NIM : 11000120140263
Mata Kuliah: Asas Hukum Pidana
Hukum pidana adalah hukum yang mengatur tentang perbuatan yang memenuhi
syarat-syarat tertentu yang berakibat sanksi pidana.
Subjek dari hukum pidana awalnya hanyalah manusia, tetapi seiring berkembangnya
zaman subjek hukum pidana adalah manusia dan korporasi. Korporasi berbentuk
badan hukum dan non-hukum.
Objek dari hukum pidana adalah tindak pidana itu sendiri. Tindak pidana adalah
perbuatan yang dilarang pada undang-undang
6. Sebutkan terdiri dari apa sajakah sanksi pada hukum pidana? Jelaskan!
Berkelakuan baik, berjasa bagi negara, telah menjalankan 2/3 masa tahanannya dalam
lapas (bebas bersyarat)
10. Hak apa saja yang dimiliki narapidana yang akan dieksekusi mati?
1) Banding
2) Kasasi
3) Grasi
4) Peninjauan Kembali
5) Menunggu eksekusi
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sanksi pidana bersifat ultimum remidium?
ultimum remedium maksudnya adalah obat terakhir, jadi apabila sarana lain sudah
tidak mampu digunakan, barulah digunakan sanksi pidana.
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sanksi pidana bersifat asesuil?
Asesuil artinya sanksi pidana bisa mengikuti cabang hukum yang lain misalnya
mengikuti cabang Hukum Administrasi Negara, contoh dalam pelanggaran
administrasi tidak bayar pajak maka dikenai denda.
15. Jelaskan Apa yang dimaksud sanksi pidana bersifat primum remedium?
Anatomi KUHP terdiri dari 3 buku. Buku I berisi tentang aturan umum, berlaku pada
buku II dan buku II dan berlaku bagi ketentuan diluar KUHP sepanjang tidak diatur
secara khusus oleh undang-undang diluar KUHP, disebut asas lex specialis derogat
generali. Buku II berisi tentang kejahatan dan buku III berisi tentang pelanggaran
17. Jelaskan apa yang harus dilakukan jika ketentuan perundang-undangan diluar KUHP
dan di dalam KUHP sama-sama mengatur secara khusus suatu perkara?
Jika hal ini terjadi maka yang harus digunakan ialah ketentuan yang terdapat diluar
KUHP. Hal itu dikarenakan hukum pidana memiliki asas lex specialis derogate lex
generalis yang artinya ketentuan khusus mengesampingkan ketentuan umum.
pidana khusus merupakan bagian dari hukum pidana yang berlaku terhadap orang
maupun perbuatan tertentu dan memiliki keentuan khusus acara pidana. Beberapa
tindak pidana khusus diatur dalam Undang-Undang tersendiri di luar KUHPidana dan
alat penegaknya bersifat khusus. Contoh: terorisme dan korupsi
Untuk melakukan pencegahan agar tidak melakukan tindak pidana (prevensi general),
agar perlaku tidak melakukan tindak pidana lagi (prevensi special), untuk melindungi
masyarakat, untuk melindungi pelaku dari perbuatan main hakim sendiri oleh
masyarakat
Alasan sosiologis (alasan dimana aparat penegak hukum, dan ahli hukum sudah tidak
memahami lagi bahasa asli dari KUHP, yaitu bahasa belanda), alasan politis (sebagai
negara merdeka harus punya peraturan perundang-undangan buatannya sendiri),
alasan filosofis (bahwa bangsa indonesia masyarakat yang berpancasila, sedangkan
orang barat berpaham individualis dan liberal) . Menurut moeladi murid dari soedarto
ada alasan adaptif, agar hukum pidana yang akan datang bisa menyesuaikan kondisi-
kondisi atau tuntutan pada jamannya.
Asas legalitas adalah asas yang menentukan bahwa tidak ada perbuatan yang dilarang
dan diancam dengan pidana jika tidak diatur terlebih dahulu dalam undang-undang.
Hukum tidak berlaku surut yaitu tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas
kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan yang telah ada, sebelum
perbuatan dilakukan.
26. Jelaskan perbedaan antara delik aduan mutlak dengan delik aduan relative!
Delik aduan mutlak merupakan delik yang diadukan dari salah satu pihak korban dari
suatu perbuatan . Misalnya sebuah perzinahan yang dilakukan ketika diantara pelaku
terdapat ikatan perkawinan oleh orang lain, maka istri/suami dari pelaku dapat
mengadukan. Sedangkan delik relatif merupakan delik yang dapat diadukan seseorang
apabila terdapat sebuah hubungan keluarga atau hubungan istimewa. Misalnya anak
yang menipu orang tuanya, maka orang tua dapat mengadukan hal tersebut.
27. Sebutkan apa saja kriteria hukum di masyarakat agar bisa menjadi sumber hukum?
1) Sesuai dengan asas Pancasila
2) Sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan hukum/masyarakat international
3) Tidak bertentangan dengan konvensi hukum internasional
4) Tidak melanggar hak-hak asasi manusia
28. Berlakunya asas legalitas memiliki konsekuensi tertentu. Apakah konsekuensi dari
asas legalitas itu?
delik yang perumusannya di titik beratkan pada perbuatan yang dilarang. Dikatakan
sebagai delik apabila perbuatan yang dilakukan memenuhi rumusan undang-undang
di salah satu pasalnya. Apakah ada timbul akibatnya atau tidak itu tidak masalah.
Contoh di KUHAP adalah pasal penghasutan yaitu pasal 160KUHP.
delik yang menitikberatkan pada perbuatan yang ada atau yang menimbulkan suatu
akibat. (harus ada akibatnya. Walaupun akibatnya tidak sempurna/selesai) contohnya
orang melalukan pembunahan, tetapi yang mau dibunuh itu tidak jadi mati hanya
pingsan. Tetapi di dalam detik materiil ini kemungkinan bisa tidak selesai seperti
yang dituju, akibatnya bisa masuk ke tindak pidana lain.
delik tunggal adalah delik yang cukup satu kali tindakan maka sudah merupakan
tindak pidana. Contohnya memukul kepala satu kali maka itu sudah termasuk
penganiyayaan. Sedangkan delik berganda adalah delik yang harus dilakukan berkali-
kali baru dianggap tindak pidana. Contohnya tukang tadah hasil pencurian motor.
36. Apakah orang yang sedang mabuk dianggap tidak dapat bertanggung jawab?
Jelaskan!
terjadi bila seseorang mengira telah melakukan suatu perbuatan yang termasuk daya
paksa atau pembelaan terpaksa atau menjalankan undang-undang dll, kenyataannya
tidak ada alasan penghapus pidana tersebut. Orang tersebut tidak dapat dijatuhi pidana
bila perbuatan tersebut dapat diterima secara wajar. Dalam hal ini pelaku tidak ada
kesalahan sama sekali.
39. Jelaskan apa yang dimaksud dengan aliran determinisme?
dalam mempertimbangkan dapat tidaknya seorang pelaku itu dijatuhi hukuman perlu
diperhatikan beberapa pokok pikiran berikut ini,yakni bahwa : a. Setiap orang itu pada
dasarnya tidak mempunyai kehendak yang bebas dalam melakukan perbuatannya
karena ia selalu tergantung pada berbagai faktor dan latar belakang yang pasti
mempengaruhi b. Karena itu berbagai akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya itu
pun dapat dikatakan bukan terjadi karena kehendaknya, melainkan berbagai akibat itu
terjadi sebagai keterpaksaan yang tenttunya berada di luar kesalahannya c. Karena itu
maka orangyang melakukan sesuatu tindak pidana itu tidak dapat dituntut untuk
bertanggung jawab atas perbuatannya atau dengan perkataan lain ia tidak dapat
dijatuhi hukuman
Sebelum abad 17, hukum pidana tidak memisahkan perbuatan pidana dan pemberlaku
pidana. apabila seseorang melakukan perbuatan yang memenuhi UU maka orang
tersebut dapat dijatuhi sanksi pidana. terlepas orang tersebut mampu bertanggung
jawab maupun tidak. Jadi orang gila pun bisa dipidana
43. Jelaskan apa yang dimaksud dengan monoisme dan dualism terkait hukum pidana?
Monoisme merupakan sebuah aliran yang tidak membedakan antara perbuatan dan
orang yang melakukannya untuk dapat dipidanakan atau tidak. Sedangkan dualisme
merupakan suatu aliran yang memisahkan antara perbuatan dan orang yang
melakukannya. Tetapi dalam aliran ini apabila perbuatannya telah memenuhi
peraturan perundang-undangan orang tersebut belum tentu dapat dipidana. Hal itu
dikarenakan harus dilihat terlebih dahulu apakah orang tersebut dapat
mempertanggung jawabkan perbuatannya atau tidak
Kesengajaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan adanya niat dan ia telah
menghendaki adanya suatu akibat yang timbul dari perbuatannya yang dikehendaki,
serta dilakukan secara sadar. Sedangkan kelalaian merupakan suatu perbuatan yang
didalamnya tidak ditemukannya niat dan kehendaknya dalam berbuat serta tidak
menghendaki adanya timbul akibat dari perbuatannya.
45. Jelaskan apakah kondisi kejiwaan seseorang merupakan syarat mutlak dalam
penjatuhan sanksui pidana?
Ya. kondisi kejiwaan merupakan syarat mutlak dalam penjatuhan sanksi pidana. Hal
ini dikarenakan jika seseorang melakukan tindak pidana dalam keadaan sehat, ia dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya itu dan dia mengetahui bahwa perbuatannya
itu salah, maka ia dapat dipidana. Sedangkan orang yang terganggu jiwanya tidak
dipidana (alas an pemaaf) sesuai yang telah tercantum di dalam pasal 44 KUHP.
46. Jelaskan apakah orang yang mempunyai kelainan jiwa secara Sebagian tidak dapat
dijatuhi sanksi pidana?
Tidak karena apabila seseorang yang mengalami kelainan jiwa Sebagian, dan ia
melakukan tindak pidana yang tidak berhubungan dengan kelainan jiwa Sebagian
yang ia miliki, maka ia dapat dijatuhi pidana. Ia baru bisa tidak dijatuhkan pidana
apabila tindak pidana yang ia lakukan sesuai dengan gangguan kejiwaan yang ia
miliki karena alas an pemaaf
47. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alasan pembenar dan alasan pemaaf!
1) Asas Pancasila
2) Kebiasaan hukum internasional
3) Tidak bertentangan dengan konvensi hukum internasional
4) Tidak melanggar hak-hak asasi manusia