Buku Blok 9 Final TA 2021-2022 Mahasiswa
Buku Blok 9 Final TA 2021-2022 Mahasiswa
FASILITATOR
BLOK 9
DIAGNOSIS DAN INTERVENSI TERAPI
PADA TINGKAT SEL DAN JARINGAN
(SETARA 5 SKS)
BLOK 9
DIAGNOSIS DAN INTERVENSI TERAPI
PADA TINGKAT SEL DAN JARINGAN
(SETARA 5 SKS)
Puji syukur dipanjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga Buku Panduan Blok 9 (Diagnosis dan Intervensi Terapi Pada
Tingkat Sel dan Jaringan) dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam
mengikuti proses pembelajaran di Blok 9 pada semester 3. Metode pembelajaran
yang digunakan adalah Student Centered Learning (SCL) yang terdiri atas : kuliah
pakar, diskusi kelompok, sidang pleno, dan praktikum. Blok 9 terdiri atas empat modul
yang diupayakan terintegrasi pada cabang ilmu Fisika Kedokteran, Patologi Klinik,
Radiologi Dental, Patologi Anatomi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.
Penyusun berharap agar Buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun
fasilitator. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan peningkatan
kualitas Buku Panduan ini pada masa mendatang.
i
TIM PENYUSUN
Anggota DEU
EDITOR
Nurdiana, drg., Sp.PM
ii
DAFTAR ISI
iii
MATRIKS KOMPETENSI BLOK 9
DIAGNOSIS DAN INTERVENSI TERAPI
PADA TINGKAT SEL DAN JARINGAN
2
2
BAB I
INFORMASI UMUM
A. NAMA BLOK: Diagnosis dan Intervensi Terapi Pada Tingkat Sel dan Jaringan.
B. TUJUAN BLOK:
1. Menjelaskan macam-macam pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
diagnosa kelainan tingkat sel/molekular dan jaringan.
2. Menjelaskan macam-macam instrumen yang digunakan untuk menegakkan
diagnosa kelainan tingkat sel dan jaringan.
3. Menjelaskan cara pengumpulan spesimen, transportasi dan pemeriksaan
sederhana untuk spesimen.
4. Menjelaskan interpretasi hasil laboratorium dan penegakkan diagnosa pada
tingkat sel dan jaringan.
5. Menyusun rencana intervensi berdasarkan pemahaman ilmiah.
6. Menjelaskan penatalaksanaan, farmakoterapi pada kelainan tingkat selular dan
jaringan
7. Menjelaskan resistensi obat pada kelainan tingkat selular dan jaringan.
C. URAIAN BLOK:
Dalam blok ini mahasiswa mempelajari prinsip penggunaan instrumen dan
metode penggunaan instrumen sebagai landasan pengetahuan diagnosis pada tingkat
sel dan jaringan yang meliputi cara kerja mikroskop, spektrometer dan polarimeter,
penggunaan test ELISA, PCR dan juga elektroforese.
Dalam blok ini mahasiswa akan mempelajari radioterapi sebagai instrumen
penunjang diagnostik. Mahasiswa juga akan mempelajari cara pengambilan spesimen
seperti pengambilan urin, darah, jaringan, bakteri, penggunaan pengawet dan cara
pengiriman spesimen. Interpretasi hasil pemeriksaan darah rutin, urin rutin, faal ginjal,
faal hati, pemeriksaan mikrobiologi, pemeriksaan biopsi dan sitologi dan interpretasi hasil
pemeriksaan laboratorium tersebut juga dipelajari untuk menegakkan diagnosa penyakit.
Selanjutnya mahasiswa juga akan mempelajari intervensi terapi farmakologi pada
tingkat sel dan jaringan. Pada intervensi farmakologi mahasiswa akan mempelajari
bentuk sediaan obat dan cara pemberian obat, interaksi farmakokinetik dan
farmakodinamik obat. Mahasiswa juga akan mempelajari interaksi obat dan resistensi
obat.
D. METODE PEMBELAJARAN:
1. Tugas Kelompok
2. Diskusi Kelompok (Collaborative Learning)
3. Kuliah Pakar
4. Praktikum
5. Sidang pleno
1
BAB II
MODUL
A. PEMBAGIAN MODUL
Blok Diagnosis dan intervensi terapi pada tingkat sel dan jaringan terdiri atas 4 modul
sebagai berikut:
1. Modul 1: Prinsip penggunaan instrumen laboratorium
2. Modul 2: Penunjang diagnostik
3. Modul 3: Spesimen dan interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium
4. Modul 4: Intervensi farmakologi
Topik kuliah:
Bidang Waktu
No Topik Kuliah Kode Staf Pengajar
Ilmu (Jam)
Satu unit instrument
Fisika Ramadhani
1. dan karakteristik statis FS 1.1 1
Banurea,S.Si.,M.Si
dan dinamis
Laboratorium patologi Patologi Ranti Permata Sari,
2. PK 1.1 1
klinik sederhana Klinik dr., Sp.PK(K)
Alat optik dan Ramadhani
3. Fisika FS1.2 2
sterilisasi fisika/kimia Banurea,S.Si.,M.Si
Sinar Ramadhani
4. Fisika FS 1.3 1
Laser/Ultrasonik/MRI Banurea,S.Si.,M.Si
Almaycano Ginting,
ELISA, PCR, Patologi
5. PK 1.2 dr., M.Kes, M.Ked 1
elektroforese Klinik
(Clin Path), Sp.PK
Total Waktu 6
3
13. Menjelaskan penemuan sinar-X
14. Menjelaskan peraturan tentang penggunaan alat-alat radiasi di kedokteran gigi
Topik: Sejarah Radiologi Dental dan Peraturan Perundang-undangan
Radiasi
Topik kuliah:
Bidang Waktu
No Topik Kuliah Kode Staf Pengajar
Ilmu (Jam)
Ramadhani
1. Pengantar Radiasi Fisika FS 2.1 1
Banurea,S.Si.,M.Si
Ramadhani
2. Efek Radiasi Mengion Fisika FS 2.2 1
Banurea,S.Si.,M.Si
Sejarah Radiologi
Dental dan Peraturan Radiologi RKG Dewi Kartika, drg.,
3. 1
perundang-undangan Dental 2.1 MDSc
Radiasi
Prasyarat sarana dan
Radiologi RKG Dewi Kartika, drg.,
4. prasarana radiografi 2
Dental 2.2 MDSc
dental 1 dan 2
Bahaya radiasi dan
Radiologi RKG Dewi Kartika, drg.,
5. pencegahannya 1 dan 3
Dental 2.3 MDSc
2
Total Waktu 8
4
1. Menjelaskan cara pengambilan spesimen untuk pemeriksaan Patologi Klinik seperti
pengambilan urin, darah, feses, BMP, untuk menegakkan diagnosa kelainan
tingkat sel/biomolekuler dan interpretasinya
Topik: Penatalaksanaan Spesimen Untuk Pemeriksaan Patologi Klinik 1
dan 2
11. Menjelaskan biopsi (fine needle aspiration) untuk sediaan menegakkan diagnosa
sitologi dan interpretasinya.
Topik: 1. Biopsi Aspirasi Jarum Halus
2. Biopsi Jaringan
12. Menjelaskan 3 cara exfoliatif sitologi rongga mulut untuk menegakkan diagnosa
sitologi dan interpretasinya
Topik: 1. Exfoliatif Sitologi
2. Oral Sitologi 1 – 2
Topik kuliah:
Bidang Waktu
No Topik Kuliah Kode Staf Pengajar
Ilmu (Jam)
Penatalaksanaan
spesimen untuk Ranti Permata Sari,dr.,
1. P. Klinik PK 3.1 2
pemeriksaan patologi Sp.PK(K)
klinik 1 dan 2
5
Malayana R. Nst, dr.,
2. BMP & Darah Lengkap P. Klinik PK 3.2 M.Ked(ClinPath), 2
Sp.PK
Nindia Sugih Arto, dr.,
Pemeriksaan urin,
3. P. Klinik PK 3.3 M.Ked (ClinPath), 1
feses, dan dahak
Sp.PK
Nindia Sugih Arto, dr.,
Pemeriksaan fungsi
4. P. Klinik PK 3.4 M.Ked (ClinPath), 1
hati
Sp.PK
Nindia Sugih Arto, dr.,
5. Pemeriksaan ginjal P. Klinik PK 3.5 M.Ked (ClinPath), 2
Sp.PK
Cara pengambilan,
transportasi dan Mikrobiolo
6. MB 3.1 Sri Amelia, dr., M.Kes 2
identifikasi spesimen gi
klinik
T. Ibnu Alferraly, dr.,
Biopsi aspirasi jarum
7. P. Anatomi PA 3.1 M.Ked (PA)., Sp.PA., 2
halus
D Bioeth.
Dr. Lidya Imelda L, dr.,
8. Biopsi jaringan P. Anatomi PA 3.2 2
M.Ked (PA), Sp.PA.
Dr. Ameta P, drg.,
9. Eksfoliatif Sitologi P. Anatomi PA 3.3 M.Kes., MDSc., 2
Sp.PMM
Rehulina Ginting, drg.,
10. Oral Sitologi P. Anatomi PA 3.4 2
M.Si
Total Waktu 18
Topik Praktikum
6
3. Menjelaskan dosis dan reaksi obat : allodynia, hiperalgesia, idiosinkrasi, alergi
4. Menjelaskan cara perhitungan dosis obat pada dewasa
5. Menjelaskan cara perhitungan dosis pada pediatric
- Formula Clark
- Formula Fried
- Formula Crowling dst
Topik: Pertimbangan penentuan regimen dosis obat
13. Menjelaskan kondisi fisiologik : anak, usia lanjut yang mempengaruhi kerja obat
14. Menjelaskan kondisi patologik yang mempengaruhi kerja obat
15. Menjelaskan peranan farmakogenetik pada kerja obat
16. Menjelaskan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kerja obat contoh :
• Interaksi obat
• Toleransi
• Bioavailabilitas
• Efek placebo
• Pengaruh lingkungan dan makanan
Topik: Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja obat
17. Menjelaskan pengertian efek non terapi : efek samping, efek toksik
18. Menjelaskan efek non terapi yang dapat diramalkan
19. Menjelaskan efek non terapi yang tidak dapat diramalkan
Topik: Efek non terapi
7
39. Menjelaskan uji aktifitas karies
40. Menjelaskan perhitungan jumlah Lactobacilus
41. Menjelaskan uji streptococcus mutans
42. Menjelaskan metode dip-slide
43. Menjelaskan kariostat
Topik: Uji Aktifitas Karies
Topik kuliah
Waktu
No Topik Kuliah Bidang Ilmu Kode Staf Pengajar
(Jam)
Pertimbangan penentuan Tri Widyawati, dr.,
1. Farmakologi FK 4.1 M.Si, Ph.D
2
regimen dosis obat
Siti Syarifah, dr.,
2. Perihal resep Farmakologi FK 4.2 2
M.Biomed
Interaksi Obat :
Prof. Dr.
Farmaseutik,
3. Farmakologi FK 4.3 Rozaimah Zain 2
Farmakokinetik, food- Hamid, dr., SpFK
drug
Siti Syarifah, dr.,
4. Interaksi Farmakodinamik Farmakologi FK 4.4 2
M.Biomed
Prof. Dr.
Faktor-faktor yang
5. Farmakologi FK 4.5 Rozaimah Zain 2
mempengaruhi kerja obat Hamid, dr., SpFK
Tri Widyawati, dr.,
6. Efek Non Terapi Farmakologi FK 4.6 M.Si, Ph.D
1
Uji sensitifitas terhadap Minasari, drg.,
7 Mikrobiologi MB 4.1 1
mikroba penyebab karies MM
Uji aktifitas mikroba Minasari, drg.,
8 Mikrobiologi MB 4.2 1
abses MM
Imunologi karies dan Minasari, drg.,
9 Mikrobiologi MB 4.3 MM
2
periodontitis
Total Waktu 15
Topik Praktikum
8
5. Uji sensitivitas terhadap antimikroba-2 MB (P) - 2 Mikrobiologi
6. Uji sensitivitas ekstrak herbal MB (P) - 3 Mikrobiologi
9
B. TOPIC TREE MODUL
- Pertimbangan penentuan
Intervensi Farmakologi regimen dosis obat
- Perihal resep
- Interaksi obat:
farmaseutik,
farmakokinetik, food-drug
- Interaksi Farmakodinamik
- Faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja obat
- Efek non terapi
- Uji sensitivitas terhadap
antimikroba
10
C. SKENARIO MODUL
1. Jumlah pemicu dalam blok/ permodul dan nama pemicu.
Blok 9 terdiri dari 3 pemicu sebagai berikut :
Pemicu 1 : Dampak Radiasi
Pemicu 2 : Ulkus di lidah yang tak sembuh-sembuh
Pemicu 3 : Bengkak dan sakit di daerah rahang bawah & leher, akibat cabut
gigi
2. Pemicu dan learning issues :
Pemicu 1
Nama Pemicu : Dampak Radiasi
Penyusun : Dewi Kartika, drg., MDSc; Malayana R. Nst,
dr., M.Ked(ClinPath), Sp.PK; Ramadhani Banurea, S.Si, M.Si
Hari/Tanggal : Selasa/ 24 Agustus 2021
Jam : 07.30 – 09.30 wib.
Skenario :
Seorang operator Radiologi Kedokteran Gigi laki-laki, berumur 50 tahun yang
sudah bekerja selama 30 tahun pada suatu hari mengalami keluhan seperti mual,
lemas dan pusing sejak 6 bulan yang lalu. Kondisi ruangan radiologi tempat
bekerja sudah berlapisi Pb (plumbum) = Timah hitam sejak 10 tahun lalu dan tidak
pernah dilakukan kontroling.
Hasil pemeriksaan darah rutin Hb: 8.3 g/dl, MCV 85 fL, MCH 28 pg dan MCHC 35
gr/dL, Lekosit : 2.100/mm3 dengan hitung jenis sel 1/0/0/46/12/13 dan sel muda
28%, Trombosit 105.000/mm3. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
adanya suatu keganasan.
Pertanyaan:
1. Jelaskan hasil interpretasi pemeriksaan laboratorium pada operator tersebut!
(PK)
2. Jelaskan pemeriksaan kesehatan apa saja yang wajib dilakukan seorang
radiografer setiap tahunnya? (RD)
3. Jelaskan patogenesis terjadinya keganasan pada kasus ! (PK)
4. Jelaskan standar ruangan radiologi yang benar dalam pemakaian/ pengunaan
Pb pada bilik tersebut. (RD)
5. Jelaskan efek radiasi pengion dan non pengion. Apa satuan dosis radiasi. (F)
6. Jelaskan sikap dan upaya kesehatan yang dilakukan seorang radiografer
dalam protokol bekerja .(RD)
7. Bagaimana peraturan perundang-undangan keselamatan kerja radiasi untuk
dokter, pasien, operator dan lingkungan? (RD)
8. Bagaimana peraturan yang berlaku jika ada tuntutan pekerja tersebut? (RD)
Produk:
Jawaban pemicu dikerjakan secara mandiri oleh masing-masing mahasiswa
dengan format Microsoft Word dan dikirim pada fasilitator (email fasilitator terlampir
pada buku panduan blok dan koordinasi dengan divisi SDM DEU) paling lambat
23 Agustus 2021. Pada saat diskusi kelompok, fasilitator berhak meminta
mahasiswa untuk mempresentasikan jawabannya.
Sidang Pleno:
• Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi kelompok dalam
format Microsoft Power Point untuk dipresentasikan sekitar 10-15 menit.
11
• Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok
lainnya (10 – 15 menit).
• Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik dari narasumber (10 – 15
menit).
• Laporan diskusi kelompok berdasarkan hasil sidang pleno dibuat oleh setiap
kelompok dalam format Microsoft Word, selanjutnya dikirim pada Dewi Kartika,
drg, M.DSc melalui email d_weex@yahoo.co.id selambat-lambatnya tanggal
30 Agustus 2021.
• Kelompok mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang
ditentukan, tidak akan diberikan penilaian untuk tugas tersebut.
12
Pemicu 2
Nama Pemicu : Ulkus di lidah yang tak sembuh-sembuh
Narasumber : Rehulina Ginting, drg., M.Si; Tri Widyawati, dr., MSi., PhD.; Dr. Lidya
Imelda Laksmi, dr., M.Ked(PA), Sp.PA.
Hari/Tanggal : Selasa/ 31 Agustus 2021
Jam : 07.30 – 09.30 wib.
Skenario :
Seorang pasien laki-laki, berumur 55 tahun, perokok berat datang berobat ke dokter
gigi dengan keluhan ada luka yang tidak sembuh-sembuh pada pinggir kanan lidah
sejak 2 tahun yang lalu. Dari hasil anamnese menyatakan luka tersebut telah diobati
dengan salep antibiotik. Pasien merokok sejak 15 tahun laludengan mengonsumsi 2
bungkus kretek per hari. Hasil pemeriksaan intra oral menunjukkan adanya ulkus
berdiameter 2x2 cm, merah, tepi meninggi, dan keras. Permukaan ulkus kotor dan
bau. Ulkus tersebut tidak sakit kecuali bila tergigit. Pemeriksaan gigi menunjukkan gigi
16 elongasi hampir ke permukaan alveolus regio 46. Gigi 15 karies dengan
permukaan gigi tajam dan kasar. Gigi 46, 47 edentulous. Hygiene mulut kotor diikuti
dengan gingivitis baik pada gigi rahang atas maupun rahang bawah. Pada
pemeriksaan ekstra oral, menunjukkan pembengkakan kelenjar getah bening daerah
submandibularris kanan berdiameter 3 cm, dapat digerakkan, dan tidak sakit.
Selanjutnya pasien dirujuk ke bagian Patologi Anatomi FK USU untuk dilakukan
scapping pada ulkus lidah dan aspirasi jarum halus pada kelenjar getah bening
submandibularis kanan. Diagnosa histopatologi berupa squamous carcinoma pada
lidah dan metastase lokal pada kelenjar getah bening.
Pertanyaan:
1. Jelaskan keadaan patofisiologis iritasi kronis yang menyebabkan luka pada
bagian pinggir lidah pada kasus di atas. (PA)
2. Jelaskan faktor karsinogenik dan ko-karsinogenik yang menyebabkan kelainan
pada lidah yang terjadi pada kasus di atas. (PA)
3. Jelaskan mekanisme perubahan genetik sel (p53) menyebabkan terjadinya
squamous cell carcinoma. (PA)
4. Jelaskan hubungan antara kondisi gigi 16 yang elongasi, gigi 15 permukaan
kasar, oral hygiene buruk, 46 edentulous pada kasus di atas. (BO)
5. Jelaskan patogenesis terjadinya pembesaran kelenjar getah bening. (PA)
6. Jelaskan peran exfoliative cytology, biopsy, fine needle aspiration untuk
mendiagnosa kasus di atas (disertai gambar). (PA)
7. Menurut saudara mengapa luka pada lidah tersebut tidak sembuh-sembuh
meskipun telah diolesi salep antibiotic. (FK)
8. Jelaskan pengertian tentang terapi rasional dan jenis-jenis cara pemberian obat
(CPO) serta keuntungan dan kerugiannya. (FK)
Produk:
Jawaban pemicu dikerjakan secara mandiri oleh masing-masing mahasiswa dengan
format Microsoft Word dan dikirim pada fasilitator (email fasilitator terlampir pada buku
panduan blok dan koordinasi dengan divisi SDM DEU) paling lambat 30 Agustus
2021. Pada saat diskusi kelompok, fasilitator berhak meminta mahasiswa untuk
mempresentasikan jawabannya.
Sidang Pleno :
• Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi kelompok dalam format
Microsoft Power Point untuk dipresentasikan sekitar 10-15 menit.
13
• Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya
(10 – 15 menit).
• Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik dari narasumber (10 – 15 menit).
• Laporan diskusi kelompok berdasarkan hasil sidang pleno dibuat oleh setiap
kelompok dalam format Microsoft Word, selanjutnya dikirim pada Rehulina
Ginting, drg., M.Si melalui email drgrehulina51@gmail.com selambat-
lambatnya tanggal 06 September 2021.
• Kelompok mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang
ditentukan, tidak akan diberikan penilaian untuk tugas tersebut.
Bobot Penilaian : laporan diskusi kelompok sebesar 5 %
Learning issue:
Patologi Anatomi
Farmakologi
14
Pemicu 3
Nama Pemicu: Bengkak dan sakit di daerah rahang bawah & leher, akibat cabut gigi
Penyusun : Dr. drg. Ameta Primasari, MDSc, M.Kes, Sp. PMM;
Tri Widyawati, dr. MSi., PhD.; Sri Amelia, dr., M.Kes.
Hari/Tanggal : Selasa/ 7 September 2021
Jam : 07.30 – 09.30 wib
Skenario:
Seorang pasien wanita berusia 35 tahun datang berobat ke dokter gigi dengan keluhan
rasa sakit yang hebat pada bekas pencabutan gigi geraham bawah, disertai
pembengkakan yang meluas sampai ke leher. Pasien melakukan pencabutan gigi 2 hari
yang lalu. Pasien tidak mengkonsumsi obat meskipun sudah diresepkan dokter. Hasil
anamnesis diketahui bahwa prosedur pencabutan gigi tersebut berlangsung lama
sekitar 2 jam, sakit, dokter memberikan suntikan berkali-kali. Dari pemeriksaan klinis
(intra oral), socket bekas pencabutan gigi (46) berwarna merah, bengkak, sakit dan
disertai oral hygiene buruk. Pada socket pencabutan gigi tidak dijumpai bekuan darah,
tetapi dijumpai pseudomembrane berwarna kuning dan berbau. Dokter mendiagnosa
sebagai alveolitis.
Pertanyaan:
1. Jelaskan patofisiologis timbulnya rasa sakit, pembengkakan yang meluas ke daerah
serta penyebarannya ke leher akibat pencabutan gigi 46. (PA)
2. Jelaskan kondisi/proses yang dapat terjadi akibat kontaminasi mikroorganisme
pada luka. (M)
3. Apa hubungan prosedur pencabutan gigi yang lama, sulit, serta anestesi berkali-
kali menyebabkan gangguan penyembuhan luka pada kasus di atas. (PA/M)
4. Jelaskan fakor lokal dan sistemik yang dapat menyebabkan gangguan
penyembuhan luka akibat pencabutan gigi pada kasus di atas. (PA)
5. Jelaskan peran bekuan darah (clot) pada socket gigi terhadap penyembuhan luka.
(PA)
6. Jelaskan peran farmakokinetik dalam proses penyembuhan luka. (FK)
7. Obat apa yang seharusnya diberikan kepada pasien (kasus di atas) & bagaimana
mekanisme kerjanya. (FK)
8. Jelaskan dampak pasien tidak mengkonsumsi obat yang diinstruksikan oleh
dokter terhadap proses penyembuhan luka. (FK)
9. Jelaskan mekanisme terjadinya resistensi terhadap obat (khususnya antibiotik).
(FK/M)
Produk:
Jawaban pemicu dikerjakan secara mandiri oleh masing-masing mahasiswa dengan
format Microsoft Word dan dikirim pada fasilitator (email fasilitator terlampir pada buku
panduan blok dan koordinasi dengan divisi SDM DEU) paling lambat 06 September
2021. Pada saat diskusi kelompok, fasilitator berhak meminta mahasiswa untuk
mempresentasikan jawabannya.
Sidang Pleno:
• Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi kelompok dalam format
Microsoft Power Point untuk dipresentasikan sekitar 10 – 15 menit.
• Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya
(10 – 15 menit).
• Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik dari narasumber (10 – 15 menit).
• Laporan diskusi kelompok berdasarkan hasil sidang pleno dibuat oleh setiap
kelompok dalam format Microsoft Word, selanjutnya dikirim pada Dr. Ameta
15
Primasari, drg., MDSc, M.Kes, Sp. PMM melalui email
ameta.primasari@usu.ac.id selambat-lambatnya tanggal 09 September 2021.
• Kelompok mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan,
tidak akan diberikan penilaian untuk tugas tersebut.
Bobot Penilaian: laporan diskusi kelompok sebesar 5 %
Learning issue:
Farmakologi
Patologi Anatomi
Mikrobiologi
16
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
FISIKA KEDOKTERAN
1. Cameron JR, Skofronick JG. Medical Physics. John Willey & Sos. Newyork.
2. Handoko Ahmadi. Fisika kesehatan. 2007
PATOLOGI KLINIK
MIKROBIOLOGI
PATOLOGI ANATOMI
1. Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Pathologic basic of disease. 7th Ed. Philadelpia:
Elsevier Saunders, 2005.
2. Jordan RS. Oral pathology, clinical pathologic correlations. Saunders, 2008.
17
3. Cawson RA, Odell EW. Cawson’s essentials of oral pathologic and oral medicine.
Edinburgh: Churchill Livingstone, 2008.
4. Kumar V, Abbas A, Aster J. Robbins and Cotran Pathologic Basic of Disease. 10th
ed.
Philadelphia: Saunders Elsevier; 2020
5. Strayer DS, Saffitz JE. Rubin’s Pathology : Mechanism of Human Disease. 8th ed.
Wolters Kluwer; 2019
6. Robert F, MacDuff E. Pathology Illustrated. 8th ed. Philadelphia: Saunders
Elsevier; 2018
7. Regezi JA, Sciubba J, Jordan RCK. Oral Pathology : Clinical Pathology
Correlation. 10thed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2017
8. Odell E. Cawson’s Essentials of Oral Pathology and Oral Medicine. 9 th ed.
Philadelphia:Saunders Elsevier; 2020
9. Ibsen OAC. Oral Pathology for the Dental Hygienist. 7th ed. Philadelphia: Saunders
Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Oral pathology clinical pathologic
correlations. 5th ed, Elsevier Saunders, 2008
10. Cawson RA, Odell EW. Cawson’s essentials of oral pathology and oral medicine,
8th ed, Churchill Livingstone, 2008
1. Katzung BG, Masters SB.Trevor,AJ Basic & Clinical Pharmacology ,12th Ed,
McGraw-Hill,2012
2. Tripathi KD.Essentials of Medical Pharmacology,1st ed.Unipress Publ.,2008
3. Golan DE et al. Principle of Pharmacology: The Pathophysiologic Basis of Drug
Therapy. Lippincott Williams & Wilkins. 2005.
4. McClatchey KD. 2002, Clinical laboratory medicine. 2nd ed. Lippincott Williams &
Wilkins.
RADIOLOGI DENTAL
1. Langland, Olat E. Principles of Dental Imaging. 2rd ed. Lippintcott Williams and
Wilkins.2002.
2. Pharaoh White. Oral Radiology Principles and Interpretation. 6th ed. Mosby.2013
3. Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2000.
18
BAB IV
JADWAL KEGIATAN BLOK 9 TA 2021-2022
MINGGU I
19
MINGGU II
20
MINGGU III
21
MINGGU IV
Kelas A & B Kelas A & B Kelas A & B Kelas A & B Kelas A & B
07.30 – 08.30 Uji sensitivitas terhadap Uji sensitivitas terhadap Uji sensitivitas terhadap
Sidang pleno
antimikroba-1 Diskusi kelompok antimikroba-2 antimikroba-2
Pemicu 3
MB (P)-1 Pemicu 3 MB (P)-2 MB (P)-2
08.30 – 09.30 Kelas A (1, 2, 3) Kelas A (1, 2, 3) Kelas B (1, 2, 3)
10.30 – 11.30
Interpretasi Sitologi (PAP I, Analisa Resep Uji sensitivitas ekstrak Uji sensitivitas ekstrak
Analisa Resep Polifarmasi
II, III, IV) Polifarmasi herbal herbal
FK (P) - 3
11.30 – 12.30 PA (P)-3 FK (P) - 3 MB (P) – 3 MB (P) – 3
Kelas A (1, 2, 3)
Kelas B (1, 2, 3) Kelas B (1, 2, 3) Kelas A (1, 2, 3) Kelas B (1, 2, 3)
22
MINGGU V
23
LAMPIRAN 1
24
k. Kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno/skill’s lab/praktikum dan
ujian modul diikuti oleh mahasiswa yang kehadirannya dicatat dalam daftar
hadir.
l. Bagi mahasiswa yang tidak hadir dalam kegiatan kuliah/diskusi kelompok/
sidang pleno dan ujian modul, mahasiswa tersebut wajib menyerahkan
surat keterangan tidak hadir atau sakit selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
sejak ketidakhadirannya kepada Wakil Dekan I dan Ketua/Sekretaris Blok
apabila tidak hadir. Bila dalam satu hari ada dua kegiatan atau lebih dan
mahasiswa telah menyerahkan surat sakit/ izin pada hari tersebut, maka
mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan terjadwal
lainnya pada hari yang sama.
m. Mahasiswa dilarang merokok, makan dan minum atau kegiatan serupa
lainnya di dalam ruang kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno dan ujian
modul baik yang dilaksanakan secara daring maupun luring.
n. Mahasiswa diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang
kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.
25
• Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum karena sakit harus
menunjukkan surat keterangan dokter dan menyerahkan selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari sejak sakit kepada Bagian Pendidikan dan
ketua/Sekretaris Blok/ koordinator praktikum.
• Selama praktikum mahasiswa dilarang merokok, makan, minum,
meninggalkan ruangan praktikum tanpa izin pembimbing serta kegiatan
lain yang dapat mengganggu jalannya praktikum.
• Selesai praktikum tempat kerja harus selalu dijaga tetap dalam keadaan
bersih dan rapi dan alat-alat yang dipinjam dikembalikan kepada
laboran/ penanggung jawab.
• Setiap mahasiswa yang mengikuti praktikum wajib mengikuti tata tertib
di ruangan praktikum daring.
• Mahasiswa sudah hadir di ruang praktikum daring 10 menit sebelum
jadwal yang ditentukan dengan mengenakan jas lab dan memakai name
tag. Bagi yang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperbolehkan
mengikuti praktikum.
• Berpakaian bersih, rapi, dan sopan.
• Mengenakan jas lab berwarna putih yang rapi, bersih dan memakai
name tag.
• Mahasiswa wajib berpenampilan rapi dan sopan selama perkuliahan
daring. Tidak dibenarkan memakai pakaian yang tidak sopan (kaos
oblong/kaos berkerah dan berbaju bahan kaos, rok ketat, tipis, mini,
berbahan jeans), memakai perhiasan yang berlebihan, bagi pria tidak
dibenarkan memakai anting dan kalung. Bagi mahasiswa perempuan,
rambut harus terikat rapi, dan apabila berjilbab, jilbab harus dimasukkan
ke dalam jas lab. Bagi mahasiswa laki-laki tidak diperkenankan
memanjangkan rambut melebihi bahu. Tidak dibenarkan memakai topi
saat mengikuti kegiatan akademik.
I. Skill’s Lab
a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan skill’s lab
secara daring/luring sesuai jadwal dan kelompok yang telah
ditentukan.
b. Mahasiswa wajib lulus dalam ujian skill’s lab. Bagi mahasiswa yang
tidak lulus dalam ujian skill’s lab, maka pada nilai skill’s lab ditulis
“TL” = Tidak Lengkap dan pada DPNA nilai blok di tulis “T”= Tunda
dengan keterangan “mahasiswa wajib mengulang ujian skill’s lab.
c. Pada kegiatan skill’s lab setiap kelompok terdiri atas 20 orang
mahasiswa. Pelaksanaan skill’s lab diatur oleh blok terkait.
d. Pemakaian masker medis dan face shield diwajibkan selama
pelaksanaan skill’s lab secara luring.
II. Praktikum
a. Pada kegiatan praktikum setiap kelompok terdiri atas 40 orang
mahasiswa. Pelaksanaan praktikum diatur oleh laboratorium
26
terkait dalam blok. Pada masa pandemi kegiatan praktikum
dilaksanakan secara daring.
b. Untuk kegiatan yang dilakukan dengan aplikasi daring mahasiswa
wajib berada pada tempat yang kondusif, mengaktifkan video dan
menonaktifkan mikrofon. Mikrofon hanya boleh diaktifkan jika
diperlukan pada saat bertanya atau diskusi.
c. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
praktikum.
27
701/UN5.1.R/SK/SPB/2013 Pasal 58 dan 59 (lihat buku Peraturan
Rektor tentang Peraturan Akademik Program Sarjana USU).
28
tugas kelompok.Mahasiswa tersebut tidak diberi nilai untuk makalah
tugas kelompok.
e. Setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas kelompok/tugas
individual sesuai yang tertera pada buku panduan blok
f. Tugas kelompok/tugas individual harus diserahkan kepada dosen
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
g. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang telah
ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.
h. Mahasiswa yang tidak aktif dalam pembuatan tugas kelompok, oleh
ketua kelompok nama dan nim tidak boleh dituliskan dalam makalah
tugas kelompok.
i. Mahasiswa tersebut tidak diberi nilai untuk makalah tugas kelompok.
29
pandangan, bersikap kritis terhadap literatur, belajar secara mandiri,
mampu menggunakan sumber belajar secara efektif, dan memiliki
ketrampilan dalam presentasi.
TUGAS FASILITATOR:
a. Setiap fasilitator (utama dan second line) wajib mengikuti tutorial
briefing
b. Setiap fasilitator wajib memiliki akun Google Mail agar fasilitator
dapat mengakses lembar penilaian Google Spread Sheet.
c. Setiap fasilitator yang berhalangan hadir wajib mengonfirmasi
kepada Divisi SDM maksimal 1 hari sebelum pelaksanaan diskusi
kelompok.
d. Setiap fasilitator berhak mendapatkan jawaban pemicu dari
narasumber
e. Setiap fasilitator wajib mengikuti seluruh proses diskusi dari awal
sampai akhir.
f. Setiap fasilitator harus cakap dalam memfasilitasi kelompok (process
expertise) dan bukan cakap dalam subject area (content expertise).
g. Setiap fasilitator tidak dibenarkan memberikan klarifikasi/penjelasan
yang berkaitan dengan content blok/ modul pada mahasiswa pada
diskusi kelompok.
h. Setiap fasilitator berperan sebagai penjaga atau pemelihara proses
diskusi kelompok (fasilitator mendengarkan/memperhatikan secara
aktif, meningkatkan motivasi, dan refleksi kritis), sekaligus pemandu
untuk pencarian dan bukannya sebagai pemberi informasi.
i. Setiap fasilitator harus dapat memastikan apakah mahasiswa telah
memanfaatkan masalah (pemicu) secara tepat, untuk memastikan
apakah mahasiswa telah merefleksikan atau menjelaskan
pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam diskusi, dan untuk
mengetahui apakah kelompok telah memahami apa yang telah
mereka pelajari selama diskusi.
j. Setiap fasilitator membantu ketua diskusi kelompok dan juga sebagai
time keeper.
k. Hubungan antara mahasiswa dan fasilitator harus dikembangkan
sebagai hubungan antarkolega. Sikap fasilitator terhadap
mahasiswa tidak lagi bersikap paternalistik (boss, cop, judge)
melainkan sikap kolegial.
l. Setiap fasilitator mengevaluasi capaian learning issue pada diskusi
kelompok. Jika terdapat learning issues yang belum tercapai dalam
kelompoknya, fasilitator melaporkannya pada tim blok dan
mengusulkan klarifikasi dari nara sumber jika diperlukan.
m. Setiap Fasilitator wajib mengisi lembar penilian (google spreadsheet
dalam waktu 24 jam). Lembar penilaian yang sudah diisi akan
tersimpan secara otomatis. Jika fasilitator tidak menyerahkan/
mengisi lembar penilaian dalam waktu 24 jam, maka divisi SDM akan
memberikan nilai maksimal terhadap kelompok yang tersebut.
30
LAMPIRAN 2
Petunjuk Pengisian : Isilah kolom kualitas kontribusi dengan angka l ( Tally Method )
sesuai dengan kategori kualitas untuk setiap mahasiswa
NO NIM NAMA KUALITAS KONTRIBUSI
Sangat Penting Meragukan Tidak TOTAL
Berarti (skor 3) (skor 2) relevan
(skor (skor
4) 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Keterangan :
Sangat berarti : Mengemukakan gagasan baru yang penting dalam diskusi.
Penting : Alasan – alasan penting dalam pendapatannya
Meragukan : Pendapat yang tak didukung oleh data atau informasi lebih lanjut.
Tidak Relevan : Gagasan yang diajukan tidak relevan dengan masalah yang
didiskusikan
Mengetahui,
Pengelola Tutorial, Fasilitator,
31
LAMPIRAN 3
32
LAMPIRAN 4
33
LAMPIRAN 5
34
Bentuk formulasi penilaian PAP sebagai berikut:
A ≥80
75 ≤ B+<80
70 ≤ B<75
65 ≤ C+<70
60 ≤ C <65
50 ≤ D<60
E <50
35
LAMPIRAN 6
NAMA BLOK :
JUMLAH PESERTA :
NILAI
NILAI
Modul Modul Modul Modul
NO NIM NAMA AKHIR
1 2 3 4 MODUL
32% 30% 12 % 26 % 100 %
36
LAMPIRAN 7
NAMA BLOK :
JUMLAH PESERTA :
NILAI
Skills
Laporan
Lab/ Attitude Nilai NILAI AKHIR
NO NIM NAMA Diskusi
Praktikum
Kelompok Modul
Angka Huruf
25 % 15 % 15% 45 %
37
LAMPIRAN 8
Fasilitator cadangan:
1. Siti Syarifah, dr., M.Biomed
2. Minasari, drg., MM
3. Dr. Filia Dana Tyasingsih, drg., M.Kes
4. Veronica Angelia, drg., MDSc., Sp.Pros
5. Atika Resti Fitri, drg., MSc.
Narasumber pemicu 1:
1. Dewi Kartika, drg, M.DSc
2. Malayana R. Nst, dr., M.Ked(ClinPath), Sp.PK
3. Ramadani Banurea, S.Si., M.Si
NB:
1. Fasilitator yang tidak menghadiri jadwal tutorial briefing, tidak dapat menjadi
fasilitator diskusi kelompok.
2. Bagi narasumber diharapkan telah mempersiapkan jawaban pemicu dan
dikirim ke divisi SDM via email: veronica_angelia@usu.ac.id paling lambat
tanggal 12 Agustus 2021.
38
Breakout
Hari/Tanggal Pemicu
room
Kamis, 19 Pemicu 2 (Ulkus di lidah yang tak sembuh-sembuh)
Agustus Fasilitator:
2021 1. Minasari, drg.,MM 1. Room 1
13.30 WIB – 2. Ranti Permata Sari, dr., Sp.PK(K) 2. Room 2
selesai 3. Malayana R. Nst, dr., M.Ked(ClinPath), Sp.PK 3. Room 3
4. Rehulina Ginting, drg., M.Si 4. Room 4
5. Tri Widyawati, dr., M.Si, Ph.D 5. Room 5
6. Lidya Imelda Laksmi, dr., M.Ked (PA),Sp.PA 6. Room 6
7. Almaycano G., dr., M.Kes, M.Ked (Clin Path), Sp.PK 7. Room 7
8. Nindia Sugih Arto, dr., M.Ked (ClinPath), Sp.PK 8. Room 8
9. Sri Amelia, dr., M.Kes 9. Room 9
10. Dr. Ameta Primasari, drg., M.Kes., MDSc., Sp.PMM 10. Room 10
11. Ramadani Banurea, S.Si., M.Si 11. Room 11
12. T. Ibnu Alferraly, dr.,M.Ked (PA)., Sp.PA., DBioeth. 12. Room 12
Fasilitator cadangan:
1. Siti Syarifah, dr., M.Biomed
2. Dr. Filia Dana Tyasingsih, drg., M.Kes
3. Veronica Angelia, drg., MDSc., Sp.Pros
4. Atika Resti Fitri, drg.,MSc.
5. Siska Ella Natassa, drg., MDSc
6. Dewi Kartika, drg., MDSc.
Narasumber pemicu 2:
1. Rehulina Ginting, drg., M.Si
2. Tri Widyawati, dr., MSi., PhD.
3. Lidya Imelda Laksmi, dr., M.Ked (PA),Sp.PA
NB:
1. Fasilitator yang tidak menghadiri jadwal tutorial briefing, tidak dapat menjadi
fasilitator diskusi kelompok.
2. Bagi narasumber diharapkan mengirimkan jawaban pemicu 2 via email:
veronica_angelia@usu.ac.id paling lama tanggal 12 Agustus 2021.
39
Breakout
Hari/Tanggal Pemicu
room
Kamis, 26 Pemicu 3 (Luka di mulut yang tidak sembuh)
Agustus Fasilitator:
2021 1. Sri Amelia, dr., M.Kes 1. Room 1
13.00 WIB – 2. Lidya Imelda Laksmi, dr., M.Ked (PA),Sp.PA 2. Room 2
selesai 3. Rehulina Ginting, drg., M.Si 3. Room 3
4. Malayana R. Nst, dr., M.Ked(ClinPath), Sp.PK 4. Room 4
5. Ranti Permata Sari, dr., Sp.PK(K) 5. Room 5
6. Dr. Ameta Primasari, drg., MDSc., M.Kes., Sp.PMM 6. Room 6
7. Tri Widyawati, dr., M.Si, Ph.D 7. Room 7
8. Minasari, drg., MM 8. Room 8
9. Almaycano G., dr., M.Kes, M.Ked (Clin Path), Sp.PK 9. Room 9
10. Nindia Sugih Arto, dr., M.Ked (ClinPath), Sp.PK 10. Room 10
11. T. Ibnu Alferraly, dr.,M.Ked (PA)., Sp.PA., DBioeth. 11. Room 11
12. Siti Syarifah, dr., M.Biomed 12. Room 12
Fasilitator cadangan:
1. Ramadani Banurea, S.Si., M.Si
2. Dr. Filia Dana Tyasingsih, drg., M.Kes
3. Veronica Angelia, drg., MDSc., Sp.Pros
4. Atika Resti Fitri, drg.,MSc.
5. Dewi Kartika, drg., MDSc.
6. Siska Ella Natassa, drg., MDSc
Narasumber pemicu 3:
1. Dr. Ameta Primasari, drg., MDSc., M.Kes., Sp.PMM
2. Tri Widyawati, dr., M.Si, Ph.D
3. Minasari, drg., MM
NB:
1. Fasilitator yang tidak menghadiri jadwal tutorial briefing, tidak dapat
menjadi fasilitator diskusi kelompok.
2. Bagi narasumber diharap telah mengirimkan jawaban pemicu 3 via email:
veronica_angelia@usu.ac.id paling lama tanggal 19 Agustus 2021.
40
LAMPIRAN 9
41