Sosialisasi Poskestren
Sosialisasi Poskestren
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KESUGIHAN II
Jalan Lingkar Timur Nomor 89A Karangkandri ( 0282) 549736
e-mail : puskesmaskesugihan2@yahoo.com
KESUGIHAN
Kode Pos 53274
KERANGKA ACUAN
SOSIALISASI POSKESTREN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN UKBM
PUSKESMAS KESUGIHAN II
A. Pendahuluan
Pemberdayaan masyarakat di Pondok Pesantren merupakan upaya
fasilitasi, agar warga pondok pesantren mengenal masalah yang dihadapi,
merencanakan dan melakukan upaya pemecahannya dengan memanfaatkan
potensi setempat sesuai situasi, kondisi dan kebutuhan setempat. Upaya fasilitasi
tersebut diharapkan pula dapat mengembangkan kemampuan warga pondok
pesantren untuk menjadi perintis/pelaku dan pemimpin yang dapat menggerakkan
masyarakat berdasarkan asas kemandirian dan kebersamaan.
Kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan Poskestren, lebih diutamakan
dalam hal pelayanan promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan),
tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan), yang dilandasi semangat gotong royong dengan pembinaan oleh
Puskesmas setempat. Pondok Pesantren merupakan salah satu bentuk lembaga
pendidikan keagamaan yang tumbuh dan berkembang dari oleh dan untuk
masyarakat yang berperan penting dalam pengembangan sumber daya manusia,
diharapkan para santri dan para pemimpin serta pengelola pondok pesantren, tidak
saja mahir dalam aspek pembangunan moral dan spiritual dengan intelektual yang
bernuansa agamis, namun dapat pula menjadi penggerak/motor motivator dan
inovator dalam pembangunan kesehatan, serta menjadi teladan dalam berperilaku
hidup bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar.
B. Latar Belakang
Pos kesehatan pesantren (Poskestren) adalah pesantren yang memiliki
kesiapan, kemampuan, serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah –
masalah kesehatan secara mandiri sesuai dengan kemampuannya (Depkes RI,
2007). Poskestren merupakan salah satu wujud upaya kesehatan berbasis Warga
dilingkungan pesantren dengan prinsip dari, oleh dan untuk warga pesantren yang
mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan ) dan preventif (pencegahan) tanpa
mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
dengan binaan puskesmas setempat.
Mengingat pondok pesantren telah tumbuh dan berkembang hampir di seluruh
daerah, maka diharapkan kegiatan ini dapat menyebar secara merata di seluruh
Indonesia. Pada umumnya santri yang belajar di pondok pesantren berusia
antara 7-19 tahun, dan di beberapa pondok pesantren lainnya menampung santri
berusia dewasa. Poskestren merupakan bagian integral dari UKS, di mana
sasaran UKS adalah seluruh warga sekolah mulai dari taman kanak-kanak
hingga sekolah lanjutan menengah, yang meliputi sekolah umum, keguruan,
Sekolah Luar Biasa (SLB), termasuk pondok pesantren, baik jalur sekolah
maupun luar sekolah.
Bila ditilik dari sisi kesehatan, pada umumnya kondisi kesehatan di lingkungan
pondok pesantren masih memerlukan perhatian dari berbagai pihak terkait, baik
dalam aspek akses pelayanan kesehatan, berperilaku sehat maupun aspek
kesehatan lingkungannya. Salah satu upaya untuk mendekatkan pelayanan
kesehatan bagi warga pondok pesantren adalah menumbuhkembangkan
Poskestren.
Guna memfasilitasi para petugas dan pemangku kepentingan (stakeholders)
terkait lainnya, perlu adanya pedoman praktis yang dapat dijadikan acuan dalam
melaksanakan tugasnya. Melalui Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos
Kesehatan Pesantren (Poskestren) ini, diharapkan dapat dijadikan acuan dalam
pembinaan kesehatan di pondok pesantren dan upaya menumbuhkembangkan
Poskestren.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Terwujudnya pesantren yang sehat serta peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di wilayahnya.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatnya pengetahuan warga pondok pesantren tentang kesehatan.
b. Meningkatnya sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga pondok
pesantren
c. Meningkatnya peran aktif warga pondok pesantren dalam penyelenggaran
upaya kesehatan.
d. Terpenuhinya pelayanan kesehatan dasar bagi warga pondok pesantren
Mampu melakukan survei mawas diri untuk mengetahui faktor risiko berbagai
masalah kesehatan dipesantren
e. Mampu melaksanakan pencatatan kegiatan Poskestren.
D. Tata Nilai
Tata Nilai dalam pelaksanaan kegiatan lokakarya mini bulanan adalah PRIMA
(Profesional, Ramah, Ikhlas, Mutu baik, Akuntabilitas)
1. Professional
Yaitu memberikan pembinaan kesehatan dengan keahlian dan atau ketrampilan yang
tinggi
2. Ramah
Yaitu memberikan pembinaan kesehatan dengan tutur kata, sikap, dan perilaku yang
baik
3. Ikhlas
Yaitu memberikan pembinaan dengan niat yang sungguh-sungguhdan jujur
4. Mutu Baik
Yaitu memberikan pembinaan yang dapat memuaskan dan sesuai dengan standar
pelayanan yang telah ditetapkan
5. Akuntabilitas
Yaitu kemampuan petugas untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan
kesehatan kepada warga pondok secara transparan dan terbuka.
E. Tata Hubungan
1. Lintas Sektoral
No Lintas Sektor Peran
1. Pemerintah desa Koordinator Linsek Tingkat Desa
2. TIM Penggerak Koordinator PKK Tk Kec dan Desa
PKK
2. Lintas Program
No Lintas Program Peran
1. Promkes Pembina dan pemberi materi Promkes
2. Kesling Pembina dan pemberi materi Kesling
3. Gizi Pembina dan pemberi materi Gizi
4. KIA-KB Pembina dan pemberi materi KIA-KB
5. P2P Pembina dan pemberi materi P2P
6. Kesehatan Lansia Pembina dan pemberi materi Kesehatan Lansia
H. Sasaran
Sasaran Sosialisasi Poskestren adalah Pondok Pesantren:
1. Al-Falah
2. Nurul Iman
3. Roudlotut Tholibin
4. Anwarunajah
J. Biaya
Pembiayaan kegiatan Sosialisasi Poskestren bersumber dari dana BOK
Puskesmas.