Anda di halaman 1dari 6

Nama : clarissa aurella checyaletta

Nim : 20198028

Soal teori

1. Jam Kerja Karyawan Konvensional


Jam kerja konvensional ini merupakan jam kerja yang teratur untuk setiap harinya. Karyawan
diharuskan masuk kerja dan pulang kerja pada jam tertentu yang dianggap secara ideal
dapat menjadi waktu yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan yang ada

Jam Kerja Karyawan Shift


Jadwal kerja ini diberlakukan pada perusahaan yang memiliki bisnis/unit pabrik yang
beroperasi selama 24 jam seperti customer service pada layanan online, atau kafe dan
restoran 24 jam, dan sebagainya. Penerapan jam kerja ini harus dibagi agar setiap karyawan
mendapatkan jatah jam kerja yang sama dan waktu kerja yang adil.

Jam Kerja On/Off


Sistem jam kerja ini memberikan jatah kerja dan libur pada rentang waktu yang panjang.
Karyawan memiliki tanggung jawab bekerja selama beberapa minggu atau bulan, dengan
ganjaran libur yang didapatkan juga sebanding dengan waktu kerja yang diberikan pada
setiap periode waktu

Jam Kerja Freelance atau Pekerja Lepas


Jam kerja freelance sangat fleksibel dan bergantung pada pekerjanya itu sendiri. Waktu kerja
ditentukan secara mandiri, serta waktu libur atau off yang juga ditetapkan dengan cara yang
sama. Yang terpenting dari sistem jam kerja ini adalah orientasi pada hasil kerja yang
ditargetkan.
2. Penerapan Strategi Integrasi Vertikal ialah perusahaan memperoleh kendali penuh terhadap
input atau sumberdaya dengan menjadi pemasok sendiri. Seperti sebuah perusahaan tenaga
surya yang menghasilkan produk fotovoltaik dan juga memproduksi sel yang digunakan
untuk membuat produk lain.
Trisakti membeli alat alat kantor kepada suatu toko yang memiliki merek sendiri lalu trisakti
memiliki satu manufaktur dan mengontrol alat-alat kantor tersebut. Karena memotong
perantara , trisakti dapat menggunakan produk itu dengan harga yang jauh lebih rendah.

3. EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan


biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pemesanan
persediaan. Dengan menetapkan kebijaksanaan EOQ maka di dalam setiap tahun dapat
ditentukan lebih banyak order dalam jangka waktu beberapa kali saja

Period Order Quantity (POQ) merupakan pendekatan menggunakan konsep jumlah


pemesanan ekonomis agar dapat dipakai pada periode bersifat permintaan diskrit atau
beragam. Teknik ini dilandasi oleh metode EOQ, dengan mengambil dasar perhitungan pada
metode pesanan ekonomis maka akan diperoleh besarnya jumlah pesanan yang harus
dilakukan untuk interval periode pemesanannya dalam satu periode
4. A.MRP merupakan tehnik yang digunakan untuk pengendalian persediaan agar supaya
bahan / barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai keperluan sehingga proses produksi
dapat berjalan lancar .
MRP lebih banyak digunakan untuk bahan / barang yang permintaanya memiliki unsur
ketergantungan antara satu item dengan item yang lainnya / persediaan dependen sehingga
MRP lebih cocok digunakan untuk bahan / barang yng menggunakan proses repetitive
( proses perakitan / assembling).
EOQ Adalah erupakan model pengendalian persediaan yang cukup populer dan
diperkenalkan oleh FW Harris pada tahun 1914 . Model ini banyak digunakan karena mudah
dalam penerapan dan penggunaannya
B. MRP biasanya digunakan untuk manufaktur, sementara ERP bisa digunakan untuk
berbagai industri perusahaan. ERP bisa digunakan oleh manufaktur, ritel, bahkan jasa.
Dengan begitu ruang lingkung yang dimiliki oleh sistem ERP lebih kompleks dibandingkan
MRP
Kelemahan erp : Kekurangan dari sistem ERP : Adanya keterbatasan pemilihan pada
perangkat lunak sistem ERP. Pada sistem ERP ini mempunyai harga yang sangat mahal, hal
ini disebabkan oleh biaya bervariasi dari ribuan dollar sampai dengan jutaan dollar. Hal ini di
sebabkan oleh biaya untuk proses reengineering sangat tinggi

6. Just In Time ( JIT )


Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas,
menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus
seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan
mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen
tepat waktu Untuk mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi hanya
sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga
dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau
kerugian akibat menimbun barang.

JIT merupakan konsep manajemen persediaan yang dikembangkan oleh Taichi Ohno dari
Toyota Motor Company, Jepang. Konsep JIT adalah semua bahan / barang yang dibutuhkan
harus tersedia saat diperlukan dengan jumlah , mutu dan spesifikasi yang tepat sesuai
dengan yang diinginkan. Prinsip dasar JIT adalah “ Waste Reduction “ (Menekan
Pemborosan) dan “Variability Reduction “ (menekan masalah / variabilitas) .
Waste Reduction , meliputi :
Produksi yang berlebihan
 Menekan waktu tunggu ( karena kelambatan bahan atau kerusakan mesin )
 Transportasi yang tidak lancar
 Proses operasi yang tidak efisien
 Persediaan yang berlebihan
 Kegiatan yang tidak perlu
 Produk cacat / rusak .

Variability Reduction , meliputi :


 Tenaga kerja , bahan , supplier tidak sesuai standar , jumlahnya tidak sesuai
 Gambar tehnis dan spesifikasi produk yang tidak akurat / kurang detil
 Kesalahan yang terjadi baik mesin maupun manusia dalam proses pembuatan
produk
 Permintaan dan keinginan konsumen yang tidak diketahui
Faktor – faktor penentu keberhasilan JIT :
 Supplier , sebagai pemasok bahan / barang sangat menentukan keberhasilan JIT
sehingga diperlukan JIT patnership dengan supplier .
 Tata letak / Layout , JIT memerlukan tata letak yang fleksibel untuk menekan
pemborosan berupa pemindahan yang tidak lancar
 Persediaan , JIT memerlukan persediaan minimum untuk menjamin sistim produksi
berjalan lancar .
 Penjadwalan , JIT memerlukan penjadwalan yang baik dalam organisasi maupun
yang berhubungan dengan supplier
 Kualitas , JIT harus memotong biaya untuk mencapai kualitas dan JIT harus dapat
memperbaiki kualitas .
 Pemberdayaan Karyawan , Melakukan pelatihan yang kontinyu dan agresif agar
karyawan lebih trampil dan produktif

SOAL HITUNGAN WAJIB

Nomor (2)

SOAL HITUNGAN PILIHAN

Nomor 2)
Nomor 3)

Anda mungkin juga menyukai