalam Permenaker no. Per 03/Men/1994
mengenai Program JAMSOSTEK, pengertian kecelakaan kerja adalah
kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit
yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam
perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja daan pulang kerumah
melalui jalan biasa atau wajar dilalui.
Kecelakaan kerja bersifat tidak menguntungkan, tidak dapat diramal, tidak dapat
dihindari sehingga tidak dapat diantisipasi dan interaksinya tidak disengaja.
Berdasarkan penyebabnya, terjadinya kecelakaan kerja dapat dikategorikan
menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung. Adapun sebab kecelakaan
tidak langsung terdiri dari faktor lingkungan(zat kimia yang tidak aman, kondisi
fisik dan mekanik) dan faktor manusia (lebih dari 80%).
Hal yang harus diwaspadai adanya kecelakaan di bengkel listrik antara lain
akibat adanya kebakaran . Jika terjadi kebakaran, api berkobar, segera periksa
kejadian yang memberi kesempatan yang terbaik dari jalan keluarnya yang
cepat, mengurangi bahaya hidup,dan menjaga kerusakan seminimum
mungkin. Jika terjadi kebakaran,ingatlah beberapa langkah penyelamatan :
Kecelakaan lain yang mungkin terjadi di bengkel listrik oleh adanya gangguan
arus listrik. Arus listrik selalu dapat dialirkan kesegala arah melalui benda –
benda yang konduktif, misalnya logam dan zat cair.Aliran tersebut tidak dapat
kita lihat seperti halnya air yang mengalir sehingga hal ini sangat berbahaya
dan bisa mematikan. Setiap peralatan yang menggunakan aliran listrik sangat
perlu dilengkapi dengan perlengkapan yang berguna jika terjadi kebocoran
arus listrik tidak mengalir ke orang melainkan langsung ke bumi.
Tempat yang beraliran listrik harus kering dan tidak menghantarkan listrik,
tangan yang basah dan berkeringat dapat dengan mudah terkena aliran listrik
bila menggunakan jenis peralatan yang bocor.
• Berilah tanda bahaya pada aliran listrik yang berbahaya, misal di beri
pagar atau tanda peringatan
• Gunakan bahan- bahan yang tidak menghantarkan aliran listrik seperti
sarung karet, sepatu karet, landasan atau peralatan
• Keringkan tangan sebelum menggunakan peralatan yang beraliran listrik
Berikut diberikan beberapa kasus kecelakaan yang sering terjadi, dan diberikan
pertolongan pertama. Misalnya Pertolongan karena terkena benda tajam sehingga
mengakibatkan luka. Luka adalah terputusnya hubungan jaringan oleh sesuatu
sebab. Penyebab luka biasanya adanya persentuhan dengan benda tumpul (lecet,
memar, robek). Persentuhan dengan benda tajam (tertusuk atau Tersayat) , atau
luka bakar yang disebabkan oleh api, uap panas, cairan panas, zat kimia, sinar,
arus listrik. Adapun cara menolong akibat luka, bahwa agar supaya luka dapat
sembuh dengan sempurna maka harus dijaga jangan sampai luka itu menjadi kotor
dan anggota badan yang terluka jangan digerakkan. Pertolongan pada luka bakar,
dilakukan : Jika kulit hanya merah dan belum melepuh maka bagian badan yang
kena itu dituangi air yang dingin. Kulit yang keriput tidak boleh digunting. Kalau ada
luka ,maka ini harus dibalut longgar- longgar saja. Selimuti dia dengan selimut tebal
dan beri minum sebanyak – banyaknya. Kecelakaan lain yang sangat mungkin
terjadi misalnya karena keracunan akibat gas beracun yang bocor di suatu tempat
(bengkel).
Misalnya keracunan asap batu bara (CO- karbonmonoksida) dan keracunan gas
asap batu bara Gas. Hal ini berakibat dapat menghalangi daya arah untuk
menyerap oksigen. Gejala- gejala yang dapat dilihat akibat keracunan gas,
antara lain sakit kepala, kelemahan otot, kejang muka merah dan akhirnya jatuh
pingsan.
angkut si Penderita dari lingkungan yang beracun itu dan rebahkan ia didekat
jendela yang terbuka supaya mendapat udara yang segar, jika ia pingsan dan
kelihatan tidak bernafas lagi harus dilakukan pernafasan buatan Keracunan obat
bius dan obat tidur. Panggil dokter secepatnya, supaya si sakit memuntahkan
racun bisa dilakukan dengan cara memasukkan jari kedalam kerongkongannya
(tenggorokan) si sakit diberi minum susu sebanyak banyaknya. Jika si sakit telah
pingsan jangan dicoba memakssa ia muntah tunggu saja sampai dokter datang.
Contoh bahaya sekunder antara lain adalah tubuh/bagian tubuh terbakar baik langsung
maupun tidak langsung, jatuh dari suatu ketinggian, dan lain-lain (Gambar 4.2).
(a) Luka terbakar karena kontak langsung (b) Luka terbakar akibat percikan api
Tidak terjangkau
Kabel
terkelupas
Tangga tidak
aman
memadai
(c) Jatuh
Gambar 2.2 Bahaya sekunder listrik
2.3. Bahaya Listrik Bagi Manusia
Jantung terdiri dari tiga tipe otot jantung (miokardium ) yang tersusun atas
fibra yang berjalan transversal dan longitudinal dan saling berkaitan yaitu otot
atrium, otot ventrikel, dan serat otot khusus penghantar dan pencetus rangsang
yakni atrioventricularis bundle ( bundle his ). Otot atrium dan ventrikel
berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot rangka. Serat – serat otot
khusus penghantar dan pencetus rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali
karena hanya mengandung sedikit serat kontraktif, bahkan serat-serat ini
menghambat irama dan berbagai kecepatan konduksi. Serat-serat ini bekerja
sebagai sistem pecentus rangsangan bagi jantung.
Serat otot jantung memiliki beberapa ciri yang juga terlihat pada otot rangka.
Perbedaannya adalah otot-otot jantung terdiri atas sel-sel yang panjang, terdapat
garis-garis melintang di dalamnya, bercabang tunggal, terletak paralel satu sama
lain, dan memiliki satu atau dua inti yang terletak di tengah sel. Juga terlihat myofibril
jantung pada potongan melintang. Satu ciri khas untuk membedakan otot jantung
adalah diskus interkalatus. Diskus ini adalah struktur berupa garis-garis gelap
melintang yang melintasi rantairantai otot, yang terpulas gelap, ditemukan pada
interval tak teratur pada otot jantung, dan merupakan kompleks tautan khusus antar
serat-serat otot yang berdekatan. Fineschi V,dkk (2006) melakukan pemeriksaan
hitopatologi otot jantung terhadap 16 korban sengatan listrik dan melaporkan bahwa
terjadi perubahan serat otot jantung berupa teregang dan atau terputusnya diskus
interkalatus dan terputusnya miofibril (myofibril break up(MFB)) pada kasus tersebut.
MFB adalah sebagai berkas sel miokard yang hiperdistensi diselingi dengan sel miokard
yang hiperkontraksi. Inti sel pada miokardium yang hiperkontarksi memiliki bentuk
“persegi” dibanding pada sel yang terdistensi. Pada kelompok sel yang lain ditemukan
juga adanya pelebaran atau ruptur (segmentasi) diskus interkalatus. Gambaran MFB
menggambarkan terjadinya kerusakan dan ketidaksinkronan listrik jantung dan dapat
diinduksi oleh aliran sengatan listrik.
Jantung dibentuk oleh tiga jenis sel eksitasi, yaitu:
Seperti sel-sel eksitasi lainnya, maka pada membran sel-sel otot jantung terdapat
beribu-ribu kanal ion yang merupakan jalan utama bagi ion-ion untuk berdifusi.
Kanal-kanal tersebut bersifat relative spesifik terhadap ion-ion tertentu, misalnya
kanal kalsium terutama dilewati Ca++, kanal kalium terutama akan dilalui K+,
kanal natrium terutama dilalui Na+, dan seterusnya. Kanal-kanal ion tersebut
dikontrol oleh suatu mekanisme ‘pintu gerbang’ sehingga dapat membuka
dan menutup tergantung pada kondisi transmembran. Terbentuknya kanal
tersebut akan mengakibatkan ion mengalir melewati membran menurut
konsentrasi gradiennya (concentration gradients), yaitu dari sisi konsentrasi
tinggi ke sisi konsentrasi rendah. Jantung memiliki sistem untuk membangkitkan
sendiri impuls ritmis yang menimbulkan kontraksi ritmis otot jantung untuk
kemudian mengkonduksikan impuls ini ke seluruh jantung. Sistem konduksi
jantung terdiri atas:
2. Jalur Internodus
Ujung-ujung serat nodus sinus bersatu dengan serat otot atrium sekitarnya
sehingga potensial aksi akhirnya menyebar ke seluruh otot atrium dan
sampai pada nodus atrioventrikuler. Terdapat tiga mavam jalur internodus
yaitu jalur internodus anterior, media, dan posterior.
Berkas serat purkinje kiri dan kanan yang berjalan dari nodus A-V melalui berkas
A-V dan menyebar ke seluruh ventrikel. Mempunyai kemampuan penghantaran
impuls yang sangat cepat hingga menyebar ke seluruh permukaan endokardium
• Fibrilasi ventrikel yaitu yang paling berabahaya bila arus listrik berjalan
dari lengan kiri ke lengan satunya, aliran listrik yang demikian tingkat
kematian adalah sekitar 60%.
• Paralisi pernapasan yaitu dapat terjadi bila aliran arus diatas “let go”
tres hold, akan tetap dibawah kebutuhan yang dapat menimbulkan
fibrilasi ventrikel.
• Paralisis pusat pernapasan atau kelumpuhan pada pusat pernapasan
dapat terjadi bila arus listrik melewati otak dan paralisis ini akan
menetap setelah arus listrik tersebut melemah atau menghilang.
Jantung akan tetap berdenyut, sedangkan pernapasan artifisial yang
dilakukan dalam waktu yang cukup lama (sampai beberapa jam) dapat
menolong jiwa korban.
Sengatan listrik selain dipengaruhi oleh arus kuat dan juga tegangan listrik,
dapat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti :
1. Jenis kelamin
Penelitian tentang nilai ambang persepsi (arus minimum yang dapat dideteksi)
dan let go current (yang dapat menyebabkan tarikan tangan kembali) yang
dilakukan oleh Dalziel pada tahun 1973 menyatakan bahwa:
a. Rata-rata threshold of perception untuk laki-laki 1,1 mA, untuk wanita 0,7
mA. Minimum nilai ambang persepsi : 500µA.
b. Rata-rata let go current untuk laki-laki : 16 mA, untuk wanita 10,5 mA.
c. Minimum nilai let go current laki-laki : 9,5 mA, wanita 6 mA.
2. Frekuensi AC
Frekuensi 50-60 Hz merupakan minimal let go current. Di bawah 10 Hz let go
current akan meningkatkan dan otot-otot akan terjadi relaksasi sebagian dan
diatas beberapa ratus Hz let go current akan meningkat pula dan otot-otot
mengalami strength duration trade off serta refrakter jaringan yang telah
mengalami eksitasi.
3. Berat badan
Penelitian pada binatang oleh Ferris (1963), Kiselev 1963 menyatakan bahwa
nilai ambang fibrilasi akan meningkat dengan meningkatnya berat badan.
Diramalkan berlaku pula pada manusia.
I R
Tegangan (V) dalam satuan volt (V) merupakan tegangan sistem jaringan listrik atau
sistem tegangan pada peralatan. Arus (I) dalam satuan ampere (A) atau mili- ampere
(mA) adalah arus yang mengalir dalam rangkaian, dan tahanan (R) dalam satuan ohm,
kilo ohm atau mega ohm adalah nilai tahanan atau resistansi.
Bila dalam hal ini titik perhatiannya pada unsur manusia, maka selain kabel (peng-
hantar), sistem pentanahan, dan bagian dari peralatan lain, tubuh kita termasuk bagian
dari tahanan rangkaian tersebut (Gambar 2.6).
Ik
Rk Tahanan
Total
Tingkat bahaya listrik bagi manusia, salah satu faktornya ditentukan oleh tinggi rendah
arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh kita. Sedangkan kuantitas arus akan
ditentukan oleh tegangan dan tahanan tubuh manusia serta tahanan lain yang
menjadi bagian dari saluran. Berarti peristiwa bahaya listrik berawal dari sistem
tegangan yang digunakan untuk mengoperasikan alat. Semakin tinggi sistem
tegangan yang digunakan, semakin tinggi pula tingkat bahayanya. Jaringan listrik
tegangan rendah di Indonesia mempunyai tegangan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.7 dan sistem tegangan yang digunakan di Indonesia adalah: fasa-tunggal
220 V, dan fasa-tiga 220/380 V dengan frekuensi 50 Hz. Sistem tegangan ini sungguh
sangat berbahaya bagi keselamatan manusia.
2.3.4. Pengertian Sengatan Listrik
Ada dua cara listrik bisa menyengat tubuh kita, yaitu melalui sentuhan langsung dan
tidak langsung. Bahaya sentuhan langsung merupakan akibat dari anggota tubuh
bersentuhan langsung dengan bagian yang bertegangan sedangkan bahaya
sentuhan tidak langsung merupakan akibat dari adanya tegangan liar yang terhubung
ke bodi atau selungkup alat yang terbuat dari logam (bukan bagian yang bertegangan)
sehingga bila tersentuh akan mengakibatkan sengatan listrik. Gambar 2.8
memberikan ilustrasi tentang kedua bahaya ini.
Hubungan
ke tubuh
Aliran listrik ke
tubuh
Contoh:
Jika tegangan sistem yang digunakan adalah 220 V, berapakah kemungkinan arus yang
mengalir ke dalam tubuh manusia?
• Kondisi terjelek:
- Tahanan tubuh adalah tahanan kontak kulit ditambah tahanan internal tubuh,
(Rk) = 100 Ω + 100 Ω = 200 Ω
- Arus yang mengalir ke tubuh: I
= V/R = 220 V/200 O = 1,1 A
• Kondisi terbaik:
- Tahanan tubuh Rk= 1.000 kΩ
- I = 220 V/1.000 kΩ = 0,22 mA
1000
500
1 2 3 4
Waktu t
200
100
Karakteristik alat
50 pemutus arahbocor
dengan IDn <30 mA
20
1. Tidak terasa
2. Belum menye-
babkan gang-
guan kesehatan
3. Kejang otot,
gangguan per-
nafasan
4. Kegagalan detak
jantung,
kematian
Nilai resistansi atau nilai hambatan dalam suatu rangkaian listrik diukur dengan
satuan ohm atau dilambangkan dengan simbol omega “Ω”. Sedangkan prefix atau
awalan SI (Standar Internasional) yang digunakan untuk menandakan kelipatan
pada satuan resistansi tersebut adalah Kilo Ohm, Mega Ohm, dan Giga Ohm.
1 Giga Ohm = 1.000.000.000 Ohm (109 Ohm)
1 Mega Ohm = 1.000.000 Ohm (106 Ohm)
1 Kilo Ohm = 1.000 Ohm (103 Ohm)
Pada dasarnya, setiap bahan penghantar atau konduktor memiliki sifat yang
menghambat arus listrik, besaran hambatan listrik pada suatu penghantar atau
konduktor dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
Dimana :
V = Tegangan Listrik (Voltage), diukur dalam satuan Volt I = Arus Listrik (Current),
diukur dalam satuan Ampere
R = Hambatan Listrik atau Resistansi (Resistance), diukur dalam satuan Ohm
Dari persamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa setiap 1 Ampere arus listrik
yang mengalir melewati sebuah komponen dengan beda potensial atau
tegangan sebesar 1 Volt, maka resistansi atau hambatan listrik pada komponen
tersebut adalah 1 Ohm. Jika suatu rangkaian yang diberikan tegangan 24V dan
membutuhkan arus listrik sebesar 0,5A maka hambatan yang diperlukan adalah
48 Ohm.
R = V/I = 24/0,5
R = 48 Ohm.
Hubungan Hambatan Listrik dengan Tegangan dan Arus Listrik ini juga dapat
dianalogikan dengan sebuah tangki air yang berada pada ketinggian tertentu di
atas tanah. Di dasar tangki tersebut terdapat sebuah pipa air yang digunakan
untuk mengaliri air. Jumlah air pada tangki air dapat diibaratkan sebagai muatan
listrik sedangkan tekanan di ujung selang mewakili tegangan listrik, aliran air
mewakili aliran arus listrik dan ukuran diameter pipa air dapat dianggap sebagai
resistansi.
Semakin banyak air di dalam tangki, semakin tinggi tekanan pada ujung selang
air tersebut. Sebaliknya, seiring dengan berkurangnya air didalam dalam tangki,
tekanan air pada ujung selang air tersebut juga akan berkurang. Jumlah air yang
mengalir juga akan berkurang. Demikian juga semakin kecilnya diameter pipa
air, semakin sedikit air yang dapat mengalir.
Pastikan bahwa kualitas isolasi pengaman baik, dan dilakukan pemeriksaan dan
pemeliharaan dengan baik. Memasang kabel sesuai dengan peraturan dan standar
yang berlaku.
L
N
PE
F1
Isolasi
IK 0
IK Arus ke tubuh
Ada dua hal yang dilakukan oleh sistem pentanahan, yaitu (1) menyalurkan arus dari
bagian-bagian logam peralatan yang teraliri arus listrik liar ke tanah melalui saluran
pentanahan, dan (2) menghilangkan beda potensial antara bagian logam peralatan
dan tanah sehingga tidak membahayakan bagi yang menyentuhnya. Berikut ini
contoh potensi bahaya tegangan sentuh tidak langsung dan pengamanan-nya.
Peralatan yang digunakan menggunakan sistem tegangan fasa-satu, dengan
tegangan antara saluran fasa (L) dan netral (N) 220 V. Alat tersebut menggunakan
sekering 200 A. Bila terjadi arus bocor pada selungkup/rumah mesin, maka
tegangan/beda potensial antara selungkup mesin dan tanah sebesar 220 V.
Tegangan sentuh ini sangat berbahaya bagi manusia. Bila selungkup yang
bertegangan ini tersentuh oleh orang maka akan ada arus yang mengalir ke tubuh
orang tersebut sebagaimana telah diilustrasikan padagambar dibawah.
200A
L Arah
bocor
L 200A
Arah
bocor
0,1 ohm
E Saluran penahan
Gambar 2.14 Saluran pentanahan sebagai pengaman terhadap tegangan sentuh
Bila tegangan ini tersentuh oleh orang maka akan mengalir arus ke tubuh orang
tersebut maksimum sebesar:
I = V / Rk
- Kondisi terjelek, Rk min= 200 O, maka I = 20/200 = 0,1 A atau 100 mA
- Kondisi terbaik, Rk maks = 1000 k O maka
I = 20 / 1.000.000
= 0,00002 A atau 0,02 mA
• Kabel dicekam kuat agar tidak mudah tertarik sehingga kabel dan
sambungan tidak mudah bergerak.
Dengan kondisi sambungan yang baik menjamin koneksi pentanahan akan baik
pula dan bisa memberikan jaminan keselamatan bagi orang-orang yang
mengoperasikan peralatan yang sudah ditanahkan (Gambar 2.15 (b) dan (c)).
Kabel penahan
Penyekat
Pemasangan
beban Body
lantai
(b)
Dicekam kuat
Pada saat ini sudah banyak dijumpai alat-alat proteksi otomatis terhadap
tegangan sentuh. Peralatan ini tidak terbatas pada pengamanan manusia dari
sengatan listrik, namun berkembang lebih luas untuk pengamanan dari
bahaya kebakaran.
Gambar 1.14 menunjukkan gambaran fisik sebuah RCD untuk sistem fasa
tunggal dan diagram skemanya. Prinsip kerja RCD dapat dijelaskan sebagai
berikut.
Terminal Test
jaringan
LS
RCO
Terminal beban
Min
Toroida Medan magnet
I
in Arah arus
Listrik
Alat bocor
pemutus
Mout
Iout Tanah
Skema diagram untuk sistem fasa tiga ditunjukkan pada Gambar 2.17.
Prinsip kerja pengaman otomatis untuk sistem fasa tiga ditunjukkan pada
Gambar
Prosedur Lockout/Tagout
Prosedur ini merupakan prosedur keselamatan khusus yang diperlukan
ketika bekerja untuk melakukan pemeliharaan/perbaikan pada sistem
peralatan listrik secara aman.
Tujuan:
- mencegah adanya release baik secara elektrik maupun mekanik yang
tidak disengaja yang membahayakan orang yang sedang melakukan
pekerjaan pemeliharaan dan atau perbaikan,
- memisahkan/memutuskan dari aliran listrik.
Langkah-langkah prosedur ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Buat rencana lockout/tagout
- Beri tahu operator dan pengguna lainnya rencana pemutusan aliran
listrik
Akibat ini tidak terbatas pada jiwa namun juga pada harta benda. Lebih-lebih
lagi bila melibatkan zat-zat berbahaya, maka tingkat bahayanya juga akan
merusak lingkungan. Oleh karena itu, peristiwa semacam ini harus dicegah.
Kebakaran dapat terjadi jika ada tiga unsur yaitu bahan yang mudah
terbakar, oksigen dan percikan api. Sementara menurut data yang
dikumpulkan oleh Dinas Kebakaran DKI sejak dari tahun 1992 s/d 1997 telah
tejadi kebakaran sebanyak 4.244 kasus di mana yang 2135 kasus disebabkan
karena konsleting listrik. Berarti 50% lebih dari total kasus kebakaran
disebabkan oleh listrik. Hal ini karena perlengkapan listrik yang digunakan
tidak sesuai dengan prosedur yang benar dan standar yang ditetapkan oleh
LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) PLN, rendahnya kualitas peralatan listrik
dan kabel yang digunakan, serta intalasi yang asal-asalan dan tidak sesuai
peraturan.
Percikan bunga api pada peralatan listrik atau ketika memasukkan dan
mengeluarkan soket ke stop kontak pada lingkungan kerja yang
berbahaya di mana terdapat cairan, gas atau debu yang mudah
terbakar.
- Hubungan Singkat
Korseleting listrik (hubung singkat) terjadi karena adanya hubungan
kawat positif dan kawat negatif yang beraliran listrik. Hal ini karena
isolasi kabel rusak yang disebabkan gigitan binatang, sudah tua, mutu
kabel jelek dan penampang kabel terlalu kecil yang tidak sesuai dengan
beban listrik yang mengalirinya. Kemudian di sekitar terjadinya
percikan api isolasi kabel sudah mencapai titik bakar. Suhu isolasi
kabel dapat mencapai titik bakar karena arus listrik yang lewat kabel
jauh lebih besar dari kemampuan kabelnya.
Misalnya kabel untuk ukuran 12 ampere dialiri arus listrik 16 ampere,
karena kabel tersebut dipakai untuk menyambung banyak peralatan
listrik akibatnya isolasi kabel menjadi panas. Jika pada suhu isolasi
yang sedang tinggi itu terjadi percikan api maka kemungkinan besar
bahan isolasi akan terbakar. Percikan api terjadinya hanya satu kali
karena sikring langsung bekerja memutuskan aliran, namun itu cukup
untuk menyebabkan kebakaran dan kebakaran yang diakibatkan oleh
percikan api akan tetap berlangsung karena karet isolasi yang sudah
mencapai suhu bakar akan terbakat terus secara merembet. Untuk
bahan isolasi tertentu lelehan kabel terbakar yang jatuh tidak akan
segera padam, tetapi masih menyala dengan waktu yang cukup untuk
membakar, inilah salah satu kemungkinan penyebab kebakaran. Atau
jika hubung singkat itu terjadi terlalu lama berati panasnya akan tinggi,
kemudian dengan adanya udara yang mengandung oksigen dan
ditambah lagi
dengan adanya benda kering yang mudah terbakar maka
menyebabkan timbulnya api.
Api yang tidak bisa dikendalikan disebut kebakaran. Hubung singkat
yang terjadi ternyata bisa juga menyebabkan listrik yang mengalir
semakin besar. Kemudian karena ada sekering yang ditempatkan pada
papan hubung bagi (PHB), di mana sekering itu berfungsi sebagai
pemutus/pembatas arus maka kelebihan arus akan menyebabkan
listrik padam sehingga keadaan menjadi aman. Dengan demikian
hubung singkat bisa diamankan oleh sekering. Tapi jika sekering itu
dililitkan kawat untuk mencegah agar tidak cepat putus berarti besarnya
arus yang bisa memutus sekering menjadi besar akibatnya hubung
singkat akan berlangsung lama hingga menimbulkan percikan api yang
akan membakar isolasi akhirnya menimbulkan kebakaran. Sementara
pembatas/pemutus arus itu terjadi pada saat daya listrik melebihi daya
tersambung pada alat pengukur dan pembatas (APP). APP itu sendiri
merupakan batas tanggung jawab antara PLN dan pelanggan. Di mana
sebelum masuk ke konsumen listrik itu melalui jaringan tegangan
rendah (JTR), saluran masuk pelanggan (SMP) dan APP. Hal inilah
yang merupakan tanggung jawab PLN, sedangkan setelah APP
merupakan tanggung jawab pelanggan. Dengan demikian kalau terjadi
kebakaran akan diketahuilah siapa yang bertanggung jawab.
Selain dari itu ada juga kebakaran karena listrik yang disebabkan
karena telah terjadi kontak yang tidak sempurna yaitu kadang-kadang
tersambung kadang-kadang tidak sehingga menimbulkan percikan api.
Contohnya dapat dilihat pada saklar lampu pada malam hari sehingga
ruangan menjadi gelap dan menimbulkan percikan api karena
kontaknya sudah rusak akibatnya kotak kontak hangus terbakar. Jika
kontak yang tidak sempurna dilewati oleh arus, maka lambat laun
panas akan naik. Kemudian panas yang terjadi akan merambat
memanaskan material sekitar termasuk bahan isolasi. Jika bahan
menjadi mudah terbakar karena suhunya tinggi maka percikan api akan
sangat mudah menyebabkan kebakaran.
Kemungkinan lain penyebab kebakaran adalah keran putus tidak
sempurna, sehingga aliran listrik kadang-kadang tersambung kadang-
kadang tidak. Tapi hal ini sukar dideteksi karena secara pisik isolasi
kabelnya masih terlihat utuh. Tapi sebenarnya di dalam isolasi ada
kawat yang sudah putus tidak sempurna.
- Human Error
Jika melihat lokasi kebakaran yang sebagian besar terjadi pada
perumahan dan tempat berusaha. Berarti kebakaran itu bisa
disebabkan oleh karena faktor human error. Hal ini karena awamnya
masyarakat terhadap listrik
sehingga sering kali bertindak sembrono atau teledor dalam
menggunakan listrik atau tidak mengikuti prosedur dan metode
penggunaan listrik secara benar menurut aturan PLN, sehingga
terjadilah kebakaran itu yang tidak sedikit kerugiannya. Sedangkan
salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk menekan terjadinya
kebakaran adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat
pengguna listrik untuk keperluan sehari-hari. Seperti dalam membagi-
bagi arus dengan menggunakan stop kontak bukannya dilakukan
dengan semaunya tapi harus dilakukan sesuai peraturan supaya tidak
menimbulkan kebakaran. Artinya jika jumlah steker yang dipasang
pada suatu stop kontak melebihi batas maka akan menyebabkan kabel
pada stop kontak itu menjadi panas. Jika panas itu terjadi dalam waktu
yang relatif lama maka hal ini akan menyebabkan melelehnya terminal
utama dan akhirnya secara pelan-pelan terjadilah hubung singkat.
Kemudian dari panas itu munculah api yang akan merambat di
sepanjang kabel dan jika isolator tidak mampu menahan panas maka
akan terjadilah kebakaran. Untuk itu gunakanlah stop kontak
sebagaimana mestinya. Dalam hal ini ada dua stop kontak; pertama
stop kontak 200 Watt hanya digunakan untuk peralatan di bawah 500 -
1000 VA; ke dua jenis stop kontak tenaga yang digunakan untuk
peralatan diatas 1000 VA.
Asmopheric Hazards
Gambar 2.31 Lingkungan sangat berbahaya
2.5.2. Kondisi Abnormal Sistem Kelistrikan
• hubung singkat ke tanah (hubung tanah) antara saluran aktif L1, L2, L3
dengan tanah
• bila ada kawat netral bisa terjadi hubung singkat antara saluran aktif L1, L2,
L3 dengan saluran netral,
3~50HZ 400V
L1
L2
L3
Hubungan singkat
Hubungan ke badan
Hubungan
singkat
Hubungan
tanah
Hubungan arus pendek atau korsleting listrik terjadi karena konduktor positif dan
negatif berhubungan langsung. Hal ini disebabkan penyambungan kabel-kabel
tanpa memperhatikan kutub-kutub listrik, atau adanya konduktor tidak tertutup
bahan isolator sehingga bersentuhan secara tidak sengaja.
Korsleting melahirkan panas luar biasa dalam waktu singkat. Lazimnya, energi
panas yang dihasilkan berefek dengan ledakan kuat serta bersuhu sangat tinggi.
Benda-benda di sekitarnya bisa terbakar jika terkena efek korsleting ini.
Tabel 4.1 Simbol-simbol yang digunakan untuk berbagai jenis proteksi menurut EN
60529.
4.
Digital kesatu: Digital kedua: Digital ketiga:
Proteksi terhadap benda Proteksi terhadap zat cair Proteksi terhadap benturan
padat mekanis
IP Test IP Test IP Test
0 Tanpa 0 Tanpa 0 Tanpa
proteksi proteksi proteksi
8 Proteksi terha-
dap pengaruh
dari pence-
lupan di bawah
tekanan
BAB 3
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
• Atom merupakan partikel terkecil dari suatu unsur yang dapat berdiri sendiri
atau berupa tunggal dan dapat pula eksis berupa kombinasi atau campuran
dari berbagai unsur. Semua materi terdiri dari atom-atom sejenis atau
kombinasi dari beberapa atom- atom, dan seluruh atom merupakan struktur
listrik.
• Nukleus terletak pada pusat atom, oleh karena itu sering disebut sebagi inti
atom. Nukleus terdiri dari proton dan neutron. Muatan listrik yang dimiliki oleh
proton sama dengan muatan yang dimiliki oleh elektron tetapi berbeda
polaritas.
• Suatu atom dikatakan bermuatan positif apabila jumlah muatan positif (proton)
pada inti lebih banyak daripada muatan negatif (elektron) pada kulit atom yang
mengelilinginya.
• Suatu atom dikatakan bermuatan negatif apabila jumlah muatan positif (proton)
pada inti lebih sedikit daripada jumlah muatan negatif (elektron) pada kulit
atom.
• Atom yang paling sederhana adalah atom hidrogen yang hanya tersusun dari
satu proton dan satu elektron. Karena jumlah proton dan elektronnya sama,
maka atom hidrogen dikatakan sebagai atom netral.
• Muatan listrik merupakan sifat alami yang dimiliki oleh beberapa partikel sub
atom, yang akan menetukan interaksi elektromagnetiknya. Muatan listrik suatu
benda dapat dipengaruhi dan menghasilkan medan elektromagnet.
• Dalam suatu atom atau benda, apabila jumlah muatan positif (berasal dari
proton) sama dengan muatan negatif (berasal dari elektron), maka atom atau
benda tersebut tidak bermuatan (netral).
• Arus listrik adalah gerakan muatan listrik di dalam suatu penghantar pada satu
arah akibat pengaruh gaya dari luar. Karena secara alamiah di dalam suatu
bahan atau zat, pergerakan muatan tidak menentu arahnya. Muatan listrik
dapat berupa elektron, ion atau keduanya.Arus listrik dapat terjadi dengan
media Zat padat, Zat cair, dan Gas.
• Kecelakaan ialah suatu kejadian yang tak terduga dan yang tidak diharapkan,
karena dalam peristiwa tesebut tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih lebih
dalam bentuk perencanaan.
• Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara
langsung, seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan
• bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak
langsung. Namun bukan berarti bahwa akibat yang ditimbulkannya lebih
ringan dari yang primer.
• Nodus sinus adalah kepingan otot khusus yang terletak di dalam dinding
lateral superior dari atrium kanan tepat di sebelah bawah sedikit lateral dari
lubang vena kava superior, tidak memiliki filament kontraktil, serat lebih kecil
daripada serta otot atrium dan serat sinus berhubungan langsung dengan
serat atrium sehingga potensial aksi dalam nodus sinus akan segera
menyebar ke dalam atrium.
• Trauma listrik adalah trauma yang relatif jarang terjadi tetapi berpotensi
merugikan bentuk cedera multisistem dengan morbiditas yang tinggi dan
kematian.
• Frekuensi 50-60 Hz merupakan minimal let go current. Di bawah 10 Hz let go
current akan meningkatkan dan otot-otot akan terjadi relaksasi sebagian dan
diatas beberapa ratus Hz let go current akan meningkat pula dan otot-otot
mengalami strength duration trade off serta refrakter jaringan yang telah
mengalami eksitasi.
• Cedera listrik dapat mengenai jantung dengan dua cara yaitu dengan
menyebabkan nekrosis langsung dari miokardium dan dengan menyebabkan
detak jantung tak berarturan.
• Gangguan irama jantung dapat dipengaruhi dengan paparan arus relative
rendah. Paparan arus listrik tegangan tinggi dengan melalui tangan ke tangan
atau transmisi tangan ke kaki dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel.
• Ada tiga faktor yang menentukan tingkat bahaya listrik bagi manusia, yaitu
tegangan (V), arus (I) dan tahanan (R).
• Sengatan listrik (electric shock) adalah sebuah fenomena dalam kehidupan.
Secara sederhana tersetrum dapat dikatakan sebagai suatu proses terjadinya
arus listrik dari luar ke tubuh. Sengatan listrik dapat terjadi karena terjadinya
kontak antara bagian tubuh manusia dengan suatu sumber tegangan listrik
yang cukup tinggi sehingga mampu mengakibatkan arus listrik melalui tubuh
manusia tepatnya melalui otot.
• Ada tiga faktor yang menentukan keseriusan sengatan listrik pada tubuh
manusia, yaitu: besar arus, lintasan aliran, dan lama sengatan pada tubuh.
• Resistansi atau biasa disebut dengan tahanan listrik adalah kemampuan suatu
bahan benda untuk menghambat atau mencegah aliran arus listrik. Seperti
yang kita ketahui bahwa arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
mengalir dalam suatu rangkaian listrik dalam tiap satuan waktu yang
dikarenakan oleh adanya pergerakan elektron-elektron pada konduktor. Maka
resistansi listrik yang biasanya dalam bahasa indonesia disebut dengan
hambatan listrik ini juga diartikan sebagai penghambat aliran elektron dalam
konduktor tersebut.
• Hubungan antara Resistansi (Resistance) atau Hambatan Listrik dengan
Tegangan (Voltage) dan Arus Listrik (Current) dapat dijelaskan dengan Hukum
Ohm yang dikemukan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg
Simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825.
• tegangan sentuh tidak langsung yang dimungkinkan terjadi pada bagian
peralatan yang terbuat dari logam.
• Jenis-jenis alat proteksi Otomatis yang dipakai, antara lain adalah: Residual
Current De- vice (RCD), Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) dan Ground
Fault Circuit Interruptor (GFCI).
• Salah satu faktor yang menentukan ukuran kabel atau penghantar adalah
besar arus nominal yang akan dialirkan melalui kabel/ penghantar tersebut
sesuai dengan lingkungan pemasangannya, terbuka atau tertutup. Dasar
pertimbangannya adalah efek pemanasan yang dialami oleh penghantar
tersebut jangan melampaui batas.
• Korseleting listrik (hubung singkat) terjadi karena adanya hubungan kawat
positif dan kawat negatif yang beraliran listrik. Hal ini karena isolasi kabel rusak
yang disebabkan gigitan binatang, sudah tua, mutu kabel jelek dan penampang
kabel terlalu kecil yang tidak sesuai dengan beban listrik yang mengalirinya.
• Hubungan arus pendek atau korsleting listrik terjadi karena konduktor positif
dan negatif berhubungan langsung. Hal ini disebabkan penyambungan kabel-
kabel tanpa memperhatikan kutub-kutub listrik, atau adanya konduktor tidak
tertutup bahan isolator sehingga bersentuhan secara tidak sengaja.