Jamaah sidang Jumat rahimakumullah Ketika kita melihat tafsir ayat ini, Al Imam Al
Qurthubi mengatakan, “Ukhuwah karena
Ketika kita melihat Lebih Detail terhadap ayat
agama, karena dasar keimanan kepada Allah
ini, seolah-olah Allah mengatakan bahwa
Subhanahu Wa Ta’ala itu jauh lebih kuat
orang-orang yang tidak bersaudara terhadap
dibandingkan dengan persaudaraan karena
orang-orang yang beriman, adalah orang-
nasab. Sebab, persaudaraan karena nasab
orang yang tidak beriman kepada Allah
atau darah akan terputus dengan perbedaan
Subhanahu Wa Ta’ala. Hal ini dikuatkan
agama. Akan tetapi ukhuwah karena agama
dengan sabda Rasulullah shallallahu alaihi
tidak akan pernah terputus meskipun
wasallam yang diriwayatkan oleh Imam
hubungan nasab atau darah itu terputus.”
Bukhari:
Pertanyaannya, ukhuwah yang bagaimana
ال ي ُْؤ ِمنُ أَ َح ُد ُك ْم َحتَّى ي ُِحبَّ ألَ ِخي ِه َما ي ُِحبُّ لِنَ ْف ِس ِه
yang diharapkan oleh Islam? Ukhuwah yang
“Salah seorang di antara kalian tidaklah bagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah
beriman (dengan sempurna) sampai ia Shallallahu Alaihi Wasallam? Ukhuwah yang
mencintai saudaranya sebagaimana ia bagaimana yang dicontohkan oleh para
mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan sahabat radhiallahu anhum?
Muslim)
Dalam hal ini, banyak dalil yang kanan atau apa yang dikerjakan oleh tangan
menyebutkannya, di antaranya adalah dengan kanan kita. Tangan kanan kita akan berusaha
satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam sedemikian rupa untuk menutup luka di tangan
Bukhari dan Muslim. Rasulullah Shallallahu kiri supaya darah itu tidak terus mengalir
Alaihi Wasallam mengatakan: dengan deras.
Maka cintailah cintailah para ulama, orang- sebagian yang lain kecuali orang-orang
orang beriman dan saleh agar di hari kiamat yang bertakwa." (QS. Az-Zukhruf: 67)
kita dikumpulkan bersama mereka. Sebaliknya,
Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan , semoga berguna
jangan berikan cinta dan kekaguman kepada dan bermanfaat bagi kita semua.
اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ ,اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َح ْمدًا َكثِ ْيرًا َك َما أَ َم َر .أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ
ك
لَهُ َوأَ ْشهَ ُ^د أَ َّن ُم َح ِّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِإِحْ َسا ٍن إِلَى
ي بِتَ ْق َوى هللاِ ،فَاتَّقُوا هللاَ َح َّ
ق تُقَاتِ ِه َوالَ يَوْ ِم ال ِّدي ِْن ،أَ َّما بَ ْعدُ؛ ِعبَا َد هللاِ ،أُوْ ِ
ص ْي ُك ْ^م َوإِيَّا َ
تَ ُموْ تُ َّن إِالَّ َوأَنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ نَ
Kaum muslimin sidang jum'at yang memasuki tahun baru 2020. Ini menunjukkan
Banyak sekali bahkan tidak terhitung nikmat lagi. Akan tetapi bertambahnya usia, hari demi
Allah yang telah dikaruniakan kepada kita hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun,
sekalian, di antaranya adalah nikmat iman. menunjukkan pula bahwa jatah hidup kita
Nikmat Allah yang satu ini adalah nikmat yang makin berkurang .
telah dikaruniakan kepada kita. Oleh karena itu Quran Surah Al A'rof 34
merugikan kita lagi, tergantung sikap dan apapun maksiat yang telah kita lakukan,
asalkan kita bertaubat dengan taubat yang saat itu saya {Umar}berkata; Ya Rasulullah
bersungguh-sungguh dan taubat yang penuh apa yang membuat tuan tersenyum?
penyesalan, serta banyak mohon ampun Rasulullah saw. bersabda: Bahwasanya orang
kepada Allah SWT, Insya Allah, Allah SWT akan sakit ini tidak bisa bertaubat dengan lisannya.
menerima taubat kita dan mengampuni segala Ia hanya bisa mengarahkan pandangannya ke
dosa dan kesalahan kita, karena Allah Maha langit, di mana hatinya penuh dengan
Penerima Taubat dan Maha Pengampun. Ada penyesalan. Saat itu Allah SWT berfirman: Hai
satu keterangan bahwa Allah Maha menerima Malaikat-Ku, sesungguhnya hambaku ini tak
taubat seseorang selagi belum meninggal bisa bertaubat dengan lisannya, ia hanya bisa
dunia, walaupun taubat dan penyesalannya bertaubat dan menyesal dalam hatinya, maka
dilakukan pada saat menjelang kematiannya, tidaklah Kusia-siakan taubat dan
sebagaimana telah diriwayatkan oleh sahabat penyesalannya. Saksikanlah sesungguhnya Aku
Umar bin Khottob, ia berkata: Saya menengok telah mengampuninya.
bersama Rasulullah saw. salah seorang Sekalipun ada keterangan seperti itu, namun
sahabat Anshar, saat itu ia sedang kita tidak diperbolehkan merencanakan bahwa
sakratulmaut, lalu Rasulullah saw. bersabda taubat kita nanti saja atau ditunda - tunda,
kepadanya: Bertaubatlah kepada allah. Akan Kaum muslimin jama'ah jum'at
tetapi lisannya sudah tidak bisa mengucapkan rahimakumullah.
apa-apa, namun kedua matanya diarahkannya Orang bertaubat itu ada cara-caranya dan ada
ke langit, lalu Rasulullah saw. tersenyum. Pada ciri-cirinya. Ba'dul Hukama' menjelaskan
bahwa ciri-ciri orang bertaubat itu ada empat melanjutkan perbuatan keji mereka, karena
macam, yaitu: mereka tahu pasti { mengenai akibatnya }".
1. Mengekang lisan dari ucapan-ucapan yang Kaum muslimin rahimakumullah.
berlebih-lebihan: ghibah, adu domba dan Apabila kita mampu bertaubat dengan cara-
dusta. cara dan ciri-ciri tersebut, maka menunjukkan
2. Lenyapnya sifat hasud dalam hati dan bahwa kita benar-benar menjadi orang-orang
merasa tidak punya musuh di masyarakat. beriman dan bertakwa kepada Allah SWT yang
3. penuh penyesalan atas dosanya, memohon akan memperoleh balasan berupa ampunan
ampun dari dosa-dosa terdahulu dan benar- dan surga.
benar taat beribadah kepada Allah SWT. Akhirnya marilah kita memohon kepada Allah
SWT, semoga kita terus-menerus memperoleh
sebagaimana termaktub dalam Al Quran surah curahan rahmat dan hidayah serta keberkahan
Ali Imran : 135 yang artinya” dari Allah SWT ditahun 2020 Masehi nanti .
Artinya:"Dan orang-orang yang apabila Amiiin Yrb.
berbuat keji atau menganiaya diri, maka Demikian khutbah yang dapat kami
mereka segera ingat kepada Allah, lalu mereka sampaikan , semoga berguna dan bermanfaat
segera beristigfar kepada-Nya atas dosa-dosa bagi kita semua.
mereka. Dan siapa lagi yang mengampuni ْ َ ف. َأَقُوْ ُل قَوْ لِ ْ^ي هَ َذا َوأَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َسائِ ِر ْال ُم ْس ^لِ ِم ْين
ُ إِنَّه،ُاس ^تَ ْغفِرُوْ ه
kalau bukan Allah ? Lalu mereka tidak ِ ه َُو ْال َغفُوْ ُر الر
َّح ْي ُم
Khutbah Kedua
اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ ,اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َح ْمدًا َكثِ ْيرًا َك َما أَ َم َر .أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ
ك لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح ِّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم َش ِر ْي َ
ي بِتَ ْق َوى هللاِ ،فَاتَّقُوا ان إِلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن ،أَ َّما بَ ْع ُد؛ ِعبَا َد هللاِ ،أُوْ ِ
ص ْي ُك ْم َوإِيَّا َ بِإِحْ َس ٍ
ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن إِالَّ َوأَنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ نَ
هللاَ َح َّ
صلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا أَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ
صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا إِ َّن هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ^ يُ َ
تَ ْسلِ ْي ًما.
صلَّيْتَ َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ
آل اللَّهُ َّم َ
صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ
آل ُم َح َّم ٍدَ ،ك َما َ
آل ُم َح َّم ٍدَ ،ك َما بَا َر ْكتَ َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى
ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ
إِ ْب َرا ِه ْي َمَ ،وبَ ِ
ض اللَّهُ َّم ع َْن ُخلَفَائِ ِه الر ِ
َّاش ِد ْينَ ، ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌدَ ،وارْ َ آل إِ ْب َرا ِه ْي َم ^،فِي ال َعالَ ِمي َ^ْن إِنَّ َ
ِ
ص َحابَ ِة أَجْ َم ِع ْينَ َ ،وع َْن ال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ
ت ال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َ ^،وع َْن َسائِ ِر ال َّ اج ِه أُ َّمهَا ِ
َوع َْن أَ ْز َو ِ
ك يَا أَرْ َح َم الر ِ
َّاح ِم ْينَ . ت إِلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْنَ ،و َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ َوال ُم ْؤ ِمنَا ِ^
ت ،األَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم
تَ ^،و ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ
اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِي َ^ْن َو ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ
ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ُّدعَا ِء. ت ،إِنَّ َ َواألَ ْم َوا ِ
اللَّهُ َّم اجْ َعلْ َج ْم َعنَا هَ َذا َج ْمعا ً َمرْ حُوْ ماًَ ،واجْ َعلْ تَفَرُّ قَنَا ِم ْن بَ ْع ِد ِه تَفَرُّ قا ً
َم ْعصُوْ ماً،
اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ
اب النَّ ِ
ار. َربَّنَا آتِنَا في ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفي ِ
ِعبَا َد هللاِ :
ان َوإِ ْيتَا ِء ِذي القُرْ بَى َويَ ْنهَى ع َِن ْالفَحْ َشا ِء ْ
اإلحْ َس ِ (( إِ َّن هللاَ يَأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َو ِ
َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ ))