Smong
26 Desember 2015
News
Communicating Science
Enhancing Resilience
Meningkatkan
Ketahanan Bencana
BERBASIS RISET
Diterbitkan oleh:
Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC), Universitas Syiah Kuala
Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan, Universitas Syiah Kuala
Smong NEWS I Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh
Salam Redaksi
Desember kembali hadir sebagaimana mestinya. Pada
satu titik di bulan ini, kita sejenak kembali mengenang apa-
DAFTAR ISI
SMONG News
apa yang tertinggal pada 26 Desember 2004 lalu. Meski air
mata tak sederas sebelas tahun yang lalu, tapi kita tak boleh
lupa bahwa ada banyak jiwa yang berkorban untuk me-
menuhi kesadaran supaya lebih baik menghadapi masa de-
3 Pengetahuan Kebencanaan
Upaya Unsyiah Membangun Kapasitas
Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng
pan.
Tsunami 2004 memang semakin berjarak dengan kita.
Namun, itu tak berarti bahwa tanah ini tak akan dijenguk tsu-
nami-tsunami yang lain. Sains dan temuan-temuan ilmiah
memastikan keberulangan tsunami. Hanya waktu dan tem-
4 PERAN KELEMBAGAAN DALAM MITIGASI BENCANA
Teuku Alvisyahrin, Ph.D.
pat adalah misteri. Tanah kita pun tak kunjung reda didatangi
bencana lain: banjir, longsor, gempabumi, dan lain-lain. Kare-
na itu, ketahanan masyarakat menghadapi ragam ancaman
perlu menjadi perhatian dan prioritas dalam setiap langkah
5
DINAMIKA GEMPA DI ACEH DAN UPAYA MITIGASINYA
Dr. rer. nat. Muksin Umar, M.Si., M.Phil.
ke depan. Salah satunya adalah dengan mengupayakan
pendekatan-pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek).
Pembaca, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) lahir
6 Pascatsunami, Pantai Perlu Penanganan yang Tepat
Dr. Ella Meilianda & Dr. Katrin Monecke
dan tumbuh di tanah rawan bencana. Sebagai pusat ke-
cendekiaan, sudah seyogyanya Unsyiah berada di garda de-
pan dalam menumbuhkembangkan iptek agar masyarakat
dapat hidup aman di tengah ancaman yang ada.
7 Interaksi Manusia dan Alam dalam Perspektif Islam
Mizaj Iskandar, Lc., LL.M
Menumbuhkembangkan pengetahuan harus diikuti
8
dengan penyampaian pengetahuan itu sendiri kepada mas-
yarakat dan pihak-pihak terkait. Karena itu, SMONG News
Mengapa Sekolah perlu Siaga Bencana?
edisi kali ini hadir mengetengahkan ragam hasil kajian dan
Dr. Aiko Sakurai & Rina Suryani Oktari, M.Si.
riset sivitas Unsyiah untuk membantu penyelesaian persoa-
lan-persoalan kebencanaan di Aceh.
Lebih tegasnya, SMONG edisi ini hendak membumikan
prinsip kerja kami “Communicating Science, Enhancing Re-
silience”. Menyampaikan sains untuk meningkatkan risiliensi
9 Dalam
Pentingnya Kesiapsiagaan Keluarga
Menghadapi Bencana
Ibnu Mundzir, M.A. & Intan Dewi Kumala, M.Psi.
atau ketahanan terhadap bencana. Menjadi jembatan antara
10
produk ilmiah dengan perumus kebijakan dan masyarakat.
Meski tidak mudah, kita harus terus dan terus berusaha se- Memahami Permasalahan Banjir dan Solusinya
bagai ikhtiar membangun ketahanan negeri ini menghadapi Dr. Azmeri
bencana.
Selamat membaca!
12 PENGAKUAN
Universitas Syiah Kuala SENDAI framework FOR DISASTER RISK REDUCTION (SFDRR):
Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan,
Universitas Syiah Kuala
GLOBAL TERHADAP PERAN pENGETAHUAN LOKAL
DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA
Pengarah : Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng Alfi Rahman, M.Si.
Dr. Hizir
Prof. Dr. Husni, SH., M.Hum
Dr. Alfiansyah Yulianur, BC
Dr. Nazamuddin, S.E., MA
Prof. Dr. Ir. Hasanuddin, M.S
Prof. Dr. Nasir Aziz, S.E., MBA
13 Penduduk Kota-Kota di Aceh
Estimasi Waktu Tiba Gelombang Tsunami dan Evakuasi
Dr. Eng. Syamsidik
Dr. Ir. M. Dirhamsyah
14 dan
Koordinator Redaksi : Dr. Khairul Munadi
Tim Redaksi : Dr. Eng. Syamsidik
Pesan Kesiapsiagaan Bencana dari Gempa
Dr. Ella Meilianda Tsunami Purba
Dr. Nazli Ismail Dr. Nazli Ismail
Nur Fadli, M.Sc
Bukhari, M.Si
Desain dan Tataletak
Intan Dewi Keumala, M.Si
Rina Suryani Oktari, M.Si
Ibnu Rusydy, M.Sc
: Mahruza, ST., MT
16 Perlu Integrasi Hasil Riset Dalam Kebijakan Mitigasi
Tsunami
Alamat Redaksi :
Ground Zero TDMRC Building, 3rd floor
PUSAT UNGGULAN IPTEK (PUI)
Jl. Prof. Dr. Ibrahim Hasan, Gampong Pie, Kecamatan Meuraxa
Kota Banda Aceh, 23233 Binaan Kementerian Riset, Tenologi, dan
Telp : (0651) 8052009 Fax : (0651) 8052168
website: http://tdmrc.unsyiah.ac.id
Pendidikan Tinggi tahun 2016-2018
email : office@tdmrc.org
2 26 Desember 2015
Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh I Smong NEWS
D i samping mendatangkan duka dan ak poranda, salah satu fokus Unsyiah saat itu
berbeda, pengelola TDMRC saat itu berhasil
membangun jaringan yang solid dan produk-
nestapa, harus diakui bahwa bencana tsuna- adalah bagaimana dapat berkontribusi dan tif sehingga penguatan kapasitas peneliti dan
mi 2004 mendatangkan banyak inspirasi dan mendampingi pemeritah daerah dalam proses kelembagaan dapat berlangsung dengan ce-
cara pandang baru dalam kita menatap masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Seminggu setelah pat. Lewat interaksinya, TDMRC juga banyak
depan. Pascatsunami 2004, paradigma bang- tsunami, Unsyiah membentuk gugus tugas berperan dalam mendukung pemerintah Aceh
sa ini menghadapi bencana berubah total, dari (task force) Unsyiah for Aceh Reconstruction membangun kapasitas daerah di bidang ke-
responsif menjadi preventif. Tsunami juga mer- (UAR+) yang terlibat intensif dalam menghasil- bencanaan.
edupkan api pertikaian, menumbuhkan kes- kan cetak biru atau master plan pembangunan Salah satu milestone penting lainnya ada-
epahaman berbagai pihak untuk menyemai kembali Aceh. Konsepsi UAR+ kemudian diper- lah didirikannya Program Studi Magister Ilmu
perdamaian di Aceh. luas oleh Pemerintah Pusat sehingga lahirnya Kebencanaan (MIK) pada tahun 2010, atas man-
Dalam konteks Universitas Syiah Kuala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR). dat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Unsyiah), kejadian tsunami 2004 telah men- Di sisi lain, long term response bersifat (Dikti). Mandat ini diberikan hanya kepada dua
getuk kesadaran sivitas akademika untuk lebih strategis dan berorientasi jangka panjang. Pada universitas, Unsyiah dan Universitas Gajah Mada
menyadari keberadaan universitas di daerah aspek ini, Unsyiah bertekad untuk fokus mem- (UGM). Prodi MIK berperan dalam mencetak
rawan bencana. Karena itu, Unsyiah perlu men- bangun kapasitas pengetahuan kebencanaan SDM di bidang kebencanaan yang bermuara
gambil peran dan tanggung jawab yang pro- yang sebelum 2004 nyaris luput dari perhatian. pada penguatan kapasitas daerah menghada-
porsional dalam menghadapi bencana. Ada beberapa alasan penting, mengapa pi bencana. Para alumni, yang merupakan agen
Dalam artikel ini, saya ingin menguraikan kemudian Unsyiah memandang kapasitas pen- pengurangan risiko bencana (PRB), kini telah
tekad, upaya, dan perjalanan Unsyiah dalam getahuan ini perlu dibangun. Pertama, Aceh tersebar di berbagai institusi pemerintah dan
membangun kapasitas pengetahuan kebenca- sangat rentan terhadap berbagai ancaman ben- swasta.
naan pascatsunami 2004. Dengan harapan, agar cana. Kita tinggal di wilayah yang kaya sumber Sejak 2011 Unsyiah juga menetapkan ma-
semua yang telah dilakukan dapat diketahui daya alam namun juga rawan bencana seperti teri kebencanaan sebagai muatan lokal dalam
masyarakat luas termasuk mitra di pemerintah- banjir, longsor, gempa, tsunami, gunung berapi, kurikulum akademik di berbagai program studi.
an. Selain itu, juga untuk mendorong beberapa dan lain-lain. Harapannya, para sarjana lulusan Unsyiah akan
Perguruan Tinggi (PT) di Aceh agar melakukan Kedua, sebenarnya tsunami sudah be- memiliki kompetensi yang cukup di bidang ke-
hal serupa. Karena, peran dan tanggung jawab berapa kali terjadi di berbagai tempat di Indo- bencanaan sehingga dapat menjadi agen PRB
PT dalam upaya penanggulangan bencana nesia. Yang paling dekat adalah tsunami 1997 di manapun mereka berada.
yang berkelanjutan sesungguhnya sangat vital. di Flores. Tapi mengapa pada 2004, yang han- Agar lebih kontributif secara keilmuan
ya berjarak tujuh tahun, sebagian besar mas- sekaligus solutif terhadap masalah kebenca-
Dampak Tsunami 2004 yarakat Aceh tidak mengetahui apa itu tsunami naan, Unsyiah membuka peminatan di bidang
Sebagaimana diketahui, sebelum tsu- dan bagaimana harus menyelamatkan diri. kebencanaan di bawah Program Studi Doktor
nami 2004 Aceh sempat didera konflik selama Ketiga, bukti-bukti ilmiah menunjukkan Matematika dan Aplikasi Sains pada pertengah-
tak kurang dari 30 tahun. Jadi, sangat wajar bila bahwa di masa lampau Aceh sudah berkali-kali an 2015. Program ini menjadi ujung tombak bagi
perhatian terhadap isu-isu kebencanaan tida- diterjang tsunami. Memang jarak dengan masa Unsyiah dalam menghasilkan ilmuan-ilmuan
klah mengemuka saat itu. Ditambah lagi den- lampau itu ratusan bahkan ribuan tahun. Na- muda dengan pemahaman yang holistik terh-
gan paradigma penanggulangan bencana di mun tsunami purba tersebut mengirimkan pe- adap isu-isu kebencanaan.
Indonesia yang konvensional. Karenanya, meski san kepada kita bahwa tsunami di Aceh adalah Saat ini Unsyiah juga tengah menyiapkan
berada di wilayah sangat rawan bencana, Aceh sebuah keniscayaan. Seperti di Jepang, keberu- usulan untuk pembukaan Program Studi Sarja-
tidak punya sumber daya manusia (SDM) yang langan tsunami dipastikan ada, tinggal persoa- na Manajemen Bencana (Disaster Management).
cakap di bidang kebencanaan saat itu dan ti- lan waktu yang menjadi misteri. Pada penghujung 2016, Unsyiah menargetkan
dak siap menghadapi bencana tsunami dengan Ketiga alasan di atas meneguhkan pent- dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi di
skala sangat masif. ingnya pengetahuan bagi kita yang hidup di semua tingkatan (sarjana, magister, dan dok-
Kerusakan dan kerugian akibat tsuna- tengah-tengah ancaman bencana. Pengeta- toral) di bidang kebencanaan.
mi 2004 cukup dahsyat. Tidak kurang dari 800 huan dalam konteks ini dapat bersifat formal Akhir kata, perlu digaribawahi bahwa
km garis pantai rusak, dan lebih dari 200.000 maupun non-formal. Selain itu, khazanah pen- membangun kapasitas pengetahuan bukan-
orang korban hilang dan meninggal. Selain itu, getahuan masyarakat Simeulu tentang tsuna- lah pekerjaan mudah dan sesaat. Dibutuhkan
banyak sekali infrastruktur dan sumber-sumber mi (Smong) telah membukakan mata hati dan konsistensi dan keberlanjutan antargenerasi
ekonomi hancur. mata intelektual kita untuk mengambil tang- selama ancaman bencana masih ada. Tekad
Unsyiah juga tidak luput dari dampak tsu- gung jawab merawat pengetahuan bagi anak Unsyiah untuk terus merawat dan menumbuh-
nami dan gempa. Sejumlah 247 dosen dan staf cucu, generasi mendatang. kembangkan pengetahuan kebencanaan demi
kependidikan meninggal dunia. Sepertiga dari generasi mendatang.
fasilitas belajar-mengajar, seperti peralatan dan Beberapa Upaya
laboratorium, juga hancur. Pendeknya, proses Membangun kapasitas pengetahuan di
belajar-mengajar di Unsyiah saat itu sempat bidang kebencanaan dapat juga dimaknai se-
lumpuh selama 1 semester. bagai ikhtiar kita untuk membangun kehidupan
2015
yang lebih baik. Karena itu, pascatsunami 2004 2011 Program
Respon Unsyiah Pascatsunami Unsyiah memandang bidang ilmu yang terkait 2010 Materi
kebencanaan
Doktor dalam
bidang
Secara umum ada dua respon yang dengan kebencanaan sebagai salah satu yang Program sebagai kont- kebencanaan
dan berorientasi jangka pendek. Selain nor- pendirian Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Ben- Tahapan Pembangunan
malisasi kondisi kampus yang sempat por- cana atau Tsunami and Disaster Mitigation Re- Kapasitas Pengetahuan Kebencanaan Unsyiah
26 Desember 2015
3
Smong NEWS I Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh
4 26 Desember 2015
Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh I Smong NEWS
Patahan Aktif di Aceh Bagian Tengah Gambar 1. Konfigurasi tektonik Sumatera. Gambar 2. Segmen patahan aktif di Wilayah Aceh
Mulai tahun 2014, penulis melakukan pe- Tengah dan sekitarnya berdasarkan observasi gempa
nelitian seismologi dengan fokus pada Wila- Juli-Desember 2014.
yah Aceh Tengah dan sekitarnya yang didanai
sepenuhnya oleh GFZ-Potsdam dari Jerman. Beutong, Takengon, dan Nisam Antara adalah
Sejak Juli 2014 sampai Mei 2015, kami mema- daerah yang sangat rawan gempa dan didiami “Pemerintah Aceh perlu
sang 30 seismometer untuk merekam gempa oleh penduduk. Karena lokasi yang dekat den- mengirimkan putra-
di Wilayah Tangse-Geumpang, Bener Meriah, gan penduduk, gempa kecil (magnitude Mb 4.0)
dan Aceh Tengah (Gambar 2). Selama 11 bulan pun dapat mengakibat kerusakan parah.
putri terbaik untuk
perekaman gempa, tercatat lebih dari 1,700 kali Masyarakat perlu memperhatikan fak- belajar seismologi
gempa di wilayah tersebut. Dari hasil analisis
sementara data bulan Juli sampai Desember
tor kekuatan struktur bangunan yang akan di- (ilmu kegempaan dan
bangun. Pemerintah perlu menyiapkan sistem
2014 terlihat bahwa gempa di Wilayah Aceh mitigasi bencana gempa yang baik. Tahapan perambatan gelombang
Tengah dan sekitarnya umumnya terjadi di se- pertama adalah mendata wilayah-wilayah yang gempa di dalam bumi)
panjang Patahan Sumatera. Menurut sejarah rawan gempa. Tahapan selanjutnya adalah
gempa, magnitude gempa di sepanjang Pa-
karena alasan kondisi Aceh
memberlakukan building code atau persyaratan
tahan Sumatera dapat mencapai Mb 7.0. Dae- teknis struktur bangunan sesuai kondisi wila- yang rawan gempa.“
rah-daerah rawan yang terletak di sepanjang yah. Di beberapa negara maju, pemerintahnya
Patahan Sumatera antara lain di Tangse, Mane, memberlakukan building code secara ketat pada penyediaan infrastruktur yang memadai
Geumpang, dan Beutong. Patahan aktif lain- yang wajib diikuti. Pemerintah berhak melarang dan memudahkan evakuasi dan program edu-
nya terletak di luar Patahan Sumatera (di sini pendirian sebuah pembangunan jika struktur kasi masyarakat. Saat ini jalan raya memben-
disebut sebagai patahan sekunder) oleh ellips teknis bangunannya tidak memenuhi syarat. tang sepanjang garis pantai sehingga membuat
pada Gambar 2. Patahan sekunder pertama Hal ini dapat dipahami karena jika bangunannya masyarakat akan kesulitan menghidari tsunami.
yang sangat aktif terletak di daerah Lampahan, ambruk dan mengakibatkan jatuhnya korban Pemerintah perlu menyiapkan beberapa ruas
Takengon, Aceh Tengah. Daerah tersebut per- maka pemerintah ikut menanggung kerugian jalan raya menuju daerah perbukitan tinggi.
nah diguncang gempa dengan magnitude Mb minimal untuk evakuasi korban. Gempa juga dapat memicu tanah longs-
6.2 diikuti dengan tanah longsor dan menelan Gempa juga dapat memicu tsunami. or terutama di daerah pusat gempa. Masyara-
korban 42 jiwa. Patahan aktif sekunder yang ke- Perhitungan dan penyampaian informasi lo- kat yang berada di daerah rawan gempa per-
dua terletak di Daerah Nisam Antara (Daerah Ti- kasi, magnitude serta mekanisme gempa dan lu mengenali dan menghindari daerah rawan
mur Gunung Bur Ni Telong). Walaupun gempa potensi tsunami secara akurat dan cepat me- longsor. Pemerintah harus mengkaji daerah-
yang tercatat di zona ini tergolong kecil, tetapi rupakan metode paling efektif untuk pengu- daerah yang berpotensi tinggi untuk longsor
sewaktu-waktu gempa tersebut dapat memi- rangan resiko bencana tsunami. Oleh karena itu jika terjadi gempa. Karakteristik daerah rawan
cu tanah longsor jika kecuramannya tinggi dan pemerintah perlu memperkuat kapasitas SDM longsor antara lain adalah daerah berbukit yang
tanahnya labil. Penelitian ini akan dilanjutkan dan meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan. terbuka dan gundul dengan kecuraman lebih
untuk mempelajari struktur bumi di Aceh terut- Distribusi station gempa yang lebih rapat dan dari 30 derajat, terdapat lapisan tanah yang
ama karakteristik gunung Api Bur Ni Telong dan merata serta analisis yang benar dapat mem- tebal di atas lereng, sistem saluran air kurang
fitur geologi menarik lainnya seperti Cekungan berikan informasi gempa yang lebih akurat. baik, dan banyaknya rembesan air pada tebing
Geumpang-Mane dan Danau Laut Tawar. Pemerintah Aceh perlu mengirimkan pu- disertai longsoran-longsoran kecil. Untuk men-
tra-putri terbaik untuk belajar seismologi (ilmu cegah terjadi longsor, masyarakat perlu meng-
Gempa, Kerusakan, dan Upaya Mitigasi kegempaan dan perambatan gelombang gem- galakkan penanaman pohon di sekitar lereng
Meskipun pusat gempa zona subduksi bukit, memperbaiki saluran air, memperbaiki
pa di dalam bumi) karena alasan kondisi Aceh
jauh di laut lepas, gempa dengan magnitude tata guna lahan, dan menghentikan perusakan
yang rawan gempa. Apakah aparatur kita telah
Mw 7.0-9.0 dapat mengakibatkan kerusakan hutan atau tanaman di lereng bukit.
siap menghadapi tsunami? Jika kebakaran da-
parah di daratan. Sebaliknya, gempa darat
lam wilayah lokal saja tidak dapat ditangani
magnitudenya relatif lebih kecil (dibandingkan
dalam waktu singkat, maka hampir bisa dipa-
dengan gempa di zona subduksi) namun lo-
stikan aparatur kita tidak siap menangani da-
kasinya dekat dengan wilayah penduduk se-
tangnya tsunami yang lebih massif dan terjadi
hingga guncangan yang dirasakan penduduk
di semua wilayah sepanjang garis pantai. Oleh
akan sangat kuat. Geumpang, Mane, Tangse,
karena itu, pemerintah perlu memfokuskan diri
26 Desember 2015
5
Smong NEWS I Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh
S ekitar 50% penduduk dunia tinggal pergeseran posisi pantai tersebut ditandai den- diikuti oleh uplift secara perlahan. Juga diketa-
di wilayah pesisir pantai, dan hampir 80% daerah gan adanya timbunan sedimen pasir laut yang hui bahwa setelah tahun 2009, terjadi pengu-
pesisir di Asia-Pasifik terletak di wilayah tropis. menutupi lokasi yang dulunya merupakan ke- rangan laju deposisi sedimen di pantai yang
Dari catatan yang ada, lebih dari 70% bencana bun kelapa, perumahan dan jalan. Oleh kare- baru terbentuk. Hal ini dikarenakan adanya efek
alam yang terjadi di wilayah pesisir Asia-Pasifik na itu, dapat dimengerti bahwa penanganan uplift yang terjadi relatif perlahan.
disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrim. terhadap permasalahan tersebut perlu segera Berdasarkan studi Monecke, dkk (2015),
Di sisi lain, sebagian besar wilayah pesisir terse- dilakukan. Namun demikian, dengan terben- laju uplift berkisar sekitar 3 cm pertahun. Se-
but berada di jalur subduksi lempeng-lempeng tuknya pantai pada posisi baru, tidak berarti dangkan kenaikan muka air laut karena peru-
tektonik, yang dikenal dengan istilah ‘cincin morfologi pantai tersebut telah mencapai kes- bahan iklim, diketahui hanya sekitar 0.3 cm per
api’ atau ring of fire. Kondisi ini menyebab- etimbangan. tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sub-
kan wilayah pesisir rentan terhadap ancaman Di samping itu, pantai pesisir barat yang sidence yang terjadi secara mendadak dan laju
akibat aktivitas tektonik, seperti tsunami dan tipikal morfologinya terdiri dari alur-alur kecil uplift yang mengikutinya lebih cepat diband-
penurunan (subsidence) serta kenaikan (uplift) (suak), kini banyak yang tertimbun oleh pa- ingkan dengan kenaikan muka air laut akibat
massa daratan. Karena itu, risiko bencana di pe- sir. Berdasarkan pengamatan dan informasi perubahan iklim.
sisir wilayah tropis tergolong relatif tinggi. dari penduduk, saat hujan suak-suak tersebut
Sebelum tsunami 2004, pengelolaan semestinya berfungsi sebagai alur-alur yang Penanganan Pantai Pascatsunami
pantai di wilayah asia pasifik tidak memper- mengalirkan air limpasan hujan dengan cepat Pemerintah daerah telah berupaya un-
hitungkan komponen ancaman (hazard) tek- ke laut, sehingga tidak terjadi genangan atau tuk menangani persoalan pantai di atas, an-
tonik (Wong, 2009). Pengelolaan pantai terpadu banjir di wilayah daratan pantai. Namun, pas- tara lain dengan membangun tanggul pantai
atau yang dikenal dengan Integrated Coastal catsunami 2004, suak-suak tersebut tertutup yang bertujuan melindungi aktivitas penduduk
Zone Management (ICZM) di wilayah Asia-Pas- timbunan pasir yang terangkut dari laut. Bila di wilayah pantai. Berbagai desain konstruksi
ifik hanya memperhitungkan ancaman kenaikan perlu mengalirkan air limpasan hujan, mas- pelindung telah dibangun, khususnya di pan-
muka air laut akibat perubahan iklim. Sehingga, yarakat setempat menggali sedimen pasir yang tai kota Meulaboh dengan populasi penduduk
konsep ICZM tidak memberikan solusi pen- menutupi mulut suak sedemikian rupa sehing- yang relatif padat. Namun upaya tersebut tidak
gamanan pantai akibat bencana yang ditimbul- ga air genangan dapat mengalir ke laut. Sayan- membuahkan hasil yang diharapkan. Gambar
kan oleh aktivitas-aktivitas tektonik. gnya, hanya dalam beberapa jam saja (2-4 jam), 2 menampilkan salah satu contoh kerusakan
Dalam dekade terakhir, penduduk di mulut suak dapat tertutup kembali oleh timbu- struktural dari konstruksi bangunan pelindung
wilayah pesisir yang berasosiasi dengan zona nan sedimen pasir, terutama jika terjadi pasang pantai yang terbuat dari karung pasir (sandbag).
subduksi tektonik, tidak hanya terpapar an- purnama yang disertai gelombang tinggi saat Berdasarkan pengamatan citra satelit
caman perubahan iklim yang ditandai dengan musim barat. dan survey geodetik, dapat disimpulkan bahwa
meningkatnya intensitas dan frekuensi gelom- Pengamatan lapangan di atas dapat di- kegagalan konstruksi pelindung pantai tersebut
bang tinggi di perairan laut. Namun, mereka jelaskan melalui studi survey geodesi yang diakibatkan karena penempatan konstruksi ba-
juga menghadapi ancaman bahaya tsunami, dilakukan oleh Monecke, dkk (2015) yang men- ngunan di atas dataran pantai yang morfolog-
subsidence atau uplift akibat aktivitas tektonik. gamati perkembangan morfologi pantai di inya masih berkembang dan belum mencapai
Efek kenaikan air laut, yang terjadi secara sepanjang pantai Lhok Bubon, Aceh Barat. Hasil keseimbangan dinamis. Di mana, proses uplift
perlahan akibat perubahan iklim, telah dira- studi memperlihatkan bahwa proses pengang- masih berlangsung secara perlahan hingga se-
sakan di beberapa tempat di Indonesia, seperti kutan dan deposisi sedimen di daratan pantai karang.
di pesisir utara Provinsi Jawa Tengah dan Bali. masih terus berlangsung sejak tsunami 2004 Secara teori, terjadinya uplift secara per-
Di sisi lain, peristiwa tsunami 2004 menyisakan sampai sekarang. lahan setelah terjadinya subsiden itu diakibat-
efek kenaikan muka air laut secara mendadak Efek yang diamati adalah terjadinya pem- kan oleh mantel relaxation atau relaksasi dari
di beberapa wilayah pesisir yang berasosiasi bentukan sengkedan pantai yang baru (beach lapisan mantel bumi akibat adanya proses pele-
dengan wilayah subduksi di sepanjang pantai ridge) yang ketinggian puncaknya kurang lebih pasan energi di wilayah subduksi yang memicu
barat Aceh. 1 meter lebih tinggi dari ketinggian sengkedan gempa dan tsunami 2004 lalu. Proses uplift
Sebagai contoh, terjadi kenaikan muka air pantai kuno di belakangnya (Gambar 1). Hal ini tersebut diperkirakan masih akan berlangsung
laut di pesisir pantai Aceh Barat yang berkisar dapat terjadi karena adanya penyesuaian mor- dalam kurun waktu 50 tahun dimana laju uplift
antara 0.5 – 1.5 m karena subsidence. Kondisi ini fologi pantai sebagai responnya terhadap efek akan melambat secara eksponensial. Sehingga,
diperburuk oleh erosi yang masif akibat terjan- subsidence yang mendadak, yang kemudian upaya perlindungan pantai dengan meletak-
gan gelombang tsunami yang membawa ban-
yak sekali material pembentuk dataran pantai
Ketinggian dari Garis pantai Jalan nasional
(sedimen pasir). Sebagian material tersebut muka air laut 2004 pantai barat
rerata (m)
terangkut dan terdampar ke darat, sedangkan
yang lainnya terangkut dan terdeposisi di dasar
laut di lepas pantai.
6 26 Desember 2015
Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh I Smong NEWS
kan bangunan pelindung di atas pantai dinilai berpotensi untuk mengalami efek kerusakan es tersebut.
kurang tepat untuk saat ini. Karena, morfologi pantai yang lebih parah dibandingkan dengan Singkatnya, dibutuhkan pengelolaan
pantai masih berkembang menuju keseimban- kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim. pantai terpadu untuk wilayah pesisir yang bera-
gan dinamisnya. Sebagai alternatif solusi, dapat dilakukan pena- sosiasi dengan zona subduksi seperti di pantai
Berdasarkan hal di atas, dapat dipahami taan kembali tata ruang wilayah pesisir pantai, barat Aceh. Pengelolaan yang memperhitung-
bahwa wilayah pantai yang dipengaruhi oleh dimana aktifitas vital masyarakat tidak ditem- kan efek dari aktivitas tektonik.
subsidence dan uplift akibat aktivitas tektonik, patkan di wilayah pantai yang sedang berpros-
26 Desember 2015
7
Smong NEWS I Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh
P ada 26 Desember 2015 kita mem- yang mengundang beberapa kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, orang tua, dan mas-
peringati 11 Tahun Tsunami Aceh. Di Tohoku, terungkap bahwa salah satu faktor yang me- yarakat sekitar) dalam memecahkan persoalan
Jepang, pada 11 Maret 2016 mendatang akan nentukan keberlanjutan program SSB adalah yang dihadapi oleh sekolah, termasuk juga da-
diperingati 5 tahun gempabumi dan tsunami kepemimpinan (leadership) kepala sekolah. lam menghadapi bencana yang mungkin tim-
yang terjadi tahun 2011 lalu. Pada bulan Ma- Tidak sedikit sekolah-sekolah yang tidak lagi bul. MBS merupakan model pengelolaan yang
ret 2016 nanti, anak-anak SD yang mengalami melaksanakan program SSB karena kepala se- memberikan otonomi yang lebih besar kepada
peristiwa tsunami jepang tahun 2011 lalu akan kolahnya dimutasi ke sekolah lain. Dan yang sekolah untuk mengambil keputusan sesuai
lulus dari sekolahnya. Dan nantinya sekolah menjadi persoalan, ketika kepala sekolahnya dengan kebutuhan, kemampuan, dan tuntutan
tersebut akan diisi kembali oleh siswa-siswa dimutasi maka program SSBnya pun ikut ber- sekolah maupun masyarakat serta stakeholder
baru, dimana pada saat tsunami 2011 mereka sama kepala sekolah tanpa proses serah terima lainnya.
masih berusia 1-5 tahun. kepada kepala sekolah yang baru. Dengan adanya otonomi yang lebih be-
Pergantian generasi siswa ini mendasari Namun, dari hasil FGD tersebut juga sar, sekolah menjadi lebih mandiri dan berdaya
pentingnya bagi sekolah untuk mengajarkan teridentifikasi sebuah praktik baik, dimana ke- dalam mengembangkan program-program
siswa-siswa baru tentang bencana apa yang berlanjutan program SSB dapat terus dilak- yang sesuai dengan kebutuhan dan kemam-
pernah terjadi di wilayah mereka serta tentang sanakan meskipun kepala sekolahnya dimutasi. puan yang dimiliki, termasuk mengembangkan
bagaimana harus mempersiapkan diri untuk Hal ini dikarenakan adanya proses serah terima program kesiapsiagaan sekolah terhadap ben-
menghadapi bencana serupa. Jika tidak dilaku- yang baik antara kepala sekolah yang lama den- cana.
kan, maka para siswa baru ini tidak akan mema- gan yang baru, dan juga adanya semangat dari Tentu saja kemandirian sekolah ini, harus
hami makna pemandangan yang hancur karena kepala sekolah yang baru untuk melanjutkan didukung dengan kemampuan kepemimpinan
tsunami dan mengapa mereka harus menye- program SSB yang sudah dilaksanakan. Selain (leadership) kepala sekolah dalam mengambil
lamatkan diri segera ke tempat yang lebih ting- itu, kepala sekolah yang dimutasi tersebut juga keputusan, memobilisasi sumber daya, me-
gi dan lebih jauh ketika gempa besar terjadi. memiliki semangat yang tinggi untuk melak- nentukan strategi yang efektif, berkomunikasi
Hal yang sama juga berlaku untuk anak- sanakan program SSB di sekolahnya yang baru, efektif dan memecahkan permasalahan yang
anak sekolah di Aceh. Siswa-siswa SD di Aceh sebagaimana ia telah sukses melaksanakannya dihadapi sekolah.
saat ini adalah mereka yang lahir setelah peristi- di sekolah yang lama. Selain itu, kepala sekolah juga harus
wa tsunami 2004. Pascabencana maha dahsyat Biasanya pihak sekolah mengalami ham- memiliki kemampuan adaptif dan antisipatif,
itu terjadi, banyak keluarga-keluarga baru yang batan untuk melaksanakan program SSB, kare- serta kemampuan bersinergi dan berkolabora-
justru pindah dan tinggal di daerah yang terke- na terbentur masalah pendanaan. Namun, apa si dengan berbagai pihak di dalam maupun di
na dampak tsunami. yang telah dilakukan oleh kepala sekolah yang luar sekolah. Apabila otonomi atau kemandirian
baru dimutasi tersebut, membuktikan bahwa sekolah serta kemampuan leadership kepala
Kondisi Kesiapsiagaan Sekolah sekolah secara mandiri dapat melakukan inisi- sekolah ini dapat berlangsung secara terus me-
Belum lama ini kami melakukan peneli- atif program SSB di sekolahnya dengan meng- nerus, maka hal ini dapat menjamin keberlanju-
tian di beberapa SD/MI negeri yang terletak di gunakan sumber daya yang dimiliki, serta men- tan (sustainability) program kesiapsiagaan yang
wilayah genangan tsunami di Banda Aceh. Hasil jalin kemitraam dengan berbagai pihak di luar berlangsung di sekolah.
penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 45% sekolah. Kembali ke anak usia sekolah, mereka
responden siswa menjawab “tidak” atau “tidak adalah salah satu agen penting dalam memba-
tahu” ketika ditanya “apakah kerusakan yang Kemandirian Sekolah ngun kesiapsiagaan bencana. Mempersiapkan
diakibatkan bencana dapat dikurangi jika ada Dalam paradigma baru dunia pendidikan, mereka saat ini berarti juga mempersiapkan
kesiapsiagaan terhadap bencana tersebut se- dikenal istilah Manajemen Berbasis Sekolah generasi yang siaga bencana di masa men-
belumnya.” Sebuah indikasi bahwa anak-anak (MBS) atau “school-based management”. MBS datang. Dan itu adalah tanggung jawab kita
usia sekolah sekarang kurang memahami pent- ini bertujuan untuk memberdayakan sekolah, generasi sekarang: para orang tua, para guru,
ingnya kesiapsiagaan bencana. Dan bila ditarik terutama SDMnya (termasuk kepala sekolah, dan para pengambil kebijakan.
lebih jauh, hal ini menunjukkan bahwa program
edukasi kebencanaan di sekolah-sekolah be-
lum terselenggara dengan baik.
Karena itu, saat ini adalah waktu yang
tepat untuk memacu kembali program kes-
iapsiagaan di sekolah-sekolah di Aceh. Hal yang
paling penting adalah bagaimana mengupaya-
kan sebuah program yang berkelanjutan di da-
lam rencana tahunan sekolah.
Kesiapsiagaan terhadap bencana tidak
diberikan oleh orang lain. Namun, kesiapsiag-
aan terhadap bencana adalah untuk dan oleh
diri kita masing-masing.
Pasca tsunami 2004 lalu, program Se-
kolah Siaga Bencana (SSB) sebagai salah satu
upaya membangun kesiapsiagaan di sekolah
telah banyak dikembangkan di berbagai seko-
lah di Aceh, baik tingkat SD, SMP maupun SMA.
Program SSB yang diinisiasi sejak 2009 lalu ini
memiliki tantangan yang beragam, khususnya
terkait aspek keberlanjutan (sustainability).
Dalam Focus Group Discussion (FGD)
Kegiatan Sekolah Siaga Bencana di SMP Balohan Sabang
8 26 Desember 2015
Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh I Smong NEWS
26 Desember 2015
9
Smong NEWS I Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh
Dr. Azmeri
Dosen Jurusan Teknik Sipil dan Peneliti TDMRC Universitas Syiah Kuala
B anjir semakin kerap terjadi di wilayah Periode ulang banjir perlu dipahami se-
bagai probabilitas kejadian banjir dengan debit
Indonesia, tidak terkecuali di Aceh. Di penghu-
jung tahun ini saja, banjir telah melanda bagian yang sama atau lebih besar (equal or exceed).
timur, tengah, barat dan selatan Aceh.Kejadian Debit atau aliran air di sungai tidaklah statis, na-
ini berdampak buruk pada berbagai aspek ke- mun selalu dinamis persatuan waktu yang din-
hidupan. Selain memutuskan akses transporta- yatakan dalam m3/detik. Debit juga dinyatakan
si, banjir juga menyebabkan tersendatnya aliran menurut periode ulangnya.
logistic ke sejumlah daerah di Aceh. Dampak Sebagai contoh, bila debit banjir rencana
lain yang tak kalah serius adalah terganggunya (QT) Krueng Aceh untuk Periode Ulang (T) = 20
kegiatan belajar anak usia sekolah, dan luluh- tahun adalah sebesar 1300 m3/detik, umumnya
lantaknya lahan pertanian yang dapat meng- masyarakat beranggapan bahwa banjir sebesar
ganggu pencaharian masyarakat petani. itu akan terjadi setiap 20 tahun sekali. Jadi, bila
Bencana banjir tidaklah semata dise- tanggul Krueng Aceh dibangun dengan debit
babkan oleh intensitas hujan yang tinggi. Ses- banji rrencana sebesar itu, maka selama 20 ta-
ungguhnya Yang Maha Agung telah mengukur hun kedepan masyarakat yang tinggal di sekitar
pemberianNya sebesar kebutuhan makhlukN- tanggul dapat berpersepsi keliru (false precep- 2. Pembangunan interkoneksi antarsungai,
ya. Sebagaimana telah diserukan Allah SWT tion). Bahwa tidak perlu khawatir, karena banjir dapat berupa kanal banjir, sebagai upaya
dalam Q.S. Az-Zukhruf-1: “Dan Yang menurunk- dengan debit 1300m3/detik hanya akan terjadi untuk menurunkan elevasi muka air banjir.
an air dari langit menurut kadar (yang diperlu- 20 tahun sekali. Namun, ini adalah pemahaman 3. Pembangunan tanggul untuk mencegah
kan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang keliru! terjadinya luapan (overtopping) beban air
yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan Kembali pada contoh di atas, pemaha- di kawasan berisiko banjir, seperti per-
(dari dalam kubur)”. man yang benar adalah probabilitas terjadi mukiman, persawahan, perkebunan, dan
Lalu mengapa bencana banjir semakin debit banjir sama atau lebih besar dari 1300 m3/ pusat aktifitas ekonomi.
sering terjadi? Mungkinkah karena hubungan detik adalah sebesar 100:20= 5% setiap tahunn- 4. Pembangunan kolam penampung beban
yang tak harmonis antara manusia dan alam? ya. Dengan demikian, perlu dibangun pemaha- banjir berbentuk waduk, baik sebagai kol-
man bahwa debit banjir dengan besaran bera- am retensi (lahan resapan atau recharge
Banjir dan Penyebabnya papun mungkin saja terjadi setiap tahun. groundwater) maupun kolam detensi (wa-
Banjir merupakan fenomena alam yang Karena itu, meski tinggal di balik tanggul dah tampungan sementara untuk me-
sering terjadi di kawasan yang banyak dialiri pengendali banjir yang didesain dengan debit mangkas (cut-off) puncak banjir).
sungai. Berdasarkan SK SNI M-18-1989-F (1989), banjir tertentu, masyarakat tetap perlu selalu 5. Pembangunan system polder yang dileng-
banjir merupakan aliran air yang relatif tinggi waspada. Sekali lagi, periode ulang banjir per- kapi dengan pompa dan system drainase
dan tidak tertampung oleh alur sungai/saluran. lu dipahami sebagai probabilitas kejadian banjir yang baik untuk mengurangi luas dan ting-
Secara umum, banjir dapat disebabkan dengan debit sama atau terlewati, bukan peru- gi genangan. Sistem polder terutama lebih
oleh tiga kondisi. Pertama, kondisi alam yang langan waktu terjadinya banjir. efektif diterapkan pada kawasan hilir yang
bersifat statis akibat geografi, topografi, dan berbentuk cekungan.
geometri alur sungai yang dibentuk oleh kemi- Solusi
ringan dasar sungai, meandering dan sedimen- Untuk mengurangi risiko bencana ban- Strategi struktural di atas perlu diperkuat
tasi yang mengakibatkan terjadinya penyem- jir, dibutuhkan cara dan strategi penanggulan- dengan pendekatan non-struktural dari hulu ke
pitan alur (bottle-neck). Kedua, peristiwa alam gan structural dan non-struktural, di samping hilir, dengan beberapa opsi sebagai berikut.
yang bersifat dinamis akibat curah hujan yang meluruskan persepsi masyarakat yang keliru 1. Penataan ruang di Daerah Aliran Sungai
tinggi, pembendungan yang terjadi dari laut/ tentang periode ulang banjir. (DAS) bagian hulu sebagai tindakan kon-
pasang maupun dari sungai induk dan akibat Berdasarkan uraian sebelumnya, kita servasi tanah dan air dengan tujuan se-
terjadinya penurunan daratan (land subsidence). menemukan relasi bahwa semakin banyak dan bagai recharge groundwater dan mengu-
Dan ketiga, kegiatan manusia yang ber- dinamis aktivitas manusia, semakin mening- rangi debit banjir.
sifat sangat dinamis, seperti mendirikan ban- kat pula frekuensi dan volume banjir. Kondisi 2. Penataan dataran banjir (flood plain man-
gunan di dataran banjir sebagai tempat hunian ini juga semakin dirasakan di Aceh. Tentu kita agement) sepanjang sempadan sungai. Hal
maupun tempat usaha, tata ruang (landuse) semua tidak ingin selalu dalam kondisi tidak ini telah diperjelas dalam Peraturan Pe-
dataran banjir yang tidak sesuai dengan perun- siap saat menghadapi banjir. merintah No. 38/2011 tentang Sungai dan
tukan, prasarana pengendali banjir yang terba- Beberapa strategi struktural berikut ini lebih dipertegas dalam Peraturan Menteri
tas, penimbunan sampah, dan aktivitas manu- dapat dilakukan dalam menghadapi fenome- No. 28/PRT/M/2015 tentang sempadan
sia yang memicu pemanasan global yang dapat ma banjir. sungai dan Danau.
menyebabkan kenaikan muka air laut. 1. Normalisasi alur sungai secara rutin sepan-
Selain itu, yang memperparah kondisi jang musim kering, sebagai tindakan pre-
adalah persepsi masyarakat yang keliru terh- ventif saat musim penghujan. Pengerukan
adap banjir. Salah satunya adalah penafsiran sedimentasi perlu dilakukan,khususnya
“periode ulang banjir” yang dapat berakibat pada sisi dalam tikungan sungai. Tujuann-
fatal. Selama ini “periode ulang banjir” sering ya untuk menormalkan penampang sungai
dipahami sebagai perulangan waktu terjadinya dan menstabilkan kecepatan aliran teruta-
banjir. Pemahaman keliru tersebut dapat men- ma saat banjir. Tentu saja pekerjaan ini per-
gurangi bahkan menghilangkan persiapan dan lu diimbangi dengan perlindungan tebing.
kepedulian (awareness)masyarakat terhadap
Kondisi Sempadan Sungai Krueng Aceh Di Keca-
ancaman banjir.
matan Lueng Bata
10 26 Desember 2015
Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh I Smong NEWS
3. Penerapan system prakiraan cuaca dan Pemahaman konsepini adalah sebuah Namun, berdasarkan pengalaman di bebera-
system peringatan dini untuk menguran- keharusan agar tiap bangunan tidak pa daerah lain, kombinasi upaya struktural dan
gi risiko bencana banjir. boleh menambah debit air ke system sal- non-struktural merupakan solusi yang efektif.
4. Pemerintah melalui kewenangannya juga uran drainase/sungai. Provinsi Aceh yang dilalui banyak sungai
diharapkan dapat memasukkan muatan 7. Hal yang terpenting adalah penegakan tentu berisiko tinggi terhadap banjir. Ditambah
lokal dalam kurikulum pendidikan terkait hukum (law enforcement) dalam berbagai lagi dengan semakin banyaknya DAS yang
pemahaman pentingnya menjaga DAS. aturan yang telah ditetapkan berupa su- kritis. Sehingga, perlu juga digalakkan upaya
Di Aceh dapat dimasukkan dalam pelaja- rat teguran (sanksi administrasi), pencab- adaptasi sekecil apapun untuk bersahabat den-
ran Bahasa Aceh. utan izin usaha/lingkungan, sanks iper- gan alam. Contoh sederhana untuk masyarakat
5. Sosialisasi informasi kepada masyarakat data dan pidana. Contoh baik penerapan di hilir, adaptasi dapat dilakukan melalui desain
melalui berbagai media untuk mening- law enforcement dilakukan oleh Walikota bangunan yang ramah banjir, seperti: rumah
katkan kapasitas masyarakat dalam men- Bandung, dengan melakukan pembong- panggung, dan rumah susun. Selain itu, adap-
gurangi risiko bencana banjir. karan lahan parker impermeable di ka- tasi di bidang pertanian dapat dilakukan melalui
6. Menerapkan konsep Zero Delta Q Policy. wasan yang luas untuk menjamin tetap pemilihan varietas tanaman yang tahan genan-
Secara yuridis formal, istilah Zero Delta tersedianya lahan resapan. gan banjir.
Q Policy muncul dalam Peraturan Pe- Mari kita terus berbenah untuk hidup leb-
merintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Perlu dicatat bahwa, solusi-solusi ih harmonis dengan alam!
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. non-struktural lebih bersifat jangka panjang.
26 Desember 2015
11
Smong NEWS I Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh
na untuk kegiatan pelarian dari bencana dalam
waktu pendek, serta untuk jalur pertolongan
pertama dan evakuasi korban. Fasilitas ini dib-
utuhkan untuk penyelamatan masyarakat atau
untuk melakukan aktivitas pengumpulan dan
pertolongan bagi korban bencana. Fasilitas ini
dapat berbentuk bangunan penyelamatan (es-
cape building), ruang terbuka dan lain-lain.
Untuk itu, perencanaan struktur hijau per-
mukiman pesisir berbasis mitigasi bencana ha-
rus mempertimbangkan pentingnya penataan
ruang terbuka hijau yang difokuskan pada dua
hal. Pertama, penggunaan ruang terbuka hi-
jau untuk penyelamatan berupa lapangan dan
bukit penyelamatan di area yang aman. Kedua,
penggunaan ruang terbuka hijau untuk perlind-
ungan berupa sabuk hijau kawasan pesisir yang
disertakan elemen visual yang mengarahkan
penduduk mencapai ke zona aman.
Dalam hal pemanfaatan sabuk hijau pesi-
sir sebagai pelindung, kombinasi pohon bakau
dan jenis pohon pesisir yang kuat, seperti ke-
lapa, cemara laut, ketapang, waru, asam jawa,
dan kapuk dapat ditanam untuk meredam
energi gelombang. Begitu pula di setiap per-
mukiman, perlindungan juga diperlukan dan
dapat dipenuhi oleh deretan pohon berlapis
yang ditanam di sepanjang tepi pantai, koridor
jalur hijau jalan dan jalur penyelamatan serta
bantaran sungai. Semoga!
12 26 Desember 2015
Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh I Smong NEWS
global bahwa pengetahuan lokal adalah aset Karakter ini menyebabkan pengetahuan lokal menjadikan masyarakat Aceh semakin terde-
yang perlu dijaga dan dipelihara. Smong adalah memiliki peluang terdistorsi karena dipengaruhi pan dan tangguh dalam menghadapi kemun-
representasi dari kuatnya pesan bahwa “kami pula faktor-faktor luar seperti interaksi dengan gkinan bencana di masa yang akan datang.
ada dan kami selamat”. kepentingan luar dan alasan ekonomi. Sebagai Memelihara pengetahuan lokal berarti
Di samping smong, masyarakat Aceh konsekuensinya ia akan terancam menjadi pula menjaga keterhubungan dengan masa lalu,
memiliki sejumlah pengetahuan lokal lainnya punah dan lenyap. masa sekarang dan yang akan datang. Bencana
yang berkaitan dengan kemampuan mereka Semakin dikenalnya konsep pengeta- yang terjadi sekarang, bukanlah satu-satunya
dalam beradaptasi dengan berbagai bencana. huan lokal dalam framework global setidaknya kejadian sehingga kita menjadi lena. Berkaca
Aceh memiliki lembaga tradisional seperti Pan- sudah menunjukkan jika ia telah mendapat tem- pada masa lalu berarti sedang melihat wajah
glima Laot yang menyimpan sejumlah penge- pat untuk dipelihara dan dipelajari lebih lanjut. kelam kita, melihat sebuah gambaran bahwa
tahuan lokal seperti keunonong, angen badee, Aceh dengan kekayaan pengetahuan lokalnya berpangku tangan bukanlah pilihan yang bijak
uteun bangka, uteun pasie, dll. Sejumlah pesan memiliki peluang yang besar untuk memberi- untuk hanya sekedar menghitung waktu pada
yang terdapat di hadih maja memperlihatkan kan kontribusi pembelajaran kebencanaan agar kejadian bencana berikutnya.
adanya pesan-pesan PRB. Sementara itu mas-
yarakat Aceh Tengah dapat membaca pesan
sebagai peringatan dini pada bencana longsor
melalui perubahan perilaku siamang.
Konon kota Singkil yang telah beberapa
kali pindah, diperkirakan berkaitan pula den-
gan terjadinya bencana di masa lalu seperti
gempabumi dan tsunami. Masyarakat pesisir
Singkil menyebut tsunami dengan istilah gloro.
Kerajaan-kerajaan Aceh seperti Indraparta dan
Indrapurwa diperkirakan runtuh akibat bencana
besar. Untuk itu masyarakat Banda Aceh dan
Aceh Besar menyebut tsunami dengan istilah
ibeuna.
Pengetahuan lokal ini pada umumnya
menggunakan saluran komunikasi oral. Jarang
sekali kita mendapatkan bukti literasi pengeta-
huan lokal ini dalam bentuk dokumen tertulis.
26 Desember 2015
13
Smong NEWS I Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh
Kesiapan evakuasi antara ETA dan waktu evakuasi kota bisa dilaku- (BPBD) maupun dengan Bappeda Kabupaten
Menurut kondisi saat ini, dapat disim- kan dengan mengadopsi metode kemitraan Aceh Barat. Hal serupa dapat pula dilakukan
pulkan bahwa hampir di seluruh kota-kota di dan mendorong sifat mandiri pada tingkat mas- pada Kabupaten Kota lainnya. Lebih lanjut, se-
Aceh memiliki waktu evakuasi yang lebih lama yarakat dan pemerintah. Penentuan titik aman jak awal 2013, TDMRC Unsyiah telah mendidik
dibandingkan waktu tibanya gelombang tsuna- dapat dimulai dengan pengamatan mandiri puluhan mahasiswa yang mampu melakukan
mi (ETA). Beberapa kota yang pada tahun 2004 oleh anggota masyarakat dengan cara men- simulasi numerik penjalaran gelombang tsuna-
tidak mengalami dampak serius akibat tsunami genali tempat-tempat yang dapat dijadikan mi. Beberapa dari mereka tidak saja berasal dari
justru minim fasilitas evakuasi kota dari tsunami sebagai titik aman dan mencoba mengurangi Unsyiah, namun juga berasal dari universitas
seperti yang ditemukan TDMRC di Kota Tapa- hambatan-hambatan yang mungkin timbul saat lainnya seperti Universitas Teuku Umar (UTU),
ktuan. Sekalipun di sekeliling Kota Tapaktuan menjangkau lokasi tersebut. Universitas Al-Muslim, dan Universitas Muham-
terdapat bukit yang dapat digunakan sebagai Penambahan jumlah bangunan yang madiyah Aceh.
titik evakuasi, namun belum ada jalur yang mu- dapat dijadikan bangunan evakuasi dapat Tahun ini Aceh telah memasuki tahun
dah digunakan oleh warga untuk menjangkau menggunakan beberapa fasilitas publik atau 11 sejak peristiwa tsunami di tahun 2004. Jika
titik-titik tersebut. Sebagian masih diselimuti bangunan pribadi/swasta setelah mengalami semakin lama diselesaikan masalah-masalah
semak belukar dan terjal sehingga sulit bagi ra- perkuatan atau penyesuaian. Kota Meulaboh evakuasi tsunami seperti diuraikan di atas, maka
ta-rata orang untuk evakuasi dengan cepat ke telah merintis cara ini dengan menggunakan kerumitan pemecahan masalah-masalah terse-
titik tersebut. bangunan-bangunan toko sebagai alternatif but akan semakin bertambah sulit. Populasi
Kota Banda Aceh, yang justru memiliki tempat evakuasi warga. Membangun gedung penduduk kota akan bertambah seiring waktu
cukup banyak gedung evakuasi, memiliki ker- evakuasi baru membutuhkan biaya yang mahal dan jumlah kendaraan juga meningkat drastis.
umitan sistem transportasi yang menyebabkan dan jarang bisa dibiayai dari sumber Anggaran Jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat
kemacetan parah dimana-mana saat evakuasi. Pembangunan Kabupaten/Kota. yang mengharuskan adanya evakuasi warga
Kasus gempabumi kembar (8,6 da 8,1 Moment Di sisi lain, gedung evakuasi yang ber- kota segera, maka waktu tempuh evakuasi akan
Magnitude/Mw) pada tanggal 11 April 2012 fungsi tunggal (hanya sebagai bangunan menjadi semakin lama. Ini berarti jumlah warga
membuktikan bahwa sistem transportasi kota evakuasi) tidaklah ekonomis dan cenderung yang dapat diselamatkan dari bahaya tsuna-
saat darurat di Kota Banda Aceh masih per- terbengkalai sebagaimana ditemukan pada se- mi akan kecil. Oleh karena itu, perlu ada upa-
lu pembenahan untuk mempersingkat waktu jumlah bangunan evakuasi di Kota Banda Aceh. ya yang bersifat segera dan menyeluruh untuk
evakuasi kota. Namun demikian, penggunaan bangunan-ban- mengurai masalah kerumitan evakuasi warga di
Secara umum kajian peneliti TDMRC Un- gunan yang sejak awal tidak dirancang sebagai kota-kota yang rawan tsunami di Aceh.
syiah menunjukkan bahwa Aceh masih memili- gedung evakuasi perlu mendapatkan penye-
ki kesenjangan yang cukup serius pada sistem suaian fungsi dan perbaikan kekuatan ban-
evakuasi kota dari bahaya tsunami. Masalah gunan gedung agar layak menjadi bangunan
sistem evakuasi ini bersumber pada beberapa evakuasi alternatif. Perguruan tinggi atau lem-
hal, yaitu: baga penelitian seperti TDMRC Unsyiah dapat
• Kerumitan sistem transportasi kota yang membantu proses tersebut.
menyebabkan kemacetan dan membuat
waktu evakuasi menjadi lama; Kebijakan berbasis riset
• Letak titik aman dan bangunan evakuasi TDMRC Universitas Syiah Kuala dapat
yang belum cukup yang memaksa warga mendampingi pemerintah dan masyarakat
kota menjangkau lokasi-lokasi yang jauh yang butuh penjelasan lebih rinci secara
dan memakan waktu lama; keilmuwan jika diperlukan. Salah satu Kabu-
• Ketidaktahuan warga terhadap cara dan paten yang menjadi mitra aktif TDMRC adalah
lokasi evakuasi yang tepat. Kabupaten Aceh Barat. Di Kabupaten Aceh
Barat ini, TDMRC Unsyiah telah beberapa kali
Masalah pendanaan merupakan masalah melakukan pendampingan dan kerjasama da- Tim TDMRC Unsyiah sedang melakukan diskusi den-
yang klasik yang dihadapi oleh banyak kota di lam bidang mitigasi bencana tsunami, baik ber- gan Kepala Bappeda Aceh Barat (Bapak Teuku Ah-
Indonesia. Namun peluang memperkecil jurang sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah mad Dadek, SH) bersama timnya.
14 26 Desember 2015
Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh I Smong NEWS
pau dipercaya sebagai bagian dari jalan sutra dan Miyagi bagian utara memiliki pengetahuan juga tidak tersampaikan dengan baik di pesisir
perdagangan laut, kini kosong ditinggalkan lokal yang sangat kuat tentang tsunami, sehing- barat Aceh, meskipun kedua wilayah tersebut
penghuni. Dua priode peradaban yang diper- ga hanya sedikit kerusakan di sana dibanding- sebelumnya berada dalam satu kabupaten.
caya sebagai bagian dari kesultanan Lamuri kan dengan masyarakat yang tinggal di Sendai, Pada sisi lain, kearifan iebeuna yang ter-
dan Aceh kini hanya tinggal puing-puing belaka. selatan Miyagi dan Fukushima pada saat gem- tulis dalam kitab-kitab kuno di Aceh besar
Dari catatan sejarah, perpindahan pa bumi dan tsunami 1896 dan 1933. juga tidak tersampaikan dengan baik kepada
pemukiman pasca-bencana seperti yang ter- generasi modern. Barangkali, perubahan jenis
jadi di kawasan Lamreh tersebut juga pernah Pengetahuan lokal di Aceh aksara Jawi yang digunakan masyarakat Aceh
terjadi di berbagai tempat lain. Peristiwa tsu- Sebenarnya kearifan lokal serupa juga di- pada masa lampau dengan aksara Latin yang
nami di bagian timur Laut Tengah akibat letu- miliki oleh masyarakat Aceh. Hanya saja, tidak digunakan Indonesia sekarang menjadi salah
san gunung api Santorini sekitar tahun 1628 semua tempat di Aceh yang pengetahuan lo- satu penyebabnya. Pada satu sisi, modernisasi
SM dipercaya telah memicu perpindahan pen- kalnya terjaga dari generasi ke generasi. Keti- aksara yang diberlakukan pemerintah mem-
duduk secara besar-besaran dari Minoan ke ka bencana tsunami 2004 terjadi, puluhan ribu berikan dampak posistif pada kemajuan dunia
Mycenean. Hal yang sama juga terjadi di Jamai- nyawa dan harta benda hilang di pesisir Aceh, pendidikan di Aceh. Pada sisi lain, pemberlaku-
ka pasca-gempa bumi dan tsunami tahun 1692, tetapi hanya segelintir jiwa di Simeulu yang kan aksara Latin dengan serta-merta melupa-
salah satu pelabuhan terbesar di sana berubah meninggal akibat tsunami tersebut. Pasca-ben- kan aksara lokal semisal aksara Jawi di Aceh
menjadi kota hantu dan tinggalkan penduduk cana tsunami 2004, kiuta disadarkan bahwa telah menyebabkan terputusnya informasi-in-
secara permanen. Di samping itu, masih be- masyarakat Simeulue memiliki kearifan lokal formasi penting seperti kearifan lokal iebeuna
lum jauh dari ingatan kita, tsunami Jepang 2011 smong yang secara turun-temurun diceritakan pada masyarakat modern di Aceh. Maka tidak
merusak ratusan kilometer pantai timur Hons- melalui budaya nandong. Sebagian besar mas- mengherankan pada saat tsunami 2004 banyak
hu. Di daerah pemukiman dan pertanian terse- yarakat peisir Simeulue memiliki pengetahuan korban yang meninggal karena tidak mengeta-
but belum terlihat tanda-tanda akan dibangun gempa bumi dan tsunami yang baik, sehing- hui apa itu tsunami.
kembali oleh pemerintah. ga mereka selamat pada saat bencana besar Bertolak dari kedua pengalaman terse-
tersebut. but ada dua pelajaran yang perlu diambil oleh
Perulangan tsunami pemerintah dan masyarakat Aceh dalam rang-
Hingga saat ini, masih sangat sedik- ka pengurangan risiko bencana ke depan. Per-
it pengetahuan kita tentang pola perulangan tama, baik pemerintah maupun kalangan aka-
jangka panjang tsunami di pantai Aceh. Dua “Untuk memperpanjang demisi perlu melakukan penelitian-penelitian
buah peristiwa tsunami yang sangat berdeka- memori manusia terhadap lanjut dalam rangka menggali kearifan-kearifan
tan pada tahun 1394 dan 1450 barangkali suatu perulangan bencana lokal yang dimiliki masayarakat dalam upaya
kejadian langka. Dalam kerangka mitigasi dan mitigasi bencana. Temuan-temuan yang ber-
kesiapsiagaan, perulangan tsunami dalam tsunami, upaya-upaya harga dari penelitian ini kemudian perlu dides-
jangka pendek barangkali dapat menjadi pem- penyampaian informasi iminasikan dan dikembangkan secara luas se-
belajaran antar-generasi yang sangat ampuh. tentang ancaman hingga informasi-informasi penting tentang
Pengalaman pahit akibat bencana yang diala- pengurangan risiko bencana tersampaikan
mi oleh generasi pendahulu dalam waktu yang
bencana alam secara dari satu ke generasi ke generasi berikutnya.
sangat singkat tersebut masih mungkin ditrans- berkesinambungan Kedua, modernisasi merupakan sesuatu yang
fer ke generasi-generasi berikutnya. Dengan dari satu generasi ke mutlak dilakukan demi untuk mengejar keter-
demikian, kerugian jiwa dan harta benda akibat tinggalan pembangunan dalam segala bidang.
generasi berikutnya
pengalaman bencana tsunami yang terjadi se- Namun demikian, modernisasi semestinya ti-
belumnya dapat dikurangi pada kejadian tsuna- penting dilakukan. Salah dak melupakan kekayaan budaya lokal yang
mi berikutnya. satunya adalah dengan dimiliki masyarakat. Seharusnya modernisasi
Namun demikian, sebagian besar jejak menghidupkan kembali perlu dilakukan dalam dua sisi, yaitu selain giat
rekam tsunami purba yang ditemukan di Aceh mempelajari pengetahuan-pengetahuan mod-
memiliki periode ulang yang sangat panjang
kearifan lokal yang dimiliki ern juga aktif dalam melakukan penggalian
yaitu antara 500 sampai 1000 tahun. Seperti masyarakat” kearifan-kearifan lokal masyarakat setempat.
disebutkan pada bagian awal tulisan ini, kedua Kedua sisi tersebut dapat saling bersinergi da-
lokasi penemuan jejak rekam tsunami purba lam rangka mensejahterakan kehidupan umat
di Kecamatan Lhong Aceh besar berasal dari manusia.
3000 sampai 7000 tahun yang silam. Rentang Kearifan yang serupa sebenarnya dimi-
waktu yang sangat panjang ini tentu saja sulit liki oleh masyarakat daratan Aceh. Beberapa
menjadi ingatan manusia, karena memori ma- manuskrip kuno yang terdapat di Aceh Besar
nusia yang pendek. Sebagai contoh, peristiwa juga menuturkan tentang kejadian gempa bumi
tsunami 2004 yang baru terjadi satu dekade dan tsunami yang terjadi di Aceh pada masa
lalu saja telah banyak dilupakan. Pembangu- lampau. Sebagian besar kitab beraksara jawi
nan dan pemukiman di sepanjang pantai Banda tersebut menceritakan secara detail diskripsi
Aceh dan Aceh Besar pada saat ini sedemikian gempa bumi dan tsunami dan kaitannya den-
dahsyat, seolah-olah tidak pernah terjadi apa- gan penanggalan. Kisah-kisah tsunami yang
apa di sana sebelas tahun silam. dalam bahasa Aceh disebut iebeuna tersebut
Merujuk pada jejak rekam tsunami purba menyadarkan kita bahwa tsunami telah lama
tersebut, kehidupan di bumi ini dalam perspek- dikenal di Aceh. Namun demikian, yang menja-
tif perulangan bencana alam seperti de javu. di tanda tanya besar bagi kita adalah mengapa Naskah gempa koleksi Museum Ali Hasjmy, Banda
Semua seolah-olah pernah terjadi tetapi sulit pengetahuan lokal tersebut tidak tersampaikan Aceh. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa jika
pada generasi sekarang? gempa bumi terjadi pada bulan Rajab pada waktu
untuk membuktikannya di alam nyata. Sekali
Dua tipe kearifan lokal tentang gempa Dhuha “alamat angin akan keras, air laut ombak pun
lagi, sebagian besar kita telanjur memiliki inga- keras”.
tan yang pendek, sehingga semuanya sangat bumi dan tsunami di Aceh, yaitu smong dan
mudah untuk dilupakan. Bencana alam sela- iebeuna, merupakan bukti bahwa sejak zaman
lu berulang dan selalu saja ada korban yang dahulu telah ada upaya-upaya yang dilakukan
menyertainya. masyarakat Aceh untuk mitigasi bencana. Say-
Untuk memperpanjang memori manusia angnya, informasi ini terputus dan tidak tersam-
terhadap perulangan bencana tsunami, upa- paikan secara berkesinambungan. Kearifan lo-
ya-upaya penyampaian informasi tentang an- kal smong yang terdapat di Simeulue sepertinya
caman bencana alam secara berkesinambun- hanya beredar di pulau tersebut saja. Barangka-
gan dari satu generasi ke generasi berikutnya li, letak geografis dan perbedaan budaya antara
penting dilakukan. Salah satunya adalah den- masyarakat yang berdiam di Pulau Simeulue
gan menghidupkan kembali kearifan lokal yang dengan yang menetap di daratan Aceh telah
dimiliki masyarakat. Fakta menunjukan bahwa menyebabkan informasi ini terputus. Kearifan
Naskah Gempa dan Gerhana koleksi Museum Negeri
masyarakat Jepang di sepanjang pantai Iwate lokal smong sama sekali tidak dipahami oleh Aceh.
masyarakat Aceh di daratan. Kearifan tersebut
26 Desember 2015
15
Smong NEWS I Suplemen Peringatan 11 Tahun Tsunami Aceh
B eberapa praktik unggul (best rekomendasi ini menyampaikan bahwa dalam simposium ini.
practices) terkait integrasi hasil riset tsunami praktik-praktik unggul yang ada di Banda Setidaknya ada empat point inti yang
pada tataran kebijakan dapat ditemui pada Aceh dan Padang, perlu menjadi contoh untuk direkomendasikan dari Simposium ini, guna
beberapa kasus seperti pada penataan jalur meyakinkan bahwa pada beberapa kasus, memperkuat riset tsunami di Indonesia, yaitu
evakuasi di Banda Aceh dan Padang. Praktik- Indonesia berhasil menjembatani hasil-hasil peningkatan kapasitas riset tsunami melalui skim
praktik unggul tersebut perlu selanjutnya riset pada kebijakan pemerintah. “Ini sekaligus riset dan resource sharing, penguatan jejaring
direplikasi di tempat-tempat lain di Indonesia. dapat memperkuat motivasi kedua belah pihak, riset, integrasi hasil riset pada kebijakan serta
Demikian salah satu isi dari rumusan para periset tsunami dan pengambil kebijakan, menjembatani hasil riset kepada masyarakat.
rekomendasi kebijakan (policy brief) yang dapat optimis membangun komunikasi dua Rekomendasi tersebut perlu diikuti dengan
dihasilkan pasca Simposium Nasional bertajuk arah yang positif dalam mengintegrasikan hasil penyusunan langkah-langkah sistematis dan
“Mitigasi Bencana Tsunami Melalui Penataan riset dalam kebijakan.“ ujar Syamsidik. bersifat segera dalam menyelesaikan masalah
Ruang dan Morfologi Kawasan Pesisir”, yang Namun disadari pula, masih terdapat yang ada.
berlangsung pada 21-22 Desember 2015, di kesenjangan yang menjadi pekerjaan rumah “Kita berharap dengan adanya policy
Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, besar bagi riset tsunami di Indonesia. “Hasil brief ini, dapat mendorong komunikasi dua
Banda Aceh. riset tsunami di Indonesia belum mampu arah antara periset tsunami Indonesia dan
Simposium tersebut menghadirkan memenuhi kebutuhan pengurangan risiko pengambil kebijakan di sektor pemerintah,
pembicara kunci Prof. Philip F. Liu dari Cornel bencana tsunami di Indonesia yang disebabkan sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan
University, Amerika Serikat dan Dr. Hamzah kurangnya alokasi sumberdaya dan pendanaan hasil-hasil riset tsunami pada tingkat kebijakan
Latif dari ITB Bandung, beserta beberapa nara yang sangat berpengaruh pada rendahnya maupun pada praktik di masyarakat,” ujar Intan
sumber nasional lainnya. aktifitas riset tsunami maupun kualitas riset Dewi Keumala selaku ketua panitia Simposium
Peneliti tsunami TDMRC Unsyiah, Dr. tsunami yang berdaya guna,” papar Prof. yang juga peneliti di TDMRC Unsyiah.
Syamsidik, yang memandu proses perumusan Radianta Triatmadja dari UGM yang tutut hadir
16 26 Desember 2015