Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH

KONFLIK-KONFLIK
DI BERBAGAI BENUA

“KONFLIK DI EROPA”

Disusun oleh Kelompok 3 :

- Kurnia Aningsih
- Nur Fadil Apriansyah
- Novitasari
- Nur Fazril Riskiansyah
- Riska Anggraini

Kelas ................

SMA NEGERI 02 MUKOMUKO


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas Sejarah ini dengan baik dan
tepat waktu.

Tugas ini kami buat untuk memberikan  penjelasan Tentang Konflik di Eropa. Semoga
Makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas
lagi.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun  Makalah ini. Oleh
karena itu,  kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.

Ipuh, Februari 2020


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN  ...................................................................................................
2.1 Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Eropa..............................................
2.2 Pihak yang Terlibat Konflik Di Eropa................................................................
2.3 Waktu dan Tempat Konflik Di Eropa.................................................................
2.4 Jalan Konflik Di Eropa.......................................................................................
2.5 Upaya Penyelesaian Terjadi Konflik Di Eropa...................................................
2.6 Akhir Konflik Di Eropa......................................................................................

BAB III PENUTUP  ...........................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Eropa merupakan salah satu dari tujuh benua yang memiliki populasi sangat padat dan
terdiri dari beragam Etnik. Eropa memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan
sejarah dunia. Benua Eropa merupakan tempat lahir dan berkembangnya peradaban barat.
Sejak Zaman yunani Kuno, telah lahir berbagai ide – ide politik, penemuan ilmiah, seni dan
filosofi, serta agama dari eropa yang kemudia menyebar ke segala penjuru dunia. Peradaban
di Australia, Kanada, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan negara – negara Amerika Latin
sebagian besar di kembangkan dari peradaban Eropa.
Eropa jika di lihat dari sisi sejarahnya, maka akan terlihat beragam tonggak sejarah
munculnya peristiwa – peristiwa besar yang mempengaruhi kehidupan dunia, seperti
dominasi kekuatan Yunani – Romawi, Lahirnya Renaissance, munculnya revolusi industri
dan terjadinya perang dunia I dan Perang Dunia II, bahkan setelah era perang dingin berakhir,
masih sering terjadi konflik yang berkembang di eropa yang mengakibatkan korban jiwa dan
hancurnya infrastruktur suatu negara.
Benua Eropa terdiri dari berbagai negara – negara yang memiliki unsur keragaman
Etnik,latar belakang sejarah, dan sumber daya. berdasarkan latar belakang sejarah, Eropa
merupakan kawasan yang sering terjadi perebutan  pengaruh kekuasaan dan kawasan. hal itu
dapat di ketahui dengan melihat sejarah peradaban awal eropa hingga memasuki abad ke –
20.
Konflik antara Negara-negara Eropa Timur dan Barat sudah merebak diseluruh dunia
seperti konflik Bosnia-Harzekovina, Konflik Ukraina, Serta Konflik Armenia. Konflik yang
tidak pernah ada habisnya yang selalu dilatar belakangi oleh Amerika dan Uni-Soviet (Rusia)
akibat dari Perang Dunia II yang telah menempatkan Amerika dan Uni-Soviet (Rusia) untuk
saling.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuannya, Amerika dan Uni-Soviet (Rusia) berusaha
untuk membentuk Negara-negara boneka yang mereka manfaatkan untuk kepentingan
mereka.Bukan hanya karena itu, namun konfik-konflik itu juga dilatar belakangi oleh
pertikaian antara kaum Nasrani/Kristen dengan kaum muslimin yang pada akhirnya berujung
pada penindasan dan pembantaian Kaum Nasrani/Kristen pada kaum muslimin.
Berdasarkan hasil penelitian, yang memicu terjadinya konflik-konflik antara Negara-
negara Timur dan Barat adalah munculnya keegoisan serta keinginan untuk menguasai
seluruh wilayah dari beberapa pihak yang bersangkutan. Dengan melihat kondisi yang telah
dipaparkan tersebut, penyusun merasa prihatin. Oleh karena itu penyusun merasa terdorong
untuk menyusun karya tulis ini dengan tema Konflik Negara Timur dan Barat (Bosnia-
Harzekovina, Ukrania, Armenia).

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Eropa ?
b.       Siapa Saja Pihak yang Terlibat Konflik Di Eropa ?
c.       Kapan Waktu dan Tempat Konflik Di Eropa ?
d.      Bagaimana Jalan Konflik Di Eropa ?
e.       Apa Saja Upaya Penyelesaian Terjadi Konflik Di Eropa ?
f.       Bagaimana Akhir Konflik Di Eropa ?

1
1.3 Tujuan Penulisan

a. Kita Dapat Mengetahui Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Eropa.


b.  Kita Dapat Mengetahui Pihak yang Terlibat Konflik Di Eropa.
c. Kita Dapat Mengetahui Waktu dan Tempat Konflik Di Eropa.
d. Kita Dapat Mengetahui Jalan Konflik Di Eropa.
e. Kita Dapat Mengetahui Upaya Penyelesaian Terjadi Konflik Di Eropa.
f. Kita Dapat Mengetahui Akhir Konflik Di Eropa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Eropa

A. Konflik Bosnia dan Herzegovina


- Sejak meninggalnya presiden Tito pada tahun 1980, negara – negara bagian
Yugoslavia mulai terpecah dan menuntut kemerdekaan salah satunya adalah
wilayah Bosnia Tersebut.
- Kemerdekaan Bosnia ini di boikot oleh etnik serbia. kemerdekaan ini juga tidak
dianggap sah karena pemerintah Yugoslavia menolaknya.

B. Konflik Nagorno – Karabakh


- Uni Soviet menjadikan dua wilayah tersebut sebagai negara federasi dan
memutuskan wilayah Nagorno – Karabakh masuk sebagai wilayah resmi dari
Azerbaijan. Namun konflik memperebutkan wilayah Nagorno – Karabakh
Muncul ketika Mikhail Gorbachev kala menjadi presiden uni soviet pada tahun
1985 mengeluarkan kebijakan Glasnot dan Perestroika.
- Salah satu kebijakan tersebut Glasnot, memuat adanya kebebasan masing –
masing wilayah uni soviet untuk menentukan masa depannya sendiri. Armenia
dan Azerbaijan pun akhirnya memerdekakan diri dan menjadi negara yang
berdaulat.

C. Konflik di Ukraina
- Pada tahun 2010, Ukraina dipimpin oleh presiden Viktor Yanukovych merupakan
pemimpin Ukraina yang memiliki basis pendukung terbesar dari penduduk
Ukraina Timur dan Selatan. Kebijakan – kebijakan politik yang di buatnya pun
cenderung condong ke Rusia dan menguntungkan Rusia.
- Rakyat Ukraina menuntut agar pemerintah Ukraina bergabung dalam kerja sama
dagang dengan uni eropa, rakyat menganggap bahwa kerja sama dengan uni
eropa akan lebih memajukan ukraina dari pada harus bekerja sama dengan Rusia.
namun pada akhir tahun 2013 , Presiden Yanukovych membatalkan kesepakatan
dagang antara Ukraina dengan Uni Soviet dengan alasan mendapatkan tekanan
dari Rusia.

2.2 Pihak yang Terlibat Konflik Di Eropa

A. Konflik Bosnia dan Herzegovina


- Jozeph Broz Tito (Presiden Yugoslavia)
- Slobodan Milosevic (Presiden Serbia)

B. Konflik Nagorno – Karabakh


- Mikhail Gorbachev (Presiden Uni Soviet)

C. Konflik di Ukraina
- Viktor Yanukovych (Presiden Ukraina)

3
2.3 Waktu dan Tempat Konflik Di Eropa

A. Konflik Bosnia dan Herzegovina


Pada Tahun 1992 Pasukan Militer Yugoslavia yang di bantu oleh milisi – milisi Serbia
memulai invasinya ke ibukota Sarajevo di Bosnia.

B. Konflik Nagorno – Karabakh


Secara garis besar, perang tersebut terbagi ke dalam dua fase, yaitu Fase I (1988 –
1991) dan Fase II (1992 – 1994).

C. Konflik di Ukraina
Pada 15 April tahun 2014 , Ultimatum dari pemerintah Ukraina untuk membatalkan
deklarasi tidak diindahkan oleh milisi di Ukraina timur. Pemerintah Ukraina akhirnya
mengirimkan pasukannya ke Ukraina Timur untuk menundukkan kaum separatis yang
di pimpin oleh milisi Pro Rusia.

2.4 Jalan Konflik Di Eropa

A. Konflik Bosnia dan Herzegovina


Bosnia dan Herzegovina atau cukup di sebut Bosnia merupakan sebuah negara republik
di semenanjung balkan. Negara Bosnia di diami oleh tiga kelompok etnik utama yaitu etnik
Bosniak, Serbia/Serb, dan Kroasia/Kroat. Negara Bosnia merupakan bekas wilayah dari
negara besar Yugoslavia yang di pimpin oleh Jozeph Broz Tito. Sejak meninggalnya presiden
Tito pada tahun 1980, negara – negara bagian Yugoslavia mulai terpecah dan menuntut
kemerdekaan salah satunya adalah wilayah Bosnia Tersebut.
Pada Bulan Maret 1992, Bosnia menyatakan kemerdekaan melalui referendum yang di
ikuti oleh etnik bosniak, Etnik Kroasia dan pendukung kemerdekaan  bosnia yang di susul
oleh Amerika Serikat. Namun kemerdekaan Bosnia ini di boikot oleh etnik serbia.
Kemerdekaan ini juga tidak dianggap sah karena pemerintah Yugoslavia menolaknya.
Penolakan ini atas dasar pemikiran Slobodan Milosevic yang ingin menyatukan
kembali wilayah – wilayah Yugoslavia sepeninggalan Tito. Slobodan Milosevic merupakan
golongan Etnik Serbia yang berhaluan Ultrasionalis yang telah terpilih menjadi presiden
negara bagian Serbia. Ia memiliki ambisi untuk mengubah Yugoslavia menjadi “Serbia
Raya”, sebuah negara yang penduduknya hanya diisi oleh etnis Serbia.
Penolakan atas tuntutan kemerdekaan Bosnia juga di respon oleh pemerintah
Yugoslavia dengan mempersenjatai orang – orang serbia berserta para milisi yang tinggal di
Bosnia untuk menguasai sepenuhnya tanah Bosnia. Perang antar etnik Bosnia – Kroasia
melawan Serbia pun akhirnya tidak dapat di hindari.
Pasukan Militer Yugoslavia yang di bantu oleh milisi – milisi Serbia memulai
invasinya ke ibukota Sarajevo di Bosnia. Pasukan Serbia unggul dalam hal persenjataan dan
pasukan, sehingga mereka sukses menduduki area di sekitar Sarajevo. di wilayah – wilayah
penaklukan pasukan serbia inilah, terjadi pembunuhan, penyiksaan, hingga pemerkosaan
terhadap warga Bosnia dan Kroasia.
Pada Mei 1992, PBB akhirnya turun tangan dan menjatuhnkan sanksi dan embargo
internasional terhadap Yugoslavia. PBB juga membentuk Pasukan perdamaian dengan
Bosnia (UNPROFOR). pada bulan April 1993, NATO di bawah pengawasan PBB juga
menerapkan Zona larangan terbang di atas wilayah Yugoslavia. Selanjutnya PBB

4
mengumumkan pendirian “Zona Aman PBB” yang tidak boleh di masuki pasukan bersenjata
dan sebagai wilayah penampungan bagi Sipil Bosnia. Zona aman PBB tersebut meliputi
wilayah Sarajevo, Srebrenica, Gorazde, Tuzle, Zepa, dan Bohac.
Sanksi Embargo terhadap Yugoslavia membuat situasi negara Yugoslavia mengalami
Krisis ekonomi. Pasukan Serbia dibawah perintah Yugoslavia, kemudia menarget
penyerangan terhadap zona aman PBB. Pasukan serbia berhasil menaklukan dua wilayah
yang termasuk zona aman PBB yaitu wilayah Tuzla dan Srebrenica. pembantaian kembali di
lakukan oleh pasukan Serbia terhadap etnik Bosnia dan Kroasia di Srenrenica.
Aksi penyerangan dan pembantaian yang di lakukan pasukan etnis Serbia di zona –
zona aman PBB membuat PBB dan NATO geram. Sejak bulan Agutus 1995, pasukan PBB
dan NATO melakukan operasi militer gabungan untuk menghancurkan basis – basis militer
pasukan Serbia di Bosnia. Berbagai wilayah Serbia dan ibukota Beogard pun juga menjadi
sasaran pasukan PBB – NATO untuk melumpuhkan pasukan Serbia. Slobodan Milosevic
selaku pemimpin dari pasukan Etnis Serbia menyatakan menyerah dan bersedia mengikuti
perundingan damai.
Tanggal 14 Desember 1995, pihak Serbia dan Bosnia – Kroasia melakukan
perundingan di bawah pengawasan PBB dan mencapai kesepakatan perdamaian yang di sebut
Perjanjian Dayton. Perjanjian Dayton di tandatangani oleh Presiden Serbia Slobodan
Milosevic, Presiden Bosnia Alija Izetbegovic, dan pemimpin Kroasia Franjo Tudjman setelah
melewati tiga pekan Negoisasi.

B. Konflik Nagorno – Karabakh


Nagorno – Karabakh merupakan wilayah di kawasan pegunungan Kaukasus yang di
apit oleh Laut Hitam dan Laut Kaspia. Nagorno – Karabakh menjadi wilayah yang di
persengketakan oleh Negara Armenia dan negara Azaerbaijan. Nagorno – Karabakh terletak
di wilayah strategis karena merupakan jalur darat yang menghubungkan kawasan timur
tengah dengan Eropa timur. Tanah dari pengunungan Kaukasus juga menyimpan kekayaan
barang tambang, salah satunya minyak bumi.
Secara Geografis, wilayah Nagorno – Karabakh terletak di wilayah Azerbaijan,namun
komposisi penduduknya di dominasi oleh etnis Armenia. wilayah Armenia dan Azerbaijan
pernah jadi daerah kekuasaan Uni Soviet . Uni Soviet menjadikan dua wilayah tersebut
sebagai negara federasi dan memutuskan wilayah Nagorno – Karabakh masuk sebagai
wilayah resmi dari Azerbaijan. Namun konflik memperebutkan wilayah Nagorno – Karabakh
Muncul ketika Mikhail Gorbachev kala menjadi presiden uni soviet pada tahun 1985
mengeluarkan kebijakan Glasnot dan Perestroika. salah satu kebijakan
tersebut Glasnot,  memuat adanya kebebasan masing – masing wilayah uni soviet untuk
menentukan masa depannya sendiri. Armenia dan Azerbaijan pun akhirnya memerdekakan
diri dan menjadi negara yang berdaulat.
Akibatnya muncul perang perebutan wilayah Nagorno – Karabakh antara negara
Armenia dan Azerbaijan. secara garis besar, perang tersebut terbagi ke dalam dua fase, yaitu
fase I (1988 – 1991) dan fase II (1992 – 1994).

1. Fase I (1988 – 1991)


Fase I di sebut juga sebagai fase konflik antar Etnis. fase I ini di tandai dengan konflik
tertutup antara Etnis Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno – Karabakh. pada

5
fase I ini, negara – negara tersebut masih merupakan bagian dari Uni Soviet. namun
setelah muncul kebijakan Glasnost, Sengketa atas Nagorno – Karabakh pun kemudian
berubah menjadi konflik terbuka antar Etnis. Konflik pada fase I ini cenderung masih
berupa kontak senjata yang intensitas dan ruang lingkupnya masih terbatas.

2. Fase II (1992 – 1994)


Fase II di sebut juga sebagai fase konflik antarnegara. Konflik ini bermula ketika Uni
Soviet runtuh dan wilatah Armenia dan Azerbaijan menjadi negara berdaulat. dampak
dari kemerdekaan dua negara ini adalah Munculnya saling Klaim atas hak wilayah
Nagorno – Karabakh. Armenia menganggap Nagorno – Karabakh sebagai bagian dari
wilayahnya karena wilayah tersebut di huni oleh mayoritas Etnis Armenia. sedangkan
Azerbaijan tetap mengklaim Nagorno – Karabakh sebagai bagian resmi dari
wilayahnya seperti saat masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
Fase II merupakan perang terbuka antarnegara karena masing – masing pihak mulai
menerjunkan pasukan militer dan persenjataan beratnya. perang akhirnya berakhir pada
tahun 1994 dengan kemenangan kubu etnis Armenia, Namun persengketaan atas status
Nagorno – Karabakh tetap berlanjut hingga sekarang karena belum mencapai titik temu
atas solusi yang baik bagi kedua negara.
  
C. Konflik di Ukraina
Ukraina merupakan salah satu negara bekas pecahan Uni Soviet yang berada di
kawasan eropa Timur. penduduk Ukraina terbagi ke dalam dua kelompok etnis utama
yaitu kelompok etnis ukraina yang populasinya terkonsentrasi di Ukraina Barat dan
utara, erta kelompok Etnis Rusia yang populasinya terkonsentrasi di Ukraina Timur dan
Selatan.
Pada tahun 2010, Ukraina dipimpin oleh presiden Viktor Yanukovych merupakan
pemimpin Ukraina yang memiliki basis pendukung terbesar dari penduduk Ukraina
Timur dan Selatan. Kebijakan – kebijakan politik yang di buatnya pun cenderung
condong ke Rusia dan menguntungkan Rusia.
Rakyat Ukraina menuntut agar pemerintah Ukraina bergabung dalam kerja sama
dagang dengan uni eropa, rakyat menganggap bahwa kerja sama dengan uni eropa akan
lebih memajukan ukraina dari pada harus bekerja sama dengan Rusia. namun pada
akhir tahun 2013 , Presiden Yanukovych membatalkan kesepakatan dagang antara
Ukraina dengan Uni Soviet dengan alasan mendapatkan tekanan dari Rusia. Pembatalan
ini menimbulkan kekacauan dan mendapatkan kecaman dari rakyat. Rakyat Ukraina
kemudian melakukan demontrasi memprotes keputusan presiden yanukovych di
Ibukota Kiev. Parlemen Ukraina akhirnya memutuskan untuk mengabulkan tuntutan
para demonstran dan melengserkan Yanukovych pada bulan februari 2014.
Lengsernya presiden yang pro rusia ini di anggap oleh rusia sebagai ancaman
kepentingan ekonomi dan keamanan negaranya karena Ukraina tentu akan ikut terlibat
dan berhubungan dengan NATO. kekacauan di ibukota terus menjalar hingga ke
Crimea, Ukraina selatan yang di huni oleh mayoritas penduduk pro rusia.
Di Crimea inilah terdapat pangkalan militer rusia dan para milisi yang pro rusia. pada
maret 2014 sejumlah milisi pro rusia menyendera gedung pemerintahan setempat dan
mengelar referendum secara sepihak yang di menangkan milisi Pro Rusia.

6
Sejumlah Milisi Pro Rusia yang berada di provinsi Donetsk dan Luhansk (wilayah
ukraina timur yang berbatasan dengan rusia) melancarkan aksi serupa dengan
menduduki gedung – gedung pemerintahan setempat. para milisi yang berhasil
menduduki gedung pemerintah ini, kemudian Mendeklerasikan negara Republik Rakyat
Donetsk (di provinsi Donetsk) dan republik Rakyat Luhansk (di provinsi Luhansk).
Deklarasi kemerdekaan ini lansung mendapatkan tanggapan penolakan dari pemerintah
pusat Ukraina. Ukraina menyerukan ancaman akan menurunkan pasukan ke Ukraina
timur jika kedua provinsi tersebut tidak mau membatalkan deklelarinya.
Hingga 15 April, Ultimatum dari pemerintah Ukraina untuk membatalkan deklarasi
tidak diindahkan oleh milisi di Ukraina timur. Pemerintah Ukraina akhirnya
mengirimkan pasukannya ke Ukraina Timur untuk menundukkan kaum separatis yang
di pimpin oleh milisi Pro Rusia. Penyerangan ke Ukraina Timur ini sekaligus
mengawali perang saudara di Ukraina, yang juga di sebut Perang Donbass.
Perang Donbass menjadi perang besar antara kubu Ukraina dengan milisi dari pihak
separatis yang di dukung oleh rusia. Wilayah Ukraina Timur Khususnya daerah
Donetsk dan Luhansk menjadi medan tempur . Hingga Akhir bulan september 2014,
jumlah korban tewas akibat perang Donbass di laporkan sudah menembus angka 3.500
jiwa lebih. perang tersebut juga membuat lebih dari 1 juta penduduk Ukraina Timur
menggungsi. Sementara itu, perang ini juga membuat hubungan antara Rusia dan
negara – negara barat Pro Ukraina menegang, dan berakibat pada saling manjatuhkan
sanksi ekonomi.

2.5 Upaya Penyelesaian Terjadi Konflik Di Eropa


A. Konflik Bosnia dan Herzegovina
Tanggal 14 Desember 1995, pihak Serbia dan Bosnia – Kroasia melakukan
perundingan di bawah pengawasan PBB dan mencapai kesepakatan perdamaian yang di
sebut Perjanjian Dayton. Perjanjian Dayton di tandatangani oleh Presiden Serbia
Slobodan Milosevic, Presiden Bosnia Alija Izetbegovic, dan pemimpin Kroasia Franjo
Tudjman setelah melewati tiga pekan Negoisasi.

B. Konflik Nagorno – Karabakh


Perang akhirnya berakhir pada tahun 1994 dengan kemenangan kubu etnis Armenia,
Namun persengketaan atas status Nagorno – Karabakh tetap berlanjut hingga sekarang
karena belum mencapai titik temu atas solusi yang baik bagi kedua negara.

C. Konflik di Ukraina
Wilayah Ukraina Timur Khususnya daerah Donetsk dan Luhansk menjadi medan
tempur . Hingga Akhir bulan september 2014, jumlah korban tewas akibat perang
Donbass di laporkan sudah menembus angka 3.500 jiwa lebih. perang tersebut juga
membuat lebih dari 1 juta penduduk Ukraina Timur menggungsi. Sementara itu, perang
ini juga membuat hubungan antara Rusia dan negara – negara barat Pro Ukraina
menegang, dan berakibat pada saling manjatuhkan sanksi ekonomi

7
2.6 Akhir Konflik Di Eropa
A. Konflik Bosnia dan Herzegovina
Pihak Serbia dan Bosnia – Kroasia melakukan perundingan di bawah pengawasan PBB
dan mencapai kesepakatan perdamaian yang di sebut Perjanjian Dayton. Perjanjian
Dayton di tandatangani oleh Presiden Serbia Slobodan Milosevic, Presiden Bosnia
Alija Izetbegovic, dan pemimpin Kroasia Franjo Tudjman setelah melewati tiga pekan
Negoisasi.

B. Konflik Nagorno – Karabakh


Persengketaan atas status Nagorno – Karabakh tetap berlanjut hingga sekarang karena
belum mencapai titik temu atas solusi yang baik bagi kedua negara.

C. Konflik di Ukraina
Perang tersebut juga membuat lebih dari 1 juta penduduk Ukraina Timur menggungsi.
Sementara itu, perang ini juga membuat hubungan antara Rusia dan negara – negara
barat Pro Ukraina menegang, dan berakibat pada saling manjatuhkan sanksi ekonomi.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konflik etnis yang terjadi di Eropa Timur Dan Eropa Barat merupakan hasil dari
prasangka antar etnis, dan benturan berbagai kepentingan. Konflik yang berawal dari perang
saudara ini kemudian meluas menjadi konflik bersenjata internasional, dan melibatkan
berbagai pihak. Konflik ini mengarah pada genosida, dengan indikasi adanya usaha yang
dilakukan oleh pihak Serbia untuk menghapuskan etnis Bosnia yang mayoritas Muslim, dan
mencegah terbentuknya negara Islam Bosnia.
Konflik juga terjadi karena adanya prasangka antar etnis, dan hubungan yang dibangun
lebih berdasarkan pada unsur kepentingan ketimbang persaudaraan dan keyakinan sebagai
suatu bangsa. Superioritas etnis jelas terlihat ketika etnis non muslim yang jadi mayoritas di
Eropa, berusaha menghapuskan minoritas Muslim yang terkonsentrasi di Bosnia. Hal ini
hampir menyerupai apa yang terjadi ketika Nazi Jerman melakukan genosida terhadap etnis
Yahudi.
Walaupun awalnya mereka adalah satu kesatuan atau Negara tetangga dan satu benua,
namun mereka tidak merasakan adanya kesamaan entitas yang mengikat mereka sebagai
suatu bangsa. Perbedaan tetap dipelihara, yang akhirnya menjadi sumber konflik, bahkan
pembantaian suatu etnis terhadap etnis lainnya. Konflik yang terjadi tidak sebatas konflik
etnis domestik, tapi telah meluas menjadi konflik bersenjata internasional, dan menjadi
perhatian dunia. Konflik ini adalah konflik terburuk semenjak berakhirnya Perang Dunia II.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa  hasil makalah ini belum lengkap dan masih jauh dari
pengharapan, Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan literatur yang penulis miliki
pada saat ini. Penulis sangat mengharapkan kritikan terutama dari pembaca dan teman-teman.
Adanya kritikan  yang membangun  yang bisa melengkapi makalah ini di masa mendatang.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://analee11eechul.wordpress.com/2015/09/20/makalah-konflik-antar-negara-eropa-
timur-dan-barat-2/
http://www.politik.lipi.go.id/in/kolom/eropa/544-konflik-rusia-ukraina-rentannya-stabilitas-
energi-uni-eropa.html
http://louis-embun-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-139106 MBP%20Rusia%20Eropa
%20Timur%20Asia%20Tengah-Week%209%20%20MENDEFINISIKAN%20EROPA
%20TIMUR.html
https://eprints.uny.ac.id/21749/2/3.BAB%20I%20.pdf
http://digilib.unila.ac.id/11061/15/BAB%20I.pdf
Buku Cetak Sejarah Kelas XII Kurikulum 2013

10

Anda mungkin juga menyukai