Anda di halaman 1dari 37

KELOMPOK 2

DASAR TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL (P)

NAMA KELOMPOK

 SHELOMITHA VALERY LESMANA (0423030023)


 ARINDA DIAR EKA SAPUTRA (0423030016)
 ACHMAD ADITYA FIRMANSYAH (0423030015)
 DARELL EVAN ADRIANTO (0423030017)
 DWI WAHYU RAMADANI (0423030018)
 ALI JAYA KUSUMA (0423030010)
 FAHLEVI AULIA SATRIA WAHYUDIARTHA (0423030019)
 BINTANG YUSUF FERLANGGA RAWUNG (0423030013)
 ASHARIL AKMAL (0423030011)
 AULIA BAHRUL GHUFRON (0423030012)

D3 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2023
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 3
BAB 2 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) ............................................................................. 6
BAB 3 RULE DAN REGULASI.............................................................................................................. 12
BAB 4 MACAM MACAM ALAT UKUR LISTRIK..................................................................................... 17
BAB 5 KABEL LISTRIK ........................................................................................................................ 20
BAB 7 SAMBUNGAN KABEL.............................................................................................................. 27
BAB 8 LANJUTAN SAMBUNGAN KABEL ............................................................................................. 32
BAB 1
PENDAHULUAN

Keamanan listrik, aturan kualitas dan kontinuitas


Keamanan listrik, aturan kualitas dan kontinuitas diterbitkan oleh Departemen Perindustrian
dan Perdagangan. Instansi ini adalah membuat peraturan perundangundangan yang
diberlakukan sebagai hukum negara. Perundang-undangan dirancang untuk memastikan
pasokan energi listrik yang tepat dan aman mulai pembangkitan hingga pada titik terminal
beban milik konsumen. Pernyataan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
undangundang keselamatan kerja tahun 1970.
Undang-undang tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ditindak lanjuti
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tanggung jawab akhirnya berpihak pada direksi dan
manajer perusahaan jika mempekerjakan lebih dari lima karyawan dan dapat juga
menyelenggarakan secara pribadi tetapi tetap bertanggung jawab atas kegagalan dalam
mengontrol keselamatan dan kesehatan kerjanya. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
sesuai peraturan tahun 1996 diatas memberi tahu kita bahwa manajemen harus memeriksa
tempat kerja secara sistematis, prosedur kegiatan dan manajemen keselamatan yang
pembentukannya melalui proses asesmen risiko. Sebuah catatan sangat menentukan semua
penilaian risiko oleh karena itu harus disimpan di tempat yang aman dan disiapkan untuk
inspektur HSE, diperlukan sebagai laporan. Informasi ini harus dikomunikasikan setiap saat
kepada seluruh staf yang selalu berubah. Jika dalam pola perilaku kerja perlu keteladanan maka
untuk kepentingan keamanan direkomendasikan catatan penilaian resiko diletakkan di tempat
kerja. Proses penilaian risiko secara rinci dijelaskan pada bab 3. Risiko yang mungkin
memerlukan penilaian formal didunia industri elektroteknik, diantaranya:
1). Bekerja di ketinggian ;
2). Menggunakan alat-alat listrik listrik ;
3). Benda yang jatuh ;
4). Bekerja ditempat terbatas;
5). Listrik dan cedera pribadi ;
6). Bekerja dengan peralatan atau mesin tetap hidup;
7). Menggunakan peralatan menyewa ;
8). Penanganan manual, mendorong, menarik dan mengangkat;
9). Kondisi lapangan, benda jatuh, debu, cuaca, air, kecelakaan dan cedera. Dan risiko lain saat
bekerja dengan barang dengan spesifikasi khusus maupun tempat aktivitas bekerjanya.

Isolasi dan Listrik yang aman


Pasokan listrik tegangan rendah yaitu tegangan diatas 50 V a.c. atau tegangan diatas ekstra
rendah (ELV). Tegangan ini dapat menyebabkan kematian manusia dan ternak, oleh karena itu
harus diperlakukan dengan penuh perhatian. Sebagai seorang tukang listrik yang akan bekerja
pada instalasi maupun pada peralatan listrik, harus selalu waspada dan memastikan bahwa
pasokan listrik sudah diputus secara aman. Setiap rangkaian jaringan listrik harus disediakan
isolasi dan kita seharusnya selalu mengunci sebelum bekerja diarea listrik tersebut. Jika orang
lain meminta sambungan atau ditakutkan orang akan mengoperasikan sendiri sakelar maka
pada alat isolasi atau switch utama tersebut diberi tanda “Bahaya, sedang perbaikan
listrik”sekaligus dikunci grendel. Indikator pengukur tegangan dipakai untuk mengecek kabel,
sedangkan prosedur pengetesan kabel dilakukan dengan prosedur seperti berikut:
1. Hubungkan perangkat tes pada kabel yang akan diisolasi; hasil harus menunjukkan tegangan
Listrik.
2. Isolasi pasokan (putuskan sambungan) dan amati bahwa perangkat tes sekarang menunjuk 0
V.
3. Hubungkan perangkat tes untuk kabel lain untuk membuktikan bahwa perangkat masih
bekerja dengan baik.
4. Kunci sumber tegangan beri peringatan dengan tulisan. Kemudian teknisi harus bekerja
daerah tanpa tegangan listrik.
Sambungan listrik sementara dilokasi pembangunan gedung dapat menghemat beberapa
orang/jam kerja dengan menyediakan pasokan untuk alat stasioner dan portabel. Sambungan
sementara tersebut harus selalu diperiksa dalam 3 bulanan karena bisa jadi akan memunculkan
bahaya didalamnya. Berikut beberapa aturan tegangan distribusi yang direkomendasikan pada
sambungan sementara lapangan: Tegangan 400 volt, untuk sambungan utama, crane listrik.
Sedangkan untuk 230 volt dipakai untuk pasokan pada kantor dan lampu penerangan serta
instalasi tenaga 1 fase dengan vareasi tegangan lain yang disediakan akan disambung pada
kotakkontak yang diberi kode warna.
Sengatan listrik (shock)
Sengatan listrik terjadi ketika seseorang menjadi bagian dari rangkaian Listrik. Tingkat atau
intensitas shock akan tergantung pada banyak faktor, seperti usia, kebugaran dan keadaan di
mana shock terjadi. Sengatan yang dapat mematikan adalah sekitar 50 mA keatas, otot
kontraksi, jantung berdebar dan pernapasan berhenti. Sebuah kejutan > 50 mA dalam waktu
relative lama akibatnya akan fatal, kecuali orang tersebut cepat dipisahkan dari pasokan slistrik.
Kena shock dibawah 50 mA kemungkinan akibatnya hanya terasa sensasi kesemutan yang
menyenangkan (paling ringan), rasa sulit melepas atau mungkin akan terlempar dari ruang,
atap atau tangga bahkan jatuh sehingga dapat menyebabkan cedera yang serius. Untuk sengaja
mencegah orang terkena sengatan listrik, semua rangkaian harus dipasang alat pengaman.
Semua logam terbuka harus dibumikan; Sekering dan pemutus sirkit miniatur circuit breaker
(MCB) dirancang khusus untuk mengamankan gangguan beban lebih atau terjadinya hubung
singkat. Sedangkan perangkat arus sisa atau Residual Current Device ( RCD ) dirancang untuk
mengamankan jika ada gangguan arus bocor tanah atau dengan kata lain mengamankan arus
bocor ke tanah sebelum terjadinya akibat fatal.
Pekerja konstruksi dan teknisi maupun operator listrik sering terkena kejut listrik terbanyak
akibat adanya kurang hati-hati atau careless. Ketika hal ini terjadi adalah penting untuk segera
bertindak cepat untuk mencegah menjadi fatal. Tindakan yang akan segera dilakukan jika rekan
kerja terkena sengatan listrik adalah:
a. Matikan sumber sambungan listrik, jika memungkinkan.
b. Atau, bebaskan orang tersebut tanpa menyentuh tegangan, doronglah klien dengan sepotong
kayu atau tariklah dengan kain syal, handuk kering atau mantel.
c. Jika pernapasan atau jantung telah berhenti, segera hubungi bantuan profesional dengan
menghubungi 999 atau 112 dan meminta layanan ambulans. Arahkan ambulance ke lokasi
kecelakaan. Angkat korban untuk tetap bertahan hidup jika layanan darurat ke tempat kejadian
permasalahan TKP lebih cepat. Paramedis memiliki ketrampilan dan pengalaman luas untuk
memberi bantuan pada klien.
a. Lakukan resusitasi atau pijat jantung hingga pasien pulih atau sampaia bantuan tiba di TKP.
b. Tindakan untuk orang sock .
Penanganan pada jantung berhenti berdetak
Ini kadang-kadang terjadi setelah sengatan listrik yang parah. Jika korban bibirnya biru, pupil
matanya melebar luas dan pulsa atau denyut dilehernya tidak bisa dirasakan, maka ia mungkin
telah kena serangan jantung. Bertindaklah cepat dan baringkan korban dipunggungnya.
Berlutut di sampingnya dan tempatkan tumit satu tangan di tengah dada. Tutup tangan ini
dengan tangan lain dan jalin jari-jari. Luruskan lengan dan tekan kebawah pada dadanya
dengan tajam dengan tumit tangan dan kemudian lepaskan tekanan. Ulangi bantuan ini 15 kali
dengan satu dorongan per detik. Periksa denyut korban. Jika tidak dirasakan, berikan dua napas
pernapasan buatan dan kemudian lagi 15 menekan dada. Lanjutkan prosedur ini sampai detak
jantung pulih dan sampai pernapasan normal kembali. Perhatikan dekat dengan kondisi korban
saat memberikan pijat jantung. Ketika pulsa dipulihkan kebiruan disekitar mulut akan cepat
hilang dan bantuan pijatan jantung harus dihentikan. Lihatlah perawatan sepenuhnya pada
tingkat pernapasan. Ketika sudah normal, berhentilah memberi respirasi buatan. Perlakukan
korban sock, yaitu dengan menempatkan dia dalam posisi pemulihan sampai bantuan
professional dating mengambil alih.
BAB 2
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pelajaran 1

Bekerja efektif dan aman

Kegiatan 1.

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas pemahaman pengetahuan: setelah menyelesaikan tugas ini, saudara dapat

1) menyatakan tanggung jawab resmi Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

2) mengidentifikasi peraturan perundangan non-hukum

3) mengidentifikasi APD untuk tugas yang sedang dilakukan

4) menyatakan kebutuhan isolasi listrik.

5) mengidentifikasi jenis dan makna tanda-tanda keselamatan

6) mengidentifikasi jenis pemadam api

7) menyatakan tindakan pada sengatan listrik

KELISTRIKAN KAPAL

Hukum dan regulasi keselamatan

Pada awal abad kesembilan belas berkumpulah para pekerja sebagian besar anak- anak dari
seantero penduduk Britania Raya. Menjadi awal kehidupan, mereka bekerja berjam-jam
lamanya untuk mengabdi pada majikan yang jahat atau pada sang mandor. Untuk menjaga
kesehatan dan moral para pekerja anak-anak pada tahun 1802 oleh Robert Peel diperkenalkan
upaya pengurangan jam kerja para pemagang (pekerja anak-anak) untuk 12 jam kerja per hari
agar dapat menjaga dan memulihkan kondisi mereka. Pada tahun 1833 kemudian perusahaan
melakukan perubahan kebijakan dengan pembatasan jam kerja per minggu bagi anak usia 13.
tahun sampai 18 tahun menjadi 69 jam setiap minggunya. Dengan diperkenalkannya pabrik
Act pada tahun 1833, dilakukanlah penunjukan empat Inspektur pabrik yang bekerja full time.
Mereka diizinkan untuk dapat mempekerjakan sejumlah asisten kecil yang diberi tanggung
jawab untuk memeriksa pabrik di seluruh Inggris, Skotlandia, Irlandia dan Wales. Ini pekerjaan
tambahan, sebagai isyarat bagi pekerja laki-laki dalam mempelopori dalam memodernisasi
pengawasan HSE (Health and Safety Executive), penegakkan hukum keselamatan. ini akhirnya
disahkan oleh parlemen. Tahun-tahun berikutnya semakin berkembang ide-ide parlemen untuk
membuat kebijakan baru dengan cara meningkatkan kekuatan fungsi inspektorat serta
menumbuhkan kekuatan serikat buruh dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan di tempat kerja.

Hukum perundang-undangan

Kisah pembuatan perundangan dari beberapa negara di Eropa terutama dibuat oleh
parlemennya. Peraturan perundang-undangan yang telah disahkan oleh parlemen, dalam masa
perjalanan akhirnya disahkan menjadi undang-undang. Jika dalam perjalanan dan
pelaksanaanya tidak sesuai dengan hukum negara maka siapapun dapat berakibat dituntut oleh
pengadilan dan kemungkinan hukuman penjara bagi pelakunya. Sekarang kita akan melihat
delapan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk industri elektroteknik.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Act 1974

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan undang-undang yang bertujuan untuk


meningkatkan keselamatan di tempat kerja, namun baru-baru ini undang-undang yang paling
penting adalah keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuan dari UU ini adalah untuk memberikan
kerangka hukum dalam memotivasi dan mendorong untuk keselamatan dan kesehatan kerja
berstandar tinggi; UU menempatkan tanggung jawab keselamatan di tempat kerja adalah pada
semua karyawan maupun pemilik perusahaan.

Definisi

Peraturan perundang-undangan telah disahkan oleh pemerintah, oleh karena itu, menjadi
undang-undang
KELISTRIKAN KAPAL

Perusahaan bertugas untuk merawat keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

Untuk melakukan kewajiban ini maka kebijakan yang diberlakukan adalah:

a. situasi dan kondisi tempat kerja dan standar kebersihan harus tetap dijaga

b. bangunan pabrik, peralatan dan perlengkapannya dipelihara secara terus

menerus dengan baik;

c. peralatan keselamatan yang diperlukan, seperti Alat Pelindung Diri APD, pelindung
debu, asap dan pengaman mesin adalah akan sia-sia bila cara menggunakannya tidak
benar (tidak sesuai prosedur);

d. para pekerja dilatih untuk menggunakan peralatan dan penyelamatan pabrik.Karyawan


memiliki tugas untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja mereka. sendiri bahwa
orang lain mungkin dapat juga akan terpengaruh oleh tindakan mereka yang baik.

Untuk melakukan hal ini semua, mereka harus:

a. bertindak yang sewajarnya untuk menghindari cedera pada diri sendiri atau orang lain,
karena cedera akan mempengaruhi produktivitas kerja mereka;

b. bekerja sama dengan perusahaan, membantu untuk selalu mematuhi ketentuan yang di
persyaratan;

c. tidak mengganggu atau menyalahgunakan apapun disediakan untuk melindungi


keselamatan dan kesehatan kerja mereka.

Peraturan Kerja Listrik (PKL)

Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan


Ketenagakerjaan No.: Kep.311/BW/2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Teknisi Listrik dan jika dipadukan dengan undang-undang yang setara (di
Inggris) tahun 1990 sebagai pengganti peraturan yang ada sebelumnya tentang listrik (Pabrik
Act) peraturan khusus tahun 1944. Peraturan yang dibuat di bawah undang-undang
Keselamatan Kerja tahun 1970. Tujuan dari peraturan ini adalah untuk tindakan pencegahan
yang harus diambil terhadap risiko kematian atau cedera dalam aktivitas kerja listrik.

Semua sistem harus dibangun sehingga dapat mencegah bahaya dan dijaga dengan baik.
Setiap aktivitas kerja wajib mantatai prosedur yang telah ditentukan perusahaan agar tidak
menimbulkan bahaya. Dalam hal kerja diarea istrik maka lebih aman bila konduktor dibuat
mati atau di-isolasi sebelum pekerjaan dimulai. PKL tidak memberitahu secara rinci bagaimana
melaksanakan aktivitas kerja dan memastikan memenuhi persyaratannya, tetapi jika proses
yang diajukan individu itu melanggar PKL maka tidak wajib diterima. Untuk membuktikan
bahwa semua langkahnya diambil dengan wajar, tekun dan selalu menghindari pelanggaran.
Maka kontraktor listrik termasuk yang dapat diharapkan untuk memiliki ketekunan ini, jika
instalasi itu dipasang sesuai dengan pemasangan standar PUIL 2000 atau peraturan lain
misalnya IEE atau peraturan standar lainnya yang diakui. Namun, kontraktor listrik harus
menjadi lebih sadar hukum dalam mengikuti dan menggeluti sebagai praktisi dan ahli listrik.
Sebuah kisah nyata di pengadilan Inggris, pembunuhan di Maidstone Crown Court pada tahun
1989. Pengadilan memutuskan bahwa seorang tukang listrik telah menyebabkan kematian
seorang pria akibat dari

KELISTRIKAN KAPAL

Pekerjaan pemasangan instalasi yang buruk pada sebuah sistem pemanas sentral. Dia menerima
hukuman percobaan 9 bulan, Kasus ini telah menggambarkan bukti preseden hukum yang
penting, dan dimasa depan apapun usahanya atau bisnis profesionalitasnya jika menyebabkan
kematian karena kelalaian atau sebab miskin kemampuan kerja akan berhadapan dengan risiko
penuntutan dan kemungkinan hukuman penjara.

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Undang-undang tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ditindaklanjuti


Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tanggung jawab akhirnya berpihak. pada direksi dan
manajer perusahaan jika mempekerjakan lebih dari lima karyawan dan dapat juga
menyelenggarakan secara pribadi tetapi tetap bertanggung jawab. atas kegagalan dalam
mengontrol keselamatan dan kesehatan kerjanya. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
sesuai peraturan tahun 1996 diatas memberitahu kita bahwa manajemen harus memeriksa
tempat kerja secara sistematis, prosedur kegiatan dan manajemen keselamatan yang
pembentukannya melalui proses asesmen risiko. Sebuah catatan sangat menentukan semua
penilaian risiko oleh karena itu harus disimpan di tempat yang aman dan disiapkan untuk
inspektur HSE, diperlukan sebagai laporan. Informasi ini harus dikomunikasikan. setiap saat
kepada seluruh staf yang selalu berubah. Jika dalam pola perilaku kerja perlu keteladanan maka
untuk kepentingan keamanan direkomendasikan catatan penilaian resiko diletakkan di tempat
kerja. Proses penilaian risiko secara rinci dijelaskan pada bab 3.

Risiko yang mungkin memerlukan penilaian formal didunia industri elektroteknik,


diantaranya:

1). Bekerja di ketinggian;

2.) Menggunakan alat-alat listrik listrik

3) Benda yang jatuh

Hak dan tanggung jawab pekerja

Sebagai karyawan pada sebuah industri elektroteknik siapapun akan dipekerjakan oleh
perusahaan dan menerima upah mingguan atau bulanan, yang akan tergantung pada usia dan
kelas yang disepakati oleh serikat buruh atau mungkin peraturan lain. yang mengikat.

Kita telah melihat pada awal bab ini bahwa ada banyak aturan dan peraturan yang menjadi
kewajiban yang harus dipatuhi oleh pengusaha untuk memfasilitasi tempat kerja yang sehat
dan aman. Ada juga tanggung jawab yang berlaku untuk anggota, sebagai karyawan (atau
pekerja) dalam industri elektroteknik, dalam rangka membantu manajemen untuk mematuhi
hukum. Misal, sebagai karyawan semuanya harus:

a. Mematuhi semua permintaan yang sah dan wajar;

b. Berperilaku dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab di tempat kerja:

c. Bekerja dengan perawatan dan keterampilan yang wajar.

Sedangkan sebagai pengusaha dalam mematuhi peraturan harus melakukan:

a berhati-hati menjaga keselamatan diri;

b. tidak meminta melakukan sesuatu yang melanggar hukum atau tidak masuk akal;

c. membayar upah yang disepakati;

d. tidak mengubah kontrak kerja tanpa persetujuan keduanya.


Sebagian besar hal-hal lain yang dapat diharapkan dari karyawan adalah hal-hal seperti
disiplin, ketepatan waktu, keandalan dan kerja keras. Sungguh, hanya akal sehat hal-hal seperti
kesopanan akan membantu siapapun untuk mendapatkan tempat kerja. Jika karyawan memiliki
masalah yang berkaitan dengan hak-hak kerjanya, semua harus dibicarakannya melalui
supervisor atau wakil serikat buruh di tempat kerja.
BAB 3
RULE DAN REGULASI

Instalasi listrik kapal


1. UMUM

Pemasangan instalasi listrik di kapal dalam perencanaannya harus mengetahui


spesifikasi dari kapal baik secara umum maupun mengenai arrangement secara
keseluruhan beserta konstruksi kapalnya. Hal ini akan memudahkan dalam menentukan
penerangan, tata letak peralatan listrik dan perhitungan beban peralatan listrik yang
dibutuhkan
Pemasangan instalasi listrik dimulai dari gambar one line diagram yaitu gambar yang
menunjukkan penjelasan tentang pembagian beban dari Main Switchboard (MSB)
maupun Distribution Board ke beban-beban listrik
Setelah mengetahui gambar one line diagram selanjutnya gambar arrangement of
electric yang berisi tentang tata letak semua peralatan listrik untuk memudahkan
mengetahui

2.PERSIAPAN INSTALASI LISTRIK

Instalasi listrik di kapal yang dilaksanakan, antara lain

Pemasangan jalan kabel dan penembusan kabel,Pemasangan kabel,Pemasangan


pondasi peralatan listrik,Pemasangan peralatan listrik,Penyambungan
kabel,Pemasangan grounding

3. PERENCANAAN GAMBAR

a.Perencanaan gambar instalasi listrik di kapal harus memperhatikan Rules


b. Peraturan pemerintah
C Standard
d. Spesikasi Teknik
e. Pemeliharaan
f. Pengoperasian yang aman
g. Keamanan bagi penumpang, crew dan kapal.

4. GAMBAR INSTALASI LISTRIK

Gambar perencanaan pernasangan instalasi listrik di kapal antara lain:


a.One line diagram
b. Arrangement of electric
c.Wiring diagram
d. Connection diagram
e.Cable cutting list
f. Maker drawing
5. PEMASANGAN JALAN KABEL (CABLE WAY) DAN PENEMBUSAN KABEL
(CABLE PENETRATION)
6.Pemasangan Kabel
7.pondasi peralatan listrik
8.pemasangan peralatan listrik
9.PENYAMBUNGAN KABEL (CABLE CONNECTION)

Cable connection dilaksanakan berdasarkan onnection diagram Prosedur yang baik


pada pemasangan kabel dan bentuk kabel ke alat yang masuk seharusnya disesuaikan
dengan macam, bentuk alat, posisi pemasangan, banyaknya kabel yang akan
dimasukkan dan hubungan posisi peralatan dan letaknya kabel. Apabila kabel di
connect pada alat sesuai dengan wiring, connection diagram dan maker drawing, maka
masing-masing alat akan memperlihatkan fungsinya secara tepat

10. GROUNDING

Grounding peralatan listrik dan kabel-kabel mempunyai tujuan mencegah bahaya listrik
yang disebabkan kontaknya tempat peralatan atau selubung kabel yang diisolasi dengan
sebuah konduktor baik disebakan inteferensi induksi peralatan lain atau rangkaian
gelombang frekwensi tinggi

PUIL 2000

Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) adalah peraturan yang mengatur
instalasi listrik dalam bangunan dan sekitarnya untuk tegangan rendah sampai 1000 V
a.b dan 1500 V a.s, serta gardu transformator distribusi tegangan menengah sampai
dengan 35 kV 1. PUIL 2000 merupakan hasil revisi dari PUIL 1987 dan mencakup
instalasi voltase rendah, terutama untuk perumahan, industri, komersial, dan lokasi lain
yang diatur oleh PUIL . Beberapa poin penting yang terkait dengan PUIL 2000 meliputi:

PUIL 2000 berlaku untuk instalasi listrik dalam bangunan dan sekitarnya.

Ketentuan tentang transformator distribusi tegangan menengah mengacu dari NEC


1999.

PUIL 2000 mencakup instalasi voltase rendah, seperti instalasi listrik dalam
perumahan, industri, komersial, dan lokasi lain yang diatur oleh PUIL

Ruang lingkup PUIL 2000 tidak mencakup jaringan distribusi voltase rendah PLN serta
instalasi voltase tinggi 4.

PUIL 2000 tidak menyebut pembagiannya dalam Pasal, Subpasal, Ayat atau Subayat 1.
Amandemen pada PUIL 2000 dapat dilakukan jika diperlukan, dan Panitia Tetap PUIL
dapat diminta pendapatnya jika terdapat ketidakjelasan dalam memahami dan
menerapkan ketentuan PUIL 2000 1

PUIL 2000 diharapkan dapat memenuhi keperluan pada ahli dan teknisi dalam
melaksanakan tugasnya sebagai perancang, pelaksana, pemilik instalasi listrik, dan para
inspektor instalasi listrik 1.

PUIL 2000 telah mengalami beberapa perubahan dan amandemen selama tahun

SOLAS DAN MARPOL

Pendahuluan

The International Convention for Safety of Life at Sea (SOLAS) 1974 diadopsi Pada
tanggal 1 Nopember 1974 dari The International Conference on Safety of Life at sea,
yang dikumpulkan oleh IMO dan diberlakukan pada tgl. 25 Mei 1980. Sejak saat itu
telah disempurnakan 2 kali dengan:

1. Protocol 1978 yang diadopsi tgl. 17 Pebruari 1978 dari konferensi internasional
"Tanker Safety and Pollution Prevention - 1978 SOLAS Protocol" yang diberlakukan
tgl. 1 Mei 1981, dan

2. Protocol 1988 yang diadopsi tgl. 11 Nopember 1988 dari konferensi internasional
"The Harmonized System of Survey and Certification (HSSC) 1988 SOLAS Protocol"
yang diberlakukan tgl. 3 Pebruari 2000 yang menggantikan serta membatalkan protocol
1978.

Selanjutnya konvensi SOLAS 1974 telah disempurnakan dengan Resolusi yang


diadopsi dari Maritime Safety Committee (MSC) yang tertuang pada SOLAS article
VIII dan dari konferensi SOLAS "Contracting Governments" yang juga tertuang pada
article VIII, yaitu:

1. Amendment 1981, diadopsi dari Resolusi MSC 1(45) dan berlaku tgl. 1 Sepember
1984 2. Amendment 1983, diadopsi dari Resolusi MSC 6(48) dan berlaku tgl. 1 Juli
1986

3. Amendment April 1988, diadopsi dari Resolusi MSC 11(55) dan berlaku tgl. 22
Oktober 1989

Publikasi SOLAS 1974

Publikasi SOLAS 74 berisi gabungan naskah konvensi SOLAS 1974, Protocol SOLAS
1988 dan semua penyempurnaannya, disusun dalam 2 part, yaitu:

Part 1 berisi:
a. Konvensi SOLAS 1974

b. Protocol SOLAS 1988

c. Persyaratan-persyaratan, dan d. Sertifikat-sertifikat.

Part 2 berisi:

a. Resolusi A.883(21) on the Global and Uniform Implementation of the Harmonized


System of Survey and Certification (HSSC)

b. List of Certificates & Documents yang harus ada di kapal c. List of Resolution yang
diadopsi dari konferensi SOLAS

SOLAS terdiri dari 12 Bab

Publikasi SOLAS terbaru adalah tahun 2009

MARPOL

Pengertian dari pencemaran laut adalah setiap bahan yang jika dimasukkan ke dalam
laut dapat membahayakan kesehatan manusia, merugikan sumber-sumber dan
kehidupan. hayati dan kehidupan biota di laut serta merusak keindahan atau
mengganggu penggunaan lain yang sah atas laut, atau dalam kata lain adalah bahan
yang dapat merusak lingkungan hidup di laut.

Bahan yang dapat merusak lingkungan hidup di laut dapat dikategorikan atas:

1. Bahan dari kapal seperti air buangan, pembersihan tanki (tank cleaning), kebocoran
tanki kapal yang disebabkan karena tabrakan / kandas atau kecelakan kapal lainnya
yang mengakibatkan tumpahnya minyak atau bahan lain yang dapat merusak
lingkungan hidup di laut.

2. Bahan pelepasan yang merugikan secara langsung disebabkan oleh explorasi sumber
mineral dasar laut /lepas pantai.

3. Bahan limbah dari galangan kapal kegiatan industri bangunan kapal dan perbaikan

kapal.

4. Bahan dari darat: limbah industri, limbah pemukiman dan limbah kegiatan pertanian.

5. Bahan dari udara: asap pabrik yang jatuh ke laut, asap mesin kapal.
Sejarah MARPOL

Konvensi Internasional untuk pencegahan polusi dari kapal (1973) telah diadopsi oleh
Konferensi Internasional Polusi Laut (IMO) tgl. 8 Oktober s/d 2 Nopember 1973.
Konvensi ini selanjutnya dimodif kasi dengan protokol 1978 yang diadopsi oleh
Konferensi Internasional untuk Keselamatan Tanker dan Pencegahan Polusi (IMO) tgl.
6 s/d 17 Pebruari 1978. Konvensi tersebut yang dimodif kasi dengan protokol 1978
dikenal sebagai "International Convention for the Prevention of Pollution from Ships,
1973 as modif ed by the protocol 1978 relating thereto" atau dalam bentuk pendek
disebut "MARPOL 73/78". Regulasi mencakup beberapa sumber polusi yang
dihasilkan oleh kapal yang terdiri dari Annex I s/d V, konvensi juga telah dimodif kasi
dengan protocol 1997 yang telah mengadopsi Annex VI.

The Marine Environment Protection Committee (MEPC) sejak permulaan berdiri th.
1974 telah mereview beberapa ketetapan Marpol 73/78 dan ditemukan beberapa hal
yang perlu untuk dijelaskan sehingga tidak terjadi kesulitan didalam pelaksanaannya.
Untuk itu MEPC mengembangkan satu kesatuan interpretasi dengan cara
menyempurnakan regulasi yang telah ada dalam bentuk amendments.
BAB 4
MACAM MACAM ALAT UKUR LISTRIK

Macam-macam Alat Ukur Listrik dan Penggunaannya

Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik,
seperti arus listrik, tegangan listrik, daya listrik, dan lain-lain. Alat ukur listrik dapat
diklasifikasikan berdasarkan berbagai macam kriteria, seperti:

 Berdasarkan macam arus


o Alat ukur arus searah (DC)

o Alat ukur arus bolak-balik (AC)

o Alat ukur arus searah dan arus bolak-balik (AC/DC)

 Berdasarkan tipe/jenis
o Tipe jarum petunjuk

o Tipe recorder

o Tipe integrator

o Tipe digital

 Berdasarkan prinsip kerja


o Besi putar (moving iron)

o Kumparan putar (moving coil)

o Elektrodinamik

o Induksi

o Kawat panas

 Berdasarkan sumber tegangan


o Alat ukur arus searah (DC)

o Alat ukur arus bolak-balik (AC)

o Alat ukur arus searah dan arus bolak-balik (AC/DC)

 Berdasarkan tegangan pengujiannya


o Tegangan uji 2 kV

o Tegangan uji 3 kV
o Tegangan uji 4 kV

 Berdasarkan posisi pengoperasian


o Posisi mendatar

o Posisi tegak

o Posisi miring 60°

 Berdasarkan sifat penggunaannya


o Portable

o Papan hubung/panel

 Berdasarkan besaran yang diukur

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai macam-macam alat ukur listrik dan
penggunaannya :

 Ampermeter

Ampermeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya arus
listrik. Ampermeter harus dihubungkan seri dengan rangkaian yang akan diukur.

 Voltmeter

Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan
listrik. Voltmeter harus dihubungkan paralel dengan rangkaian yang akan diukur.

 Wattmeter

Wattmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya daya
listrik. Wattmeter terdiri dari dua kumparan, yaitu kumparan arus dan kumparan
tegangan.

 Kilowatthour (kWh) meter

Kilowatthour (kWh) meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
besarnya energi listrik. kWh meter terdiri dari kumparan arus, kumparan tegangan, dan
piringan aluminium.
 Frekuensi meter

Frekuensi meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya
frekuensi listrik. Frekuensi meter terdiri dari kumparan putar dan magnet permanen.

 Cosphi meter

Cosphi meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya faktor
kerja listrik. Faktor kerja listrik adalah perbandingan antara daya aktif dan daya total.

 Insulator tester

Insulator tester adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya
tahanan isolasi listrik. Insulator tester terdiri dari pembangkit tegangan tinggi dan
ohmmeter.

Alat ukur dengan CT

Alat ukur dengan CT adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran listrik
yang besar, seperti arus listrik. Alat ukur ini menggunakan transformator arus (CT) untuk
menurunkan arus listrik yang besar menjadi arus listrik yang lebih kecil sehingga dapat diukur
oleh alat ukur.

 Phasa sequence

Phasa sequence adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui urutan fasa
listrik. Urutan fasa listrik yang benar adalah R-S-T atau T-S-R.

 Batas Ukur pada Alat Ukur Listrik

Setiap alat ukur listrik mempunyai batas ukur tertentu. Batas ukur adalah harga
maksimum yang dapat diukur oleh alat ukur tersebut. Untuk membaca hasil pengukuran
alat ukur listrik, perlu diperhatikan batas ukur alat ukur tersebut.
BAB 5
PERALATAN BANTU KERJA LISTRIK

1. Testpen

Tespen merupakan suatu alat kerja yang wajib dibawa dimanapun teknisi listrik
bekerja.Testpen berfungsi sebagai alat kerja untuk mendeteksi atau memeriksa apakah
suatu peralatan listrik dialiri tegangan atau tidak.Bentuknya kecil, ringan, mudah
dibawa dan ditaruh dalam saku, dan dapat juga digunakan untuk membuka sekrup-
sekrup ukuran kecil.

Untuk menjaga keselamatan saat bekerja, Setiap teknisi listrik harus


memastikan terlebih dahulu setiap peralatan yang akan diperiksa atau diperbaikinya,
apakah masih bertegangan atau tidak dengan menggunakan Testpen, sebelum memulai
pekerjaan

2. Tang (Pliers)

Tang merupakan suatu alat kerja sejenis tuas, yang terbuat dari bahan logam
dengan dilapisi karet (Isolasi) dibagian pegangan (gagang).Sebenarnya Tang juga
banyak digunakan untuk pekerjaan montir, mekanik, teknisi mesin, tukang kayu, dan
pekerjaan lainnya.Namun khusus untuk Teknisi Listrik, Tang yang digunakan harus
yang di desain khusus untuk kerja listrik, memiliki bahan isolasi/karet pada pegangan
(gagang) dengan kemampuan bahan isolatornya mencapai 1000Volt (tegangan tembus
isolator), sehingga aman untuk digunakan pada pekerjaan yang berhubungan dengan
Tegangan Listrik.Tang yang biasa digunakan sebagai Alat kerja Teknisi Listrik
(Electrician), terdapat berbagai macam, sesuai dengan bentuk dan kegunaannya.

 Tang kombinasi

Tang Kombinasi (Combination Pliers) Tang kombinasi


berfungsi sebagai alat bantu untuk memegang, mencengkeram,
memuntir, memotong berbagai benda kerja.Contoh penggunaan Tang
kombinasi: Tang kombinasi dapat digunakan untuk memegang kabel,
memotong kabel, memuntir kabel, menyambung kabel, membuka
baut/sekrup kecil yang sulit dibuka dengan obeng, dan berbagai fungsi
lainnya.

 Tang potong

Tang potong (Side Cutting Pliers) Tang potong berfungsi


sebagai alat kerja untuk memotong kabel listrik, wire

 Tang Lancip

Tang lancip (Long-Nose Pliers) Tang Lancip berfungsi sebagai


Alat kerja listrik untuk memegang benda kerja yang berukuran kecil,
memuntir kabel, membuat bulatan di ujung kabel, dan dapat juga
digunakan untuk memotong kabel.

 Tang Skun

Tang skun (Crimping Pliers) Tang Skun berfungsi sebagai alat


kerja listrik untuk menjepit skun kabel (Cable Scone) pada ujung kabel
listrik agar terpasang dengan baik. Selain itu Tang Skun (Crimping
Pliers) juga dapat digunakan untuk mengupas, dan memotong kabel
yang berdiameter kecil.

3. Obeng (Screw-Drivers)

Obeng merupakan suatu alat kerja yang berbentuk bulat memanjang, berbahan
logam dengan dilapisi bahan karet/isolator dibagian pegangan (Gagang).

Sama halnya dengan Tang, Obeng tak hanya digunakan untuk alat kerja teknisi
listrik, Obeng juga digunakan oleh Teknisi mesin, Montir, Bengkel, Mekanik, tukang
kayu, dan pekerjaan lainnya.

Namun Obeng yang digunakan untuk Teknisi Listrik (Electrician) harus


memiliki desain khusus, terbungkus dengan bahan karet atau Isolator pada hampir
seluruh bagian dari obeng tersebut kecuali pada bagian ujung (mata Obeng), dengan
ketahanan tegangan tembus isolasi sebesar 1000Volt. sehingga aman untuk digunakan
untuk berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan tegangan Listrik.

Tedapat berbagai macam jenis, bentuk dan ukuran Obeng yang digunakan oleh Teknisi
Listrik, namun secara umum Obeng tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

 Obeng Plus (+)

Obeng Plus (Philips Screw-drivers) Obeng Plus biasa juga disebut dengan
Obeng Kembang atau dalam bahasa inggris disebut dengan Philips Screw-Drivers.

Obeng Plus berfungsi sebagai alat kerja listrik untuk membuka, memasang,
mengendurkan, mengencangkan baut atau sekrup yang memiliki bagian atas (Kepala)
berbentuk silang (Plus).

 Obeng Minus (-)

Obeng Minus (Slotted Screw-driversObeng Minus biasa juga disebut dengan


Obeng Pipih atau dalam bahasa inggris disebut dengan Slotted Screw-Drivers.

Obeng Minus berfungsi sebagai alat kerja listrik untuk membuka, memasang,
mengendurkan, mengencangkan baut atau sekrup yang memiliki bagian atas (Kepala)
berbentuk Pipih (Minus).

4. Solder (Patri)
Solder merupakan suatu alat kerja listrik yang berfungsi untuk mencairkan
Timah Solder, untuk keperluan sambungan kabel berukuran kecil, maupun pemasangan
berbagai komponen listrik pada Papan rangkaian (PCB).

Sambungan kabel (wire) dengan cara di solder termasuk cara penyambungan


yang baik dan aman, karena sambungan terhubung dengan kuat (Tidak mudah longgar).

5. Kunci Inggris (Adjustable Wrench)

Kunci Inggris merupakan suatu alat kerja yang banyak digunakan oleh berbagai
teknisi, baik untuk teknisi listrik, teknisi mesin, montir, mekanik, dan lainnya.

Namun, khusus untuk Kunci inggris yang digunakan sebagai alat kerja Tukang
listrik (Electrician), harus didesain khusus dengan dilengkapi pengaman dibagian
pegangan atau gagang dari bahan karet atau bahan Isolator yang tidak tembus tegangan
listrik, sehingga aman digunakan. Kunci inggris adalah suatu alat kerja yang berfungsi
untuk membuka, mengendurkan, mengencangkan baut, dengan ukuran yang dapat
disesuaikan (Adjustable).

6. Cutter

Cutter (Pemotong) adalah suatu alat kerja sejenis pisau yang dapat digunakan
untuk memotong, bagian pegangan (Gagang) berbahan plastik (Isolator). Khusus untuk
alat kerja teknisi listrik, Cutter digunakan untuk mengupas, membelah bagian isolasi
kabel listrik yang memiliki ukuran lebih besar, yang tidak dapat dikupas dengan
menggunakan Tang.

7. Isolasi

Selasiban, Isolasi, Insulation Tape (Isolasi). Isolasi merupakan suatu alat atau
bahan kerja yang pastinya dibawa oleh seorang tukang listrik atau teknisi listrik. Isolasi
(Selasiban) berfungsi untuk membalut/membungkus bagian sambungan-sambungan
kabel agar tegangan listriknya dapat ter-isolasi dan tidak membahayakan.

8. Tas pinggang (Bag Pouch)

Tas pinggang juga merupakan suatu alat kerja yang banyak digunakan atau
dibawa oleh seorang teknisi listrik. Tas pinggang (Bag Pouch) berfungsi sebagai wadah
atau tempat untuk menyimpan berbagai peralatan dan alat kerja sehingga mudah untuk
dibawa kemana-mana saat bekerja.

9. Multitester

Multitester, Multimeter, atau AVO meter | Multi tester merupakan salah satu
alat kerja seorang tukang listrik yang sangat penting.Multi tester berguna untuk
melakukan berbagai pengukuran yang menyangkut dengan kelistrikan, seperti untuk
mengukur besar tegangan listrik (Volt)), untuk mengukur arus listrik DC, mengukur
nilai resistor (Tahanan), dan lain sebagainya. Multi tester yang biasa digunakan oleh
seorang teknisi listrik ada 2 macam, yaitu:
o Multi tester Analog
o Multi tester Digital

10. Tang Ampere

Tang ampere (Clamp Meter) Tang Ampere (Clamp-meter) merupakan suatu


alat kerja listrik yang berfungsi untuk mengukur besaran Arus listrik AC. Cara
mengukur Arus listrik dengan menggunakan Tang ampere sangat praktis dan mudah,
hanya dengan menjepit (Melingkarkan) bagian Tang ampere yang menyerupai tang
(Penjepit), maka besar arus yang mengalir pada suatu kabel dapat diketahui, tanpa harus
membuka atau memutuskan kabel tersebut. Jika Multitester dapat digunakan untuk
mengukur Arus (Ampere) listrik searah (DC), maka Tang Ampere (Clamp Meter) dapat
digunakan untuk mengukur besar Arus listrik AC (Arus bolak-balik).

11. ELCB Tester

ELCB Tester adalah suatu alat kerja listrik yang berfungsi untuk mengetahui
kondisi atau kehandalan dari suatu alat pengaman anti kontak (ELCB) yang sudah
terpasang pada suatu instalasi listrik.
ELCB tester dapat mengetahui apakah ELCB (Anti Kontak Listrik) yang
terpasang masih dalam kondisi bagus dan dapat memberikan perlindungan pada saat
terjadi kebocoran listrik (Kesetrum).

12. Insulation Tester

Insulation tester atau disebut juga dengan Megger (Mega-Ohm Meter)


Insulation Tester (Megger) merupakan suatu alat kerja listrik yang berfungsi untuk
mengukur kondisi isolasi dari suatu kabel penghantar listrik.

13. Temperature Infrared

Temperature Infrared, Temperature Non-Contact.Temperature Infrared


merupakan suatu alat kerja atau alat ukur suhu dengan prinsip kerja Infra-merah.Alat
ukur Temperature Infrared ini dapat mengukur suhu suatu benda tanpa harus
bersentuhan langsung dengan benda yang diukurnya.Alat ini digunakan untuk
mengetahui kondisi berbagai peralatan listrik, seperti kondisi Suhu Kabel, Suhu
Transformer, Suhu sambungan-sambungan kabel, Suhu terminal-terminal kabel, suhu
Capasitor, suhu motor listrik dan berbagai peralatan listrik lainnya.
Seperti kita ketahui, jika berbagai peralatan listrik memiliki suhu panas yang
cukup tinggi, akan mengakibatkan berbagai kerusakan dan bahkan dapat menimbulkan
api atau kebakaran.Oleh karena itu harus dilakukan pemeriksaan secara berkala
terhadap kondisi Suhu/Panas berbagai peralatan listrik dan instalasi dengan
menggunakan IR-Temperature.

14. Vibration Test (Vibration Pen)


Vibration Test merupakan suatu alat kerja listrik yang berfungsi untuk
mengukur besar getaran berbagai peralatan listrik, motor listrik, genset, dan sebagainya.
Pengukuran Getaran (Vibrasi) sangan penting untuk dilakukan agar mengetahui
kondisi berbagai mesin, peralatan listrik yang sedang beroperasi, dan selanjutnya untuk
dapat direncanakan perawatan dan perbaikan pada mesin-mesin tersebut.

15. Grounding Tester

Grounding Tester merupakan suatu alat kerja listrik yang berfungsi untuk
melakukan pengukuran terhadap kondisi Grounding atau pentanahan yang sudah
terpasang.
Grounding ((Pentanahan) diukur untuk mengetahui berapa nilai tahanan groundingnya,
Nilai tahanan grounding sebaiknya dibawah 2 ohm. (<2 ohm).
BAB 6
KABEL LISTRIK

TEORI KABEL
Pada topik ini menjelaskan hal hal yang berkaitan dengan kabel yang digunakan pada kapal

A. Pengertian Kabel
Kawat dan kabel listrik merupakanmedia penghantar tenaga listrik dari sumber
tenaga listrik ke peralatan yang menggunakan tenaga listrik atau menghubungkan suatu
peralatan listrik ke peralatan listrik lainnya. Pengertian: Kawat
Sebuah penghantar masif (single solid conductor) atau beberapa buah yang
tergabung menjadi satu dan terbungkus oleh bahan isolasi.
 Penghantar listrik 2 atau lebih yang masing masing terbungkus bahan isolasi yang
terpisah satu sama lainnya, kemudian bersama sama terbungkus isolasi (multi
conductor cable).
 Penghantar listrik 2 atau lebih yang masing masing terbungkus bahan isolasi yang
terpisah satu sama lainnya, kemudian dipilin Bersama
Type type kawat dan kabel
Kawat dan kabel dibuat dan dirancang sesuai dengan kondisi pemakaiannya.
Tujuannya adalah untuk memperkecil bahaya yang timbul dan kerusakan terhadap kawat
atau kabel tersebut. Tipe dari kabel berdasarkan atas bahan dan isolasinya seperti kabel
kabel buatan inggris diantaranya "NYVIN singkatan dari Nylon Polyvinyl Chloride
(PVC), TERSIL singkatan dari (Tersilicon (polyester silicon), TRINIVIN dari kata Three
Single Nyvin Cablesdan METSHEAT dari kata Metal Braided Sheath.
Jenis-jenis kabel dinyatakan dengan singkatan-singkatan, terdiri dari sejumlah huruf,
dankadang juga angka. Karena banyaknya jenis kabel yang ada sering tidak mudah untuk
mengenali konstruksi suatu kabei hanya dari nama dan singkatannya saja tanpa
ketarangan tambahan, sekalipun nama singkatan itu disusun suatu sumber tertentu.
Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti penghantar (urat), baik yang berbentuk
solid maupun serabut yang masing-masing dilengkapi dengan isolasinya sendiri dan
membentuk suatu kesatuan. Lihat PUIL PASAL 110- 113,110-K1 S/D K4 penyatuan atau
penggabungan satu atau lebih inti-inti pada umumnya dilengkapi dengan selubung, atau
mantel pelindung.

B. Sambungan Kabel
Penyambungan antara 2 penghantar atau penyambungan dengan cara ekor babi (pig
tail), puntir, bolak balik (turnback), sambungan kabel bernadi banyak, cabang datar (plain
jointi dancabang simpul (knotted tap joint) haruslah dipasang dengan rapat. Sesuai dengan
syarat-syarat dalam PUIL 2000 tentang sambungan
listrik yakni:
 Sambungan puntir harus dilaksanakandengan:
a. menggunakan penyambung puntir; atau
b. cara dilas atau disolder. sebelum dilas atau disolder, sambungan itu
harusdipuntirdahulu agar diperoleh sambunganyangbaiksecaramekanisdan
listrik.
 Bahan yang digunakan seperti solder, fluks, dan pasta harus terbuat dari jenis
yangtidak berakibat buruk terhadap instalasi dan perlengkapan listrik. Dalam
suatu instalasi listrik, biasanya digunakan beberapa macam sambungan kabel.
antaralain:

 Pig Tail:
cara menyambung kavei yang paling sederinana berbentuk ekor babi.
sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau
beberapakabel pada satutitik.
 Sambungan Puntir:
ada dua macamcara sambungan puntir yaitu, sambungaan puntir bell hangers
dan sambungan puntir westernunion.
 Turn Back:
cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus.Sering
disebut sambungan bolak-balik.
 Single Wrapped Cable Spice:
cara menyambung kabel yang bernadi banyak. yaitu dengan menganyam
sesuaidengan arahalurnya.
 Knotted Tap Joint
ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar
dengan memberi suatu simpul agar sambungan lebihkuat.
 Loop kabel atau mata itikkabel:
Sambungan mata itik atau loop kabel digunakan untuk menyambung antara
penghantar dengan terminal strip atau buskar Ataupusi penyambungan 2
penghantar atau lebih.
BAB 7
SAMBUNGAN KABEL

TEORI SAMBUNGAN KABEL


Teori Dasar

❖ Sambungan Kabel
Penyambungan antara 2 penghantar atau penyambungan dengan cara ekor
babi (pig tail), puntir, bolak balik (turnback), sambungan kabel bernadi banyak,
cabang datar (plain joint) dan cabang simpul (knotted tap joint) haruslah dipasang
dengan rapat. Sesuai dengan syarat-syarat dalam PUIL 2000 tentang sambungan
listrik yakni:
 Semua sambungan listrik harus baik dan bebas dari gaya tarik.
 Sambungan antar penghantar dan antara penghantar dan perlengkapan listrik
yang lain harus dibuat sedemikian sehingga terjamin kontak yang aman dan andal.
 Gawai penyambung seperti terminal tekan, penyambung puntir tekan, atau
penyambung dengan solder harus sesuai dengan bahan penghantar yang
disambungnya dan harus dipasang dengan baik .
 Dua penghantar logam yang tidak sejenis (seperti tembaga dan aluminium atau
tembaga berlapis aluminium) tidak boleh disatukan dalam terminal atau
penyambung punter kecuali jika alat penyambung itu cocok untuk maksud dan
keadaan penggunaannya.

➢ Pig Tail : cara menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk ekor babi.
sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau
beberapa kabel pada satutitik.
➢ Sambungan Puntir : cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu
garis lurus. ada dua macam cara sambungan puntir yaitu; sambungaan puntir bell
hangers dan sambungan puntir westernunion.
➢ Turn Back : cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis
lurus, dimana kabel ditekuk balik, dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan
yang lebih kuat terhadap rentangan maupun tarikan, sehingga sering disebut
sebagai sambunganbolak-balik.
➢ Single Wrapped Cable Spice : cara menyambung kabel yang bernadi banyak,
yaitu dengan menganyam sesuai dengan arahalurnya.
➢ Knotted Tap Joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam
satu bidang datar dengan memberi suatu simpul agar sambungan lebihkuat.

❖ Loop kabel atau mata itikkabel


Sambungan mata itik atau loop kabel digunakan untuk menyambung antara penghantar dengan
terminal strip atau busbar. Ataupun untuk penyambungan 2 penghantar atau lebih pada sebuah
busbar atau terminal strip

➢ KabelNYA Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar atau kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam
sesuai dengan peraturan PUIL.. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat,
tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
➢ KabelNYM Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau
abu- abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis,
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari
NYA).

PROSEDURPELAKSANAAN
Membuat macam-macam sambungan kabel
Penyambungan kabel dengan cara ekor babi (pigtail) Sambungan ini digunakan untuk
menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik. Penyambungan
cara ini sering dijumpai pada kotak sambung dan umumnya dipasang "lasdop" sebagai
pengikat dan sekaligus sebagai isolasi.
Cara penyambungan :
 Kupas masing-masing kabel NYAsepanjang 5 cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas.
 Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap bagian nadi kabel
yang terkupas.
 Bengkokan tembaga kabel sebesar 90o 4. Tempelkan menjadi satu bagian. Bagian kabel
yang terkupas kemudian diputar dengan tang kombinasi dengan rapi dan kuat.
 Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan ukuran
lasdop Tutup hasil sambungan dengan lasdop.
Penyambungan kabel dengan cara punter
Sambungan ini digunakan untuk penyambungan antara dua kabel yang berbentuk satu
garis lurus . Menyambung cara puntir ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu sambungan
bell hangers dan sambungan western union. Perbedaan dari kedua bentuk sambungan
puntir tersebut terletak pada jumlah puntirannya, sedangkan cara menyambungnya
adalah sama. Sambungan ini digunakan untuk menyambung kabel yang kurang
panjang. Penyambungan cara ini sering dijumpai pada pekerjaan instalasi penerangan
dalamrumah.
Cara penyambungan :
 Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 15 Cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas.
 Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada bagian kabel yang terkupas.
 Bengkokan tembaga kabel sebesar 90o
 Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir pakai tang
kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengankuat.
 Puntir uliran ditengahnya lebih banyak untuk membentuk sambungan puntir Western
union. Sedangakan untuk membentuk sambungan puntir Bell hangers puntir uliran
tengahnya lebih sedikit.
 Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan
 Tutup hasil sambungan dengan isolasi, secara rapi

Penyambungan kabel dengan cara bolak balik ( Turn Back)

Penyambungan kabel dengan cara bolak balik ( Turn Back) Menyambung dengan cara
bolak balik ini dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan yang lebih kuat terhadap
rentangan maupun tarikan. Umumnya kabel yang digunakan untuk sambungan ini adalah
kabel dengan penampang 4 mm2 karena mudah ditekuk dan dipuntir dengan tangan. Untuk
kabel yang ukuran lebih besar dilakukan dengan cara sambungan bolak balik “Britannia“
atau dengan model sambungan “Scarf“.
Cara penyambungan :

 Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 15 Cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tangpengupas.
 Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada bagian kabel yang
terkupas.
 Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir pakai tang
kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengankuat
 Bentuk tembaga kabel dengan menggunakan sambungan pig tail dengan sedikit
disisakan bagian ujungnya, kemudian bengkokan kearah yang berlawanan dengan
sisanya dililitkan pada kabellainnya.
 Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan
kebutuhan.
 Tutup hasil sambungan denganisolasi.

Penyambungan kabel bernadibanyak


Menyambung kabel bernadi banyak tidak bisa dilakukan dengan cara-cara
menyambung kabel bernadi tunggal seperti yang dipraktekkan diatas, sebab hasilnya
tidak akan bagus dan tidak rapi.
Cara penyambungan :
 Kupas masing-masing kabel NYF sepanjang 10 cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tangpengupas
 Uraikan dan beri tanda untuk memudahkanpenyambungan
 Uraikan kabel sebanyak 7 cabang, dengan masing-masing cabang diuraikan menjadi 4-
5cabang.
 Bersihkan dengan cara scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiapbagian nadi
kabel yangterkupas.
 Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir/dililit pakai
tang kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiridan kekanan dengankuat
 Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan.
 Tutup hasil sambungan yang telah selesai denganisolasi.

MENCABANG KABEL DATAR (Plainjoint)


Pada hantaran yang panjang, misalnya antara rol-rol sekat dapat dilakukan
pencabangan tanpa harus memutus kabel utamanya, melainkan hanya dikupas kabelnya
sepanjang kebutuhan.
Cara penyambungan
 Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tangpengupas.
 Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap bagian nadi
kabel yangterkupas.

Dasar Teori
Sistem Direct OnLine
Direct Online adalah teknik yang memungkinkan kita untuk start/stop motor melalui
suatu rangkaian kontrol atau bisa disebut sebagai Rangkaian Pengunci karena rangkaian
DOL berfungsi untuk menjaga agar arus listrik tetap mengalir pada sebuah rangkaian
pengendali. Rangkaian DOL adalah rangkaian yang paling dasar/sederhana saat
mempelajari sistem pengendali.
Rangkaian DOL dibagi atas dua rangkaian:

 Rangkaian Daya Pada rangkaian daya anda akan menemukan komponen utama yang
akan mengalirkan daya dari sumber ke beban yaitu motor.
 Rangkaian Kontrol Kontrol ini bekerja melalui sebuah device listrik yang disebut
dengan kontaktor yang akan memutuskan/mengalirkan daya dari sumber ke motor
melalui anakanak kontaknya.

Alat Pengasut Terhubung Langsung (DIRECT ON LINESTARTER)


DOL Starter adalah metoda starting motor dengan memberikan tegangan penuh dari
jala-jala secara langsung. Starter jenis ini biasanya digunakan untuk motor-motor listrik
yang berukuran kecil. DOL Starter digunakan apabila penurunan tegangan saat motor
dihidupkan (starting) tidak menjadi masalah atau tegangan jatuh tidak melewati batas
toleransi yang diijinkan mengingat arus starting motor jenis ini bisa 4-7 kali lebih besar
dari arus nominalnya.
Komponen Yang Menunjang Sistem Direct OnLine
Pengaman (CircuitBreaker)
Circuit breaker adalah saklar elektrik yang berfungsi otomatis untuk mencegah
kerusakan terjadi pada sirkuit listrik dikarenakan adanya hubungan singkat / short
circuit, beban berlebihan / overload, dan gangguan ke tanah / ground fault.
Kontak Magnet(kontaktor)
(Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila dialiri arus
listrik akan timbul medan magnet pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya
tertarik oleh gaya magnet yang timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan
menutup dan kontak Bantu NC (Normally Close) akan membuka.
Komponen penting pada kontaktor (Magnetic Contactor) :
• kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja bila mendapat
sumber teganganlistrik.
• kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5, dan6.
• kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14, ataupun angka
21,22,23,24 dan juga angka depan seterusnya tetapi angka belakang tetap dari 1
sampai 4.

PushButton
Push botton disebut juga saklar tekan atau tombol tekan. Bekerja pada saat tombol
ditekan akan merubah kontak NO menjadi terhubung dan NC menjadi terputus.
LampuIndikator
Lampu indikator ini difungsikan sebagai indikator dalam suatu rangkaian, rangkaian
tersebut dapat berjalan atau tidak.
Thermal Overload Relay(THOR)
Thermal Over Load Relay adalah peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih. Jaringan listrik akan putus bila
arus yang melewati lebih besar dari setting arus Thermal Over Load dengan melalui
proses panas yang terdapat pada relay.
BAB 8
LANJUTAN SAMBUNGAN KABEL

Sistem Direct OnLine


Direct Online adalah teknik yang memungkinkan kita untuk start/stop
motor melalui suatu rangkaian kontrol atau bisa disebut sebagai Rangkaian
Pengunci karena rangkaian DOL berfungsi untuk menjaga agar arus listrik
tetap mengalir pada sebuah rangkaian pengendali. Rangkaian DOL adalah
rangkaian yang paling dasar/sederhana saat mempelajari sistem pengendali.
Rangkaian DOL dibagi atas dua rangkaian:

Rangkaian Daya
Pada rangkaian daya anda akan menemukan komponen utama yang akan
mengalirkan daya dari sumber ke beban yaitu motor. Mengalir atau
tidaknya daya untuk motor ini diatur oleh rangkaiankontrol.
Rangkaian Kontrol
Kontrol ini bekerja melalui sebuah device listrik yang disebut dengan
kontaktor yang akan memutuskan/mengalirkan daya dari sumber ke motor
melalui anak- anak kontaknya. Biasanya kontak yang digunakan adalah
jenis normal terbuka atau Normally Open yang sering disingkat dengan
NO).

Sistem Direct On Line ini sangat sederhana, sering digunakan di industri


dan biasanya dipakai untuk menjalankan motor dengan kapasitas daya 1 kw
sampai 5 kw (misal : untuk starting motor pompa, motor kompresor).
Dinamakan Direct On Line karena menghubungkan langsung antara
sumber dengan beban. Sedangkan sumber tegangannya adalah
menggunakan sistem 3 phase dengan netral dihubungkan pada titik bintang.
Motor listrik ini biasanya mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
Rated Daya : 1 sampai 5 kw
RatedTegangan : 220 / 380 volt
Rated Frekuensi : 50 / 60 Hz
Cosα : 0,6 sampai0,8
Connection : star ( Y)

2. Alat Pengasut Terhubung Langsung (DIRECT ON LINE STARTER)


DOL Starter adalah metoda starting motor dengan memberikan tegangan
penuh dari jala-jala secara langsung. Starter jenis ini biasanya digunakan
untuk motor-motor listrik yang berukuran kecil. DOL Starter digunakan
apabila penurunan tegangan saat motor dihidupkan (starting) tidak menjadi
masalah atau tegangan jatuh tidak melewati batas toleransi yang diijinkan
mengingat arus starting motor jenis ini bisa 4-7 kali lebih besar dari arus
nominalnya. Sebagai contoh jika motor dalam kondisi running arusnya
sekitar 4 ampere, maka ketika starting bisa mencapai 16 s/d 28ampere.

Sifat-sifat dasar pengasutan diberikan pada Gambar 1. Pengasutan tersebut


mencakup sebuah alat sambung (kontaktor) 4 kutub, yang mana satu kutub
berfungsi untuk tujuan menahan. Kumparan alat sambung bekerja sebagai
sebuah pemutus tanpa tegangan seandainya terjadi kerusakan sumber atau
suatu hubungan yang terbuka.

Gambar 1. Pengasutan dengan terhubung langsung

Dengan isolator pada posisi ON dan kontak-kontak LM dijembatani oleh


tombol asut, kontaktor 415 V bekerja dan daya dibawa ke motor.
Membukanya kontak oleh tombol stop jelas menyela (menginterupsi)
rangkaian penahan.
Kumparan-kumparan beban lebih atau solenoida dalam beberapa hal
menjalankan suatu mekanisme sederhana (untuk kejelasan tidak
diperlihatkan) yang memutuskan pengasutan pada nilai arus beban-lebih
yang telah ditetapkan lebih dahulu. Peredam oli yang dapat disetel dapat
dipasang untuk mencegah pemutusan oleh kenaikan mendadak gelombang
untuk arus asut. Sebagai suatu kemungkinan lain untuk operasi magnetik,
digunakan pelepas-pelepas beban lebih secara panas yang didasarkan pada
prinsip dua logam, terutama dalam ukuran-ukuran yang lebihkecil.
Adalah menarik untuk memperhatikan bahwa tombol-tombol tambahan
untuk pengasutan dirangkaikan paralel dengan kontak-kontak LM;
sedangkan tomboltombol tambahan untuk stop dihubungkan secara seri
dengan hubungan YY1 terlepas. Untuk sebuah unit jarak jauh dengan
tombol start dan stop yang digabungkan hanya diperlukan tigakawat.
3. Komponen Yang Menunjang Sistem Direct OnLine
A. Pengaman (CircuitBreaker)

Gambar 2. Circuit Breaker

Pengaman listrik harus selalu dipasang pada setiap panel dengan urutan
pemasangan sebagai berikut: NFB dan MCB. Ketentuan yang besarnya arus
pengaman tidak boleh melebihi arus nominal kabel yang dipasang pada
rangkaian pengendali atau rangkaianpengawatan.

Circuit breaker adalah saklar elektrik yang berfungsi otomatis untuk


mencegah kerusakan terjadi pada sirkuit listrik dikarenakan adanya
hubungan singkat / short circuit, beban berlebihan / overload, dan gangguan
ke tanah / ground fault. Salah satu bahaya dari penggunaan arus listrik yang
tidak benar adalah terjadinya hubungan pendek terjadi karena aliran listrik
lebih besar daripada tahanan listrik sehingga menyebabkan arus meledak,
memotong sirkit listrik dan menghentikan aliran listrik. Pada panel listrik
terdapat circuit breaker yang memproteksi dari arus pendek. Arus pendek
berbahaya karena dapat menyebabkan percikan api yang kemudian
menyebabkan kebakaran. Hal ini membahayakan nyawa pekerja maupun
masyarakat di sekitarnya.

B. Kontak Magnet(kontaktor)
Gambar 3. Kontaktor

Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja


berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat
sebuah belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan magnet
pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet
yang timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan menutup dan
kontak Bantu NC (Normally Close) akan membuka.
Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak Bantu. Kontak
utama digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak Bantu digunakan
untuk rangkaian kontrol. Didalam suatu kontaktor elektromagnetik terdapat
kumparan utama yang terdapat pada inti besi. Kumparan hubung singkat
berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi saling melekat.
Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet
pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat
yang dikopel dengan kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor
tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya
akan bergerak dari posisi normal dimana kontak NO akan tertutup
sedangkan NC akan terbuka. Selama kumparan utama kontaktor tersebut
masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya akan tetap pada posisi
operasinya. Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu
tinggi maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak
kumparan kontaktor tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu
rendah maka akan menimbulkan tekanan antara kontak-kontak dari
kontaktor menjadi berkurang. Hal ini menimbulkan bunga api pada
permukaannya serta dapat merusak kontakkontaknya. Besarnya toleransi
tegangan untuk kumparan kontaktor adalah berkisar 85% - 110% dari
tegangan kerjakontaktor.
Komponen penting pada kontaktor (Magnetic Contactor) : kumparan
magnit (coil) dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja bila mendapat
sumber teganganlistrik. kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5,
dan6.
kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14, ataupun angka
21,22,23,24 dan juga angka depan seterusnya tetapi angka belakang tetap
dari 1 sampai
4.
Jenis kontaktor magnit (Magnetic Contactor) ada 3 macam yakni, kontaktor
magnit utama, kontaktor magnit bantu, kontaktor magnit kombinasi.

C. PushButton

Gambar 4. Push Button

Push botton disebut juga saklar tekan atau tombol tekan. Bekerja pada saat
tombol ditekan akan merubah kontak NO menjadi terhubung dan NC
menjadi terputus.

D. LampuIndikator

Gambar 5. Lampu Indikator

Lampu indikator ini difungsikan sebagai indikator dalam suatu rangkaian,


rangkaian tersebut dapat berjalan atau tidak.
Thermal Overload Relay(THOR)

Gambar 6. Thermal Overload Relay (THOR)

Thermal Over Load Relay adalah peralatan kontrol listrik yang berfungsi
untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih. Jaringan listrik
akan putus bila arus yang melewati lebih besar dari setting arus Thermal
Over Load dengan melalui proses panas yang terdapat pada relay.Pada saat
mereset kembali memerlukan waktu untuk mengaktifkan kembali karena
perlu proses pendinginan temperature terlebih dahulu.
TDR Time DelayRelay

TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay penunda
batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi
yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.Peralatan kontrol ini
dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC
(MagneticContactor), Thermal Over Load Relay, dan
lainlain. Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu
bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk
mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem
bintang ke segitigadalam delay waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai