Bahan 3 PJ Geomorfologi
Bahan 3 PJ Geomorfologi
Topografi
Menyatakan ketinggian tempat di permukaan bumi dengan ukuran
satuan ketinggian tertentu
RELIEF :
1. datar (D)
2. landai (L)
3. berombak (B)
4. bergelombang (Gb)
5. berbukit kubah (humocky)/Bk
6. berbukit (Bt)
7. bergunung (Gn)
Relief Orde II
Mrpk bagian dari benua dan cekungan samudera, berupa deretan
pegunungan-pegunungan besar, plateau, dan deretan daratan.
Cliff
Gua Pantai
Batu Layar (sumber: Microsoft Encharta, 2008).
Erosi Angin
Erosi angin atau Deflasi biasanya banyak terjadi di kawasan gurun. Bantukan alam
yang terbentuk akibat proses deflasi antara pembentukan batu jamur (mushroom
stone).
Batu Jamur terbentuk akibat proses erosi angin (sumber: www.dahab-info.com, 2008)
Bentuk-bentuk destruksi Glasier :
– Bentuk-bentuk erosi : cirques dan glacial troughs
– Bentuk-bentuk residu : puncak-puncak matter horn (matter horn peaks),
aretes, dan roches mountonnees
– Bentuk-bentuk endapan : moraines, drumlins, kames, dan eskers
Terrain
Merupakan istilah yang diperuntukkan guna menyatakan keadaan medan
suatu wilayah di permukaan bumi, baik keadaan reliefnya,
vegetasi/penggunaan lahan, adanya sungai-sungai, rawa-rawa, sifat-sifat
umum batuan dan lahan, dll.
Istilah ini digunakan terutama untuk keperluan militer (PD I, II)
The collection, analysis, evaluation, and interpretation of geographic
information on the natural and manmade features of the terrain, combined
with other relevant factors, to predict the effect of the terrain on military
operations. Military Dictionary (DOD, NATO)
C:/Sleman/3_D/m
obil_3D.sxd
Imagery
Digital
Terrain Data
(DEM)
3D
Digital Model
© 2007 Intermap Technologies, Inc. All rights reserved.
D:/Military/
Morphometric parameters
• elevation change gradients (slope)
• orientation gradients (aspect, steepest downhill slope, viewshed) 3D Analyst
• curvature gradients (horizontal or tangent curvature) C:/Sleman/3_D/srtm_slm_box
Drop Zone 1
Target Objective
Drop Zone 2
Permukiman
Yang berisiko terlanda
Banjir bandung karena
di dekat outlet DAS
Banjir Bandang Wasior
Landscape (bentanglahan)
Panorama atas suatu hamparan daratan yang terdiri dari berbagai keadaan
alam baik alami maupun buatan manusia (artifisial).
Landscape comprises the visible features of an area of land, including
physical elements such as landforms, living elements of flora and fauna,
abstract elements like lighting and weather conditions, and human elements
like human activity and the built environment.
Landform (bentuklahan)
Bentukan alam di permukaan bumi yang terjadi karena proses pembentukan tertentu
dan melalui serangkaian evolusi tertentu pula.
atau
Bagian dari permukaan bumi yang mempunyai bentuk khas sebagai akibat pengaruh
dari proses, struktur geologi, dan batuan selama periode waktu tertentu. Oleh karena
itu bentuklahan ditentukan oleh faktor-faktor topografi, struktur geologi, batuan, dan
proses eksogen.
atau
merupakan bentangan permukaan lahan yang mempunyai relief khas karena
pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akbibat dari proses alam yang bekerja
pada batuan di dalam ruang dan waktu tertentu. Masing-masing bentuklahan
dicirikan oleh adanya perbedaan dalam hal struktur dan proses geomorfologi,
relief/topografi dan material penyusun/litologi (Strahler, 1983 dan Whiton, 1984).
Misal :
Teras sungai : proses sedimentasi oleh aktivitas sungai dan berkembang
sampai terbentuknya (evolusi)
(Lf) = bentuklahan
T = topografi
P = proses alam
S = struktur geologi
M = material batuan
K = ruang dan waktu kronologis
(1) Structural Landforms - landforms that are created by massive earth movements due
to plate tectonics. This includes landforms with some of the following geomorphic
features: fold mountains, rift valleys, and volcanoes.
(2) Weathering Landforms - landforms that are created by the physical or chemical
decomposition of rock through weathering. Weathering produces landforms where
rocks and sediments are decomposed and disintegrated. This includes landforms with
some of the following geomorphic features: karst, patterned ground, and soil profiles.
(3) Erosional Landforms - landforms formed from the removal of weathered and eroded
surface materials by wind, water, glaciers, and gravity. This includes landforms with
some of the following geomorphic features: river valleys, glacial valleys, and coastal
cliffs.
(4) Depositional Landforms - landforms formed from the deposition of weathered and
eroded surface materials. On occasion, these deposits can be compressed, altered by
pressure, heat and chemical processes to become sedimentary rocks. This includes
landforms with some of the following geomorphic features: beaches, deltas, flood
plains, and glacial moraines.
Fault scarp yaitu tebing yang terjadi langsung kerena sesar
Fault scarp yaitu tebing yang terjadi langsung kerena sesar
Geomorphology includes
http://www.uwm.edu/Course/416-403/geomorph_rs_apps.htm
II. Geomorphology
is the study of landforms and landscapes,
including the description, classification, origin,
development, and history of planetary surfaces.
Geomorphology seeks to identify the regularities
among landforms and what processes lead to
patterns. (Predictability).
http://www.uwm.edu/Course/416-403/geomorph_rs_apps.htm
III. Geomorphology
• Studi mengenai bentuk bumi (Derbyshire, 1979, p. 15)
• Studi tentang bentuk lahan (landform)
Lingkup studi
• Derbyshire, 1979, p. 17
F = f(P,M) dt
F : Landform (bentuklahan)
f : Fungsi dari
P : Proses
M : Material
dt : Perubahan menurut waktu
Derbyshire membedakan 4 level dari studi geomorfologi
V. Geomorphology
is the science of landforms
(Thornbury, 1954)
VI. Geomorphology
is the study whichdescribes landforms and the process which
their formation, and investigates the interrelationship, of
these forms and process and their special arragement
(Van Zuidam, et. al., 1979)
VII. Geomorphology
is the study of landforms, and in particular of their nature,
origin, processes of development, and material
composition.
(Cooke, et. al., 1974)
VIII. Geomorphology
Dalam lingkup studi geomorofologi tercakup:
• Bentuk lahan (landform)
• Proses-proses geomorfologi
• Genesis (asal-usul/perkembangan jangka panjang)
(Verstappen, 1977, p. 2)
Karmono Mangunsukardjo (1986) menjabarkan 4 aspek geomorfologi :
a). Morfologi
Yakni aspek-aspek yang bersifat pemerian suatu daerah, antara
lain teras sugai, beting pantai, kipas aluvial dan plato
b). Morfometri
Yakni aspek-aspek kuantitatif dari suatu daerah seperti
kemiringan lereng, bentuk lereng, ketinggian, beda tinggi,
kekerasan medan, bentuk lembah, tingkat pengikisan dan pola
aliran
2. Studi mengenai proses geomorfologi,
Yakni proses yang mengakibatkan perubahan bentuklahan dalam
waktu pendek serta proses terjadinya bentuklahan yang mencakup
morfogenesa, dengan aspek-aspek :
c). Morfo-dinamik
berupa tenaga eksogen yang berhungan dengan tenaga
angin, air, es, gerak masa batuan dan volkanisme
3. Studi geomorfologi yang menekankan pada evolusi pertumbuhan
bentuklahan atau morfo-kronologi, menentukan dan memerikan
bentuklahan dan proses yang mempengaruhinya dari segi umur relatif
dan umur mutlak