Anda di halaman 1dari 10

Nama: Anindya Aliftia Baharsan

NIM : 11000120140263
Mata Kuliah: Asas Hukum Pidana

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hukum Pidana?

Hukum pidana adalah hukum yang mengatur tentang perbuatan yang memenuhi
syarat-syarat tertentu yang berakibat sanksi pidana.

2. Sebutkanlah subjek dari hukum pidana!

Subjek dari hukum pidana awalnya hanyalah manusia, tetapi seiring berkembangnya
zaman subjek hukum pidana adalah manusia dan korporasi. Korporasi berbentuk
badan hukum dan non-hukum.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan korporasi?

Korporasi adalah sekelompok orang ataupun organisasi yang mempunyai aturan


keuangan. Korporasi dibagi menjadi:
a. korporasi berbadan hukum (berbadan hukum pendiriannya harus didaftarkan
melalui notaris yang kemudian di daftarkan ke kementrian hukum dan HAM
hingga mendapatkan hak dan kewajiban secara hukum layaknya mausia). Contoh:
yayasan, PT, Koperasi, BUMN, BUMD
b. korporasi tidak berbadan hukum. Contoh: Karang taruna, kumpulan ibu-ibu PKK

4. Jelaskan mengenai objek dari hukum pidana!

Objek dari hukum pidana adalah tindak pidana itu sendiri. Tindak pidana adalah
perbuatan yang dilarang pada undang-undang

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sanksi pidana?

Sanksi pidana adalah penderitaan yang secara sengaja diberikan kepada


terpidana/terdakwa, yang memenuhi syarat-syarat tertentu

6. Sebutkan terdiri dari apa sajakah sanksi pada hukum pidana? Jelaskan!

Sanksi pidana diatur pada pasal 10 KUHP


a. Pidana pokok:
1) pidana mati
2) pidana penjara (minimal 1 hari,max 15 atau 20 tahun, atau pidana seumur hidup)
3) pidana kurungan (paling lama 12 bulan atau 1 tahun, tetapi kalau ada pemberatnya
bisa Pidana sampai 16 bulan)
4) pidana denda (kalau tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan. Bisa
dijatuhkan dengan jenis sanksi pidana lain kecuali pidana mati),
5) pidana tutupan.
b. Pidana tambahan: dijatuhkan didahului dengan pidana pokok. Bersifat fakultatif, bisa
diberikan bisa tidak diberikan.
1) pencabutan hak-hak tertentu (misalnya hak politik atau hak untuk mendapatkan
jabatan pekerjaan yang berhubungan dengan tindak pidananya)
2) Perampasan barang tertentu
3) Pengumuman putusan hakim

7. Sebutkan apa saja sumbangan kriminologi terhadap hukum pidana? Jelaskan!

a. Kriminalisasi: proses penetapan suatu perbuatan yang sebelumnya bukan tindak


pidana yang menjadi perbuatan pidana yang diakhiri dengan pengesahan peraturan
perundang-undangan
b. Dikriminalisasi: proses penghilangan suatu perbuatan yang dulunya merupakan
tindak pidana menjadi tindak biasa
c. Divinalisasi: proses penetapan perbuatan tindak pidana menjadi bukan pidana
dengan mengubah sanksi pidana dengan sanksi lain

8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan remisi?

Remisi adalah pengurangan masa hukuman yang didasarkan ketentuan perundang-


undangan yang berlaku di Indonesia. Menurut Pasal 1 Ayat 1 Keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 174 Tahun 1999, remisi adalah pengurangan masa pidana
yang diberikan kepada narapidana dan anak pidana yang telah berkelakuan baik
selama menjalani pidana terkecuali yang dipidana mati atau seumur hidup.

9. Sebutkan apa sajakah syarat untuk mendapatkan remisi?

Berkelakuan baik, berjasa bagi negara, telah menjalankan 2/3 masa tahanannya dalam
lapas (bebas bersyarat)

10. Hak apa saja yang dimiliki narapidana yang akan dieksekusi mati?

1) Banding
2) Kasasi
3) Grasi
4) Peninjauan Kembali
5) Menunggu eksekusi

11. Jelaskan sumber-sumber hukum pidana di Indonesia!

1) Sumber hukum tertulis


a. KUHP, diundangkan dengan undang-undang nomor 1 tahun 1946(terdapat
perubahan penambahan penghapusan) 
b. Undang-undang diluar KUHP (undang-undang tindak pidana khusus maupun
undang-undang yang merubah isi KUHP). Contoh:
-undang-undang tindak pidana korupsi
-undang-undang pencucian uang
-undang-undang terorisme
-undang-undang KPK
-undang-undang narkotika
2) Sumber hukum tidak tertulis (hukum adat yang keberlakuannya dipertahankan dan
dapat dipaksakan oleh masyarakat setempat)

12. Jelaskan perbedaan hukum pidana dengan cabang hukum perdata!

a. Hukum pidana bersifat tertutup, artinya harus berdasarkan peraturan perundang-


undangan yang sudah ada sebelum peraturan itu dilakukan (pasal 1 ayat 1 kuhp)
atau asas legalitas. Sedangkan hukum perdata bersifat terbuka, disamping tidak
diatur pada undang-undang, para pihak bisa mengajukan kesepakatan tertentu
selama tidak diluar asas-asas umum perdata.
b. Aparat Lemabaga di hukum pidana itu bersifat tetap, (kalau dalam hukum pidana
khusus terdapat pengadilan khusus). Dalam hukum perdata para pihak bisa
memilih kesepkatan Lembaga apa yang akan menengahi para pihak.
c. Domisili Hukum Pidana tetap dan tidak bisa memilih, kalau dalam hukum perdata
para pihak bebas memilih domisili
d. Sanksi hukum pidana itu adalah penderitaan, sedangkan hukum perdata sanksinya
adalah pemenuhan kewajiban apabila terjadi wanprestasi.

13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sanksi pidana bersifat ultimum remidium?

ultimum remedium maksudnya adalah obat terakhir, jadi apabila sarana lain sudah
tidak mampu digunakan, barulah digunakan sanksi pidana.

14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sanksi pidana bersifat asesuil?

Asesuil artinya sanksi pidana bisa mengikuti cabang hukum yang lain misalnya
mengikuti cabang Hukum Administrasi Negara, contoh dalam pelanggaran
administrasi tidak bayar pajak maka dikenai denda.

15. Jelaskan Apa yang dimaksud sanksi pidana bersifat primum remedium?

Primum Remedium dalam kasus hukum pidana dapat dikatakan sebagai satu-satunya


hal yang dapat dilakukan kecuali dengan menerapkan sanksi pidana tersebut, tidak
ada alternatif lain unruk menegakkan suatu hukum. Contoh dari Primum
Remedium ini adalah terorisme.
16. Jelaskan seperti apakah anatomi KUHP?

Anatomi KUHP terdiri dari 3 buku. Buku I berisi tentang aturan umum, berlaku pada
buku II dan buku II dan berlaku bagi ketentuan diluar KUHP sepanjang tidak diatur
secara khusus oleh undang-undang diluar KUHP,  disebut asas lex specialis derogat
generali. Buku II berisi tentang kejahatan dan buku III berisi tentang pelanggaran
17. Jelaskan apa yang harus dilakukan jika ketentuan perundang-undangan diluar KUHP
dan di dalam KUHP sama-sama mengatur secara khusus suatu perkara?

Jika hal ini terjadi maka yang harus digunakan ialah ketentuan yang terdapat diluar
KUHP. Hal itu dikarenakan hukum pidana memiliki asas lex specialis derogate lex
generalis yang artinya ketentuan khusus mengesampingkan ketentuan umum.

18. Jelaskan perbedaan kejahatan dengan pelanggaran!

a. Secara kualitas: kejahatan lebih berbahaya daripada pelanggaran.


Kejahatan yaitu delik yang sebelum terdapat dalam UU sudah termasuk melawan
hukum, maka disebut delik hukum.
Pelanggaran yaitu delik yang melanggar hukum karena undang-undang telah
mengaturnya.
b. Secara kuantitas, kejahatan kurang dari pelanggar
c. Sanksi pidananya: kejahata lebih berat daripada pelanggaran

19. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum pidana umum?


Hukum pidana umum adalah hukum pidana yang dengan sengaja telah dibentuk untuk
diberlakukan bagi setiap orang dan mengatur hal-hal yang bersifat umum sejak org
lahir sampai meninggal dunia. Contoh: penipuan, pembunuhan, pengancaman

20. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum pidana khusus?

pidana khusus merupakan bagian dari hukum pidana yang berlaku terhadap orang
maupun perbuatan tertentu dan memiliki keentuan khusus acara pidana. Beberapa
tindak pidana khusus diatur dalam Undang-Undang tersendiri di luar KUHPidana dan
alat penegaknya bersifat khusus. Contoh: terorisme dan korupsi

21. Apa saja tujuan penjatuhan sanksi pidana?

Untuk melakukan pencegahan agar tidak melakukan tindak pidana (prevensi general),
agar perlaku tidak melakukan tindak pidana lagi (prevensi special), untuk melindungi
masyarakat, untuk melindungi pelaku dari perbuatan main hakim sendiri oleh
masyarakat

22. Jelaskan ruang berlakunya hukum pidana menurut tempat!


a. Asas teritorial
Asas ini terdapat dalam pasal 2 KUHP yang artinya hukum pidana berlaku di seluruh
wilayah Indonesia.  Hal ini diperluas dalam pasal 3 KUHP yang menyatakan hukum
pidana berlaku bagi setiap orang yang berada di luar negeri dalam perahu Indonesia.
b. Asas personalitas atau asas nasional aktif 
Asas personalitas adalah hukum pidana berlaku bagi setiap warga negara Indonesia
yang melakukan tindak pidana baik dalam negeri maupun di luar negeri.
c. Asas perlindungan atau nasional pasif
Asas perlindungan yaitu asas yang melindungi kepentingan Indonesia baik yang
dilakukan di Indonesia maupun di luar. Misalnya pemalsuan surat-surat berharga dan
sertifikat utang atas beban Indonesia.
d. Asas universal
Asas universal adalah asas yang menyatakan hukum pidana berlaku secara
internasional. Misalnya perdagangan narkotika.

23. Mengapa KUHP harus diperbaharui?

Alasan sosiologis (alasan dimana aparat penegak hukum, dan ahli hukum sudah tidak
memahami lagi bahasa asli dari KUHP, yaitu bahasa belanda), alasan politis (sebagai
negara merdeka harus punya peraturan perundang-undangan buatannya sendiri),
alasan filosofis (bahwa bangsa indonesia masyarakat yang berpancasila, sedangkan
orang barat berpaham individualis dan liberal) . Menurut moeladi murid dari soedarto
ada alasan adaptif, agar hukum pidana yang akan datang bisa menyesuaikan kondisi-
kondisi atau tuntutan pada jamannya.

24. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asas legalitas?

Asas legalitas adalah asas yang menentukan bahwa tidak ada perbuatan yang dilarang
dan diancam dengan pidana jika tidak diatur terlebih dahulu dalam undang-undang.

25. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asas non-rektroaktif

Hukum tidak berlaku surut yaitu tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas
kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan yang telah ada, sebelum
perbuatan dilakukan.

26. Jelaskan perbedaan antara delik aduan mutlak dengan delik aduan relative!

Delik aduan mutlak merupakan delik yang diadukan dari salah satu pihak korban dari
suatu perbuatan . Misalnya sebuah perzinahan yang dilakukan ketika diantara pelaku
terdapat ikatan perkawinan oleh orang lain, maka istri/suami dari pelaku dapat
mengadukan. Sedangkan delik relatif merupakan delik yang dapat diadukan seseorang
apabila terdapat sebuah hubungan keluarga atau hubungan istimewa. Misalnya anak
yang menipu orang tuanya, maka orang tua dapat mengadukan hal tersebut.

27. Sebutkan apa saja kriteria hukum di masyarakat agar bisa menjadi sumber hukum?
1) Sesuai dengan asas Pancasila
2) Sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan hukum/masyarakat international
3) Tidak bertentangan dengan konvensi hukum internasional
4) Tidak melanggar hak-hak asasi manusia

28. Berlakunya asas legalitas memiliki konsekuensi tertentu. Apakah konsekuensi dari
asas legalitas itu?

a. Asas ini tidak boleh disamakan (analogi sifat/menyamakan sesuatu karena


sifatnya)
b. asas ini tidak bersifat rektroaktif (tidak surut)

29. Jelaskan apa yang dimaksud dengan delik formil?

delik yang perumusannya di titik beratkan pada perbuatan yang dilarang. Dikatakan
sebagai delik apabila perbuatan yang dilakukan memenuhi rumusan undang-undang
di salah satu pasalnya. Apakah ada timbul akibatnya atau tidak itu tidak masalah.
Contoh di KUHAP adalah pasal penghasutan yaitu pasal 160KUHP.

30. Jelaskan apa yang dimaksud dengan delik materiil?

delik yang menitikberatkan pada perbuatan yang ada atau yang menimbulkan suatu
akibat. (harus ada akibatnya. Walaupun akibatnya tidak sempurna/selesai) contohnya
orang melalukan pembunahan, tetapi yang mau dibunuh itu tidak jadi mati hanya
pingsan. Tetapi di dalam detik materiil ini kemungkinan bisa tidak selesai seperti
yang dituju, akibatnya bisa masuk ke tindak pidana lain.

31. Jelaskan perbedaan antara delik tunggal dengan delik berganda!

delik tunggal adalah delik yang cukup satu kali tindakan maka sudah merupakan
tindak pidana. Contohnya memukul kepala satu kali maka itu sudah termasuk
penganiyayaan. Sedangkan delik berganda adalah delik yang harus dilakukan berkali-
kali baru dianggap tindak pidana. Contohnya tukang tadah hasil pencurian motor.

32. Jelaskan pa yang dimaksud dengan delik omisionis

pelanggaran terhadap perintah. Misalnya orang yang diperintahkan untuk membuang


sampah karena baunya tidak enak, tetapi dia tidak melakukan pembuangan sampah
maka ini dikategorikan melanggar perintah

33. Jelaskan apa yang dimaksud dengan delik komisionis?

delik yang berupa pelanggaran terhadap larangan. Misalnya orang melakukan


pencurian, penggelapan, penipuan. Hal-hal ini telah dilarang di dalam undang-undang
34. Sebutkan apa saja unsur-unsur kesalahan?

1. Mampu bertanggung jawab


2. Pelaku melakukan dengan sengaja
3. Tidak ada alasan pemaaf/alasan pembenar
4. Kesengajaan/kelalaian.

35. Dibagi menjadi apa sajakah kemampuan bertanggung jawab? Jelaskan!

Kemampuan bertanggung jawab dibagi menjadi 2. Yang pertama tidak mampu


bertanggung jawab secara keseluruhan, misalnya orang gila. Yang kedua tidak
mampu bertanggung jawab secara Sebagian, yang berarti adanya kelainan kejiwaan
secara sebaian karena mengidap kelainan-kelainan jiwa yang secara Sebagian.
Misalnya kleptomania, paranoid, dan sebagainya.

36. Apakah orang yang sedang mabuk dianggap tidak dapat bertanggung jawab?
Jelaskan!

Tergantung. Apabila mabuknya disengaja seperti meminum alcohol maka dianggap


dapat bertanggung jawab karena mabuk secara sengaja. Sedangkan jika mabuk karena
hal tertentu misalnya karena obat (orang yang sedang dalam penyembuhan, bukan
karena sengaja ingin mabuk), maka dianggap tidak dapat bertanggung jawab.

37. Jelaskan dibagi menjadi apa sajakah keadaan darurat?

1. Berbenturan antara dua kepentingan hukum. Contohnya kondisi darurat kapal


karam. Tidak apa-apa jika orang melakukan perebutan sekoci untuk keselamatan
dirinya sendiri
2. Berbenturan antara kewajiban hukum dengan kepentingan hukum. Contoh ada
kebakaran untuk menyelamatkan orang di dalam Gedung (kepentingan hukum),
maka ia memecahkan kaca jendela Gedung tersebut (kewajiban hukum untuk
tidak merusak properti)
3. Berbenturan antara dua kewajiban hukum. Contoh dokter harus merahasiakan
kondisi Kesehatan pasiennya, tapi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
kepentingan HAM pasien untuk mengetahui kondisinya maka ini diatur dalam UU
Kesehatan, tetapi tidak boleh melanggar etik kedokteran. Artinya pemeberitahuan
itu tidak boleh menyebabkan pasiennya cemas

38. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alasan penghapus putatif?

terjadi bila seseorang mengira telah melakukan suatu perbuatan yang termasuk daya
paksa atau pembelaan terpaksa atau menjalankan undang-undang dll, kenyataannya
tidak ada alasan penghapus pidana tersebut. Orang tersebut tidak dapat dijatuhi pidana
bila perbuatan tersebut dapat diterima secara wajar. Dalam hal ini pelaku tidak ada
kesalahan sama sekali.
39. Jelaskan apa yang dimaksud dengan aliran determinisme?

dalam mempertimbangkan dapat tidaknya seorang pelaku itu dijatuhi hukuman perlu
diperhatikan beberapa pokok pikiran berikut ini,yakni bahwa : a. Setiap orang itu pada
dasarnya tidak mempunyai kehendak yang bebas dalam melakukan perbuatannya
karena ia selalu tergantung pada berbagai faktor dan latar belakang yang pasti
mempengaruhi b. Karena itu berbagai akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya itu
pun dapat dikatakan bukan terjadi karena kehendaknya, melainkan berbagai akibat itu
terjadi sebagai keterpaksaan yang tenttunya berada di luar kesalahannya c. Karena itu
maka orangyang melakukan sesuatu tindak pidana itu tidak dapat dituntut untuk
bertanggung jawab atas perbuatannya atau dengan perkataan lain ia tidak dapat
dijatuhi hukuman

40. Jelaskan pa yang dimaksud dengan aliran indeterminisme?

dalam mempertimbangkan dapat tidaknya seorang pelaku dihukum itu diperhatikan


beberapa pokok pikiran berikut ini yakni bahwa : a. Setiap orang itu pada dasarnya
mempunyai kehendak yang bebas dalam melakukan perbuaannya tanpa tergantung
pada faktor apa pun juga b. Karena itu tidak ada faktor desakan yang
menyebabkannya menjadi terpaksa melakukan perbuatannya tersebut selain hanya
kemauanya sendiri yang bebas itu c. Dengan demikian berarti segala akibat yang
timbul karena perbuatannya itu jelas merupakan hal yang dikehendakinya atau dapat
dianggap sebagai suatu kesengajaan

41. Jelaskan seperti apakah hukum pidana aliran klasik?

Sebelum abad 17, hukum pidana tidak memisahkan perbuatan pidana dan pemberlaku
pidana. apabila seseorang melakukan perbuatan yang memenuhi UU maka orang
tersebut dapat dijatuhi sanksi pidana. terlepas orang tersebut mampu bertanggung
jawab maupun tidak. Jadi orang gila pun bisa dipidana

42. Jelaskan seperti apakah hukum pidana aliran modern?

aliran modern merupakan aliran yang menitikberatkan kepada penghilangan sanksi


pidana. Artinya aliran ini menitikberatkan kepada perlindungan masyarakat. Dalam
penjatuhan sanksi juga, aliran ini sangat memperhatikan kondisi masyarakat dan
kondisi masa depan si pelaku.

43. Jelaskan apa yang dimaksud dengan monoisme dan dualism terkait hukum pidana?

Monoisme merupakan sebuah aliran yang tidak membedakan antara perbuatan dan
orang yang melakukannya untuk dapat dipidanakan atau tidak. Sedangkan dualisme
merupakan suatu aliran yang memisahkan antara perbuatan dan orang yang
melakukannya. Tetapi dalam aliran ini apabila perbuatannya telah memenuhi
peraturan perundang-undangan orang tersebut belum tentu dapat dipidana. Hal itu
dikarenakan harus dilihat terlebih dahulu apakah orang tersebut dapat
mempertanggung jawabkan perbuatannya atau tidak

44. Jelaskan perbedaan antara kesengajaan dengan kelalaian!

Kesengajaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan adanya niat dan ia telah
menghendaki adanya suatu akibat yang timbul dari perbuatannya yang dikehendaki,
serta dilakukan secara sadar. Sedangkan kelalaian merupakan suatu perbuatan yang
didalamnya tidak ditemukannya niat dan kehendaknya dalam berbuat serta tidak
menghendaki adanya timbul akibat dari perbuatannya.

45. Jelaskan apakah kondisi kejiwaan seseorang merupakan syarat mutlak dalam
penjatuhan sanksui pidana?

Ya. kondisi kejiwaan merupakan syarat mutlak dalam penjatuhan sanksi pidana. Hal
ini dikarenakan jika seseorang melakukan tindak pidana dalam keadaan sehat, ia dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya itu dan dia mengetahui bahwa perbuatannya
itu salah, maka ia dapat dipidana. Sedangkan orang yang terganggu jiwanya tidak
dipidana (alas an pemaaf) sesuai yang telah tercantum di dalam pasal 44 KUHP.

46. Jelaskan apakah orang yang mempunyai kelainan jiwa secara Sebagian tidak dapat
dijatuhi sanksi pidana?

Tidak karena apabila seseorang yang mengalami kelainan jiwa Sebagian, dan ia
melakukan tindak pidana yang tidak berhubungan dengan kelainan jiwa Sebagian
yang ia miliki, maka ia dapat dijatuhi pidana. Ia baru bisa tidak dijatuhkan pidana
apabila tindak pidana yang ia lakukan sesuai dengan gangguan kejiwaan yang ia
miliki karena alas an pemaaf

47. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alasan pembenar dan alasan pemaaf!

Alasan pembenar adalah penghapusan sifat yang melawan hukum dalam


perbuatannya. Dimana dalam alasan ini berhubungan dengan apakah perbuatannya
bertentangan atau telah dibenarkan di dalam UU atau tidak. Sedangkan alasan pemaaf
ini menyangkut pada kepribadiannya dimana pelaku dapat dikatakan sebagai mampu
bertanggung jawab atau tidak.

48. Sebutkan jenis alasan pembenar beserta pasal yang mengaturnya!

a. daya paksa (Pasal 48 KUHP)


b. pembelaan terpaksa (Pasal 49 Ayat (1) KUHP)
c. sebab menjalankan perintah undang-undang (Pasal 50 KUHP)
d. sebab menjalankan perintah jabatan yang sah (Pasal 51 Ayat (1) KUHP)

49. Sebutkan jenis alasan pemaaf beserta pasal yang mengaturnya!


a. ketidakmampuan bertanggung jawab (Pasal 44 KUHP) 
b. daya paksa (Pasal 48 KUHP)
c. pembelaaan terpaksa yang melampaui batas (Pasal 49 Ayat (2) KUHP)
d. menjalankan perintah jabatan tanpa wewenang  (Pasal 51 Ayat (2) KUHP)

50. Sebutkan apa sajakah kriteria agar hukum dapat berlaku?

1) Asas Pancasila
2) Kebiasaan hukum internasional
3) Tidak bertentangan dengan konvensi hukum internasional
4) Tidak melanggar hak-hak asasi manusia

Anda mungkin juga menyukai