Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.Y DENGAN KASUS PRURITUS

DI RUANGAN MELATI BLUD RSUD BEN MBOY RUTENG

OLEH

HELDIANA YORISTA JANI


2020302
PRURITUS

A. DEFENISI

Pruritus atau gatal dapat didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman pada kulit yang dapat
menimbulkan dorongan untuk menggaruk dan merupakan gejala yang paling sering ditemukan
pada beberapa gangguan inflamasi kulit . Gatal dapat memberikan efek yang besar pada kualitas
hidup, seperti yang dialami oleh pasien dermatitis atopik . Dermatitis Atopik (DA) merupakan
suatu inflamasi kulit yang bersifat kronik berulang, disertai rasa gatal, timbul pada tempat
predileksi tertentu, dan berhubungan dengan penyakit atopi lain . Gatal merupakan gejala utama
pada DA dan dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya akan lebih berat pada malam
hari . Oleh karena itu, diagnosis dan penatalaksanaan dini yang tepat pada pasien DA perlu
dilakukan untuk menimbulkan rasa nyaman pada pasien dan keluarga karena rasa gatal pada
malam hari dapat menyebabkan gangguan tidur dan pada akhirnya dapat mengakibatkan
penurunan kualitas hidup . Di samping itu, rasa gatal yang berat apabila digaruk dapat
menimbulkan bermacam-macam kelainan kulit, berupa papul, likenifikasi, eritema, erosi,
ekskoriasi, eksudasi, dan krusta .

Terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis DA,
antara lain kriteria Hanifin-Rajka (1980) dan kriteria oleh United Kingdom (UK) Working Party
yang dikoordinasi oleh William (kriteria William) . Dalam dua kriteria tersebut disebutkan
bahwa selain gatal, riwayat atopi pada pasien dan keluarga merupakan salah satu kriteria yang
dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis DA. Riwayat atopi pada keluarga merupakan
faktor risiko yang sangat penting untuk penyakit atopi, seperti Asma Bronkial, Rinitis Alergi,
dan DA . Sekitar 70% pasien DA memiliki riwayat atopi pada keluarga dan peluang
perkembangan DA 2-3 kali lebih tinggi pada anak dengan salah satu orang tua menderita atopi
dan 3-5 kali lebih tinggi pada anak dengan kedua orang tua menderita atopi . Peningkatan
prevalensi penyakit atopi di beberapa negara berkembang menjadi salah satu alasan The
International Study of Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC) untuk memfasilitasi
penelitian Asma Bronkial, Rinitis Alergi, dan DA dengan mempromosikan metodologi standar
yang dapat digunakan di lokasI yang beragam di seluruh dunia

B. ETIOLOGI
Pruritus dapat disebabkan oleh gangguan kulit ringan, seperti kulit yang terlalu kering,
gigitan serangga, hingga kegatalan yang diakibatkan oleh penyakit gangguan sistemik
seperti, diabetes mellitus Penyebab pruritus terbagi menjadi:
a. Kondisi kulit
Beberapa gangguan kulit yang dapat berdampak kepada kondisi kulit dan menimbulkan
gatal, antara lain eksim, urtikaria atau biduran, dermatitis kontak alergi, psoriasis,
folikulitis, ketombe, prurigo, dan inflamasi pada mukosa mulut atau lichen panus
b. Reaksi alergi pada kulit
Benda-benda seperti perhiasan yang mengandung nikel atau kobalt dapat memicu reaksi
alergi gatal pada kulit. Karet, lateks, bahan tekstil, wewangian, cat rambut, tanaman
seperti serbuk bunga dapat menjadi pemicu pruritus. Begitu juga dengan obat-obatan,
seperti aspirin, paparan sinar ultra violet yang berlebihan serta cuaca yang lembap atau
panas
c. Sengatan atau gigitan serangga dan parasit
Parasit seperti kutu rambut, cacing kremi, ngengat, kutu loncat, nyamuk, lebah, tawon,
kutu busuk, dan parasit trikomoniasis penyebab penyakit menular seksual juga dapat
memicu pruritus
d. Infeksi
Pada beberapa penyakit, pruritus adalah salah satu gejala yang mengindikasikan infeksi
pada bagian tubuh yang terjangkit. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur kurap
dapat memiliki gejala gatal, begitu juga penyakit cacar air. Infeksi jamur pada kaki atau
kutu air, infeksi jamur pada area vagina atau penis juga dapat menyebabkan pruritus
e. Kehamilan dan menopause
Ketidakseimbangan hormon yang dialami oleh perempuan yang sedang hamil atau
memasuki masa menopause dapat menjadi penyebab munculnya pruritus. Pada
perempuan hamil, pruritus umumnya menghilang setelah persalinan. Beberapa kondisi
pemicu pruritus pada wanita hamil, antara lain pruritic urticarial papules and plaques of
pregnancy (PUPPP) yang umumnya muncul di area paha dan perut, prurigo
gestationis  yang umumnya muncul pada area tangan, kaki, dan batang tubuh,
serta obstetric cholestasis  penyebab gatal tanpa ruam sebagai akibat kelainan yang
berdampak kepada hati pasien
f. Kondisi lain
Pruritus juga merupakan gejala dari penyakit-penyakit, seperti hipertiroid, hipotiroid,
hemorrhoid, polisitemia, dan anemia sebagai akibat kekurangan zat besi, hepatitis, gagal
ginjal kronis, primary biliary cirrhosis atau peradangan saluran empedu, serta kanker
jenis tertentu. Kondisi psikologis, seperti gangguan kecemasan atau depresi, juga dapat
memicu pruritus

C. TANDA DAN GEJALA PRURITUS

 Kulit gatal di sekitar area kecil tertentu, misalnya pada lengan atau kaki, atau seluruh
tubuh terasa gatal
 Kulit memerah
 Bentol, bintik-bintik, atau kulit melepuh
 Kulit kering dan pecah-pecah
 Tekstur kulit kasar atau bersisik
Rasa gatal kadang-kadang berlangsung dalam waktu lama dan bisa intens. Ketika Anda
menggosok atau menggaruk area, kulit bertambah gatal. Dan semakin kulit gatal,
semakin sering Anda menggaruknya. Memutus siklus gatal-garuk bisa menyulitkan, tapi
terus menggaruk dapat merusak kulit atau menyebabkan infeksi

D. MANIFESTASI KLINIS
Ruam kemerahan yang timbul akibat pruritus pada umumnya melibatkan area kulit yang
luas. Hanya area gatal yang terlibat mungkin merupakan akibat dari suatu peningkatan
mediator lokal. Sebaliknya, pada penyakit sistemik, pruritus bersifat generalisata. Lesi dapat
berupa ekskoriasi, infeksi sekunder, perubahan pigmentasi pada kulit dan seringkali rasa
gatal menganggu aktivitas sehari- hari penderita.
Manifestasi klinis renal itch sangat bervariasi tergantung pada individu. Rasa gatal ini
bisa umum ataupun lokal dan dapat mempengaruhi setiap area tubuh termasuk wajah atau
kulit kepala. Distribusi Renal itch sering terjadi dalam bentuk simetris, paling sering terjadi
di punggung, perut, lengan, dan kulit kepala (particularly vertex) (Azimi et al., 2015). Selain
itu, pruritus bisa terjadi singkat, hanya berlangsung beberapa menit, atau dapat bertahan
selama satu hari penuh. Dalam banyak kasus, pruritus lebih parah pada malam hari (Patel et
al., 2007).
Kulit bisa tampak normal atau menunjukkan bukti kerusakan kulit akibat garukan seperti
scabs nodular, jaringan parut, dan excoriations. Faktor lingkungan juga telah terbukti
memperburuk pruritus, seperti aktivitas, kulit yang kering, panas, dan keringat (Makari,
Cameron, & Battistella, 2013).

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan meliputi darah lengkap dengan hitung jenis,
urinalisis, feses lengkap dan darah samar, fungsi ginjal (BUN dan kreatinin), fungsi
hati( SGOT/ SGPT), gula darah puasa dan sewaktu, fungsi tiroid. foto toraks, pemeriksaan
terhadap infeksi, hepatitis dan plasma eletroforesis juga perlu dilakukan. Kadang-kadang
perlu dilakukan CT-scan abdomen untuk menyingkirkan keganasan (limfoma) dan biopsi
untuk menyingkirkan diagnosis mastositosis kutaneous

F. PENATALAKSAAN
1) Perawatan Farmakologis
Antipruritus bermanfaat secara konsisten untuk mengurangi keluhan pruritus.
Antipruritus yang dapat diberikan antara lain adalah Antihistamin yang diberikan
sebelum etiologi utama ditegakkan. Terapi topikal yang mengandung komposisi
antipruritus seperti urea, menthol dan polidokanol dapat direkomendasikan pada pasien.
Jika etiologi pruritus telah diidentifikasi, klinisi dapat mempersiapkan terapi target seperti
regimen imunosupresi (mis. Siklosporin), gabapentin untuk gatal yang disebabkan
neuropatik dan antidepresan (Paroxetine) untuk pruritus yang disebabkan oleh penyakit
paraneoplastik. Naltroxone dapat membantu mengurangi pruritus yang disebabkan oleh
etiologi nefrogenik dan kolestasis. Kortikosteroid tidak digunakan sebagai antipruritik
secara intens
2) Terapi Perilaku
Stres dan faktor psikogenik lainnya berperan penting dalam gatal. Pasien dengan pruritus
mengalami tingkat stres psikologis yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa
pruritus. Respons otonom (sistem saraf) yang terganggu menyebabkan gatal, garukan,
dan stres emosional yang seringkali diidentifikasi pada pasien dermatitis atopik.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa terapi perilaku mengurangi intensitas
gatal yang ada dipersepsikan dan teknik relaksasi dapat diajarkan kepada pasien
3) Penatalaksanaan umum yang dapat diberikan pada kasus pruritus
Sensasi gatal akan berkurang jika kulit didinginkan ,misalnya dengan mandi dengan air
hangat, memakai pakaian dengan bahan ringan, dan penggunaan AC.,Lotion pendingin
misalnya kalamin, lotion mentol aqueous 1%.,Steroid topikal tidak bersifat antipruritus,
dan tidak diindikasikan.,Kapsaicin topikal digunakan untuk keluhan gatal
lokalisata.,Doksepin 5% krim efektif untuk pruritus karena dermatitis.,TENS
(transepidermal electric nerve stimulation) atau CSF (cutaneus field stimulation) untuk
pruritus lokalisata.,paroxetin (SSRI), odansentron (5-HT3-reseptor antagonist) dan opioid
reseptor antagonist yang diberikan peroral efektif untuk menghilangkan pruritus terutama
pada penderita yang mengalami gangguan tidur dan kelainan depresi Pengobatan
terhadap penyakit dasarnya (kelainan kulit maupun kelainan sistemik)

G. KLASIFIKASI PRURITUS
Klasifikasi berdasarkan Twycross dkk adalah Pruritus pruritoseptif: gatal yang berkaitan
dengan inflamasi, kekeringan kulit, atau penyakit kulit lainnya.Pruritus neurogenik: gatal
yang disebabkan disfungsi molekuler atau neurofisiologis pada sistem saraf.Pruritus
neuropatik: gatal yang disebabkan patologi susunan sistem saraf. Pruritus psikogenik: gatal
yang terdapat pada penderita psikiatir

H. KOMPLIKASI
Kulit gatal yang bertahan lebih dari enam minggu (pruritus kronis) dapat memengaruhi
kualitas hidup di usia lanjut, misalnya, tidur malam terganggu hingga menyebabkan
kecemasan atau depresi. Gatal-gatal dan garukan yang berkepanjangan dapat meningkatkan
intensitas gatal, yang mungkin menyebabkan lecet-lecet pada kulit maupun infeksi. Segera
konsultasi pada dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

I. PATOFISIOLOGI
Pruritus merupakan salah satu dari sejumlah keluhan yang paling sering dijumpai pada
gangguan dermatologic yang menimbulkan gangguan dermatologic yang menimbulkan
gangguan rasa nyaman dan perubahan integritas kulit jika pasien meresponnya
dengangarukan. Reseptor rasa gatal tidak bermielin, mempunyai ujung saraf mirip
sikat (peniciate)yang hanya ditemukan dalam kuit, membrane mukosa dan kornea (Sher,
1992).Garukan menyebabkan terjadinya inflamasi sel dan pelepasan histamine oleh
ujungsaraf yang memperberat gejala pruritus yang selanjutnya menghasilkan lingkaran setan
rasa gatal dan menggaruk. Meskipun pruritus biasanya disebabkan oleh penyakit kulit yang
primerdengan terjadinya ruam atau lesi sebagai akibatnya, namun keadaan ini bisa timbul
tanpamanifestasi kulit apapun. Keadaan ini disebut sebagai esensial yang umumnya memiliki
awitan yang cepat, bias berat dan menganggu aktivitas hidup sehari-hari yang normal.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TEORI PADA KASUS PRURITUS


PENGKAJIAN 
 
1. Biodata
Cantumkan biodata klien secara lengkap yang mencakup umur, jenis kelamin,
sukubangsa..
 
2. Keluhan utama
Biasanya klien datang ke tempat pelayanan kesehatan dengan keluhan gatal
padakulitnya, intensitas gatal lebih sering terasa pada malam hari.
 
3. Riwayat penyakit sekarang
Factor pencetus timbulnya pruritus dapat disebabkan oleh adanya kelainan
sistemikinternal seperti diabetes melitus, kelainan darah atau kanker, penggunaan
preperat oralseperti aspirin , terapi antibiotic, hormone. Adanya alergi, baru saja
minum obat yangbaru, pergantian kosmetik dapat menjadi factor pencetus adanya
pruritus. Tanda-tandainfeksi dan bukti lingkungan seperti udara yang panas, kering,
atau seprei/selimut yangmenyebabkan iritasi, harus dikenal.Pruritus dapat terjadi pada
orang yang berusia lanjut sebagai akibat dari kulit yang kering.
 
4. Riwayat penyakit dahulu
Pruritus merupakan penyakit yang hilang/ timbul, sehingga pada riwayat
penyakitdahulu sebagian besar klien pernah menderita penyakit yang sama dengan
kondisi yangdirasa sekarang.
 
5. Riwayat penyakit keluarga
Diduga factor genetic tidak mempengaruhi timbulnya pruritus. Kecuali
dalamkeluarga ada kelainan sistemik internal yang bersifat herediter mungkin juga
mengalamipruritus.
 
6. Riwayat psikososial
Rasa gatal dapat pula disebabkan oeh factor psikologik seperti stress yangberlebihan
dalam keluarga atau lingkunagn kerja. Pruritus menimbulkan gangguan rasanyaman
dan perubahan integritas kulit. Rasa gatal yang hebat akan menganggu
penampilanpasien.

DIAGNOSA
 
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya lesi, erosi.
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya kerusakan integritas kulit
3. Pola tidur tidak efektif berhubungan dengan adanya rasa gatal.
4. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan adanya lesi.
5. Kurang pengetahuan kurang terpapar informasi.

INTERVENSI KEPERAWATAN
 
a) Perawat harus menegaskan kembali alasan program terapi dan masalah spesifik
yang dialami klien
 
b) Jika mandi rendam, ingatkan gunakan air suam-suam kuku dan mengibaskan air
yangberlebihan, keringkan daerah lipatan menggunakan handuk dengan cara
ditekan-tekan.
 
c) Menggosok kulit kuat-kuat dengan handuk harus dihindari, karena overstimulasi
kulit yangakan menambah rasa gatal dan menghilangkan air dari stratum
korneum.
 
d) Segera lumasi dengan preparat emolien yang akan mempertahankan kelembaban
kulitsetelah mandi.
 
e) Beritahu klien untuk menghindari situasi penyebab vasodilatasi seperti kontak
udaralingkungan panas, pemakaian alkohol,makan-minum panas yang dapat
memicu peningkatanrasa gatal (Sher.1992).
 
f) Lebih baik menggunakan pakaian dari katun daripada bahan sintetik. Jaga kamar
tidur tetapsejuk, hindari menggaruk kuat-kuat dan kuku selalu pendek untuk
menghindari infeksi.
 
g) Bila perlu lakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab pruritus dan
jelaskanprosedur dan hasil yg diharapkan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
a) Lakukan pengkajian ulang atau validasi masalah klien
b) Tentukan tindakan keperawatan yang akan di lakukan untuk mengatasi masalah
klien3
c) Aplikasikan rencana tindakan tersebut ke dalam tindakan nyata
d) Prioritaskan tindakan yang lebih penting dulu
e) Catat semua perkembangan masalah klien
f) Dokumentasikan tindakan tersebut
EVALUASI

a) Tanyakan pada klien apakah status kesehatannya sudah membaik


b) Lihat hasil perkembangan kesehatan terakhir
c) Dokumentasikan hasil evaluasi tersebut

DAFTAR PUSTAKA
A. Faried ( 1990 ) Menuju Indonesia Sehat 2010, Depkes RI : Jakarta Suprajitno ( 2004 ).

Asuhan Keperawatan Keluarga, EGC : Jakarta Willkison. M, Judith ( 2002 ), Buku Saku

Diagnosa Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC, Edisi 7. Jakarta

Watson Roger ( 2002 ), Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat. Edisi 10, Jakarta ; EGC

Yatim, Faisal. 2006. “Penyakit Tulang dan Persendian”. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.Y DENGAN KASUS PRURITUS


DI RSUD BEN MBOY RUTENG

KASUS

Tn.Y (70 tahun)datang ke rumah sakit di damping istri dan anak anaknya dengan alasan kurang
lebih satu minggu Tn.Y merasakan gatal yang muncul secarah terus menerus pada area seputaran
muka .tampak bentol bentol dan juga luka bekas garukan pada bagian muka pasien. Sebelum
sakit,pasien melakukan pengecatan rambut warna hitam.

A. .PENGKAJIAN
1. Identitas pasien

Nama pasien : Tn.Y

Umur : 70 tahun

Jenis kelamin : laki laki

Alamat : nekang

Tanggal masuk RS : 10-2-2021

Status perkawinan : menikah

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : pengusaha

2. Penanggung Jawab
1) Nama :Ny.R
2) Umur : 62 Tahun
3) Pendidikan : SLTA
4) Pekerjaan : pengusaha
5) Alamat : nekang
6) Hubungan dengan Pasien: istri

B. Riwayat keperawatan
1) Keluhan utama saat pengkajian pasien mengatakan gatal gatal pada area muka.
2) Riwayat penyakit sekrang kurang lebih satu minggu pasien merasakan gatal pada area
seputaran muka.tampak bentol bentol dan juga luka bekas garukan pada bagian muka .
pasien mengatakan satu minggu yang lalu pasien melakukan cat rambut warna hitam.
3) Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi
C. Pola nutrisi metabolic
1) Nutrisi
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan tiga kali sehari dengan porsi sedang dan menu
nasi,sayur dan lauk( ikan,tahu temped an kadang daging)pasien selalu menghabiskan
makanannya.minumnya pasien selalu menghabiskan 6-7 gelas per harinya.
Saat sakit : pasien mengatakan tidak ada perbedaan antara pola makan minum sebelum
dan setelah sakit.
2) Pola eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB satu kali sehari dan BAK tak terhitung tetapi
pasien mengatakan tidak ada masalah pada pola eliminasinya baik BAB maupun BAK.
Setelah sakit : pasien mengatakan tidak ada masalah
3) Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit : pasien mengatakan segala aktifitasnya terbatas karena mengingat usianya
yg sudah cukup tua
Saat sakit : pasien mengatakan hanya bisa berbaring di atas tempat tidur
4) Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur malam 9-10 jam,tidur nyenyak dan
nyaman,istirahat siang 2-3 jam perhari
Saat sakit : pasien mengatakan tidur malam hanya 6-7 jam saja karna sering terbangun
karna merasakan gatal yang luar bisa pada bagian mukanya.tidur siang pasien
menggatakan kadang tidur kadang tidak
5) Pola pemeliharaan kesehatan
Sebelum sakit : pasien mengatakan kesehatan sangat berharga.oleh karena itu pasien
sangat terbatas segala aktifitasnya demi menjaga kesehatan di masa tuanya
Saat sakit : pasien mengatakan sangat berharap untuk cepat pulih
6) Pola koping dan toleransi terhadap stress
Pasien mengatakan selalu berpikir positif agar terhindar dari stress

D. pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum : baik


2) Kesadaran : composmentis
3) Suhu : 36 derajatcelcius
4) Nadi : 69 kali permenit
5) RR : 20x permenit
6) Tekanan darah : 130/80 MMHG
7) Kulit : tampak kering,tampak ada kemerahan bentol2 dan luka bekas garukan pada
bagian muka
8) Kepala : bentuknya simetris,kulit kepa bersih,tidak berketombe,warna rambut hitam,tidak
ada nyeri tekan,tidak ada benjolan,
9) Mata : bulat,simetris dan penglihatan normal
10) Hidung ; simetris,tidak ada benjolan,tidak ada nyeri tekan
11) Gigi : tampak berih dan kurang lengkap
12) Telinga : bentuknya simetris,tidak ada benjolan,bersih dan pendengaran masih normal
dan jelas
13) Leher : simetris kiri dan kanan dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
14) Dada/thorax
Dada : bentuk dada simetris
Paru paru : simetris dan regular
Jantung : s1 dan s2 normal,murmur (-) gallop (-)
15) Abdomen : bising usus aktif,tidak ada pembesaran masa dan tidak ada nyeri tekan
16) Musculoskeletal : bentuk normal,gaya berjalan normal,dan tidak menggunakan alat
bantu jalan

TERAPI OBAT
Krim kortikosteroid, antihistamin oral, obat penghambat calcineurin, dan antidepresan untuk
mengurangi rasa gatal dan reaksi alergi yang mengganggu.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Fototerapi untuk mengurangi kegatalan yang mengganggu dengan menggunakan paparan sinar


ultra violet dan gelombang suara tertentu.

ANALISA DATA

No Hari/tgl data problem etiologi


1 Rabu,10-2- DS: pasien mengatakan Kerusakan Bahan kimia
2021 gatal pada bagian integritas kulit iriatif
muka,pasien mengatakan
sebelum sakit melakukan
pengecatan rambut.
DO : kulit tampak
kering,kemerahan,bentol2
dan tampak ada luka
bekas garukan
Keadaan umum:
baik/composmentis,TTV
:TD :130/80MMHG,RR:
20X/M,N: 69X/M,S:36
derajat celcius
2 Rabu,10-2- DO: kulit tampak Gangguan citra Kerusakan
2021 kering,kemerahan,bentol2 tubuh integritas kulit
dan terdapat luka bekas
garukan pada bagian
muka
3 Rabu,10-2- DS;Pasien mengatakan resiko gangguan
2021 tidur malam hanya 6- pola tidur
7jam saja karena rasa
gatal pada muka yang
muncul secarah terus
menerus,pasien
mengatakan tidak sempat
untuk istirahat siang
DO: Pasien tampak Kurang
Rabu,10-2- lemah pengetahuan Kurang
4. 2021 DS:pasien mengatakan terpapar
sebelum sakit melakukan informasi
pengecatan rambut,pasien
mengatakan tidak tau
penyebab dari rasa gatal
yang di rasakannya
DO: rambut tampak
berwarna hitam

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan bahan kimia iriatif di tandai dengan
DS: pasien mengatakan gatal pada bagian muka,pasien mengatakan sebelum sakit
melakukan pengecatan rambut.
DO : kulit tampak kering,kemerahan,bentol2 dan tampak ada luka bekas garukan
Keadaan umum: baik/composmentis,TTV :TD :130/80MMHG,RR: 20X/M,N: 69X/M,S:36
derajat celcius
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kerusakan intengritas kulit di tandai dengan DO:
kulit tampak kering,kemerahan,bentol2 dan terdapat luka bekas garukan pada bagian muka
3. resiko gangguan pola tidur di tandai dengan DS;Pasien mengatakan tidur malam hanya 6-
7jam saja karena rasa gatal pada muka yang muncul secarah terus menerus,pasien
mengatakan tidak sempat untuk istirahat siang
DO: Pasien tampak lemah
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang terpapar informasi di tandai dengan
DS:pasien mengatakan sebelum sakit melakukan pengecatan rambut,pasien mengatakan
tidak tau penyebab dari rasa gatal yang di rasakannya
DO: rambut tampak berwarna hitam

INTERVENSI KEPERAWATAN

NO HARI/TGL TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KRITERIA HASIL
1 Rabu,10-2- Setelah di lakukan 1.berikan kompres 1.mengurangi
2021 tindakan hangat pada bagian rasa gatal pada
keperawatan selama muka area muka
3x24 jam di harapkan 2.bersihkan pada area 2.mengurangi
masalah kerusakan bekas garukan resiko infeksi
integritas kulit 3.berikan pelembab 3.membantu
teratasi dengan seperti lotion atau baby proses
kriteria hasil oil penyembuhan
1.pasien tidak 4.kolaborasi dengan luka pada bekas
merasakan gatal pada dokter untuk garukan dan
bagian muka poemberian obat anti juga
2.tidak tampak gatal melembabkan
kemerahan dan juga 5.ajarkan pasien untuk kulit yang
bentol2 pada bagian tidak menggarukan kering
muka muka dengan 4.untuk
menggunakan tangan mengurangi rasa
yang kotor gatal pada muka
pasien
5.terhindari dari
infeksi
2 Rabu,10-2- Setelah di lakukan 1.berikan kompres pada 1.mengurangi
2021 tindakkan area muka rasa gatal
keperawatan selama 2.bersihkan area bekas 2.agar luka
3x24jam di harapkan garukan bekas garukan
masalah gangguan 3.berikan pelembab tidak terinfeksi
citra tubuh yang di pada area muka 3.melembabkan
alami pasien teratasi 4.berikan loction kulit dan juga
dengan kriteria hasil penghilang bekas luka membantu
1.tidak tampak proses
bentol2 dan juga penyembuhan
kemerahan pada kulit luka
2.kulit tampak 4.agar tidak
lembab tampak bekas
3.tidak tampak bekas luka garukan
luka garukan
3 Rabu,10-2- Setelah di lakukan 1.ajarkan tehnik 1.mengurangi
2021 tindakkan relaksasi nafas dalam sensasi rasa
keperawatan selama apabila ada sensasi rasa gatal
2x24 jam di harapkan gatal 2.mengurangi
masalah resiko 2.kolaborasi dengan rasa gatal dan
gangguan pola tidur dokter untuk pemberian juga membantu
pasien teratasi obat anti gatal proses
dengan kriteria hasil Kolaborasi dengan penyembuhan
1.tidur nyaman dokter untuk pemberian pasien
2.pola istirahat tidur obat CTM 3.agar ada
pasien kembali 3.ajarkan pasien untuk sensasi rasa
seperti sebelum sakit mendengarkan lagu ngantuk
4 Rabu,10-2- Setelah di lakukan 1.berikan konseling Agar pasien
2021 tindakan tentang paham dan
keperawatan selam penyakit,penyebab,tanda mengerti
1x24 jam di harapkan dan geja juga dengan masalah
masalah kurang pencegahannya yang sedang di
pengetahuan pasien alaminya
teratasi dengan
kriteria hasil
1.pasien paham dan
mengerti dengan
masalah yang sedang
di alaminya juga
penyebab dan
pengobatanya.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO/HRI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI


1. 1.memberikan kompres hangat pada S : pasien mengatakan rasa
Kamis,11-2-2021 bagian muka gatal pada area muka sudah
08.00 R/Pasien mengatakan sangat nyaman berkurang
ketika di kompres dengan menggunakan 0 : kulit tampak agak
air hangat lembab,tidak terdapat bentol2
2.membersihkan area bekas garukan pada area muka,kulit tampak
R/luka tampak bersih sedikit kemerahan
3.memberikan pelembab seperti lotion A : masalah kerusakan
atau baby oil integritas kulit teratasi
R/pasien mengatakan kulit terasa dingin sebagian
dan lembab P : intervensi di lanjutkan
4.berkolaborasi dengan dokter untuk
poemberian obat anti gatal
R/dokter menyarankan untuk pemberian
CTM peroral
5.menganjurkan pasien untuk tidak
menggarukan muka dengan
menggunakan tangan yang kotor
R/pasien paham dan mengerti dengan
penjelasan yg di berikan petugas
2 1.memberikan kompres hangat pada S : pasien mengatak rasa gatal
10.00 area muka pada area muka sudah
R/pasien merasa nyaman berkurang
2.mebersihkan area bekas garukan 0: tidak terdapat bentol2 pada
R/Luka tampak kemerahan area muka,kemerahan sudah
3.memberikan pelembab pada area agak berkurang,kulit tampak
muka lembab,luka bekas garukan
R/Kulit tampak lembab sudah dioleskan pelembab
4.memberikan loction penghilang bekas seperti loction
luka A: masalah teratasi sebagian
R/pasien mengatakan kulit terasa P : intervensi di lanjutkan
lembab dan segar
3 1mengajarkan tehnik relaksasi nafas S : pasien mengatakan rasa
10.45 dalam apabila ada sensasi rasa gatal gatal sudah berkurang,pasien
R/pasien mengatakan akan mengikuti mengatakan ada sensasi rasa
anjuran yg telah di jelaskan oleh petugas ngantuk
2.berkolaborasi dengan dokter untuk 0: pasien tampak ngantuk
pemberian obat anti gatal A: masalah teratasi
R/dokter menyarankan untuk pemberian P :intervensi di hentikan
salep dan obat CTM peroral
3menganjurkan pasien untuk
mendengarkan lagu sebelum tidur
R/pasien mengikuti anjuran yang telah
di berikan oleh petugas
Memberikan konseling tentang
penyakit,penyebab juga pencegahan
4. R/pasien dan keluarga mengatakan S : pasien dan keluarga paham
12.00 paham dan mengerti dengan penjelasan dan mengerti dengan
yg telah di berikan oleh petugas penjelasan yang telah di
jelaskan oleh petugas dan
pasien mampu menjelaskan
ulang penyebab dari penyakit
pruritus
0: pasien tampak tenang
A : maslah kurang
pengetahuan teratasi
P : intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai